Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post

Cara merawat Cucak Rowo bakalan agar cepat bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Perawatan Cucak Rowo (CR) sebenarnya tisak berbeda dengan perawatan burung lainnya seperti Cucak Ijo (CI) atau Trucukan dan burung-burung pemakan buah lainnya. Burung ini adalah pemakan buah-buahan dan serangga, jadi tidak terlalu sulit untuk memelihara burung mewah ini walaupun dipelihara dari bakalan.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan/bakalan Cucak rowo, antara lain:

Postur tubuh

Pilihlah Cucak rowo yang memiliki postur tubuh besar dan panjang dengan leher yang jenjang, badan dan ekor serta kaki yang serasi/proporsional. Jangan memilih Cucak rowo yang berleher dan berbadan pendek serta berpostur kecil.

Bentuk paruh

Sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang, paruh bagian bawah harus lurus, karena Cucak rowo dengan bentuk paruh seperti itu memiliki suara yang istimewa.

Perilaku

Pilihlah bahan/bakalan Cucak rowo yang terlihat lincah dan bernafsu makan besar, ini merupakan ciri-ciri Cucak rowo yang sehat dan bermental baik.

Perawatan awal untuk Cucak rowo (CR) bakalan:

• Kandang

Siapkan kandang kotak dengan ukuran panjang/lebar 45/60 cm dengan tinggi 60-70 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dari kayu asam dengan diameter 1,5 cm.

• Pakan

Pada dasarnya pakan untuk Cucak rowo sama dengan burung lain pada umumnya. Cucak rowo memerlukan menu pakan yang variatif agar dapat mencukupi kebutuhan nutrisi, vitamin, dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein dan karbohidrat, juga harus lengkap vitaminnya.

Pada tahap awal, berikan pisang kepok yang telah diolesi madu sebagai pakan utama untuk Cucak rowo bakalan, berikan juga jangkrik sebanyak 5/5 pagi/sore, kroto segar 1 cepuk 2 hari sekali untuk menjaga stamina Cucak rowo.

• Penempatan

Tempatkan Cucak rowo bakalan ditempat yang tenang.

• Terapi stres

Agar tidak stres, sebaiknya Cucak rowo bakalan diberikan terapi dengan suara gemercik air.

• Full kerodong

Kerodong Cucak rowo bakalan selama satu minggu untuk masa adaptasi.

• Mandi

Untuk sementara tidak perlu dimandikan agar tidak stres.

• Kebersihan

Bersihkan kandangnya setiap hari, pakan dan air minumnya juga diganti setiap hari.

Perawatan selanjutnya setelah masa adaptasi:

• Setelah masa adaptasi selama satu minggu, Cucak rowo bakalan mulai diembunkan setiap pagi. Burung cukup dikerodong pada malam hari saja.

• Mulai mandikan Cucak rowo dengan semprotan halus agar burung tidak stres.

• Setelah dimandikan, angin-anginkan dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya. Berikan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dan ulat hongkong (UH). Berikan juga buah-buahan dan air minum yang bersih.

• Setelah semua bulu-bulunya kering kemudian dijemur selama 1 jam.

• Selesai dijemur, gantang Cucak rowo bakalan ditempat yang ramai agar terbiasa dengan keberadaan Manusia.

Melatih Cucak rowo (CR) untuk ngevoer:

Agar tidak merepotkan dalam perawatan hariannya, Cucak rowo bisa dilatih untuk makan voer, caranya sebagai berikut:

• Tumbuk pisang kepok sampai halus, lalu dicampur dengan voer halus, aduk sampai rata.
Perbandingan voernya cukup 1/3 saja, kemudian adonan pisang dan voer tadi dimasukkan lagi kedalam kulit pisang dan dibentuk agar menyerupai pisang utuh untuk mengelabuhi Cucak rowo agar mau memakannya.

• Hari ke-2 kembali lakukan hal yang sama tapi dengan perbandingan voernya di perbanyak.

• Hari berikutnya campuran voernya dibuat lebih banyak lagi sampai Cucak rowo mau makan voer polos tanpa pisang.

• Setelah Cucak rowo mau makan voer halus, secara bertahap mulailah dilatih untuk makan voer kasar dengan mencampur voer halus dengan voer kasar.

Pakan yang bagus untuk Cucak rowo (CR):

• Voer

Sebaiknya pilihlah voer yang memiliki kandungan protein sedang yaitu: 12%-18%, karena belum tentu Voer yang mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi burung. Ganti voer setiap 3 hari sekali.

• Buah Segar

Burung ini sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok, Apel, Sawo, Karsem, dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh Cucak rowo. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.

• Ekstra fooding (EF)

Pakan tambahan yang bagus untuk Cucak rowo yaitu: Jangkrik, Kroto, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Ulat Daun Pisang, Belalang, dan lainnya. Pemberian Ekstra fooding (EF) harus disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian Ekstra fooding (EF) tersebut.

Perawatan dan stelan harian untuk Cucak rowo (CR):

Perawatan harian untuk burung Cucak rowo relatif sama dengan burung kicau jenis lainnya, kunci keberhasilan dari perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini pola perawatan harian dan stelan harian untuk burung Cucak rowo:

• Jam 05.00 Cucak rowo di embunkan.

• Jam 07.00 pagi Cucak rowo dimandikan (disemprot atau dikeramba tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).

• Bersihkan kandangnya setiap hari.

• Ganti atau tambahkan voer, air minum dan buah.

• Berikan Jangkrik 7 ekor.

• Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 07.30-09.30.

• Jam 15.30 berikan Jangkrik 7 ekor lagi.

• Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara masteran.

Tambahan:

• Kroto segar diberikan dengan porsi 1 cepuk seminggu dua kali.

• Buah segar diberikan rutin setiap hari dengan menu yang variataif, misalnya: Hari senin sampai hari rabu berikan buah pepaya, hari kamis sampai hari sabtu berikan pisang kepok yang diolesi madu murni pada permukaannya.

• Berikan multivitamin khusus burung kicau yang dicampur pada air minumnya seminggu sekali.

Penanganan Cucak rowo (CR) over birahi (OB):

• Pangkas porsi pemberian jangkrik menjadi 3/3 pagi/sore, berikan 2 ekor ulat bumbung dalam 3 hari berturut-turut.

• Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi dan sore hari.

• Durasi penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.

Penanganan kalau kondisi Cucak rowo (CR) ngedrop:

• Tingkatkan porsi pemberian jangkrik menjadi 10/10 pagi/sore.

• Tingkatkan porsi pemberian kroto menjadi 3x seminggu.

• Mandi cukup 2 hari sekali saja.

• Burung segera di isolasi, jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Cucak rowo lain.

• Durasi penjemuran ditambah.

Demikian sedikit informasi tentang cara merawat Cucak rowo (CR) bakalan agar cepat bunyi. Untuk informasi lain seputar Cucak rowo, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Rowo (CR)

Resep rahasia agar Perkutut cepat manggung dan gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Racikan jamu ini bisa diberikan pada Perkutut bakalan untuk memancingnya bersuara, dan bisa juga diterapkan pada Perkutut yang sudah gacor ataupun untuk Perkutut lomba.

Jamu untuk Perkutut bakalan:

1. Siapkan kacang hijau yang sudah direndam dengan air panas sampai lunak sebanyak 5-7 butir.

2. Jamu kemasan khusus untuk Perkutut 3 butir.

3. Undur-undur dewasa 3 ekor.

Sebelum diberikan jamu, terlebih dulu Perkutut di mandikan dengan campuran air cucian beras, tumbukan/rebusan daun sirih, dan kembang (mawar, kenanga, atau cempaka). Mandikan dengan cara dipegang dan direndam dalam baskom/wadah air.

Air cucian beras dan tumbukan/rebusan daun sirih berguna untuk menghilangkan kutu pada bulu-bulu Perkutut, sedangkan kembang hanya untuk memberikan sensasi segar dan wangi saja, tidak ada tujuan lain yang bernuansa mistis.

Setelah dimandikan, pertama lolohkan dulu kacang hijau satu persatu secara pelan-pelan, berikan jeda beberapa saat agar tertelan sampai ke tembolok dulu. Setelah selesai, kemudian lolohkan jamu kemasan khusus untuk Perkutut, dan terakhir lolohkan undur-undur.

Setelah selesai semuanya, masukkan kembali Perkutut ke dalam kandang dan di angin-anginkan di tempat teduh sampai bulu-bulunya kering baru pindahkan ketempat yang terkena sinar Matahari untuk berjemur.

Setelah diberikan jamu, jangan berikan air minum dulu sampai kira-kira dua atau tiga jam untuk mencegah agar Perkutut tidak memuntahkan jamu-jamu yang baru dikonsumsi.

Berikan jamu seminggu sekali agar Perkutut terbiasa manggung. Biasanya dua hari kemudian setelah diberikan jamu tadi, pasti Perkutut akan lebih sering bunyi.

Jamu untuk Perkutut yang sudah gacor:

Untuk racikan jamu dan cara pemberiannya sama dengan jamu untuk Perkutut bakalan, hanya saja pemberiannya cukup dua minggu atau sebulan sekali saja untuk menjaga vitalitas dan kestabilan suara Perkutut.

Akan lebih baik lagi bila ditambahkan campuran madu dan kuning telur ayam kampung. Bisa juga diberikan minyak ikan sebulan sekali untuk keindahan bulu-bulunya. Tapi untuk pemberiannya jangan bersamaan dengan pemberian jamu, berikan minyak ikan pada saat tidak diberikan jamu.

Pemberian jamu kemasan adalah untuk kepraktisan, daripada harus membuat sendiri dengan daun saga/katuk/pare hutan yang sudah langka keberadaannya saat ini, walaupun kalau menggunanan bahan-bahan alami tersebut hasilnya akan jauh lebih baik.

Untuk Perkutut lomba jamunya beda lagi, karena Perkutut lomba membutuhkan stamina yang benar-benar prima saat digantangan. Perkutut lomba membutuhkan nutrisi lebih besar dibanding Perkutut rumahan untuk menunjang performanya di arena lomba.

Biasanya para Kung Mania punya resep rahasia sendiri-sendiri yang tidak akan dibeberkan kepada orang lain.

Demikian sedikit informasi tentang resep rahasia agar Perkutut cepat manggung dan gacor. Untuk informasi lain seputar Perkutut, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Perkutut Lokal

Ciri-ciri perbedaan burung Parkit jantan dan betina paling akurat

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Parkit termasuk burung yang banyak disukai dan banyak dipelihara, baik sebagai burung kicauan maupun sebagai burung hias. Burung ini memiliki penampilan yang cantik dengan warna bulu yang bermacam-macam. Maka tidak heran jika peminatnya cukup banyak.

Parkit biasanya dipelihara didalam kandang besar sebagai hiasan rumah atau taman, dan burung ini lebih sering dipelihara secara berpasangan. Selain tingkah lakunya yang terlihat lucu jika berpasangan, memelihara sepasang Parkit jantan dan betina juga sekaligus dapat dikembang biakkan.

Selain untuk menyalurkan hobi, beternak Parkit juga dapat menjadi uasaha sampingan karena prospeknya cukup bagus, dimana penggemar Parkit bukan hanya dari kalangan Kicau Mania saja, tapi dari semua kalangan karena Parkit tidak hanya dapat dinikmati suara kicauannya saja, tapi juga keindahan warna bulunya serta tingkah lakunya yang menggemaskan.

Jika kita berniat beternak Parkit, maka hal utama yang mutlak harus diperhatikan adalah pemilihan indukan yang berkualitas, dan yang paling penting harus jantan dan betina.

Dan berikut ini adalah beberapa ciri-ciri untuk membedakan antara Parkit jantan dan betina:

• Hidung

Ciri tersebut merupakan yang paling gampang dilihat dan paling akurat untuk membedakan jenis kelamin Parkit. Parkit jantan memiliki hidung berwarna biru tua, sedangkan Parkit betina memiliki hidung berwarna keputihan atau krem.

Ini adalah cara paling mudah untuk mengetahui perbedaan Parkit jantan dan Betina. Tapi sayangnya cara tersebut hanya berlaku jika Parkit sudah memasuki usia dewasa (6 bulan lebih), karena semakin tua maka warna biru pada cere (hidung) Parkit jantan akan semakin jelas.

Sedangkan untuk Parkit yang masih muda (dibawah 4 bulan), cara tersebut tidak bisa digunakan karena hidung Parkit jantan dan betina warnanya cenderung sama.

Untuk membedakan Parkit jantan dan betina yang masih muda, kita harus lebih jeli dalam melihat warna hidungnya. Karena biasanya, Parkit jantan yang masih muda memiliki hidung berwarna putih kemerah-merahan (pink). Hal itu karena pada usia tersebut, pigmen warna pada hidungnya belum terbentuk secara sempurna sehingga warna biru masih tersamar dengan warna pink.

Hal ini belum banyak diketahui oleh para penggemar burung Parkit, sehingga sering menganggap jika Parkit dengan hidung berwarna pink maka dianggap sebagai betina. Padahal, Parkit betina yang masih muda memiliki hidung berwarna putih kusam atau putih gading.

• Tingkah laku

Cara lain untuk membedakan antara Parkit jantan dan betina adalah dengan melihat tingkah lakunya, antara lain:

- Parkit jantan cenderung lebih dominan dan agresif jika ada Parkit lain yang mendekatinya.

- Parkit jantan juga suka meloloh Parkit betina.

- Jika diperhatikan lebih seksama pada cara berdirinya, maka akan terlihat perbedaan yang cukup jelas antara Parkit jantan dan betina. Saat berdiri, posisi kaki Parkit betina jaraknya lebih lebar (ngangkang), sedangkan Parkit jantan lebih rapat.

• Suara

Cara berikutnya untuk membedakan Parkit jantan dan betina adalah dengan mendengarkan suara kicauannya. Parkit jantan cenderung lebih rajin berkicau dengan suara yang keras meskipun usianya masih muda.

Hal itu merupakan naluri alami dari seekor pejantan untuk menarik perhatian lawan jenisnya pada saat musim kawin dengan mengeluarkan suara kicauan terbaiknya.

Baca juga:

Perawatan harian burung Parkit agar lebih cerewet

Perbedaan fisik dan perilaku antara Anis Kembang (AK) jantan dan betina

Ciri-ciri perbedaan Anis Merah (AM) jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan Parkit jantan dan betina paling akurat. Untuk informasi lain seputar burung Parkit, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Parkit Jantan dan Betina

Cara membuat Kacer bahan/bakalan muda hutan (MH) langsung bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Kacer adalah salah satu burung kicauan yang saat ini banyak dipelihara oleh para Kicau Mania, apalagi untuk sekarang ini dimana harga Kacer sedang anjlok, terutama untuk Kacer bahan/bakalan sehingga banyak Kicau Mania yang memeliharanya karena harganya yang sangat terjangkau saat ini.

Jika kita memelihara Kacer bahan/bakalan, tentu akan membutuhkan waktu yang cukup lama agar Kacer tersebut mau bunyi, apalagi sampai menjadi gacor paling tidak membutuhkan waktu minimal satu tahun. Karena agar rajin bunyi tentunya Kacer harus mapan dulu secara mental dan tidak takut orang lagi.

Proses penjinakan inilah yang memerlukan waktu cukup lama karena Kacer bahan tangkapan hutan pasti akan mengalami stres pada masa-masa awal dipelihara.

Hal itu disebabkan karena perubahan lingkungan yang sangat drastis dari suasana hutan yang tenang berganti ke suasana perkotaan yang ramai dengan hiruk-pikuk aktivitas Manusia, dan ditambah dengan suasana kandang harian yang sempit akan membuat Kacer menjadi semakin stres.

Kacer yang terbiasa beraktivitas secara bebas di dalam hutan, bisa terbang bebas kesana kemari untuk mencari makan, kemudian dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan suasana kandang yang sempit serta jauh berbeda dengan suasana dihabitat aslinya, maka yang terjadi Kacer pasti mengalami stres berat pada masa-masa awal dipelihara. Jadi, jangankan untuk bunyi, bisa bertahan hidup saja sudah bagus.

Tapi jika kita ingin agar Kacer bahan/bakalan muda hutan (MH) bisa langsung buka suara, ada cara yang bisa dilakukan walaupun Kacer tersebut masih sangat giras dan takut dengan keberadaan Manusia disekitarnya.

Caranya yaitu dengan memasukkan Kacer bahan/bakalan tersebut kedalam kandang umbaran yang berukuran luas, biarkan Kacer Bakalan tersebut berada didalam kandang umbaran seterusnya siang dan malam, tapi syaratnya Kacer tersebut harus dilatih ngevoer dulu agar tidak kelaparan ketika Ekstra fooding (EF)nya habis.

Kondisikan suasana disekitar kandang umbaran agar senyaman mungkin untuk Kacer dan terbebas dari segala gangguan seperti serangan kucing dan tikus. Tempatkan kandang umbaran ditempat yang teduh dan banyak pepohonan disekitarnya, akan lebih baik lagi jika ada suara gemercik air disekitar kandang umbaran tersebut.

Biarkan Kacer berada dikandang umbaran siang dan malam. Sediakan semua keperluannya seperti Voer, Air minum, Bak mandi, dan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, dan ulat hongkong (UH) dalam jumlah yang cukup banyak. Biarkan Kacer makan sepuasnya untuk memulihkan kondisi fisiknya.

Setelah satu minggu full berada didalam kandang umbaran, cobalah pancing dengan suara Mp3 Kacer hutan dari kejauhan agar Kacer bahan/bakalan tersebut tidak melihat kita.

Jika Kacer bahan/bakalan tersebut sudah mulai nyaman dengan suasana barunya pasti akan langsung berkicau menyahuti suara Mp3 yang kita putarkan, bahkan jika Kacer bahan/bakalan tersebut bermental bagus kadang-kadang malah langsung ngobra dan buka ekor ketika mendengar suara Mp3 Kacer yang kita putarkan. Hal itu karena Kacer bahan/bakalan tersebut mengira kalau ada musuh yang mendekati wilayah teritorialnya.

Setelah mau buka suara untuk yang pertama kalinya, pada hari-hari berikutnya Kacer bahan/bakakan tersebut akan lebih rajin bunyi selama masih terus berada didalam kandang umbaran.

Kelemahan dari cara ini, Kacer bahan/bakalan tersebut akan tetap giras meskipun sudah dipelihara cukup lama didalam kandang umbaran. Dan ketika dipindahkan kedalam kandang harian, maka Kacer tersebut akan tetap glabrakan seperti Kacer yang baru ditangkap dari hutan dan tidak mau bunyi lagi.

Baca juga:

Cara mengatasi Kacer macet bunyi karena kalah mental

Penyebab kanibal pada Kacer dan cara mengatasinya

Ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang cara membuat Kacer bahan/bakalan muda hutan (MH) langsung bunyi. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer Poci

Perbedaan fisik dan perilaku antara Anis Kembang (AK) jantan dan betina

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Anis Kembang (AK) termasuk burung monomorfik, yaitu antara burung jantan dan burung betina memiliki penampilan fisik yang tampak serupa. Untuk membedakan jenis kelaminnya, ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk membedakan keduanya.

Tapi perbedaan tersebut akan terlihat cukup jelas jika ada perbandingan dengan beberapa Anis Kembang (AK) jantan dan betina secara bersamaan. Karena kalau hanya ada satu ekor Anis Kembang (AK) saja, bagi yang belum berpengalaman/pemula tentu akan kesulitan untuk menentukan atau mengenali jenis kelaminnya.

Ciri-ciri umum yang sering digunakan untuk membedakan Anis Kembang (AK) jantan dan betina di antaranya adalah pada bentuk dan struktur mata serta kelopak matanya, warna bulunya (kontras/pudar), cara berdirinya, dan juga cara ngeriwiknya.

Ciri-ciri Anis Kembang (AK) jantan dan betina:

• Secara umum bentuk mata Anis Kembang (AK) jantan terlihat lebih menonjol dengan sorot mata tajam, sedangkan Anis Kembang (AK) betina memiliki bentuk mata yang tidak menonjol (datar) dengan sorot mata sayu.

• Postur tubuh Anis Kembang (AK) jantan terlihat panjang dan serasi, sedangkan postur tubuh Anis Kembang (AK) betina terlihat lebih pendek dan bulat (buntet).

• Warna paruh Anis Kembang (AK) jantan lebih gelap dari yang betina.

• Bulu Anis Kembang (AK) jantan lebih mengkilap dan warnanya lebih tegas/kontras, sedangkan bulu Anis Kembang (AK) betina terlihat lebih kusam/pudar.

• Ekor Anis Kembang (AK) jantan lebih panjang dari yang betina.

• Pada bagian pantat Anis Kembang (AK) jantan, juga terlihat ada bulu hitam atau abu-abu yang berlekuk-lekuk menyerupai pola gambar awan, sementara pada Anis Kembang (AK) betina, warna bulu pada bagian pantatnya hanya satu warna saja, yakni putih (bisa terang/bisa keruh). Namun membedakan jenis kelamin dengan cara ini tidak bisa diterapkan untuk Anis Kembang (AK) yang masih trotolan.

• Supit udang Anis Kembang (AK) jantan jaraknya lebih rapat dan runcing, serta terasa keras kalau ditekan dengan jari, sedangkan supit udang Anis Kembang (AK) betina jaraknya lebih lebar dan terasa lembek/lunak kalau ditekan dengan jari.

• Untuk Anis Kembang (AK) trotolan, jika pada saat ngeriwik dengan membuka paruh, maka kemungkinan adalah jantan, tapi jika pada saat ngeriwik hanya terlihat lehernya saja yang menggelembung tanpa membuka paruh meski terdengar cukup keras kemungkinan adalah betina.

• Jika dilihat dari cara atau gaya berdirinya, Anis Kembang (AK) jantan cenderung merapatkan kaki, sedangkan Anis Kembang (AK) betina sedikit merenggangkan kaki dan agak menunduk.

• Anis Kembang (AK) jantan yang sudah birahi, jika didekatkan dengan betina akan menanduk-nanduk dengan gaya seperti ular kobra, sedangkan Anis Kembang (AK) betina yang sudah birahi, jika didekatkan atau mendengar burung jantan berkicau, akan menggetar-getarkan sayapnya atau membuka-tutup sayapnya terus-menerus.

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Anis Merah (AM) jantan dan betina

Ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina

Ciri-ciri perbedaan Sirtu/Cipoh jantan dan betina yang akurat

Demikian sedikit informasi tentang perbedaan fisik dan perilaku antara Anis Kembang (AK) jantan dan betina. Untuk informasi lain seputar Anis Kembang (AK), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Anis Kembang (AK) Jantan dan Betina

Ciri-ciri perbedaan Anis Merah (AM) jantan dan betina

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Anis Merah (AM) termasuk burung monomorfik, yaitu antara burung jantan dan burung betina memiliki penampilan fisik yang tampak serupa.

Karena Anis Merah (AM) adalah burung monomorfik, maka perbedaan antara burung jantan dan burung betina tidak bisa dibedakan dengan hanya melihat ciri-ciri fisik yang terlihat dari luar saja.

Mungkin bagi para Kicau Mania yang sudah berpengalaman, hanya dengan sekali melihatnya saja mereka sudah tahu apakah burung tersebut berjenis kelamin jantan atau betina, tapi bagi para pemula tentu tidak semudah itu.

Untuk membedakan jenis kelamin Anis Merah (AM), ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk membedakan keduanya. Tapi perbedaan tersebut hanya bisa terlihat cukup jelas jika ada perbandingan antara beberapa Anis Merah (AM) jantan dan betina secara bersamaan.

Sebab jika hanya ada satu ekor Anis Merah (AM) saja, bagi yang belum berpengalaman tentu akan kesulitan untuk menentukan atau mengenali jenis kelaminnya.

Meski demikian ada patokan yang sering digunakan para penggemar si raja teler ini untuk menentukan jenis kelaminnya meskipun tidak bisa dipastikan akurat 100%, di antaranya:

Ciri-ciri Anis Merah (AM) jantan:

• Postur tubuh panjang serasi dengan ekor yang juga tampak lebih panjang.

• Bentuk kepala lebih besar, mata cenderung lebih besar/melotot dengan sorot mata tajam, dan warna paruhnya lebih pekat.

• Warna bulunya merah terang dan tajam/kontras, demikian juga dengan paduan warna hitam pada bagian sayap dan punggungnya tampak lebih legam/pekat.

• Jika diraba supit udangnya terasa lebih rapat dan runcing serta terasa keras saat ditekan dengan jari.

• Anis Merah (AM) jantan akan terlihat mendongak-dongakkan kepalanya jika bertemu dengan Anis Merah (AM) lain, sedangkan Anis Merah (AM) betina tidak menunjukkan perilaku demikian.

• Tingkah lakunya lebih agresif/lincah.

Ciri-ciri Anis Merah (AM) betina:

• Postur tubuh lebih pendek dan tampak bulat/buntet.

• Bentuk kepala lebih kecil, mata cenderung kecil/sipit dengan sorot mata sayu dan warna paruhnya tidak terlalu pekat dibandingkan yang jantan.

• Warna bulunya merah pudar/kusam, demikian juga dengan perpaduan warna hitam pada bagian sayap dan punggungnya yang tidak terlalu pekat.

• Jika diraba tulang supitnya akan terasa lebih lebar dan terasa lunak/lembek saat ditekan dengan jari.

• Anis Merah (AM) betina yang sedang birahi akan menggetar-getarkan sayapnya dan mendongakkan kepala (ngleper) sambil bunyi ngecir ketika bertemu Anis Merah (AM) jantan yang sedang berkicau atau teler.

• Tingkah lakunya cenderung lebih tenang dan tidak terlalu aktif.

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Cucak kombo jantan dan betina

Ciri-ciri Poksay Hongkong jantan dan betina yang akurat

Perbedaan fisik antara Cucak cungkok jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan Anis Merah (AM) jantan dan betina. Untuk informasi lain seputar Anis Merah (AM), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Anis Merah (AM) jantan dan betina

Perawatan harian burung Parkit agar lebih cerewet

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Parkit memang tidak setenar Lovebird (LB) atau burung-burung kicauan lainnya, tapi burung ini tetap memilki penggemar sendiri. Karena warnanya yang indah dan beragam, Parkit banyak dipelihara sebagai burung hias, dan karena suara crecetannya yang unik Parkit juga sering dijadikan sebagai burung masteran.

Untuk membuat Parkit rajin nyecret harus diberikan perawatan yang baik, mulai dari pemberian pakan yang berkualitas sampai pada perawatan harian yang konsisten. Perawatan Parkit sendiri tidak jauh berbeda dengan perawatan burung kicau lainnya seperti Kenari dan Lovebird (LB).

Jika tujuan memelihara Parkit adalah untuk dijadikan sebagai burung masteran, maka Parkit harus memiliki suara crecetan panjang dan harus aktif nyrecet.

Point utama yang harus dilakukan agar Parkit aktif bunyi adalah dengan memberikan pakan yang berkualitas seperti biji-bijian sebagai makanan utamanya dan pakan tambahan/Ekstra fooding (EF) seperti buah-buahan, sayuran, jagung muda dan lainnya, ditambah dengan pemberian egg food dan multivitamin untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan vitaminnya.

Selain diberikan pakan-pakan tersebut, Parkit juga perlu diberikan asinan/remisan sebagaimana umumnya burung-burung pemakan biji-bijian untuk membantu proses pencernaannya.

Agar lebih praktis berikan saja tulang sotong sebagai asinan/remisan karena mudah didapatkan dan banyak dijual di kios-kios pakan burung, selain itu tulang sotong juga bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan kalsium dari burung Parkit.

Berikut ini adalah pola perawatan harian untuk Parkit agar rajin bunyi:

• Mandi

Seperti kebiasaan burung-burung lain, mandi juga menjadi salah satu bagian perawatan yang penting untuk burung Parkit agar bulu-bulunya selalu bersih dan segar, sehingga burung akan lebih nyaman dan lebih rajin bunyi.

Mandikan Parkit setiap pagi dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri dicepuk. Ikuti saja kebiasaannya agar Parkit merasa nyaman dan tidak stres. Seminggu sekali Parkit bisa dimandikan dengan shampo khusus untuk burung.

• Jemur

Setelah selesai dimandikan biarkan Parkit didis dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya, baru kemudian dijemur selama satu jam.

Lakukan penjemuran rutin setiap hari agar Parkit selalu sehat dan terbebas dari segala jenis parasit dan kutu sehingga burung akan lebih aktif berkicau.

• Pakan

- Berikan milet putih atau biji-bijian campuran yang biasa diberikan untuk Lovebird (LB) dan Kenari sebagai pakan utamanya. Pilih pakan kemasan yang bermerk bagus, karena biasanya kualitas dari produknya juga lebih terjamin.

- Berikan sayuran seperti kangkung, tauge, sawi, atau jagung muda setiap hari, dan bila perlu juga bisa diberikan buah-buahan seperti apel, pepaya, atau yang lainnya dengan menu di selang-seling setiap harinya agar Parkit tidak bosan.

- Berikan egg food 2x seminggu untuk memenuhi kebutuhan proteinnya.

- Berikan vitamin khusus burung kicauan yang diteteskan pada minumannya seminggu sekali untuk menjaga kondisi fisik Parkit agar selalu fit dan lebih rajin bunyi.

• Kandang

Parkit merupakan burung paruh bengkok yang suka menggigit apa saja, sama seperti kebiasaan Lovebird (LB) dan burung paruh bengkok lainnya. Oleh karena itu, untuk sangkar Parkit kita harus menggunakan sangkar besi seperti yang biasa digunakan untuk Lovebird (LB) agar tidak hancur digigiti.

Bersihkan kandangnya setiap hari agar Parkit terbebas dari segala jenis penyakit.

• Cara menjinakkan Parkit

Untuk menjinakkan Parkit sebetulnya cukup mudah karena karakter burung ini memang mudah sekali jinak. Agar lebih cepat jinak kita bisa meletakkan kandangnya di tempat yang ramai dan sering dilewati banyak orang.

Tujuannya agar parkit terbiasa dengan keberadaan Manusia disekitar kandangnya, sehingga akan lebih cepat jinak dan berani berkicau walaupun ada orang didekatnya.

Jika kita ingin agar Parkit menjadi jinak total dan bisa di ajak bermain-main, maka kita harus melatihnya secara rutin dan penuh kesabaran. Parkit merupakan burung yang cerdas dan suka mengikuti pola (kode) yang terus-menerus di ajarkan.

Langkah pertama untuk membuat Parkit agar jinak total bisa dengan sering memasukkan tangan kita ke dalam kandang Parkit. Lakukan secara hati-hati agar Parkit tidak takut dan stres.

Saat kita mengganti pakan/air minumnya, untuk sementara diamkan dulu tangan kita di dalam kandang selama beberapa saat agar Parkit terbiasa dan hafal jika kegiatan kita tersebut tidak mengancamnya.

Lakukan cara tersebut secara perlahan, rutin dan konsisten agar Parkit mengerti pola kebiasaan yang kita lakukan setiap harinya. Tujuannya agar Parkit hafal bahwa kita adalah perawatnya dan tidak mengancam keberadaanya.

Baca juga:

Perawatan khusus untuk Cucak cungkok agar cepat gacor

Cara menghilangkan kebiasaan salto pada Cendet/Pentet

Ciri-ciri perbedaan Cucak kombo jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang perawatan harian burung Parkit agar lebih cerewet. Untuk informasi lain seputar burung Parkit, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Parkit Albino

Perawatan khusus untuk Cucak cungkok agar cepat gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak cungkok memiliki kemiripan dengan Cucak ijo (CI), baik dari bentuk fisik, warna bulu, karakter, suara, sampai pada jenis makanannya. Yang menjadi kelebihan Cucak cungkok yaitu tipe suaranya yang lebih tajam dan dominan suara-suara tembakan dan besetan, karena itu Cucak cungkok sangat cocok dijadikan sebagai burung masteran.

Cucak cungkok adalah burung yang istimewa, burung ini memiliki kecerdasan yang luar biasa untuk menirukan suara dari burung-burung lain serta suara-suara lain yang sering didengarnya. Bahkan untuk tipe suara yang sederhana, dapat ditirukan oleh Cucak cungkok hanya dengan sekali mendengar saja.

Agar cepat gacor, Cucak cungkok memerlukan perlakuan khusus yang harus konsisten, dimulai dari pemberian pakan yang berkualitas dan tentunya harus yang disukai oleh Cucak cungkok.

Pakan utama Cucak cungkok di alam bebas adalah buah-buahan, nektar bunga, serangga, ulat, dan binatang-binatang kecil lainnya. Jadi ketika dipelihara didalam kandang, sebisa mungkin menu pakan hariannya juga disesuaikan dengan pakan alaminya di alam bebas.

Untuk buah, sebaiknya setiap pagi diganti dengan yang baru, variasikan menunya agar Cucak cungkok tidak bosan dan lebih tercukupi kebutuhan nutrisi dan vitaminnya.

Variasi menu buah untuk Cucak cungkok:

• Pisang kepok

Sebelum diberikan pada Cucak cungkok, terlebih dulu permukaan pisang diolesi dengan madu murni, manfaatnya untuk menambah stamina Cucak cungkok.

• Pepaya

Pilih buah pepaya yang sudah benar-benar matang agar mudah dikonsumsi oleh Cucak cungkok, cuci dulu buah pepaya sebelum diberikan pada Cucak cungkok agar getahnya hilang.

Pepaya sangat bagus untuk metabolisme tubuh dan saluran pencernaan Cucak cungkok, kandungan vitamin C'nya juga tinggi dan sangat bermanfaat untuk kesehatan dan kebugaran Cucak cungkok.

• Apel

Pilih buah apel yang berwarna merah karena tekstur buahnya lebih lunak dan lebih mudah dikonsumsi oleh Cucak cungkok.

Apel bermanfaat untuk menaikkan birahi Cucak cungkok yang akan membuatnya lebih rajin berkicau. Selain itu apel juga bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh Cucak cungkok agar tidak gampang terserang penyakit.

• Jambu biji

Pilih jambu biji yang warna dagingnya merah dan sudah matang sempurna agar mudah dikonsumsi oleh Cucak cungkok. Jambu biji bermanfaat untuk melegakan tenggorokan sehingga burung akan lebih rajin berkicau. Selain itu, kandungan vitamin C nya juga tinggi dan sangat baik untuk vitalitas Cucak cungkok.

• Sawo

Sawo juga dapat digunakan sebagai variasi menu buah untuk Cucak cungkok, kandungan gula yang tinggi pada buah sawo bermanfaat untuk menambah power/stamina dari Cucak cungkok.

Agar lebih cepat gacor, Cucak cungkok juga harus diberikan pakan tambahan atau Ekstra fooding (EF) untuk memenuhi kebutuhan proteinnya.

Menu Ekstra Fooding (EF) untuk Cucak cungkok:

• Jangkrik

Jangkrik adalah sumber protein yang utama bagi Cucak cungkok. Pemberian jangkrik sebiknya dilakukan secara rutin setiap pagi dan sore dengan porsi sesuai kebiasaan. Untuk porsi standar bisa diberikan 3/3 pagi/sore, bisa ditambah atau dikurangi sesuai dengan karakternya masing-masing.

• Kroto

Kroto sudah terbukti ampuh untuk mendongkrak birahi dan stamina burung kicauan, demikian juga untuk Cucak cungkok. Pemberian kroto segar pada Cucak cungkok dapat membuatnya lebih ngotot dalam berkicau dan mengeluarkan semua materi isiannya.

Kroto cukup diberikan dua kali seminggu dengan porsi 1 cepuk untuk sekali pemberian. Pemberian kroto bisa dikombinasikan dengan apel merah agar Cucak cungkok lebih ngotot dalam berkicau.

Kroto juga bisa dicampur/ditetesi dengan vitamin khusus burung kicau. Pemberian vitamin bisa dicampurkan dengan kroto atau bisa juga diteteskan pada air minumnya. Pemberian vitamin cukup dilakukan seminggu sekali dengan dosis sesuai dengan takaran yang tertera pada kemasannya.

• Ulat Hongkong (UH)

Berikan ulat hongkong (UH) pada saat cuaca dingin/hujan saja untuk menghangatkan tubuh Cucak cungkok, atau pada saat Cucak cungkok sedang memasuki masa mabung untuk membantu mempercepat perontokan bulu-bulunya.

Selain diberikan buah-buahan dan Ekstra fooding (EF), Cucak cungkok juga perlu mendapatkan perawatan yang lain agar lebih gacor, antara lain:

Pengembunan, Mandi, Jemur, dan Pemasteran:

• Pengembunan

Embunkan Cucak cungkok setiap pagi untuk menghirup udara segar dan agar terkena sinar Matahari pagi. Pengembunan sangat bermanfaat bagi kesehatan burung dan untuk memancingnya agar lebih rajin berkicau, karena suasana pagi hari adalah waktu paling favorit bagi burung-burung di alam liar untuk berkicau. Dengan di embunkan, burung akan teringat kembali pada suasana di habitat aslinya sehingga akan berkicau dengan riang.

• Mandi

Sekitar jam 07.00 pagi Cucak cungkok dimandikan, sediakan cepuk besar untuk mandi didalam kandangnya, tapi lebih baik lagi kalau Cucak cungkok dibiasakan mandi dikeramba agar lebih leluasa, selain itu kandang hariannya juga akan lebih awet karena tidak terkena air setiap hari.

Biarkan Cucak cungkok mandi sampai puas, dan sambil menunggu Cucak cungkok selesai mandi, kandangnya dibersihkan, ganti pakan dan minumnya dengan yang baru.

• Jemur

Setelah selesai mandi, angin-anginkan dulu sampai bulu-bulunya kering, berikan jangkrik sesuai settingan hariannya. Setelah semua bulu-bulunya kering baru dijemur selama 1-2 jam, pakan dan air minumnya tetap diberikan agar Cucak cungkok tidak lemas karena kelaparan dan dehidrasi.

• Pemasteran

Cucak cungkok memiliki kecerdasan yang luar biasa untuk menirukan suara burung-burung lain dan bahkan suara-suara lain disekitarnya. Burung ini sangat mudah untuk dimaster dan dapat dengan cepat merekam suara yang sering didengarnya, bahkan meskipun hanya menggunakan suara dari Mp3 player, Cucak cungkok mampu menirukannya dengan cepat dan fasih, apalagi kalau menggunakan masteran burung asli, maka hasilnya akan lebih maksimal.

Kalau kita memaster Cucak cungkok dengan menggunakan Mp3 player, sebaiknya atur volumenya agar jangan terlalu keras, cukup terdengar sayup-sayup saja tapi harus tetap terdengar jelas intonasinya.

Kalau kita menggunakan burung asli sebagai masteran, sebaiknya jangan digantang terlalu dekat, usahakan agar Cucak cungkok tidak melihat burung masterannya, cukup mendengar suaranya saja.

Memelihara Cucak cungkok tidak akan pernah membosankan karena materi lagunya bisa diganti-ganti sesuai keinginan kita.

Baca juga:

Perbedaan fisik antara Cucak cungkok jantan dan betina

Cara merawat burung Robin agar rajin bunyi dan cepat gacor

Tips perawatan Samyong bakalan agar cepat bunyi

Demikian sedikit informasi tentang perawatan khusus untuk Cucak cungkok agar cepat gacor. Untuk informasi lain seputar Cucak cungkok, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Cungkok

Cara menghilangkan kebiasaan salto pada Cendet/Pentet

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Perilaku negatif Cendet/Pentet yang sering muncul adalah perilaku miyik dan salto. Perilaku negatif tersebut tentu saja akan mempengaruhi performa Cendet, apalagi untuk Cendet lapangan.

Cendet/Pentet yang salto akan mengurangi keistimewaannya, terutama di arena lomba karena akan mengurangi point penilaian juri.

Jadi, jika tujuan kita memelihara Cendet/Pentet adalah untuk dilombakan, maka sebisa mungkin perilaku negatif tersebut harus dihilangkan atau diminimalisir.

Perilaku salto pada Cendet/Pentet menunjukkan bahwa Cendet tersebut sedang bermasalah, terutama dengan mentalnya.

Cendet/Pentet salto adalah indikasi bahwa Cendet tersebut merasa tidak nyaman di lingkungannya, bisa karena mengalami tekanan mental atau karena hal lainnya.

Tapi ada juga Cendet/Pentet yang memang memiliki kebiasaan salto sejak kecil, jadi walaupun dalam kondisi nyaman, Cendet tersebut akan tetap melakukan salto karena sudah menjadi kebiasaan. Tapi perlu untuk diketahui, bahwa cara salto Cendet karena karakter dan cara salto Cendet karena mentalnya tertekan, cenderung berbeda.

Cara salto Cendet/Pentet yang sudah karakter biasanya terlihat sangat mahir, berbeda dengan cara salto Cendet karena merasa tidak nyaman/tertekan, biasanya cara saltonya tidak terarah alias grabyakan atau asal jumpalitan saja karena perilaku salto tersebut adalah pelampiasan dari rasa tertekan dan dalam kondisi ruangan terbatas sehingga seringkali menyebabkan bulu ekornya menjadi patah atau rusak dan luka-luka pada bagian atas paruh (ngeruji).

Perilaku salto pada Cendet/Pentet bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:

• Kalah mental/trauma

Penyebabnya bisa karena kalah saat ditrek dengan Cendet lain, kandangnya jatuh, atau karena pindah sangkar.  Cendet yang mengalami hal-hal tersebut biasanya akan berperilaku grabyakan sambil salto tidak karuan terutama kalau didekati.

Cendet/Pentet dalam kondisi ini biasanya tidak akan mau bunyi dengan rajin dan bahkan bisa diam seribu bahasa sekalipun digoda. Lebih parah lagi, Cendet tersebut biasanya tampak nyekukruk, bulu mengembang, dan tidak aktif tapi masih saja salto ketika didekati.

Solusinya dengan mengasingkan Cendet tersebut dari keberadaan Cendet lain dan juga burung-burung lain yang gacor. Jor pemberian Ekstra fooding (EF), kurangi mandi dan durasi penjemuran di maksimalkan, tujuannya agar stamina Cendet kembali pulih, dan untuk mendongkrak tingkat birahi dan emosinya agar kembali stabil.

• Takut terhadap sesuatu

Cendet/Pentet salto juga bisa disebabkan karena takut dengan sesuatu, misalnya:
Takut ketika ada mobil atau motor yamg lewat didekat kandangnya, takut dengan orang yang memakai topi dan lainnya.

Cendet/Pentet yang salto karena takut terhadap benda-benda tersebut, biasanya hanya akan melakukan salto ketika melihat benda atau sesuatu yang ditakutinya. Berbeda dengan Cendet yang salto karena karakter yang akan sering salto walaupun tidak ada pemicunya.

• Meniru gerakan salto burung lain

Jika Cendet/Pentet berperilaku salto disebabkan karena meniru perilaku salto dari burung lain disekitarnya, maka penangananya adalah dengan cara segera menjauhkan atau menghindarkan Cendet tersebut dari burung-burung lain disekitarnya yang memiliki kebiasaan salto seperti misalnya: Pleci, Gelatik, Sirtu, dan burung-burung lainnya yang suka salto agar tidak menjadi kebiasaan pada Cendet. Sebab kalau terus dibiarkan maka perilaku salto tersebut akan menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan.

Kalau burung-burung yang memiliki kebiasaan salto tersebut adalah burung-burung yang kita gunakan sebagai burung masteran untuk Cendet, sebaiknya atur penempatanny agar tidak terlihat oleh Cendet.

Kondisikan agar Cendet tidak melihat burung-burung tersebut tapi tetap bisa mendengar suaranya dengan intonasi yang jelas. Caranya dengan menggunakan sekat atau dikerodong setiap harinya (full kerodong).

• Tidak nyaman dengan kandangnya

Jika perilaku salto pada Cendet/Pentet disebabkan karena burung merasa tidak nyaman dengan kandangnya, maka yang harus di atur adalah mengondisikan kandang dan aksesorisnya agar Cendet merasa nyaman dengan suasana kandangnya. Karena kalau terus dibiarkan, maka perilaku salto tersebut akan menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan.

Tapi kalau perilaku salto tersebut sudah terlanjur menjadi kebiasaan, maka solusinya adalah dengan melakukan beberapa threatment berikut ini:

- Merubah posisi tangkringan menjadi bersilang atau menjadi sejajar disesuaikan dengan kondisi. Bisa juga dengan meninggikan posisi tangkringan atas untuk mempersempit ruang gerak Cendet untuk salto.

- Mengganti kandang hariannya dengan kandang bulat yang biasa digunakan untuk Murai Batu (MB) atau mengganti kandangnya dengan ukuran yang lebih besar agar Cendet dapat bergerak lebih leluasa.

- Menutup bagian atas kandang bagian dalam dengan mika atau kardus yang permukaanya licin agar Cendet tidak dapat mencengkeram jeruji bagian atas kandang untuk melakukan salto.

- Memasang beberapa tali karet pada bagian atas kandang sebagai jebakan agar Cendet tidak berani melompat ke atas untuk melakukan gerakan salto.

• Merasa tertekan/terancam

Jika Cendet/Pentet salto karena merasa tidak nyaman dengan lingkungannya karena merasa terancam atau karena merasa terintimidasi, maka yang harus kita lakukan adalah menjauhkan hal-hal yang menyebabkan Cendet tersebut merasa tidak nyaman sehingga melampiaskannya dengan cara salto.

Kondisi tidak nyaman tersebut bisa disebabkan karena adanya predator seperti kucing atau tikus dan juga karena adanya Cendet lain yang gacor sehingga menyebabkan Cendet tersebut merasa tertekan dan gelisah.

Karena terbatasnya ruang gerak untuk melarikan diri, atau untuk melampiaskan emosinya karena terhalang jeruji sangkar, mengakibatkan Cendet/Pentet tersebut melampiaskannya dengan cara salto sebagai ungkapan dari perasaan frustasinya.

Jika hal ini dibiarkan terus-menerus maka akan menyebabkan perilaku salto tersebut menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan dan juga akan mengakibatkan mental Cendet tersebut menjadi rusak karena merasa tertekan setiap harinya.

Solusinya tentu harus menjauhkan Cendet tersebut dari hal-hal yang membuatnya tertekan tersebut dan mengondisikan lingkungan disekitar kandangnya menjadi senyaman mungkin untuk Cendet.

Cara lainnya dengan full kerodong agar Cendet/Pentet tersebut merasa lebih aman karena tidak dapat melihat kondisi lingkungan sekitarnya yang tidak kondusif.

• Over birahi (OB)

Jika ada indikasi Cendet/Pentet tersebut Over Birahi (OB) maka penanganannya adalah dengan mengurangi porsi Ekstra fooding (EF) untuk settingan hariannya, terutama untuk pemberian kroto dan ulat hongkong (UH), karena kedua jenis Ekstra fooding (EF) tersebut sangat berpotensi manaikkan birahi Cendet jika porsi pemberiannya tidak tepat atau berlebihan.

Umbar Cendet/Pentet agar bisa lebih leluasa bergerak. Pengumbaran sangat bermanfaat untuk melatih stamina Cendet dan juga untuk mengurangi birahi Cendet yang berlebihan. Manfaat lain dari pengumbaran adalah sebagai sarana refreshing untuk Cendet agar tidak stres karena terlalu lama berada dikandang harian yang sempit.

Terapi kandang umbaran juga cukup efektif untuk menghilangkan perilaku salto pada Cendet. Caranya dengan mempatkan Cendet selama satu bulan full dikandang umbaran dan melakukan semua aktifitas hariannya dikandang umbran tersebut agar Cendet lupa pada suasana kandang hariannya dan juga lupa pada kebiasaannya melakukan salto.

Tapi pada saat melakukan terapi dikandang umbaran, tetap lakukan interaksi setiap hari dengan Cendet agar tidak menjadi terlalu giras nantinya.

Baca juga:

Solusi untuk mengatasi Cendet/Pentet macet bunyi

Ciri-ciri khusus Cendet/Pentet asli Madura

Manfaat terapi sauna untuk mendongkrak mental fighter Cendet/Pentet

Demikian sedikit informasi tentang cara menghilangkan kebiasaan salto pada Cendet/Pentet. Untuk informasi lain seputar Cendet/Pentet, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cendet/Pentet

Ciri-ciri perbedaan Cucak kombo jantan dan betina

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak kombo/Kecial kombo adalah salah satu jenis burung penghisap madu selain Kolibri. Jika sudah gacor, burung ini dapat berkicau dengan suara tembakan-tembakan rapat dan ropelan khasnya yang sangat cocok digunakan sebagai burung masteran untuk memaster burung-burung kicauan lainnya seperti Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI), dan lainnya.

Jika kita berniat menjadikan Cucak kombo/Kecial kombo sebagai burung masteran maka kita harus memilih yang berjenis kelamin jantan, karena hanya Cucak kombo jantan yang bisa gacor dengan volume keras dan lagu lebih variataif.

Berikut ini adalah ciri-ciri Cucak kombo/Kecial kombo jantan dan betina:

Ciri-ciri Cucak kombo jantan:

• Postur tubuhnya lebih besar dan panjang.

• Warna bulu Cucak kombo jantan lebih gelap bila dibandingkan dengan Cucak kombo betina.

• Bagian bawah paruh dan perut tidak terdapat bulu berwarna kuning dan cenderung berwarna abu-abu.

• Bulu-bulu dibagian punggungnya berwarna abu-abu kehijauan.

• Pada bagian dada dan sekitar lehernya terdapat bercak-bercak berwarna hitam.

• Bentuk paruhnya lebih besar dan lebih panjang, serta terdapat warna kuning pada selaput kulit disudut matanya.

• Suara kicauannya lebih keras dan bervariasi.

Ciri-ciri Cucak kombo betina:

• Postur tubuhnya lebih kecil dan pendek.

• Warna bulunya tampak lebih cerah dari Cucak kombo jantan.

• Terdapat garis kuning pada paruh bagian bawah.

• Pada bagian bawah paruh dan perutnya tedapat semburat warna kuning.

• Bulu-bulu dibagian punggungnya cenderung berwarna kekuningan.

• Pada bagian atas kepala dan ujung sayapnya terdapat bulu yang berwarna kuning kehijauan.

• Suara kicauannya kecil dan monoton.

Baca juga:

Perawatan sederhana untuk Cucak kombo/Kecial kombo agar cepat bunyi

Ciri-ciri Poksay Hongkong jantan dan betina yang akurat

Perbedaan fisik antara Cucak cungkok jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan Cucak kombo jantan dan betina. Untuk informasi lain seputar Cucak kombo, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Kombo jantan dan betina

Ciri-ciri Poksay Hongkong jantan dan betina yang akurat

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Poksay Hongkong adalah burung klasik yang pernah populer di tahun 1990an, burung ini banyak dipelihara oleh orang-orang berada pada saat itu. Namun keberadaannya mulai sulit ditemui sejak ada larangan import burung dari kuar Negeri.

Tapi sekarang ini mulai banyak pedagang burung yang menjual Poksay Hongkong dalam kondisi masih bahan/bakalan dengan harga yang cukup mahal setara dengan burung-burung kicau kelas atas lainnya seperti Murai Batu (MB) dan whambi.

Jika kita berniat membeli Poksay Hongkong untuk dijadikan burung ocehan dirumah, maka pilihlah yang berjenis kelamin jantan karena lebih cepat gacor dan memiliki lebih banyak variasi kicauan, sedangkan Poksay Hongkong betina cenderung bersuara monoton dan jarang berkicau.

Berikut ini adalah ciri-ciri Poksay Hongkong jantan dan betina yang bisa dijadikan panduan sebelum kita memutuskan untuk membelinya, antara lain:

• Postur tubuh

Poksay Hongkong jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari yang betina dengan postur tegap dan kepala cenderung mendongak ke atas. Sedangkan Poksay Hongkong betina ukuran tubuhnya lebih kecil dengan posisi tubuh membungkuk/menunduk dan posisi kepalanya hampir rata dengan punggungnya.

• Kepala

Ukuran kepala Poksay Hongkong jantan lebih besar dengan mata besar melotot dan leher yang tampak lebih panjang serta bulu-bulu pada pangkal paruhnya lebih tebal sehingga penampilan Poksay Hongkong jantan terlihat lebih gagah dan tampak garang.

• Warna bulu

Jika dilihat sekilas warna bulu Poksay Hongkong jantan dan betina memang serupa dengan warna abu-abu kecoklatan pada hampir diseluruh bagian tubuhnya, dengan kombinasi warna hitam pada daerah sekitar mata dan leher bagian depan, serta warna putih dibagian pipinya yang sering dikembangkan. Warna keabu-abuan pada leher bagian belakang meluas hingga batas punggung.

Dan jika diperhatikan dengan seksama, ada perbedaan mencolok pada bagian bulu disekitar anus burung ini, yaitu adanya bulu-bulu lembut dengan warna kuning kemerahan pada Poksay Hongkong jantan dan ciri tersebut tidak ada pada Poksay Hongkong betina.

Karakter

Antara Poksay Hongkong jantan dan betina memiliki karakter yang berbeda. Poksay Hongkong jantan cenderung lebih jinak dari yang betina.

• Menggunakan cermin dan suara Mp3

Salah satu cara untuk mengetahui jenis kelamin Poksay hongkong yaitu dengan menggunakan cermin, usahakan yang berukuran agak besar. Caranya dengan meletakkan cermin tersebut di depan kandangnya agar Poksay hongkong dapat melihat bayangannya sendiri dicermin.

Poksay hongkong akan mengira bahwa bayangannya tersebut adalah Poksay hongkong lain. Dari situlah kita bisa melihat reaksi dari Poksay hongkong ketika melihat bayangannya sendiri.

Jika Poksay hongkong bereaksi dengan berdiri tegak dan membuka sayapnya ke atas sambil nyiul atau mengerang keras, maka kemungkinan besar Poksay hongkong tersebut adalah jantan.

Atau bisa juga dengan memperdengarkan suara Mp3 panggilan dari Poksay Hongkong betina. Jika burung merespon dengan suara siulan atau erangan yang keras berarti kemungkinan besar Poksay Hongkong tersebut berjenis kelamin jantan, sebab jika Poksay Hongkong betina akan menyahutinya dengan suara kicauan yang pelan.

Baca juga:

Perawatan harian Poksay Hongkong agar rajin bunyi dan gacor

Perbedaan fisik antara Cucak cungkok jantan dan betina

Perawatan harian Cucak Keling agar rajin bunyi dan gacor

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri Poksay Hongkong jantan dan betina yang akurat. Untuk informasi lain seputar Poksay Hongkong, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Poksay Hongkong jantan dan betina

Perawatan harian Cucak Keling agar rajin bunyi dan gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Jika melihat penampilan fisiknya, Cucak keling terkesan seram dengan bulu-bulu pada seluruh tubuhnya berwarna hitam mengkilap kehijauan, ditambah dengan mata yang berwarna merah menyala semakin menambah kesan mistis pada burung ini.

Tapi walaupun penampilannya terkesan seram, tapi burung ini bukanlah burung yang identik dengan hal-hal mistis seperti burung Gagak atau burung Hantu. Cucak keling adalah burung kicauan biasa yang banyak dipelihara para Kicau Mania sebagai burung masteran karena karakter suaranya yang tajam dan keras, bahkan terkadang juga dapat mengeluarkan suara tembakan mirip Cililin.

Selain memiliki karakter suara yang khas, Cucak keling juga memiliki keistimewaan lain, yaitu dapat berkicau sambil teler meliuk-liukkan lehernya ketika sudah gacor dan benar-benar sudah mapan.

Cucak keling juga dapat menirukan suara burung lain jika dipelihara dari anakan dan rutin dimaster, tapi burung ini hanya bisa menirukan suara-suara burung yang mirip dengan karakter suaranya.

Di alam bebas, Cucak keling memakan buah-buahan, nektar, serangga, laba-laba, dan binatang-binatang kecil lainnya yang ada di pepohonan dan semak-semak. Karena itu, agar Cucak keling dapat rajin bunyi dan cepat gacor dengan bergaya teler ketika kita pelihara, maka sebisa mungkin harus diberikan menu pakan yang sesuai atau minimal hampir sama dengan makanan alaminya di alam bebas.

Perawatan Cucak keling tidak jauh beda dengan perawatan burung Jalak, karena keduanya memiliki kesamaan dari mulai jenis pakan sampai pada perilakunya.

Perawatan harian untuk Cucak keling:

• Pagi hari Cucak keling dikeluarkan dari rumah untuk mendapatkan sinar Matahari pagi.

• Setelah itu dimandikan dengan disemprot menggunakan sprayer atau biar mandi sendiri dicepuk yang agak besar.

• Bersihkan kandangnya dari semua kotoran, karena Cucak keling termasuk burung yang rakus makan sehingga kotorannya juga banyak dan cepat menumpuk di dasar kandangnya. Burung ini juga termasuk jorok karena sangat suka mandi pada cepuk air minumnya.

• Tambahkan atau ganti voer dengan yang baru. Air minumnya juga diganti dengan yang baru.

• Berikan buah-buahan seperti pisang atau pepaya.

• Setelah dimandikan, kemudian di angin-anginkan dulu sampai bulu-bulunya kering. Berikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) 5 ekor. Kroto bisa diberikan seminggu dua kali dengan porsi satu sendok makan. Berikan juga vitamin khusus untuk burung kicau seminggu sekali yang diteteskan pada air minumnya.

• Setelah itu burung dijemur selama 1-2 jam.

• Setelah selesai dijemur, gantang Cucak keling ditempat yang teduh. Usahakan untuk menempatkannya bersama burung-burung lain yang gacor untuk memancingnya agar ikut berkicau.

• Sore hari sekitar jam 16.00, bersihkan lagi kandangnya dan ganti air minumnya dengan yang baru, karena biasanya air minumnya sudah kotor karena digunakan untuk mandi.

• Berikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) 5 ekor.

• Kemudian masukkan Cucak keling kedalam rumah untuk istirahat.

Baca juga:

Perawatan Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor

Tips perawatan Branjangan agar cepat ngeplong dan gacor

Perawatan harian untuk Cucak Biru agar rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang perawatan harian Cucak Keling agar rajin bunyi dan gacor. Untuk informasi lain seputar Cucak Keling, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Keling

Perawatan Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak rante/Meranti termasuk salah satu spesies burung dari keluarga Cica daun, postur tubuh dan penampilan fisiknya hampir sama dengan Cucak ijo mini.

Perbedaan paling mencolok dari keduanya ada pada bagian warna bulu kepalanya yang berwarna kuning terang dan adanya warna biru muda pada bagian sayap dan ekor Meranti. Sedangkan bulu kepala Cucak ijo mini berwarna hijau sewarna dengan warna bulu tubuhnya. Keduanya sama-sama memiliki topeng (nopeng) pada burung jantan, seperti halnya Cucak ijo (CI) besar.

Cucak rante/Meranti kurang begitu diminati oleh para Kicau Mania, padahal burung ini memiliki suara kicauan yang bagus dan bervariasi, serta memiliki kecerdasan dalam meniru suara-suara burung lain sama seperti Cucak ijo mini dan Cucak ijo (CI) besar.

Burung ini mudah sekali untuk dipelihara, dan kemungkinannya untuk hidup sangat besar walaupun dipelihara dari bakalan/muda hutan karena pakan utamanya adalah buah-buahan. Selain cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan cepat jinak, Cucak rante/Meranti juga cepat sekali bunyi asalkan dirawat dengan benar.

Tapi sayangnya Cucak rante/Meranti memiliki suara asli yang identik dengan suara Kutilang, hal itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa burung ini menjadi kurang diminati, karena suara Kutilang sudah terlanjur di anggap haram dan dihindari oleh sebagian Kicau Mania karena di anggap sebagai suara mati dan bisa merusak suara burung kicau jenis lainnya jika sampai masuk/terekam menjadi materi isian.

Padahal jika burung ini rajin dimaster dengan suara-suara burung lain yang bagus, maka Cucak rante/Meranti juga bisa memiliki suara yang tidak kalah bagus dari burung kicau jenis lainnya.

Untuk perawatannya sendiri terbilang cukup mudah. Seperti halnya Cucak ijo (CI) yang menyukai buah-buahan, Meranti juga tidak bisa dilepaskan dari pemberian buah-buahan seperti pisang kepok, pepaya, dan lainnya sebagai pakan utamanya agar burung selalu aktif dan rajin berkicau.

Tapi untuk memudahkan perawatan hariannya, Cucak rante/Meranti juga bisa dilatih untuk makan voer (ngevoer). Caranya:

• Buah pisang diambil dari kulitnya lalu dilunakkan sampai menjadi bubur, kemudian campurkan dengan voer kemudian aduk sampai rata.

• Kemudian masukkan kembali adonan pisang dan voer tadi kedalam kulit pisang, taburi permukaannya dengan voer kering lalu berikan pada Meranti, cantolkan pisang tersebut diatas cepuk agar cecerannya yang jatuh masuk kedalam cepuk dan tidak terbuang percuma.

• Lakukan cara tersebut setiap hari, dan perbanyak porsi voer dalam adonan pisang tersebut setiap harinya sampai Meranti mau makan voer polos tanpa campuran pisang.

• Setelah selama satu minggu diberikan campuran pisang dan voer, cobalah untuk mulai memberikan voer kering didalam cepuk dan jangan diberikan pakan buah-buahan seharian, cukup pada pagi harinya diberikan 3 ekor jangkrik dan sediakan air minumnya.

Mungkin awalnya Cucak rante/Meranti enggan untuk memakan voer kering yang kita sediakan tersebut, tapi lama-lama kalau burung sudah merasa lapar, pasti akan memakan voer kering yang kita sediakan tersebut karena tidak ada pakan lainnya.

Berikut ini adalah perawatan harian untuk Cucak rante/Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor:

• Pengembunan

Embunkan Cucak rante/Meranti mulai jam 05.00 pagi atau sebelum Matahari terbit sampai Matahari mulai bersinar. Pada saat di embunkan, berikan ulat hongkong (UH) sebanyak 3 ekor.

• Mandi

Setelah jam 07.00 pagi, mandikan Cucak rante/Meranti dengan cara disemprot dengan menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri didalam cepuk.

• Jemur

Setelah selesai mandi, berikan jangkrik kecil sebanyak 3 ekor kemudian di angin-anginkan dulu sampai semua bulu-bulunya kering baru dijemur selama 1-2 jam.

Setelah selesai dijemur, burung digantang ditempat yang teduh dan berikan kroto segar sebanyak satu sendok teh. Berikan juga vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya seminggu sekali untuk menjaga kondisi fisiknya agar selalu fit dan rajin berkicau.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Berikan buah-buahan sebagai pakan utamanya seperti pisang kepok, pepaya, apel, sawo dan lainnya secara bergantian setiap harinya. Untuk pisang sebaiknya sebelum diberikan, permukaannya di olesi terlebih dulu dengan madu murni.

Selain diberikan voer dan buah-buahan, Cucak rante/Meranti juga perlu diberikan Ekstra fooding (EF) untuk mencukupi kebutuhan proteinnya seperti jangkrik, ulat hongkong (UH), dan kroto.

Settingan Ekstra fooding (EF) harian untuk Cucak rante/Meranti:

- Berikan jangkrik dengan porsi 3 ekor pagi setelah dimandikan dan 3 ekor sore menjelang istirahat.

- Ulat hongkong (UH) diberikan 3 ekor pagi pada saat di embunkan dan 3 ekor sore menjelang istirahat. Dan pada saat cuaca dingin/hujan, pemberian ulat hongkong (UH) diperbanyak untuk menghangatkan tubuhnya.

- Kroto bisa diberikan 2-3 kali seminggu dengan porsi satu sendok teh untuk sekali pemberian. Berikan kroto setelah Cucak rante/Meranti selesai dijemur.

• Pemasteran

Agar Cucak rante/Meranti memiliki suara kicauan yang lebih bervariasi, kita bisa melakukan pemasteran dengan menggunakan burung-burung masteran atau bisa juga menggunakan suara Mp3.

Cara pemasteran yang efektif bisa dilakukan dengan menggantang burung ditempat yang tenang tanpa gangguan, sebaiknya dilakukan didalam ruangan jika pemasteran menggunakan Mp3 player.

Tapi jika pemasteran dengan menggunakan burung-burung masteran, maka cukup digantang bersama burung-burung masterannya setiap hari, bisa didalam rumah maupun diluar rumah dengan jarak yang tidak terlalu dekat.

Lakukan semua tahapan perawatan tersebut secara rutin dan konsisten agar Cucak rante/Meranti rajin bunyi dan lebih cepat gacor dengan suara kicauan yang merdu dan bervariasi.

Untuk memancing Cucak rante/Meranti yang belum bunyi atau yang macet bunyi, bisa dengan cara menggantangnya didekat suara gemercik air. Biasanya ketika mendengar suara gemercik air, Cucak rante/Meranti akan langsung ngeriwik dan lama-lama akan mulai ngeplong.

Baca juga:

Perbedaan fisik antara Cucak cungkok jantan dan betina

Cara merawat Cucak ijo mini agar cepat gacor

Perawatan sederhana untuk Cucak kombo/Kecial kombo agar cepat bunyi

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor. Untuk informasi lain seputar Cucak rante/Meranti, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Rante/Meranti

Cara merawat Cucak ijo mini agar cepat gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak ijo mini (jomin) memiliki penampilan fisik dan warna bulu yang sama persis dengan Cucak ijo (CI). Yang membedakannya hanya pada ukuran tubuhnya yang jauh lebih kecil dari Cucak ijo (CI) besar, karena itulah kenapa burung ini dinamakan Cucak ijo mini.

Dari segi suara, Cucak ijo mini juga tidak kalah bagus dengan Cucak ijo (CI). Burung ini juga pintar menirukan suara-suara burung lain seperti halnya Cucak ijo (CI).

Cucak ijo mini banyak ditemukan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Meskipun tidak sepopuler Cucak ijo (CI), tapi burung ini mulai banyak peminatnya karena harganya yang relatif murah, sekitar 150-250 ribu.

Sebetulnya secara kualitas, Cucak ijo mini tidak kalah jauh dengan Cucak ijo (CI), karena walaupun postur tubuhnya kecil tapi burung ini memiliki mental yang cukup tangguh dan berani melawan kalau ditrek dengan Cucak ijo (CI) besar. Tapi karena postur tubuhnya kecil, Cucak ijo mini kalah dalam volume suara.

Cucak ijo mini juga cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya dan cepat jinak, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menjadi gacor.

Untuk membedakan Cucak ijo mini jantan dan betina dewasa juga cukup mudah karena ciri-cirinya sama dengan Cucak ijo (CI) besar. Jika terdapat warna hitam (topeng) pada bagian mukanya berarti jantan, dan jika tidak ada warna hitam (topeng) pada bagian mukanya berarti betina.

Untuk membedakan jenis kelamin Cucak ijo mini muda/trotolan juga sama dengan Cucak ijo (CI) besar. Ciri-cirinya bisa dilihat disini.

Untuk perawatannya sendiri juga tidak berbeda jauh dengan Cucak ijo (CI) besar karena jenis makanan keduanya juga sama, yaitu buah-buahan dan serangga.

Perawatan harian untuk Cucak ijo mini:

• Pengembunan

Embunkan Cucak ijo mini mulai jam 05.00 pagi atau sebelum Matahari terbit sampai Matahari mulai bersinar. Pada saat di embunkan, berikan ulat hongkong (UH) sebanyak 3 ekor.

• Mandi

Setelah jam 07.00 pagi, mandikan Cucak ijo mini dengan cara disemprot dengan menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri didalam cepuk.

• Jemur

Setelah selesai mandi, berikan jangkrik kecil sebanyak 3 ekor kemudian di angin-anginkan dulu sampai semua bulu-bulunya kering baru dijemur selama 1-2 jam.

Setelah selesai dijemur, burung digantang ditempat yang teduh dan berikan kroto segar sebanyak satu sendok teh. Berikan juga vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya seminggu sekali untuk menjaga kondisi fisiknya agar selalu fit dan rajin berkicau.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Berikan buah-buahan sebagai pakan utamanya seperti pisang kepok, pepaya, apel, sawo dan lainnya secara bergantian setiap harinya. Untuk pisang sebaiknya sebelum diberikan di olesi dulu permukaannya dengan madu murni.

Dan untuk mempermudah perawatan hariannya, kita juga bisa memberikan voer sebagai pakan utamanya. Kalau Cucak ijo mini belum terbiasa makan voer (belum ngevoer), kita bisa melatihnya agar mau mengkonsumsi voer.

Cara melatih Cucak ijo mini ngevoer:

- Buah pisang diambil dari kulitnya lalu dilunakkan sampai menjadi bubur, lalu campurkan dengan voer kemudian aduk sampai rata.

- Masukkan kembali adonan pisang dan voer tadi kedalam kulit pisang, taburi permukaannya dengan voer kering lalu berikan pada Cucak ijo mini, cantolkan pisang tersrbut diatas cepuk agar cecerannya yang jatuh masuk kedalam cepuk, jadi tidak terbuang percuma.

- Lakukan cara tersebut setiap hari, perbanyak porsi voer dalam adonan pisang tersebut setiap harinya sampai Cucak ijo mini mau makan voer polos tanpa campuran pisang.

- Setelah selama satu minggu diberikan campuran pisang dan voer, coba mulai sediakan voer kering dalam cepuk dan jangan diberikan pakan buah-buahan seharian, cukup pada pagi harinya diberikan jangkrik sebanyak 3 ekor dan sediakan juga air minumnya. Kalau burung merasa lapar, voer kering yang disediakan didalam cepuk pasti akan dimakan karena tidak ada pakan lainnya.

Selain voer dan buah-buahan, Cucak ijo mini juga perlu diberikan Ekstra fooding (EF) untuk mencukupi kebutuhan proteinnya seperti jangkrik, ulat hongkong (UH), dan kroto.

Settingan Ekstra fooding (EF) harian untuk Cucak ijo mini:

- Berikan jangkrik dengan porsi 3 ekor pagi setelah dimandikan dan 3 ekor sore menjelang istirahat.

- Ulat hongkong (UH) diberikan 3 ekor pagi pada saat di embunkan dan 3 ekor sore menjelang istirahat.

- Kroto bisa diberikan 2-3 kali seminggu dengan porsi satu sendok teh untuk sekali pemberian. Berikan kroto setelah Cucak ijo mini selesai dijemur.

• Pemasteran

Agar Cucak ijo mini memiliki suara kicauan yang lebih bervariasi, kita bisa melakukan pemasteran dengan menggunakan burung-burung masteran atau bisa juga menggunakan suara Mp3.

Cara pemasteran yang efektif bisa dilakukan dengan menggantang burung ditempat yang tenang tanpa gangguan, sebaiknya dilakukan didalam ruangan jika pemasteran menggunakan Mp3 player.

Tapi jika pemasteran dengan menggunakan burung-burung masteran, maka cukup digantang bersama burung-burung masterannya setiap hari, bisa didalam rumah maupun diluar rumah dengan jarak yang tidak terlalu dekat.

Lakukan semua tahapan perawatan tersebut secara rutin dan konsisten agar Cucak ijo mini rajin bunyi dan lebih cepat gacor dengan suara kicauan yang merdu dan bervariasi.

Untuk memancing Cucak ijo mini yang belum bunyi atau yang macet bunyi, bisa dengan cara menggantangnya didekat suara gemercik air. Biasanya ketika mendengar suara gemercik air, Cucak ijo mini akan langsung ngeriwik dan lama-lama akan mulai ngeplong.

Baca juga:

Perbedaan fisik antara Cucak cungkok jantan dan betina

Perawatan harian untuk Cucak Biru agar rajin bunyi

Perawatan sederhana untuk Cucak kombo/Kecial kombo agar cepat bunyi

Demikian sedikit informasi tentang cara merawat Cucak ijo mini agar cepat gacor. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo mini (jomin), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo mini (jomin)

Perbedaan fisik antara Cucak cungkok jantan dan betina

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Kebanyakan Cucak cungkok yang ada dipasaran merupakan burung import dari China, Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Di Indonesia sendiri burung ini hanya terdapat di Sumatera, itupun sangat jarang bisa ditemui.

Cucak cungkok memiliki karakter suara tajam, lantang, nyaring dan ngeroll dengan banyak variasi. Burung ini sangat cocok dijadikan masteran untuk burung kicau jenis lainnya.

Bentuk tubuh Cucak cungkok mirip dengan Cucak ijo (CI) dengan ukuran panjang tubuh sekitar 22-23 cm dari ujung paruh sampai ujung ekornya. Pakan utama Cucak cungkok di alam bebas adalah buah-buahan, ulat dan serangga.

Jika kita ingin memelihara Cucak cungkok sebagai klangenan atau untuk dijadikan burung masteran, tentunya burung harus rajin bunyi. Karena itu sebaiknya kita pelihara yang berjenis kelamin jantan, karena Cucak cungkok jantan lebih rajin berkicau (gacor) dengan banyak variasi kicauan.

Untuk membedakan jenis kelamin Cucak cungkok sebetulnya cukup mudah karena antara burung jantan dan betina memiliki penampilan fisik yang berbeda seperti halnya Cucak ijo (CI).

Dan berikut ini adalah ciri-ciri Cucak cungkok jantan dan betina yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebelum kita membelinya.

Ciri-ciri Cucak cungkok jantan:

Bulu-bulu pada seluruh bagian tubuhnya lebih banyak didominasi warna kuning dan hijau.

• Bulu-bulu pada bagian dada sampai pada bagian pangkal ekor/anus berwarna kuning cerah.

• Memiliki topeng (nopeng) dengan kombinasi warna hitam dan biru tua dibagian muka sampai pada bagian dada, dan ada warna biru metalik cukup lebar dibagian dagunya.

• Bulu ekornya berwarna biru tua kehitaman.

• Bulu-bulu pada bagian tepi sayapnya sebagian berwarna biru tua dan hitam mengkilap.

• Ukuran tubuhnya lebih besar dari yang betina.

Ciri-ciri Cucak cungkok betina:

• Bulu-bulu pada seluruh bagian tubuhnya lebih banyak didominasi warna hijau.

• Bulu-bulu pada bagian dada sampai pangkal ekor/anus berwarna kuning pudar.

• Cucak cungkok betina tidak nopeng.

• Bulu ekornya berwarna hijau.

• Warna biru metalik pada bagian dagunya terkesan pudar/tidak jelas.

• Ukuran tubuhnya lebih kecil dibandingkan dengan yang jantan.

Baca juga:

Tips perawatan Branjangan agar cepat ngeplong dan gacor

Cara merawat burung Robin agar rajin bunyi dan cepat gacor

Perawatan harian untuk Cucak Biru agar rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang perbedaan fisik antara Cucak cungkok jantan dan betina. Untuk informasi lain seputar Cucak cungkok, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak cungkok jantan dan betina

Tips perawatan Branjangan agar cepat ngeplong dan gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung Branjangan saat ini memang kurang diminati, mungkin karena tidak mudah untuk membuat burung ini rajin bunyi dengan suara lantang/ngeplong. Padahal jika sudah jadi (gacor) burung ini memiliki suara kicauan yang merdu, nyaring dan bervariasi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Branjangan malas bunyi atau hanya ngeriwik saja, di antaranya adalah:
• Burung masih muda
• Stres
• Sakit
• Pola perawatan yang tidak tepat
• Suasana kandang dan lingkungan yang tidak nyaman
• Burung belum mapan

Berikut ini adalah pola perawatan yang bisa diterapkan agar Branjangan cepat ngeplong:

Pakan

Berikan pakan biji-bijian dengan menu bervariasi setiap harinya, antara lain:
• Milet putih
• Milet merah
• Beras merah
• Ketan hitam
• Godem

Selain diberikan pakan biji-bijian dengan komposisi tersebut, Branjangan juga bisa diberikan pakan utuh berupa seikat padi yang bisa digantung di dalam kandangnya.

Pemberian pakan dengan menu bervariasi tersebut akan membuat Branjangan merasa senang dan tercukupi mutrisinya sehingga akan menjadi lebih aktif dan rajin berkicau.

Ekstra fooding (EF)

Selain diberikan biji-bijian sebagai pakan utamanya, Branjangan juga perlu diberikan Ekstra fooding (EF) untuk mencukupi kebutuhan proteinnya yang berperan penting dalam pembentukan hormon testoteron yang berkaitan dengan tingkat birahi burung.

Jika Branjangan sudah mapan dan sudah birahi, pasti akan rajin berkicau dengan suara lantang/ngeplong. Karena itulah, pemberian pakan hewani menjadi faktor yang cukup penting dalam merawat Branjangan sebagai sumber protein hariannya agar Branjangan lebih cepat gacor dengan suara ngeplong.

Berikut ini adalah beberapa jenis Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Branjangan:

• Jangkrik

Jangkrik merupakan Ekstra fooding (EF) dengan kandungan protein cukup tinggi yang umum diberikan untuk segala jenis burung kicau pemakan serangga termasuk Branjangan. Alasannya karena jangkriklah yang paling mudah didapatkan di kios-kios pakan burung.

Berikan jangkrik 5-5 pagi-sore untuk Branjangan sebagai menu hariannya.

• Kroto

Berikan kroto segar sebanyak 1 cepuk setiap dua hari sekali setelah Branjangan selesai dijemur.

• Laron

Pada musim hujan, kita bisa memberikan laron pada Branjangan karena di alam bebas burung ini suka menangkap dan memakan laron yang biasanya berterbangan setelah turun hujan.

• Belalang hijau/Belalang sawah

Belalang adalah Ekstra fooding (EF) terbaik untuk burung kicau, karena belalang adalah pakan utama bagi burung-burung pemakan serangga di alam bebas. Tapi sayangnya agak sulit untuk mendapatkannya karena tidak dijual di kios-kios pakan burung.

Untuk mendapatkan belalang, kita harus menangkapnya sendiri di sawah atau di kebun.

• Larva tawon

Larva tawon juga cukup bagus diberikan pada Branjangan sebagai penambah stamina dan penghangat tubuh pada saat cuaca dingin/hujan.

• Ulat kandang (UK)

Ulat kandang bisa diberikan setiap hari dengan porsi disesuaikan dengan kebutuhan burung.

• Ulat hongkong (UH)

Ulat hongkong (UH) memiliki efek hangat/panas jika dikonsumsi oleh burung. Karena itu, ulat hongkong (UH) sangat bagus diberikan pada Branjangan pada saat cuaca dingin/hujan dan pada saat Branjangan memasuki masa mabung/ngurak.

• Undur-undur

Di alam bebas, Branjangan suka berkeliaran di atas tanah kering untuk mencari dan memakan undur-undur.

Dengan menaruh undur-undur didasar sangkarnya yang beralas pasir, akan membuat Branjangan merasa senang karena merasa seperti dihabitat aslinya

Selain dapat bermain mengorek-ngorek pasir untuk mencari undur-undur yang dapat memberikan efek positif pada psikologisnya, kandungan nutrisi pada undur-undur juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan Branjangan sehingga akan membuatnya lebih aktif dan rajin berkicau.

Pengembunan

Embunkan Branjangan setiap hari mulai jam 05.00 pagi untuk menghirup udara segar. Berikan jangkrik sebanyak 5 ekor dan ulat hongkong 5 ekor.

Mandi

Mandikan Branjangan setiap pagi dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer. Usahakan agar tidak terlalu basah, dan seminggu sekali bisa dimandikan dengan shampo khusus burung untuk menjaga kesehatan bulu-bulunya dan mencegah kutuan.

Jemur

Setelah selesai dimandikan, biarkan Branjangan didis untuk mengeringkan bulu-bulunya terlebih dulu. Setelah semua bulu-bulunya kering baru dijemur selama 1-2 jam.

Setelah selesai dijemur kemudian ditaruh ditempat yang teduh dan agak tinggi. Berikan kroto segar sebanyak 1 cepuk dua hari sekali.

Berikan juga vitamin khusus burung kicau seminggu sekali untuk menjaga kondisinya agar tetap fit dan rajin bunyi.

Kandang

Di alam bebas, Branjangan suka berkeliaran disemak-semak, tanah kering dan berpasir serta bebatuan. Karena itu, ketika kita pelihara, usahakan agar kondisi atau suasana sangkarnya dikondisikan agar mirip dengan suasana di habitat aslinya dengan memberikan pasir dan kerikil-kerikil kecil didasar kandangnya serta gunakan batu yang memiliki permukaan kasar sebagai tangkringannya.

Jika suasana sangkarnya mirip dengan suasana di habitat aslinya, maka Branjangan akan merasa nyaman dan senang karena masih dapat melakukan kebiasaannya bermain di atas tanah layaknya di alam bebas sehingga dapat memancingnya untuk lebih rajin berkicau.

Ukuran kandang tidak harus lebar, tapi harus tinggi karena burung ini memiliki kebiasaan terbang secara vertikal seperti burung Kolibri.

Baca juga:

Cara merawat burung Robin agar rajin bunyi dan cepat gacor

Tips perawatan Samyong bakalan agar cepat bunyi

Perawatan harian untuk Cucak Biru agar rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang tips perawatan Branjangan agar cepat ngeplong dan gacor. Untuk informasi lain seputar burung Branjangan, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Branjangan
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang