Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap: MURAI BATU Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
Showing posts with label MURAI BATU. Show all posts
Showing posts with label MURAI BATU. Show all posts

Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Perawatan untuk Murai Batu (MB) lapangan jelas berbeda dengan perawatan Murai Batu rumahan. Pasalnya, Murai Batu lapangan dituntut harus memiliki stamina dan mental yang tangguh agar bisa bertanding dengan Murai-Murai terbaik lainnya di arena lomba.

Agar jiwa petarungnya menjadi semakin kuat, maka Murai Batu (MB) wajib diberikan perawatan yang terbaik, dan perawatan khusus tersebut kadang bisa dikatakan ekstrim jika dibandingkan dengan perawatan Murai Batu rumahan.

Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung tersebut harus dilakukan secara detail dan konsisten, antara lain:

• Pengembunan
• Mandi
• Jemur
• Pakan dan Ekstra fooding (EF)
• Pengerodongan
• Umbaran
• Untulan
• Pemasteran

Semua tahapan perawatan tersebut harus dilakukan secara konsisten agar Murai Batu (MB) menjadi semakin tangguh dan bringas ketika bertarung digantangan tanpa menunjukkan perilaku negatif seperti Ngelowo/Ngebatman, Ngetem, Ngeruji, dan perilaku-perilaku nakal lainnya ketika dilapangan.

Berikut ini adalah tahapan perawatan ekstrim khusus untuk Murai Batu (MB) petarung/fighter tinggi:

• Pengembunan

Lakukan pengembunan setiap pagi kalau kondisi cuaca cerah agar Murai Batu (MB) bisa menghirup udara segar pagi hari dan menikmati suasana pagi hari yang merupakan suasan favorit bagi burung-burung di alam bebas untuk berkicau. Selain itu, udara segar pagi hari juga dapat membuat emosi Murai Batu menjadi lebih stabil.

• Mandi

Mandikan Murai Batu (MB) setiap hari ketika Matahari sudah mulai bersinar. Mandi akan membuat Murai Batu merasa segar dan nyaman sehingga secara naluri akan menjadi lebih rajin berkicau untuk menarik perhatian lawan jenisnya, selain itu mandi juga bermanfaat untuk meredam emosi Murai Batu yang terlalu tinggi.

Dan jika emosi Murai Batu (MB) terlalu over dan menjadi galak/agresif, maka bisa dimandikan 2x dalam sehari untuk mendinginkan suhu tubuhnya, sehingga emosinya menjadi lebih stabil.

• Jemur

Penjemuran sangat bermanfaat untuk Murai Batu (MB), selain untuk menjaga kesehatan burung, penjemuran juga bermanfaat untuk melatih stamina dan nafas Murai Batu agar lebih tahan banting ketika bertanding dilapangan.

Jemur Murai Batu (MB) sampai terlihat mangap dan gelisah. Pada saat dijemur, pakan dan air minumnya sebaiknya di ambil untuk melatih ketahanan fisik dari Murai Batu terhadap cuaca panas dan rasa lapar. Selain itu juga agar lendir-lendir ditenggorokan Murai Batu bisa keluar.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Untuk settingan harian berikan full Ekstra fooding (EF) atau pakan alami agar hampir sama dengan kehidupan dihabitat aslinya, tapi pilih jenis Ekstra fooding (EF) yang mengandung protein tinggi tapi yang tidak berpotensi menaikkan suhu tubuh Murai Batu (MB) yang terlalu drastis.

Berikan pakan alami seperti jangkrik alam, belalang, ulat daun pisang dan kroto dalam jumlah yang cukup agar Murai Batu (MB) tidak perlu lagi mengkonsumsi voer.

Tapi agar lebih mudah dan tidak repot, berikan saja jangkrik alam sekenyangnya untuk settingan hariannya, dan juga kroto segar yang bisa diberikan 3x dalam seminggu untuk mendongkrak birahinya, sedangkan ulat daun pisang atau ulat bumbung bisa diberikan seminggu sekali untuk meredam emosinya karena pada tubuh kedua jenis ulat tersebut mengandung banyak air sehingga sifatnya mendinginkan.

Voer bisa tetap disediakan dalam cepuk hanya untuk antisipasi kalau Murai Batu (MB) masih merasa lapar, karena biasanya kalau Murai Batu diberikan pakan full Ekstra fooding (EF) setiap harinya, maka tidak akan mau mengkonsumsi voer lagi.

Pilih voer dengan kandungan protein yang tinggi dan usahakan untuk menggunakan voer dengan warna yang netral dan tidak mencolok. Karena voer dengan warna cerah/mencolok, kemungkinan besar menggunakan pewarna kimia yang akan berakibat negatif jika dikonsumsi Murai Batu (MB) dalam jangka panjang.

• Pengerodongan

Agar karakter fighternya tetap terjaga, maka Murai Batu (MB) harus banyak dikerodong setiap harinya (full kerodong) untuk menjaga suhu tubuh dan emosinya agar tetap berada pada level yang ideal.

Selain bermanfaat untuk menjaga mental fighter dan emosi Murai Batu (MB), Pengerodongan juga bertujuan agar Murai Batu lebih banyak istirahat untuk menyimpan tenaga dan tidak membuang-buang tenaga untuk berkicau dirumah.

Dari segi keamanan, kerodong juga berfungsi untuk melindungi Murai Batu (MB) dari cuaca dingin dan agar tidak memakan serangga-serangga beracun yang sering mengerubungi lampu pada malam hari.

• Umbaran

Umbar Murai Batu (MB) seminggu 3x untuk melatih otot-otot tubuhnya agar lebih kuat dan juga agar staminanya semakin prima. Umbaran juga bermanfaat untuk mengurangi stres pada Murai Batu karena setiap hari terkurung didalam kandang yang sempit yang ditutup kerodong.

Terapi umbaran juga dapat menurunkan emosi dan birahi Murai Batu (MB) yang terlalu berlebihan. Tapi ketika akan dilombakan, stop Pengumbaran pada H-4 sebelum lomba, setiap hari full kerodong setelah dilakukan perawatan harian seperti Pengembunan, Mandi dan Jemur.

• Untulan

Pada saat di umbar, masukkan burung-burung kecil sebagai untulan agar Murai Batu (MB) mengejar dan menghajar burung untulan tersebut untuk melampiaskan emosinya. Terapi ini memang tergolong ekstrim dan sadis, tapi sangat efektif untuk mendongkrak mental fighter dari Murai Batu.

Dengan diberikan burung untulan untuk dihajar, maka Murai Batu (MB) akan menjadi petarung sejati yang bringas karena merasa lebih dominan dan selalu menang dari burung-burung lainnya.

• Pemasteran

Murai Batu (MB) lapangan harus memiliki materi isian yang akan terdengar dominan ketika digantangan. Maka dari itu, Murai Batu lapangan wajib di master dengan burung-burung masteran seperti Cililin, Cucak jenggot, Kenari, Kapas tembak, Lovebird, Ciblek dan lainnya agar suaranya terdengar paling dominan ketika dilombakan.

Karena jika Murai Batu (MB) memiliki materi lagu yang mewah dan melimpah, maka akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi Murai Batu tersebut. Selain itu, Murai Batu juga akan merasa semakin percaya diri ketika membawakan lagu-lagunya.

Baca juga:

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Mengenal kelebihan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Manfaat terapi sauna untuk mendongkrak mental fighter Cendet/Pentet

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Demikian sedikit informasi tentang perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)

Ciri-ciri Murai Batu (MB) asli Bahorok

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Murai Batu (MB) Bahorok dikenal memiliki mental yang paling kuat diantara Murai Batu jenis lainnya. Menurut pengamatan dari para pemain Murai Batu, disinyalir Murai Batu dikawasan Taman Nasional Gunung Leuser sudah terbiasa bertemu dan berinteraksi dengan binatang-binatang yang memiliki bentuk fisik mirip Manusia, seperti Orang Utan yang menjadikan mentalnya menjadi terlatih dan mungkin ketika bertemu dengan Manusia, Murai Batu Bahorok sudah tidak merasa asing lagi.

Apakah mental baja Murai Batu Pasaman, Murai Batu Aceh dan Murai Batu Borneo juga terbentuk dari kondisi dan kebiasaan yang sama..?? Hal itu belum bisa dibuktikan secara pasti karena belum ada penelitian khusus mengenai hal itu.

Murai Batu Bahorok sering disebut sebagai Murai Batu Medan Super, hal itu dikarenakan karakteristik fisik dari Murai Batu Bahorok yang sangat menawan dan enak dilihat dari segala sisi. 

Secara umum, ciri-ciri Murai Batu (MB) Bahorok, antara lain:

• Memiliki penampilan yang sangar dan terkesan bringas dengan bentuk kepala papak/ceper dan besar namun proporsional yang ditunjang dengan leher jenjang dan besar. Namun ada juga beberapa individu Murai Batu Bahorok yang memiliki bentuk kepala bulat.

• Mata besar melotot dengan sorot tajam seolah mengintimidasi.

• Postur tubuh besar dan panjang dengan dada yang lebar dan bidang sehingga terkesan kekar dan atletis.

• Ekor panjang dengan ukuran minimal 17 cm dengan bulu yang tebal serta daun ekor lebar. Secara umum bentuk ekornya normal seperti Murai Batu lainnya, tapi pada wilayah tertentu ada yang bentuk ekornya melengkung kebawah dan di wilayah lainnya ada yang bentuknya melengkung keatas.

• Warna bulu leher dan punggung hitam mengkilap kebiruan (samber lilin) jika terkena sinar Matahari.

• Bulu dada sampai bagian perut berwarna dominan coklat gelap dan ada juga yang berwarna coklat terang.

• Warna kaki tidak ada ciri khusus, karena ada yang warna kakinya merah muda, ada yang merah gelap, ada yang semu kehitaman dan yang paling jarang adalah yang memiliki warna kaki hitam pekat.

Jadi jika dikatakan Murai Batu Bahorok identik berkaki hitam dan berekor lengkung itu juga tidak bisa dikatakan benar 100%. Jadi ciri-ciri fisik Murai Batu Bahorok di atas, merupakan informasi yang bisa dijadikan referensi umum tapi tidak bisa dijadikan standar atau patokan mutlak untuk semua individu Murai Batu Bahorok.

Murai Batu Bahorok rata-rata memiliki vokal yang besar (ngebass) dengan volume yang keras tapi enak didengar. Ini bisa kita perhatikan pada saat Murai Batu Bahorok mengeluarkan materi suara alamnya seperti suara tembakan air terjun yang panjang dan terkesan bergulung (ngeroll).

Kombinasi antara suara alam yang ngebass dengan suara-suara hutan yang nyaring melengking begitu indah dan haronis, ditambah dengan penampilan fisik yang begitu gagah dan elegant serta ditunjang dengan mental fighter yang tangguh, menjadikan Murai Batu Bahorok pantas menyandang predikat sebagai burung kicau terbaik di Indonesia.

Baca juga:

Silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya

Mengenal kelebihan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri Murai Batu (MB) asli Bahorok. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu Bahorok

Tips memilih Murai Batu Borneo yang prospek

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Meskipun tidak sepopuler Murai Batu (MB) Sumatera, tetapi Murai Batu Borneo masih tetap memiliki penggemar fanatik yang cukup banyak. Selain harganya yang lebih murah dari Murai Batu Sumatera, secara kualitas sebetulnya Murai Batu Borneo juga tidak kalah bagus jika diberikan perawatan dengan tepat.

Agar Murai Batu Borneo bisa gacor dengan variasi lagu yang bagus dan memiliki mental fighter yang tangguh, harus mendapat perawatan dan pemasteran yang tepat dan konsisten.

Tapi satu hal yang paling penting yang harus diperhatikan sebelum kita merawat Murai Batu Borneo yaitu pemilihan bahan yang prospek agar nantinya bisa membanggakan.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri Murai Batu (MB) Borneo yang prospek:

• Warna bulu

Pilihlah Murai Batu Borneo yang memiliki warna bulu dada coklat muda/coklat terang. Akan lebih baik lagi kalau bisa mendapatkan yang supak (warnanya agak keputihan tapi bukan blorok). Karena Murai Batu Borneo dengan warna-warna bulu dada tersebut rata-rata memiliki karakter fighter tinggi dengan durasi kerja ngedur.

• Warna kaki

Dari beberapa jenis warna kaki Murai Batu Borneo yang ada, sebaiknya pilih warna kaki yang coklat kehitaman (warna tanduk), hitam pekat dan coklat kemerahan. Jangan memilih yang warna kakinya putih kekuningan, karena mental dan daya tarungnya mengecewakan.

• Panjang ekor
Jika tujuannya adalah untuk mengikuti lomba, pilihlah Murai Batu Borneo dengan ekor yang agak pendek, sekitar 10-13 cm, agar kerjanya lebih maksimal.

• Bentuk kepala
Sebaiknya pilihlah Murai Batu Borneo dengan kepala papak/ceper karena biasanya Murai Batu dengan bentuk kepala seperti itu memiliki mental fighter yang tangguh.

• Mata
Pilihlah Murai Batu Borneo yang memiliki mata besar melotot dengan tatapan yang tajam seperti mengintimidasi.

• Paruh

Pilihlah Murai Batu Borneo yang memiliki paruh panjang dan tebal, dan yang bukaan paruhnya lebar pada saat berkicau. Karena biasanya Murai Batu dengan ciri paruh tersebut pada saat tarung akan mengeluarkan materi tembakan dengan full power.

• Leher
Pilihlah Murai Batu Borneo yang memiliki leher besar, karena biasanya Murai Batu dengan bentuk leher besar memiliki volume suara tembus.

Karakter suara Murai Batu Borneo

Menurut anggapan banyak orang, karakter suara Murai Batu Borneo cenderung ngebass dan monoton, sebetulnya hal itu tidak sepenuhnya benar, karena dengan perawatan yang tepat dan pemilihan suara masteran yang sesuai dengan karakternya serta proses pemasteran yang intensif, Murai Batu Borneo juga bisa memiliki materi lagu yang berkualitas.

Karena rata-rata Murai Batu Borneo memiliki tipe suara nembak, maka sebaiknya pilihlah suara masteran utama dengan suara-suara burung yang bertipe nembak seperti suara Cililin, suara Lovebird, suara Cucak jenggot, suara Kapas tembak dan lainnya sesuai selera kita.

Pola ekor Murai Batu Borneo

Pola ekor Murai Batu Borneo terdiri dari 6 pasang (12 helai) bulu, dengan 2 pasang bulu hitam (bulu utama) dan 4 pasang bulu putih (bulu penyangga).

Ada beberapa macam pola ekor Murai Batu Borneo, antara lain:
• Bulu ekor penyangga berwarna putih polos semua dengan sedikit semburat warna hitam pada bagian pangkal ekornya.

• Bulu ekor penyangga dengan warana putih polos 3 pasang dan sepasang (ekor putih terpanjang) berwarna separuh hitam dan separuh putih dengan pola membelah.

• Empat pasang bulu ekor penyangga berwarna putih dengan semburat warna hitam pada pangkal ekornya dan empat bulu ekor lainnya berwarna hitam semua.

Baca juga:

Tips perawatan Murai Batu Borneo/Kalimantan agar rajin bunyi

Mengenal jenis-jenis Murai Batu Borneo/Kalimantan

Perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi

Silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya

Demikian sedikit informasi tentang tips memilih Murai Batu Borneo yang prospek. Untuk informasi lain seputar Murai Batu bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu Borneo

Mengenal jenis-jenis Murai Batu Borneo/Kalimantan

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Murai Batu Borneo/Kalimantan adalah salah satu jenis Murai Batu yang tersebar di wilayah Pulau Kalimantan.

Ciri-ciri Murai Batu Borneo yang paling mudah dikenali adalah pada gaya tarungnya yang khas, yaitu membusungkan dada dengan mengembangkan bulu dadanya (gembung), dengan kepala begerak ke atas dan ke bawah seperti mencangkul dengan tempo yang kadang cepat dan kadang lambat.

Murai Batu Borneo adalah sebutan Kicau Mania terhadap spesies Murai Batu yang berasal dari Pulau Kalimantan. Seperti halnya Murai Batu Sumatera, Murai Batu Borneo juga banyak jenisnya.

Secara umum yang sudah dikenal ada tiga jenis Murai Batu Borneo/Kalimantan, yaitu:

• Murai Batu Palangka
Murai Batu Palangka (Palangkaraya) sering juga disebut Murai Batu Kalimanta super karena memiliki ukuran ekor yang paling panjang dari Murai Batu Borneo jenis lainnya. Habitatnya tersebar di wilayah Kalimantan Tengah sampai Kalimantan Barat.

• Murai Batu Banjar
Murai Batu Banjar dapat ditemukan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

• Murai Batu Mahkota (Kepala putih)
Murai Batu Mahkota (white crowned shama) tersebar dari Kalimantan Barat sampai Kalimantan bagian Utara (Perbatasan Malaysia).

Murai Batu Palangka

Secara fisik Murai Batu Palangka sangat identik dengan Murai Batu Lampung, dan secara umum Murai Batu Palangka memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

• Ukuran tubuh sedang dengan bentuk tubuh yang agak memanjang.
• Panjang Ekor sekitar 15-18 cm.
• Warna bulu dada coklat hingga coklat tua.
• Warna Kaki ada yang hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), coklat kemerahan dan putih kekuningan.

Murai Batu Palangka memiliki gaya tarung seperti typical Murai Batu Borneo lainnya. Murai Batu Palangka juga akan mengembangkan bulu dadanya pada saat tarung, tetapi tidak seperti Murai Batu Banjar dan Murai Batu Mahkota yang akan mengembangkan seluruh bulu badannya secara total (gembung), Murai Batu Palangka hanya mengembangkan bulu dada bagian perut dan sedikit dibagian dada (semi gembung).

Murai Batu Banjar

Murai Batu Banjar adalah yang paling diminati oleh para pemain Murai Batu di Kalimantan untuk dilombakan, karena karakter fighternya yang sangat tinggi.

Seperti halnya Murai Batu Palangka, secara fisik Murai Batu Banjar juga banyak ragam jenisnya seperti warna bulu dada, warna kaki dan panjang ekor yang berbeda-beda antara satu habitat dengan habitat yang lain.

Secara umum perbedaan Murai Batu Banjar dengan Murai Batu Palangka adalah pada warna bulu dadanya yang cenderung lebih cerah dengan ekor yang lebih pendek dari Murai Batu Palangka.

Panjang ekor Murai Batu Banjar rata-rata hanya 10-13 cm dan ada juga Murai Batu Banjar dari daerah tertentu yang memiliki panjang ekor rata-rata 15 cm.

Secara umum, Murai Batu Banjar memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut:

• Ukuran tubuh kecil, sedang sampai besar.
• Panjang ekor sekitar 10-15 cm.
• Warna bulu dada coklat hingga coklat terang.
• Warna kaki hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), coklat kemerahan dan putih kekuningan.

Pada saat tarung Murai Batu Banjar akan mengebangkan semua bulu dada warna coklatnya sampai sebatas leher, sehingga terlihat bulat (gembung).

Murai Batu Mahkota (Kepala putih)

Murai Batu Mahkota/Kepala Putih/Murai haji yang habitatnya ada disekitar wilayah Kalimantan Barat sampai Kalimantan Utara (Perbatasan Malaysia) ini sebenarnya secara fisik sangat mirip dengan Murai Batu Banjar. Hanya ada satu ciri yang membedakannya dari Murai Batu Banjar yaitu adanya warna putih pada bagian atas kepalanya.

Tapi secara keseluruhan, Murai Batu Mahkota identik dengan Murai Batu Banjar, baik postur tubuh, warna dada, gaya tarung sampai karakter fighternya yang tinggi.

Secara umum, Murai Batu Mahkota memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Ukuran tubuh kecil sampai sedang.
• Panjang ekor  sekitar 10-13 cm.
• Warna bulu dada coklat sampai coklat terang.
• Warna kaki ada yang hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk) dan coklat kemerahan.

Seperti halnya Murai Batu Banjar, pada saat tarung Murai Batu Mahkota juga akan mengebangkan semua bulu dada warna coklatnya sampai sebatas leher sehingga terlihat bulat (gembung).

Baca juga:

Perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi

Silsilah Murai Batu (MB) balak dan keistimewaannya

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli

Settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar cepat gacor

Demikian sedikit informasi tentang mengenal jenis-jenis Murai Batu Borneo/Kalimantan. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

MB Palangka, MB Mahkota dan MB Banjar

Perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Di alam bebas, Murai Batu (MB) asal Lampung sudah sangat sulit ditemukan karena populasinya yang semakin sedikit bahkan nyaris punah. Tapi jika kita lihat dipasar-pasar burung di Indonesia, sangat mudah kita temui Murai Batu (MB) yang diberi label Murai Batu Lampung, Lampung super dan Lampung semi.

Murai Batu (MB) Lampung dan Lampung super sebetulnya adalah dua jenis Murai Batu dari habitat yang sama di Pulau Sumatera, hanya saja penyebutan Lampung dan Lampung super tersebut berasal dari para pedagang untuk membedakan antara Murai Batu Lampung ekor pendek dan Murai Batu Lampung ekor panjang, sekaligus untuk membedakan harga jual dari keduanya.

Harga jual Murai Batu (MB) Lampung ekor panjang/Lampung super lebih tinggi dari Murai Batu Lampung biasa/ekor pendek, karena para penggemar Murai Batu (MB) lebih menyukai Murai Batu dengan ekor yang panjang menjuntai.

Murai Batu (MB) Lampung dan Lampung super memiliki spesifikasi yang sama, dari segi suara, mental maupun gaya tarungnya, karena keduanya memang berasal dari habitat yang sama. Yang membedakan dari keduanya hanya pada ukuran ekornya saja.

Murai Batu (MB) Lampung memiliki postur tubuh yang sedikit lebih besar dari Murai Batu Medan atau Murai Batu Aceh, tapi perbedaan dari sisi fisik yang paling mudah dikenali adalah pada bagian ekornya yang lebih pendek dan cenderung lurus dari pangkal sampai ujung ekor.

Kalau dilihat dari bentuk fisik lainnya secara keseluruhan memang agak sulit untuk membedakan Murai Batu (MB) Lampung dengan Murai Batu asal Sumatera lainnya karena hampir serupa.

Ciri lainnya dari Murai Batu (MB) Lampung adalah pada gaya tarungnya yang menaik turunkan kepalanya seperti mencangkul mirip dengan gaya tarung Murai Batu Borneo/Kalimantan, hanya saja Murai Batu Lampung yang asli tidak menggembungkan bulu dadanya ketika bertarung.

Sedangkan Murai Batu (MB) Lampung semi, sebetulnya bukanlah Murai Batu yang berasal dari Lampung (Sumateta), melainkan dari Kalimantan atau lebih tepatnya Murai Batu Palangka yang memiliki ukuran ekor yang cukup panjang.

Ketika berkicau sendiri tanpa lawan, Murai Batu (MB) Palangka tidak gembung, tapi pada saat ditrek, baru kelihatan Murai Batu (MB) yang disebut Lampung semi tersebut akan mengembangkan bulu-bulunya (gembung).

Secara fisik, Murai Batu (MB) Palangka memang identik dengan Murai Batu (MB) Lampung, hal itulah yang dimanfaatkan oleh para oknum pedagang nakal untuk mencari keuntungan dari ketidak tahuan para penghobi pemula.

Dikarenakan Murai Batu (MB) asal Kalimantan kurang diminati, maka oleh para oknum pedagang nakal diberi label sebagai Murai Batu Lampung semi untuk menarik minat pembeli sekaligus menaikkan harga jualnya.

Jika diperhatikan dari fisiknya, Murai Batu (MB) Palangka memiliki beberapa ciri yang berbeda, baik gradasi warna bulu, warna kaki dan ukuran ekornya.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Palangka/Lampung semi:
• Postur tubuh sedang dengan bentuk agak memanjang.
• Panjang ekor antara 15-18 cm.
• Warna bulu dada coklat hingga coklat tua.
• Warna kaki ada yang hitam pekat, coklat kehitaman (warna tanduk), coklat kemerahan dan putih kekuningan.

Gaya tarung Murai Batu (MB) Palangka sama seperti typical Murai Batu Kalimantan/Borneo lainnya. Murai Batu Palangka juga akan mengembangkan bulu dadanya pada saat tarung, tapi tidak seperti Murai Batu Borneo lainnya, Murai Batu Palangka hanya mengembangkan bulu bagian perut dan sedikit dibagian dada (semi gembung).

Hal itulah yang dimanfaatkan oleh para oknum pedagang nakal untuk menarik minat pembeli sekaligus menaikkan harga jual Murai Batu Palangka tersebut dengan memberikan label Murai Batu (MB) Lampung semi.

Murai Batu (MB) Lampung berasal dari Pulau  Sumatera, dan typical gaya tarung Murai Batu asal Sumatera tidak ada yang mengembangkan bulu-bulu badannya (tidak gembung), berbeda dengan Murai Batu dari Kalimantan/Borneo yang memiliki ciri khas mengembangkan bulu-bulu badannya (gembung) pada saat tarung, termasuk Murai Batu Palangka/Kalimantan super yang sering disebut Murai Batu Lampung semi.

Jadi, bisa kita ambil kesimpulan kalau Murai Batu (MB) Lampung semi bukanlah Murai Batu yang berasal dari Lampung (Sumatera), melainkan dari Kalimantan/Borneo yang diberi label oleh para oknum pedagang nakal sebagai Murai Batu Lampung semi untuk menarik minat pembeli dan menaikkan harga jualnya.

Secara fisik, antara Murai Batu (MB) Lampung dengan Murai Batu (MB) Lampung semi, memang hampir tidak ada bedanya. Yang membedakan dari keduanya hanya pada gaya tarung dan pola ekornya saja.

Baca juga:

Silsilah Murai Batu (MB) balak dan keistimewaannya

Mengenal kelebihan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) muda hutan (MH) agar cepat ngeplong dan gacor

Demikian sedikit informasi tentang perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pola ekor Murai Batu (MB) Lampung dan Borneo

Silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Mengenai fenomena Murai Batu (MB) balak yang di anggap memiliki keistimewaan/kelebihan pada volume suaranya yang tembus melengking dengan variasi yang melimpah, mungkin hal itu tidak berlebihan karena Murai Batu (MB) balak merupakan perpaduan dari dua jenis Murai Batu (MB) terbaik di Indonesia yang tentunya akan saling melengkapi yaitu antara Murai Batu (MB) ekor putih (White tail) dan Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail).

Sebelum kita membahas tentang silsilah Murai Batu (MB) balak, terlebih dulu kita harus faham dulu tentang struktur ekor Murai Batu (MB).

Stuktur ekor Murai Batu (MB) terdiri dari dua bagian yaitu:
• Ekor penyangga
Bentuknya kecil-kecil dengan ukuran yang lebih pendek dan letaknya dibagian bawah/samping yang berfungsi sebagai penyangga/penahan ekor utama.

• Ekor utama
Bentuknya lebih panjang, terletak dibagian atas/tengah yang menjadi mahkota dari seekor Murai Batu (MB).

Berdasarkan warna ekornya, Murai Batu (MB) di Indonesia digolongkan menjadi dua jenis yaitu:
1. Murai Batu (MB) ekor putih (White rumped shama).
2. Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail shama).

Murai Batu (MB) ekor putih (White tail), memiliki struktur ekor 4 pasang bulu ekor penyangga berwarna putih dan 2 pasang bulu ekor utama berwarna hitam, dan ada juga yang memiliki struktur ekor 3 pasang bulu ekor penyangga berwarna putih dan 3 helai bulu ekor utama yang berwarna hitam.

Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail), semua bulu ekornya berwarna hitam, baik bulu ekor penyangga maupun bulu ekor utama, dengan pola struktur 4 pasang bulu ekor penyangga dan 2 pasang bulu ekor utama. Dan ada juga yang memiliki pola struktur 3 pasang bulu ekor penyangga dan 3 pasang bulu ekor utama.

Selain dua jenis Murai Batu (MB) berdasarkan warna bulu ekornya tersebut, masih ada satu lagi jenis Murai Batu (MB) yang pola ekornya memiliki perpaduan warna antara ekor hitam dan ekor putih pada bagian bulu ekor penyangganya, atau yang biasa disebut Murai Batu (MB) balak.

Murai Batu (MB) balak dibedakan lagi menjadi beberapa macam menurut jumlah ekor balaknya, antara lain:
• Murai Batu (MB) balak dua, jika terdapat 2 helai bulu ekor yang memiliki perpaduan warna hitam dan putih pada bulu ekor penyangganya.

• Murai Batu (MB) balak empat, jika terdapat 4 helai bulu ekor dengan perpaduan warna hitam dan putih pada bulu ekor penyangganya.

• Murai Batu (MB) balak enam, jika terdapat 6 helai bulu ekor dengan perpaduan warna hitam dan putih.

• Murai Batu (MB) balak delapan jika terdapat 8 helai bulu ekor dengan perpaduan warna hitam dan putih.

Menurut isu yang berkembang dikalangan penghobi Murai Batu (MB), bahwa Murai Batu (MB) balak adalah jenis Murai Batu (MB) langka yang punya keistimewaan/kelebihan pada vokalnya yang tembus melengking dengan variasi yang melimpah.

Menurut pendapat dari para pakar Murai Batu (MB), bahwa terjadinya fenomena Murai Batu (MB) balak merupakan hasil dari kawin silang alami antara Murai Batu (MB) ekor putih (White tile) dengan Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tile), Karena kemungkinan adanya migrasi/perpindahan tempat tinggal yang terjadi dihabitat dari masing-masing kedua jenis Murai Batu (MB) tersebut.

Misalnya Murai Batu (MB) Nias raja yang memiliki ekor balak alami dan bukan merupakan hasil kawin silang yang dihasilkan dari penangkaran. Murai Batu (MB) ini berasal dari Pulau Nias yang memiliki ekor balak/ada noktah putih pada bagian ujung dari ekor penyangganya, padahal Pulau Nias merupakan pusat habitat dari Murai Batu (MB) ekor hitam.

Kemungkinan hal itu terjadi karena adanya migrasi dari Murai Batu (MB) ekor putih ke wilayah Pulau Nias yang merupakan habitat Murai Batu (MB) ekor hitam dan terjadi perkawinan antara kedua jenis Murai Batu (MB) tersebut yang menghasilkan keturunan dengan pola ekor penyangganya memiliki perpaduan warna hitam dan putih yang biasa disebut Murai Batu (MB) Nias raja.

Sebaliknya Murai Batu (MB) ekor hitam juga bisa ditemukan di beberapa wilayah di Aceh yang sebagain besar wilayahnya merupakan habitat dari Murai Batu (MB) ekor putih, namun juga banyak ditemukan Murai Batu asal Aceh yang memiliki pola ekor balak.

Jadi kesimpulannya, Murai Batu (MB) balak adalah keturunan dari hasil kawin silang antara Murai Batu (MB) ekor putih dengan Murai Batu (MB) ekor hitam, baik yang terjadi secara alami dihabitat aslinya, atau yang dhasilkan dari penangkaran dengan campur tangan Manusia (peternak).

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Mengenal kelebihan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Demikian sedikit informasi tentang silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Balak

Mengenal kelebihan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Saat ini, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) mulai banyak diminati oleh para Kicau Mania. Pamor Murai Batu (MB) ekor hitam mulai terangkat sejak banyak bermunculan jawara-jawara Murai Batu (MB) dari jenis ekor hitam (Black tail) pada gelaran lomba burung kicau tingkat Nasiaonal.

Hal itu membuat minat pasar terhadap Murai Batu (MB) ekor hitam ikut meningkat seperti umumnya trend yang terjadi didunia perburungan Indonesia, jika ada jenis burung tertentu yang sedang ramai di arena lomba atau yang sering meraih prestasi, pasti akan langsung di ikuti dengan maraknya minat penggemar, baik itu para pemain lapangan atau yang hanya ikut-ikutan trend saja.

Jika melihat dari asal habitatnya, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) banyak ditemukan dikepulauan-kepulauan kecil disekitar Pulau Sumatera dan Aceh.

Semua jenis Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) dari semua wilayah rata-rata memiliki ukuran tubuh yang relatif sama yang tidak terlalu besar. Panjang ekor rata-rata sekitar 10-12 cm, tapi ada juga yang memiliki panjang ekor 14-16 cm dan ada juga yang lebih panjang yang biasa dinamakan Murai Batu (MB) Nias raja.

Di setiap daerah asalnya, Murai Batu (MB) ekor hitam memiliki ciri khas masing-masing, misalnya:

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Nias yang memiliki bentuk ekor hitam yang sangat mulus.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Sinabang yang memiliki ukuran tubuh agak kecil, kepala kecil, dan ekor yang paling pendek.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Pulau Lasia yang memiliki ukuran tubuh lebih besar serta ukuran ekor yang agak panjang dan jika dilihat pada bagian ekornya terdapat noktah putih yang hanya terlihat pada bagian dalam bulu ekor dibagian ujungnya.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Lempuyang pada ke enam helai bulu ekornya memiliki dua jenis warna yaitu tiga pasang bulu ekor berwarna hitam dan tiga pasang bulu ekor lainnya terdapat noktah putih yang berdiameter sekitar 1 cm pada ujung ekornya.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Sabang memiliki ukuran ekor lebih panjang mirip dengan Murai Batu (MB) ekor hitam asal Lempuyang.

Secara umum, dari semua jenis Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) memiliki beberapa kelebihan di antaranya pada Mental fighternya yang tangguh, performa tarung yang stabil, suara tembus melengking dengan banyak variasi, dan dengan bertambahnya usia maka kualitas suaranya akan semakin bagus dan sulit untuk ditandingi oleh jenis Murai Batu (MB) ekor putih (White tail).

Dulu, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) sempat mendapatkan stigma negatif bahwa Murai Batu (MB) ekor hitam sulit untuk bisa menjuarai lomba, sehingga membuatnya ditinggalkan oleh banyak penggemarnya dan jarang terlihat tampil pada ajang lomba burung kicau.

Namun kini, stigma negatif tersebut telah terbantahkan dengan banyaknya Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) yang mampu berprestasi di ajang lomba bergengsi kelas Nasional.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Demikian sedikit informasi tentang mengenal kelebihan Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail). Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail)

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Murai Batu (MB) Lampung memiliki spesifikasi yang hampir sama dengan Murai Batu (MB) asal Sumatera lainnya. Hanya saja, ukuran ekor Murai Batu (MB) Lampung lebih pendek dari Murai Batu (MB) Medan atau Murai Batu (MB) Aceh.

Memang ada juga Murai Batu (MB) Lampung yang memiliki ekor cukup panjang yang biasa disebut Murai Batu (MB) Lampung super, tetapi berbeda dengan ekor Murai Batu (MB) Medan yang berbentuk melengkung pada ujungnya, ekor Murai Batu (MB) Lampung berbentuk lurus dari pangkal sampai ujung ekornya dan tidak mekar.

Tetapi ukuran ekor yang pendek tersebut justru memberikan keuntungan karena membuat Murai Batu (MB) Lampung lebih atraktif ketika sedang bertarung dan tidak cepat lelah karena tidak terbebani oleh ekornya.

Namun ada dua pendapat tentang ukuran ekor Murai Batu (MB) Lampung yang pendek tersebut. Ada yang berpendapat kalau ukuran ekor yang lebih pendek adalah keuntungan dari Murai Batu (MB) Lampung karena akan mengurangi bebannya saat memainkan ekornya, sehingga staminanya tidak cepat terkuras. Ada juga yang berpendapat kalau ekor yang pendek tersebut adalah kekurangan dari Murai Batu (MB) Lampung karena kurang enak dipandang.

Murai Batu (MB) Lampung memiliki stamina yang tangguh dan juga mental yang bagus ketika bertarung jika dirawat dan dilatih dengan tepat tentunya. Tapi Murai Batu (MB) Lampung memiliki kelemahan pada variasi kicauannya yang cenderung mengulang-ulang nada yang sama/monoton.

Kekurangan tersebut bisa diatasi dengan pemasteran yang tepat dan konsisten sehingga Murai Batu (MB) Lampung tersebut bisa memiliki materi lagu yang lebih bervariasi.

Keunggulan yang menonjol dari Murai Batu (MB) Lampung adalah pada staminanya yang tangguh ketika bertarung dan tidak cepat kelelahan walaupun terus berkicau dalam waktu lama. Tapi gaya bertarungnya memang tidak seindah Murai Batu (MB) ekor panjang yang dapat mencambuk-cambukkan ekornya. 

Ciri-ciri fisik Murai Batu (MB) Lampung:

Murai Batu (MB) Lampung memiliki postur tubuh yang sedikit lebih besar dari Murai Batu (MB) Medan atau Murai Batu (MB) Aceh, tapi perbedaan dari sisi fisik yang paling mudah dikenali adalah pada bagian ekornya yang pendek dan lurus. Kalau dari bentuk fisik lainnya secara keseluruhan memang agak sulit untuk membedakan Murai Batu (MB) Lampung dengan Murai Batu (MB) lainnya karena hampir sama.

Ciri lainnya dari Murai Batu (MB) Lampung adalah pada gaya tarungnya dengan menaik turunkan kepalanya seperti mencangkul mirip dengan gaya tarung Murai Batu (MB) Borneo, hanya saja Murai Batu (MB) Lampung yang asli tidak menggembungkan bulu dadanya ketika bertarung.

Kelebihan Murai Batu (MB) Lampung:

Selain memiliki stamina yang tangguh, Murai Batu (MB) Lampung sebetulnya juga memiliki kicauan yang tidak kalah bagus dengan jenis Murai Batu (MB) Sumatera lainnya. Asalkan rutin dilakukan pemasteran, variasi kicauannya juga bisa bersaing dengan Murai Batu (MB) jenis lainnya.

Kekurangan Murai Batu (MB) Lampung:

Selain vokalnya yang cenderung monoton, ada satu hal lagi yang membuat Murai Batu (MB) Lampung kurang disukai para penghobi Murai Batu (MB), yaitu Mental fighternya yang lemah. Jika bertemu lawan yang lebih dominan, Murai Batu (MB) Lampung akan langsung down mentalnya.

Jadi, untuk mengikut sertakan Murai Batu (MB) Lampung ke arena lomba, burung harus sudah benar-benar matang secara mental, dan minimal sudah terbiasa mengikuti Latber.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar cepat gacor

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Demikian sedikit informasi tentang Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Lampung

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Murai Batu (MB) trotolan, baik itu trotolan hutan maupun trotolan dari penangkaran adalah sebutan untuk anakan Murai Batu (MB) yang masih berusia dibawah 5 bulan. Pada usia tersebut anakan Murai Batu (MB) sedang dalam masa menjelang pergantian bulu dari trotolan menuju Murai Batu (MB) dewasa.

Murai Batu (MB) trotolan hutan adalah anakan Murai Batu (MB) yang berasal dari tangkapan hutan, anakan Murai Batu (MB) tersebut adalah hasil perkembangbiakan alami dari indukan Murai Batu (MB) di alam liar.

Sedangkan Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran/peternakan adalah anakan Murai Batu (MB) yang dihasilkan dari campur tangan Manusia (Peternak) dalam menjodohkan indukannya.

Pada usia yang sama, kedua jenis trotolan Murai Batu (MB) tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karakter dan perilakunya juga sangat berbeda, hal itu disebabkan karena faktor lingkungan dimana keduanya belajar dan berkembang.

Faktor lingkungan memang sangat berpengaruh terhadap pembentukan mental, karakter dan perilaku dari Murai Batu (MB) trotolan tersebut. Karena anakan Murai Batu (MB) akan belajar dan berkembang dari lingkungan dimana mereka tinggal.

Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan tentang kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis trotolan Murai Batu (MB) tersebut untuk membandingkan dan memilih jenis trotolan mana yang sesuai dengan selera kita untuk dipelihara.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Murai Batu (MB) trotolan hutan dan Murai Batu (MB) ternakan:

Kelebihan Murai Batu (MB) trotolan hutan:

Karena berasal dari lingkungan hutan yang keras dengan segala perubahan cuaca dan iklim yang dialaminya, serta persaingan perebutan wilayah dan sumber makanan dengan burung-burung lainnya selama berada dihabitat aslinya, membuat mental dan fisik Murai Batu (MB) trotolan hutan menjadi sangat tangguh, tidak mudah terserang penyakit dan mampu bertahan disegala kondisi.

Murai Batu (MB) trotolan hutan terlatih untuk bisa bertahan hidup dilingkungan yang keras dengan berbagai ancaman dan bahaya dari predator yang mengancam setiap saat serta persaingan dengan sesama Mura Batu (MB) lainnya yang menjadikan  Murai Batu (MB) trotolan hutan lebih agresif serta memiliki karakter fighter yang kuat.

Kelebihan lain dari Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) adalah pada kualitas kicauanya yang lebih alami dan bervariasi dengan isian suara hutan (suara alas) yang dipelajari dari induknya dan juga dari suara-suara lain disekitarnya ketika masih berada di alam bebas.

Hal itu membuat Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) memiliki suara isian alami hutan (suara alas) yang lebih bervariasi dibandingkan Murai Batu (MB) ternakan, sehingga meskipun usianya masih dibawah 5 bulan, kemampuan berkicaunya sudah sangat bagus.

Kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan:

Karena habitat aslinya adalah hutan rimba yang jarang dilalui Manusia, Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) memiliki karakter yang sangat liar dan sulit untuk dijinakkan karena selama dihutan tidak pernah berinteraksi dengan Manusia.

Pakan alami Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) dihabitat aslinya adalah serangga, ulat, cacing dan binatang-binatang kecil lainnya. Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) sudah terbiasa mengkonsumsi jenis pakan alami yang tersedia melimpah dihabitat aslinya, sehingga ketika kita pelihara harus dilatih untuk makan voer terlebih dulu agar mempermudah perawatan hariannya.

Selain itu, Murai Baru (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) rentan sekali mengalami stres, karena harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang asing dan sangat berbeda dengan suasana dihabitat aslinya.

Kelebihan Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran:

Meskipun tidak memiliki suara kicauan dasar yang alami (suara alas), tetapi Murai Batu (MB) trotolan penangkaran lebih mudah dibentuk karena rata-rata Murai Batu (MB) trotolan hasil dari penangkaran sudah jinak karena dari kecil sudah terbiasa berinteraksi dengan lingkungan Manusia, apalgi jika sejak menetas sudah diloloh oleh Manusia tentunya akan lebih jinak dan sudah terbiasa mengkonsumsi voer sebagai pakan utamanya.

Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran juga lebih mudah dimaster dengan suara-suara masteran yang kita inginkan. Apalagi jika tujuan kita memelihara Murai Batu (MB) tersebut adalah untuk diikutkan lomba burung kicau, tentunya materi isiannya bisa kita sesuaikan dengan trend suara isian yang sesuai dengan kriteria penilain lomba burung kicau saat ini.

Kekurangan Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran:

Karena karakternya yang jinak, kadang Murai Batu (MB) dari penangkaran menjadi manja jika perawatannya tidak tepat. Selain itu, karena lingkungannya adalah lingkungan Manusia dengan berbagai macam suara yang bisa direkamnya, membuat suara kicauan Murai Batu (MB) trotolan penangkaran rawan tercampur dengan suara binatang-binatang lain seperti kucing, ayam, dan lainnya yang tidak kita inginkan. Hal ini jelas tidak baik karena akan merusak keaslian dari suara Murai Batu (MB) tersebut.

Kekurangan lainnya dari Murai Batu (MB) penangkaran adalah daya tahan tubuh dan staminanya yang tidak setangguh Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH). Karena pada awal-awal masa pertumbuhannya, Murai Batu (MB) dari penangkaran tidak mendapatkan nutrisi yang lengkap dari induknya, karena hanya mengandalkan menu pakan yang disediakan oleh peternak yang tentunya tidak bisa memenuhi semua kebutuhan nutrisi dari Murai Batu (MB) seperti dihabitat aslinya.

Berbeda dengam Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH) yang dirawat induknya dan mendapatkan semua nutrisi alami yang dibutuhkan selama masa pertumbuhannya.

Tapi untuk masalah harga, Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran lebih mahal dari Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH).

Baca juga:

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar cepat gacor

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Medan super asli dan Murai Batu (MB) import

Demikian sedikit informasi tentang kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

MB trotolan hutan dan MB trotolan penangkaran

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sampai saat ini Murai Batu (MB) masih menjadi burung kicau paling populer dikalangan Kicau Mania. Walaupun harganya relatif mahal, tapi tidak menyurutkan minat para penggemar burung ini untuk tetap memeliharanya, karena harga yang mahal tersebut dirasa sebanding dengan kualitas dari burung fighter berekor panjang ini.

Banyak MB Mania yang lebih memilih untuk memelihara Murai Batu (MB) dari trotolan daripada Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH), alasannya karena Murai Batu (MB) yang dipelihara dari trotolan lebih mudah dibentuk sesuai keinginan kita, dan juga lebih jinak serta lebih cepat gacor karena dari kecil sudah terbiasa dengan lingkungan manusia dan keberadaan manusia disekitarnya.

Sedangkan Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH) lebih sulit dibentuk karena karakternya yang sangat liar dan membutuhkan waktu yang cukup lama agar Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH) sampai bisa mapan dan berani berkicau.

Tapi untuk memelihara Murai Batu (MB) trotolan diperlukan kejelian untuk mengetahui jenis kelaminnya. Karena kalau tujuan kita memelihara Murai Batu (MB) tersebut untuk dilombakan atau untuk dinikmati suaranya, maka harus yang berjenis kelamin jantan. Karena hanya Murai Batu (MB) jantanlah yang bisa berkicau merdu dan lantang dengan banyak variasi kicauan.

Dan berikut ini adalah Ciri-ciri jenis kelamin Murai Batu (MB) trotolan yang dapat digunakan sebagai panduan sebelum kita memutuskan untuk membeli dan memeliharanya.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) trotolan jantan:

• Bentuk kepala tampak lebih lebar/ceper dan lebih besar dari pada yang betina.

• Mata terlihat lebih besar dan melotot dengan sorot mata yang tajam.

• Bentuk paruh lebih tebal dan lebih panjang. Kalau dilihat dari atas, bagian pangkal paruhnya terlihat lebih lebar.

• Warna bulu hitamnya terutama pada bagian kepala dan punggung terlihat lebih pekat/legam dan mengkilap kebiruan ketika terkena sinar Matahari.

• Bulu pada bagian dadanya berwarna kuning tegas/kontras dengan warna totol hitam dibagian lehernya berwarna hitam legam/pekat.

• Postur tubuh Murai Batu (MB) jantan trotolan rata-rata lebih besar/bongsor dan selalu berdiri tegak membusungkan dada.

• Suara cetrekannya terdengar lebih ngebas, panjang dan kencang.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) trotolan betina:

• Bentuk kepala tampak bulat dan lebih kecil dari yang jantan.

• Mata terlihat lebih kecil/sipit dengan sorot mata yang terkesan sayu.

• Paruh lebih tipis dan lancip kalo dilihat dari atas kepalanya.

• Warna bulu hitamnya terutama pada bagian kepala dan punggung cenderung berwarna hitam keabu-abuan.

• Warna bulu dadanya tampak kuning pucat/pudar dan cenderung agak keputih-putihan.

• Garis-garis totol hitam dileher berwarna hitam keabu-abuan dan lebih pudar.

• Postur tubuhnya relatif lebih kecil dari yang jantan.

• Suara cetrekannya lebih lemah dan terdengar cempreng.

Ciri-ciri jenis kelamin Murai Batu (MB) trotolan di atas hanya sebagai panduan saja ketika kita berniat memelihara Murai Batu (MB) trotolan dan tidak 100% akurat. Karena ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi bentuk fisiknya terutama faktor keturunan dari anakan Murai Batu (MB) tersebut.

Untuk lebih amannya, belilah Murai Batu (MB) trotolan pada pedagang atau penangkar yang sudah terpercaya agar kita mendapatkan jaminan bahwa Murai Batu (MB) trotolan yang kita beli tersebut benar-benar berjenis kelamin jantan, dan kalaupun Murai Batu (MB) trotolan yang kita beli tersebut setelah kita pelihara ternyata berjenis kelamin betina, nantinya bisa dikembalikan jika sudah ada perjanjian sebelumnya.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar cepat gacor

Ciri-ciri Murai Batu (MB) medan super asli dan Murai Batu (MB) import

Mengatur birahi dan emosi Murai Batu (MB) lomba

Demikian sedikit informasi tentang Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Trotolan

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Medan super asli dan Murai Batu (MB) import

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Yang selama ini disebut Murai Batu (MB) Medan super adalah Murai Batu dengan postur besar dan memiliki ekor yang panjang. Sebetulnya sebutan Murai Batu Medan super adalah sebutan dari para pedagang untuk membedakan harga antara Murai Batu berpostur besar dan berekor panjang dengan Murai Batu berpostur sedang/kecil.

Dulu, pasar burung nasional khususnya Murai Batu memang didominasi oleh Murai Batu yang berasal dari wilayah Sumatera, dan yang paling digemari adalah Murai Batu yang berasal dari wilayah Bahorok. Bahkan sampai sekarangpun Murai Batu bahorok tetap menjadi primadona walaupun harganya selangit.

Yang dikatakan sebagai Murai Batu medan super adalah Murai Batu dengan postur tubuh besar dan panjang, ekor panjang agak tebal dengan bentuk daun ekor yang lebar.

Sebagian besar penggemar Murai Batu juga percaya, bahwa Murai Batu yang berasal dari wilayah Bahorok, adalah Murai Batu dengan kualitas terbaik. Ciri utama dari Murai Batu bahorok ini adalah ujung ekornya melengkung.

Murai Batu berpostur besar dengan ekor panjang menjuntai memang terkesan mewah dan indah dipandang, tapi Murai Batu seperti ini jarang sekali bisa tampil bagus dalam lomba. Posturnya yang besar dan juga ekornya yang panjang serta tebal, diyakini menjadi kendala tersendiri untuk bisa tampil bagus di lapangan, karena Murai Batu dengan ekor yang panjang menjuntai membutuhkan stamina lebih besar saat tarung dan memainkan ekornya, sehingga tenaganya lebih cepat habis dan gembos.

Namun jika ingin tetap memaksakan Murai Batu tersebut untuk mengikuti lomba, maka cara menyiasatinya adalah dengan cara memotong sebagian ekornya agar tidak terlalu berat.

Selain dengan cara itu, perlu juga dilakukan pengumbaran secara rutin dan juga penjemuran yang maksimal untuk melangsingkan tubuh dari Murai Batu berpostur besar tersebut.

Tapi jika mengamati kenyataan dilapangan, justru sebagian besar Murai Batu yang banyak mendominasi lomba adalah Murai Batu yang berpostur sedang dengan ekor yang juga sedang (tidak terlalu panjang) dengan bentuk daun ekor kecil dan tipis.

Murai Batu seperti itu biasanya memiliki karakter main yang ngotot dan memiliki stamina yang bagus untuk tampil dalam sebuah lomba. Tubuh dan ekornya yang relatif sedang, akan sangat membantu Murai Batu tersebut untuk bisa tampil maksimal dilapangan.

Sekarang ini juga telah terjadi pergeseran orientasi dalam memilih Murai Batu. MB berpostur besar dan berekor panjang dan tebal tidak lagi diminati oleh para pemain lapangan, sebab mereka yakin bahwa Murai Batu dengan model seperti ini akan kesulitan untuk tampil bagus dalam lomba.

Sebetulnya sebagian besar Murai Batu yang beredar diwilayah Medan adalah Murai Batu yang dipasok dan didatangkan dari wilayah Aceh.

Murai Batu dengan postur besar dengan ekor panjang dan tebal serta daun ekor lebar banyak sekali dijumpai diwilayah Aceh khususnya dari wilayah pantai barat, selatan dan kawasan dekat Taman Nasional Gunung Leuser.

Sedangkan untuk wilayah Sumatera Utara, kususnya Medan sudah tidak memiliki lagi habitat Murai Batu untuk memenuhi permintaan Murai Batu dipasaran.

Dulu masih ada Langkat yang terkenal dengan Bahoroknya, tapi sekarang ini habitatnya sudah rusak parah. Juga masih ada kawasan Padang Sidempuan yang berbatasan dengan Wilayah Sumatera Barat, tapi populasi Murai Batu diwilayah tersebut juga sudah langka, sama seperti Murai Batu Pasaman yang habitatnya berdekatan dengan Sidempuan.

Maka untuk memenuhi permintaan Murai Batu dipasaran tanah air, sekarang ini banyak didatangkan Murai Batu dari luar wilayah indonesia seperti dari Malaysia, Thailand dan Vietnam yang oleh para oknum pedagang sering diberi label Murai Batu Sumatera.

Secara fisik Murai Batu import memang sangat mirip dengan Murai Batu lokal Sumatera dengan pola ekor yang sama dan juga tidak gembung. Untuk para pemula akan sangat sulit membedakan antara Murai Batu import dengan Murai Batu lokal.

Tapi jika diamati lebih detail, ekor Murai Batu import relatif lebih kecil dan tipis meskipun dengan panjang yang sama dan pola ekor yang juga sama. Postur tubuh Murai Batu import juga relatif lebih kecil dan tidak berisi walaupun saat tarung memang tidak gembung.

Jadi hati-hati saat membeli Murai Batu yang diberi label Murai Batu Medan/Sumatera. Kita harus benar-benar teliti, apalagi jika burung tersebut dibanderol dengan harga yang sama dengan Murai Batu Medan asli. Sebaiknya jika ingin membeli Murai Batu Medan yang asli, belilah dipeternakan yang sudah terpercaya, yang jelas asal-usul materi indukannya.

Baca juga:

Mengatur birahi dan emosi Murai Batu (MB) lomba

Kenali karakter Murai Batu (MB) untuk memaksimalkan performanya

Pakan wajib untuk Murai Batu bahan/bakalan agar cepat bunyi

Kumpulan audio Murai Batu alam liar dalam format Mp3

Tips cara menambah panjang ekor Murai Batu

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri Murai Batu Medan super asli dan Murai Batu (MB) import. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu Medan

CARA MERAWAT MURAI BATU BORNEO AGAR LEBIH RAJIN BUNYI / BERKICAU (GACOR)

Balik ke Rumah Maca Kabeh
Blog Si Petani – Sejak barter dengan seorang kawan beberapa minggu lalu, Murai Batu Borneo (MBB) yang pada awalnya memang sudah bunyi (berkicau) tapi belum terlalu rajin, namun setelah selama beberapa lama memelihara terkadang terbesit untuk menjadikan agar MBB ini lebih rajin berkicau dan lebih gacor dengan usia yang masih relative muda, dan bagaimana caranya ya … ?

Banyak kalangan penggemar murai batu yang memiliki MBB yang tujuannya hanya sekedar untuk kicauan dirumah saja dan tidak untuk diikutsertakan dalam beberapa lomba yang diadakan, demikian pula dengan saya sendiri yang memang sengaja memelihara untuk sekedar buat hiburan rumahan saja. Akan tetapi kita akan merasa lebih bangga jika burung yang kita miliki dengan rawatan yang kita lakukan sendiri bisa berhasil sesuai dengan yang kita harapkan. Sekalipun terkadang banyak juga yang komentar dan mendiskriminasikan MBB ini, kenapa demikian ? karena dengan harga yang relative murah dengan perawatan yang setiap hari harus selalu di jor dengan kroto dan EF lainnya, apakah ga rugi ? sementara harga jualnya murah ?  Kembali ke permasalah diatas, jika memang hanya untuk peliharaan sendiri tentunya kita tidak akan merasa rugi sekalipun harus mengeluarkan biaya lebih untuk pembelian makanan, EF, dan juga vitamin dan lain-lainnya. 

Dan Alhamdulillah selama beberapa minggu dirawat dengan memberikan makanan ektra dan juga disertai dengan vitamin, burung menjadi lebih rajin bunyi.

Apakah rahasianya ? ternyata ada trik dan cara yang dilakukan diantaranya :

  1. Perbanyak makanan berupa kroto setiap harinya, pagi 1 sendok makan dan sore juga 1 sendok makan bahkan ketika pada siang hari habis, terkadang dikasih juga sekalipun porsinya tidak sebanyak pagi dan sore, hingga ada perubahan dari si burung, namun tetap berikan makanan hariannya yaitu voer, jika memang sudah ngevoer. 
  2. Langkah kedua adalah didekatkan dengan burung lawan jenis yaitu burung betina, usahakan jaraknya tidak terlalu dekat, sekitar 2-3 meter, atau bisa juga diperdengarkan suara murai batu betina dalam MP3 yang bisa juga didownload disini, apa maksud dan tujuannya ? tujuannya adalah ketika burung jantan yang setiap hari selalu dijor dengan kroto maka akan timbul birahi si burung bertambah sehingga ketika melihat lawan jenis, secara otomatis si jantan akan mengeluarkan suara aslinya dan akan otomatis pula membuat si jantan selalu berkicau, seakan-akan mengajak bercumbu dengan si betina. 
  3. Proses selanjutnya setelah gacor adalah, kurangi sedikit demi sedikit pemberian kroto, namun tidak sama sekali menghapus pemberian kroto, karena ada sebegian pendapat yang menyatakan, terlalu kebanyakan pemberian kroto juga kurang baik untuk fisik si burung, karena bagaimanapun juga tetap harus seimbang pemberian makan untuk burung, harus memenuhi kebutuhan burung, mulai kalori, protein, vitamin, mineral , dan lain-lainnya.


Demikian sedikit share pengalam.

ARTIKEL LAIN TENTANG MURAI BATU:
Semoga bermanfaat
Salam Damai9

TIPS CARA MERAWAT BURUNG DECU AGAR RAJIN BERKICAU (GACOR)

Balik ke Rumah Maca Kabeh
damai9 Beberapa tips perawatan burung Decu agar rajin berkicau (gacor):

  1. Pertama diawalai dari cara pemilihan jenis kelamin burung karena biasanya yang rajin berkicau adalah yang jenis kelamin jantan.
  2. Burung diembunkan pada sekitar pukul 6 – 7 pagi kemudian dimandikan, dan selanjutnya dijemur cukup 1 – 1.5 / 2 jam tergantung cuaca.
  3. Bersihkan kandang setiap hari, ganti atau tambahkan makanan, ganti air minum dan usahakan berilah air minum dengan air masak atau bisa dengan air mineral.
  4. Sediakan makanan yang cukup dan makanan utamanya adalah serangga kecil, jika sudah ngecoer berilah voer kemasan, karena pada makanan kemasan terebut terdapat kandungan vitamin, protein dan zat lain yang dibutuhkan oleh burung.
  5. Berikan juga Extra Fooding (EF), jangkrik kecil setiap pagi dan sore cukup 2 - 3 ekor, bisa juga dengan ulat hongkong cukup 3 ekor setiap hari atau boleh juga kroto secukupnya.
  6. Pada malam hari usahakan burung dikredong dan jika memungkinkan lakukan pemasteran. pemasteran bisa dilakukan dengan memperdengarkan suara burung dalam bentuk MP3 yang bisa dilihat disini
  7. Dan yang tidak kalah penting adalah buatlah suasana disekitar rumah diusahakan ramah terhadap burung artinya jangan sampai burung merasa tidak nyaman, terganggu dengan adanya hewan pengganggu, seperti: kucing, anjing, tikus, dll, karena akan berpengaruh pada fisik dan psikis si burung itu sendiri dan secara tidak langsung akan mempengaruhi seni dan kualitas suara dan ocehan si burung.
Demikian, tips ini tidak mutlak harus dilakukan sepenuhnya, tergantung pada kebiasaan dari burung milik masing-masing, semoga bermanfaat.

Perlu perhatikan: “Usia berpengaruh pada rajin atau belumnya burung berkicau, semakin dewasa usia burung, seharusnya semakin rajin berkicau (gacor)"

TIPS AGAR MURAI BATU CEPAT JINAK / CARA MENJINAKKAN BURUNG MURAI BATU MEDAN

Balik ke Rumah Maca Kabeh
damai9 - Ada sedikit tips tentang bagaimana caranya agar Murai Batu yang masih liar milik kita cepat jinak, sebagaimana tips-tips yang sudah disampaikan oleh para pakar kicau mania yang sudah ahli yang telah membagikan pengalamannya mengenai tata cara menjinakkan burung Murai batu.

1.    Cara Memandikan Murai Batu Liar 

Menurut beberapa pengalaman yang sudah disampaikan oleh para penggemar perburungan, burung bisa jinak secara alami dan juga bisa jinak dengan cara proses penjinakan yang kita lakukan, dan proses menjinakkan burung jika dilakukan secara alami akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan  penjinakan yang kita lakukan oleh kita sendiri sekalipun cara yang kita lakukan terkadang dinilai lebih extreme (agak kasar dan sedikit sadis), seperti misal ketika memandikan burung  yang masih liar dengan cara kita mandikan hingga basah kuyup sampai seluruh bulu basah, jangan panik ketika burung kelabakan kesana kemari bahkan hingga mengakibatkan luka dan berdarah di sekitar paruh dan itu pasti akan terjadi ketika kita lakukan terapi tersebut pada burung yang masih liar. Efek yang akan terjadi adalah yang tadinya burung sudah reajin bunyi ketika tidak ada orang akan menjadi tidak mau ngoceh.  Don't worry ! luka pasti akan sembuh, pulih kembali dan ngoceh akan berangsur pulih juga.

Mengapa kita harus memandikan sampai basah seluruh bulunya (bhs. jawa: cerindil) dan berdarah di sekitar paruhnya, tidak masalah, karena setelah dimandikan burung akan merasakan lapar, dan mulailah berikan makan seperti jangkrik, caranya kita berikan dengan lidi, jika belum mau makan, coba tarik ulur untuk mencoba seberapa minatnya burung terhadap jangkrik yang kita pegang sampi dia mau makan, jika memang benar-benar belum mau makan tinggalkanlah jangkrik dicepuk minuman, hari berikutnya lakukan hal yang sama, ketika sudah mulai tidak terlalu takut lakukan pemberian jangkrik dengan tangan kita langsung, dan seterusnya.  Maka di sinilah burung akan mulai terbiasa dengan kita dan akan merasakan ketergantungannya kepada kita dan bahkan bagi si burung, kita bukan lagi dianggap sebagai pemiliknya namun akan dianggap sebagai teman bahkan tuannya.

2.    Penempatan Pisisi Lokasi Kandang

Pada burung yang masih liar pasti akan kelabakan jika kita letakkan di tempat yang ramai banyak lalu-lalang orang secara langsung, namun ada cara yang sedikit lebih santai dan tidak terlalu membuat stress burung yang masih liar, yaitu dengan meletakkan kadang agak sedikit jauh atau tinggi yang disekitarnya banyak lalu lalang orang sekalipun agak jauh. Kemudian kita cermati, jika burung sudah mulai merasakan tenang agak sedikit kita dekatkan, dan seterusnya hingga burung tidak merasakan terganngu jika kita dekati.  

Cara memandikan dan perlakuan kita terhadap burung tersebut diatas memang dinilai agak sedikit kejam dan sadis, namun itulah terapi agar burung kesayangan kita bisa jinak sesuai dengan harapan kita.

ARTIKEL LAIN TENTANG MURAI BATU:
Dermikian tips ini, dan hal ini tidak mutlaq harus dilakukan, karena mungkin masih ada tips yang lebih jitu yang bisa juga dilakukan sebagian artikel diambil dari beberapa sumber di internet.

Semoga bermanfaat.
Salam damai9

Sumber gambar: diambil dari internat
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang