Burung Pelatuk Bawang dikenal akan mistiknya, karena burung ini memiliki beberapa manfaat untuk berbagai keperluan supranatural seperti yang tertulis dalam Buku Primbon Jawa.
Tapi selain dapat dimanfaatkan untuk berbgai keperluan supranatural, burung Pelatuk Bawang ternyata juga memiliki suara yang cukup bagus, yaitu suara tembakan yang khas mirip suara tembakan burung Cililin yang sangat cocok di jadikan sebagai masteran untuk burung-burung kicau jenis lain seperti Murai Batu (MB), Cucak ijo (CI), Kacer, Cendet dan burung-burung lainya.
Perawatan burung Pelatuk Bawang juga tidak terlalu rumit dan hampir sama dengan perawatan burung kicau lain pada umumnya.
Perawatan harian untuk Pelatuk Bawang agar rajin bunyi:
• Pengembunan
Keluarkan Pelatuk Bawang dari dalam rumah mulai jam 05.00 pagi untuk di embunkan, dan berikan ulat hongkong (UH) sebnayak 15 ekor atau ulat kandang (UK) sebnayak satu sendok teh.
• Mandi
Pelatuk Bawang tidak perlu dimandikan setiap hari, cukup dimandikan seminggu sekali saja dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer, karena di alam bebas burung ini juga tidak suka mandi.
Setelah selesai mandi berikan jangkrik 5 ekor kemudian burung di angin-anginkan untuk mengeringkan bulu-bulunya baru dijemur.
• Penjemuran
Jemur Pelatuk Bawang setiap hari selama 1-2 jam secara rutin agar burung selalu sehat dan aktif. Setelah selesai dijemur, tempatkan Pelatuk Bawang di tempat yang teduh dan berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya.
Sama dengan burung kicau jenis lainnya, Pelatuk Bawang memerlukan vitamin tambahan selain pemberian Ekstra fooding (EF) dan voer yang di berikan setiap hari.
Berikan vitamin tambahan seminggu sekali karena sangat bermanfaat untuk menjaga kondisi Pelatuk Bawang agar tetap fit dan terhindar dari serangan penyakit, selain itu pemberian multivitamin juga dapat membuat Pelatuk Bawang menjadi lebih gacor.
• Pakan dan Ekstra fooding (EF)
Untuk pakan hariannya burung ini cukup diberikan voer dengan tambahan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, ulat hongkong (UH), dan ulat kandang (UK).
Pelatuk Bawang bisa diberikan voer halus atau voer kasar tergantung kebiasaan. Tapi karena Pelatuk Bawang suka mengotori cepuk minumnya dengan cara mencelupkan voer kedalam air minumnya, maka sebaiknya diberikan voer halus saja agar tidak bisa dibawa dan dicelupkan kedalam cepuk air minumnya.
Sedangkan untuk Ekstra fooding (EF), Pelatuk Bawang bisa diberikan Jangkrik sebanyak 5/5 pagi/sore, ulat hungkong (UH) 15/15 pagi/sore, atau jika tidak ada ulat hongkong bisa diganti dengan ulat kandang (UK) sebanyak satu sendok teh pagi/sore.
Kandang untuk Pelatuk Bawang:
Untuk kandangnya sebaiknya menggunakan kandang besi/kandang kapsul yang biasa digunakan untuk Lovebird (LB) atau menggunakan kandang dari kawat ram agar tidak hancur dipatuki, karena Pelatuk Bawang memiliki kebiasaan mematuki batang pohon dengan paruhnya yang sangat keras dan tajam untuk mencari makanan dan untuk melubangi batang pohon ketika membuat sarang.
Tempatkan sebuah batang kayu yang cukup besar didalam kandangnya sebagai tempat bertengger sekaligus untuk dipatuki seperti kebiasaannya di alam bebas yang selalu merambat dibatang-batang pohon sambil mematukinya untuk mencari makanan berupa ulat-ulat kecil yang terdapat disela-sela kulit pohon.
Perbedaan Pelatuk Bawang jantan dan betina:
Pelatuk Bawang dapat dibedakan jenis kelaminnya dari jambul yang ada dikepalanya. Untuk Pelatuk Bawang jantan memiliki jambul yang berwarna merah, sedangkan Pelatuk Bawang betina jambulnya berwarna hitam kecoklatan.
Warna bulu Pelatuk Bawang jantan terlihat lebih lebih jelas/tegas dari pada Pelatuk Bawang betina yang memiliki warna bulu lebih kusam/pudar.
Baca juga:
Perawatan Sikatan Ninon/Selendang Biru agar gacor sepanjang hari
Cara merawat Tledekan Laut agar rajin bunyi dan ngeplong
Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto
Demikian sedikit informasi tentang "Tips perawatan burung Pelatuk Bawang agar gacor untuk masteran". Untuk informasi lain seputar Pelatuk, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih