Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap: UMUM Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
Showing posts with label UMUM. Show all posts
Showing posts with label UMUM. Show all posts

Pengobatan katarak pada burung dengan cara alami

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Katarak merupakan salah satu penyakit pada mata burung yang awalnya berupa flek putih dengan ukuran kecil yang lama-kalamaan akan semakin melebar jika tidak segera di obati, dan akibatnya burung akan mengalami kebutaan bahkan kematian.

Penyebab katarak bisa bermacam-macam, bisa karena faktor internal, misalnya dari pengaruh makanan yang dikonsumsi atau faktor genetik, dan juga faktor eksternal, misalnya mata burung sering terpapar cahaya yang terlalu silau.

Dari faktor makanan, banyak yang menganggap jika pemberian ulat hongkong (UH) yang terlalu berlebihan menjadi salah satu penyebab timbulnya katarak pada mata burung.

Sedangkan dari faktor eksternal, banyak yang menganggap penempatan burung yang tidak tepat ketika dijemur atau digantang pada tempat yang terlalu dekat dengan cahaya silau, baik itu cahaya Matahari atau cahaya lampu adalah salah satu penyebab timbulnya katarak pada mata burung.

Pencegahan dan penanganan katarak pada burung kicau:

Pencegahan:

• jangan menggantang burung di tempat yang dekat dengan cahaya langsung atau pantulan cahaya yang menyilaukan mata, misalnya di dekat tembok yang berwarna cerah/mencolok yang berpotensi memantulkan sinar Matahari.

• Jangan menggantang burung terlalu dekat dengan lampu pada malam hari, karena akan membuat mata burung silau dan jika hal ini berlangsung dalam waktu yang lama maka bisa menyebabkan mata burung terkena katarak.

Pengobatan:

• Menggunakan Propolis

Propolis adalah suatu zat yang dihasilkan oleh lebah madu yang dikumpulkan dari pucuk daun-daun muda dan dicampur dengan air liur lebah. Propolis digunakan oleh lebah untuk menambal dan mensterilkan sarangnya dari serangan virus, bakteri, jamur, dan lainnya.

Propolis banyak digunakan sebagai solusi alternatif alamiah untuk penyembuhan dari berbagai macam penyakit pada Manusia, bahkan untuk hewan juga bisa termasuk untuk mengatasi atau mengobati penyakit pada burung kicau.

Berikut ini adalah kelebihan pemakaian Propolis dibanding obat-obatan kimia:

- Propolis adalah bahan murni yang berasal dari alam sehingga tidak ada efek samping dan cocok untuk segala jenis burung kicauan.

- Penyembuhan penyakit pada burung kicau dengan propolis bersifat luar-dalam dan menyeluruh, sehingga akan menghemat biaya karena 1 obat bisa digunakan untuk segala jenis penyakit, baik penyakit luar maupun penyakit dalam.

Cara pemakaian Propolis pada burung kicau:

- Untuk penyembuhan mata burung yang terkena katarak bisa menggunakan 1 tetes Propolis yang dicampur dengan 5-7 tetes air bersih kemudian teteskan pada mata burung yang sakit sebanyak 1 kali sehari dan sisanya bisa dipakai untuk hari berikutnya sampai habis.

• Menggunakan bunga Kitolod

Tanaman kitolod semakin populer setelah teruji berhasil menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang berhubungan dengan mata.

Tanaman ini sebetulnya adalah tanaman liar yang biasa tumbuh di pinggir selokan, sungai, dan disela-sela bebatuan yang lembab. Tanaman ini juga dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Tanaman Kitolod Sudah lama digunakan oleh masyarakat pedesaan dengan cara memetik bunganya pada pagi hari ketika bunga masih berembun.

Embun yang menempel pada bunga Kitolod tersebut kemudian diteteskan pada mata sebagai obat gangguan mata. Sebenarnya, tujuan pemberian obat tetes kitolod adalah untuk membersihkan dan membuka lapisan (kotoran) yang menempel pada kornea mata.

Sedangkan untuk mengobati katarak pada burung, caranya dengan mengambil beberapa tangkai bunga kitolod lalu diperas dan diambil airnya, air perasan ini bisa disimpan dalam wadah bekas obat tetes mata atau bisa juga disimpan dalam wadah lainnya.

Air perasan dari bunga Kitolod tadi bisa langsung diteteskan pada mata burung yang terkena katarak dua kali sehari, yaitu satu kali pada sore hari menjelang burung istirahat dan satu kali pada pagi harinya.

Agar lebih maksimal, setelah ditetesi air perasan bunga kitolod, mata burung  juga bisa dikompres menggunakan seduhan air daun sirih atau bunga melati, kemudian lakukan pemijatan dengan lembut pada bagian sekitar mata yang terkena penyakit katarak.

Lakukan pengobatan tersebut secara rutin sampai penyakit katarak pada mata burung tersebut benar-benar sembuh.

Baca juga:

Cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI)

Penyebab dan cara mengatasi Kacer nyilet

Tips untuk mengatasi Murai Batu (MB) kanibal/cabut bulu

Demikian sedikit informasi tentang "Pengobatan katarak pada burung dengan cara alami". Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Bunga Kitolod dan Propolis

Daftar harga burung kicau terbaru 2017 yang umum dipasaran

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Harga Murai Batu (MB)

• Murai Batu Aceh/Medan:
- Trotolan hutan jantan: 3.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: mulai 2.000.000 (tergantung kualitas dan panjang ekor)
• Murai Batu (MB) Kalimantan/Borneo
- Dewasa hutan/muda hutan: 500.000
- sudah jadi/gacor: 800.000-1.200.000 (tergantung kualitas)
• Murai Batu (MB) Nias:
- Trotolan hutan: 2.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 1.500.000
• Murai Batu (MB) Nias raja:
- Trotolan: 3.000.000
- Sudah jadi/gacor: mulai 2.500.000-3.500.000 (tergantung kualitas)
- Murai Batu import/seberang muda hutan: mulai 1.500.000 (tergantung panjang ekornya)
- Sudah jadi/gacor: mulai 2.500.000 (tergantung kualitas dan panjang ekor)

Harga Cucak ijo (CI)

• Cucak ijo (CI) Banyuwangi:
- Trotolan: 1.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 1.000.000
• Cucak ijo (CI) Seberang:
- Dewasa hutan (nopeng): 600.000
- Trotolan 500.000
- Sudah jadi/gacor: mulai 800.000-1.200.000 (tergantung kualitas)
• Cucak ijo mini:
- Bakalan: 180.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-300.000
• Meranti:
- Bakalan: 150.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000
• Cucak Cungkok: 3.000.000

Harga Kacer

• Kacer jawa/wulung lokal:
- Trotolan: 300.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000-300.000
- Sudah jadi/gacor: 500.000-750.000 (tergantung kualitas)
• Kacer poci/skoci:
- Totolan: 300.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000-300.000
- Sudah jadi/gacor: 500-800.000 (tergantung kualitas)
• Kacer tretes:
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000

Harga Lovebird (LB)

• Lovebird albino mata hitam:
- Anakan: 500.000
- Dewasa: 750.000
• Lovebird albino mata merah:
- Anakan 500.000
- Dewasa 1.000.000
• Lovebird hijau dakocan:
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 350.000
• Lovebird hijau kepala mas:
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 300.000
• Lovebird lutino mata hitam:
- Anakan: 350.000
- Dewasa: 700.000
• Lovebird lutino mata merah:
- Anakan: 550.000
- Dewasa: 850.000
• Lovebird pastel kuning (paskun):
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 350.000
• Lovebird pastel ijo (pasjo):
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 300.000
• Lovebird hijau standar (josan):
- Anakan: 190.000
- Dewaaa: 250.000
• Lovebird pastel biru (pasblue):
- Anakan: 300.000
- Dewasa: 450.000
• Lovebird biru cobalt:
- Anakan: 400.000
- Dwasa: 550.000
• Lovebird biru mangsi:
- Anakan: 450.000
- Dewasa: 650.000
• Lovebird pastel putih (pasput):
- Anakan: 450.000
- Dewasa: 550.000
• Lovebird pastel olive:
- Anakan: 300.000
- Dewasa: 400.000
• Lovebird batman: 500.000
• Lovebird violet: mulai 600.000
• Lovebird biola: mulai 1.500.000

Harga Anis

• Anis Kembang:
- Jaminan jantan: 600.000
- Lotre (bisa jantan/betina): 400.000
• Anis Merah:
- Trotol jaminan jantan: 600.000
- Lotre (bisa jantan/betina): 400.000

Harga Kenari

• Kenari yorkshire:
- Jantan: 3.0000.0000-5.000.000
- Betina: 2.000.000-3.000.000
• Kenari AF yorkshire:
- Anakan: mulai 150.000
• Kenari F1 yorkshire:
-Anakan: mulai 750.000
• Kenari F2 yorkshire:
- Anakan: mulai 1.500.000
• Kenari F3 yorkshire:
- Anakan: mulai 2.000.000-2.500.000
• Kenari Lizard:
- Anakan: 350.000
- Dewasa: 500.000
• Kenari lokal warna bond:
- Bakalan: 60.000
- Sudah jadi/ gacor: 200.000
• Kenari lokal warna hijau:
- Bakalan: 60.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000
• Kenari lokal warna kuning:
- Bakalan: 80.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari lokal warna orange/sunkis:
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari lokal warna putih
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari red intensif:
- Jantan: 750.000
- Betina: 500.000

Harga Blackthroat

• Jantan:
- Anakan: 900.000
- Dewasa: 1.500.000-2.000.000 (sudah jadi/gacor)
• Betina:
- Anakan: 600.000
- Dewasa: 800.000

Harga Cendet/Pentet

- Muda hutan: 100.000
- Trotolan: 80.000-100.000
- Cendet mandura anakan/trotolan: 200.000

Harga Jalak

• Jalak Penyu/Kebo:
- Bakalan: 70.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-200.000
• Jalak Nias:
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi: 200.000-225.000
• Jalak putih:
- Sudah jadi/gacor: 900.000-1.200.000
• Jalak suren jawa:
- Trotolan penangkaran: 300.000
- Sudah jadi/gacor: 500.000-650.000
• Jalak suren seberang:
- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 300.000

Harga Kolibri

• Kolibri manggar:
- Bakalan: 40.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000
• Kolibri muncang:
- Bakalan: 150.000
- Sudah jadi/gacor: 250.000
• Kolibri ninja:
- Trotolan: 150.000
- Full metalik: 125.000
- Ijoan: 60.000 (bisa jantan/betina)
• Kolibri raja: mulai 150.000
• Sogok ontong:
- Bakalan: 20.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000

Harga Pleci

- Bakalan: 50.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Perkutut

- Perkutut lokal: 35.000
- Perkutut bangkok: 100.000

Harga Trucukan

- Bakalan: 25.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Cililin

• Cililin coklat: 1.500.000
• Cililin hitam: 800.000

Harga Tengkek buto sulawesi

- Bakalan: 1.500.000

Harga Sirtu

- Bakalan: 30.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-200.000

Harga Beo

- Bakalan: 600.000-700.000
- Sudah jadi: mulai 1.500.000 (tergantung kualitas)

Harga Kepodang

• Kepodang jawa/lokal:
- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000
• Kepodang seberang:
- Bakalan: 200.000
- Sudah jadi/gacor: 350.000-450.000

Harga Ciblek

• Ciblek kristal:
- Bakalan: 75.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-350.000 (tergantung kualitas)
• Ciblek semi:
- Bakalan: 50.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Tledekan gunung

- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000 (tergantung kualitas)

Harga Prenjak

• Prenjak klawu/tamu:
- Bakalan: 30.000
- Sudah jadi: 100.000-150.000
• Prenjak Lumut:
- Bakalan: 20.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000

Harga Cucak jenggot:

- Bakalan: 200.000
- Sudah jadi/gacor: 250.000-350.000 (tergantung kualitas)

Harga Kapas tembak

- Bakalan: 350.000
- Sudah jadi/gacor: 600.000

Harga Cucak rowo

- Cucakrowo anakan penangkaran: 7.000.000-10.000.000/pasang.
- Cucakrowo tangkapan hutan: 5.000.000/ekor.

Harga Robin

- Jantan: 600.000-700.000

Harga Poksay

• Poksay Hongkong:
- Pipi putih bakalan: 3.000.000
- Pipi hitam bakalan: 3.500.000
• Poksay mantel:
- Bakalan: 200.000
• Poksay Mandarin:
- Bakalan: 150.000

Harga Hwamey/Wambi:

- Bakalan: 1.500.000

Baca juga:

Tips perawatan burung bagi karyawan yang tidak punya banyak waktu luang

Ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina

Ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Demikian sedikit informasi tentang daftar harga burung kicau terbaru 2017 yang umum dipasaran. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung-burung bakalan

Syarat mutlak agar burung layak menjadi juara

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Untuk dapat mengorbitkan seekor burung agar menjadi juara, syaratnya tidak hanya harus gacor dan bisa nampil saja ketika dilombakan. Tapi untuk bisa juara, burung harus memiliki kualitas yang bagus dari segala aspek yang telah ditentukan dalam kriteria penilaian lomba burung kicau.

Dalam penyelenggaraan lomba burung kicau, ada beberapa kriteria dasar penilaian yang sudah menjadi pakem dan kesepakatan bersama, yaitu:

Irama lagu

Irama lagu adalah point penilaian yang utama dalam lomba burung kicau. Irama lagu merupakan suatu rangkaian suara kicauan dari seekor burung yang memiliki alunan nada dengan tempo ketukan yang dibawakan secara teratur dan serasi.

Irama lagu meliputi rangkaian kombinasi naik turunnya nada, kombinasi panjang pendeknya lagu, dan kombinasi speed antara satu lagu dengan lagu lainnya yang dirangkai serta dibawakan secara harmonis sehingga menjadi satu rangkaian lagu yang terdengar merdu dan tidak berantakan.

Irama lagu yang baik adalah yang memiliki kombinasi lengkap, yaitu: bervariasi, tanpa jeda, memiliki tonjolan (tembakan), permainan speed dan ritme lagu yang ideal, spasi nada, materi lagu yang variatif, tidak terpotong-potong dan tidak diulang-ulang.

Irama lagu yang baik harus membentuk keserasian dari seluruh materi lagu yang dimiliki oleh seekor burung. Disamping itu, burung harus rajin melantunkan irama-irama lagu yang masuk kriteria penilain juri sewaktu lomba berlangsung, yaitu suara-suara tonjolan yang terdengar lebih dominan dari suara burung-burung lainnya sehingga lebih mudah terpantau.

Volume

Volume meliputi tebal tipisnya suara, yaitu kenceng, sedang, dan kecil. Burung tidak hanya bersuara keras/kenceng saja, tapi lebih menitik beratkan pada kualitas suara burung. Bukan volume suara yang paling keraslah yang dinilai paling baik, tapi harus ada unsur-unsur lainnya seperti kemerduan suara. 

Kualitas volume suara burung yang baik adalah suara burung yang empuk (enak didengar) dan tidak cempreng, suaranya juga harus jernih (kristal), tidak parau dan bersuara nyaring (lantang/tembus).

Fisik

Untuk penilaian Fisik dapat dilakukan dengan penglihatan secara langsung. Yaitu burung harus sehat, tidak memiliki cacat fisik, warna bulu bagus dan sempurna (bulu tidak kusam dan tidak rusak), dan hal-hal lainnya yang terlihat.

Gaya main

Untuk penilaian gaya main sangat dinamis karena tergantung dari gaya dan karakter yang menjadi ciri khas dari masing-masing jenis burung. Tapi intinya, burung harus bunyi (berkicau) stabil di atas tangkringan dan tampil menarik sewaktu berkicau, tidak berperilaku nakal seperti ngeruji, ngelantai, salto dan lainnya yang dapat mengurangi point penilaian dari juri lomba.

Jadi kesimpulannya, lomba burung kicau adalah lomba adu suara kicauan burung, atau bisa di artikan juga lomba seni suara burung, dan tentunya yang harus menjadi point penilaian utama adalah kualitas kicauannya (irama lagu) burung, bukan gaya main burung, bukan kandang burung yang mewah dan mahal, dan bukan siapa pemilik dari burung tersebut. 

Jadi, hal terpenting yang harus kita perhatikan untuk mencetak burung agar bisa berprestasi di arena lomba adalah kualitas suara kicauannya. Walaupun aspek-aspek lainnya juga tidak kalah penting, karena masing-masing saling memiliki keterkaitan satu dengan lainnya agar burung menjadi yang terbaik dan layak menjadi juara.

Kualitas irama lagu dan materi lagu yang bagus dari seekor burung, tidak bisa muncul tiba-tiba dengan sendirinya, tapi harus melalui proses panjang dari mulai perawatan harian sampai pada pemasteran yang tepat dan konsisten.

Baca juga:

Kriteria penilaian lomba pada beberapa jenis burung kicau

Penyebab Murai Batu (MB) ngetem saat lomba

Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Cara membentuk Kacer agar lebih fighter, gacor dan buka ekor

Demikian sedikit informasi tentang syarat mutlak agar burung layak menjadi juara. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lomba burung kicau

Kriteria penilaian lomba pada beberapa jenis burung kicau

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Dalam setiap penyelenggaraan lomba burung kicau, ada beberapa sistem penjurian yang dipakai dalam lomba, baik itu kelas Latber, Latpres dan kelas Nasional.

Pada penyelenggaraan lomba burung kicau, sering kita lihat team juri saling berkomunikasi pada saat lomba sedang berlangsung. Hal itu di namakan sistem penilaian independent.

Setelah berdiskusi, nantinya para juri akan mengusulkan atau mencalonkan beberapa nominasi pemenang dan akan diambil suara terbanyak. Waktu yang tersedia adalah 15 menit untuk menentukan pemenang lomba pada setiap sesinya.

Waktu 15 menit dalam satu sesi tersebut dibagi menjadi 3 putaran, yaitu:

• Putaran pertama, juri akan memantau variasi lagu dan gaya main burung.

• Putaran kedua, juri akan memilih burung-burung yang layak masuk nominasi.

• Putaran ketiga, juri mengambil keputusan untuk menentukan burung yang menjadi juara, atau yang koncer A, B, dan C.

Dan ketika ada burung yang memiliki nilai sama, maka akan dilakukan tos (ambil koin). Kriteria burung yang masuk dalam kriteria juara adalah yang memiliki durasi kerja minimal 80%. Dan jika saat lomba berlangsung durasi kerja burung tidak ada yang bisa mencapai 80 %, maka akan dicari yang memiliki durasi kerja minimal 65 % dan paling tinggi dibandingkan dengan burung yang lain.

Kemudian performa burung, burung harus anteng (nagen) di tangkringan, dan memiliki power suara yang bagus, materi lagu dan juga gaya main sangat menentukan perolehan point dalam penilaian sesuai dengan kriteria dari jenis burung yang dilombakan.

Tapi sering kita lihat pada event-event lomba burung kicau, ada burung dengan kualitas standart atau biasa-biasa saja tapi bisa menjadi juara. Hal itu bisa dikarenakan burung-burung peserta lomba lainnya tidak ada yang kerja lebih bagus dari burung yang menjadi juara tersebut, atau performanya tidak ada yang memenuhi kriteria penilaian lomba, sehingga akan diambil yang paling bagus di antara yang lain walaupun sebetulnya burung yang juara tersebut performanya kurang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Burung yang pernah menjuarai lomba juga belum tentu adalah burung yang benar-benar berkualitas. Kembali lagi kita lihat perbandingan dengan burung-burung lainnya yang menjadi lawannya digantangan, dan begitu juga sebaliknya, burung yang gagal jadi juara bukan berarti burung tersebut tidak berkualitas. Bisa saja sewaktu gagal menjadi juara, saat itu burung sedang kurang kondisi atau ada faktor-faktor lain yang menyebabkan burung tersebut tidak juara.

Sebagai penghobi burung kicau dan suka mengikuti lomba, kadang kita tidak tahu bagaimana dan seperti apa performa burung yang memenuhi kriteria penilaian dalam lomba burung kicau dan layak menjadi juara.

Dan juga bagaimana tahapan-tahapan penilaian juri lomba. Maka tidak jarang kita melihat di event-even lomba burung kicau sering terjadi kerusuhan yang mungkin disebabkan oleh perbedaan persepsi mengenai pakem penilaian lomba yang berbeda antara juri dengan peserta. Bahkan sesama peserta lomba juga terkadang saling berdebat dan saling mengklaim burung yang mestinya layak menjadi juara.

Burung-burung yang akan menjadi peserta pada ajang lomba burung kicau harus memiliki kriteria yang telah ditentukan, sehingga layak untuk menjadi peserta dan dapat menjadi juara pilihan team juri jika memang burung tersebut memiliki performa yang bagus dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh EO penyelenggara.

Berikut ini adalah kriteria penilaian lomba untuk beberapa jenis burung, antara lain:

Kriteria penilaian lomba untuk Cendet/Pentet:

• Durasi kerja/bunyi maksimal dengan gaya main angka satu anteng/nagen dan full power.

• Suara tembus dengan lagu roll speed dengan tonjolan tembakan-tembakan kasar seperti tembakan Cililin, Lovebird, Gereja tarung, Belalang kecek, Kenari, dan lainnya.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Cendet/Pentet:

• Perilaku nakal seperti salto.
• Turun kedasar sangkar (ngelantai).
• Bunyi dengan posisi badan membungkuk.
• Memiliki cacat fisik.

Tapi tidak menutup kemungkinan Cendet/Pentet yang berperilaku salto atau turun ke dasar sangkar (tidak lebih dari 3 kali), masih memiliki kemungkinan untuk bisa koncer A, B, atau C. Kembali lagi dilihat perbandingan  dengan burung-burung lawannya.

Kriteria penilaian lomba untuk Kacer:

• Durasi kerja maksimal tidak banyak jeda/ngetime dengan gaya buka ekor (ngobra) dan anteng/nagen ditangkringan.

Full power dengan volume suara tembus dan materi lagu yang mewah dan bervariasi (bongkar isian).

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Kacer:

• Turun ke dasar sangkar (ngelantai).
• Bunyi tapi tidak buka ekor.
• Sering ngeruji.
• Mbagong.
• Memiliki cacat fisik.

Kacer yang melakukan perilaku negatif tersebut kemungkinan besar tidak akan menjadi juara (kembali lagi dilihat pembandingan lawannya). Apalagi jika Kacer tersebut terpantau mbagong, maka akan langsung dicoret (diskualifikasi) dan tidak akan dinilai lagi. Kacer yang memiliki cacat fisik juga dapat mengurangi nilai.

Kriteria penilaian lomba untuk Cucak ijo (CI):

• Dalam kriteria penilaian lomba untuk Cucak ino (CI) yang menjadi syarat utama agar bisa juara adalah wajib Trokbul (ngentrok dan njambul).

• Durasi kerja harus maksimal dan tidak sering ngetime dengan suara roll panjang, tembakan, dan juga full power.

• Untuk Cucak ijo (CI), materi isian sangat di prioritaskan atau menjadi syarat wajib agat bisa juara. Cucak ijo (CI) wajib memiliki materi lagu yang dominan seperti suara tembakan panjang Cililin, Gereja tarung, Tengkek buto, Lovebird, dan lainnya.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Cucak ijo (CI):

• Nampar jeruji sangkar (ngeruji) ketika penilaian sedang berlangsung.

• Didis ketika lomba sedang berlangsung.

• Menggembungkan bulu.

Kriteria penilaian lomba untuk Murai Batu (MB):

• Durasi kerja maksimal tanpa ngetime.

• Gaya main atraktif dan ngeplay memainkan ekor dengan kepala naik turun akan lebih di priotaskan.

• Full power dengan volume tembus, ngeroll diselingi tonjolan suara-suara tembakan.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Murai Batu (MB):

• Perilaku ngelowo/ngebatman.
• Ngeruji.
• Turun ke dasar sangkar (ngelantai).
• Memiliki cacat fisik.

Kriteria penilaian lomba untuk Kenari:

• Nagen satu titik dengan durasi bunyi yang panjang dan full power serta memiliki cengkok lagu yang bagus.

• Kenari yang memiliki variasi isian seperti suara Cililin, Sanger, Blackthroad, dan lainnya akan lebih di prioritaskan untuk menjadi juara.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Kenari:

• Kenari bunyi sambil nempel jeruji sangkar.
• Turun ke dasar sangkar.
• Lagunya panjang tapi monoton tanpa variasi dan tidak memiliki cengkok yang indah.

Kriteria penilaian lomba untuk Lovebird (LB):

• Harus aktif ngekek dengan durasi panjang (minimal 20-60 detik).

• Harus memiliki gaya main dan power yang bagus.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian lomba untuk Lovebird (LB):

• Ngekek sambil ngeruji.
• Ngosek dan turun ke dasar sangkar.

Tapi kembali lagi tetap melihat perbandingan dari lawan-lawannya.

Kriteria penilaian lomba untuk Pleci:

• Harus mampu berkicau dengan volume lantang (tembus).

• Anteng/nagen dengan kedua kaki mencengkeram tangkringan.

• Memiliki isian yang bervariasi diselingi suara lasroll (ngalas ngeroll) dan buka paruh saat berkicau.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian lomba untuk Pleci:

• Sering loncat-loncat.
• Ngeruji.
• Turun ke dasar sangkar.

Baca juga:

Penyebab Murai Batu (MB) ngetem saat lomba

Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang kriteria penilaian lomba pada beberapa jenis burung kicau. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lomba kelas Murai Batu (MB)

Cara mencegah dan mengobati kutuan pada burung kicau

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung yang terserang kutu biasanya tidak menampakkan tanda-tanda khusus, bahkan kadang tidak terdeteksi oleh pemiliknya sebelum kutu menyebar keseluruh permukaan bulu burung.

Ciri-ciri awal yang terlihat pada burung yang terserang kutu akan tampak bintik-bintik putih pada permukaan bulunya, apalagi ketika burung tersebut dijemur, maka bintik-bintik putih pada permukaan bulunya akan tampak semakin banyak.

Setelah serangan kutu semakin parah dan menyebar keseluruh tubuh burung, maka burung yang terserang kutu tersebut akan menampakkan tanda-tanda sebagai berikut:

• Sering menggaruk-garuk tubuhnya dengan cakarnya dan mencabuti bulunya sendiri karena merasa gatal.

• Burung tampak kurus dan lesu.

• Bulu-bulunya terlihat kusam dan rusak.

• Burung menjadi kurang aktif dan malas bunyi.

• Bulu-bulu halus/bulu-bulu kecil sering rontok seperti mabung tapi tidak pernah selesai.

Ada beberapa cara yang sering dan umum digunakan oleh para Kicau Mania untuk mengobati burung yang terserang kutu, di antaranya:

Menggunakan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras

Caranya:
Rebus beberapa lembar daun sirih dengan air secukupnya, tunggu sampai air mendidih dan berwarna hijau gelap kemudian diangkat dan di dinginkan terlebih dulu.

Setelah dingin, kemudian dicampur dengan air bekas cucian beras. Campuran air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tersebut digunakan untuk memandikan burung yang terserang kutu, bisa dengan disemprot menggunakan sprayer atau dipegang dengan tangan lalu tubuh burung dicelupkan langsung kedalam air sampai sebatas leher kedalam air dalam wadah/baskom. Untuk bagian kepala bisa di usap dengan jari sampai seluruh bulu-bulunya basah kuyup.

Setelah selesai dimandikan dengan campuran air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras, sebaiknya jangan dibilas dulu sampai bulu-bulunya kering agar semua kutu dan telornya benar-benar mati.

Tapi menurut pengalaman saya pribadi, cara mengobati kutuan pada burung dengan menggunakan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tersebut kurang efektif untuk membasmi kutu yang sudah menyebar keseluruh permukaan bulu burung.

Memandikan burung dengan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras hanya bisa digunakan untuk pencegahan saja supaya burung tidak terserang kutu, karena air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tidak bisa membasmi kutu dengan cepat karena tidak bisa membunuh kutu secara langsung.

Kalaupun bisa, maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus sering memandikan burung yang terserang kutu tersebut secara rutin dengan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras. Dan cara ini berpotensi membuat burung menjadi stres dan trauma dengan pemiliknya karena merasa sering diperlakukan tidak baik oleh pemiliknya.

Menggunakan shampo pembasmi kutu khusus untuk burung kicau

Cara yang paling efektif untuk membasmi kutu pada burung kicau adalah dengan menggunakan shampo khusus untuk burung kicau yang banyak dijual di kios-kios pakan dan perlengkapan burung, dan sebaiknya pilihlah shampo burung dengan merk dari brand yang sudah terkenal dan terpercaya.

Dengan menggunakan shampo khusus burung, maka hanya dengan pemakaian rutin selama seminggu saja maka kutu-kutu yang membandel akan hilang semua sampai telor-telornya, dan cara ini tidak berpotensi membuat burung stres karena burung cukup disemprot dengan air yang sudah dicampur shampo burung. Dan cara memandikannya juga sama seperti kita memandikan burung sehari-hari.

Setelah burung sembuh dari kutuan dan semua bintik-bintik putih pada permukaan bulunya hilang, penggunaan shampo masih bisa dilanjutkan seminggu sekali sebagai pencegahan agar burung tidak kutuan lagi.

Penyakit kutuan pada burung kicau seringkali kita anggap sepele karena pada awalnya tidak mempengaruhi performa dan kondisi kesehatan burung. Tapi jika terus dibiarkan dan tidak segera di obati, maka akan bertambah parah dan menyebabkan menurunnya performa burung dan juga kondisi kesehatannya.

Untuk mencegah agar burung peliharaan kita tidak terserang kutu, kita harus menjaga kebersihan kandang dan perlengkapannya seperti tangkringan, cepuk pakan dan minumnya serta kerodongnya dengan rutin menbersihkannya.

Rutinitas mandi dan jemur juga harus dilakukan secara rutin dan terjadwal agar burung selalu sehat dan terhindar dari serangan kutu.

Jika burung-burung kita menggunakan keramba yang sama untuk mandi, sebaiknya keramba dicuci bersih dulu setelah digunakan untuk memandikan burung dan akan digunakan untuk memandikan burung yang lainnya.

Penggunaan kerodong juga harus diperhatikan, usahakan satu kerodong digunakan untuk satu burung saja, jangan menggunakan satu kerodong bergantian dengan burung yang lainnya. Karena dikuatirkan, ada salah satu burung kita yang terserang kutu dan bisa menulari burung lainnya melalui kerodong yang digunakan secara bergantian tersebut.

Baca juga:

Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu

Faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan lidah buaya

Penyebab dan ciri-ciri burung cacingan serta pengobatannya

Demikian sedikit informasi tentang cara mencegah dan mengobati kutuan pada burung kicau. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer kutuan

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan lidah buaya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Bulu merupakan baju sekaligus mahkota bagi seekor burung, karena fungsinya sangat vital, yaitu untuk melindungi tubuh burung dari cuaca dingin dan sebagai alat untuk membantunya terbang.

Selain untuk melindungi tubuh burung dari cuaca dingin dan sebagai alat untuk terbang, bulu merupakan mahkota yang menunjang penampilan fisik dari seekor burung. Karena jika kita memiliki burung yang bulunya botak/tidak rapi, walaupun burung tersebut gacor tentunnya kurang enak dipandang dan akan mengurangi harga jualnya karena dikategorikan sebagai burung minus.

Botak pada burung bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:

• Kekurangan nutrisi.
• Karena adanya parasit/jamur.
• Karena terserang kutu/tungau.
• Karena kelainan hormon.
• Karena obat-obatan/doping.
• Karena dicabut paksa.

Untuk mengatasinya, kita bisa menggunakan cara sederhana dan alami, yaitu dengan menggunakan bawang putih dan lidah buaya.

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih:

• Potong bawang putih menjadi dua bagian atau bisa juga dihaluskan kemudian di oleskan pada bagian tubuh burung yang bulunya botak/tidak tumbuh.

• Lakukan cara ini dua hari sekali sampai bulu-bulunya mulai terlihat tumbuh, baru hentikan terapi bawang putih tersebut.

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan lidah buaya:

• Ambil lidah buaya kemudian ambil bagian dalamnya untuk dijadikan gel dengan cara dikerok dengan sendok atau bisa juga diblender.

• Masukkan gel lidah buaya tersebut kedalam sprayer dicampur dengan air untuk memandikan burung. Semprot burung sampai semua tubuhnya basah kuyup, terutama pada bagian yang botak.

• Lakukan cara ini setiap hari pada saat memandikan burung. Cara ini bisa terus dilakukan walaupun bulu-bulu burung sudah tumbuh, tujuannya agar bulu-bulunya tumbuh lebih sehat dan mengkilap.

• Selain dimandikan dengan cairan lidah buaya, air minum burung juga bisa dicampur dengan gel lidah buaya yang di aduk rata untuk mempercepat pertumbuhan bulu-bulunya dan agar bulu-bulunya tumbuh lebih sehat dan mengkilap.

Baca juga:

Tips cara menambah panjang ekor Murai Batu

Fungsi dan manfaat kerodong untuk burung kicau

Pakan alami vs Pakan buatan pabrik (voer) serta dampaknya pada performa burung kicau

Penyebab dan ciri-ciri burung cacingan serta pengobatannya

Demikian sedikit informasi tentang cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan lidah buaya. Untuk informasi lain seputar hobi dan perawatan burung kicauan bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Anis Merah (AM)
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang