Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap: hantu tanpa kepala Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
Showing posts with label hantu tanpa kepala. Show all posts
Showing posts with label hantu tanpa kepala. Show all posts

Cerita Hantu Jepang Tanpa Kepala di Bangunan Tua

Balik ke Rumah Maca Kabeh
Mengerikan jika kita sendiri yang mengalami cerita hantu jepang tanpa kepala di bangunan tua ini. Kabarnya makhluk yang mengaku merupakan korban kekejaman dari bangsanya sendiri semasa penjajahan ini dahulu nya menjadi salah satu pasukan perang jepang yang ditugaskan menguasai wilayah Magelang Jawa Tengah dari tangan Belanda. Menurut penuturan seorang sahabat melalui email berikut ini kisahnya.
cerita-hantu-jepang-tanpa-kepala
Selamat malam perkenalkan nama saya Yoga tinggal di Magelang Jawa Tengah. Saya tertarik untuk mengirimkan cerita hantu jepang ini pada admin www.ceritamantramisteri.blogspot.com agar dapat menambah koleksi kisah misteri dalam situs ini. Barang kali sedikit kuno bagi teman-teman yang tinggal sedaerah dengan saya karena cerita ini memang sangat terkenal di wilayah saya.

Cerita hantu tanpa kepala ini sudah sejak semasa kakek nenek saya dulu bau kencur hingga kini masih kerap menjadi perbincangan masyarakat di dusun kami. Pasalnya penampakan hantu yang digambarkan bertubuh tegap namun tidak terlalu tinggi ini hingga kini masih sering menampakkan diri di sebuah bangunan tua yang umurnya diperkirakan sudah berusia ratusan tahun.

Asal Usul

Menurut salah satu sesepuh di kampung saya yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan makhluk halus konon dulunya hantu tanpa kepala itu merupakan anggota pasukan Jepang  semacam batalyon yang ditugaskan mengambil alih seluruh wilayah Jawa Tengah dan termasuk Magelang.

Menurut ceritanya anggota pasukan yang kemudian diketahui namanya Tajima ini semasa tugasnya terlibat kisah asmara dengan wanita setempat. Padahal dari kedatangannya ke Indonesia dia telah diwanti-wanti oleh komandannya untuk tidak membawa perasaan dalam bertugas,  (kalau bahasa alaynya Baper kali ya).

Secara sembunyi-sembunyi Tajima menjalin asmara dengan perempuan asli Magelang yang bernama Raminten. Namun nahas ketika komandan batalyonnya mengetahui kisah asmara mereka, dengan menggunakan kekuasaannya sang komandan meminta Tajima untuk menghabisi wanita yang ia cintainya dengan alasan menjadi penghambat tugas sekaligus aib seluruh pasukannya.

“Sebagai hukuman kamu harus menghabisi wanita itu dengan tanganmu sendiri, dan bawakan kepalanya ke hadapanku sebagai bukti kamu telah melaksanakan tugasmu, jika tidak jangan tanya jika kepalamu sendiri yang akan terpisah dari badanmu”

Begitu kurang lebih perintah komandan batalyon menugaskan Tajima dengan kejam dan tanpa perasaan. Tanpa bisa berbuat banyak di hadapan komandannya Tajima hanya dapat berkata siap sebagai seorang pasukan melaksanakan perintah komandannya.

Namun yang namanya terlanjur cinta tentu dia tidak tega melihat kekasihnya menderita, telebih harus membunuhnya dengan tangannya sendiri.

Singkat cerita Tajima memutuskan untuk keluar dari batalyonnya secara diam-diam karena memihak pada Raminten dan berharap bisa menjalani sisa hidupnya di Indonesia bersama sang kekasih. Dengan berdalih akan melaksanakan tugas dari komandannya ia segera bergegas pergi membawa sebilah samurai yang diselipkan dalam pinggannya.

Dalam pelariannya Tajima mengabarkan pada Raminten untuk segera ikut dengannya pergi meninggalkan kampung karena keselamatannya akan terancam. Barang kali dulu mereka ingin bersembunyi di bawah lereng gunung merapi agar tidak ditemukan oleh pasukan Jepang yang pastinya akan mencari keberadaan Tajima yang telah membelot dari tugas negaranya.
Sebelum sampai keduanya di lereng gunung merapi rupanya komandan pasukan Jepang telah menyadari jika Tajima salah satu pasukannya telah berkhianat. Seluruh anggota pasukan dikerahkan untuk mencari keberaan Tajima dan membawanya baik secara hidup-hidup maupun mati.

Akhirnya pasukan Jepang tersebut menemukan Tajima dan kekasihnya yang tengah bersembunyi di salah satu rumah milik Lurah di daerah kami. Tanpa babibu pasukan Jepang yang tak lain adalah teman-teman Tajima menggeledah seluruh isi rumah dan menumpas seluruh orang yang tinggal di sana.

Karena tidak tahan dengan kekejaman teman-temannya akhirnya Tajima keluar dari persembunyiannya dan mencoba memberikan perlawanan dengan samurai yang ada di tangannya. Sementara itu Raminten diminta untuk tetap bersembunyi walau apapun yang terjadi.
Akhir pergulatan Tajima tewas secara mengenaskan dengan luka tembak di dadanya. Sebagai bukti mereka telah membunuh Tajima salah seorang pasukan memenggal kepalanya dan membawanya pada sang komandan.

Cerita Hantu Jepang Tanpa Kepala

Semenjak peristiwa kejam tersebut rumah mantan Lurah pada masa penjajahan Jepang dulu kosong tak berpenghuni. Tak lama dari kejadian itu banyak sekali warga di daerah sini yang melihat penampakan hantu baik di teras bangunan maupun di pekarangan. Sosok hantu yang kerap menunjukkan keberadaannya tak lain adalah hantu kepala buntung.

Hingga saat ini bangunan tua tersebut masih ada dengan kondisi reot dan tak terawat, hantu tanpa kepala yang diyakini menjadi penghuni rumah seram tersebut hingga kini masih sering menampakkan diri.

Terakhir terjadi di pertengahan bulan lalu dimana salah satu warga yang tengah melakukan ronda rutin mengaku melihat penampakan hantu kepala buntung tepat ketika ia patroli di depan bangunan tua yang melegenda itu. Saya sendiri tak berani melewati rumah tak berpenghuni itu di malam hari, apa lagi lebih dari jam 9 malam bisa dipastikan saya memilih melewati jalan alternatif lain meskipun lebih jauh dan memutar.

Cerita hantu jepang tanpa kepala di bangunan tua inilah kisah paling seram yang terjadi di daerah saya. Semoga tulisan saya ini dapat menjadi hiburan bagi rekan-rekan pencinta kisah misteri di Indonesia. Baca juga misteri rumah hantu bekas pemakaman.

Cerita Hantu Jepang Tanpa Kepala di Bangunan Tua

Balik ke Rumah Maca Kabeh
Mengerikan jika kita sendiri yang mengalami cerita hantu jepang tanpa kepala di bangunan tua ini. Kabarnya makhluk yang mengaku merupakan korban kekejaman dari bangsanya sendiri semasa penjajahan ini dahulu nya menjadi salah satu pasukan perang jepang yang ditugaskan menguasai wilayah Magelang Jawa Tengah dari tangan Belanda. Menurut penuturan seorang sahabat melalui email berikut ini kisahnya.
cerita-hantu-jepang-tanpa-kepala
Selamat malam perkenalkan nama saya Yoga tinggal di Magelang Jawa Tengah. Saya tertarik untuk mengirimkan cerita hantu jepang ini pada admin www.mantramisteri.com agar dapat menambah koleksi kisah misteri dalam situs ini. Barang kali sedikit kuno bagi teman-teman yang tinggal sedaerah dengan saya karena cerita ini memang sangat terkenal di wilayah saya.

Cerita hantu tanpa kepala ini sudah sejak semasa kakek nenek saya dulu bau kencur hingga kini masih kerap menjadi perbincangan masyarakat di dusun kami. Pasalnya penampakan hantu yang digambarkan bertubuh tegap namun tidak terlalu tinggi ini hingga kini masih sering menampakkan diri di sebuah bangunan tua yang umurnya diperkirakan sudah berusia ratusan tahun.

Asal Usul

Menurut salah satu sesepuh di kampung saya yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan makhluk halus konon dulunya hantu tanpa kepala itu merupakan anggota pasukan Jepang  semacam batalyon yang ditugaskan mengambil alih seluruh wilayah Jawa Tengah dan termasuk Magelang.

Menurut ceritanya anggota pasukan yang kemudian diketahui namanya Tajima ini semasa tugasnya terlibat kisah asmara dengan wanita setempat. Padahal dari kedatangannya ke Indonesia dia telah diwanti-wanti oleh komandannya untuk tidak membawa perasaan dalam bertugas,  (kalau bahasa alaynya Baper kali ya).

Secara sembunyi-sembunyi Tajima menjalin asmara dengan perempuan asli Magelang yang bernama Raminten. Namun nahas ketika komandan batalyonnya mengetahui kisah asmara mereka, dengan menggunakan kekuasaannya sang komandan meminta Tajima untuk menghabisi wanita yang ia cintainya dengan alasan menjadi penghambat tugas sekaligus aib seluruh pasukannya.

“Sebagai hukuman kamu harus menghabisi wanita itu dengan tanganmu sendiri, dan bawakan kepalanya ke hadapanku sebagai bukti kamu telah melaksanakan tugasmu, jika tidak jangan tanya jika kepalamu sendiri yang akan terpisah dari badanmu”

Begitu kurang lebih perintah komandan batalyon menugaskan Tajima dengan kejam dan tanpa perasaan. Tanpa bisa berbuat banyak di hadapan komandannya Tajima hanya dapat berkata siap sebagai seorang pasukan melaksanakan perintah komandannya.

Namun yang namanya terlanjur cinta tentu dia tidak tega melihat kekasihnya menderita, telebih harus membunuhnya dengan tangannya sendiri.

Singkat cerita Tajima memutuskan untuk keluar dari batalyonnya secara diam-diam karena memihak pada Raminten dan berharap bisa menjalani sisa hidupnya di Indonesia bersama sang kekasih. Dengan berdalih akan melaksanakan tugas dari komandannya ia segera bergegas pergi membawa sebilah samurai yang diselipkan dalam pinggannya.

Dalam pelariannya Tajima mengabarkan pada Raminten untuk segera ikut dengannya pergi meninggalkan kampung karena keselamatannya akan terancam. Barang kali dulu mereka ingin bersembunyi di bawah lereng gunung merapi agar tidak ditemukan oleh pasukan Jepang yang pastinya akan mencari keberadaan Tajima yang telah membelot dari tugas negaranya.
Sebelum sampai keduanya di lereng gunung merapi rupanya komandan pasukan Jepang telah menyadari jika Tajima salah satu pasukannya telah berkhianat. Seluruh anggota pasukan dikerahkan untuk mencari keberaan Tajima dan membawanya baik secara hidup-hidup maupun mati.

Akhirnya pasukan Jepang tersebut menemukan Tajima dan kekasihnya yang tengah bersembunyi di salah satu rumah milik Lurah di daerah kami. Tanpa babibu pasukan Jepang yang tak lain adalah teman-teman Tajima menggeledah seluruh isi rumah dan menumpas seluruh orang yang tinggal di sana.

Karena tidak tahan dengan kekejaman teman-temannya akhirnya Tajima keluar dari persembunyiannya dan mencoba memberikan perlawanan dengan samurai yang ada di tangannya. Sementara itu Raminten diminta untuk tetap bersembunyi walau apapun yang terjadi.
Akhir pergulatan Tajima tewas secara mengenaskan dengan luka tembak di dadanya. Sebagai bukti mereka telah membunuh Tajima salah seorang pasukan memenggal kepalanya dan membawanya pada sang komandan.

Cerita Hantu Jepang Tanpa Kepala

Semenjak peristiwa kejam tersebut rumah mantan Lurah pada masa penjajahan Jepang dulu kosong tak berpenghuni. Tak lama dari kejadian itu banyak sekali warga di daerah sini yang melihat penampakan hantu baik di teras bangunan maupun di pekarangan. Sosok hantu yang kerap menunjukkan keberadaannya tak lain adalah hantu kepala buntung.

Hingga saat ini bangunan tua tersebut masih ada dengan kondisi reot dan tak terawat, hantu tanpa kepala yang diyakini menjadi penghuni rumah seram tersebut hingga kini masih sering menampakkan diri.

Terakhir terjadi di pertengahan bulan lalu dimana salah satu warga yang tengah melakukan ronda rutin mengaku melihat penampakan hantu kepala buntung tepat ketika ia patroli di depan bangunan tua yang melegenda itu. Saya sendiri tak berani melewati rumah tak berpenghuni itu di malam hari, apa lagi lebih dari jam 9 malam bisa dipastikan saya memilih melewati jalan alternatif lain meskipun lebih jauh dan memutar.

Cerita hantu jepang tanpa kepala di bangunan tua inilah kisah paling seram yang terjadi di daerah saya. Semoga tulisan saya ini dapat menjadi hiburan bagi rekan-rekan pencinta kisah misteri di Indonesia. Baca juga misteri rumah hantu bekas pemakaman.

Teror Hantu Tanpa Kepala Membalas Dendam

Balik ke Rumah Maca Kabeh
Pesugihan- Hiruk pikuk suara warga kampung Blerang membicarakan teror hantu tanpa kepala membalas dendam yang sepekan terakhir ini membuat resah masyarakat sekitar. Hantu itu diyakini masyarakat sebagai arwah seorang lelaki yang menjadi korban pembunuhan di tengah lahan tebu (terbon) sekitar dua minggu yang lalu. Meskipun belum ada orang yang mengaku terluka karena ulah makhluk ini namun penampakan nya yang seram membuat orang yang melintasi jalan pinggir ladang tersebut ketakutan.
terot-hantu-tanpa-kepala-membalas-dendam
Foto: https://pixabay.com/id/matahari-terbenam-air-tebu-refleksi-686556/
Awal kejadian bermula pada sebuah peristiwa pembunuhan yang terjadi karena sebuah dendam. Menurut salah satu warga lelaki berusia 34 tahun tersebut dibunuh lantaran masalah cinta segitiga.

Kisah cinta segitiga

Jauh sebelum peristiwa pembunuhan tersebut terjadi katanya korban dan pelaku sama-sama berteman bahkan bersahabat. Sebut saja nama mereka Agam dan Rendi, keduanya memang sejak masih sama-sama bujang telah akrab bahkan sudah seperti saudara kandung.

Namun pada pertengahan tahun 2012 yang lalu Agam yang telah memiliki pacar yang bernama Nurul memutuskan untuk berkeluarga meskipun belum memiliki pekerjaan tetap. Setahun setelah pernikahannya mulailah muncul masalah dalam keluarga mereka, hal ini karena dipicu masalah ekonomi di mana Agam tak laku bekerja hampir 2 bulan lamanya. Karena itu Agam memutuskan untuk merantau ke Kalimantan tempat pamannya untuk bekerja membantu mengurus lahan kelapa sawit milik pamannya.

Selain berpamitan pada istri dan orang tuanya Agam juga menyempatkan diri untuk berpamitan pada Rendi sang sahabatnya. Menjelang keberangkatannya Rendi pulalah yang mengantarkan Agam sampai ke pelabuhan tempat penyebrangan. Menurut penuturan warga sekitar Agam sempat menitipkan istri dan keluarganya untuk agar dijaga oleh Rendi selama dirinya merantau ke Kalimantan. Sebagai seorang sahabat sejati dan penuh amanah Rendi pun bersedia untuk menjaga istri Agam selama ditinggal pergi.

Hampir tiap seminggu sekali Rendi menyempatkan diri mampir ke rumah Agam untuk sekedar menanyakan kabar istri dan orang tua Agam. Namun lampat lahut bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun akhirnya tumbuh juga benih-benih cinta antara Rendi dan Nurul yang tak lain merupakan istri dari sahabatnya. Kini bukan sekedar datang untuk menanyakan kabar, bahkan Rendi dan Nurul kerap terlihat keluar berdua baik untuk mencari makan maupun bersenang-senang.

Hampir 2 tahun kepergian Agam dan jalinan asmara Rendi & Nurul berjalan, dari kecerobohan mereka berdua akhirnya keduanya kena getahnya juga, dimana karena suatu penyebab Nurul mengandung janin dari Rendi.

Pada awalnya Agam tidak mengetahui kasus yang menimpa istri dan sahabatnya di kampung yang telah ramai menjadi buah bibir Kampung Blerang dan sekitarnya. Hingga pada suatu hari Agam mendapatkan telepon dari keponakannya yang mengabarkan peristiwa tersebut. Agam yang telah lama memendam kerinduan serta bekerja keras di tanah perantauan sontak saja merasa tercabik-cabik hatinya. Tak lama kemudian Agam langsung memutuskan untuk pulang menuju kampung halaman dan mencaritahu kebenaran atas kabar yang ia dengar dari keponakan nya.

Sesampainya di rumahnya dan mengetahui perut istrinya yang telah membesar, ia tak banyak berkata. Ia langsung menemui Rendi dan mengajak nya ke suatu tempat dan berujung pada pembunuhan.
Agam yang merasa terhianati oleh istri dan sahabatnya tega melakukan pembunuhan secara keji, bahkan jasat Rendi ditemukan warga terpisah dengan kepala.

Sehari setelah kasus pembunuhan tersebut Agam langsung dapat disergap polisi dan masuk bui. Namun sebuah peristiwa lain justru menimpa warga di Kampungnya.

Teror Hantu Tanpa Kepala

Kejadian menyeramkan pertama kali dialami oleh seorang petani yang tengah ke ladang untuk mengairi sawahnya di malam hari. Sekembalinya dari sawah seorang kakek itu mengaku melihat penampakan sosok lelaki berjalan mengikutinya dari belakang. Lebih menyeramkan lagi lelaki tersebut terlihat tidak memiliki kepala, daha berwarna merah kehitam-hitaman terlihat mengerikan di sekujur lehernya yang buntung hingga ke badan.

terot-hantu-tanpa-kepala-membalas-dendam
Teror Hantu Tanpa Kepala
Tak ada pilihan lain bagi petani yang tidak mau disebut namanya itu selain berlari menuju rumahnya. Masih pada malam yang sama rupanya salah satu tetangganya juga memergoki sosok hantu tanpa kepala dan terlihat berjalan sempoyongan menuju kampung Blerang.

Berita heboh pun cepat tersebut ke seluruh kampung, bahkan selama seminggu berturut-turut ada saja warga kampung Blerang yang melihat penampakan hantu serupa.

Warga meyakini bahwa hantu itu merupakan perwujutan dari arwah Rendi yang ingin membalas dendam terhadap Agam sahabatnya.

Selepas 7 hari kematian Rendi seorang pemuka agama di kampung Blerang akhirnya mengajak seluruh warga untuk melakukan doa bersama agar tidak lagi terjadi penampakan-penampakan sebagaimana yang dialami beberapa hari belakangan ini.

Acara doa dan tahlil bersama pun dilakukan di tengah jalan kampung yang berbatasan langsung dengan lahan tebu tempat peristiwa pembunuhan terjadi.

Sejak doa bersama yang dilakukan oleh warga tersebut rupanya teror hantu tanpa kepala membalas dendam sudah tidak terlihat lagi. Begitu pula dengan penuturan warga sekitar, baik itu para peronda maupun petani yang kerap ke sawah pada malam hari tak lagi melihat sosok hantu berkepala buntung yang beberapa waktu lalu kerap menampakkan diri.

Teror Hantu Tanpa Kepala Membalas Dendam

Balik ke Rumah Maca Kabeh
Pesugihan- Hiruk pikuk suara warga kampung Blerang membicarakan teror hantu tanpa kepala membalas dendam yang sepekan terakhir ini membuat resah masyarakat sekitar. Hantu itu diyakini masyarakat sebagai arwah seorang lelaki yang menjadi korban pembunuhan di tengah lahan tebu (terbon) sekitar dua minggu yang lalu. Meskipun belum ada orang yang mengaku terluka karena ulah makhluk ini namun penampakan nya yang seram membuat orang yang melintasi jalan pinggir ladang tersebut ketakutan.
terot-hantu-tanpa-kepala-membalas-dendam
Foto: https://pixabay.com/id/matahari-terbenam-air-tebu-refleksi-686556/
Awal kejadian bermula pada sebuah peristiwa pembunuhan yang terjadi karena sebuah dendam. Menurut salah satu warga lelaki berusia 34 tahun tersebut dibunuh lantaran masalah cinta segitiga.

Kisah cinta segitiga

Jauh sebelum peristiwa pembunuhan tersebut terjadi katanya korban dan pelaku sama-sama berteman bahkan bersahabat. Sebut saja nama mereka Agam dan Rendi, keduanya memang sejak masih sama-sama bujang telah akrab bahkan sudah seperti saudara kandung.

Namun pada pertengahan tahun 2012 yang lalu Agam yang telah memiliki pacar yang bernama Nurul memutuskan untuk berkeluarga meskipun belum memiliki pekerjaan tetap. Setahun setelah pernikahannya mulailah muncul masalah dalam keluarga mereka, hal ini karena dipicu masalah ekonomi di mana Agam tak laku bekerja hampir 2 bulan lamanya. Karena itu Agam memutuskan untuk merantau ke Kalimantan tempat pamannya untuk bekerja membantu mengurus lahan kelapa sawit milik pamannya.

Selain berpamitan pada istri dan orang tuanya Agam juga menyempatkan diri untuk berpamitan pada Rendi sang sahabatnya. Menjelang keberangkatannya Rendi pulalah yang mengantarkan Agam sampai ke pelabuhan tempat penyebrangan. Menurut penuturan warga sekitar Agam sempat menitipkan istri dan keluarganya untuk agar dijaga oleh Rendi selama dirinya merantau ke Kalimantan. Sebagai seorang sahabat sejati dan penuh amanah Rendi pun bersedia untuk menjaga istri Agam selama ditinggal pergi.

Hampir tiap seminggu sekali Rendi menyempatkan diri mampir ke rumah Agam untuk sekedar menanyakan kabar istri dan orang tua Agam. Namun lampat lahut bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun akhirnya tumbuh juga benih-benih cinta antara Rendi dan Nurul yang tak lain merupakan istri dari sahabatnya. Kini bukan sekedar datang untuk menanyakan kabar, bahkan Rendi dan Nurul kerap terlihat keluar berdua baik untuk mencari makan maupun bersenang-senang.

Hampir 2 tahun kepergian Agam dan jalinan asmara Rendi & Nurul berjalan, dari kecerobohan mereka berdua akhirnya keduanya kena getahnya juga, dimana karena suatu penyebab Nurul mengandung janin dari Rendi.

Pada awalnya Agam tidak mengetahui kasus yang menimpa istri dan sahabatnya di kampung yang telah ramai menjadi buah bibir Kampung Blerang dan sekitarnya. Hingga pada suatu hari Agam mendapatkan telepon dari keponakannya yang mengabarkan peristiwa tersebut. Agam yang telah lama memendam kerinduan serta bekerja keras di tanah perantauan sontak saja merasa tercabik-cabik hatinya. Tak lama kemudian Agam langsung memutuskan untuk pulang menuju kampung halaman dan mencaritahu kebenaran atas kabar yang ia dengar dari keponakan nya.

Sesampainya di rumahnya dan mengetahui perut istrinya yang telah membesar, ia tak banyak berkata. Ia langsung menemui Rendi dan mengajak nya ke suatu tempat dan berujung pada pembunuhan.
Agam yang merasa terhianati oleh istri dan sahabatnya tega melakukan pembunuhan secara keji, bahkan jasat Rendi ditemukan warga terpisah dengan kepala.

Sehari setelah kasus pembunuhan tersebut Agam langsung dapat disergap polisi dan masuk bui. Namun sebuah peristiwa lain justru menimpa warga di Kampungnya.

Teror Hantu Tanpa Kepala

Kejadian menyeramkan pertama kali dialami oleh seorang petani yang tengah ke ladang untuk mengairi sawahnya di malam hari. Sekembalinya dari sawah seorang kakek itu mengaku melihat penampakan sosok lelaki berjalan mengikutinya dari belakang. Lebih menyeramkan lagi lelaki tersebut terlihat tidak memiliki kepala, daha berwarna merah kehitam-hitaman terlihat mengerikan di sekujur lehernya yang buntung hingga ke badan.

terot-hantu-tanpa-kepala-membalas-dendam
Teror Hantu Tanpa Kepala
Tak ada pilihan lain bagi petani yang tidak mau disebut namanya itu selain berlari menuju rumahnya. Masih pada malam yang sama rupanya salah satu tetangganya juga memergoki sosok hantu tanpa kepala dan terlihat berjalan sempoyongan menuju kampung Blerang.

Berita heboh pun cepat tersebut ke seluruh kampung, bahkan selama seminggu berturut-turut ada saja warga kampung Blerang yang melihat penampakan hantu serupa.

Warga meyakini bahwa hantu itu merupakan perwujutan dari arwah Rendi yang ingin membalas dendam terhadap Agam sahabatnya.

Selepas 7 hari kematian Rendi seorang pemuka agama di kampung Blerang akhirnya mengajak seluruh warga untuk melakukan doa bersama agar tidak lagi terjadi penampakan-penampakan sebagaimana yang dialami beberapa hari belakangan ini.

Acara doa dan tahlil bersama pun dilakukan di tengah jalan kampung yang berbatasan langsung dengan lahan tebu tempat peristiwa pembunuhan terjadi.

Sejak doa bersama yang dilakukan oleh warga tersebut rupanya teror hantu tanpa kepala membalas dendam sudah tidak terlihat lagi. Begitu pula dengan penuturan warga sekitar, baik itu para peronda maupun petani yang kerap ke sawah pada malam hari tak lagi melihat sosok hantu berkepala buntung yang beberapa waktu lalu kerap menampakkan diri.
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang