Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap: CUCAK IJO Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
Showing posts with label CUCAK IJO. Show all posts
Showing posts with label CUCAK IJO. Show all posts

Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak ijo (CI) sampai saat ini masih menjadi burung favorit bagi para Kicau Mania. Lomba burung kicau kelas Cucak ijo (CI) juga masih ramai digelar hampir disemua daerah.

Kualitas Cucak ijo (CI) memang tidak diragukan lagi, dari segi suara, gaya tarung, sampai pada variasi kicauannya yang mewah memang pantas membuat burung ini menjadi primadona setelah Murai Batu (MB) dan tetap bertahan diantara burung-burung kicau jenis lainnya yang kini mulai sepi peminat.

Harga Cucak ijo (CI) juga masih tetap stabil dibandingkan harga burung-burung lain yang mulai anjlok. Stabilnya harga dan popularitas Cucak ijo (CI) disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:

• Kualitas dari Cucak ijo (CI) itu sendiri yang membuat banyak orang menyukainya.

• Pengaruh dari event-event lomba burung kicau dari tingkat Latber sampai lomba tingkat Nasional yang masih banyak membuka kelas untuk Cucak ijo (CI).

• Sulitnya menangkarkan Cucak ijo (CI) yang menyebabkan stok Cucak ijo (CI) dipasaran menjadi terbatas karena hanya mengandalkan pasokan dari alam yang populasinya semakin menipis.

Karena terbatasnya stok Cucak ijo (CI) dipasaran tersebut yang menyebabkan harganya tetap stabil.

Berbeda dengan burung-burung kicau jenis lainnya yang harganya cenderung menurun seperti Kacer, Kenari, Lovebird (LB), Jalak suren dan lainnya yang mudah ditangkarkan.

Karena banyaknya peternak yang berhasil menangkarkan burung-burung tersebut sehingga menyebabkan stok dipasaran melimpah karena dipasok dari peternakan dan dari hasil tangkapan dari alam.

Karena stok yang melimpah tersebut, akhirnya menyebabkan harganya menjadi anjlok karena adanya persaingan harga agar burung cepat laku.

Sebelum kita memelihara Cucak ijo (CI), tidak ada salahnya jika kita mengenal karakter dari burung cerdas ini agar kita dapat memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan karakternya.

• Cucak ijo (CI) adalah burung semi fighter

Cucak ijo (CI) bukan merupakan petarung murni, sifat fighternya akan muncul pada kondisi tertentu dimana kondisi birahi dan emosinya berada pada tingkat ideal sehingga secara naluri burung ini akan lebih agresif dalam menjaga wilayah teritorialnya.

• Cucak ijo (CI) takut dengan suasana gelap

Cucak ijo (CI) tidak suka dengan kegelapan dan akan panik jika berada pada suasana yang gelap. Dalam merawat Cucak ijo (CI), sebisa mungkin hindari menempatkannya pada ruangan yang gelap, apalagi membawanya pada malam hari karena akan mengakibatkan burung ini panik dan glabrakan yang dapat menyebabkannya menjadi stress.

Sangat cerdas tapi mudah lupa

Cucak ijo (CI) memiliki kecerdasan yang luar biasa karena dapat menirukan suara-suara burung lain bahkan suara-suara lain yang didengarnya dengan sangat cepat.

Cucak ijo (CI) sangat mudah di master, tapi burung ini juga memiliki kelemahan yaitu jika dalam waktu yang cukup lama tidak pernah mendengar suara-suara isian yang sudah direkamnya, maka suara-suara isian yang sudah ada dalam memorinya tersebut akan dilupakannya.

• Mudah jinak dan cepat gacor

Cucak ijo (CI) memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat baik, karena itulah burung ini mudah jinak dan cepat gacor.

Baca juga:

Cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI)

Solusi Cucak ijo (CI) melet

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Demikian sedikit informasi tentang "Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)". Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI)

Cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Penyakit yang sering menyerang Cucak ijo (CI) di antaranya adalah serak, dimana Cucak ijo (CI) seperti hilang suara atau suaranya menjadi kurang plong dan kurang jernih. Apalagi pada saat cuaca tidak menentu seperti sekarang ini yang sebentar hujan dan sebentar panas, tentunya membuat Cucak ijo (CI) rawan terserang flu dan serak.

Cucak ijo (CI) yang mengalami serak sebetulnya sedang dalam kondisi tidak fit atau sedang mengalami flu sehingga suaranya menjadi berat, serak, dan kurang plong. Hal itu disebabkan karena adanya lendir pada tenggorokan dan saluran pernafasannya.

Penyakit flu tersebut bisa disebabkan karena serangan virus yang berkembang pada musim pancaroba. Selain ditandai beberapa kondisi di atas, Cucak ijo (CI) yang terserang flu juga akan terlihat kurang sehat, nyekukruk, kurang aktif, dan menjadi malas bunyi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kita bisa mengobatinya dengan obat-obatan yang banyak dijual dipasaran, atau bisa juga di obati dengan cara alami yaitu dengan menggunakan ramuan herbal.

Perawatan untuk Cucak ijo (CI) yang mengalami serak:

• Pengembunan

Untuk mencegah Cucak ijo (CI) terserang flu dan gangguan pernafasan lainnya sebaiknya Cucak ijo (CI) rutin di embunkan setiap pagi.

Udara segar di pagi hari dapat menjadi terapi untuk menyembuhkan berbagai masalah kesehatan Cucak ijo (CI) seperti asma, flu, batuk dan juga pilek.

• Kurangi mandi

Selama Cucak ijo (CI) masih dalam kondisi serak, sebaiknya tidak usah dimandikan dulu sampai kondisinya membaik. Pada kondisi tersebut jangan memaksakan Cucak ijo (CI) untuk mandi karena akan menyebabkan suhu tubuh Cucak ijo (CI) menurun dan menyebabkan Cucak ijo (CI) rawan terserang flu dan pilek.

• Berikan larutan penyegar

Pada saat Cucak ijo (CI) mengalami serak, kita bisa memberikan larutan penyegar untuk Manusia sebagai air minumnya. Selain bermanfaat untuk menyembuhkan panas dalam, larutan penyegar juga dapat melegakan tenggorokan Cucak ijo (CI) karena manfaatnya untuk menghilangkan lendir-lendir yang ada pada tenggorokan Cucak ijo (CI).

Tapi perlu di ingat, air larutan penyegar hanya diberikan pada saat Cucak ijo (CI) mengalami gangguan tenggorokan saja, dan setelah kondisinya membaik segera hentikan pemakaian latutan penyegar tersebut, sebab pemakaian dalam jangka panjang akan berdampak kurang baik dikemudian hari.

• Berikan air jahe dan madu

Untuk menyembuhkan serak pada Cucak ijo (CI), kita bisa memanfaatkan bahan-bahan herbal alami seperti jahe. Pemakaiannya bisa dengan cara jahe dibakar terlebih dulu kemudian digeprek/dimemarkan kemudian disedu dengan air panas.

Saring air jahe tersebut lalu di dinginkan terlebih dulu sebelum diberikan pada Cucak ijo (CI). Berikan air jahe tersebut pada Cucak ijo (CI) sebagai air minumnya, campurkan dengan madu murni beberapa tetes dan di aduk sampai rata baru diberikan pada Cucak ijo (CI).

• Berikan campuran air teh dan jeruk nipis

Selain madu dan jahe, kita bisa memberikan teh yang dicampur dengan air perasan jeruk nipis dan beberapa tates madu murni untuk mempercepat proses penyembuhan serak pada Cucak ijo (CI).

Untuk pakan hariannya, kita bisa memberikan buah pepaya, apel merah, atau jambu biji yang warna dagingnya merah untuk membantu melegakan tenggorokan Cucak ijo (CI) dan memperkuat daya tahan tubuh Cucak ijo (CI), karena buah-buahan tersebut mengandung vitamin dan antioksidan yang tinggi.

Baca juga:

Solusi Cucak ijo (CI) melet

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Penyebab dan solusi Cucak ijo (CI) yang hanya gacor dirumah tapi bisu digantangan

Demikian sedikit informasi tentang cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI). Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI)

Solusi Cucak ijo (CI) melet

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Ketika memelihara Cucak ijo (CI), seringkali kita jumpai Cucak ijo yang kita rawat bertingkah melet-melet menjulurkan lidahnya, dan biasanya disertai bunyi krek-krek serta menggembungkan bulu dadanya.

Jika Cucak ijo (CI) sudah bertingkah seperti itu berarti tingkat birahinya sudah sangat tinggi atau over birahi (OB) dan kalau sudah begitu biasanya disertai dengan penurunan performa yang sangat drastis.

Ketika tingkat birahinya sudah terlalu tinggi dan ditandai dengan perilaku melet, biasanya Cucak ijo (CI) akan menjadi malas bunyi dan lebih sering berbunyi krek-krek sambil menggembungkan bulu dadanya.

Kondisi tersebut bisa disebabkan karena pemberian porsi Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, dan ulat hongkong (UH) yang terlalu berlebihan sehingga menyebabkan birahi Cucak ijo (CI) memuncak karena tidak pernah tersalurkan.

Jika kondisinya sudah demikian, maka harus segera ditangani agar tidak semakin parah.

Pola perawatan harian untuk Cucak ijo (CI) yang mengalami OB:

• Buah

Jika biasanya Cucak ijo (CI) diberikan pisang kepok sebagai menu hariannya, maka pada saat over birahi (OB), ganti menunya dengan buah pepaya karena sangat efektif untuk menurunkan birahi Cucak ijo yang terlalu over.

Berikan pepaya setiap hari sampai kondisi Cucak ijo (CI) kembali normal, baru variasikan lagi menu pakannya.

• Ekstra fooding (EF)

Pangkas pemberian Ekstra fooding (EF) hariannya. Misal biasanya settingan jangkrik untuk hariannya 5/5 pagi/sore, dipangkas menjadi 2/2 pagi/sore. Pemberian kroto dan ulat hongkong (UH) dihentikan dulu untuk sementara sampai kondisinya kembali normal.

• Pengembunan

Embunkan Cucak ijo (CI) setiap pagi untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang cerah untuk membantu menyetabilkan kondisinya.

• Mandi

Mandikan Cucak ijo (CI) rutin setiap hari, tapi biarkan agar mandi semaunya sendiri didalam cepuk atau didalam keramba.

• Jemur

Setelah selesai mandi biarkan Cucak ijo (CI) didis terlebih dulu sampai bulu-bulunya kering baru dijemur secukupnya saja.

Untuk sementara Cucak ijo (CI) di asingkan dulu, jangan tempatkan bersama burung-burung lain yang gacor apalagi burung sejenis dan burung-burung kecil dengan warna bulu cerah karena dapat membuat kondisi over birahi (OB) Cucak ijo semakin parah.

Baca juga:

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Cara mempercepat proses mabung/ngurak pada Cucak Ijo (CI)

Penyebab dan solusi Cucak ijo (CI) yang hanya gacor dirumah tapi bisu digantangan

Demikian sedikit informasi tentang solusi Cucak ijo (CI) melet. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) OB

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak ijo (CI) adalah burung semi fighter yang sering dilombakan dalam event-event lomba burung kicau dan termasuk dalam kelas bergengsi.

Cucak ijo (CI) memiliki banyak penggemar, baik para pemain lapangan atau yang hanya untuk klangenan dirumah saja. Keistimewaan Cucak ijo (CI) terletak pada suara kicauannya yang merdu dengan banyak variasi, karena Cucak ijo (CI) termasuk burung yang sangat cerdas dalam menirukan suara burung lain dan suara-suara lain yang sering didengarnya.

Selain cerdas dan memiliki suara kicauan yang bagus, Cucak ijo (CI) juga memiliki keistimewaan lainnya, yaitu pada gaya tarung ngentrok njambulnya (trokbul) yang eksotis.

Tapi seringkali kita dihadapkan pada beberapa masalah yang timbul ketika melombakan Cucak ijo (CI), antara lain:

• Seringkali ketika digantang, karakter fighternya tidak muncul padahal settingannya sudah tinggi.

• Cucak ijo (CI) tidak mau kerja dilapangan dan hanya loncat-loncat saja, bahkan kadang hanya sibuk didis, padahal ketika dirumah sangat gacor dan bongkar isian.

• Mental fighternya nyaris tidak ada dan sama sekali tidak memberikan respon apapun pada lawan-lawannya.

• Burung mau kerja tapi tidak ngentrok njambul (trokbul).

• Burung mau kerja tapi tidak maksimal, kadang hanya gacor di awal tapi ditengah lomba lebih banyak ngetemnya.

• Berperilaku nakal seperti ngeruji dan ngelantai.

Cucak ijo (CI) dengan penampilan seperti itu tentunya sulit untuk bisa mendapatkan bendera nominasi dalam kontes burung kicau, kecuali jika peserta lainnya memiliki penampilan yang lebih jelek.

Cucak ijo (CI) memang bukan burung bertipe fighter murni seperti Kacer atau Murai Batu (MB), karena itu untuk dapat memunculkan karakter fighternya agar maksimal, diperlukan perawatan khusus untuk mendongkrak emosinya.

Karena itu, sebelum membawa Cucak ijo (CI) kelapangan sebaiknya pastikan dulu apakah Cucak ijo (CI) tersebut sudah benar-benar siap tempur atau belum, apakan sudah dalam kondisi top perform atau belum, semua harus dipersiapkan secara matang agar Cucak ijo (CI) dapat tampil maksimal dilapangan.

Cucak ijo (CI) yang dalam kondisi puncak atau sudah benar-benar siap tempur, dapat dilihat dari perilakunya, antara lain:

Sangat gacor

Cucak ijo (CI) yang dalam kondisi puncak, tentunya akan sangat gacor dan akan langsung njabrik serta bongkar materi saat kerodongnya dibuka.

Ada beberapa helai bulu halus yang rontok

Ketika Cucak ijo (CI) dalam kondisi siap tempur, terkadang ada beberapa helai bulu halus yang lepas, tapi hal itu bukan disebabkan karena burung sedang nyulam atau mau mabung/ngurak.

Ketika Cucak ijo (CI) sudah menunjukkan tanda-tanda demikian, berarti Cucak ijo (CI) tersebut sudah siap untuk dilombakan. Mulai naikkan settingan Ekstra foding (EF) untuk mendongkrak birahi, emosi, dan powernya.

Sangat agresif

Cucak ijo (CI) yang dalam kondisi top perform biasanya ketika sampai dilapangan akan langsung ngentrok njambul (trokbul) dan bongkar materi-materi tembakan begitu kerodongnya dibuka.

Baca juga:

Penyebab dan solusi Cucak ijo (CI) yang hanya gacor dirumah tapi bisu digantangan

Penyebab Cucak ijo (CI) didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya

Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Demikian sedikit informasi tentang mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) trokbul

Cara mempercepat proses mabung/ngurak Cucak Ijo (CI)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Proses mabung/ngurak pada Cucak ijo (CI) terjadi hampir setiap tahun, pada proses mabung/ngurak tersebut Cucak ijo (CI) akan mengalami proses rontok bulu, baik itu bulu-bulu halus (nyulam) sampai rontok total/mabung total.

Cucak ijo (CI) yang mengalami mabung total atau hanya nyulam bulu, sebaiknya diberikan perawatan khusus agar bulu-bulunya cepat ambrol dan dapat tumbuh lebih cepat.

Cucak ijo (CI) yang sedang mengalami mabung/ngurak sebaiknya jangan dilombakan dulu karena pada masa mabung/ngurak, Cucak ijo (CI) cenderung tidak aktif dan lebih banyak diam.

Waktu mabung/ngurak pada Cucak ijo (CI) tergantung dari perawatan yang kita berikan pada saat proses mabung/ngurak tersebut berlangsung. Ada yang proses mabungnya berlangsung normal dan ada juga yang tidak normal, dimana Cucak ijo (CI) terus mengalami rontok bulu halus berkepanjangan.

Proses mabung/ngurak pada Cucak ijo (CI), normalnya berlangsung selama dua bulan, yaitu untuk proses perontokan bulu biasanya berlangsung selama satu bulan, dan untuk proses tumbuh bulu baru memerlukan waktu selama satu bulan.

Setelah dua bulan biasanya bulu-bulu Cucak ijo (CI) sudah tumbuh semua, tapi perlu waktu satu bulan lagi untuk menyempurnakan bulu-bulunya serta untuk masa rekondisi pasca mabung/ngurak untuk memulihkan kondisi fisiknya.

Berarti Cucak ijo (CI) memerlukan waktu total minimal tiga bulan dari mulai awal rontok bulu sampai semua bulu-bulunya tumbuh sempurna dan performanya kembali seperti semula seperti saat sebelum mabung/ngurak.

Cucak ijo (CI) yang akan memasuki masa mabung/ngurak biasanya ditandai dengan warna bulu yang sudah kusam dan tidak rapi (nyerit). Jika kondisi bulu-bulu Cucak ijo (CI) sudah demikian, sebaiknya segera lakukan perawatan khusus agar Cucak ijo (CI) bisa lebih cepat merontokkan bulu-bulunya.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk mempercepat proses mabung/ngurak pada Cucak ijo (CI):

Full kerodong

Pengerodongan bertujuan agar Cucak ijo (CI) lebih tenang dan lebih banyak beristirahat serta dapat lebih fokus untuk menyelesaikan proses mabungnya.

Isolasi

Cucak ijo (CI) yang sedang dalam masa mabung/ngurak, sebaiknya di isolasi dan dijauhkan dari burung-burung lain yang gacor. Karena jika Cucak ijo (CI) masih mendengar suara burung-burung lain, apalagi burung sejenis, maka Cucak ijo (CI) tersebut akan terpancing untuk terus berkicau dan bisa mengakibatkan Cucak ijo (CI) yang sedang mabung/ngurak tersebut menjadi down dan bisa berakibat macet bunyi.

Karena Cucak ijo (CI) yang sedang dalam masa mabung/ngurak, kondisi fisik dan mentalnya sedang tidak fit dan jika dipaksakan untuk bekicau melawan kicauan burung lain yang dalam kondisi prima, maka akibatnya bisa fatal.

Selain itu, jika Cucak ijo (CI) masih aktif beraktifitas dan terus menerus berkicau, maka energi yang seharusnya digunakan untuk menyelesaikan proses mabungnya akan habis digunakan untuk beraktifitas dan berkicau. Akibatnya proses mabungnya bisa terganggu dan bahkan bisa berakibat gagal mabung/ngurak.

Ekstra fooding (EF)

Pada proses perontokkan bulu, berikan menu Ekstra fooding (EF) berupa ulat hongkong (UH) atau ulat kandang (UK). Sediakan saja full didalam cepuk agar Cucak ijo (CI) bisa makan semaunya. Untuk mempercepat rontoknya bulu-bulu lama Cucak ijo (CI), bisa juga diberikan tambahan Ekstra fooding (EF) berupa larva tawon.

Ketiga jenis Ekstra fooding (EF) tersebut bersifat panas, sehingga dapat memicu rontoknya bulu-bulu lama dari Cucak ijo (CI) ketika dalam masa mabung/ngurak.

Setelah mulai tumbuh tunas-tunas bulu baru, mulai ganti menu Ekstra fooding (EF) dengan pemberian jangkrik sekenyangnya, dan sebelum diberikan pada Cucak ijo (CI), sebaiknya permukaan jangkrik di olesi dengan minyak ikan terlebih dulu.

Tujuan dari pemberian jangkrik dengan porsi sepuasnya dan juga tambahan minyak ikan tersebut adalah untuk mempercepat proses pertumbuhan bulu-bulu baru, dan agar bulu-bulu baru bisa tumbuh lebih sehat, lebih kuat, dan lebih mengkilap.

Kandang

Pada masa rontok bulu, sebaiknya Cucak ijo (CI) lebih banyak dikerodong (full kerodong). Cukup buka kerodong pada pagi hari saja untuk memberikan pakan utama berupa buah-buahan dan juga Ekstra fooding (EF) serta mengganti air minumnya.

Kandang cukup dibersihkan seminggu sekali saja, karena kotoran yang menumpuk didasar kandang dalam kondisi full kerodong akan membuat udara didalam kandang menjadi lebih lembab dan dapat membantu mempercepat proses rontok bulu dan mulai dibersihkan setiap hari ketika sudah mulai tumbuh bulu.

Mandi

Untuk Cucak ijo (CI) yang sedang mabung/ngurak, sebaiknya cukup dimandikan seminggu sekali saja. Mandikan Cucak ijo (CI) pada saat kita membersihkan kandangnya.

Jemur

Cucak ijo (CI) yang sedang dalam proses rontok bulu sebaiknya tidak perlu dijemur, karena jika kita menjemur Cucak ijo (CI) yang sedang mabung/ngurak dapat mengakibatkan pori-porinya tertutup lagi dan dapat menyebabkan bulu-bulu lamanya sulit untuk lepas.

Selain itu, panas Matahari yang terlalu terik juga dapat mengakibatkan bulu-bulu barunya menjadi keriting. Karena itu sebaiknya ketika bulu-bulu barunya sudah mulai tumbuh, penjemuran cukup dilakukan 15-20 menit saja setiap hari mulai jam 07.00 pagi.

Setelah 1 bulan pasca mabung/ngurak, dan bulu-bulunya sudah kering dan kuat, durasi penjemuran bisa mulai ditingkatkan secara bertahap dan intensitas mandi juga bisa mulai dilakukan setiap hari.

Baca juga:

Penyebab dan solusi Cucak ijo (CI) yang hanya gacor dirumah tapi bisu digantangan

Penyebab Cucak ijo (CI) didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Ciri-ciri perbedaan Cucak Ijo (CI) jantan dan betina muda/trotolan yang akurat

Demikian sedikit informasi tentang cara mempercepat proses mabung/ngurak Cucak ijo (CI). Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) nyulam bulu

Penyebab dan solusi Cucak ijo (CI) yang hanya gacor dirumah tapi bisu digantangan

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Ketika kita memiliki Cucak ijo (CI) yang gacor, pasti akan timbul keinginan untuk menggantang Cucak ijo (CI) kesayangan kita tersebut di arena lomba/latber.

Tapi sering kali harapan kita untuk menang menjadi kandas, karena jangankan bisa juara, bahkan Cucak ijo (CI) yang tadinya sangat gacor ketika dirumah menjadi diam membisu ketika digantangan.

Kadang kita terlalu yakin dan percaya diri untuk langsung melombakannya, karena pada saat dirumah Cucak ijo (CI) tersebut sangat gacor dengan materi isian yang melimpah. Tapi seringkali kita kecewa karena ketika digantang, Cucak ijo (CI) yang super gacor tersebut hanya diam saja.

Hal itu dikarenakan mental dari Cucak ijo (CI) tersebut belum terlatih karena belum terbiasa dengan suasana lomba burung kicau yang begitu ramai dengan banyak orang dan banyak burung-burung lain.

Jadi, sebaiknya sebelum kita melombakan Cucak ijo (CI), lebih baik dilatih dulu dirumah dengan ditrek dengan beberapa Cucak ijo (CI) lainnya untuk mengukur sampai dimana performa Cucak ijo (CI) kita tersebut.

Setelah kita tau seperti apa performanya dan kita rasa Cucak ijo (CI) tersebut memiliki mental dan kualitas yang bagus untuk dilombakan, maka kita bisa mulai mencobanya untuk mengikuti latber terlebih dulu untuk membiasakannya dengan suasana lomba agar mentalnya semakin terasah.

Selain karena mental Cucak ijo (CI) yang belum terlatih, ada beberapa faktor lain yang mungkin menyebabkan Cucak ijo (CI) hanya gacor dirumah saja, antara lain:

Terbiasa hanya digantang di satu tempat saja

Ketika dirumah, Cucak ijo (CI) terbiasa hanya digantang di satu tempat saja setiap harinya, sehingga ketika berpindah tempat gantangan, Cucak ijo (CI) tersebut merasa tidak nyaman dan enggan untuk berkicau.

Solusinya:

Biasakan ketika dirumah, tempat menggantangnya selalu berpindah-pindah untuk membiasakan Cucak ijo (CI) agar cepat beradaptasi ditempat baru dan berani berkicau dimanapun digantangkan.

Mental rumahan/non fighter

Karakter Cucak ijo (CI) yang non fighter/jago kandang memang sulit untuk bisa tampil dilapangan, walaupun saat dirumah sangat gacor tapi ketika bertemu banyak lawan digantangan, Cucak ijo (CI) tersebut akan ketakutan dan tidak berani bersuara.

Solusinya:

Untuk masalah tersebut memang sulit untuk diperbaiki, sebaiknya cari gacoan baru yang memiliki karakter fighter agar lebih mudah memolesnya. Karena jika kita mempertahankan Cucak ijo (CI) dengan karakter non fighter tersebut untuk menjadi gacoan kita, maka hanya akan membuang waktu, tenaga, dan biaya saja karena kekecewaanlah yang nantinya akan kita dapatkan.

Kurangnya pemasteran

Cucak ijo (CI) yang tidak memiliki banyak isian akan kehabisan materi ketika dilombakan dan hanya akan diam saja, atau menjadi tidak percaya diri karena tidak memiliki materi lagu untuk mengimbangi suara-suara kicauan lawannya yang bervariasi.

Solusinya:

Lakukan pemasteran secara rutin dan konsisten dengan suara-suara burung masteran yang cocok dengan karakternya, sehingga Cucak ijo (CI) akan memiliki materi lagu yang mewah dan melimpah.

Usia Cucak ijo (CI) masih terlalu muda

Usia Cucak ijo (CI) yang masih terlalu muda mentalnya masih belum stabil, sehingga ketika bertemu lawan yang lebih mapan/dewasa mentalnya menjadi down.

Solusinya:

Sebaiknya jika usia Cucak ijo (CI) masih terlalu muda jangan dilombakan dulu karena dapat berakibat pada rusaknya mental dari Cucak ijo (CI) muda tersebut.

Berikan perawatan yang terbaik dulu, latih mentalnya dan siapkan materinya sampai usia Cucak ijo (CI) tersebut mapan dan siap untuk dilombakan.

Demam panggung

Cucak ijo (CI) yang masih demam panggung/belum terbiasa dengan suasana keramaian di arena lomba cenderung akan diam saja ketika dilombakan, karena Cucak ijo (CI) tersebut masih merasa asing dan belum terbiasa berada ditengah keramaian dan banyak burung lain disekitarnya.

Solusinya:

Sering dibawa ke arena lomba/latber untuk membiasakannya dengan keramaian, walaupun tidak digantang setidaknya bisa melatih mentalnya agar berani berkicau di tempat ramai.

Takut dengan sesuatu

Cucak ijo (CI) yang takut pada sesuatu, seperti warna-warna tertentu atau benda-benda tertentu yang membuatnya tertekan, cenderung akan gelisah dan tidak mau berkicau ketika sesuatu yang ditakutinya tersebut ada disekitarnya.

Solusinya:

Biasakan Cucak ijo (CI) untuk melihat sesuatu yang ditakutinya tersebut setiap hari, tapi cara ini harus dilakukan secara bertahap agar Cucak ijo (CI) tidak stres.

Perlihatkan sesuatu yang ditakuti Cucak ijo (CI) tersebut dari mulai jarak yang jauh dan terus didekatkan sampai Cucak ijo (CI) tidak takut lagi dan tetap berkicau walaupun sesuatu yang ditakutinya tersebut berada dekat disekitarnya.

Settingan lomba

Jika Cucak ijo (CI) belum ketemu settingan lomba yang tepat, maka kondisi birahi dan emosinya tidak berada pada tingkat yang ideal untuk bertarung. Maka yang terjadi, Cucak ijo (CI) tidak dapat mencapai performa terbaiknya dan menyebabkannya tidak bisa nampil ketika dilombakan.

Solusinya:

Settingan lomba untuk Cucak ijo (CI) lebih menitik beratkan pada pengaturan tingkat birahi dan emosinya. Kondisi birahi dari Cucak ijo (CI) lebih dominan dipengaruhi oleh faktor pemberian Ekstra fooding (EF), sedangkan emosinya lebih dipengaruhi oleh faktor penjemuran dan pengerodongan.

Untuk mendapatkan settingan yang tepat, kita harus berani melakukan trial error (otak-atik settingan), sehingga kita tau apa jenis Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Cucak ijo (CI) gacoan kita dan berapa banyak takaran yang harus diberikan, sehingga tidak kurang ataupun over.

Settingan emosi Cucak ijo (CI) cenderung dipengaruhi oleh birahinya. Artinya, jika Cucak ijo (CI) sedang over birahi (OB) maka akan cenderung menjadi galak, dan demikian juga sebaliknya.

Selain itu, emosi Cucak ijo (CI) juga bisa dikarenakan oleh karakter dari burung itu sendiri, baik karakter bawaan burung tersebut yang memang tipe fighter maupun karakter yang muncul karena pengaruh dari perawatan sehari-harinya.

Rata-rata Cucak ijo (CI) memiliki karakter lambat panas, hal ini bisa disiasati dengan cara full kerodong dan mengurangi intensitas mandi serta memaksimalkan durasi penjemurannya. Bisa juga di charge dengan Cucak ijo (CI) betina sebelum lomba.

Berikan menu serta jenis Ekstra fooding (EF) yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter dari Cucak ijo (CI) agar dapat tampil maksimal ketika dilombakan.

Baca juga:

Penyebab Cucak ijo (CI) didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya

Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Ciri-ciri perbedaan Cucak Ijo (CI) jantan dan betina muda/trotolan yang akurat

Demikian sedikit informasi tentang penyebab dan solusi Cucak ijo (CI) yang hanya gacor dirumah tapi bisu digantangan. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI)

Penyebab Cucak ijo (CI) didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak ijo (CI) yang sibuk didis sewaktu dilombakan menandakan kalau belum benar-benar siap untuk dilombakan, karena Cucak ijo (CI) yang sering didis/nyisir bulu pasti tidak akan bisa kerja maksimal saat digantangkan dan cenderung lebih banyak diam sambil sibuk merapikan bulu-bulunya.

Semua jenis burung pasti suka melakukan didis/nyisir bulu untuk merapikan bulu-bulunya, karena itu adalah naluri alami dari seekor burung untuk menjaga penampilannya.

Maka dari itu, sebelum kita membawa Cucak ijo (CI) kelapangan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengamati terlebih dulu kapan biasanya Cucak ijo (CI) tersebut didis, apakah hanya pada saat baru buka kerodong, setelah dimandikan, atau hanya ketika digantangan saja.

Jadi, kita harus mengetahui kebiasaan Cucak ijo (CI) tersebut biasa melakukan didis. Jika kita sudah mengetahui kebiasaannya tersebut, maka akan lebih mudah untuk mengatasinya. Misalnya:

• Jika Cucak ijo (CI) selalu didis ketika baru buka kerodong, maka saat sampai dilokasi lomba, kerodongnya dibuka dulu sampai Cucak ijo (CI) tersebut tidak didis lagi baru digantangkan.

• Jika Cucak ijo (CI) suka didis setelah dimandikan, maka setelah mandi biarkan semua bulu-bulunya kering dulu dan biarkan Cucak ijo (CI) puas didis baru bisa digantangkan.

• Jika Cucak ijo (CI) didis digantangan karena masih adanya bulu-bulu yang baru tumbuh atau masih dalam kondisi nyulam bulu, maka sebaiknya jangan melombakannya dulu, karena kemungkinan besar Cucak ijo (CI) tersebut akan lebih banyak diam dan hanya sibuk didis/menyisir bulu-bulunya saja sambil menghilangkan ketombe dari bulu-bulu yang baru tumbuh.

• Jika Cucak ijo (CI) sering didis karena terkena serangan kutu, maka harus di atasi dulu dengan membasmi kutu-kutu yang bersarang pada bulu-bulunya. Caranya: Bisa dimandikan dengan air rebusan daun sirih merah. Tapi cara ini membutuhkan waktu lebih lama sampai semua kutu pada bulu-bulu Cucak ijo (CI) benar-benar hilang.

Cara lain yang lebih cepat dan praktis untuk membasmi kutu pada bulu-bulu Cucak ijo (CI) adalah dengan memandikannya menggunakan shampo pembasmi kutu khusus untuk burung.

• Jika Cucak ijo (CI) sering didis karena bulu-bulunya sudah tua dan terlihat kering, atau akan mengalami mabung/ngurak, maka sebaiknya jangan dilombakan dulu sampai masa mabungnya selesai, karena Cucak ijo (CI) yang akan memasuki masa mabung/ngurak cenderung tidak aktif dan lebih banyak diam  atau hanya ngriwik saja.

Baca juga: Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

• Jika Cucak ijo (CI) didis karena terlalu sering dikerodong, maka penanganannya sebelum digantang buka kerodong terlebih dulu, dan biarkan Cucak ijo (CI) tersebut didis/nyisir bulu sepuasnya.

Karena rata-rata Cucak ijo (CI) yang sering dikerodong cenderung akan lebih sering didis/menyisir bulu-bulunya karena pada saat dikerodong, Cucak ijo (CI) tersebut lebih banyak diam dan tidak melakukan apa-apa, dan baru setelah kerodong dibuka, burung mulai aktif beraktifitas, salah satunya yaitu didis untuk merapikan bulu-bulunya.

• Jika Cucak ijo (CI) melakukan didis ketika terkena sinar Matahari, betarti Cucak ijo (CI) tersebut kurang jemur. Maka usahakan sebisa mungkin untuk memilih nomor gantangan pada posisi yang tidak akan terkena sinar Matahari ketika sesi Cucak ijo (CI) berlangsung untuk mengantisipasi Cucak ijo (CI) didis ketika lomba sedang berlangsung.

Baca juga:

Penyebab Cucak ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Ciri-ciri fisik Cucak ijo (CI) asli Banyuwangi

Penanganan yang tepat untuk Cucak ijo (CI) macet bunyi

Perawatan khusus untuk  Cucak Ijo (CI) agar gacor dan ngentrok

Demikian sedikit informasi tentang penyebab Cucak ijo (CI) didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) kurang jemur

Tips agar trotolan Cucak Ijo (CI) cepat nopeng

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak ijo (CI) trotolan yang sudah tumbuh bulu totol hitam pada bagian muka atau lehernya walaupun masih beberapa helai sudah dapat dipastikan bahwa Cucak ijo (CI) trotolan tersebut berjenis kelamin jantan.

Umumnya bulu totol hitam akan mulai tumbuh ketika Cucak ijo (CI) sudah memasuki usia 5 bulan, tapi ada juga yang bisa lebih lama.

Agar trotolan Cucak ijo (CI) cepat nopeng harus diberikan perawatan yang tepat dan juga diberian pakan yang berkualitas agar terpenuhi kebutuhan nutrisi dari Cucak ijo (CI) trotolan selama masa pertumbuhannya, termasuk untuk mempercepat pertumbuhan bulu-bulunya.

Buah-buahan:

Berikan buah-buahan dengan menu bervariasi setiap harinya sebagai pakan utama Cucak ijo (CI) trotolan, seperti:
• Pisang kepok
• Pepaya
• Apel
• Sawo
• Jambu biji, dan lainnya.

Pemberian buah dengan menu bervariasi bertujuan agar Cucak ijo (CI) trotolan tersebut tidak bosan. Kandungan nutrisi dalam buah-buahan tersebut juga berbeda-beda dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian Cucak ijo (CI) trotolan dalam masa pertumbuhannya.

Ekstra fooding (EF):

• Jangkrik

Jangkrik mengandung protein yang tinggi, karena itu, jangkrik menjadi menu Ekstra fooding (EF) harian untuk Cucak ijo (CI) trotolan. Untuk Cucak ijo (CI) muda/trotolan, jangkrik bisa diberikan sekenyangnya agar pertumbuhan fisik dan bulu-bulunya bisa sehat dan sempurna.

• Ulat hongkong (UH)

Efek ulat hongkong (UH) dalam jumlah sedikit bisa menghangatkan tubuh burung, tapi jika diberikan dalam jumlah banyak, maka efek yang ditimbulkan adalah meningkatkan suhu tubuh secara drastis (panas) dan bisa menyebabkan bulu-bulu burung menjadi rontok.

Dan tujuan pemberian ulat hongkong (UH) pada Cucak ijo (CI) trotolan/kuningan adalah agar bulu-bulu trotolnya cepat rontok dan cepat berganti dengan bulu-bulu dewasa, terutama bulu-bulu kuning pada bagian muka dan leher Cucak ijo (CI) trotolan agar cepat berganti dengan bulu-bulu hitam (Nopeng).

• Kroto

Fungsi kroto adalah untuk meningkatkan birahi burung sehingga burung akan lebih rajin berkicau. Kandungan proteinnya yang sangat tinggi juga dapat membantu memenuhi kebutuhan protein Cucak ijo (CI) untuk mempercepat pembentukan bulu-bulu baru.

Mandi dan Jemur:

Perawatan mandi dan jemur juga harus dilakukan secara rutin dan konsisten setiap hari agar Cucak ijo (CI) sehat dan aktif serta terhindar dari serangan kutu dan agar Cucak ijo (CI) mendapat asupan vitamin D dari proses penjemuran di pagi hari.

Trotolan Cucak ijo (CI) jantan akan mulai tumbuh bulu-bulu hitam sedikit demi sedikit seiring bertambahnya usia Cucak ijo (CI) trotolan tersebut.

Bulu-bulu kuning pada muka dan leher Cucak ijo (CI) trotolan jantan akan mulai rontok sedikit demi sedikit dan berganti dengan tumbuhnya bulu-bulu hitam. Sebaiknya jangan mencabuti bulu-bulu trotol secara paksa untuk mempercepat Cucak ijo (CI) trotolan nopeng karena belum tentu setelah dicabuti nantinya tumbuhnya bulu warna hitam, melainkan warna putih.

Baca juga:

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

Ciri-ciri perbedaan Cucak Ijo (CI) jantan dan betina muda/trotolan yang akurat

Demikian sedikit informasi tentang tips agar trotolan Cucak ijo (CI) cepat nopeng. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) trotol

Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Pada dasarnya, Cucak ijo (CI) bukan merupakan burung tipe fighter murni seperti Murai Batu (MB) atau Kacer. Cucak ijo adalah burung semi fighter yang tentunya karakter fighter tersebut akan muncul ketika kondisi birahi dan emosinya berada pada tingkat yang tepat.

Tapi seringkali ketika di lapangan, Cucak ijo (CI) tidak langsung dor ketika naik gantangan, tepatnya sebelum bendera start di berikan oleh team juri. Cucak ijo justru baru mau nampil setelah penjurian berlangsung sampai pertengahan lomba, tentu saja hal ini akan mengurangi point'nya. Bahkan kadang bisa langsung dicoret dari daftar nominasi.

Cucak ijo (CI) yang lambat panas (kurang emosi) bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

• Karena settingan yang kurang tepat.

Jika Cucak ijo (CI) lambat panas (kurang emosi) karena settingan yang kurang tepat, kita masih bisa mengevaluasi dan mencari settingan untuk Cucak ijo tersebut sampai ketemu settingan yang pas.

• Cucak ijo (CI) sedang tidak kondisi.

Sedangkan jika Cucak ijo lambat panas (kurang emosi) karena sedang tidak kondisi, sebaiknya kita berikan perawatan yang maksimal terlebih dulu dan jangan buru-buru untuk membawanya kelapangan. Berikan pakan yang berkualitas seperti buah-buahan dengan menu yang bervariasi serta perbanyak porsi pemberian Ekstra fooding (EF) untuk mempercepat pemulihan kondisi fisiknya.

• Mental Cucak ijo (CI) yang belum siap dibawa kelapangan.

Jika masalahnya adalah karena mental Cucak ijo (CI) yang belum siap untuk dibawa kelapangan, maka solusinya dengan memberikan perawatan yang tepat dan konsisten terlebih dulu sampai usia Cucak ijo tersebut mapan dan benar-benar siap dilombakan.

• Cucak ijo (CI) masih demam panggung.

Jika Cucak ijo lambat panas karena masih demam panggung, sebaiknya kita terus melatihnya secara rutin, bisa dengan ditrek di rumah dengan beberapa Cucak ijo lain atau bisa juga dibawa ke tempat Latber (latihan bersama) untuk melatih mentalnya dan menambah jam terbangnya.

• Mental dan karakter Cucak ijo (CI) yang memang mlempem (mental rumahan).

Tapi jika penyebab Cucak Ijo tidak mau nampil ketika dilombakan adalah karena karakternya yang memang non fighter, maka akan sangat sulit untuk memolesnya agar mau kerja ketika digantang.

Sebab, jika sudah menyangkut karakter memang sangat susah untuk dirubah, seperti halnya Manusia ada yang pemberani dan ada juga yang pengecut.

Jika kita memaksakan Cucak ijo (CI) dengan mental rumahan untuk dibawa kelapangan, maka jangankan bisa juara, burung mau bunyi saja sudah untung. Bahkan kadang malah gagal total dan lebih fatal lagi Cucak ijo bisa menjadi drop dan macet bunyi jika kita terus memaksakan untuk menggantangnya.

Modal utama Cucak ijo (CI) untuk bisa tampil dilapangan harus memiliki mental fighter yang mumpuni, karena lawan yang akan dihadapi dilapangan adalah burung-burung pilihan dengan kualitas terbaik yang memiliki talenta di atas rata-rata Cucak ijo pada umumnya.

Jadi, jika tujuan kita memelihara Cucak ijo (CI) adalah untuk mengikuti lomba, maka wajib harus memilih bahan yang prospek lapangan, yang benar-benar memiliki karakter petarung agar lebih mudah untuk memolesnya.

Jangan sampai salah memilih bahan Cucak ijo (CI) yang memiliki mental rumahan, karena hanya akan buang-buang waktu dan tenaga saja tapi hasilnya nihil dan mengecewakan. Jangan terkecoh dengan Cucak ijo yang gacor dan bongkar isian dirumah, karena belum tentu Cucak ijo tersebut akan tetap gacor ketika dilapangan.

Tips dan trik untuk membuat Cucak ijo (CI) cepat panas:

• Settingan Ekstra fooding (EF) menjelang lomba

Ketika hari H lomba, Cucak ijo (CI) jangan diberikan jangkrik, tapi cukup diberikan kroto atau ulat hongkong (UH) saja sesuaikan dengan karakternya, apakah cocok diberikan kroto atau ulat hongkong (UH).

Caranya dengan mengamati perilaku keseharian Cucak ijo (CI) tersebut, apakah Cucak ijo tersebut trokbul, ngotot, dan bongkar isian ketika diberikan kroto dan dijemur, atau ketika diberikan ulat hongkong (UH) dan dijemur. Maka Ekstra fooding (EF) jenis itulah yang diberikan pada Cucak ijo pada saat menjelang lomba.

• Perlakuan ketika dilapangan

Ketika sampai dilapangan, buka kerodong agar Cucak ijo (CI) beradaptasi terlebih dulu dengan suasana tempat lomba. Cas dengan Cucak ijo betina atau bisa ditrek dulu dengan Cucak ijo lain sebelum naik gantangan untuk memancing emosinya.

Cara lainnya dengan menggantang Cucak ijo (CI) lebih awal dari peserta lainnya. Jika kebiasaan peserta lomba burung kicau sering menggantang burungnya belakangan menunggu peserta lainnya, maka untuk Cucak ijo yang lambat panas (kurang emosi) justru harus digantang lebih awal sebelum peserta lain menggantang burungnya. Dengan begitu, kita memiliki durasi waktu lebih lama agar Cucak ijo terpancing emosinya sebelum penilaian dilakukan.

Baca juga:

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Jamu dan Suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) agar gacor, ngentrok dan bongkar isian

Ciri-ciri perbedaan Cucak Ijo (CI) jantan dan betina muda/trotolan yang akurat

Demikian sedikit informasi tentang penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya. Untuk informasi lain seputar Cucak Ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Ijo (CI) trokbul

Tips agar Cucak Ijo (CI) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak Ijo (CI) adalah burung kicau yang memiliki kecerdasan luar biasa, burung ini mampu menirukan suara burung lain dalam waktu singkat, bahkan untuk suara-suara yang cocok dan disukainya, mampu ditirukan dengan hanya sekali mendengar saja.

Kecerdasannya dalam menirukan suara burung lain dengan cepat dan fasih itulah yang membuat Cucak Ijo (CI) menjadi salah satu burung kicau paling dihemari oleh para Kicau Mania di Indonesia.

Tetapi dibalik kecerdasannya tersebut, Cucak Ijo (CI) juga memiliki kelemahan, yaitu mudah lupa dengan suara isiannya, apalagi pada saat mabung maka Cucak Ijo (CI) akan lupa dengan sebagian materi isiannya.

Ada lagi kejelekan dari Cucak Ijo (CI), walaupun memiliki segudang materi isian, tapi terkadang Cucak Ijo (CI) tidak mau bongkar isian, dan hanya bersuara monoton saja. Bahkan terkadang karena kelatahannya tersebut, Cucak Ijo (CI) justru menirukan suara Cucak Ijo (CI) lain ketika dilombakan, dan melupakan materi isiannya sendiri.

Ada beberapa faktor penyebab Cucak Ijo (CI) tidak bongkar isian ketika dilombakan, diantaranya karena tingkat birahi yang terlalu rendah atau justru terlalu tinggi yang disebabkan kurang tepatnya settingan Extra fooding (EF) harian dan menjelang lomba.

Berikut ini beberapa tips untuk megatasi Cucak Ijo (CI) yang tidak bongkar isian ketika dilombakan:

Pengerodongan

Pengerodongan untuk Cucak Ijo (CI) sebetulnya bersifat relatif, tergantung dari karakternya, karena ada individu Cucak Ijo (CI) yang harus full kerodong agar performanya maksimal, tetapi ada juga individu Cucak Ijo (CI) yang tidak perlu dikerodong agar performanya maksimal.

Ada dua pendapat mengenai perlu dan tidaknya Cucak Ijo (CI) dikerodong. Ada yang berpendapat kalau Cucak Ijo (CI) yang sering dikerodong (full kerodong) biasanya cepat naik birahinya, dan jika kebiasaan tersebut juga dilakukan pada beberapa hari menjelang lomba, maka Cucak Ijo (CI) biasanya akan gagal bongkar isian ketika tampil di lapangan.

Tetapi ada juga Cucak Ijo (CI) yang justru harus full kerodong pada beberapa hari menjelang lomba untuk menjaga tingkat birahi dan emosinya agar tetap pada level ideal dan dapat tampil maksimal dilapangan.

Karena itu, faktor pengerodongan bersifat relatif, tergantung dari karakter dan kebiasaan dari Cucak Ijo (CI) itu sendiri. Jadi sebaiknya, amati dengan teliti performa Cucak Ijo (CI) gacoan kita ketika dikerodong dan ketika tidak dikerodong, apakah lebih baik atau sebaliknya.

Penempatan

Kalau di rumah ada Cucak Ijo (CI) lain, usahakan agar keduanya tidak saling mendengar suaranya apalagi saling melihat. Sebaiknya, mulai H-3 lomba, Cucak Ijo (CI) tidak mendengar suara burung lain jenis apapun, kecuali suara burung masteran yang suaranya menjadi isian dominan yang menjadi andalan Cucak Ijo (CI) gacoan kita digantangan.

Settingan Ekstra fooding (EF)

Ketika tingkat birahi Cucak Ijo (CI) terlalu tinggi atau over birahi (OB), tentu sulit untuk bisa bongkar isian. Faktor yang menyebabkan Cucak Ijo (CI) mengalami over birahi (OB) bermacam-macam, tapi yang paling dominan adalah karena settingan Ekstra fooding (EF) yang terlalu tinggi, terutama jangkrik yang diberikan setiap hari dan ulat hongkong (UH) atau kroto yang biasanya diberikan mulai H-1 menjelang lomba dan hari H lomba.

Karena itu, agar Cucak Ijo (CI) bisa tampil maksimal, ngotot dan bongkar isian pada saat dilombakan, sebaiknya otak-atik lagi settingan Ekstra fooding (EF) baik untuk hariannya maupun pada saat menjelang lomba dan hari H lomba sampai didapatkan settingan yang paling tepat untuk Cucak Ijo (CI) gacoan kita.

Selain settingan Ekstra fooding (EF), hal-hal lain yang tidak kalah penting adalah perawatan harian seperti mandi, jemur, pengumbaran, pemberian variasi menu buah yang tepat, serta penempatan yang tepat juga sangat menentukan performa dari Cucak Ijo (CI) pada saat dilombakan.

Jadi intinya, agar Cucak Ijo (CI) dapat mencapai performa maksimalnya, kita sebagai perawatnya harus benar- benar memahami karakternya, agar dapat memberikan perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) gacoan kita.

Baca juga:

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Ciri-ciri perbedaan Cucak Ijo (CI) jantan dan betina muda/trotolan yang akurat

Manfaat terapi sauna untuk mendongkrak mental fighter Cendet/Pentet

Demikian sedikit informasi tentang tips agar Cucak Ijo (CI) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan. Untuk informasi lain seputar Cucak Ijo (CI) dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Ijo (CI)

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak Ijo (CI) Banyuwangi adalah Cucak Ijo yang paling terkenal dan paling banyak diminati oleh para penggemar Cucak Ijo. Hal itu dikarenakan kualitasnya yang memang di atas rata-rata Cucak Ijo dari daerah lain.

Kehebatan Cucak Ijo (CI) Banyuwangi bukanlah isapan jempol belaka, karena kualitasnya sudah terbukti dengan banyaknya Cucak Ijo asal Banyuwangi yang menjadi jawara di arena lomba burung kicau tingkat Nasional.

Dengan banyaknya Cucak Ijo (CI) Banyuwangi yang berprestasi dalam lomba tingkat Nasional, membuat pamornya semakin bersinar dan banyak diminati oleh para pemain Cucak Ijo. Hal itu membuat harga jual Cucak Ijo Banyuwangi menjadi lebih tinggi karena banyaknya permintaan dan kurangnya stok di pasaran.

Permintaan pasar yang begitu besar dan terbatasnya stok, menjadi peluang bisnis bagi para oknum pedagang nakal dengan menjual Cucak Ijo (CI) dari daerah lain dengan menyebutnya sebagai Cucak Ijo Banyuwangi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, karena Cucak Ijo Banyuwangi memang paling laku dipasaran dan harga jualnya juga paling mahal dari Cucak Ijo dari daerah lain.

Maka penting untuk mengetahui ciri-ciri Cucak Ijo (CI) Banyuwangi terlebih dulu agar tidak tertipu ketika kita berniat membelinya, karena saat ini stok Cucak Ijo asli dari wilayah Banyuwangi sudah sangat langka, dan kalaupun ada harganya juga sudah sangat mahal walaupun masih bahan tangkapan hutan.

Berikut ini adalah ciri-ciri Cucak Ijo (CI) Banyuwangi yang asli:

• Postur tubuh Cucak Ijo (CI) Banyuwangi relatif lebih besar dan panjang jika dibandingkan dengan Cucak Ijo dari daerah lain.

• Jika diperhatikan, bentuk tubuh Cucak Ijo (CI) Banyuwangi terlihat melengkung (bongkok udang), berbeda dengan Cucak Ijo dari daerah lain yang postur tubuhnya tampak lebih pendek dan lurus.

• Warna bulu Cucak Ijo (CI) Banyuwangi terlihat hijau cerah dan matang, tidak kekuning-kuningan seperti Cucak Ijo dari Kalimantan.

• Ekor Cucak Ijo (CI) Banyuwangi cenderung lebih panjang dan lebih lentur jika dibandingkan dengan Cucak Ijo dari daerah lain yang terkesan pendek dan kaku.

• Kaki Cucak Ijo (CI) Banyuwangi terlihat lebih besar dan kokoh, dan jika sudah berumur sisik kakinya terlihat lebih kering dan kasar.

• Bentuk kepala Cucak Ijo (CI) Banyuwangi cenderung besar tapi proporsional dengan leher jenjang serta bentuk paruh panjang dan tebal.

• Ketika berkicau, jambul Cucak Ijo (CI) Banyuwangi tampak lebih njegrik/berdiri penuh dengan warna ster biru menyala pada kedua sisi sayapnya tampak begitu jelas pada saat ngentrok.

• Pada saat sendiri, suara kicauan Cucak Ijo (CI) Banyuwangi cenderung monoton, tapi ketika tarung atau berada di arena lomba, Cucak Ijo Banyuwangi akan terlihat begitu garang dengan gaya trokbul dan materi lagu yang mewah penuh variasi, serta dibawakan dengan ngotot dan full power.

Kelebihan yang paling menonjol dari Cucak Ijo (CI) Banyuwangi adalah pada mental fighternya yang lebih tangguh dari rata-rata Cucak Ijo dari daerah lain.

Baca juga:

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa, Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia

Perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi

Perawatan khusus untuk Cucak Ijo (CI) agar gacor dan ngentrok

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi. Untuk informasi lain seputar Cucak Ijo (CI) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Ijo (CI) Banyuwangi

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Kadang ketika kita membeli Cucak Ijo (CI) saat kita pantau ditempat pemilik pertamanya sangat gacor, tapi begitu sampai dirumah menjadi pendiam (macet bunyi) dan tidak aktif. Seringkali Cucak Ijo (CI) menggembungkan bulu-bulunya dan bersuara krek-krek, padahal kita sudah menanyakan dengan detail semua perawatan dan settingan Cucak Ijo (CI) tersebut.

Kadang kita berfikir kalau Cucak Ijo (CI) tersebut sedang dalam masa adaptasi dengan lingkungan barunya, tapi setelah kita tunggu selama beberapa hari, kondisinya bukan tambah baik, tapi justru semakin parah dimana Cucak Ijo (CI) tersebut lebih sering menggembungkan bulu-bulu dadanya dan kalaupun bunyi hanya suara krek-krek saja, dan bahkan terkadang sampai lidahnya melet-melet.

Kondisi demikian tersebut sering di anggap oleh para Kicau Mania sebagai kondisi Over Birahi (OB). Mungkin anggapan tersebut memang benar, tapi terkadang kita salah dalam menganalisa apa yang menjadi penyebab dari kondisi Over Birahi (OB) tersebut.

Penanganan yang sering dilakukan pada Cucak Ijo (CI) yang mengalami Over Birahi (OB) adalah dengan mengurangi porsi Ekstra Fooding (EF) hariannya dan hanya memberikan buah pepaya saja sebagai pakan utama Cucak Ijo (CI) dengan tujuan untuk menurunkan tingkat birahi yang berlebihan pada Cucak Ijo (CI) tersebut.

Tapi banyak kasus yang terjadi, ternyata setelah dilakukan threatment tersebut selama beberapa hari bahkan beberapa minggu, kondisi Cucak Ijo (CI) tersebut tidak juga membaik, burung masih tetap membisu dan tidak aktif seperti pada saat masih ditempat pemilik lamanya, padahal semua perawatan dan settingan dari pemiliknya yang dulu sudah kita terapkan dari A sampai Z.

Jika kondisi demikian yang terjadi, berarti bukan kondisi fisik Cucak Ijo (CI) tersebut yang bermasalah, tapi kondisi mentalnya yang bermasalah. Jadi, threatmen mengurangi porsi Ekstra Fooding (EF), serta hanya diberikan buah pepaya sebagai pakan utama Cucak Ijo (CI) tanpa pemberian variasi buah lainnya justru semakin memperparah kondisi dari Cucak Ijo (CI) tersebut.

Kenapa bisa demikian..??
Karena pada kondisi mental yang tertekan dengan suasana lingkungan baru yang mungkin membuat Cucak Ijo (CI) tersebut tidak nyaman serta kondisi fisik yang kelelahan sehabis menempuh perjalanan jauh, seharusnya Cucak Ijo (CI) tersebut justru diberikan lebih banyak asupan gizi untuk menjaga kondisi fisiknya agar tetap fit.

Seharusnya, ketika kita memantau Cucak Ijo (CI) tersebut ditempat pemiliknya pertamanya, jangan hanya menanyakan perawatan harian dan settingannya saja, tapi yang tidak kalah penting adalah mengamati suasana lingkungan disekitar kandang Cucak Ijo (CI) tersebut digantang setiap harinya.

Perhatikan apakah ada burung-burung lain disekitar Cucak Ijo (CI) tersebut ditempat pemilik pertamanya, ataukah justru tidak ada burung-burung lain disekitarnya. Karena ada beberapa individu Cucak Ijo (CI) yang tidak suka jika ditempatkan bersama burung-burung lainnya, terutama burung-burung kecil yang gacor dengan warna bulu yang mencolok/cerah seperti Kenari, Pleci, Kolibri dan lainnya.

Dan jika dirumah kita terdapat banyak burung-burung lain yang gacor, terutama burung-burung kecil dengan warna mencolok/cerah, berarti itulah penyebab dari kondisi Over Birahi (OB) pada Cucak Ijo (CI) tersebut.

Penanganannya:

• Kalau ternyata memang hal itu penyebabnya, segera jauhkan burung-burung kecil/burung-burung lainnya tersebut agar Cucak Ijo (CI) tidak melihat secara langsung keberadaan dari burung-burung lain tersebut disekitarnya. Sebaiknya Cucak Ijo (CI) disendirikan dulu sampai kondisinya benar-benar pulih.

• Berikan porsi jangkrik sekenyangnya sebagai menu Ekstra Fooding (EF) hariannya untuk mengembalikan stamina Cucak Ijo (CI) yang ngedrop.

• Berikan kroto segar seminggu sekali dengan porsi 1 cepuk untuk mendongkrak birahi dan stamina Cucak Ijo (CI) agar memiliki tenaga untuk berkicau.

• Berikan buah dengan menu bervariasi seperti pisang kepok putih, pepaya, apel merah, sawo, jambu biji merah, dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan vitamin dari Cucak Ijo (CI) tersebut.

• Mandikan setiap pagi hari sebelum dijemur agar Cucak Ijo (CI) merasa segar sehingga akan lebih bersemangat untuk berkicau.

• Jemur Cucak Ijo (CI) selama 2-3 jam rutin setiap hari agar burung aktif kembali dan juga agar emosinya meningkat sehingga ketika berkicau menjadi lebih ngotot dengan mengeluarkan semua materi isiannya.

Lakukan perawatan tersebut sampai Cucak Ijo (CI) kembali gacor seperti semula dan jangan terpaku pada perawatan dan settingan dari pemilik lamanya, karena kondisi burung tidak akan sama setiap harinya, kadang fit, kadang ngedrop. Jadi kita sebagai perawatnya harus jeli melihat kondisinya agar bisa memberikan perawatan yang tepat pada Cucak Ijo (CI) kesayangan kita.

Setelah Cucak Ijo (CI) kembali gacor dan aktif seperti semula, perawatan dan settingannya bisa dikembalikan lagi seperti perawatan dan settingan dari pemilik lamanya.

Baca juga:

Jamu dan suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) agar gacor, ngentrok dan bongkar isian

Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

Perbedaan perilaku Cucak Ijo (CI) fighter dan non fighter

Tips perawatan Cucak Ijo (CI) bakalan agar cepat jinak dan rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi. Untuk informasi lain seputar Cucak Ijo (CI) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Ijo (CI) Over Birahi

Jamu dan Suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) agar gacor, ngentrok dan bongkar isian

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Agar Cucak Ijo (CI) lebih gacor, ngotot dan bongkar isian, maka selain diberikan pakan buah-buahan dan ekstra fooding (EF) secara rutin, Cucak Ijo (CI) juga perlu diberikan suplemen atau jamu khusus agar lebih gacor, lebih ngotot dan mau bongkar isian.

Jamu dan suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) tersebut bisa kita racik sendiri menggunakan bahan-bahan alami, atau bahan-bahan dari minuman kemasan/minuman penyegar merk tertentu untuk manusia, yang bisa kita manfaatkan sebagai suplemen untuk Cucak Ijo (CI) dengan porsi yang disesuaikan.

Berikut ini beberapa macam jamu dan suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) yang bisa kita buat sendiri, antara lain:

Madu

Gunakan madu murni, campurkan dengan air hangat dan taruh dalam cepuk kecil lalu berikan pada Cucak Ijo (CI), air minum tetap diberikan karena campuran air dan madu tersebut hanya berfungsi sebagai suplemen saja. Campuran air dan madu murni cukup diberikan seminggu sekali saja.

Gula asam

Rebus buah asam jawa dengan sedikit air, campurkan air rebusan asam jawa tersebut dengan gula merah/gula jawa. Dinginkan dulu air campuran tersebut kemudian ditaruh dalam cepuk kecil untuk diberikan pada Cucak Ijo (CI). Berikan ramuan jamu gula asam tersebut seminggu sekali.

Oceana

Berikan minuman penyegar merk Oceana pada pagi hari setelah Cucak Ijo (CI) selesai dijemur dan diangin-anginkan. Cara penyajian Oceana untuk Cucak Ijo (CI) yaitu: Tuangkan Oceana kedalam cepuk ukuran kecil secukupnya, lalu teteskan madu murni sebanyak 3-4 tetes.

Pemberian larutan Oceana+Madu sebaiknya jangan berlebihan agar Cucak Ijo (CI) tidak keasyikan minum Oceana+Madu saja, sehingga menyebabkan Cucak Ijo (CI) tidak mau memakan buah yang kita sediakan.

Air minumnya tetap diberikan, karena larutan Oceana+Madu tersebut hanya sebagai suplemen tambahan saja. Berikan larutan Oceana+Madu setiap hari selama tiga hari, dan untuk selanjutnya cukup diberikan tiga kali dalam seminggu saja. Jika dirasa kondisi Cucak Ijo (CI) sudah gacor, sebaiknya pemberian larutan Oceana+Madu tersebut dihentikan.

Baca juga:

Cara merawat Kapas Tembak agar gacor dan buka ekor

Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

Ciri-ciri perbedaan antara Cucak Jenggot dan Kapas Tembak

Daun ginseng jawa, rahasia Kenari juara

Demikian sedikit informasi tentang jamu dan suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) agar gacor, ngentrok dan bongkar isian. Untuk informasi lain seputar Cucak Ijo (CI) dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Bahan-bahan jamu dan suplemen untuk Cucak Ijo (CI)

Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak Ijo (CI) memang sangat jarang mengalami mabung total, biasanya Cucak Ijo (CI) hanya mengalami nyulam bulu saja, atau berganti bulu secara bergantian dan biasanya hanya sebagian bulu saja yang nyulam. Tapi walaupun jarang terjadi, terkadang ada juga Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total.

Rata-rata Cucak Ijo yang mengalami nyulam bulu biasanya akan mengalami penurunan performa, apalagi kalau sampai mengalami mabung total maka performa Cucak Ijo tersebut akan menurun drastis, dari yang biasanya sangat gacor menjadi jarang bunyi, bahkan ada yang sampai macet bunyi total.

Hal itu disebabkan dari efek mabung tersebut yang menyebabkan metabolisme tubuh Cucak Ijo mengalami perubahan yang drastis, karena sebagian besar energi dari Cucak Ijo tersebut digunakan untuk menyelesaikan proses mabungnya, dari mulai proses merontokkan bulu sampai proses pertumbuhan bulu yang sangat menguras energi serta membutuhkan nutrisi yang besar untuk pembentukan bulu-bulu baru.

Maka dari itu, pada saat Cucak Ijo mengalami mabung besar, sebaiknya diberikan perawatan yang maksimal, terutama untuk asupan nutrisinya agar proses mabungnya dapat berlangsung dengan sempurna.

Perawatan harian Cucak Ijo (CI) pada saat mabung total:

Jika memungkinkan, sebaiknya Cucak Ijo yang sedang mabung diletakkan ditempat yang tenang, jauhkan dari segala gangguan agar Cucak ijo yang sedang mabung tersebut bisa beristirahat dengan tenang dan fokus untuk menyelesaikan masa mabungnya.

Agar proses mabung Cucak Ijo (CI) bisa selesai lebih cepat, sebaiknya burung lebih banyak dikerodong (Full Kerodong) setiap hari selama masa mabung, buka kerodong hanya pada pagi hari saja untuk melakukan aktifitas perawatan seperti Mandi, Jemur, Membersihkan kandang dan Memberikan pakan serta mengganti air minumnya.

• Mandi
Pada saat mabung, Cucak Ijo cukup dimandikan 1x dalam seminggu saja.

• Jemur
Lakukan penjemuran cukup 15 menit saja setiap harinya. Penjemuran dimulai jam 07.00 pagi karena sinar matahari belum terlalu panas, jadi aman untuk bulu-bulu Cucak Ijo.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)
Berikan pisang kepok putih sebagai pakan utama Cucak Ijo, ganti pisang setiap pagi walaupun belum habis untuk menghindari bakteri dan jamur. Sebelum diberikan pada burung terlebih dulu olesi permukaan pisang dengan madu murni untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Cucak Ijo (CI) yang sedang mabung.
Selingi pemberian pisang dengan pepaya atau bisa juga diberikan bersamaan justru lebih baik, karena pepaya memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, yang sangat bagus untuk kesehatan Cucak Ijo (CI).

Porsi Extra fooding (EF) pada saat mabung diberikan lebih banyak dari porsi harian pada saat burung dalam kondisi normal (tidak dalam kondisi mabung), karena kandungan protein dalam Ekstra fooding (EF) tersebut sangat diperlukan untuk pembentukan bulu-bulu baru.

Misalnya, jika pada saat kondisi normal (tidak dalam kondisi mabung), setelan jangkrik untuk hariannya 3/3 atau 5/5 untuk pagi/sore, maka pada saat dalam kondisi mabung, jangkrik diberikan dalam jumlah tak terbatas atau sekenyangnya untuk sekali makan pada pagi dan sore. Karena biasanya Cucak Ijo yang sedang mabung akan mengkonsumsi jangkrik dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan pada saat dalam kondisi normal (tidak mabung).

Misal, jika dalam kondisi normal Cucak Ijo hanya mau memakan 5 ekor jangkrik saja sekali makan, maka pada saat mabung biasanya Cucak Ijo menjadi lebih rakus makan jangkrik, bisa menghabiskan 8-10 ekor sekali makan, karena secara naluri Cucak Ijo tau pada saat mabung tubuhnya memerlukan lebih banyak asupan protein untuk pembentukan bulu-bulu baru.

Ulat hongkong (UH) bisa diberikan pada saat Cucak Ijo dalam proses merontokkan bulu-bulunya, karena efek panas dari Ulat hongkong (UH) akan membantu mempercepat rontoknya bulu-bulu Cucak Ijo. Hentikan pemberian Ulat hongkong (UH) pada saat bulu-bulu jarum sudah terlihat mulai tumbuh.

• Kebersihan kandang
Kebersihan kandang harus diperhatikan pada saat masa mabung, bersihkan kotoran setiap pagi agar burung selalu sehat. Karena selalu dikerodong, menyebabkan kondisi didalam kandang menjadi pengap dan lembab. Jika kotoran burung tidak rutin dibersihkan, maka akan mengundang banyak bakteri dan kuman yang akan menjadi sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan Cucak Ijo (CI).

Selain rutin membersihkan kotoran burung yang menumpuk didasar kandang, jangan lupa bersihkan juga plangkringan dan juga cuci kerodongnya seminggu sekali dengan detergent.

• Pemasteran
Pada saat mabung, Cucak Ijo menjadi tidak terlalu aktif, burung lebih banyak diam dan beristirahat karena setiap harinya lebih banyak dikerodong. Pada saat inilah sebaiknya dilakukan pemasteran untuk memperkaya materi isiannya sesuai dengan yang kita inginkan.

Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara Cucak Ijo dengan suara masternya agar lebih mudah direkam. Suara masteran yang cocok untuk Cucak Ijo antara lain: suara Gereja tarung, Cililin, Lovebird, Cucak jenggot, Kapas tembak dan lainnya sesuai keinginan kita.

Baca juga: Pemasteran Cucak ijo lomba dan Cucak ijo rumahan

Pemasteran bisa kita lakukan dengan menggunakan suara dari burung asli atau bisa juga menggunakan suara dari Mp3 player. Tapi untuk hasil yang lebih sempurna, sebaiknya kita menggunakan suara burung asli untuk masteran, karena suara burung asli akan terdengar lebih jelas dan alami sehingga tidak berpotensi menyebabkan Cucak Ijo menjadi stres. Suara burung asli juga bisa terdengar sepanjang hari dengan jeda yang alami sehingga materi lagunya lebih mudah direkam oleh Cucak Ijo (CI).

Perawatan Cucak Ijo (CI) pasca mabung:

Setelah proses mabungnya selesai dan semua bulu-bulunya sudah tumbuh sempurna, Cucak Ijo memerlukan masa pemulihan pasca mabung selama kurang lebih 1 bulan untuk memulihkan kondisi fisiknya serta untuk menguatkan bulu-bulu barunya yang masih basah. Mandikan Cucak Ijo seminggu 3x pada pagi atau sore hari sesuai dengan waktu luang kita, tapi usahakan untuk mandi pagi agar bisa sekalian berjemur.

• Setelah mandi, burung di angin-anginkan untuk mengeringkan semua bulu-bulunya sambil diberikan jangkrik dengan porsi sama dengan settingan hariannya pada saat sebelum mabung.

• Setelah semua bulu-bulunya kering, kemudian burung dijemur selama 15-20 menit saja pada jam 07-00 pagi. Karena sinar Matahari jam 07.00 pagi belum terasa panas sehingga aman untuk bulu-bulu Cucak Ijo yang masih baru. Durasi penjemuran mulai ditingkatkan setelah masa pemulihan pasca mabung selama satu bulan.

• Berikan buah-buahan segar sebagai pakan utamanya seperti Pisang kepok, Pepaya, Apel, Jambu biji, Sawo dan lainnya secara bergantian untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Cucak Ijo dan untuk mempercepat pemulihan kondisi burung setelah mabung.

• Kerodong burung pada malam hari saja untuk melindungi burung dari cuaca dingin dan menghindarkan burung agar tidak memakan serangga-serangga beracun yang sering mengerubungi lampu pada malam hari.

Baca juga:

Perbedaan perilaku Cucak ijo (CI) fighter dan non fighter

Membentuk mental fighter Cucak ijo (CI) agar siap lomba

Cara merawat Cucak ijo bakalan

Kumpulan audio Cucak ijo dalam format Mp3

Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total. Untuk informasi lain seputar Cucak Ijo bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Ijo (CI) pasca mabung

CARA MERAWAT CUCAK HIJAU/IJO YANG SEDANG MABUNG

Balik ke Rumah Maca Kabeh
damai9 - Proses mabung (molting) lebih sering kita dengar dan kita lihat banyak dialami oleh beberapa hewan yang memiliki kulit luar yang sedikit keras seperti, ular, udang, kepiting, beberapa jenis ulat, jangkrik, belalang dan juga masih banyak hewan lainnya yang mengalami proses molting.

Selain itu burung juga mengalami proses mabung, namun proses mabung burung dengan binatang lainnya berbeda, jika binatang lain seperti ulat, serangga, ular, kepiting dan lain-lainnya moltingnya dengan cara ganti kulit tetapi kalau burung sebagian besar bulu-bulunya rontok dan akan tergantikan dengan bulu-bulu yang baru dengan jangka waktu yang lumayan lama yaitu sekitar 2 sampai 3 bulan, tergantung jenis burung, ada juga yang lebih cepat dari 2 bulan, itu adalah merupakan waktu yang cukup lama dan kita harus sabar dan pada masa mabung tersebut, menurut pendapat sebagian pakar kicau mania, saatnya kita men-setting ulang kicauan serta isian burung milik kita sesuai dengan yang kita inginkan. 

Dan untuk men-setting ulang, beberapa pakar menyebutkan agar dimaster dengan suara burung yang kita inginkan yang bisa diperdengarkan melalui suara burung dalam bentuk MP3 yang bisa diklik disini, atau bisa juga dengan burung yang sudah gacor yang kita dekatkan dengan burung yang sedang mabung tersebut dengan lebih dulu dikeredong.   

Proses mabung burung Cucak Hijau dan juga beberapa burung yang lain akan mengalaminya secara routine pada setiap 2 atau 3 tahun sekali.

Ada beberapa tips cara merawat burung Cucak Hijau yang sedang mabung:

1) Pertama kali kita disarankan untuk mengetahui ciri-ciri dan tanda-tanda burung yang akan mulai mabung, yaitu beberapa bulu yang sudah mulai rontok dengan kondisi bulu sudah tua, dan proses rontoknya bukan karena "klabakan" di dalam sangkar karena ketakutan
2) Pada awal-awal mabung, burung dikredong dengan kredongan hampir full, tidak boleh sering-sering dibuka kecuali saat akan memberikan makanan dan menggantikan minum 
3) Burung yang sudah mulai mabung hendaknya kita tempatkan pada tempat tersendiri yang nyaman dengan kondisi tetap ada sirkulasi udara namun tidak langsung terkena sinar matahari, tidak rame mondar mandir orang, jauhkan dari binatang, seperti kucing, tikus, bahkan cicak.
4) Berilah supply makanan yang berkualitas dan bergizi serta banyak mengandung protein dan juga jangan lupa berilah vitamin untuk keseimbangan kesehatan burung
5) Burung jangan dimandikan terlebih dahulu karena pada saat mabung kondisi burung tidak sedang dalam kondisi kesehatan yang fit.
6) Burung tidak perlu dijemur secara langsung sebelum proses mabung selesai
7) Jangan lupa kandang harus selalu dibersihkan minimal 3 hari sekali agar kondisi kandang tetap bersih
Demikian yang dapat saya share, semoga bermanfaat.
Salam damai9

CARA MERAWAT BURUNG KACER BAKALAN (TROTOLAN) YANG BARU DIBELI

Balik ke Rumah Maca Kabeh
JAKARTA SELATAN - Kita terkadang lebih senang membeli dan/atau memilih burung yang kita beli di pasar burung seperti burung kacer, murai batu, cucak hijau, jalak suren dan juga burung-burung lainnya dengan kondisi yang masih usia muda / bakalan / trotolan. Karena dengan membeli yang masih muda (bakalan) selain harganya lebih murah kita lebih bisa tertantang dan membentuk burung yang kita beli dengan settingan yang kita inginkan.

Dan tips bagaimana caranya merawat burung kacer bakalan adalah:
Langkah pertama dalam perawatan burung kacer bakalan (trotolan) yang baru kita beli dari pasar atau penangkaran adalah tunggu sekitar 10-15 menit sebelum dimasukkan sangkar, kemudian sangkar kita kredong secara penuh (full) namun jangan lupa masih harus diberi sirkulasi udara tentunya, selama + seminggu dan sebelumnya sudah kita sediakan minuman di dalam sangkar, disarankan air minum yang sudah matang atau bisa dengan air mineral kemasan, dianjurkan diberi vitamin anti stress sekitar 2-3 tetes kedalam wadah air minum tersebut,  juga sudah disediakan  kroto dalam wadah makanan.

Dalam kondisi dikeredong, letakkan sangkar pada tempat yang tenang, sejuk dan tetap masih bisa mendapatkan sinar matahari pagi, jangan sering dibuka kecuali pada saat memberi makanan dan minuman.

Demikian, semoga berhasil 

TIPS CARA MERAWAT CUCAK RANTE / RANTI AGAR RAJIN BERKICAU (GACOR)

Balik ke Rumah Maca Kabeh
JAKARTA SELATAN - Sudah banyak artikel yang membahas tentang bagaimana tips cara merawat burung kicauan agar cepat gacor

Seperti pada artikel sebelum-sebelumnya, tidak berbeda jauh dengan artikel yang disampaikan oleh para penggemar burung kicauan yang ikut menyampaikan tips yang mantaB dan Hebat mengenai tata cara bagaimana cara merawat dan membentuk burung agar rajin berkicau dan gacor.  Namun beberapa pakar berpendapat, agar burung bisa cepat gacor hendaknya terlebih dahulu lakukan penjinakan pada burung jika kondisinya belum jinak, adapun cara menjinakkan burung Cucak Ijo/Ijo Mini/Cucak rante, silahkan bisa dibaca disini.  

Berikut adalah tips dan cara simple dalm merawat cucak rante agar rajin berkicau (gacor):

1. Tetap pilihan yang pertama diawalai dari cara pemilihan jenis kelamin burung karena biasanya yang rajin berkicau adalah yang jantan, dan untuk mengetahui perbedaan antara Cucak Rante jantan dan betina bisa akan saya sampaikan pada kesempatan berikutnya.

2. Selanjutnya burung dimandikan setiap pagi dengan cara semprot pakai spray atau jika memungkinkan berilah cepuk agar burung lebih leluasa mandinya yaitu pada sekitar jam 7an atau tergantung situasi atau mungkin lebih siang sedikit jika kondisi lagi musim hujan. atau bisa juga sediakan cepuk untuk khusus mandi, dan biasanya ketika malam hari juga akan madi sendiri.

3. Bersihkan kandang setiap hari termasuk buang kotoran burung, ganti atau tambahkan makanan, seperti voer, pisang kepok, dll., ganti air minum dan usahakan berilah air minum burung dengan air yang sudah dimasak atau bisa juga dengan air kemasan atau air mineral. Dan lebih diutamakan bila diberi makanan extra berupa; jangkrik setiap pagi dan sore 2-3 ekor, ulat hongkong cukup 1 sendok makan untuk 2 hari, dan juga kroto.  

4. Lakukan penjemuran selama kurang lebih 1 jam boleh juga lebih jika matahari benar-benar cerah dan boleh lebih lama lagi apabila kondisi matahari tidak begitu cerah, selesai dijemur lalu diangin-anginkan di teras dengan suasana yang cerah, lebih dihimbau yang dapat sinar matahari pagi.

5. Lakukan pemasteran suara, baik melalui suara burung secara langsung seperti misalnya didekatkan dengan burung-burung dengan suara yang indah dan unik namun diusahakan yang sudah gacor, dan bisa juga dengan menggunakan suara burung dalam bentuk MP3 yang bisa di download disini.

6. Dan yang terakhir yang tidak kalah penting adalah buatlah suasana disekitar rumah diusahakan ramah terhadap burung artinya jangan sampai burung merasa tidak nyaman, terganggu dengan adanya hewan lain, seperti: kucing, anjing, tikus, dll., agar burung tidak merasa terganggu, karena akan berpengaruh pada fisik dan psikis si burung itu sendiri dan secara tidak langsung akan mempengaruhi seni dan kualitas suara dan ocehan si burung.

Selamat mencoba dan semoga berhasil.



ARTIKEL TERKAIT BURUNG CUCAK IJO/IJO MINI LAINNYA :
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang