Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
400

Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Jika tujuan kita memelihara Lovebird (LB) hanya untuk hiasan/klangenan dirumah, atau hanya untuk masteran burung-burung lainnya saja, tentunya tidak perlu harus memilih Lovebird yang bermental fighter, yang penting Lovebird tersebut cerewet dan rajin ngekek di rumah.

Tapi lain ceritanya jika tujuan kita memelihara Lovebird (LB) adalah untuk mengikuti lomba burung kicau, maka mutlak harus memilih Lovebird yang memiliki mental fighter yang bagus, yang tidak hanya rajin bunyi dirumah, tapi juga harus berani berkicau saat dilapangan. Disitulah letak perbedaan antara Lovebird fighter dengan Lovebird non fighter.

Jika kita mancari bahan Lovebird (LB) untuk lomba, maka kita harus jeli memilih Lovebird yang memiliki mental fighter. Jangan terkecoh dengan Lovebird yang cerewet dan rajin ngekek dengan durasi panjang ketika sedang sendirian dirumah. Karena Lovebird yang cerewet dirumah, belum tentu berani bersuara ketika bertemu lawan, apalagi ketika digantang dengan banyak lawan disekitarnya.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter:

• Sayap terlihat menyilang, menandakan Lovebird (LB) tersebut memiliki karakter agresif ketika bertemu lawan.

• Lehernya akan terlihat panjang ketika Lovebird (LB) tersebut kaget atau merasa terancam, dan menandakan kalau Lovebird tersebut memiliki nafas panjang dan mampu ngekek dengan durasi lebih panjang, tapi ketika dalam kondisi tenang dan tidak ada ancaman, bentuk lehernya terlihat biasa saja seperti Lovebird lain pada umumnya.

• Dan yang paling penting dalam memilih Lovebird (LB) yang memiliki mental fighter bawaan adalah pada bentuk ekornya yang melengkung kebawah mendekati tangkringan, berbeda dengan Lovebird pada umumnya yang memiliki bentuk ekor lurus dengan tubuhnya.

• Lovebird (LB) fighter belum tentu cerewet dan rajin ngekek ketika berada dirumah, bahkan terkadang cenderung pendiam dan lebih banyak ngeriwik ketika berada dirumah. Tapi ketika di trek/dipertemukan dengan Lovebird lainnya, maka Lovebird fighter tersebut akan langsung menyerang lawannya dengan suara ngekeknya dan terlihat begitu garang seperti tidak terima kalau lawannya ngekek.

Jika kita mendapatkan Lovebird (LB) yang memiliki mental fighter bawaan, maka proses perawatan selanjutnya akan lebih mudah, karena hanya perlu sedikit settingan saja agar Lobebird tersebut mampu ngekek dengan durasi maksimal ketika dilombakan.

Baca juga:

Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu

Cara ampuh mengatasi Lovebird (LB) gestang

Ciri-ciri perbedaan Lovebird Pastel Kuning (Paskun) dan Lovebird Lutino

Perawatan harian Lovebird (LB) muda/paud agar rajin ngekek

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter. Untuk informasi lain seputar Lovebird (LB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Ciri-ciri fisik Lovebird (LB) fighter dan non fighter
400

Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Ketika memelihata Lovebird (LB), seringkali kita dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang sering di alami Lovebird, dan permasalahan/perilaku negatif yang sering terjadi adalah perilaku cabut bulu.

Perilaku cabut bulu pada Lovebird (LB) tersebut bisa disebabkan karena beberapa faktor, di antaranya:

Lovebird (LB) cabut bulu karena dipaksa mandi

Coba perhatikan dengan teliti, apakah Lovebird (LB) yang kita pelihara tersebut selalu mencabuti bulu-bulunya setelah kita mandikan dengan cara disemprot..?? Jika demikian, berarti Lovebird tersebut tidak suka dimandikan dengan cara disemprot.

Pada saat Lovebird (LB) sedang tidak ingin mandi, tapi kemudian kita paksa untuk mandi dengan cara disemprot, hal itu menyebabkan Lovebird merasa tidak nyaman dan akan melampiaskan ketidak nyamanan tersebut dengan cara mencabuti bulu-bulunya.

Untuk mengatasi perilaku cabut bulu tersebut, sebaiknya jangan memandikan Lovebird (LB) dengan cara disemprot. Sediakan saja cepuk mandi didalam kandangnya agar Lovebird mandi sendiri sesukanya. Cara tersebut akan membuat Lovebird lebih nyaman dan tidak akan mencabuti bulu-bulunya lagi.

Lovebird (LB) cabut bulu karena mengalami kekurangan gizi

Kekurangan nutrisi juga dapat memicu timbulnya perilaku cabut bulu. Dan untuk mengatasinya, kita harus memberikan ransum pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi Lovebird (LB), misalnya:

• Untuk pakan utamanya, berikan campuran biji-bijian yang bervariasi untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya.

• Ekstra fooding (EF) berupa sayur-sayuran dan buah-buahan juga wajib diberikan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan vitamin Lovebird (LB).

• Pemberian asinan seperti tulang sotong juga cukup penting sebagai sumber kalsium bagi Lovebird (LB), sehingga Lovebird tidak perlu mencari sumber kalsium dari bulu-bulunya sendiri.

Selain untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya, tulang sotong juga bermanfaat sebagai remisan untuk dikunyah dan dimainkan, sehingga Lovebird (LB) menjadi sibuk dan lupa untuk mencabuti bulu-bulunya.

• Pemberian vitamin tambahan juga perlu dilakukan untuk mempercepat pemulihan kondisi Lovebird (LB).

Lovebird (LB) cabut bulu karena dalam kondisi over birahi (OB)

Salah satu perilaku Lovebird (LB) ketika mengalami over birahi (OB) adalah mencabuti bulunya sendiri. Hal itu disebabkan karena tingkat birahi yang terlalu tinggi dan tidak pernah tersalurkan, sehingga menyebabkan Lovebird menjadi frustasi. Dan perasaan frustasi tersebut kemudian dilampiaskan dengan mencabuti bulu-bulunya sendiri.

Untuk mengobati perilaku cabut bulu yang disebabkan karena over birahi (OB), Lovebird (LB) harus dikawinkan, dan untuk sementara berikan pakan berupa milet putih saja agar birahinya lebih terkontrol.

Lovebird (LB) cabut bulu karena mengalami stres

Banyak faktor yang dapat menyebabkan Lovebird (LB) mengalami stres, di antaranya:

• Karena suasana lingkungan yang tidak kondusif bagi Lovebird (LB) yang membuatnya merasa tidak nyaman dan tertekan.

Solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan menempatkan Lovebird (LB) di tempat yang tenang untuk sementara waktu, dan jauhkan dulu dari lingkungan lama yang membuatnya tidak nyaman dan tertekan.

• Pola perawatan dan perlakuan sehari-hari yang tidak sesuai dengan kemauan Lovebird (LB).

Solusinya, yaitu dengan melakukan perawatan yang tepat dan sesuai dengan kemauan dan karakter dari Lovebird (LB). Jangan memaksakan pola perawatan yang tidak disukai Lovebird karena akan membuatnya merasa tidak nyaman dan akan melampiaskannya dengan cara mencabuti bulu-bulunya.

• Karena Lobebird (LB) terlalu lama hidup sendiri tanpa pasangan.

Untuk masalah yang satu ini, solusinya adalah dengan mencarikan teman/pasangan untuk Lovebird (LB) tersebut. Masukkan Lovebird yang berperilaku kanibal tersebut kedalam kandang besar/polier untuk di koloni bersama dengan beberapa ekor Lovebird jantan atau betina lainnya.

Cara tersebut lebih efektif untuk mempercepat Lovebird (LB) mencari pasangannya sendiri. Selain itu, sistem koloni juga dapat mengurangi tingkat stres pada Lovebird karena dapat bersosialisasi dengan sesama jenisnya, sehingga Lovebird tidak akan stres lagi dan tidak akan mencabuti bulu-bulunya lagi.

Baca juga:

Cara ampuh mengatasi Lovebird (LB) gestang

Perbedaan warna antara Lovebird biru mangsi dan Lovebird biru cobalt

Ciri-ciri perbedaan Lovebird Pastel Kuning (Paskun) dan Lovebird Lutino

Perawatan harian Lovebird (LB) muda/paud agar rajin ngekek

Demikian sedikit informasi tentang penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu. Untuk informasi lain seputar Lovebird (LB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lovebird kanibal/cabut bulu
400

Faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Suara kicauan Murai Batu (MB), bisa dikatakan yang terbaik di antara burung-burung kicauan jenis lainnya. Kombinasi antara suara asli yang berkarakter ngebass dengan suara isian yang nyaring penuh variasi menjadikan suara kicauan Murai Batu terdengar begitu merdu dan harmonis penuh power dan berkarakter.

Tapi adakalanya, performa suaranya menjadi kurang bagus ketika Murai Batu (MB) tersebut mengalami gangguan tenggorokan yang menyebabkan suaranya menjadi serak.

Jika sebelumnya Murai Batu (MB) mampu berkicau dengan nada-nada tinggi, maka ketika sedang mengalami gangguan tenggorokan suara kicauannya berubah menjadi bernada rendah dan kurang jernih (serak). Volume suaranya juga terdengar kendor dan parau.

Pada saat sedang mengalami gangguan tenggorokan, Murai Batu (MB) biasanya juga menjadi malas berkicau karena merasa tidak nyaman/merasakan sakit pada tenggorokannya. Dan jika tidak segera ditangani, maka lama-kelamaan gangguan serak ini bisa menyebabkan Murai Batu menjadi macet bunyi.

Sering kali kita menganggap sepele penyakit serak tersebut, karena biasanya walaupun Murai Batu (MB) mengalami gangguan tenggorokan (serak), hal itu tidak mempengaruhi performa dan kondisi fisiknya. Murai Batu yang mengalami serak tersebut masih tetap aktif dan masih beraktivitas normal seperti biasa.

Gangguan tenggorokan (serak) pada Murai Batu (MB) memang tidak serta merta mempengaruhi kondisi fisiknya, penyakit tersebut hanya berpengaruh pada performa kicauannya saja, tapi bukan berarti cukup dibiarkan saja tanpa ada tindakan untuk mengobatinya.

Karena jika dibiarkan, kemungkinan bisa menyebabkan Murai Batu menjadi macet bunyi, bahkan bisa lebih parah lagi karena bisa menyebabkan rusaknya pita suara dari Murai Batu tersebut.

Gangguan tenggorokan (serak) pada Murai Batu (MB) tidak bisa sembuh total dalam sekali pengobatan, perlu waktu cukup lama untuk memulihkan performa suaranya agar dapat kembali seperti sediakala.

Gangguan tenggorokan (serak) pada Murai Batu (MB) dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

• Durasi penjemuran yang terlalu lama

Penjemuran memang sangat bermanfaat untuk kesehatan Murai Batu (MB) jika dilakukan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakter Murai Batu. Tapi jika penjemuran dilakukan dengan tidak tepat, misalnya waktu penjemuran dilakukan terlalu lama, maka akan membuat Murai Batu (MB) mengalami dehidrasi. Apalagi jika selama proses penjemuran, pakan dan air minumnya tidak diberikan.

Hal itu berpotensi menyebabkan kondisi fisik Murai Batu (MB) menjadi lemah, dan pada kondisi seperti inilah Murai Batu menjadi rentan terserang penyakit. Salah satunya adalah penyakit yang di akibatkan oleh virus yang dapat menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan Murai Batu.

Penjemuran yang di anjurakan yaitu dilakukan pada pagi hari antara jam 07.00-10.00, dimana sinar Matahari belum terlalu panas. Jangan memaksakan Murai Batu (MB) untuk dijemur melebihi batas kemampuannya dalam menahan panas Matahari demi ambisi kita semata. Sebaiknya jika Murai Batu sudah terlihat mangap dan gelisah ketika dijemur, segera angkat dan di teduhkan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

• Pemberian kroto yang sudah basi

Untuk perawatan Murai Batu (MB), kroto memang menjadi menu wajib untuk mendongkrak performa Murai Batu dan agar lebih rajin berkicau. Kandungan protein yang tinggi pada kroto sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari Murai Batu.

Tapi perlu di ingat, kroto harus diberikan dalam kondisi masih segar (baru), karena jika kroto diberikan dalam kondisi yang sudah tidak segar (basi), di kuatirkan akan menyebabkan gangguan kesehatan, termasuk gangguan tenggorokan (serak). Karena kroto yang sudah basi, kemungkinan besar mengandung bakteri yang dapat menyebabkan penyakit jika dikonsumsi Murai Batu (MB).

Ciri-ciri kroto yang sudah basi terlihat dari warnanya yang sudah agak kekuningan dan teksturnya tampak layu/lembek serta baunya tidak enak.

• Sirkulasi udara yang tidak bagus

Sirkulasi udara disekitar tempat Murai Batu (MB) digantang juga dapat mempengaruhi kualitas suaranya. Jika kita meletakkan Murai Batu (MB) pada ruangan yang pengap tanpa ventilasi udara yang memadai, hal itu dapat menimbulkan gangguan pada saluran pernafasan Murai Batu dan berpotensi menyebabkan suaranya menjadi serak.

Jadi sebaiknya, kandang Murai Batu (MB) ditempatkan diluar ruangan. Jika terpaksa harus ditempatkan didalam rumah, maka usahakan untuk ditaruh pada ruangan yang memiliki cukup ventilasi udara.

• Kondisi kandang yang kotor

Kondisi kandang yang kotor berpotensi besar menyebabkan Murai Batu (MB) terserang berbagai macam penyakit termasuk gangguan tenggorokan (serak). Hal itu bisa terjadi karena debu-debu dan kotoran yang menempel dan berserakan dikandang ketika tertiup angin dan terhirup oleh Murai Batu akan menimbulkan gangguan saluran pernafasan dan menyebabkan suaranya menjadi serak.

Selain itu, kotoran Murai Batu (MB) yang menumpuk didasar kandang, akan menghasilkan gas amoniak yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan Murai Batu terutama organ paru-parunya.

Karena itu, kebersihan kandang Murai Batu (MB) harus diperhatikan untuk mencegah Murai Batu terserang berbagai gangguan penyakit.

• Kondisi cuaca yang tidak menentu

Perubahan musim yang tidak menentu (pancaroba) sangat berpengaruh terdapat kondisi kesehatan Murai Batu (MB). Perubahan cuaca panas dan hujan yang tidak menentu menyebabkan Murai Batu rentan sekali terserang berbagai penyakit, terutama radang pernafasan, serak, pilek, bahkan bisa sampai terserang penyakit tetelo. 

Pada saat musim hujan, perawatan harian seperti mandi dan jemur sebaiknya tidak perlu dilakukan. Setiap harinya Murai Batu (MB) cukup dikerodong (full kerodong) saja agar tetap hangat dan hanya dikeluarkan pada saat cuaca sedang cerah dan ada sinar Matahari.

Voer juga harus sering diganti dengan yang baru, karena udara yang lembab pada musim hujan akan menyebabkan voer cepat berjamur.

Pada saat musim kemarau (panas), letakkan kandang Murai Batu (MB) ditempat yang sejuk yang tidak terkena sinar Matahari secara langsung. Perawatan harian seperti mandi dan jemur harus dilakukan untuk menjaga kondisi fisik Murai Batu (MB) agar selalu fit.

Infeksi yang terjadi pada saluran pernafasan Murai Batu (MB)

Serak pada suara Murai Batu (MB) juga dapat disebabkan karena adanya infeksi pada saluran pernafasannya. Jika serak pada Murai Batu tersebut di akibatkan karena adanya infeksi pada saluran pernafasan, maka penyakit serak tersebut agak sulit untuk disembuhkan.

Infeksi pada saluran pernafasan Murai Batu (MB), tidak hanya membuat suaranya menjadi serak, penyakit tersebut juga dapat membuat Murai Batu macet bunyi jika sudah parah.

Gejala-gejala yang dapat dikenali jika Murai Batu (MB) mengalami infeksi pada saluran pernafasannya ditandai dengan adanya lendir yang sering keluar dari paruhnya. Suara kicauannya terdengar bindeng (tidak plong) dan serak, serta sering seperti tersedak/batuk ketika sedang berkicau.

Gejala fisiknya, Murai Batu (MB) biasanya akan terlihat gelisah dan sering menaik-turunkan ekornya, serta memegarkan kedua sayapnya.

Jika sudah demikian, sebaiknya burung yang terserang penyakit infeksi pernafasan tersebut harus dipisahkan/dijauhkan dari burung lainnya yang sehat karena penyakit tersebut bisa menular.

Untuk mencegah infeksi saluran pernafasan tersebut, kita harus memperhatikan kebersihan kandang dan perlengkapannya setiap hari agar Murai Batu (MB) terhindar dari kemungkinan terserang penyakit infeksi saluran pernafasan yang timbul dari kotoran-kotoran yang ada dikandangnya.

Baca juga:

Cara ampuh membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor

Tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Tips merawat beberapa ekor Murai Baru (MB) dalam satu rumah

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Demikian sedikit informasi tentang faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)
400

Cara ampuh mengatasi Lovebird (LB) gestang

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Istilah gestang (gesek tangkringan) pasti sudah tidak asing lagi bagi para penggemar Lovebird (LB). Perilaku gestang merupakan kelainan karena tidak semua Lovebird yang sudah dewasa dan sudah birahi akan berperilaku gestang.

Perilaku gestang (gesek tangkringan) tersebut lebih banyak disebabkan karena Lovebird (LB) dalam kondisi birahi yang terlalu tinggi dan tidak pernah tersalurkan dalam waktu lama.

Penyebab lain dari perilaku gestang (gesek tangkringan) adalah karena Lovebird (LB) meraskan gatal yang di akibatkan dari adanya bakteri dan jamur disekitar anus/dubur dan juga pada bulu-bulu disekitar lubang anus/dubur Lovebird yang tidak bersih.

Gestang (gesek tangkringan) yang disebabkan karena over birahi (OB) biasanya terjadi pada Lovebird (LB) jantan yang sudah dewasa, sedangkan gestang (gesek tangkringan) yang disebabkan karena rasa gatal pada anus/dubur Lovebird biasanya terjadi pada Lovebird muda/paud dan juga pada Lovebird betina.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan perilaku gestang (gesek tangkringan) pada Lovebird.

Cara menyembuhkan gestang (gesek tangkringan) pada Lovebird (LB) jantan dewasa yang disebabkan karena over birahi (OB):

• Jika perilaku gestang (gesek tangkringan) tersebut terjadi pada Lovebird (LB) jantan yang sudah dewasa, maka terapi penyembuhan yang efektif adalah dengan menjodohkannya dengan Lovebird betina dewasa yang sudah siap kawin.

• Agar lebih mudah dalam proses perjodohannya bisa dengan sistem koloni, yaitu memasukkan beberapa ekor Lovebird jantan dan betina dalam satu kandang besar/polier agar bisa memilih pasangannya sendiri.

• Cara lainnya yaitu dengan sering memandikan Lovebird (LB) yang gestang (gesek tangkringan) tersebut sampai basah kuyup untuk meredam birahinya yang meluap-luap.

• Embunkan Lovebird (LB) setiap pagi untuk menghirup udara segar pagi hari. Suhu udara yang dingin di pagi hari juga dapat membantu menyetabilkan birahi Lovebird.

• Pada saat Lovebird (LB) berperilaku gestang (gesek tangkringan) karena over birahi (OB), sebaiknya berikan pakan berupa milet putih saja agar birahinya lebih terkontrol. Ekstra fooding (EF) seperti kangkung, jagung muda dan lainnya serta pakan bijian mix jangan diberikan dulu untuk sementara sampai perilaku gestang tersebut sembuh.

Cara menyembuhkan gestang (gesek tangkringan) pada Lovebird (LB) yang disebabkan karena jamur dan bakteri yang menimbulkan rasa gatal pada anus/dubur Lovebird:

• Mandikan Lovebird (LB) setiap pagi dengan air bekas cucian beras (air leri) yang dicampur dengan air rebusan daun sirih. Mandikan dengan cara dipegang dengan tangan dan celupkan tubuh Lovebird kedalam air sampai sebatas leher seperti cara memandikan burung Perkutut.

• Bagian anus/dubur Lovebird (LB) dicuci dan digosok dengan air sampai benar-benar bersih dari kotoran yang menempel.

• Cabut bulu-bulu disekitar anus/dubur Lovebird (LB) sampai plontos agar tidak menjadi sarang kuman dan bakteri yang berasal dari kotoran yang menempel pada bulu-bulu tersebut.

• Cuci tangkringan dengan detergent sampai benar-benar bersih agar bibit-bibit kuman dan bakteri yang yang menempel pada tangkringan tersebut hilang.

• Gunakan tangkringan berbentuk kotak atau lepas tangkringannya dan diganti dengan glodok jika Lovebird (LB) masih suka gestang (gesek tangkringan).

• Jika dengan cara-cara tersebut Lovebird (LB) masih saja melakukan gestang (gesek tangkringan), maka bisa kita coba dengan mencuci bagian anus/dubur Lovebird tersebut menggunakan detergent untuk membunuh jamur dan bakteri yang ada disekitar anus/dubur Lovebird.

Caranya dengan mengoleskan detergent pada bagian anus/dubur Lovebird (LB) dan digosok-gosok sebentar sampai merata kemudian dibilas dengan air bersih. Setelah itu oleskan minyak tawon pada bagian anus/dubur Lovebird sampai merata untuk membasmi jamur dan bakteri yang ada disekitar lubang anus/dubur Lovebird.

• Jemur Lovebird (LB) setiap pagi secara rutin agar kondisi fisiknya lebih sehat dan agar tidak terjangkit jamur serta bakteri.

Baca juga:

Perbedaan warna antara Lovebird biru mangsi dan Lovebird biru cobalt

Ciri-ciri Lovebird pastel kuning (paskun) dan Lovebird Lutino

Cara membentuk Lovebird (LB) muda agar fighter dan ngekek panjang

Perawatan harian Lovebird (LB) muda/paud agar rajin ngekek

Demikian sedikit informasi tentang cara ampuh mengatasi Lovebird (LB) gestang. Untuk informasi lain seputar Lovebird (LB), bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lovebird Gestang (gesek tangkringan)
400

Cara ampuh membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Murai Batu (MB) merupakan burung kicau paling populer saat ini, penampilan fisiknya yang gagah dan suaranya yang merdu penuh variasi membuat burung fighter ini layak dijuluki sebagai burung kicau nomer 1 di Indonesia.

Tapi untuk membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor termasuk gampang-gampang susah, tergantung dari pola perawatan yang kita lakukan dan yang paling utama adalah faktor mental dari Murai Batu itu sendiri.

Baca juga: Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Banyak sekali kasus dimana Murai Batu (MB) yang sudah dipelihara selama berbulan-bulan hanya ngeriwik saja sepanjang hari dan tidak pernah bersuara keras (ngeplong), terutama untuk Murai Batu muda hutan.

Ada beberapa penyebab kenapa Murai Batu (MB) hanya ngeriwik saja dan jarang atau bahkan tidak pernah ngeplong, antara lain:

Murai Batu (MB) belum beradaptasi dengan lingkungan barunya:

Untuk Murai Batu (MB) muda hutan, rata-rata hanya akan ngeriwik saja walaupun sudah dipelihara cukup lama. Murai Batu muda hutan membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan baru yang masih asing baginya, karena perubahan lingkungan yang begitu berbeda dengan kondisi lingkungan di habitat aslinya cenderung membuat Murai Batu mengalami stres, dan untuk memulihkan kondisi mentalnya yang ngedrop tersebut membutuhkan waktu relatif lama sampai Murai Batu muda hutan tersebut benar-benar mapan dan nyaman dengan lingkungan barunya.

Selama Murai Batu (MB) belum mapan dan belum nyaman dengan lingkungan barunya, maka Murai Batu tersebut tidak akan berani untuk berkicau dengan volume keras (ngeplong).

Solusi dari permasalahan tersebut adalah "sabar", karena untuk memulihkan mental dari Murai Batu (MB) liar hasil tangkapan hutan memang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama, paling tidak harus dirawat selama 8 bulan sampai 1 tahun baru mulai mapan dan rajin bunyi dengan suara ngeplong.

Yang paling penting dalam merawat Murai Batu (MB) agar cepat ngeplong adalah memberikan pakan berprotein tinggi seperti: jangkrik, kroto, ulat hongkong (UH), belalang dan cacing tanah yang harus rutin diberikan dalam jumlah yang cukup agar kebutuhan nitrisinya terpenuhi dan dan kondisi fisiknya cepat pulih, sehingga Murai Batu muda hutan tersebut bisa lebih cepat ngeplong.

Perawatan harian seperti mandi dan jemur juga harus dilakukan secara rutin dan terjadwal agar kondisi Murai Batu (MB) selalu prima dan lebih cepat untuk ngeplong.

Murai Batu (MB) pasca mabung:

Murai Batu (MB) yang baru selesai mabung akan mengalami malnutrisi/kekurangan protein dalam tubuhnya karena pada saat mabung, Murai Batu menggunakan sebagian besar protein dalam tubuhnya untuk proses pembentukan bulu-bulu baru.

Pasca mabung tersebut, Murai Batu (MB) membutuhkan waktu rekondisi selama beberapa bulan untuk memulihkan kondisi fisiknya agar benar-benar fit dan mencapai kondisi top performa seperti semula.

Jadi, jika Murai Batu (MB) yang tadinya gacor tapi setelah mabung menjadi lebih banyak ngeriwik, itu adalah hal yang wajar karena Murai Batu tersebut masih dalam masa pemulihan.

Berikan saja Ekstra fooding (EF) dengan porsi yang lebih banyak, terutama jangkrik dan kroto untuk mempercepat pemulihan kondisi dari Murai Batu (MB) yang baru selesai mabung tersebut.

Murai Batu (MB) kekurangan nutrisi:

Murai Batu (MB) adalah burung fighter dengan gaya tarung yang sangat atraktif. Perilakunya yang sangat aktif ketika sedang berkicau tersebut tentunya membutuhkan energi yang besar, dan untuk mendapatkan energi yang besar tersebut tentunya Murai Batu membutuhkan asupan nutrisi dalam jumlah yang besar pula.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, Murai Batu (MB) memerlukan pakan dengan kandungan protein yang tinggi. Jadi, agar Murai Batu ngeplong dan cepat gacor, harus diberikan pakan dan Ekstra fooding (EF) berprotein tinggi dalam jumlah yang mencukupi setiap harinya.

Jika kita rutin memberikan pakan dan Ekstra fooding (EF) berprotein tinggi dalam jumlah yang cukup, maka Murai Batu (MB) akan rajin bunyi dan cepat ngeplong.

Mental Murai Batu (MB) kurang bagus:

Mental dan karakter Murai Batu (MB) tidak semuanya sama, ada yang bermental bagus dan ada juga yang bermental jelek. Sama seperti manusia, ada yang pemberani dan percaya diri, ada juga yang pengecut dan minder.

Jadi, kalau kebetulan kita mendapatkan Murai Batu (MB) dengan mental yang jelek (lemah), maka kita harus benar-benar sabar dalam merawatnya karena Murai Batu dengan karakter seperti itu, membutuhkan waktu lebih lama agar benar-benar mapan dan berani berkicau dengan volume penuh (ngeplong).

Untuk membantu menguatkan mentalnya, kita bisa menggantang Murai Batu (MB) tersebut bersama dengan burung-burung kecil yang gacor seperti: Kenari, Kolibri, Ciblek dan lainnya.

Burung-burung kecil yang gacor tersebut selain digunakan sebagai masteran, juga dapat memancing emosi Murai Batu (MB). Karena suara kicauan dari burung-burung kecil yang berisik tersebut akan membuat Murai Batu marah dan akan terpancing untuk membalas kicauan burung-burung kecil tersebut dengan suara kicauannya yang keras (ngeplong).

Lama-kelamaan, mental dari Murai Batu (MB) tersebut akan semakin kuat karena merasa paling dominan di wilayahnya, hal itu disebabkan karena yang ada di sekitarnya hanya burung-burung kecil yang di anggap lebih lemah dan tidak mengancam keberadaannya.

Perawatan dan settingan harian yang tidak konsisten:

Hal yang paling utama dalam merawat Murai Batu (MB) dan jenis burung kicau lainnya adalah "konsistensi", jika kita ingin mendapatkan hasil yang maksimal.

Jangan sering merubah pola perawatan dan settingannya karena akan membuat Murai Batu (MB) tidak akan pernah mapan dan sulit untuk bisa ngeplong, apalagi gacor.

Jika kita menerapkan satu pola perawatan  atau settingan untuk Murai Batu (MB), maka hasilnya baru bisa terlihat setelah kita terapkan beberapa bulan secara konsisten, tidak mungkin dalam satu atau dua hari langsung terlihat hasilnya.

Lakukan perawatan secara konsisten dan amati perubahan pada Murai Batu (MB) yang kita rawat, karena pada dasarnya Murai Batu akan beradaptasi dan terbiasa dengan pola perawatan dan settingan yang secara konsisten kita lakukan.

Jangan sering merubah pola perawatan dan settingan Murai Batu (MB) karena terpengaruh dan mengikuti pola perawatan dan settingan dari orang lain, karena karakter dari masing-masing Murai Batu berbeda-beda dan pola perawatan serta settingannya tidak bisa disama ratakan antara Murai Batu yang satu dengan Murai Batu yang lainnya.

Berikut ini adalah contoh pola perawatan dan settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar agar rajin bunyi dan ngeplong:

• Embunkan Murai Batu (MB) mulai jam 05.00/05.30 pagi, berikan jangkrik 2 ekor dan ulat hongkong (UH) 5 ekor.

• Jam 07.00 pagi atau setelah Matahari mulai terasa hangat, Murai Batu (MB) bisa dimadikan di bak keramba, biarkan mandi sampai puas. Sambil menunggu Murai Batu selesai mandi, kandangnya dibersihkan.

• Setelah seleaai mandi, masukkan kembali kedalam kandang harian untuk di angin-anginkan, berikan jangkrik 5 ekor dan kroto segar dengan porsi 2 sendok makan.

• Setelah semua bulu-bulunya kering, kemudian Murai Batu (MB) dijemur sampai terlihat mangap dan gelisah baru di angkat dan diteduhkan. Pada saat dijemur, ambil voer dan air minumnya untuk melatih ketahanan fisik dari Murai Batu, serta untuk mempertebal volume suaranya.

• Setelah itu Murai Batu (MB) di angin-anginkan dulu selama 30 menit untuk mendinginkan suhu tubuhnya. Kemudian masukkan voer dan air minum yang telah dicampur beberapa tetes vitamin khusus untuk burung kicau. Pemberian vitamin tersebut cukup dilakukan seminggu sekali saja untuk menjaga kondisi fisik Murai Batu agar selalu prima.

• Setelah itu Murai Batu (MB) dikerodong dan tempatkan ditempat yang tenang bersama burung-burung masteran seperti Cililin, Cucak jenggot, Kapas tembak, Lovebird dan lainnya, atau bisa juga dimaster dengan menggunakan suara dari Mp3 player.

• Sore harinya, Murai Batu (MB) di keluarkan lagi untuk di angin-anginkan dan dibersihkan kandangnya.

• Ganti air minumnya dan berikan jangkrik sebanyak 7 ekor yang telah dipotong kaki-kakinya.

• Setelah itu Murai Batu (MB) kembali di kerodong untuk istirahat sampai pagi hari.

Baca juga:

Tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah

Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan

Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung

Demikian sedikit informasi tentang cara ampuh membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)
400

Perawatan Jalak Nias agar cepat gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Jalak Nias adalah burung yang sangat mudah dipelihara, karena burung ini tidak pilih-pilih jenis pakan. Diberikan voer apa saja pasti dimakan, diberikan buah apapun pasti habis dimakan, bahkan tanpa diberikan Ekstra foodingpun burung ini akan tetap cerewet.

Perawatan Jalak Nias termasuk sangat mudah. Untuk menjadikannya cepat gacor, Jalak Nias bisa diberikan pakan berupa voer, buah-buahan, dan bisa juga diberikan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dan ulat hongkong (UH) kalau ingin menjadikannya makin rajin bunyi.

Perawatan harian untuk Jalak Nias:

• Pagi hari Jalak Nias dikeluarkan dari rumah untuk mendapatkan sinar Matahari pagi.

• Setelah itu, mandikan Jalak Nias dengan disemprot menggunakan sprayer atau biar mandi sendiri dicepuk khusus untuk mandi.

• Bersihkan kandangnya dari semua kotoran, karena nafsu makan Jalak Nias sangat rakus sehingga kotorannya juga banyak dan cepat menumpuk di dasar kandangnya. Jalak Nias juga termasuk burung yang jorok karena sangat suka bermain air pada cepuk minumnya.

• Tambahkan atau ganti voer dengan yang baru, air minumnya juga diganti dengan yang baru.

• Berikan juga buah-buahan seperti pisang atau pepaya.

• Setelah dimandikan, burung di angin-anginkan sampai bulu-bulunya kering. Berikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) 10 ekor.

• Setelah itu burung dijemur secukupnya saja.

• Setelah selesai dijemur, gantang burung ditempat yang teduh dan biarkan ngoceh sepuasnya.

• Sore hari sekitar jam 16.00, Jalak Nias bisa dimandikan lagi.

• Bersihkan kandangnya dan ganti air minumnya dengan yang baru, karena biasanya Jalak Nias suka mengotori air minumnya.

• Berikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) 10 ekor.

• Kemudian masukkan Jalak Nias kedalam rumah untuk istirahat.

Cara menjinakkan Jalak Nias:

• Proses penjinakan Jalak Nias bisa dipercepat dengan cara sering dimandikan sampai basah kuyup lalu diberikan jangkrik dan ulat hongkong (UH) langsung dari tangan kita.

• Gantang Jalak Nias ditempat yang ramai lalu lalang orang atau kendaraan agar terbiasa dengan keramaian.

Lakukan perawatan di atas dengan konsisten, dan dalam waktu yang tidak terlalu lama Jalak Nias akan rajin bunyi dan gacor. Karena burung ini cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya, dan kalau sudah mapan burung ini akan rajin berkicau sepanjang hari.

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa, Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia

Cara melatih burung Beo agar bisa bicara

Perawatan harian Jalak Putih/Jalak Pito agar lebih gacor

Tips perawatan Jalak Suren Jawa (Lokal) agar cepat gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Jalak Nias agar cepat gacor. Untuk informasi lain seputar burung Jalak, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak Nias
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang