Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
400

Ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Jika kita memelihara Kacer untuk ocehan dirumah atau untuk di ikut sertakan dalam lomba, maka kita harus memilih yang berjenis kelamin jantan. Karena hanya Kacer jantanlah yang memiliki suara kicauan bervariasi dengan banyak materi isian dan volume suara yang keras.

Untuk membedakan jenis kelamin Kacer dewasa tentunya sangat mudah, karena antara Kacer jantan dan Kacer betina dewasa memiliki warna bulu yang berbeda. Bulu hitam pada Kacer jantan tampak pekat dan mengkilap, sedangkan bulu hitam pada Kacer betina tampak kusam/abu-abu.

Tapi bagaimana kalau kita memelihara Kacer dari anakan/trotolan..??

Untuk membedakan antara Kacer trotolan jantan dan Kacer trotolan betina memang agak sulit, karena keduanya memiliki penampilan fisik yang serupa jika dilihat sekilas. Tapi jika diperhatikan dengan seksama, sebetulnya ada beberapa ciri-ciri khisus yang membedakan antara Kacer trotolan jantan dan betina, di antaranya:

Ciri-ciri Kacer trotolan jantan:

• Jika diperhatikan, bulu hitam pada anakan/trotolan Kacer jantan warnanya lebih tegas, dan biasanya ada beberapa helai bulu yang sudah berwarna metalik/mengkilap seperti Kacer dewasa.
• Warna trotolnya terlihat lebih coklat.
• Bentuk kepalanya terlihat papak/ceper.
• Postur tubuhnya tampak lebih tegak saat berdiri.
• Tingkah lakunya lebih agresif.
• Pangkal lidah bagian dalam yang berbentuk huruf "V" tedapat dua titik berwarna hitam.
• Paruh bagian bawah berwarna hitam pekat.

Ciri-ciri Kacer trotolan betina:

• Bulu hitam pada anakan/trotolan Kacer betina tampak kusam/pudar dan sama sekali tidak tidak terdapat bulu metalik/mengkilap.
• Warna bulu trotolnya coklat pucat.
• Bentuk kepalanya terlihat bulat.
• Postur tubuhnya lebih mendatar ketika berdiri, dan tidak tampak membusungkan dada.
• Tingkah lakunya lebih kalem dan tidak terlalu aktif.
• Pada bagian lidahnya tidak terdapat titik berwarna hitam.
• Paruh bagian bawah berwarna hitam pudar keputihan.

Baca juga:

Kacer trotolan hutan vs Kacer trotolan hasil penangkaran

Tips perawatan Kacer trotolan agar memiliki mental fighter yang tangguh

Cara menjinakkan Kacer yang terlalu giras

Cara merawat Kacer mabung/ngurak yang tepat

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer trotolan jantan dan Kacer trotolan betina
400

Mengatur keseimbangan antara birahi dan emosi pada Kacer lomba

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Kunci utama dari seekor Kacer untuk bisa juara adalah pada ketangguhan mentalnya yang didukung oleh keseimbangan antara birahi, emosi dan power/stamina.

Lalu bagaimana ciri-ciri Kacer yang sudah sinkron antara birahi, emosi dan powernya, atau sudah siap tempur..??

Ciri-ciri Kacer yang dalam kondisi siap tempur:

• Sangat responsif terhadap suara-suara yang didengarnya, apalagi terhadap suara burung sejenis.

• Jika merasa terganggu, Kacer akan langsung bereaksi dengan mengeluarkan materi isiannya terutama suara-suara tembakan.

Antara birahi dan emosi sebetulnya saling mendukung dan bukan bertolak belakang. Tapi khusus untuk Kacer lapangan, maka tingkat emosinya harus lebih tinggi dari tingkat birahinya.

Kacer lapangan mutlak harus memiliki mental fighter yang tangguh dan harus memiliki emosi yang tinggi karena ketika Kacer bertarung di atas gantangan, maka yang dihadapinya adalah Kacer-Kacer jantan yang di anggap mengancam keberadaannya dan harus segera di taklukkan, bukan Kacer-Kacer betina yang harus dirayu untuk dikawini.

BIRAHI bisa didapat dari asupan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto dan ulat hongkong (UH) dalam porsi yang tepat.

EMOSI bisa dimaksimalkan dengan penjemuran dan pengerodongan serta pemberian Ekstra fooding (EF) yang bersifat panas dan dapat meningkatkan suhu tubuh Kacer seperti ulat hongkong (UH), larva tawon dan kelabang.

STAMINA bisa didapatkan dari asupan Ekstra fooding (EF) dalam porsi yang cukup dan juga dengan latihan terbang di kandang umbaran secara teratur dan terjadwal.

Ciri-ciri Kacer over birahi (OB):

• Mbagong ketika mendengar suara Kacer lain.

• Ngejar-ngejar ketika bertemu lawan seperti ingin menerkam dan beradu fisik, bahkan ketika melihat orang membawa sangkar kosong.

• Sering terlihat mematuk-matuk sesuatu sebagai pelampiasan birahinya seperti jeruji sangkar dan ornamen sangkar lainnya, bahkan kadang sampai mematuki bulunya sendiri.

• Di trek ngobra tapi tidak keluar suaranya.

Ciri-ciri Kacer over emosi:

• Jika melihat musuh dari dekat cenderung menerjang sangkar seperti ingin menerkam lawannya.

• Sangat sensitif dan sering buka ekor.

• Lebih sering bongkar isian daripada bersuara Kaceran.

• Sangat agresif dan berakhir mbagong ketika bertemu lawan.

Ciri-ciri Kacer yang belum sinkron antara birahi dan emosinya:

• Birahi rendah emosi tinggi

Biasanya rajin ngeplong dan lebih banyak materi tembakan yang dikeluarkan disertai ngeplay buka ekor tapi durasi kerjanya kurang maksimal karena tingkat birahinya terlalu rendah sehingga kuantitas suaranya kurang maksimal dan kadang suka berhenti ditengah jalan (ngetime).

• Emosi rendah birahi tinggi

Mainnya cenderung suka turun tangkringan (ngelantai), ngeruji, atau bahkan mbagong dan banyak bersuara ngeplong Kaceran saja serta jarang mengeluarkan materi-materi tembakan.

Itulah pentingnya perawatan 1 minggu sebelum lomba agar kita bisa mengontrol tingkat birahi dan emosi Kacer agar seimbang, sehingga kita bisa mendapatkan tingkat birahi dan emosi yang tepat agar burung bisa full bongkar isian dengan durasi kerja maksimal tanpa banyak jeda, ngeplay dan ngotot saat dilombakan serta tidak bertingkah nakal seperti ngeruji, ngelantai dan mbagong.

Untuk Kacer lomba sebaiknya dikondisikan agar tidak terlalu gacor dirumah untuk menyimpan tenaga ketika dilombakan.

Selama 1 minggu cukup kita kontrol tingkat emosi dan birahinya saja tanpa mengharapkannya gacor dirumah, untuk itu sebaiknya Kacer lebih banyak dikerodong (full kerodong) setiap harinya, bahkan kalau perlu dengan kerodong dobel.

Kacer yang sudah siap lomba bisa dilihat dari reaksinya ketika mendengar suara siulan atau tepukan tangan, atau mendengar suara Kacer lain walaupun hanya suara Mp3.

Kalau Kacer langsung bereaksi buka ekor dan membalas dengan suara-suara tembakan berarti Kacer dalam kondisi siap tempur.

Kesimpulannya:

Tingkat birahi pada Kacer lebih dominan dipengaruhi oleh faktor pemberian Ekstra fooding (EF), sedangkan tingkat emosinya lebih dipengaruhi oleh penjemuran dan pengerodongan.

Untuk mendapatkan settingan yang tepat, kita harus berani melakukan trial error, sehingga kita tahu apa jenis Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Kacer gacoan kita, dan berapa banyak porsi yang harus diberikan sehingga tidak kurang ataupun over.

Selain itu, emosi Kacer juga bisa dipengaruhi oleh karakter dari Kacer itu sendiri, bisa karena karakter bawaan (tipe fighter tinggi/emosional), atau emosi yang sengaja dibentuk dari pola perawatan sehari-hari.

Kacer dengan tipikal emosional/fighter tinggi bisa dikontrol dan disiasati dengan intensitas mandi lebih sering untuk mengurangi atau menurunkan emosinya, dan juga dengan sering diumbar. Berikan Ekstra fooding (EF) yang tidak berpotensi menaikkan suhu tubuh Kacer seperti jangkrik, kroto, ulat bumbung, dan ulat daun pisang

Sedangkan Kacer yang terkesan dingin/kurang emosi/fighter rendah, bisa disiasati dengan cara full krodong, mengurangi mandi, dan memaksimalkan durasi penjemurannya. Berikan Ekstra fooding (EF) yang dapat meningkatkan suhu tubuh kacer seperti ulat hongkong (UH) bisa diberikan dengan porsi lebih banyak, dan bisa juga diberikan larva tawon atau kelabang.

Baca juga:

Perawatan ekstrim untuk Kacer petarung

Penyebab Kacer salto dan cara mengatasinya

Kunci sukses bermain Kacer

Cara pemasteran untuk Kacer lapangan dan Kacer rumahan yang efektif

Demikian sedikit informasi tentang cara mengatur keseimbangan antara birahi dan emosi pada Kacer lomba. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer Poci
400

Manfaat daun sereh dan jahe untuk Lovebird (LB)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Manfaat daun sereh untuk Lovebird (LB):

Sereh lebih umum kita kenal sebagai bumbu dapur yang berguna sebagai pelengkap untuk mengharumkan aroma masakan. Tapi selain bermanfaat sebagai bumbu masakan, ternyata sereh juga bisa dimanfaatkan sebagai ramuan herbal untuk Lovebird (LB).

Daun sereh bermanfaat untuk menghangatkan tubuh Lovebird (LB), dan untuk mencegah Lovebird terserang flu ketika cuaca kurang bagus yang bisa mengakibatkan suaranya menjadi serak. Selain itu, air rebusan daun sereh juga berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan Lobebird (LB).

Tapi yang paling utama dari manfaat ramuan herbal daun sereh adalah untuk menjadikan Lovebird (LB) lebih rajin ngekek dengan durasi panjang.

Berikut ini adalah cara pembuatan dan pemberian ramuan herbal daun sereh untuk Lovebird (LB):

• Cara membuat ramuan herbal daun sereh:

Rebus air sebanyak 1/2 liter sampai mendidih, kemudian masukkan 1 batang sereh yang sudah digeprek. Tunggu sampai air rebusan daun sereh berubah warna menjadi agak kemerahan dan tercium aroma harum khas daun sereh lalu di angkat dan didinginkan terlebih dulu.

• Cara pemakaian:

Air rebusan daun sereh tersebut cukup diberikan 3 kali seminggu setelah Lovebird (LB) dijemur atau setelah di umbar.

Manfaat jahe untuk Lovebird (LB):

Selama ini jahe dikenal luas sebagai bahan untuk minuman yang berkhasiat menghangatkan tubuh serta untuk meringankan berbagai masalah kesehatan.

Selain itu, jahe juga banyak dimanfaatkan sebagai bumbu/pelengkap berbagai jenis masakan. Jahe juga bisa menghilangkan bau amis pada masakan yang berbahan dasar daging dan juga ikan.

Jahe juga tidak hanya memiliki manfaat untuk Manusia, ternyata jahe juga bisa dimanfaatkan sebagai ramuan herbal untuk menjaga vitalitas Lovebird (LB).

Berikut ini beberapa khasiat jahe untuk Lovebird (LB):

• Mengobati serak pada Lovebird (LB)

Tidak berbeda jauh dengan khasiatnya untuk Manusia, jahe juga bermanfaat untuk melegakan tenggorokan dan menjernihkan suara Lovebird (LB).

Cara membuatnya:

• Jahe dibakar terlebih dulu sampai matang lalu digeprek, kemudian disedu dengan air panas dan tambahkan gula merah/gula jawa secukupnya. Setelah air seduhan jahe tersebut dingin, kemudian berikan pada Lovebird (LB).

• Cara lainnya bisa dengan merebus jahe yang sudah digeprek langsung tanpa dibakar terlebih dulu. Setelah airnya mendidih lalu di angkat dan disaring agar terpisah dari ampas-ampasnya. Kemudian tambahkan madu murni secukupnya dan juga air perasan jeruk nipis secukupnya. Dan setelah air rebusan jahe tadi dingin, bisa diberikan pada Lovebird (LB).

• Seduhan air jahe bisa diberikan pada Lovebird (LB) seminggu dua kali dengan jarak pemberian tiga hari sekali.

• Jahe tidak hanya bisa diberikan pada Lovebird (LB) dalam bentuk minuman saja, tapi juga bisa dijadikan serbuk jahe yang dicampurkan dalam pakan Lovebird (LB) yang berupa biji-bijian.

• Cara membuat serbuk jahe tersebut yaitu jahe diparut sampai menjadi serbuk, kemudian dikeringkan terlebih dulu sebelum diberikan pada Lovebird (LB).

Baca juga:

Ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan

Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu

Ciri-ciri perbedaan fisik dan perilaku antara Lovebird (LB) jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang manfaat daun sereh dan jahe untuk Lovebird (LB). Untuk informasi lain seputar Lovebird (LB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga nermanfaat
Terima kasih

Manfaat daun sereh dan jahe untuk Lovebird (LB)
400

Pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sekarang ini sudah banyak sekali Kicau Mania yang berhasil menangkarkan Murai Batu (MB). Selain untuk menyalurkan hobi, menangkarkan Murai Batu juga menjadi bisnis yang cukup menjanjikan dengan penghasilan yang fantastis.

Harga Murai Batu (MB) yang cukup tinggi dan stabil dipasaran, serta didukung minat para penggemar Murai Batu yang semakin hari semakin meningkat terhadap Murai Batu anakan/trotolan daripada Murai Batu muda hutan (MH), membuat anakan/trotolan Murai Batu hasil penangkaran menjadi laris manis dipasaran.

Alasan para penggemar Murai Batu (MB) lebih memilih untuk memelihara Murai Batu anakan/trotolan terbilang cukup beragam, di antaranya karena harganya lebih murah dari Murai Batu dewasa atau yang sudah jadi, dan resiko kematiannya juga relatif lebih kecil dibandingkan dengan Murai Batu muda hutan (MH).

Selain itu, Murai Batu (MB) anakan/trotolan  lebih mudah untuk dibentuk dan dilatih sesuai keinginan kita, misalnya untuk materi lagunya yang bisa kita bentuk dengan pemasteran sesuai keinginan kita, sehingga Murai Batu anakan/trotolan tersebut nantinya setelah dewasa akan memiliki materi isian seperti yang kita ajarkan.

Tapi untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan sampai menjadi burung dewasa yang gacor membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan juga harus diberikan perawatan yang tepat dan konsisten setiap harinya.

Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk merawatnya, karena Murai Batu (MB) anakan/trotolan membutuhkan perhatian lebih dari mulai pemberian pakan yang berkualitas, pemberian multi vitamin selama masa pertumbuhannya, perawatan mandi dan jemur, serta pemasteran yang tepat.

Karena itu, sebelum kita memilih untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan tentunya kita harus siap mengorbankan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, karena kita tidak bisa langsung menikmati kemerduan suaranya sampai anakan/trotolan Murai Batu tersebut tumbuh dewasa.

Agar Murai Batu (MB) anakan/trotolan tersebut memiliki materi lagu yang variatif ketika dewasa nanti, maka pemasteran menjadi point penting yang wajib dilakukan karena Murai Batu anakan/trotolan yang lahir dipenangkaran tentunya tidak memiliki suara asli/suara hutan karena tidak mendapatkan pemasteran alami, berbeda dengan Murai Batu muda hutan (MH) yang lahir di alam bebas yang sudah memiliki isian suara hutan yang dipelajari di habitat aslinya.

Pemasteran Murai Batu (MB) anakan/trotolan harus dilakukan secara bertahap sesuai tingkat usianya. Pemasteran tahap pertama bisa mulai kita lakukan ketika usia anakan/trotolan Murai Batu berusia satu bulan.

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 1 bulan:

Suara isian yang di ajarkan pada masa-masa awal ini sebaiknya adalah suara-suara dari burung-burung kecil yang ngeroll seperti: Kolibri, Gelatik dan Pleci yang tidak membuat anakan/trotolan Murai Batu kaget dan merasa tertekan.

Keberadaan burung-burung kecil tersebut juga dapat membuat mental anakan/trotolan Murai Batu menjadi kuat karena merasa lebih dominan dari burung-burung lain disekitarnya.

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 3 bulan:

Setelah Murai Batu (MB) sudah berusia dua bulan atau lebih, kita dapat mulai mengajarkan suara-suara masteran yang yang lebih keras dan berkarakter nembak, seperti misalnya suara: Kenari, Tengkek buto, dan Ciblek.

Burung Murai Batu yang sudah diperdengarkan banyak suara kicauan dari ragam jenis burung berbeda membantunya untuk memperkaya suara isiannya. Selain itu, dengan memaster burung Murai Batu dari usia muda atau trotolan membantunya untuk mengeluarkan suara asli saat sudah menginjak usia dewasa. 

Pemasteran Murai Batu (MB) pada usia remaja:

Pemasteran untuk Murai Batu (MB) jangan hanya terhenti sampai pada usia tiga bulan saja, tapi harus terus dilakukan secara bertahap dan konsisten sampai anakan/trotolan Murai Batu tersebut menjadi dewasa.

Pada usia remaja, kita bisa mulai memasternya dengan suara-suara tembakan panjang dan kasar, seperti suara: Cililin, Lovebird, Kapas tembak dan Cucak jenggot. Karena pada usia remaja, mental Murai Batu (MB) sebagai burung fighter sudah mulai terbentuk, jadi suara-suara dengan karakter kasar dan menekan teraebut, selain untuk memperkaya materi isiannya juga berfungsi untuk membiasakan Murai Batu untuk mendengar suara-suara keras dan kasar. Sehingga ketika di ikutkan lomba, Murai Batu tersebut tidak akan merasa takut dan tertekan lagi ketika mendengar suara-suara tembakan lawannya yang keras dan bervariasi.

Baca juga:

Pakan wajib untuk Murai Batu bahan/bakalan agar cepat bunyi

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Demikian sedikit informasi tentang pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) trotolan
400

Ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Untuk memilih bahan Lovebird (LB) yang prospek lapangan, selain melihat dari aspek trah/gen dari indukannya, juga harus memperhatikan ciri-ciri fisik/katuranggannya.

Ciri-ciri fisik tersebut akan sangat membantu dalam memilih Lovebird (LB) yang prospek lapangan, terutama jika kita membeli bahan ombyokan, bukan dari penangkaran yang sudah jelas silsilahnya.

Jika kita memilih Lovebird (LB) bahan ombyokan, maka harus memperhatian beberapa aspek, yaitu:

Bentuk fisik:

• Kaki

Pilihlah Lovebird (LB) yang memiliki bentuk kaki besar dengan cengkeraman yang kuat. Lovebird (LB) dengan ciri-ciri fisik tersebut diyakini ketika ngekek akan nagen di tangkringan.

• Paruh

Pilihlah Lovebird (LB) yang memiliki pangkal paruh yang paling besar di antara Lovebird (LB) lainnya, karena dapat mengeluarkan suara yang lebih keras dan berpotensi lebih cerewet.

• Mata

Burung yang memiliki mata besar dan melotot dengan sorot mata tajam sudah dikenal memiliki mental yang bagus, ciri tersebut bukan hanya berlaku untuk memilih Lovebird (LB) saja, tapi juga berlaku untuk memilih burung kicau jenis lainnya.

• Ekor dan sayap

Ciri-ciri Lovebird (LB) yang fighter bisa dilihat dari bentuk ekor dan sayapnya. Pilihlah Lovebird (LB) dengan bentuk ekor melengkung mendekati tangkringan dan sayap yang menyilang, karena rata-rata Lovebird (LB) dengan bentuk ekor melengkung dan sayap menyilang memiliki mental fighter yang bagus.

Baca juga: Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

• Leher dan Kepala

Lovebird (LB) yang memiliki bentuk kepala besar dengan leher yang panjang diyakini mampu mengatur nafas dan mengeluarkan suara ngekek dengan durasi panjang serta memiliki power di atas rata-rata.

Tingkah laku:

Pilihlah Lovebird (LB) yang tampak tenang dan tidak takut ketika kita dekati, karena Lovebird (LB) yang tidak takut pada Manusia akan lebih mudah untuk dirawat, karena Lovebird (LB) tersebut sudah memiliki modal mental yang kuat. Jadi tinggal mencari settingannya saja agar memiliki performa yang maksimal.

Jika kita membeli Lovebird (LB) dalam kandang ombyokan, usahakan untuk memantaunya dengan cermat dan teliti agar bisa mendapatkan bahan ombyokan yang prospek.

Jika terpantau ada Lovebird (LB) yang sering narik ngekek walaupun banyak orang disekitarnya, maka Lovebird (LB) tersebut bisa menjadi pilihan.

Baca juga:

Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu

Cara ampuh mengatasi Lovebird (LB) gestang

Cara membentuk Lovebird (LB) muda agar fighter dan ngekek panjang

Ciri-ciri perbedaan fisik dan perilaku antara Lovebird (LB) jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan. Untuk informasi lain seputar Lovebird (LB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lovebird (LB) fighter
400

Penyebab Cucak ijo (CI) didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak ijo (CI) yang sibuk didis sewaktu dilombakan menandakan kalau belum benar-benar siap untuk dilombakan, karena Cucak ijo (CI) yang sering didis/nyisir bulu pasti tidak akan bisa kerja maksimal saat digantangkan dan cenderung lebih banyak diam sambil sibuk merapikan bulu-bulunya.

Semua jenis burung pasti suka melakukan didis/nyisir bulu untuk merapikan bulu-bulunya, karena itu adalah naluri alami dari seekor burung untuk menjaga penampilannya.

Maka dari itu, sebelum kita membawa Cucak ijo (CI) kelapangan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengamati terlebih dulu kapan biasanya Cucak ijo (CI) tersebut didis, apakah hanya pada saat baru buka kerodong, setelah dimandikan, atau hanya ketika digantangan saja.

Jadi, kita harus mengetahui kebiasaan Cucak ijo (CI) tersebut biasa melakukan didis. Jika kita sudah mengetahui kebiasaannya tersebut, maka akan lebih mudah untuk mengatasinya. Misalnya:

• Jika Cucak ijo (CI) selalu didis ketika baru buka kerodong, maka saat sampai dilokasi lomba, kerodongnya dibuka dulu sampai Cucak ijo (CI) tersebut tidak didis lagi baru digantangkan.

• Jika Cucak ijo (CI) suka didis setelah dimandikan, maka setelah mandi biarkan semua bulu-bulunya kering dulu dan biarkan Cucak ijo (CI) puas didis baru bisa digantangkan.

• Jika Cucak ijo (CI) didis digantangan karena masih adanya bulu-bulu yang baru tumbuh atau masih dalam kondisi nyulam bulu, maka sebaiknya jangan melombakannya dulu, karena kemungkinan besar Cucak ijo (CI) tersebut akan lebih banyak diam dan hanya sibuk didis/menyisir bulu-bulunya saja sambil menghilangkan ketombe dari bulu-bulu yang baru tumbuh.

• Jika Cucak ijo (CI) sering didis karena terkena serangan kutu, maka harus di atasi dulu dengan membasmi kutu-kutu yang bersarang pada bulu-bulunya. Caranya: Bisa dimandikan dengan air rebusan daun sirih merah. Tapi cara ini membutuhkan waktu lebih lama sampai semua kutu pada bulu-bulu Cucak ijo (CI) benar-benar hilang.

Cara lain yang lebih cepat dan praktis untuk membasmi kutu pada bulu-bulu Cucak ijo (CI) adalah dengan memandikannya menggunakan shampo pembasmi kutu khusus untuk burung.

• Jika Cucak ijo (CI) sering didis karena bulu-bulunya sudah tua dan terlihat kering, atau akan mengalami mabung/ngurak, maka sebaiknya jangan dilombakan dulu sampai masa mabungnya selesai, karena Cucak ijo (CI) yang akan memasuki masa mabung/ngurak cenderung tidak aktif dan lebih banyak diam  atau hanya ngriwik saja.

Baca juga: Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

• Jika Cucak ijo (CI) didis karena terlalu sering dikerodong, maka penanganannya sebelum digantang buka kerodong terlebih dulu, dan biarkan Cucak ijo (CI) tersebut didis/nyisir bulu sepuasnya.

Karena rata-rata Cucak ijo (CI) yang sering dikerodong cenderung akan lebih sering didis/menyisir bulu-bulunya karena pada saat dikerodong, Cucak ijo (CI) tersebut lebih banyak diam dan tidak melakukan apa-apa, dan baru setelah kerodong dibuka, burung mulai aktif beraktifitas, salah satunya yaitu didis untuk merapikan bulu-bulunya.

• Jika Cucak ijo (CI) melakukan didis ketika terkena sinar Matahari, betarti Cucak ijo (CI) tersebut kurang jemur. Maka usahakan sebisa mungkin untuk memilih nomor gantangan pada posisi yang tidak akan terkena sinar Matahari ketika sesi Cucak ijo (CI) berlangsung untuk mengantisipasi Cucak ijo (CI) didis ketika lomba sedang berlangsung.

Baca juga:

Penyebab Cucak ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Ciri-ciri fisik Cucak ijo (CI) asli Banyuwangi

Penanganan yang tepat untuk Cucak ijo (CI) macet bunyi

Perawatan khusus untuk  Cucak Ijo (CI) agar gacor dan ngentrok

Demikian sedikit informasi tentang penyebab Cucak ijo (CI) didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) kurang jemur
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang