Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post

Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak ijo (CI) sampai saat ini masih menjadi burung favorit bagi para Kicau Mania. Lomba burung kicau kelas Cucak ijo (CI) juga masih ramai digelar hampir disemua daerah.

Kualitas Cucak ijo (CI) memang tidak diragukan lagi, dari segi suara, gaya tarung, sampai pada variasi kicauannya yang mewah memang pantas membuat burung ini menjadi primadona setelah Murai Batu (MB) dan tetap bertahan diantara burung-burung kicau jenis lainnya yang kini mulai sepi peminat.

Harga Cucak ijo (CI) juga masih tetap stabil dibandingkan harga burung-burung lain yang mulai anjlok. Stabilnya harga dan popularitas Cucak ijo (CI) disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:

• Kualitas dari Cucak ijo (CI) itu sendiri yang membuat banyak orang menyukainya.

• Pengaruh dari event-event lomba burung kicau dari tingkat Latber sampai lomba tingkat Nasional yang masih banyak membuka kelas untuk Cucak ijo (CI).

• Sulitnya menangkarkan Cucak ijo (CI) yang menyebabkan stok Cucak ijo (CI) dipasaran menjadi terbatas karena hanya mengandalkan pasokan dari alam yang populasinya semakin menipis.

Karena terbatasnya stok Cucak ijo (CI) dipasaran tersebut yang menyebabkan harganya tetap stabil.

Berbeda dengan burung-burung kicau jenis lainnya yang harganya cenderung menurun seperti Kacer, Kenari, Lovebird (LB), Jalak suren dan lainnya yang mudah ditangkarkan.

Karena banyaknya peternak yang berhasil menangkarkan burung-burung tersebut sehingga menyebabkan stok dipasaran melimpah karena dipasok dari peternakan dan dari hasil tangkapan dari alam.

Karena stok yang melimpah tersebut, akhirnya menyebabkan harganya menjadi anjlok karena adanya persaingan harga agar burung cepat laku.

Sebelum kita memelihara Cucak ijo (CI), tidak ada salahnya jika kita mengenal karakter dari burung cerdas ini agar kita dapat memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan karakternya.

• Cucak ijo (CI) adalah burung semi fighter

Cucak ijo (CI) bukan merupakan petarung murni, sifat fighternya akan muncul pada kondisi tertentu dimana kondisi birahi dan emosinya berada pada tingkat ideal sehingga secara naluri burung ini akan lebih agresif dalam menjaga wilayah teritorialnya.

• Cucak ijo (CI) takut dengan suasana gelap

Cucak ijo (CI) tidak suka dengan kegelapan dan akan panik jika berada pada suasana yang gelap. Dalam merawat Cucak ijo (CI), sebisa mungkin hindari menempatkannya pada ruangan yang gelap, apalagi membawanya pada malam hari karena akan mengakibatkan burung ini panik dan glabrakan yang dapat menyebabkannya menjadi stress.

Sangat cerdas tapi mudah lupa

Cucak ijo (CI) memiliki kecerdasan yang luar biasa karena dapat menirukan suara-suara burung lain bahkan suara-suara lain yang didengarnya dengan sangat cepat.

Cucak ijo (CI) sangat mudah di master, tapi burung ini juga memiliki kelemahan yaitu jika dalam waktu yang cukup lama tidak pernah mendengar suara-suara isian yang sudah direkamnya, maka suara-suara isian yang sudah ada dalam memorinya tersebut akan dilupakannya.

• Mudah jinak dan cepat gacor

Cucak ijo (CI) memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat baik, karena itulah burung ini mudah jinak dan cepat gacor.

Baca juga:

Cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI)

Solusi Cucak ijo (CI) melet

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Demikian sedikit informasi tentang "Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)". Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI)

Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Belakangan ini Tengkek Buto mulai banyak dipelihara oleh para Kicau Mania, meskipun sebetulnya suaranya tidak semerdu burung-burung kicauan lain pada umumnya.

Suara Tengkek Buto cenderung monoton dan hanya memiliki suara ngekek/tembakan rapat saja yang sama sekali tidak enak untuk didengarkan. Tapi justru suara tembakan rapat tersebut yang menjadikan Tengkek Buto populer dan banyak dipelihara karena tujuannya memang hanya untuk masteran burung-burung lomba seperti Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI), dan lainnya.

Tengkek Buto merupakan burung pemakan serangga, ikan-ikan kecil, katak kecil, dan binatang-binatang kecil lainnya, sehingga dalam perawatannya sebisa mungkin harus mengikuti kebiasaannya di alam bebas agar Tengkek Buto yang kita pelihara tersebut selalu sehat dan tercukupi kebutuhan nutrisinya.

Jika Tengkek Buto dalam kondisi sehat, pasti akan rajin bunyi dan bisa dijadikan masteran/guru vokal untuk burung-burung gacoan kita.

Agar Tengkek Buto bisa jinak dan lebih cepat gacor sebaiknya kita memeliharanya dari anakan/lolohan agar kelak lebih jinak dan cepat gacor.

Perawatan harian untuk anakan Tengkek Buto:

• Tengkek Buto yang dipelihara dari lolohan sebaiknya mulai dibiasakan untuk makan voer dengan cara melolohkan Ekstra fooding (EF) yang dicampur dengan voer basah.

• Berikan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, belalang, ulat hongkong (UH), ikan-ikan kecil, udang, kecebong, katak kecil dan lainnya agar anakan Tengkek Buto dapat bertahan hidup dan mempercepat pertumbuhannya.

• Lakukan pemasteran dengan Mp3 suara Tengkek Buto yang ngekek panjang agar anakan Tengkek Buto yang kita pelihara tersebut juga dapat bersuara ngekek dengan durasi panjang menirukan suara masterannya.

• Mandikan anakan Tengkek Buto setiap hari dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau dibiasakan untuk mandi di bak keramba agar burung selalu sehat, serta memiliki bulu yang bersih dan mulus.

• Setelah dimandikan, angin-anginkan terlebih dulu agar bulu-bulunya kering baru dijemur secukupnya. Penjemuran sangat penting dilakukan setiap hari agar Tengkek Buto selalu sehat dan aktif.

• Setelah selesai dijemur, gantang anakan Tengkek Buto ditempat yang ramai lalu-lalang Manusia dan kendaraan agar burung terbiasa dengan keramaian dan berani berkicau walaupun ada banyak orang disekitarnya.

Lakukan perawatan tersebut secara konsisten agar anakan Tengkek Buto selalu sehat, cepat besar, dan rajin bunyi.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Poksay Jambul Sumatera agar rajin bunyi

Cara melatih burung Beo agar bisa bicara

Perawatan burung Cililin agar sehat dan rajin bunyi/gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Tengkek, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Anakan Tengkek Buto

Tips dan trik untuk menjodohkan Pleci dengan efektif

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Untuk menjodohkan Pleci memang memerlukan trik-trik tertentu, dan yang paling penting adalah sabar dan telaten untuk dapat memasangkan Pleci jantan dan Pleci betina agar bisa berjodoh dan akhirnya dapat berkembang biak.

Berikut ini adalah tahapan dalam menjodohkan Pleci:

• Siapkan calon indukan Pleci jantan dan betina dewasa yang sudah siap kawin, dan pastikan jika kedua calon indukan tersebut benar-benar berjenis kelamin jantan dan betina.

• Gantang keduanya dengan jarak berdekatan dalam kandang terpisah.

• Ketika terlihat sudah mulai ada kecocokan, coba jauhkan kandang kedua calon indukan Pleci tersebut agar tidak bisa saling melihat, tapi masih bisa mendengar suaranya.

• Jika kedua calon indukan Pleci ada kecocokan, biasanya keduanya akan saling memanggil dengan saling sahut-sahutan.

• Saat Pleci dijemur, tetap jejerkan rapat kandang kedua Pleci yang sedang dalam proses perjodohan tersebut.

• Selama masa perjodohan, usahakan selalu diberikan pakan yang berprotein tinggi seperti kroto untuk memicu birahi keduanya.

• Ketika kedua calon indukan Pleci terlihat sudah cocok, keduanya bisa mulai disatukan dalam satu kandang. Penyatuan kedua calon indukan Pleci tersebut dalam satu kandang bisa dilakukan selama 3 hingga 6 hari untuk masa percobaan.

• Perhatikan keduanya apakah benar-benar sudah cocok atau justru malah berkelahi. Jika keduanya ternyata saling menyerang, coba pisahkan lagi selama beberapa hari.

• Tapi jika selama disatukan keduanya sudah terlihat cocok dan berjodoh, yang ditandai kedua calon indukan Pleci tersebut sudah mulai mencari bahan untuk membuat sarang (ngunjal), maka mulai perbanyak pemberian pakan hewani seperti kroto dan ulat hongkong (UH) untuk mendongkrak birahi keduanya agar proses reproduksinya dapat berlangsung lebih cepat.

Baca juga:

Pleci dada kuning (Dakun) vs Pleci dada putih (Daput)

Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor

Perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang tips dan trik untuk menjodohkan Pleci dengan efektif. Untuk informasi lain seputar Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pleci jantan dan betina

Ciri-ciri perbedaan antara Decu jantan dan Decu betina

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Untuk membedakan jenis kelamin burung Decu sebetulnya cukup mudah karena antara burung jantan dan burung betina memiliki perbedaan fisik yang sangat mencolok.

Jadi, jika kita berniat membeli burung Decu, tidak perlu kuatir akan salah pilih. Dan berikut ini beberapa ciri-ciri perbedaan Decu jantan dan betina yang bisa dijadikan panduan sebelum kita memeliharanya.

Ciri-ciri Decu jantan:

• Warna bulu tubuh Decu jantan didominasi warna hitam pekat dengan kombinasi warna putih pada strip dibagian sayapnya dan dibagian bawah perutnya sampai bawah ekor mirip dengan Kacer tretes, karena itu Decu sering disebut sebagai Kacer mini.

• Postur tubuh Decu jantan lebih besar dan panjang, berdiri lebih tegak, dan terlihat lebih gagah.

• Bentuk kepala besar.

• Suara kicauan Decu jantan terdengar nyaring dengan banyak variasi.

Ciri-ciri Decu betina:

• Warna bulu tubuhnya didominasi warna coklat dengan perpaduan warna putih dibagian bawah perutnya.

• Postur tubuh Decu betina lebih kecil dan pendek (bulat/buntet).

• Suara kicauannya monoton dengan volume yang kecil.

Ciri paling mencolok dari Decu jantan dan Decu betina terdapat pada warna bulu tubuhnya yang sangat jelas berbeda. Decu jantan memiliki warna bulu tubuh yang didominasi warna hitam mengkilap, sedangkan Decu betina memilki warna bulu tubuh yang didominasi warna coklat.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi

Ciri-ciri perbedaan burung Parkit jantan dan betina paling akurat

Ciri-ciri perbedaan Anis Merah (AM) jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan antara Decu jantan dan Decu betina. Untuk informasi lain seputar Decu, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Decu jantan dan Decu betina

Perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Decu merupakan salah satu burung kicauan yang cukup digemari oleh para Kicau Mania, tapi sayangnya populasi Decu di alam bebas sudah semakin langka sehingga cukup sulit untuk mendapatkan bahan/bakalan burung ini dipasar burung atau dikios-kios burung.

Meskipun bertubuh kecil, namun burung ini memiliki suara kicauan yang keras dan nyaring dengan banyak variasi. Penampilan fisik Decu jantan sangat mirip dengan Kacer tretes dengan warna bulu yang didominasi warna hitam pada seluruh tubuhnya dengan kombinasi warna putih pada strip disayapnya dan pada bagian perutnya. Karena itu, Decu sering disebut sebagai Kacer mini.

Sedangkan untuk Decu betina warna bulunya didominasi warna coklat dengan pola bintik-bintik pada beberapa bagian tubuhnya.

Decu memiliki karakter yang hampir sama dengan Kacer, burung ini cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan juga cepat bunyi jika diberikan perawatan yang tepat.

Berikut ini pola perawatan harian untuk burung Decu agar rajin bunyi:

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Berikan voer halus yang berkualitas sebagai pakan utama untuk Decu. Selain voer, berikan juga Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik kecil, ulat hongkong (UH), ulat kandang (UK), dan kroto agar Decu lebih rajin bunyi.

Berikan jangkrik kecil dengan porsi 5/5 pagi/sore, ulat hongkong (UH) 5/5 pagi/sore, kroto atau ulat kandang (UK) bisa diberikan 3x seminggu dengan porsi satu sendok makan, voer diganti dengan yang baru 3 hari sekali, air minum diganti setiap hari.

• Pengembunan

Pengembunan perlu dilakukan agar Decu dapat menghirup udara pagi yang segar. Suasana pagi hari saat Matahari terbit merupakan waktu yang paling disukai oleh burung di alam bebas untuk berkicau.

Dengan di embunkan, Decu akan terpancing untuk berkicau dengan lantang (ngeplong) seperti kebiasaannya di alam bebas.

• Mandi

Perawatan mandi juga cukup penting untuk dilakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan dan juga agar bulu-bulunya tetap bersih dan mengkilap.

Tapi manfaat yang paling utama dari perawatan mandi secara rutin adalah agar Decu lebih rajin berkicau. Karena sebetulnya mandi akan memicu birahi Decu dan secara naluri pada saat dalam kondisi birahi, Decu akan rajin berkicau untuk menarik perhatian Decu betina.

Mandikan Decu setiap pagi sebelum dijemur dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau bisa juga dimandikan didalam bak keramba tergantung kebiasaan.

• Jemur

Setelah selesai dimandikan, angin-anginkan dulu ditempat teduh sampai bulu-bulunya kering baru dijemur selama 1-2 jam tergantung dari ketahanan Decu dalam menahan panas Matahari.

Setelah selesai dijemur, kemudian Decu digantang ditempat yang teduh. Berikan kroto segar untuk menaikkan birahinya dan berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya agar Decu lebih rajin berkicau.

Kroto cukup diberikan 3x dalam seminggu, sedangkan vitamin cukup diberikan seminggu sekali saja untuk menjaga kondisi fisiknya agar selalu fit.

• Kebersihan kandang

Agar Decu selalu sehat, kebersihan kandang juga harus diperhatikan. Kotoran yang menumpuk didalam kandang harus dibersihkan setiap hari, terutama pada sore hari ketika waktunya dimasukkan kedalam rumah untuk istirahat.

Selain untuk kesehatan burung, kebersihan sangkar juga sangat penting untuk diperhatikan untuk kenyamanan dan kesehatan penghuni rumah. Karena jika kandang dalam kondisi penuh kotoran, maka akan berpotensi menyebarkan bibit penyakit pada burung dan juga pada orang-orang yang menghuni rumah.

Baca juga:

Cara membuat Kutilang agar lupa dengan suara aslinya

Perawatan Kutilang Sutra agar rajin bunyi dan gacor sepanjang hari

Cara merawat Cucak ijo mini agar cepat gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Decu, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Decu jantan

Pleci dada kuning (Dakun) vs Pleci dada putih (Daput)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Ada cukup banyak jenis Pleci/Burung kaca mata yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, dan semuanya memiliki ciri fisik serta karakter masing-masing sesuai daerah asalanya.

Tapi yang paling dikenal dan banyak diminati oleh para Pleci Mania adalah Pleci dada kuning (dakun) dan Pleci dada putih (daput). Kedua jenis Pleci tersebut diyakini memiliki kualitas yang lebih baik dibanding Pleci jenis lainnya.

Tapi yang paling unggul dan banyak diminati dari kedua jenis Pleci tersebut adalah Pleci dada kuning (dakun), sehingga menyebabkan populasi Pleci dada kuning (dakun) sekarang ini mulai sulit ditemukan di alam bebas karena maraknya penangkapan secara besar-besaran tanpa di imbangi dengan usaha untuk menangkarkan burung ini dan membuat keberadaannya di alam bebas semakin langka dan bahkan terancam punah.

Harga Pleci dada kuning (dakun) sekarang ini juga semakin mahal dengan semakin sulitnya menemukan bahan/bakalan burung ini dipasaran. Harga Pleci dada kuning (dakun) juga lebih mahal dibanding Pleci dada putih (daput) dan Pleci jenis lainnya.

Jika dibandingkan, kedua jenis Pleci tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tapi meskipun kurang diminati, Pleci dada putih (daput) juga dapat menyaingi kualitas Pleci dada kuning (dakun) jika mendapatkan perawatan yang tepat.

Kelebihan Pleci dada kuning (dakun):

• Suara kicauan lebih bervariasi, dan lebih mudah dimaster dengan berbagai macam suara isian.

• Lebih mudah gacor dan lebih cepat buka paruh.

• Suara lebih kristal.

• Memiliki mental fighter yang kuat.

• Memiliki banyak penggemar dan harga jualnya juga lebih tinggi.

Kekurangan Pleci dada kuning (dakun):

• Rata-rata Pleci dada kuning (dakun) sulit untuk bisa benar-benar jinak.

• Warna bulunya kurang menarik, karena hanya memiliki satu warna saja.

• Harganya relatif lebih mahal, baik yang masih bahan ataupun yang sudah jadi (gacor).

• Sulit ditemui dipasaran, apalagi untuk bahan/bakalan Pleci dada kuning (dakun) lokal.

Kelebihan Pleci dada putih (daput):

• Suara kicauannya lebih lantang dan cenderung ngebass.

• Warna bulu lebih menarik dan lebih enak dipandang karena memiliki perpaduan dua warna, yaitu putih dan kuning.

• Postur tubuhnya sedikit lebih besar sehingga terlihat lebih gagah.

• Gaya tarung saat di lapangan lebih bagus.

• Lebih mudah jinak dan cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.

• Lebih mudah di tangkarkan.

• Harganya lebih murah dibanding Pleci dada kuning (dakun).

• Stok dipasaran masih cukup banyak karena populasinya di alam bebas masih cukup banyak.

Kekurangan Pleci dada putih (daput):

• Mentalnya kurang kuat.

• Suara kicauannya cenderung monoton.

• Sulit untuk merekam suara masteran.

• Tidak mudah membuat Pleci dada putih (daput) untuk gacor, karena memerlukan waktu yang cukup lama, apalagi untuk membuatnya buka paruh.

Jika dibandingkan secara keseluruhan sebetulnya Pleci dada putih (daput) memiliki lebih banyak kelebihan, tapi Pleci dada kuning (dakun) memiliki dua point penting yang membuatnya lebih diminati, yaitu memiliki mental fighter yang tangguh dan mudah merekam suara-suara masteran sehingga variasi kicauannya lebih banyak.

Maka tidak heran jika Pleci dada kuning (dakun) lebih mendominasi arena lomba burung kicau dan sering menjadi juara.

Tapi bukan berarti Pleci dada putih (daput) kalah mutlak dengan Pleci dada kuning (dakun), karena tidak sedikit Pleci dada putih (daput) yang bisa berprestasi di arena lomba burung kicau.

Pleci dada putih (daput) juga bisa menyaingi kualitas Pleci dada kuning (dakun) asal kita jeli dalam memilih bahan yang prospek lapangan dan juga dapat memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan karakternya.

Baca juga:

Perawatan tepat agar Pleci buka paruh

Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor

Tips memilih bahan Pleci yang prospek

Demikian sedikit informasi tentang Pleci dada kuning (Dakun) vs Pleci dada putih (Daput). Untuk informasi lain seputar Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pleci daput vs Pleci dakun
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang