Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap: Search results for perawatan burung Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
Showing posts sorted by relevance for query perawatan burung. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query perawatan burung. Sort by date Show all posts

Penyebab Kacer salto dan cara mengatasinya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Salto merupakan salah satu perilaku negatif burung kicau yang sangat tidak disukai oleh para penghobi burung kicauan, baik yang hanya memelihara burung untuk klangenan dirumah saja ataupun yang untuk tujuan lomba.

Untuk burung rumahan sebetulnya perilaku salto tersebut tidak terlalu masalah, karena tujuannya hanya untuk didengarkan suaranya saja. Tapi pada kenyataannya, burung rumahanpun juga kurang diminati kalau memiliki kebiasaan salto, karena kebiasaan salto tersebut ternyata akan mengurangi nilai jual burung pada saat kita berniat untuk menjualnya.

Sedangkan untuk burung lomba, tentunya perilaku salto tersebut menjadi masalah yang sangat serius karena akan mempengaruhi penilaian juri ketika burung dilombakan. Sebab selain tidak enak dilihat, salto juga akan membuat burung menjadi cepat lelah dan cenderung ngetem saat dilombakan dan tentunya akan sangat mempengaruhi penilaian dari para juri lomba.

Pada artikel On Kicau kali ini akan membahas perilaku salto pada Kacer.

Untuk menangani perilaku Kacer salto dengan tepat, kita harus mengetahui terlebih dulu apa yang menjadi faktor pemicu yang menyebabkan Kacer salto dengan cara memantau perilakunya pada saat apa/kenapa Kacer tersebut salto serta mengevaluasi perawatan harian yang kita lakukan selama ini secara detail.

Secara umum perilaku salto pada Kacer dapat di atasi dengan beberapa cara, tentunya cara atau threatment yang kita lakukan harus disesuaikan dengan faktor pemicu timbulnya perilaku salto pada Kacer tersebut.

Beberapa penyebab Kacer salto dan cara mengatasinya:

1. Kacer salto karena meniru burung lain

Jika Kacer berperilaku salto disebabkan karena meniru perilaku salto dari burung lain disekitarnya, maka penangananya adalah dengan cara segera menjauhkan atau menghindarkan Kacer tersebut dari burung-burung lain disekitarnya yang memiliki kebiasaan salto seperti misalnya: Cendet/Pentet, Pleci, Gelatik, Sirtu, Ciblek dan burung-burung lainnya yang suka salto agar tidak menjadi kebiasaan pada Kacer. Sebab kalau terus dibiarkan maka perilaku salto tersebut akan menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan.

Kalau burung-burung yang memiliki kebiasaan salto tersebut adalah burung-burung yang kita gunakan sebagai burung masteran untuk Kacer, sebaiknya atur penempatannya agar Kacer tidak dapat melihat burung-burung yang suka salto tersebut. Kondisikan agar Kacer tidak melihat burung-burung tersebut tapi tetap bisa mendengar suaranya dengan intonasi yang jelas. Bisa menggunakan sekat atau dikerodong.

2. Kacer salto karena tidak nyaman dengan kandangnya

Jika perilaku salto pada Kacer disebabkan karena burung merasa tidak nyaman dengan kandangnya, maka yang harus di atur adalah mengondisikan kandang dan aksesorisnya agar Kacer merasa nyaman dengan suasana kandangnya. Karena kalau terus dibiarkan, maka perilaku salto tersebut akan menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan.

Tapi kalau perilaku salto tersebut sudah terlanjur menjadi kebiasaan, maka solusinya adalah dengan melakukan beberapa threatment berikut:

• Merubah posisi tangkringan menjadi bersilang atau menjadi sejajar disesuaikan dengan kondisi. Bisa juga dengan meninggikan posisi tangkringan atas untuk mempersempit ruang gerak Kacer untuk salto.

• Mengganti kandang hariannya dengan kandang bulat yang biasa digunakan untuk Murai Batu (MB) atau mengganti kandangnya dengan ukuran yang lebih besar agar Kacer dapat bergerak lebih leluasa.

• Menutup bagian atas kandang bagian dalam dengan mika atau kardus yang permukaanya licin agar Kacer tidak dapat mencengkeram jeruji bagian atas kandang untuk melakukan salto.

• Memasang beberapa tali karet pada bagian atas kandang sebagai jebakan agar Kacer tidak berani melompat ke atas untuk melakukan gerakan salto.

3. Kacer salto karena merasa tertekan/terancam

Jika Kacer salto karena merasa tidak nyaman dengan lingkungannya karena merasa terancam atau karena merasa terintimidasi, maka yang harus kita lakukan adalah menjauhkan hal-hal yang menyebabkan Kacer tersebut merasa tidak nyaman sehingga melampiaskannya dengan cara salto.

Kondisi tidak nyaman tersebut bisa disebabkan karena adanya predator seperti kucing atau tikus dan juga karena adanya burung-burung fighter lain disekitar kandangnya seperti Murai Batu (MB), Cendet/Petet atau Kacer lain yang menyebabkan Kacer tersebut merasa tertekan dan gelisah.

Karena terbatasnya ruang gerak untuk melarikan diri, atau untuk melampiaskan emosinya karena terhalang jeruji sangkar, mengakibatkan Kacer tersebut melampiaskannya dengan cara salto sebagai ungkapan dari perasaan frustasinya.

Jika hal ini dibiarkan terus-menerus maka akan menyebabkan perilaku salto tersebut menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan dan juga akan mengakibatkan mental Kacer tersebut menjadi rusak karena merasa tertekan setiap harinya.

Solusinya tentu harus menjauhkan Kacer tersebut dari hal-hal yang membuatnya tertekan tersebut dan mengondisikan lingkungan disekitar kandangnya menjadi senyaman mungkin untuk Kacer.

4. Kacer salto karena salah perawatan

Jika perilaku salto pada Kacer disebabkan karena kurang tepatnya perawatan yang kita lakukan sehari-harinya, maka solusinya adalah dengan cara mengevaluasi kembali perawatan harian yang kita lakukan selama ini.

• Kenali karakter Kacer momongan kita.
Dengan mengenali karakternya, apakah Kacer tersebut memiliki karakter fighter tinggi atau memiliki karakter fighter rendah maka kita bisa menentukan perawatan yang tepat untuk Kacer momongan kita.

Perawatan mandi dan jemur yang tidak tepat juga bisa memicu timbulnya perilaku salto pada Kacer. Misalnya, Kacer tipe fighter tinggi yang dijemur terlalu lama, biasanya akan melakukan salto kalau sudah tidak kuat lagi menahan panas karena suhu tubuhnya sudah melampaui ambang batas normal. Akibatnya Kacer melakukan salto karena terbatasnya ruang gerak untuk bisa berteduh dari sengatan panas matahari. Itulah pentingnya untuk mengenal karakter Kacer momongan kita terlebih dulu sebelum menentukan perawatan hariannya.

Baca juga: Mengenali karakter Kacer agar tidak salah perawatan

• Jika ada indikasi Kacer tersebut Over Birahi (OB) maka penanganannya adalah dengan mengurangi porsi Ekstra fooding (EF) untuk settingan hariannya, terutama untuk pemberian kroto dan ulat hongkong (UH), karena kedua jenis Ekstra fooding (EF) tersebut sangat berpotensi manaikkan birahi Kacer jika porsi pemberiannya tidak tepat atau berlebihan.

• Umbar Kacer seminggu 2-3 kali agar Kacer bisa lebih leluasa bergerak. Pengumbaran sangat bermanfaat untuk melatih stamina Kacer dan juga untuk mengurangi birahi Kacer yang berlebihan. Manfaat lain dari pengumbaran adalah sebagai sarana refreshing untuk Kacer agar tidak stres karena terlalu lama berada dikandang harian yang sempit.

Terapi kandang umbaran juga cukup efektif untuk menghilangkan perilaku salto pada Kacer. Caranya dengan mempatkan Kacer selama satu bulan full dikandang umbaran dan melakukan semua aktifitas hariannya dikandang umbran tersebut agar Kacer lupa pada suasana kandang hariannya dan juga lupa pada kebiasaannya melakukan salto.

Tapi pada saat melakukan terapi dikandang umbaran, tetap lakukan interaksi setiap hari dengan Kacer agar Kacer tidak menjadi terlalu giras nantinya.

Baca juga:

Fenomena Kacer tipe panas dan Kacer tipe dingin

Mengenal jenis-jenis Kacer serta kelebihan dan kekurangannya

Kunci sukses bermain Kacer

Kacer wulung raja

Demikian sedikit informasi tentang penyebab Kacer salto dan cara mengatasinya. Untuk informasi lain seputar burung Kacer bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Terapi kandang umbaran untuk Kacer salto

Tips perawatan Samyong bakalan agar cepat bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Samyong adalah burung yang memiliki kecerdasan luar biasa, burung ini mampu menirukan berbagai macam suara dan bisa dinyanyikannya dengan fasih dan lantang.

Samyong hanya bisa di temukan di daerah Flores, Nusa Tenggara saja karena memang burung ini merupakan satwa endemik yang hanya bisa ditemukan di daerah tersebut.

Burung ini dikenal memiliki mental yang kuat sehingga mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan mudah untuk dipelihara sekalipun dari bakalan.

Kelebihan Samyong yang paling menonjol adalah pada kemampuannya menirukan berbagai macam suara kicauan burung lain, dan merupakan burung peniru terbaik di Indonesia.

Jika kita memelihara Samyong dari bakalan atau muda hutan (MH), hal pertama yang harus dilakukan adalah melatihnya agar mau makan voer agar kita tidak repot dalam perawatan hariannya.

Cara untuk melatih Samyong agar ngevoer sama dengan cara melatih ngevoer burung-burung jenis lainnya. Dan berikut ini adalah pola perawatan harian untuk burung Samyong agar rajin bunyi:

Pakan dan Ekstra fooding (EF)

• Voer

Berikan voer yang bagus sebagai pakan utama untuk Samyong. Jangan menggunakan voer yang berwarna mencolok/terlalu cerah karena kemungkinan besar voer tersebut menggunakan pewarna kimia yang jika dikonsumsi burung dalam jangka panjang bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan pada burung dikemudian hari.

• Ekstra fooding (EF)

Samyong merupakan burung pemakan serangga. Jenis pakan alami yang bisa diberikan pada Samyong antara lain:

- Jangkrik atau belalang diberikan setiap hari dengan porsi 7-7 pagi-sore.

- Kroto segar diberikan dua hari sekali dengan porsi 1 cepuk.

- Ulat hongkong (UH) diberikan seperlunya saja, terutama pada saat cuaca dingin/hujan.

• Buah

Walaupun Samyong adalah jenis burung pemakan serangga, tapi ada sebagian individu Samyong yang juga menyukai buah-buahan.

Kita bisa mencoba untuk memberikan buah-buahan seperti pisang, pepaya atau apel untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dan vitamin Samyong. Walaupun belum diketahui secara pasti apakah pemberian menu buah-buahan tersebut dapat memberikan efek positif, terutama pada performa kicauannya.

Tapi jika dilihat dari manfaat buah-buahan yang kaya vitamin dan mineral, maka pemberian pakan berupa buah-buahan sangat bermanfaat untuk menjaga kondisi fisik burung menjadi lebih fit dibandingkan dengan burung yang tidak pernah mengkonsumsi buah sama sekali. Dan burung yang kondisi mental dan fisiknya fit, pasti akan lebih rajin berkicau.

Mandi

Samyong bisa dimandikan dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau menggunakan bak karamba setiap hari jika cuaca cerah/panas.

Jemur

Lakukan penjemuran secara rutin setiap hari agar Samyong selalu dalam kondisi prima. Tapi Samyong termasuk burung yang tidak tahan terhadap panas, karena di habitat aslinya burung ini selalu berlindung di balik pepohonan hutan yang rimbun dan teduh, sehingga ketika terkena sinar Matahari secara langsung dalam waktu yang lama, maka burung ini rentan sekali mengalami stres dan dehidrasi.

Jadi, waktu penjemuran untuk Samyong sebaiknya jangan terlalu lama, cukup sekitar 15-20 menit saja setiap harinya mulai jam 07.00 pagi.

Pemasteran

Agar Samyong lebih cepat bunyi dengan suara bervariasi, kita bisa melakukan pemasteran pada Samyong dengan menggunakan suara dari Mp3 player atau menggunakan burung-burung masteran.

Dan untuk memancing Samyong berkicau, kita bisa memperdengarkan suara Mp3 Samyong betina. Biasanya Samyong jantan yang sudah dewasa, mudah sekali terpancing untuk berkicau menyahuti jika mendengar suara Samyong betina.

Baca juga:

Perawatan harian untuk Cucak Biru agar rajin bunyi

Perawatan harian Poksay Hongkong agar rajin bunyi dan gacor

Perawatan yang tepat untuk Poksay Jambul Sumatera agar rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang tips perawatan Samyong bakalan agar cepat bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Samyong, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Samyong

TIPS CARA MERAWAT BURUNG SIKATAN / KAPASAN / KIPASAN / TERSING

Balik ke Rumah Maca Kabeh
damai9 Burung Sikatan Jawa.  Ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa merawat burung ini gampang-gampang susah, pendapat ini bisa dibenarkan, karena secara sepintas burung sikatan adalah termasuk kategori burung yang hyper aktif dan selalu bergerak, dan jika tidak demikian (tidak loncat kesana kemari) maka patut dipertanyakan apakah burung ini sakit atau justru memang sudah jinak. Semoga pilihan yang kedua yang kita miliki.

Sesuai pengalaman kawan saya yang memiliki burung sikatan, selama ini merawatnya dengan perawatan biasa, sebagaimana perawatan burung pemakan ulat lainnya namun perlu diingat, pada proses penjemuran tidak boleh terlalau lama, karena memang burung sikatan di habitat aslinya sering kita temukan di sekitaran perkebunan di belakang rumah dengan pepohonan yang rindang dengan keadaan yang sejuk. Tentunya jika kita memiliki burung sikatan pun inginnya agar bisa hidup lama, rajin berkicau (gacor) lebih-lebih bisa jinak, itu yang kita harapkan.

Cara perawatan burung sikatan yang seperti kawan saya lakukan adalah:

1. Burung dimandikan setiap pagi dengan cara disemprot dengan menggunakan spray.
2. Bersihkan kandang setiap hari termasuk buang kotoran burung, ganti atau tambahkan makanan, ganti air minum dan usahakan berilah air minum burung dengan air yang sudah dimasak atau bisa juga dengan air kemasan atau air mineral dan juga diberikan vitamin untuk agar burung tetap fit cukup 3-4 tetes  pada wadah air minum seminggu sekali.  
3. Lakukan penjemuran, namun untuk penjemuran burung sikatan tidak perlu terlalu lama karena burung sikatan tidak terlalu tahan dengan panas.
4. Berikan makanan yang cukup seperti voer yang berkualitas (voer kemasan), jika belum ngevoer berilah kroto yang dicampur dengan voer lembut untuk membiasakan agar burung mau makan voer, dan berikan juga ulat hongkong yang disediakan dalam wadah makannannya.
5. Dan yang terakhir yang tidak kalah penting adalah dibutuhkan suasana aman, nyaman, sejuk serta tenang karena burung ini termasuk burung yang di habitat aslinya adalah tempat yang sunyi.

Demikian dan semoga bermanfaat.

Salam

"Perlu diperhatikan, faktor usia berpengaruh pada rajin atau belumnya burung berkicau, semakin dewasa usia burung, akan semakin rajin berkicau (gacor)"

TIPS CARA MERAWAT CIBLEK / PRENJAK AGAR RAJIN BUNYI, LINCAH DAN GACOR

Balik ke Rumah Maca Kabeh
damai9 - Pada kesempatan ke sekian kali ini, sama dengan beberapa artikel yang membahas tentang bagaimana tips cara merawat burung kicauan baik yang diperuntukkan hanya sekedar hobby ataupun yang memang sengaja dipelihara yang diperuntukkan sebagai perlombaan. Seperti pada artikel yang sebelum-sebelumnya dan juga tidak berbeda jauh dengan artikel yang disampaikan oleh para penggemar burung kicauan yang ikut menyampaikan tips yang asyik dan mantaB mengenai tata cara bagaimana cara merawat dan membentuk burung kesayangan kita agar rajin berkicau dan gacor dan siap tampil dalam setiap pertandingan ataupun lomba yang diadakan.

Kali ini adalah burung dengan ukuran kecil namun dengan suaranya yang sangat nyaring dan lenting, sehingga sering burung ini dijadikan sebagai burung master yang bagus dan cukup mantab untuk burung-burung jenis kicauan lainnya. seperti burung kenari, branjangan, cucak hijau dan lainnya.


Berikut adalah tips perawatan burung ciblek agar cepat berkicau dan rajin (gacor):


Cara Merawat Ciblek Agar Cepat Gacor: 
  • Pertama pemilihan jenis kelamin, dan yang biasanya lebig banyak variasi kicauannya yang berjenis kelamin jantan, untuk membedakan jenis kelamin ciblek jantan dan betina silahkan bisa dibaca disini.
  • Mandikan burung pada jam 7/ 8 pagi cukup dengan di semprot dengan spray lalu lakukan penjemuran cukup + 2 jam setiap hari.
  • Berikan jangkrik kecil 3 ekor pagi dan sore, ulat hongkong diberikan sebaiknya kepala ulat dipotong dulu, dan lebih bagus lagi jika diberikan yang masih berwarna putih / ganti kulit ) sebanyak 3 ekor pagi dan sore, dan juga berikan kroto cukup 2 - 3 seminggu. Berikan voer lembut dan dicampur dengan susu bubuk. 
  • Sewaktu menggantang burung ini usahakan berjauhan dari burung sejenis atau burung predator lainnnya seperti Toed/cendet/pentet. 
  • Tempel/dekatkan dengan burung betina/burung muda maksimal 2 x seminggu selama 1 - 2 jam, untuk mengasah mentalnya.
Sebetulnya kunci dari pada perawatan harian burung adalah tergantung dari setelan harian yang kita biasakan untuk burung kicauan kita, dan setelan itulah yang dijadikan sebagai patokan dari perawatan burung setiap harinya.

Atrtikel Terkait Lainnya Tentang Ciblek:  
 Sumber: sebagian diambil dari http://www.agrobur.com

Cara ampuh membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Murai Batu (MB) merupakan burung kicau paling populer saat ini, penampilan fisiknya yang gagah dan suaranya yang merdu penuh variasi membuat burung fighter ini layak dijuluki sebagai burung kicau nomer 1 di Indonesia.

Tapi untuk membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor termasuk gampang-gampang susah, tergantung dari pola perawatan yang kita lakukan dan yang paling utama adalah faktor mental dari Murai Batu itu sendiri.

Baca juga: Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Banyak sekali kasus dimana Murai Batu (MB) yang sudah dipelihara selama berbulan-bulan hanya ngeriwik saja sepanjang hari dan tidak pernah bersuara keras (ngeplong), terutama untuk Murai Batu muda hutan.

Ada beberapa penyebab kenapa Murai Batu (MB) hanya ngeriwik saja dan jarang atau bahkan tidak pernah ngeplong, antara lain:

Murai Batu (MB) belum beradaptasi dengan lingkungan barunya:

Untuk Murai Batu (MB) muda hutan, rata-rata hanya akan ngeriwik saja walaupun sudah dipelihara cukup lama. Murai Batu muda hutan membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan baru yang masih asing baginya, karena perubahan lingkungan yang begitu berbeda dengan kondisi lingkungan di habitat aslinya cenderung membuat Murai Batu mengalami stres, dan untuk memulihkan kondisi mentalnya yang ngedrop tersebut membutuhkan waktu relatif lama sampai Murai Batu muda hutan tersebut benar-benar mapan dan nyaman dengan lingkungan barunya.

Selama Murai Batu (MB) belum mapan dan belum nyaman dengan lingkungan barunya, maka Murai Batu tersebut tidak akan berani untuk berkicau dengan volume keras (ngeplong).

Solusi dari permasalahan tersebut adalah "sabar", karena untuk memulihkan mental dari Murai Batu (MB) liar hasil tangkapan hutan memang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama, paling tidak harus dirawat selama 8 bulan sampai 1 tahun baru mulai mapan dan rajin bunyi dengan suara ngeplong.

Yang paling penting dalam merawat Murai Batu (MB) agar cepat ngeplong adalah memberikan pakan berprotein tinggi seperti: jangkrik, kroto, ulat hongkong (UH), belalang dan cacing tanah yang harus rutin diberikan dalam jumlah yang cukup agar kebutuhan nitrisinya terpenuhi dan dan kondisi fisiknya cepat pulih, sehingga Murai Batu muda hutan tersebut bisa lebih cepat ngeplong.

Perawatan harian seperti mandi dan jemur juga harus dilakukan secara rutin dan terjadwal agar kondisi Murai Batu (MB) selalu prima dan lebih cepat untuk ngeplong.

Murai Batu (MB) pasca mabung:

Murai Batu (MB) yang baru selesai mabung akan mengalami malnutrisi/kekurangan protein dalam tubuhnya karena pada saat mabung, Murai Batu menggunakan sebagian besar protein dalam tubuhnya untuk proses pembentukan bulu-bulu baru.

Pasca mabung tersebut, Murai Batu (MB) membutuhkan waktu rekondisi selama beberapa bulan untuk memulihkan kondisi fisiknya agar benar-benar fit dan mencapai kondisi top performa seperti semula.

Jadi, jika Murai Batu (MB) yang tadinya gacor tapi setelah mabung menjadi lebih banyak ngeriwik, itu adalah hal yang wajar karena Murai Batu tersebut masih dalam masa pemulihan.

Berikan saja Ekstra fooding (EF) dengan porsi yang lebih banyak, terutama jangkrik dan kroto untuk mempercepat pemulihan kondisi dari Murai Batu (MB) yang baru selesai mabung tersebut.

Murai Batu (MB) kekurangan nutrisi:

Murai Batu (MB) adalah burung fighter dengan gaya tarung yang sangat atraktif. Perilakunya yang sangat aktif ketika sedang berkicau tersebut tentunya membutuhkan energi yang besar, dan untuk mendapatkan energi yang besar tersebut tentunya Murai Batu membutuhkan asupan nutrisi dalam jumlah yang besar pula.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, Murai Batu (MB) memerlukan pakan dengan kandungan protein yang tinggi. Jadi, agar Murai Batu ngeplong dan cepat gacor, harus diberikan pakan dan Ekstra fooding (EF) berprotein tinggi dalam jumlah yang mencukupi setiap harinya.

Jika kita rutin memberikan pakan dan Ekstra fooding (EF) berprotein tinggi dalam jumlah yang cukup, maka Murai Batu (MB) akan rajin bunyi dan cepat ngeplong.

Mental Murai Batu (MB) kurang bagus:

Mental dan karakter Murai Batu (MB) tidak semuanya sama, ada yang bermental bagus dan ada juga yang bermental jelek. Sama seperti manusia, ada yang pemberani dan percaya diri, ada juga yang pengecut dan minder.

Jadi, kalau kebetulan kita mendapatkan Murai Batu (MB) dengan mental yang jelek (lemah), maka kita harus benar-benar sabar dalam merawatnya karena Murai Batu dengan karakter seperti itu, membutuhkan waktu lebih lama agar benar-benar mapan dan berani berkicau dengan volume penuh (ngeplong).

Untuk membantu menguatkan mentalnya, kita bisa menggantang Murai Batu (MB) tersebut bersama dengan burung-burung kecil yang gacor seperti: Kenari, Kolibri, Ciblek dan lainnya.

Burung-burung kecil yang gacor tersebut selain digunakan sebagai masteran, juga dapat memancing emosi Murai Batu (MB). Karena suara kicauan dari burung-burung kecil yang berisik tersebut akan membuat Murai Batu marah dan akan terpancing untuk membalas kicauan burung-burung kecil tersebut dengan suara kicauannya yang keras (ngeplong).

Lama-kelamaan, mental dari Murai Batu (MB) tersebut akan semakin kuat karena merasa paling dominan di wilayahnya, hal itu disebabkan karena yang ada di sekitarnya hanya burung-burung kecil yang di anggap lebih lemah dan tidak mengancam keberadaannya.

Perawatan dan settingan harian yang tidak konsisten:

Hal yang paling utama dalam merawat Murai Batu (MB) dan jenis burung kicau lainnya adalah "konsistensi", jika kita ingin mendapatkan hasil yang maksimal.

Jangan sering merubah pola perawatan dan settingannya karena akan membuat Murai Batu (MB) tidak akan pernah mapan dan sulit untuk bisa ngeplong, apalagi gacor.

Jika kita menerapkan satu pola perawatan  atau settingan untuk Murai Batu (MB), maka hasilnya baru bisa terlihat setelah kita terapkan beberapa bulan secara konsisten, tidak mungkin dalam satu atau dua hari langsung terlihat hasilnya.

Lakukan perawatan secara konsisten dan amati perubahan pada Murai Batu (MB) yang kita rawat, karena pada dasarnya Murai Batu akan beradaptasi dan terbiasa dengan pola perawatan dan settingan yang secara konsisten kita lakukan.

Jangan sering merubah pola perawatan dan settingan Murai Batu (MB) karena terpengaruh dan mengikuti pola perawatan dan settingan dari orang lain, karena karakter dari masing-masing Murai Batu berbeda-beda dan pola perawatan serta settingannya tidak bisa disama ratakan antara Murai Batu yang satu dengan Murai Batu yang lainnya.

Berikut ini adalah contoh pola perawatan dan settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar agar rajin bunyi dan ngeplong:

• Embunkan Murai Batu (MB) mulai jam 05.00/05.30 pagi, berikan jangkrik 2 ekor dan ulat hongkong (UH) 5 ekor.

• Jam 07.00 pagi atau setelah Matahari mulai terasa hangat, Murai Batu (MB) bisa dimadikan di bak keramba, biarkan mandi sampai puas. Sambil menunggu Murai Batu selesai mandi, kandangnya dibersihkan.

• Setelah seleaai mandi, masukkan kembali kedalam kandang harian untuk di angin-anginkan, berikan jangkrik 5 ekor dan kroto segar dengan porsi 2 sendok makan.

• Setelah semua bulu-bulunya kering, kemudian Murai Batu (MB) dijemur sampai terlihat mangap dan gelisah baru di angkat dan diteduhkan. Pada saat dijemur, ambil voer dan air minumnya untuk melatih ketahanan fisik dari Murai Batu, serta untuk mempertebal volume suaranya.

• Setelah itu Murai Batu (MB) di angin-anginkan dulu selama 30 menit untuk mendinginkan suhu tubuhnya. Kemudian masukkan voer dan air minum yang telah dicampur beberapa tetes vitamin khusus untuk burung kicau. Pemberian vitamin tersebut cukup dilakukan seminggu sekali saja untuk menjaga kondisi fisik Murai Batu agar selalu prima.

• Setelah itu Murai Batu (MB) dikerodong dan tempatkan ditempat yang tenang bersama burung-burung masteran seperti Cililin, Cucak jenggot, Kapas tembak, Lovebird dan lainnya, atau bisa juga dimaster dengan menggunakan suara dari Mp3 player.

• Sore harinya, Murai Batu (MB) di keluarkan lagi untuk di angin-anginkan dan dibersihkan kandangnya.

• Ganti air minumnya dan berikan jangkrik sebanyak 7 ekor yang telah dipotong kaki-kakinya.

• Setelah itu Murai Batu (MB) kembali di kerodong untuk istirahat sampai pagi hari.

Baca juga:

Tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah

Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan

Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung

Demikian sedikit informasi tentang cara ampuh membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)

Kolibri Sepah Raja

Balik ke Rumah Maca Kabeh
Kolibri sepah-raja (bahasa Latin: Aethopyga siparaja) adalah spesies burung dari keluarga Nectariniidae, dari genus Aethopyga. Burung ini merupakan jenis burung pemakan nektar, serangga dan memiliki habitat di semak, perkebunan, hutan yang tersebar sampai ketinggian 800-900 m dpl.

Berikut ini adalah karakteristik dan kebiasaan burung Kolibri Sepah Raja :





  • Tubuh berukuran sedang (13 cm).
  • Jantan: Warna merah terang. Dahi dan ekor pendek ungu. Perut lebih abu-abu gelap.
  • Betina: Hijau tua zaitun tua buram. Tanpa sapuan merah pada sayap atau ekor.
  • Iris gelap, paruh kehitaman, kaki kebiruan.
  • Hidup sendirian atau berpasangan. Mengunjungi semak atau pohon yang berbunga.
  • Makanan: nektar, serangga.
  • Sarang berbentuk kantung, menggantung dekat permukaan tanah, pada tepi hutan atau belukar sekunder.
  • Telur berwarna merah jambu, berbintik, jumlah 2 butir.
  • Berbiak sepanjang tahun.
  • Habitat : Semak, perkebunan, hutan. (Tersebar sampai ketinggian 800-900 m dpl).
  • Penyebaran : India, Cina selatan, Asia tenggara, Filipina, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar.
  • Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi.
  • Status : Penetap. Jumlah sangat sedikit dan frekuensi sangat jarang.
  • Peringkat perjumpaan: (5) sangat sulit.

Perawatan Burung Sepah Raja
Untuk menghasilkan burung kolibri sepah raja yang rajin berkicau tentu saja harus melalu tahapan perawatan yang baik agar burung menjadi sehat, bila burung dalam kondisi sehat dan stamina prima maka burung akan rajin berkicau, berikut ini akan kami bagikan tips perawatan untuk burung madu sepah raja :


  • Pada pagi hari setelah subuh kira-kira sudah mulai sedikit terang, coba keluarkan burung ( diembunkan hingga keluar sinar matahari menghangatkan tubuhnya secukupnya saja.
  • Setelah itu, mandikan burung Kolibri  dengan semprot/sprey yang lembut atau bisa juga dengan cepuk mandi.
  • Kira-kira 1 jam, angkat Kolibri  dan taruh ditempat yang teduh atau teras, berikan makanan berupa ulat hongkong atau voer jika burung sudah makan voer karena burung ini bukan termasuk burung pemekan buah.
  • Berikan dan sediakan air gula dengan takaran 50 banding 50 sebagai pengganti madu, karena kondisi madu biasanya kental biasanya burung kalobri akan lebih memilih air gula namun jangan lupa pula tetap sdiakan air putihnya (lebih baik air yang sudah matang atau air mineral).
  • Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pemasteran suara yang bagus, diantara caranya yaitu sandingkan suara burung Kolibri  yang sudah gacor atau dengan cara bunyikan rekaman suara burung Kolibri  yang sudah bagus dalam bentuk mp3 agar burung Kolibri yang kita miliki semakin terlatih.

Karena beberapa wilayah di pulau jawa sudah sangat jarang ditemui jenis burung ini maka, statusnya sebagai burung yang dilindungi tentu saja harus kita hormati dan kita taati, jika memungkinkan marilah kita mencoba untuk melakukan penangkaran terhadap burung-burung pemakan madu ini mengingat keberadaannya yang krusial di alam ini.

Tips perawatan Branjangan agar cepat ngeplong dan gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung Branjangan saat ini memang kurang diminati, mungkin karena tidak mudah untuk membuat burung ini rajin bunyi dengan suara lantang/ngeplong. Padahal jika sudah jadi (gacor) burung ini memiliki suara kicauan yang merdu, nyaring dan bervariasi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Branjangan malas bunyi atau hanya ngeriwik saja, di antaranya adalah:
• Burung masih muda
• Stres
• Sakit
• Pola perawatan yang tidak tepat
• Suasana kandang dan lingkungan yang tidak nyaman
• Burung belum mapan

Berikut ini adalah pola perawatan yang bisa diterapkan agar Branjangan cepat ngeplong:

Pakan

Berikan pakan biji-bijian dengan menu bervariasi setiap harinya, antara lain:
• Milet putih
• Milet merah
• Beras merah
• Ketan hitam
• Godem

Selain diberikan pakan biji-bijian dengan komposisi tersebut, Branjangan juga bisa diberikan pakan utuh berupa seikat padi yang bisa digantung di dalam kandangnya.

Pemberian pakan dengan menu bervariasi tersebut akan membuat Branjangan merasa senang dan tercukupi mutrisinya sehingga akan menjadi lebih aktif dan rajin berkicau.

Ekstra fooding (EF)

Selain diberikan biji-bijian sebagai pakan utamanya, Branjangan juga perlu diberikan Ekstra fooding (EF) untuk mencukupi kebutuhan proteinnya yang berperan penting dalam pembentukan hormon testoteron yang berkaitan dengan tingkat birahi burung.

Jika Branjangan sudah mapan dan sudah birahi, pasti akan rajin berkicau dengan suara lantang/ngeplong. Karena itulah, pemberian pakan hewani menjadi faktor yang cukup penting dalam merawat Branjangan sebagai sumber protein hariannya agar Branjangan lebih cepat gacor dengan suara ngeplong.

Berikut ini adalah beberapa jenis Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Branjangan:

• Jangkrik

Jangkrik merupakan Ekstra fooding (EF) dengan kandungan protein cukup tinggi yang umum diberikan untuk segala jenis burung kicau pemakan serangga termasuk Branjangan. Alasannya karena jangkriklah yang paling mudah didapatkan di kios-kios pakan burung.

Berikan jangkrik 5-5 pagi-sore untuk Branjangan sebagai menu hariannya.

• Kroto

Berikan kroto segar sebanyak 1 cepuk setiap dua hari sekali setelah Branjangan selesai dijemur.

• Laron

Pada musim hujan, kita bisa memberikan laron pada Branjangan karena di alam bebas burung ini suka menangkap dan memakan laron yang biasanya berterbangan setelah turun hujan.

• Belalang hijau/Belalang sawah

Belalang adalah Ekstra fooding (EF) terbaik untuk burung kicau, karena belalang adalah pakan utama bagi burung-burung pemakan serangga di alam bebas. Tapi sayangnya agak sulit untuk mendapatkannya karena tidak dijual di kios-kios pakan burung.

Untuk mendapatkan belalang, kita harus menangkapnya sendiri di sawah atau di kebun.

• Larva tawon

Larva tawon juga cukup bagus diberikan pada Branjangan sebagai penambah stamina dan penghangat tubuh pada saat cuaca dingin/hujan.

• Ulat kandang (UK)

Ulat kandang bisa diberikan setiap hari dengan porsi disesuaikan dengan kebutuhan burung.

• Ulat hongkong (UH)

Ulat hongkong (UH) memiliki efek hangat/panas jika dikonsumsi oleh burung. Karena itu, ulat hongkong (UH) sangat bagus diberikan pada Branjangan pada saat cuaca dingin/hujan dan pada saat Branjangan memasuki masa mabung/ngurak.

• Undur-undur

Di alam bebas, Branjangan suka berkeliaran di atas tanah kering untuk mencari dan memakan undur-undur.

Dengan menaruh undur-undur didasar sangkarnya yang beralas pasir, akan membuat Branjangan merasa senang karena merasa seperti dihabitat aslinya

Selain dapat bermain mengorek-ngorek pasir untuk mencari undur-undur yang dapat memberikan efek positif pada psikologisnya, kandungan nutrisi pada undur-undur juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan Branjangan sehingga akan membuatnya lebih aktif dan rajin berkicau.

Pengembunan

Embunkan Branjangan setiap hari mulai jam 05.00 pagi untuk menghirup udara segar. Berikan jangkrik sebanyak 5 ekor dan ulat hongkong 5 ekor.

Mandi

Mandikan Branjangan setiap pagi dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer. Usahakan agar tidak terlalu basah, dan seminggu sekali bisa dimandikan dengan shampo khusus burung untuk menjaga kesehatan bulu-bulunya dan mencegah kutuan.

Jemur

Setelah selesai dimandikan, biarkan Branjangan didis untuk mengeringkan bulu-bulunya terlebih dulu. Setelah semua bulu-bulunya kering baru dijemur selama 1-2 jam.

Setelah selesai dijemur kemudian ditaruh ditempat yang teduh dan agak tinggi. Berikan kroto segar sebanyak 1 cepuk dua hari sekali.

Berikan juga vitamin khusus burung kicau seminggu sekali untuk menjaga kondisinya agar tetap fit dan rajin bunyi.

Kandang

Di alam bebas, Branjangan suka berkeliaran disemak-semak, tanah kering dan berpasir serta bebatuan. Karena itu, ketika kita pelihara, usahakan agar kondisi atau suasana sangkarnya dikondisikan agar mirip dengan suasana di habitat aslinya dengan memberikan pasir dan kerikil-kerikil kecil didasar kandangnya serta gunakan batu yang memiliki permukaan kasar sebagai tangkringannya.

Jika suasana sangkarnya mirip dengan suasana di habitat aslinya, maka Branjangan akan merasa nyaman dan senang karena masih dapat melakukan kebiasaannya bermain di atas tanah layaknya di alam bebas sehingga dapat memancingnya untuk lebih rajin berkicau.

Ukuran kandang tidak harus lebar, tapi harus tinggi karena burung ini memiliki kebiasaan terbang secara vertikal seperti burung Kolibri.

Baca juga:

Cara merawat burung Robin agar rajin bunyi dan cepat gacor

Tips perawatan Samyong bakalan agar cepat bunyi

Perawatan harian untuk Cucak Biru agar rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang tips perawatan Branjangan agar cepat ngeplong dan gacor. Untuk informasi lain seputar burung Branjangan, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Branjangan

Perawatan Kolibri Daun/Muncang agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Perawatan Kolibri Daun/Muncang tidak berbeda jauh dengan perawatan burung Kolibri jenis lainnya. Tapi ada yang berbeda untuk perawatan Kolibri Daun/Muncang, karena burung ini bisa diberikan voer halus sebagai pakan hariannya, jadi perawatan harian Kolibri Daun/Muncang lebih mudah dibandingkan dengan burung Kolibri jenis lainnya.

Perawatan Kolibri Daun/Muncang sangat mudah, kita hanya perlu menyediakan minuman manis pengganti nektar, voer halus dan kroto sebagai menu hariannya.

Perawatan harian Kolibri Daun/Muncang:

• Embunkan Kolibri Daun/Muncang sekitar jam 05:30 dan gantang ditempat yang tinggi untuk menikmati udara pagi yang segar.

• Jam 07.00 turunkan Kolibri Daun/Muncang, ganti air minumnya dengan yang baru dan keluarkan tempat nektar serta tempat krotonya.

• Kemudian gantang lagi ditempat yang terkena sinar Matahari secara langsung agar burung bisa berjemur dan biarkan mandi sendiri didalam cepuk minumnya. Jangan memandikan Kolibri Daun/Muncang dengan cara disemprot.

• Setelah Kolibri Daun/Muncang terlihat sudah terlihat mangap dan mulai gelisah terbang kesana kemari, segara angkat burung dan diteduhkan lalu masukan nektar/susu kental manis/madu/air gula, voer, dan juga kroto serta ganti air minum yang tadi sudah dipakai untuk mandi dengan yang baru.

• Kemudian angin-anginkan burung ditempat yang teduh, dan biasanya Kolibri Daun/Muncang akan langsung bunyi dengan gayanya yang khas.

• Jam 11.00 masukkan burung kedalam rumah atau bisa tetap dibiarkan di teras agar terus berkicau jika fungsinya sebagai burung masteran.

• Jam 17.00 bersihkan kandangnya dari kotoran dan sisa-sisa makanan yang berserakan didasar kandang. Setelah bersih, kemudian burung dikerodong dan masukkan ke dalam rumah untuk istirahat.

Baca juga:

Penjelasan mengenai perbedaan Kolibri Ninja (Konin) dada merah dan dada coklat

Settingan harian Kolibri Ninja (Konin) agar gacor dan ngobra

Cara melatih Kolibri Ninja (Konin) bahan/bakalan agar mau makan kroto

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Kolibri Daun/Muncang agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Kolibri bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kolibri Daun/Kolibri Muncang

Perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Decu merupakan salah satu burung kicauan yang cukup digemari oleh para Kicau Mania, tapi sayangnya populasi Decu di alam bebas sudah semakin langka sehingga cukup sulit untuk mendapatkan bahan/bakalan burung ini dipasar burung atau dikios-kios burung.

Meskipun bertubuh kecil, namun burung ini memiliki suara kicauan yang keras dan nyaring dengan banyak variasi. Penampilan fisik Decu jantan sangat mirip dengan Kacer tretes dengan warna bulu yang didominasi warna hitam pada seluruh tubuhnya dengan kombinasi warna putih pada strip disayapnya dan pada bagian perutnya. Karena itu, Decu sering disebut sebagai Kacer mini.

Sedangkan untuk Decu betina warna bulunya didominasi warna coklat dengan pola bintik-bintik pada beberapa bagian tubuhnya.

Decu memiliki karakter yang hampir sama dengan Kacer, burung ini cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan juga cepat bunyi jika diberikan perawatan yang tepat.

Berikut ini pola perawatan harian untuk burung Decu agar rajin bunyi:

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Berikan voer halus yang berkualitas sebagai pakan utama untuk Decu. Selain voer, berikan juga Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik kecil, ulat hongkong (UH), ulat kandang (UK), dan kroto agar Decu lebih rajin bunyi.

Berikan jangkrik kecil dengan porsi 5/5 pagi/sore, ulat hongkong (UH) 5/5 pagi/sore, kroto atau ulat kandang (UK) bisa diberikan 3x seminggu dengan porsi satu sendok makan, voer diganti dengan yang baru 3 hari sekali, air minum diganti setiap hari.

• Pengembunan

Pengembunan perlu dilakukan agar Decu dapat menghirup udara pagi yang segar. Suasana pagi hari saat Matahari terbit merupakan waktu yang paling disukai oleh burung di alam bebas untuk berkicau.

Dengan di embunkan, Decu akan terpancing untuk berkicau dengan lantang (ngeplong) seperti kebiasaannya di alam bebas.

• Mandi

Perawatan mandi juga cukup penting untuk dilakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan dan juga agar bulu-bulunya tetap bersih dan mengkilap.

Tapi manfaat yang paling utama dari perawatan mandi secara rutin adalah agar Decu lebih rajin berkicau. Karena sebetulnya mandi akan memicu birahi Decu dan secara naluri pada saat dalam kondisi birahi, Decu akan rajin berkicau untuk menarik perhatian Decu betina.

Mandikan Decu setiap pagi sebelum dijemur dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau bisa juga dimandikan didalam bak keramba tergantung kebiasaan.

• Jemur

Setelah selesai dimandikan, angin-anginkan dulu ditempat teduh sampai bulu-bulunya kering baru dijemur selama 1-2 jam tergantung dari ketahanan Decu dalam menahan panas Matahari.

Setelah selesai dijemur, kemudian Decu digantang ditempat yang teduh. Berikan kroto segar untuk menaikkan birahinya dan berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya agar Decu lebih rajin berkicau.

Kroto cukup diberikan 3x dalam seminggu, sedangkan vitamin cukup diberikan seminggu sekali saja untuk menjaga kondisi fisiknya agar selalu fit.

• Kebersihan kandang

Agar Decu selalu sehat, kebersihan kandang juga harus diperhatikan. Kotoran yang menumpuk didalam kandang harus dibersihkan setiap hari, terutama pada sore hari ketika waktunya dimasukkan kedalam rumah untuk istirahat.

Selain untuk kesehatan burung, kebersihan sangkar juga sangat penting untuk diperhatikan untuk kenyamanan dan kesehatan penghuni rumah. Karena jika kandang dalam kondisi penuh kotoran, maka akan berpotensi menyebarkan bibit penyakit pada burung dan juga pada orang-orang yang menghuni rumah.

Baca juga:

Cara membuat Kutilang agar lupa dengan suara aslinya

Perawatan Kutilang Sutra agar rajin bunyi dan gacor sepanjang hari

Cara merawat Cucak ijo mini agar cepat gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Decu, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Decu jantan

CARA MERAWAT BURUNG SELENDANG BIRU

Balik ke Rumah Maca Kabeh
damai9Perawatan burung Selendang Biru tidak berbeda dengan perawatan Burung Tledekan dan juga burung Gelatik Batu. Dengan bentuk dan warna bulu yang sangat indah  dan juga harganya yang tidak terlalu tinggi sekitar Rp 35 - Rp 50 ribuan, sehingga ada juga beberapa penggemar burung yang suka juga merawatnya. Dan bagaimana cara merawat burung Selendang Biru agar rajin bunyi, berikut adalah tips dan caranya:

  1. Yang pertama adalah diawalai dari cara pemilihan jenis kelamin burung karena biasanya yang rajin berkicau adalah yang jenis kelamin jantan.
  2. Selanjutnya burung dimandikan setiap pagi dengan cara cukup diseprot menggunakan spray atau jika memungkinkan berilah cepuk agar burung lebih leluasa mandinya yaitu pada sekitar jam 7-an setelah sebelumnya diangin-anginkan terlebih dahulu.
  3. Lakukan penjemuran selama kurang lebih 1-2 jam jika matahari benar-benar cerah dan boleh lebih lama apabila kondisi matahari tidak begitu cerah, selesai dijemur lalu diangin-anginkan di teras atau ditempat yang teduh.
  4. Sediakan makanan yang cukup seperti voer yang berkualitas (jika sudah makan voer).
  5. Berilah makanan tambahan (EF: Extra Fooding) seperti jangkrik ukuran kecil setiap pagi dan sore masing-masing 2 - 3 ekor, bisa juga dengan ulat hongkong dan juga berikan kroto cukup 2 hari sekali 1 sendok teh saja atau cukup 2 kali dalam 1 minggu.
  6. Dan yang tidak kalah penting adalah buatlah suasana disekitar rumah diusahakan ramah terhadap burung seperti tikus, kucing, anjing dan hewan lainnya, karena akan berpengaruh pada fisik dan psikis si burung dan secara tidak langsung akan mempengaruhi seni dan kualitas suara ocehan burung.

Sedikit disampaikan, tips ini tidak mutlaq harus diterapkan secara keseluruhan, tergantung menurut kebisaan dan cara masing-masing yang biasa dilakukan dalam merawat burung kesayangannya yang dimiliki.

Demikian semoga bermanfaat
Salam Damai9

ARTIKEL TERKAIT LAINNYA:

Perawatan Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak rante/Meranti termasuk salah satu spesies burung dari keluarga Cica daun, postur tubuh dan penampilan fisiknya hampir sama dengan Cucak ijo mini.

Perbedaan paling mencolok dari keduanya ada pada bagian warna bulu kepalanya yang berwarna kuning terang dan adanya warna biru muda pada bagian sayap dan ekor Meranti. Sedangkan bulu kepala Cucak ijo mini berwarna hijau sewarna dengan warna bulu tubuhnya. Keduanya sama-sama memiliki topeng (nopeng) pada burung jantan, seperti halnya Cucak ijo (CI) besar.

Cucak rante/Meranti kurang begitu diminati oleh para Kicau Mania, padahal burung ini memiliki suara kicauan yang bagus dan bervariasi, serta memiliki kecerdasan dalam meniru suara-suara burung lain sama seperti Cucak ijo mini dan Cucak ijo (CI) besar.

Burung ini mudah sekali untuk dipelihara, dan kemungkinannya untuk hidup sangat besar walaupun dipelihara dari bakalan/muda hutan karena pakan utamanya adalah buah-buahan. Selain cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan cepat jinak, Cucak rante/Meranti juga cepat sekali bunyi asalkan dirawat dengan benar.

Tapi sayangnya Cucak rante/Meranti memiliki suara asli yang identik dengan suara Kutilang, hal itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa burung ini menjadi kurang diminati, karena suara Kutilang sudah terlanjur di anggap haram dan dihindari oleh sebagian Kicau Mania karena di anggap sebagai suara mati dan bisa merusak suara burung kicau jenis lainnya jika sampai masuk/terekam menjadi materi isian.

Padahal jika burung ini rajin dimaster dengan suara-suara burung lain yang bagus, maka Cucak rante/Meranti juga bisa memiliki suara yang tidak kalah bagus dari burung kicau jenis lainnya.

Untuk perawatannya sendiri terbilang cukup mudah. Seperti halnya Cucak ijo (CI) yang menyukai buah-buahan, Meranti juga tidak bisa dilepaskan dari pemberian buah-buahan seperti pisang kepok, pepaya, dan lainnya sebagai pakan utamanya agar burung selalu aktif dan rajin berkicau.

Tapi untuk memudahkan perawatan hariannya, Cucak rante/Meranti juga bisa dilatih untuk makan voer (ngevoer). Caranya:

• Buah pisang diambil dari kulitnya lalu dilunakkan sampai menjadi bubur, kemudian campurkan dengan voer kemudian aduk sampai rata.

• Kemudian masukkan kembali adonan pisang dan voer tadi kedalam kulit pisang, taburi permukaannya dengan voer kering lalu berikan pada Meranti, cantolkan pisang tersebut diatas cepuk agar cecerannya yang jatuh masuk kedalam cepuk dan tidak terbuang percuma.

• Lakukan cara tersebut setiap hari, dan perbanyak porsi voer dalam adonan pisang tersebut setiap harinya sampai Meranti mau makan voer polos tanpa campuran pisang.

• Setelah selama satu minggu diberikan campuran pisang dan voer, cobalah untuk mulai memberikan voer kering didalam cepuk dan jangan diberikan pakan buah-buahan seharian, cukup pada pagi harinya diberikan 3 ekor jangkrik dan sediakan air minumnya.

Mungkin awalnya Cucak rante/Meranti enggan untuk memakan voer kering yang kita sediakan tersebut, tapi lama-lama kalau burung sudah merasa lapar, pasti akan memakan voer kering yang kita sediakan tersebut karena tidak ada pakan lainnya.

Berikut ini adalah perawatan harian untuk Cucak rante/Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor:

• Pengembunan

Embunkan Cucak rante/Meranti mulai jam 05.00 pagi atau sebelum Matahari terbit sampai Matahari mulai bersinar. Pada saat di embunkan, berikan ulat hongkong (UH) sebanyak 3 ekor.

• Mandi

Setelah jam 07.00 pagi, mandikan Cucak rante/Meranti dengan cara disemprot dengan menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri didalam cepuk.

• Jemur

Setelah selesai mandi, berikan jangkrik kecil sebanyak 3 ekor kemudian di angin-anginkan dulu sampai semua bulu-bulunya kering baru dijemur selama 1-2 jam.

Setelah selesai dijemur, burung digantang ditempat yang teduh dan berikan kroto segar sebanyak satu sendok teh. Berikan juga vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya seminggu sekali untuk menjaga kondisi fisiknya agar selalu fit dan rajin berkicau.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Berikan buah-buahan sebagai pakan utamanya seperti pisang kepok, pepaya, apel, sawo dan lainnya secara bergantian setiap harinya. Untuk pisang sebaiknya sebelum diberikan, permukaannya di olesi terlebih dulu dengan madu murni.

Selain diberikan voer dan buah-buahan, Cucak rante/Meranti juga perlu diberikan Ekstra fooding (EF) untuk mencukupi kebutuhan proteinnya seperti jangkrik, ulat hongkong (UH), dan kroto.

Settingan Ekstra fooding (EF) harian untuk Cucak rante/Meranti:

- Berikan jangkrik dengan porsi 3 ekor pagi setelah dimandikan dan 3 ekor sore menjelang istirahat.

- Ulat hongkong (UH) diberikan 3 ekor pagi pada saat di embunkan dan 3 ekor sore menjelang istirahat. Dan pada saat cuaca dingin/hujan, pemberian ulat hongkong (UH) diperbanyak untuk menghangatkan tubuhnya.

- Kroto bisa diberikan 2-3 kali seminggu dengan porsi satu sendok teh untuk sekali pemberian. Berikan kroto setelah Cucak rante/Meranti selesai dijemur.

• Pemasteran

Agar Cucak rante/Meranti memiliki suara kicauan yang lebih bervariasi, kita bisa melakukan pemasteran dengan menggunakan burung-burung masteran atau bisa juga menggunakan suara Mp3.

Cara pemasteran yang efektif bisa dilakukan dengan menggantang burung ditempat yang tenang tanpa gangguan, sebaiknya dilakukan didalam ruangan jika pemasteran menggunakan Mp3 player.

Tapi jika pemasteran dengan menggunakan burung-burung masteran, maka cukup digantang bersama burung-burung masterannya setiap hari, bisa didalam rumah maupun diluar rumah dengan jarak yang tidak terlalu dekat.

Lakukan semua tahapan perawatan tersebut secara rutin dan konsisten agar Cucak rante/Meranti rajin bunyi dan lebih cepat gacor dengan suara kicauan yang merdu dan bervariasi.

Untuk memancing Cucak rante/Meranti yang belum bunyi atau yang macet bunyi, bisa dengan cara menggantangnya didekat suara gemercik air. Biasanya ketika mendengar suara gemercik air, Cucak rante/Meranti akan langsung ngeriwik dan lama-lama akan mulai ngeplong.

Baca juga:

Perbedaan fisik antara Cucak cungkok jantan dan betina

Cara merawat Cucak ijo mini agar cepat gacor

Perawatan sederhana untuk Cucak kombo/Kecial kombo agar cepat bunyi

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor. Untuk informasi lain seputar Cucak rante/Meranti, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Rante/Meranti

Perawatan harian Poksay Hongkong agar rajin bunyi dan gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Poksay Hongkong adalah burung klasik yang pernah tenar pada era tahun 1990an, dan mulai sulit ditemui sejak ada peraturan yang melarang import burung dari luar negeri.

Tapi saat ini Poksay Hongkong mulai banyak beredar di pasaran, baik di pasar-pasar burung maupun di forum jual beli burung on line dalam kondisi masih bahan/bakalan.

Burung ini banyak diminati oleh Kicau Mania tanah air karena memiliki suara kicauan yang sangat merdu dan bervariasi disertai gayanya yang khas, terutama Poksay Hongkong jantan.

Dengan perawatan yang tepat, kemampuan berkicau Poksay Hongkong bisa berkembang menjadi semakin bagus dan lebih bervariasi. Maka tidak heran, jika banyak orang yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli Poksay Hongkong karena keistimewaannya tersebut.

Salah satu keistimewaan Poksay Hongkong adalah suara siulan klasiknya yang dapat membawa kita bernostalgia ke masa lalu. Untuk memiliki Poksay Hongkong yang rajin bunyi dan gacor, maka kita harus memberikan perawatan yang tepat dan konsisten setiap harinya.

Perawatan harian untuk Poksay Hongkong agar rajin bunyi (gacor):

• Pengembunan

Lakukan pengembunan secara rutin mulai jam.05.00 pagi agar burung menikmati suasana pagi hari yang dapat memancingnya untuk berkicau, kemudian berikan jangkrik 3 ekor dan ulat hongkong 5-10 ekor.

• Mandi

Setelah jam 07.00 pagi, burung bisa dimandikan dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau dimandikan di bak keramba. Jangan lupa untuk membersihkan kandangnya agar Poksay Hongkong merasa nyaman dan selalu sehat.

Setelah selesai mandi, angin-anginkan dulu agar bulu-bulunya kering, kemudian berikan jangkrik 5 ekor lagi dan berikan kroto segar sebanyak 1 cepuk.

Berikan juga voer yang bagus dan juga buah-buahan seperti pepaya atau pisang yang diberikan secara bergantian untuk mencukupi kebutuhan vitamin Poksay Hongkong.

Seminggu sekali berikan vitamin khusus burung kicau yang ditetaskan pada air minumnya agar Poksay Hongkong selalu dalam kondisi fit dan lebih rajin berkicau.

• Jemur

Setelah semua bulu-bulunya kering, kemudian dijemur sekitar satu jam agar Poksay Hongkong lebih sehat dan lebih aktif.

Setelah selesai dijemur, gantang Poksay Hongkong ditempat yang teduh sampai sore. Dan pada sore harinya sekitar jam 16.00 bersihkan kembali kandangnya.

Berikan jangkrik 5 ekor dan juga ulat hongkong (UH) 5 ekor. Setelah itu masukkan Poksay Hongkong kedalam rumah untuk istirahat.

Baca juga:

Cara melatih burung Beo agar bisa bicara

Perawatan harian Jalak Putih/Jalak Pito agar lebih gacor

Perawatan burung Cililin agar sehat dan rajin bunyi/gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan harian Poksay Hongkong agar rajin bunyi dan gacor. Untuk informasi lain seputar burung Poksay, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Poksay Hongkong

Perawatan Kolibri Ninja (Konin) bakalan agar bertahan hidup dan cepat gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Merawat burung Kolibri Ninja (Konin) dari anakan (trotol) memang lebih menyenangkan, karena bila kelak Kolibri Ninja (Konin) tersebut gacor dan bahkan bisa teler pasti rasanya akan sangat puas karena kerja keras kita merawat burung tersebut dari trotol terbayar dengan hasil yang sepadan.

Keuntungan lain dari merawat Kolibri Ninja (Konin) dari trotol adalah, burung lebih gampang jinak. Untuk memilih Kolibri Ninja bakalan, kita bisa membelinya dipasar atau kios-kios burung terdekat, biasanya banyak dijual ombyokan dari yang masih hijau sampai yang sudah full metalik (Dewasa).

Jika kita membeli Kolibri Ninja (Konin) ombyokan, harganyapun jauh lebih murah dari Kolibri Ninja (Konin) yang sudah jadi. Harga Kolibri Ninja bakalan dipasaran saat ini berkisar antara 90.000-120.000/ekor untuk yang masih hijau (trotol), sedangkan untuk Kolibri Ninja (Konin) yang sudah dewasa (full metalik) berkisar antara 80.000-90.000. Usahakan kita membelinya dikios langganan yang sudah terpercaya agar mendapat jaminan kalau Konin yang kita beli tersebut berjenis kelamin jantan.

Tapi bukan hal yang mudah untuk bisa sukses memelihara Konin dari bakalan, baik itu yang masih trotol ataupun yang sudah dewasa agar bisa bertahan hidup dan bahkan bisa sampai menjadi gacor. Karena pakan Kolibri Ninja (Konin) tergolong cukup sulit, yaitu madu/nektar yang ada pada kelopak-kelopak bunga, sedangkan dalam perawatan kita otomatis burung akan mengalami peralihan jenis pakan yang berbeda dengan dihabitat aslinya.

Tapi kini sudah banyak tersedia nektar buatan khusus untuk burung jenis Kolibri dan sudah banyak tersedia dikios-kios burung dan dipasar-pasar burung dengan kandungan nutrisi yang cukup lengkap sehingga Kolibri Ninja (Konin) bakalanpun bisa cepat beradaptasi dengan pakan barunya dan bisa sehat serta rajin bunyi.

Perawatan harian Kolibri ninja (Konin) bakalan:

Setelah kita mendapatkan bakalan Kolibri Ninja (Konin), hal yang paling penting dan harus dilakukan adalah mengondisikan burung untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya terlebih dulu. Sebaiknya tempatkan Konin diruangan yang tenang dan tidak ada gangguan dari burung lain yang gacor maupun dari gangguan-gangguan lain yang dapat mengakibatkan Konin menjadi stres.

Berikan nektar dalam cepuk khusus dan juga kroto sekenyangnya agar burung merasa senang. Konin yang masih trotol membutuhkan nutrisi yang tinggi karena masih dalam masa pertumbuhan menjadi Konin dewasa.

Tempatkan Konin diruangan yang tenang tanpa kerodong, tidak usah dimandikan dan dijemur dulu selama masa adaptasi. Setelah beberapa hari masa adaptasi, kita bisa mulai dengan perawatan yang intensif.

Perawatan dimulai dari:

• Pengembunan
Keluarkan Konin pada jam 05.00 pagi untuk diembunkan, gantang Konin ditempat yang tinggi atau kerek diatas pohon agar Konin merasa seperti dihabitat aslinya, selain itu juga agar Konin lebih sehat dan merasa segar karena mendapatkan udara pagi yang segar dan bebas polusi.

• Mandi
Setelah diembunkan, jam 07.00 Konin bisa dimandikan lalu di angin-anginkan sampai bulu-bulunya kering dan berikan nektar sebagai pakannya.

• Jemur
Setelah semua bulu-bulunya kering kemudian Konin dijemur selama satu jam agar Konin menjadi lebih sehat dan suhu tubuhnya menjadi stabil.

• Ekstra fooding (EF)
Setelah penjemuran selesai, berikan kroto segar pada cepuk khusus untuk kroto. Porsi pemberian kroto sebaiknya tanpa batas atau sekenyangnya agar Konin bisa makan sepuasnya dan tidak kekurangan protein hewani, sebab biasanya nektar buatan tidak memiliki kandungan protein hewani.

Pemberian kroto adalah hal yang penting untuk Konin yang masih trotol, setelah diberikan kroto tempatkan konin ditempat yang tenang untuk istirahat.

Lakukan perawatan tersebut secara konsisten dan rutin diberikan kroto setiap hari agar Konin menjadi sehat dan lebih cepat gacor.

Dalam merawat Konin bakalan, hal yang paling penting diperhatikan dalam masa-masa awal adalah memantau nafsu makannya, jika Konin lahap memakan kroto dan juga nektar maka peluang hidup Konin bakalan tersebut menjadi sangat besar.

Tapi jika Konin bakalan tersebut nafsu makannya kurang lahap, sebaiknya cepat-cepat mencari bahan makanan lain yang memiliki nutrisi hampir sama dengan kedua pakan tersebut dan pastikan Konin mau memakannya. Karena kalau ternyata Konin tersebut tidak mau makan atau kurang lahap makannya, maka kemungkinan Konin bakalan tersebut tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama.

Pemberian kroto pada Konin bakalan memang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tapi jika setelah tiga hari Konin bakalan masih belum mau memakan kroto yang kita berikan, sebaiknya segera lakukan terapi lapar dengan cara mengambil cepuk yang berisi nektar pada saat pengembunan dan cukup berikan air putih saja.

Setelah proses mandi dan penjemuran selesai, berikan kroto segar yang bersih dari semut-semutnya, berikan sedikit saja taruh dalam cepuk, perhatikan apakah Konin mau memakan kroto yang kita sediakan atau tidak. Jika Konin mau memakannya, maka kita bisa menambahkan kroto dengan jumlah yang lebih banyak dan sementara pemberian nektar dihentikan dulu agar Konin terbiasa mengkonsumsi kroto terlebih dulu.

Tapi jika ternyata Konin tersebut belum mau mencicipi kroto yang kita sediakan, sebaiknya kroto kita taruh dalam nektar dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, usahakan sampai Konin mau memakanya.

Jika Konin sudah mulai mau memakan kroto yang dicampur nektar walaupun cuma sedikit, itu artinya sudah ada perkembangan positif. Berikan kroto dengan porsi yang tetap sama untuk bebarapa hari dan porsinya terus ditambah sampai Konin terbiasa mengkonsumsi kroto dan mau memakan kroto tanpa dicampur nektar.

Intinya harus sabar dan telaten dalam merawat Konin bakalan agar bisa bertahan hidup dan bisa membanggakan nantinya.

Baca juga:

Tips mencetak Kenari isian

Perawatan Sirtu/Cipoh pada saat musim hujan

Tips perawatan Ciblek gunung/Tribel agar rajin bunyi

Tips perawatan Tledekan gunung agar cepat gacor

Perawatan tepat agar Pleci buka paruh

Racikan doping untuk Pleci

Demikian sedikit informasi tentang Perawatan Kolibri Ninja (Konin) bakalan agar bertahan hidup dan cepat gacor. Untuk informasi lain seputar Kolibri Ninja bisa dibaca pada artikel On Kicau selanjutnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kolibri Ninja (Konin) trotol

Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Belakangan ini Tengkek Buto mulai banyak dipelihara oleh para Kicau Mania, meskipun sebetulnya suaranya tidak semerdu burung-burung kicauan lain pada umumnya.

Suara Tengkek Buto cenderung monoton dan hanya memiliki suara ngekek/tembakan rapat saja yang sama sekali tidak enak untuk didengarkan. Tapi justru suara tembakan rapat tersebut yang menjadikan Tengkek Buto populer dan banyak dipelihara karena tujuannya memang hanya untuk masteran burung-burung lomba seperti Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI), dan lainnya.

Tengkek Buto merupakan burung pemakan serangga, ikan-ikan kecil, katak kecil, dan binatang-binatang kecil lainnya, sehingga dalam perawatannya sebisa mungkin harus mengikuti kebiasaannya di alam bebas agar Tengkek Buto yang kita pelihara tersebut selalu sehat dan tercukupi kebutuhan nutrisinya.

Jika Tengkek Buto dalam kondisi sehat, pasti akan rajin bunyi dan bisa dijadikan masteran/guru vokal untuk burung-burung gacoan kita.

Agar Tengkek Buto bisa jinak dan lebih cepat gacor sebaiknya kita memeliharanya dari anakan/lolohan agar kelak lebih jinak dan cepat gacor.

Perawatan harian untuk anakan Tengkek Buto:

• Tengkek Buto yang dipelihara dari lolohan sebaiknya mulai dibiasakan untuk makan voer dengan cara melolohkan Ekstra fooding (EF) yang dicampur dengan voer basah.

• Berikan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, belalang, ulat hongkong (UH), ikan-ikan kecil, udang, kecebong, katak kecil dan lainnya agar anakan Tengkek Buto dapat bertahan hidup dan mempercepat pertumbuhannya.

• Lakukan pemasteran dengan Mp3 suara Tengkek Buto yang ngekek panjang agar anakan Tengkek Buto yang kita pelihara tersebut juga dapat bersuara ngekek dengan durasi panjang menirukan suara masterannya.

• Mandikan anakan Tengkek Buto setiap hari dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau dibiasakan untuk mandi di bak keramba agar burung selalu sehat, serta memiliki bulu yang bersih dan mulus.

• Setelah dimandikan, angin-anginkan terlebih dulu agar bulu-bulunya kering baru dijemur secukupnya. Penjemuran sangat penting dilakukan setiap hari agar Tengkek Buto selalu sehat dan aktif.

• Setelah selesai dijemur, gantang anakan Tengkek Buto ditempat yang ramai lalu-lalang Manusia dan kendaraan agar burung terbiasa dengan keramaian dan berani berkicau walaupun ada banyak orang disekitarnya.

Lakukan perawatan tersebut secara konsisten agar anakan Tengkek Buto selalu sehat, cepat besar, dan rajin bunyi.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Poksay Jambul Sumatera agar rajin bunyi

Cara melatih burung Beo agar bisa bicara

Perawatan burung Cililin agar sehat dan rajin bunyi/gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Tengkek, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Anakan Tengkek Buto

Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Perawatan untuk Murai Batu (MB) lapangan jelas berbeda dengan perawatan Murai Batu rumahan. Pasalnya, Murai Batu lapangan dituntut harus memiliki stamina dan mental yang tangguh agar bisa bertanding dengan Murai-Murai terbaik lainnya di arena lomba.

Agar jiwa petarungnya menjadi semakin kuat, maka Murai Batu (MB) wajib diberikan perawatan yang terbaik, dan perawatan khusus tersebut kadang bisa dikatakan ekstrim jika dibandingkan dengan perawatan Murai Batu rumahan.

Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung tersebut harus dilakukan secara detail dan konsisten, antara lain:

• Pengembunan
• Mandi
• Jemur
• Pakan dan Ekstra fooding (EF)
• Pengerodongan
• Umbaran
• Untulan
• Pemasteran

Semua tahapan perawatan tersebut harus dilakukan secara konsisten agar Murai Batu (MB) menjadi semakin tangguh dan bringas ketika bertarung digantangan tanpa menunjukkan perilaku negatif seperti Ngelowo/Ngebatman, Ngetem, Ngeruji, dan perilaku-perilaku nakal lainnya ketika dilapangan.

Berikut ini adalah tahapan perawatan ekstrim khusus untuk Murai Batu (MB) petarung/fighter tinggi:

• Pengembunan

Lakukan pengembunan setiap pagi kalau kondisi cuaca cerah agar Murai Batu (MB) bisa menghirup udara segar pagi hari dan menikmati suasana pagi hari yang merupakan suasan favorit bagi burung-burung di alam bebas untuk berkicau. Selain itu, udara segar pagi hari juga dapat membuat emosi Murai Batu menjadi lebih stabil.

• Mandi

Mandikan Murai Batu (MB) setiap hari ketika Matahari sudah mulai bersinar. Mandi akan membuat Murai Batu merasa segar dan nyaman sehingga secara naluri akan menjadi lebih rajin berkicau untuk menarik perhatian lawan jenisnya, selain itu mandi juga bermanfaat untuk meredam emosi Murai Batu yang terlalu tinggi.

Dan jika emosi Murai Batu (MB) terlalu over dan menjadi galak/agresif, maka bisa dimandikan 2x dalam sehari untuk mendinginkan suhu tubuhnya, sehingga emosinya menjadi lebih stabil.

• Jemur

Penjemuran sangat bermanfaat untuk Murai Batu (MB), selain untuk menjaga kesehatan burung, penjemuran juga bermanfaat untuk melatih stamina dan nafas Murai Batu agar lebih tahan banting ketika bertanding dilapangan.

Jemur Murai Batu (MB) sampai terlihat mangap dan gelisah. Pada saat dijemur, pakan dan air minumnya sebaiknya di ambil untuk melatih ketahanan fisik dari Murai Batu terhadap cuaca panas dan rasa lapar. Selain itu juga agar lendir-lendir ditenggorokan Murai Batu bisa keluar.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Untuk settingan harian berikan full Ekstra fooding (EF) atau pakan alami agar hampir sama dengan kehidupan dihabitat aslinya, tapi pilih jenis Ekstra fooding (EF) yang mengandung protein tinggi tapi yang tidak berpotensi menaikkan suhu tubuh Murai Batu (MB) yang terlalu drastis.

Berikan pakan alami seperti jangkrik alam, belalang, ulat daun pisang dan kroto dalam jumlah yang cukup agar Murai Batu (MB) tidak perlu lagi mengkonsumsi voer.

Tapi agar lebih mudah dan tidak repot, berikan saja jangkrik alam sekenyangnya untuk settingan hariannya, dan juga kroto segar yang bisa diberikan 3x dalam seminggu untuk mendongkrak birahinya, sedangkan ulat daun pisang atau ulat bumbung bisa diberikan seminggu sekali untuk meredam emosinya karena pada tubuh kedua jenis ulat tersebut mengandung banyak air sehingga sifatnya mendinginkan.

Voer bisa tetap disediakan dalam cepuk hanya untuk antisipasi kalau Murai Batu (MB) masih merasa lapar, karena biasanya kalau Murai Batu diberikan pakan full Ekstra fooding (EF) setiap harinya, maka tidak akan mau mengkonsumsi voer lagi.

Pilih voer dengan kandungan protein yang tinggi dan usahakan untuk menggunakan voer dengan warna yang netral dan tidak mencolok. Karena voer dengan warna cerah/mencolok, kemungkinan besar menggunakan pewarna kimia yang akan berakibat negatif jika dikonsumsi Murai Batu (MB) dalam jangka panjang.

• Pengerodongan

Agar karakter fighternya tetap terjaga, maka Murai Batu (MB) harus banyak dikerodong setiap harinya (full kerodong) untuk menjaga suhu tubuh dan emosinya agar tetap berada pada level yang ideal.

Selain bermanfaat untuk menjaga mental fighter dan emosi Murai Batu (MB), Pengerodongan juga bertujuan agar Murai Batu lebih banyak istirahat untuk menyimpan tenaga dan tidak membuang-buang tenaga untuk berkicau dirumah.

Dari segi keamanan, kerodong juga berfungsi untuk melindungi Murai Batu (MB) dari cuaca dingin dan agar tidak memakan serangga-serangga beracun yang sering mengerubungi lampu pada malam hari.

• Umbaran

Umbar Murai Batu (MB) seminggu 3x untuk melatih otot-otot tubuhnya agar lebih kuat dan juga agar staminanya semakin prima. Umbaran juga bermanfaat untuk mengurangi stres pada Murai Batu karena setiap hari terkurung didalam kandang yang sempit yang ditutup kerodong.

Terapi umbaran juga dapat menurunkan emosi dan birahi Murai Batu (MB) yang terlalu berlebihan. Tapi ketika akan dilombakan, stop Pengumbaran pada H-4 sebelum lomba, setiap hari full kerodong setelah dilakukan perawatan harian seperti Pengembunan, Mandi dan Jemur.

• Untulan

Pada saat di umbar, masukkan burung-burung kecil sebagai untulan agar Murai Batu (MB) mengejar dan menghajar burung untulan tersebut untuk melampiaskan emosinya. Terapi ini memang tergolong ekstrim dan sadis, tapi sangat efektif untuk mendongkrak mental fighter dari Murai Batu.

Dengan diberikan burung untulan untuk dihajar, maka Murai Batu (MB) akan menjadi petarung sejati yang bringas karena merasa lebih dominan dan selalu menang dari burung-burung lainnya.

• Pemasteran

Murai Batu (MB) lapangan harus memiliki materi isian yang akan terdengar dominan ketika digantangan. Maka dari itu, Murai Batu lapangan wajib di master dengan burung-burung masteran seperti Cililin, Cucak jenggot, Kenari, Kapas tembak, Lovebird, Ciblek dan lainnya agar suaranya terdengar paling dominan ketika dilombakan.

Karena jika Murai Batu (MB) memiliki materi lagu yang mewah dan melimpah, maka akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi Murai Batu tersebut. Selain itu, Murai Batu juga akan merasa semakin percaya diri ketika membawakan lagu-lagunya.

Baca juga:

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Mengenal kelebihan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Manfaat terapi sauna untuk mendongkrak mental fighter Cendet/Pentet

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Demikian sedikit informasi tentang perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang