Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post

Daun ginseng jawa, rahasia Kenari juara

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Meskipun dinamakan ginseng jawa, namun tanaman ini sebetulnya bukan merupakan tanaman asli Pulau Jawa, melainkan berasal dari wilayah tropis Benua Amerika.

Penyebutan ginseng jawa tersebut dikarenakan tanaman ini memiliki bentuk akar yang mirip dengan ginseng dari Korea dan banyak tumbuh didaerah jawa. Selain itu, tanaman ini juga memiliki khasiat yang hampir sama dengan ginseng korea, yaitu sebagai penambah stamina.

Di kalangan pecinta Kenari, manfaat daun ginseng dipercaya mampu mendongkrak stamina Kenari dan membuat Kenari semakin rajin berkicau.

Pemanfaatan daun ginseng jawa sebagai Ekstra fooding (EF) untuk Kenari memang sudah dilakukan sejak lama. Hal tersebut terbukti dari banyaknya Kenari-Kenari jawara yang selalu menyertakan daun ginseng jawa dalam menu perawatan hariannya.

Meskipun belum ada penelitian resmi mengenai manfaat daun ginseng jawa atau som jawa ini, namun khasiatnya sudah banyak dirasakan secara turun-temurun oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Daun ginseng jawa dianggap dapat memulihkan kondisi tubuh yang menurun dengan cepat dan juga bisa meningkatkan stamina. Adapun zat aktif yang terkandung dalam akar dan batang daun ginseng adalah tanin, saponin dan alkaloid. Sedangkan pada bagian daunnya memiliki kandungan bahan aktif seperti saponin, flavonoid, steroid dan minyak atsiri serta vitamin A yang cukup tinggi dan juga beberapa mineral penting lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh.

Beberapa manfaat daun ginseng untuk Kenari:

• Melancarkan peredaran darah pada tubuh Kenari.

• Meningkatkan stamina dan durasi kerja Kenari.

• Membantu mempercepat pemulihan Kenari yang sedang dalam kondisi tidak fit.

• Menjaga daya tahan tubuh Kenari dari serangan penyakit.

• Merangsang Kenari agar lebih rajin berkicau dengan durasi yang lebih panjang.

• Menambah nafsu makan Kenari.

Cara memberikan daun ginseng pada Kenari:

Pemberian daun ginseng pada Kenari bisa dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari memberikannya secara langsung dengan menggantung batang dan daunnya didalam kandang Kenari atau bisa juga dengan cara memotong kecil-kecil bagian daunnya lalu mencampurkannya dalam pakan biji-bijian atau mencampurkannya dengan pakan lain seperti egg food.

Sebelum digunakan sebaiknya daun ginseng tersebut terlebih dulu dibersihkan dengan air bersih agar terbebas dari kotoran dan kuman.

Pemberian daun ginseng bisa dikombinasikan dengan daun-daun lainnya seperti daun mengkudu, daun krokot, serta sayur-sayuran seperti sawi, lobak, gambas dan lainnya agar Kenari lebih sehat dan tercukupi nutrisinya.

Baca juga:

Tips mencetak Kenari isian

Melatih mental fighter Kenari muda

Manfaat fumayin untuk doping Kenari

Perawatan yang tepat untuk Kenari mabung

Demikian sedikit informasi tentang daun ginseng jawa, rahasia Kenari juara. Untuk informasi lain seputar burung Kenari bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Daun ginseng jawa

Perbedaan Jalak putih/Jalak pito jantan dan betina

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Bagi para Kicau Mania, Jalak putih/Jalak pito masih dianggap sebagai burung papan atas atau tergolong burung mewah, selain karena populasinya yang sudah langka dan sulitnya mendapatkan burung ini dioasaran, harga burung inipun termasuk cukup mahal.

Penampilan fisik Jalak putih/Jalak pito memang terlihat elegan dan mewah dengan warna bulu yang didominasi warna putih bersih dengan perpaduan warna hitam yang serasi pada bagian sayap dan ekornya, menjadikan burung ini sangat cocok dipelihara sebagai burung kicauan sekaligus sebagai burung hias karena bentuk fisiknya yang memang menawan.

Jalak putih/Jalak pito memiliki karakter yang sama dengan jenis Jalak lainnya, yaitu sangat cerewet dengan volume suara yang keras, bahkan suka meniru suara burung lain yang ada disekitarnya.

Populasi Jalak putih/Jalak pito hampir sama seperti Jalak Bali, yaitu terancam mengalami kepunahan yang disebabkan karena rusaknya habitat alami dari burung-burung tersebut dan juga karena semakin maraknya praktik perburuan liar terhadap spesies burung ini.

Karena populasi dari Jalak putih ini semakin sedikit dan terus berkurang, maka pemerintah melalui dinas terkait telah memasukkan burung ini kedalam daftar burung yang dilindungi oleh undang-undang.

Tapi walaupun termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi, permintaan akan burung ini dipasaran masih cukup tinggi walaupun harganya cukup mahal. Hal itu pula yang dimanfaatkan oleh para oknum pedagang nakal untuk melakukan penipuan demi mendapatkan keuntungan yang besar dengan cara menyemir burung Jalak jenis lain seperti Jalak kebo/Jalak penyu dan Jalak nias dengan warna putih.

Untuk para pemula, tentu akan kesulitan untuk mengetahui mana Jalak putih yang asli dan mana Jalak putih yang palsu (semiran), apalagi jika tanpa perbandingan dengan Jalak putih yang asli.

Ciri-ciri Jalak putih/Jalak pito yang asli:

• Memiliki ukuran tubuh yang sedang dan memiliki postur tubuh yang seimbang dan terlihat gagah.

• Pada burung dewasa memiliki bulu yang didominasi oleh warna putih bersih (tidak kusam) dengan kombinasi warna hitam yang serasi pada bagian ekor dan sayapnya.

• Untuk Jalak putih yang masih muda, bulunya didominasi oleh warna putih kelabu (kusam) pada bagian leher, kepala, punggung, dan penutup sayapnya.

• Pada ras melanopterus (Jawa dan madura), warna punggung dan penutup sayap berwarna putih, sedangkan pada ras tertius (Bali), warna punggung dan penutup sayap berwarna abu-abu gelap.

• Memiliki kulit tanpa bulu pada sekitar mata dengan bentuk yang memanjang berwarna kuning cerah.

• Memiliki iris mata berwarna coklat tua.

• Paruh berwarna kuning dengan semburat warna hitam dengan bentuk lurus dan tajam.

• Memiliki ukuran kaki yang panjang dengan warna putih agak kemerahan.

Ciri-ciri spesifik dari Jalak putih jantan dan betina:

Memang agak sulit untuk membedakan burung Jalak Putih jantan dan betina karena keduanya memiliki warna bulu dan postur tubuh yang hampir serupa, namun ada suatu cara untuk mengetahui jenis kelamin Jalak putih yaitu dengan cara melihat bagian anus pada burung tersebut.

Pada anus Jalak Putih jantan berwarna hitam, sedangkan pada anus Jalak putih betina berwarna kemerahan. Warna hitam pada anus Jalak putih jantan akan terlihat sangat jelas saat burung telah berusia dewasa, sedangkan untuk burung yang masih muda, warnanya agak kurang jelas.

Masih ada cara lain untuk membedakan Jalak Putih jantan dan Jalak putih betina, yaitu dengan memperhatikan kicauan dan bentuk kepalanya.

• Jika diperhatikan dengan seksama, Jalak putih jantan memiliki ukuran badan dan kepala yang lebih besar dari Jalak putih betina.

• Jalak Putih jantan memiliki karakter yang agresif dan lebih cerewet dengan kicauannya yang ngeroll dan lebih nyaring dengan volume lebih keras serta lebih variataif bila dibandingkan dengan Jalak putih betina yang kurang cerewet dengan kicauan yang cenderung monoton dan kurang keras.

Habitat Jalak putih/Jalak pito:

Burung ini lebih suka menghuni hutan primer dan hutan sekunder, tepi hutan atau lahan yang memiliki banyak pepohonan didataran rendah dan perbukitan. Walaupun burung ini adalah satwa endemik Pulau Jawa dan Bali, namun Jalak putih juga bisa ditemukan diwilayah Lombok (NTB), Madura, Sumateta dan Kalimantan.

Dulu, Jalak putih/jalak pito sering terlihat berkeliaran disekitar area persawahan untuk mencari makan, namun saat ini Jalak putih hanya bisa ditemukan didaerah rawa, hutan dataran rendah, dan hutan pedalaman yang jauh dari permukiman penduduk.

Jalak putih/Jalak pito memiliki kebiasaan hidup secara berkelompok dengan jumlah koloni antara 4-5 ekor. Sarang Jalak putih/Jalak pito cukup sulit untuk ditemukan, karena burung ini sering membuat sarang pada lubang-lubang pohon yang tinggi sehingga sarang burung ini sulit sekali ditemukan.

Baca juga:

Tips memilih burung jalak dikandang ombyokan

Cara merawat jalak kebo/jalak penyu agar rajin bunyi

Cara mudah membedakan jalak suren jantan dan betina

Cara merawat jalak suren jawa agar cepat gacor

Perawatan Kolibri Ninja (Konin) bakalan agar bertahan hidup dan cepat gacor

Demikian sedikit informasi tentang perbedaan Jalak putih/Jalak pito jantan dan betina. Untuk informasi lain seputar burung Jalak bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak putih/Jalak pito

Perawatan Kolibri Ninja (Konin) bakalan agar bertahan hidup dan cepat gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Merawat burung Kolibri Ninja (Konin) dari anakan (trotol) memang lebih menyenangkan, karena bila kelak Kolibri Ninja (Konin) tersebut gacor dan bahkan bisa teler pasti rasanya akan sangat puas karena kerja keras kita merawat burung tersebut dari trotol terbayar dengan hasil yang sepadan.

Keuntungan lain dari merawat Kolibri Ninja (Konin) dari trotol adalah, burung lebih gampang jinak. Untuk memilih Kolibri Ninja bakalan, kita bisa membelinya dipasar atau kios-kios burung terdekat, biasanya banyak dijual ombyokan dari yang masih hijau sampai yang sudah full metalik (Dewasa).

Jika kita membeli Kolibri Ninja (Konin) ombyokan, harganyapun jauh lebih murah dari Kolibri Ninja (Konin) yang sudah jadi. Harga Kolibri Ninja bakalan dipasaran saat ini berkisar antara 90.000-120.000/ekor untuk yang masih hijau (trotol), sedangkan untuk Kolibri Ninja (Konin) yang sudah dewasa (full metalik) berkisar antara 80.000-90.000. Usahakan kita membelinya dikios langganan yang sudah terpercaya agar mendapat jaminan kalau Konin yang kita beli tersebut berjenis kelamin jantan.

Tapi bukan hal yang mudah untuk bisa sukses memelihara Konin dari bakalan, baik itu yang masih trotol ataupun yang sudah dewasa agar bisa bertahan hidup dan bahkan bisa sampai menjadi gacor. Karena pakan Kolibri Ninja (Konin) tergolong cukup sulit, yaitu madu/nektar yang ada pada kelopak-kelopak bunga, sedangkan dalam perawatan kita otomatis burung akan mengalami peralihan jenis pakan yang berbeda dengan dihabitat aslinya.

Tapi kini sudah banyak tersedia nektar buatan khusus untuk burung jenis Kolibri dan sudah banyak tersedia dikios-kios burung dan dipasar-pasar burung dengan kandungan nutrisi yang cukup lengkap sehingga Kolibri Ninja (Konin) bakalanpun bisa cepat beradaptasi dengan pakan barunya dan bisa sehat serta rajin bunyi.

Perawatan harian Kolibri ninja (Konin) bakalan:

Setelah kita mendapatkan bakalan Kolibri Ninja (Konin), hal yang paling penting dan harus dilakukan adalah mengondisikan burung untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya terlebih dulu. Sebaiknya tempatkan Konin diruangan yang tenang dan tidak ada gangguan dari burung lain yang gacor maupun dari gangguan-gangguan lain yang dapat mengakibatkan Konin menjadi stres.

Berikan nektar dalam cepuk khusus dan juga kroto sekenyangnya agar burung merasa senang. Konin yang masih trotol membutuhkan nutrisi yang tinggi karena masih dalam masa pertumbuhan menjadi Konin dewasa.

Tempatkan Konin diruangan yang tenang tanpa kerodong, tidak usah dimandikan dan dijemur dulu selama masa adaptasi. Setelah beberapa hari masa adaptasi, kita bisa mulai dengan perawatan yang intensif.

Perawatan dimulai dari:

• Pengembunan
Keluarkan Konin pada jam 05.00 pagi untuk diembunkan, gantang Konin ditempat yang tinggi atau kerek diatas pohon agar Konin merasa seperti dihabitat aslinya, selain itu juga agar Konin lebih sehat dan merasa segar karena mendapatkan udara pagi yang segar dan bebas polusi.

• Mandi
Setelah diembunkan, jam 07.00 Konin bisa dimandikan lalu di angin-anginkan sampai bulu-bulunya kering dan berikan nektar sebagai pakannya.

• Jemur
Setelah semua bulu-bulunya kering kemudian Konin dijemur selama satu jam agar Konin menjadi lebih sehat dan suhu tubuhnya menjadi stabil.

• Ekstra fooding (EF)
Setelah penjemuran selesai, berikan kroto segar pada cepuk khusus untuk kroto. Porsi pemberian kroto sebaiknya tanpa batas atau sekenyangnya agar Konin bisa makan sepuasnya dan tidak kekurangan protein hewani, sebab biasanya nektar buatan tidak memiliki kandungan protein hewani.

Pemberian kroto adalah hal yang penting untuk Konin yang masih trotol, setelah diberikan kroto tempatkan konin ditempat yang tenang untuk istirahat.

Lakukan perawatan tersebut secara konsisten dan rutin diberikan kroto setiap hari agar Konin menjadi sehat dan lebih cepat gacor.

Dalam merawat Konin bakalan, hal yang paling penting diperhatikan dalam masa-masa awal adalah memantau nafsu makannya, jika Konin lahap memakan kroto dan juga nektar maka peluang hidup Konin bakalan tersebut menjadi sangat besar.

Tapi jika Konin bakalan tersebut nafsu makannya kurang lahap, sebaiknya cepat-cepat mencari bahan makanan lain yang memiliki nutrisi hampir sama dengan kedua pakan tersebut dan pastikan Konin mau memakannya. Karena kalau ternyata Konin tersebut tidak mau makan atau kurang lahap makannya, maka kemungkinan Konin bakalan tersebut tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama.

Pemberian kroto pada Konin bakalan memang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tapi jika setelah tiga hari Konin bakalan masih belum mau memakan kroto yang kita berikan, sebaiknya segera lakukan terapi lapar dengan cara mengambil cepuk yang berisi nektar pada saat pengembunan dan cukup berikan air putih saja.

Setelah proses mandi dan penjemuran selesai, berikan kroto segar yang bersih dari semut-semutnya, berikan sedikit saja taruh dalam cepuk, perhatikan apakah Konin mau memakan kroto yang kita sediakan atau tidak. Jika Konin mau memakannya, maka kita bisa menambahkan kroto dengan jumlah yang lebih banyak dan sementara pemberian nektar dihentikan dulu agar Konin terbiasa mengkonsumsi kroto terlebih dulu.

Tapi jika ternyata Konin tersebut belum mau mencicipi kroto yang kita sediakan, sebaiknya kroto kita taruh dalam nektar dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, usahakan sampai Konin mau memakanya.

Jika Konin sudah mulai mau memakan kroto yang dicampur nektar walaupun cuma sedikit, itu artinya sudah ada perkembangan positif. Berikan kroto dengan porsi yang tetap sama untuk bebarapa hari dan porsinya terus ditambah sampai Konin terbiasa mengkonsumsi kroto dan mau memakan kroto tanpa dicampur nektar.

Intinya harus sabar dan telaten dalam merawat Konin bakalan agar bisa bertahan hidup dan bisa membanggakan nantinya.

Baca juga:

Tips mencetak Kenari isian

Perawatan Sirtu/Cipoh pada saat musim hujan

Tips perawatan Ciblek gunung/Tribel agar rajin bunyi

Tips perawatan Tledekan gunung agar cepat gacor

Perawatan tepat agar Pleci buka paruh

Racikan doping untuk Pleci

Demikian sedikit informasi tentang Perawatan Kolibri Ninja (Konin) bakalan agar bertahan hidup dan cepat gacor. Untuk informasi lain seputar Kolibri Ninja bisa dibaca pada artikel On Kicau selanjutnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kolibri Ninja (Konin) trotol

Fenomena Kacer tipe panas dan Kacer tipe dingin

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Belakangan ini, dimedia sosial khususnya di group-group komunitas Kacer sedang ramai membahas topik tentang Kacer tipe panas dan tipe dingin, bahkan banyak juga yang googling dengan kata kunci tersebut. Banyak juga pertanyaan yang masuk dikolom komentar On Kicau dari para Kacer mania tentang Kacer tipe panas dan tipe dingin ini.

Maka pada kesempatan kali ini saya akan berusaha menjelaskan apa sebetulnya yang dimaksud Kacer tipe panas dan tipe dingin tersebut, sekaligus untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pengunjung On Kicau yang belum sempat saya jawab.

Menurut pengamatan saya, yang dimaksud Kacer tipe panas adalah Kacer dengan karakter emosional yang mudah naik darah dan biasa disebut tipe fighter tinggi. Kacer tipe ini yang banyak dicari para pemain lapangan karena settingnya lebih gampang dibanding Kacer yang bertipe fighter rendah (tipe dingin).

Karakternya yang sangat agresif terhadap keberadaan Kacer lain disekitarnya membuat Kacer tipe ini gampang nampil dilapangan karena sifat tempurnya memang luar biasa, tapi jika kita tidak bisa mengatur emosinya yang meluap-luap, maka yang terjadi justru burung menjadi nakal dan rawan mbagong.

Kacer tipe fighter tinggi (tipe panas) walaupun dirawat seadanya juga tetap bisa nampil walaupun tidak maksimal. Perawatannya cukup dengan rutin di embunkan, mandi tiap pagi, jemur secukupnya, kasih ekstra fooding (EF) yang tidak berpotensi menaikkan suhu tubuh yang terlalu drastis. Berikan ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto dan ulat daun pisang, umbar seminggu 2-3 kali dan kerodong cukup pada malam hari saja.

Sedangkan yang dimaksud Kacer tipe dingin adalah Kacer yang lambat panas, kurang emosi atau biasa disebut dengan tipe fighter rendah. Kacer tipe fighter rendah tersebut memerlukan threatment lebih rumit dibanding tipe fighter tinggi.

Agar bisa tampil ngotot dan agresif ketika ketemu lawan, Kacer tipe ini harus didongkrak emosinya terlebih dulu, yaitu dengan perawatan harian yang cukup rumit seperti dengan penjemuran yang maksimal dan pengaturan jadwal mandi yang tidak boleh terlalu sering serta pemilihan jenis ekstra fooding (EF) yang yang dapat meningkatkan suhu tubuh Kacer seperti ulat hongkong (UH) yang bertujuan meningkatkan tensi Kacer tersebut sehingga emosinya bisa terdongkrak. Pengumbaran serta perawatan full kerodong untuk hariannya juga diperlukan untuk melatih fisiknya dan untuk menjaga tingkat emosi Kacer tersebut.

Sebetulnya keduanya sama saja, tidak ada perbedaan jenis dari kedua tipe Kacer tersebut. Seperti halnya manusia, ada yang emosional, ada yang sabar, ada yang pemberani dan ada yang penakut. Kedua tipe Kacer tersebut juga bisa berprestasi asal mendapatkan perawatan dan pelatihan yang tepat.

Soal tipe panas atau dingin, tipe fighter tinggi atau fighter rendah, tipe emosional atau kurang emosi, itu hanya beda penyebutan saja. Yang terpenting dari bermain Kacer adalah pemilihan bahan yang bagus dan perawatan harian serta settingan lomba yang tepat yang harus disesuaikan dengan karakter Kacer kita, itu adalah kunci keberhasilan dalam bermain Kacer.

Intinya, sabar dan telaten dalam merawat Kacer sampai kita tau Karakternya dan apa kemauan Kacer kita agar bisa tampil maksimal dilapangan.

Baca juga:

Mengenal jenis-jenis Kacer serta kelebihan dan kekurangannya

Beda perilaku antara Kacer bermental juara dan Kacer bermental pecundang

Kunci sukses bermain Kacer

Beda perawatan antara Kacer lomba dan Kacer rumahan

Cara lain mengatasi Kacer mbagong

Demikian sedikit informasi tentang fenomena Kacer tipe panas dan Kacer tipe dingin. Untuk informasi lain seputar burung Kacer bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer poci

Cara membentuk Lovebird (LB) muda agar fighter dan ngekek panjang

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Seiring dengan makin ramainya lomba burung kicau terutama untuk kelas Lovebird, baik itu kelas Lovebird PAUD maupun Lovebird DEWASA belakangan ini maka secara otomatis juga ikut mendongkrak pamor burung cinta ini, sehingga permintaan Lovebird dipasaranpun ikut melonjak.

Dengan naiknya popularitas Lovebird tersebut membuat banyak orang ramai-ramai memelihara burung cinta ini, baik itu para pemain lapangan atau mereka yang hanya ikut-ikutan trend memelihara Lovebird saja. Tapi tidak dipungkiri, popularitas Lovebird belakangan ini memang sangat luar biasa, hal itu juga terlihat dalam setiap gelaran lomba burung kicau, kelas Lovebird selalu full gantangan.

Yang paling banyak diminati saat ini adalah Lovebird anakan dari indukan trah juara atau oleh para pecinta Lovebird sering disebut dengan istilah PAUD jahat.

Kenapa yang banyak diburu adalah anakan trah juara?? Karena faktor genetik adalah salah satu faktor pendukung yang sangat penting, karena sang jawara tersebut akan mewariskan kemampuan dan bakat yang dimiliki pada keturunannya.

Anakan Lovebird tersebut dari piyik sudah terbiasa mendengar suara induknya, jadi kemungkinan besar sewaktu dewasa mereka akan meniru suara indukannya. Selain itu, warisan bakat dari induknya juga akan semakin menyempurnakan talentanya. Ini mengapa anakan Lovebird dari trah jawara banyak diburu para pemain Lovebird lapangan.

Pemilihan bahan berdasarkan postur tubuh/katuranggan juga tidak ada salahnya kita lakukan. Lovebird dengan spesifikasi dibawah ini dipercaya adalah bahan Lovebird yang prospek dan bisa dibentuk untuk menjadi burung lapangan.

• Memiliki bentuk kepala bulat
• Memiliki kaki panjang
• Badan tegap dan dada bidang saat berkicau
• Sayap menyilang kanan dan kiri menandakan burung memiliki karakter fighter

Untuk membentuk Lovebird agar ngekek panjang sebaiknya dilakukan pemasteran sejak dini, usahakan dimaster sejak piyik agar hasilnya lebih maksimal. Perdengarkan setiap hari suara Lovebird ngekek dengan durasi panjang, baik menggunakan suara Mp3 player atau dengan suara Lovebird asli.

Download audio Lovebird untuk masteran.Mp3

Dengan dimaster setiap hari, maka anakan Lovebird tersebut akan merekam dan menirukan suara masteran yang didengarnya sejak piyik. Selain pemasteran, agar Lovebird rajin ngekek dengan durasi panjang, juga harus didukung dengan asupan gizi yang memadai.

Menu pakan harian untuk Lovebird agar rajin ngekek:
Menu pakan harian untuk Lovebird yang cocok ketika masih anakan (PAUD) adalah sebagai berikut:
• Milet putih
• Gabah beras merah
• Canary seed
• Jagung muda
• Daun kangkung
Pemberian milet putih, Gabah beras merah dan Canary seed yang tepat adalah dengan perbandingan 5 : 2 : 1.
Sedangkan untuk pemberian jagung muda tidak perlu diberikan setiap hari, cukup berikan seminggu sekali saja. Kalau mau lebih baik lagi, kita dapat memberikan cacahan daun kangkung setiap dua kali dalam seminggu.

Menu pakan tersebut sengaja diberikan sejak dini agar Lovebird terbiasa dengan menu pakan tersebut saat akan dilombakan. Tapi, kalau kita memelihara Lovebird yang sudah dewasa, maka menu pakannya harus dibedakan dengan Lovebird muda (PAUD).

Untuk pakan utama Lovebird dewasa, kita dapat memberikan bijian milet putih, milet merah, serta canary seed dengan perbandingan 2 : 1 : 2.

Ekstra fooding (EF)
Perlu juga diberikan tambahan Ekstra fooding (EF) dengan tujuan untuk membangkitkan birahi Lovebird agar cepat bertelur atau meningkatkan frekuensi kicauannya.

Ekstra fooding (EF) untuk Lovebird dewasa antara lain:
• Biji bunga matahari
untuk meningkatkan birahi Lovebird.
• Tulang sotong dan Kulit telur ayam
Untuk melindungi Lovebird dari berbagai macam penyakit dan untuk memenuhi kebutuhan mineral serta kalsiumnya.
• Sayur-sayuran segar seperti sawi dan wortel
Agar warna bulu Lovebird selalu berkilau.
• Kuning telur rebus
Untuk Lovebird yang sedang mabung, agar proses mabungnya berjalan lancar. Usahakan dengan telur ayam kampung atau telur bebek.

Selain dari menu pakan harian, agar Lovebird bisa ngekek dengan durasi panjang perlu juga dilakukan perawatan lain seperti:

Mandi
Mandikan Lovebird setiap hari dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri dicepuk. Pokoknya ikuti kemauan Lovebird, jangan memaksakan sesuatu yang membuat burung tidak nyaman karena dampaknya tidak akan bagus.

Jemur
Setelah dimandikan, jemur Lovebird selama dua jam rutin setiap hari (cabut pakan dan minumnya). Setelah selesai dijemur, angin-anginkan dulu selama 15 menit lalu berikan pakan dan minum yang dicampur dengan beberapa tetes vitamin.

Umbaran
Untuk melatih stamina dan nafas Lovebird, perlu dilakukan pengumbaran setidaknya 2 kali dalam seminggu. Pengumbaran juga berfungsi sebagai sarana refreshing bagi Lovebird untuk menurunkan birahi yang berlebihan dan juga mencegah stres.

Melatih mental Lovebird
Lovebird lapangan harus memiliki mental fighter yang tinggi agar berani tampil maksimal pada saat dilombakan. Karena percuma kalau Lovebird punya materi bagus dengan durasi ngekek yang panjang tapi tidak memiliki mental yang bagus, yang ada Lovebird tersebut tidak akan bisa mengeluarkan kemampuannya secara maksimal karena sudah kalah mental.

Untuk melatih mentalnya, Lovebird muda perlu sering ditrack dengan Lovebird muda lainnya untuk menumbuhkan jiwa fighternya.

Baca juga:

Kawin cabut cara ampuh untuk mengatasi lovebird over birahi (OB)

Tips dan trik menjodohkan lovebird untuk pemula

Perawatan tepat untuk lovebird mabung/ngurak

Ciri-ciri khusus lovebird jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang cara membentuk Lovebird (LB) muda agar fighter dan ngekek panjang. Untuk informasi lain seputar Lovebird bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lovebird fighter

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Medan super asli dan Murai Batu (MB) import

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Yang selama ini disebut Murai Batu (MB) Medan super adalah Murai Batu dengan postur besar dan memiliki ekor yang panjang. Sebetulnya sebutan Murai Batu Medan super adalah sebutan dari para pedagang untuk membedakan harga antara Murai Batu berpostur besar dan berekor panjang dengan Murai Batu berpostur sedang/kecil.

Dulu, pasar burung nasional khususnya Murai Batu memang didominasi oleh Murai Batu yang berasal dari wilayah Sumatera, dan yang paling digemari adalah Murai Batu yang berasal dari wilayah Bahorok. Bahkan sampai sekarangpun Murai Batu bahorok tetap menjadi primadona walaupun harganya selangit.

Yang dikatakan sebagai Murai Batu medan super adalah Murai Batu dengan postur tubuh besar dan panjang, ekor panjang agak tebal dengan bentuk daun ekor yang lebar.

Sebagian besar penggemar Murai Batu juga percaya, bahwa Murai Batu yang berasal dari wilayah Bahorok, adalah Murai Batu dengan kualitas terbaik. Ciri utama dari Murai Batu bahorok ini adalah ujung ekornya melengkung.

Murai Batu berpostur besar dengan ekor panjang menjuntai memang terkesan mewah dan indah dipandang, tapi Murai Batu seperti ini jarang sekali bisa tampil bagus dalam lomba. Posturnya yang besar dan juga ekornya yang panjang serta tebal, diyakini menjadi kendala tersendiri untuk bisa tampil bagus di lapangan, karena Murai Batu dengan ekor yang panjang menjuntai membutuhkan stamina lebih besar saat tarung dan memainkan ekornya, sehingga tenaganya lebih cepat habis dan gembos.

Namun jika ingin tetap memaksakan Murai Batu tersebut untuk mengikuti lomba, maka cara menyiasatinya adalah dengan cara memotong sebagian ekornya agar tidak terlalu berat.

Selain dengan cara itu, perlu juga dilakukan pengumbaran secara rutin dan juga penjemuran yang maksimal untuk melangsingkan tubuh dari Murai Batu berpostur besar tersebut.

Tapi jika mengamati kenyataan dilapangan, justru sebagian besar Murai Batu yang banyak mendominasi lomba adalah Murai Batu yang berpostur sedang dengan ekor yang juga sedang (tidak terlalu panjang) dengan bentuk daun ekor kecil dan tipis.

Murai Batu seperti itu biasanya memiliki karakter main yang ngotot dan memiliki stamina yang bagus untuk tampil dalam sebuah lomba. Tubuh dan ekornya yang relatif sedang, akan sangat membantu Murai Batu tersebut untuk bisa tampil maksimal dilapangan.

Sekarang ini juga telah terjadi pergeseran orientasi dalam memilih Murai Batu. MB berpostur besar dan berekor panjang dan tebal tidak lagi diminati oleh para pemain lapangan, sebab mereka yakin bahwa Murai Batu dengan model seperti ini akan kesulitan untuk tampil bagus dalam lomba.

Sebetulnya sebagian besar Murai Batu yang beredar diwilayah Medan adalah Murai Batu yang dipasok dan didatangkan dari wilayah Aceh.

Murai Batu dengan postur besar dengan ekor panjang dan tebal serta daun ekor lebar banyak sekali dijumpai diwilayah Aceh khususnya dari wilayah pantai barat, selatan dan kawasan dekat Taman Nasional Gunung Leuser.

Sedangkan untuk wilayah Sumatera Utara, kususnya Medan sudah tidak memiliki lagi habitat Murai Batu untuk memenuhi permintaan Murai Batu dipasaran.

Dulu masih ada Langkat yang terkenal dengan Bahoroknya, tapi sekarang ini habitatnya sudah rusak parah. Juga masih ada kawasan Padang Sidempuan yang berbatasan dengan Wilayah Sumatera Barat, tapi populasi Murai Batu diwilayah tersebut juga sudah langka, sama seperti Murai Batu Pasaman yang habitatnya berdekatan dengan Sidempuan.

Maka untuk memenuhi permintaan Murai Batu dipasaran tanah air, sekarang ini banyak didatangkan Murai Batu dari luar wilayah indonesia seperti dari Malaysia, Thailand dan Vietnam yang oleh para oknum pedagang sering diberi label Murai Batu Sumatera.

Secara fisik Murai Batu import memang sangat mirip dengan Murai Batu lokal Sumatera dengan pola ekor yang sama dan juga tidak gembung. Untuk para pemula akan sangat sulit membedakan antara Murai Batu import dengan Murai Batu lokal.

Tapi jika diamati lebih detail, ekor Murai Batu import relatif lebih kecil dan tipis meskipun dengan panjang yang sama dan pola ekor yang juga sama. Postur tubuh Murai Batu import juga relatif lebih kecil dan tidak berisi walaupun saat tarung memang tidak gembung.

Jadi hati-hati saat membeli Murai Batu yang diberi label Murai Batu Medan/Sumatera. Kita harus benar-benar teliti, apalagi jika burung tersebut dibanderol dengan harga yang sama dengan Murai Batu Medan asli. Sebaiknya jika ingin membeli Murai Batu Medan yang asli, belilah dipeternakan yang sudah terpercaya, yang jelas asal-usul materi indukannya.

Baca juga:

Mengatur birahi dan emosi Murai Batu (MB) lomba

Kenali karakter Murai Batu (MB) untuk memaksimalkan performanya

Pakan wajib untuk Murai Batu bahan/bakalan agar cepat bunyi

Kumpulan audio Murai Batu alam liar dalam format Mp3

Tips cara menambah panjang ekor Murai Batu

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri Murai Batu Medan super asli dan Murai Batu (MB) import. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu Medan
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang