Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
400

Perawatan Prenjak Lumut bakalan agar bertahan hidup dan cepat bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Prenjak Lumut adalah salah satu burung kicauan yang banyak dipelihara oleh para Kicau Mania. Burung dengan postur tubuh mungil ini memiliki suara kicauan yang keras dan melengking dengan beberapa variasi kicauan yang cukup unik.

Walaupun kalah populer dengan Prenjak Tamu/Prenjak Kepala Merah, namun Prenjak Lumut tetap memiliki penggemar sendiri, dan biasanya burung ini lebih banyak dipelihara untuk dijadikan sebagai burung masteran.

Agar bisa gacor, pilihlah Prenjak Lumut yang berjenis kelamin jantan, karena hanya burung jantanlah yang rajin berkicau dan memiliki beberapa variasi kicauan, sedangkan Prenjak Lumut betina suara kicauannya cenderung monoton.

Ciri-ciri Prenjak Lumut jantan:

• Bulu ekor menyatu dan memiliki 2 bulu ekor yang lebih panjang dari bulu ekor yang lainnya (bulu lancur).

• Bulu pada bagian dadanya berwarna kehitaman (semu hitam).

• Warna bulu kepalanya lebih cerah.

• Postur tubuh panjang.

• Suara kicauan Prenjak Lumut jantan lebih bervariasi.

Ciri-ciri Prenjak Lumut Betina:

• Bulu ekornya tampak mekar dan lebih pendek, serta tidak memiliki bulu lancur.

• Warna bulu pada bagian dada putih polos tanpa semburat warna hitam.

• Warna merah pada bulu kepalanya tampak pudar (kusam).

• Postur tubuh lebih pendek dan terlihat bulat (buntet).

• Suara Prenjak Lumut betina cenderung monoton.

Cara merawat Prenjak Lumut bakalan, pada dasarnya sama dengan cara merawat burung kicau bahan/bakalan lainnya. Berikut ini adalah perawatan Prenjak Lumut bakalan agar bisa bertahan hidup dan cepat bunyi. Tahapan perawatannya sebagai berikut:

Perawatan tahap awal

• Kalau kita mendapatkan Prenjak Lumut dari tangkapan hutan (muda hutan), biasanya burung akan rentan mengalami stres. Untuk itu, kita harus membuatnya agar merasa nyaman dan tenang dulu agar burung tidak stres.

• Pada hari pertama jangan langsung dimandikan, karena bisa menyebabkan burung kaget dan ngedrop yang bisa menyebabkan burung menjadi sakit dan bisa berujung pada kematian.

• Jangan langsung digantang di tempat yang ramai dulu, karena bisa menyebabkan burung ketakutan dan stres.

Pakan

Di alam bebas, Prenjak Lumut biasa memakan ulat-ulat kecil, serangga-serangga kecil, laba-laba, dan binatang-biatang kecil lainnya.

Kalau kita memelihara Prenjak Lumut bahan/bakalan yang belum ngevoer, maka kita harus melatihnya untuk makan voer terlebih dulu agar memudahkan kita dalam perawatan hariannya.

Cara melatih Prenjak Lumut untuk ngevoer:

• Campurkan voer halus dan kroto dengan porsi voer lebih banyak daripada kroto, bisa juga menggunakan ulat hongkong (UH) yang dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan voer halus.

• Kurangi porsi kroto/ulat hongkong (UH) dan perbanyak campuran voernya dari hari ke hari sampai Prenjak Lumut mau mengkonsumsi voer polos tanpa campuran kroto/ulat hongkong (UH).

• Cek kotorannya, kalau kotorannya sudah berupa kotoran voer yang berwarna sama dengan warna dari voer yang kita berikan, berarti Prenjak Lumut bahan/bakalan tersebut sudah ngevoer total. Jadi kita sudah bisa memberikan voer saja tanpa perlu kuatir burung akan mati kelaparan. Sedangkan kroto, jangkrik kecil dan ulat hongkong (UH) bisa diberikan sebagai pakan tambahan/Ekstra fooding (EF).

Ekstra fooding (EF) sangat bagus untuk membuat Prenjak Lumut lebih gacor, sedangkan voer dapat mencukupi kebutuhan kalsium, vitamin, dan nutrisi bagi Prenjak Lumut.

Ekstra fooding (EF)

Ekstra fooding (EF) untuk Prenjak Lumut yang bagus untuk Prenjak Lumut agar rajin bunyi dan gacor adalah: kroto, jangkrik dan ulat hongkong (UH).

• Berikan jangkrik kecil yang sudah dipotong kaki-kakinya dengan porsi 3-3 pagi-sore.

• Berikan ulat hongkong (UH) 7-7 pagi-sore, sebaiknya berikan ulat hongkong (UH) yang masih berwarna putih (baru berganti kulit).

• Kroto bisa diberikan 1-2x seminggu dengan porsi satu sendok makan.

Penjemuran

Untuk tahap awal, jemur Prenjak Lumut selama 1 jam, setelah berlangsung selama satu minggu, durasi penjemuran bisa ditambah menjadi 2 jam. Sinar Matahari yang bagus untuk menjemur burung adalah pada jam 07.00-10.00 pagi. 

Mandi

Setelah satu minggu kita pelihara, Prenjak Lumut bahan/bakalan tersebut bisa mulai dimandikan dengan disemprot halus dengan menggunakan sprayer dan berikan cepuk besar di dasar kandangnya untuk memancing Prenjak Lumut agar mandi sendiri. Kalau sudah terbiasa, burung akan mandi sendiri didalam cepuk mandinya.

Selain tips-tips di atas, yang paling penting dalam merawat Prenjak Lumut bahan/bakalan dan burung kicau lainnya adalah ketelatenan, kesabaran, dan konsistensi dalam merawatnya agar mendapatkan hasil yang di inginkan.

Kebersihan kandang

• Kebersihan kandang juga harus diperhatikan agar Prenjak Lumut merasa nyaman dan terhindar dari berbagai penyakit.

• Bersihkan kandangnya setiap hari, termasuk tempat pakan dan tempat minumnya agar selalu bersih dan terbebas dari kuman dan bakteri yang dapat mengganggu kesehatan burung.

Baca juga:

Perbedaan Prenjak Tamu dan Prenjak Lumut

Perbedaan Prenjak kepala merah/Prenjak tamu jantan dan betina

Perawatan yang tepat untuk Prenjak kepala merah/Prenjak tamu bakalan agar cepat bunyi

Ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina beserta gambarnya

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Prenjak Lumut bakalan agar bertahan hidup dan cepat bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Prenjak, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Prenjak Lumut
400

Tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Semua penggemar Murai Batu (MB) pasti tidak menginginkan Murai Batu miliknya bersuara monoton (ngeban) dan tidak ada variasi isian yang dikeluarkan.

Padahal, variasi kicauan/materi lagu juga menjadi salah satu unsur penting ketika Murai Batu (MB) dilombakan. Materi lagu menjadi salah satu kriteria penilaian juri untuk menentukan Murai Batu mana yang layak untuk menjadi juara.

Ada beberapa penyebab kenapa Murai Batu (MB) bersuara ngeban/monoton ketika dilombakan, antara lain:

• Kurangnya pemasteran yang menyebabkan Murai Batu (MB) tidak banyak memiliki materi isian, sehingga ketika dilombakan Murai Batu kehabisan materi. Jadi, pemasteran wajib dilakukan untuk Murai Batu lomba untuk memperkaya materi lagunya, karena percuma tampil ngotot bongkar isian tapi tidak banyak variasi yang dimiliknya.

• Mental Murai Batu (MB) yang belum siap untuk dibawa ke arena lomba, sehingga Murai Batu tidak memiliki keberanian untuk tampil menyerang dan bongkar isian. Yang terjadi, Murai Batu hanya akan bertahan saja dengan suara monoton (ngeban).

Kadang kita sering memaksakan Murai Batu (MB) untuk mencoba keberuntungan di arena lomba walaupun dari segi mental dan materi lagunya masih perlu banyak di latih. Maka yang terjadi, jangankan menjadi juara, justru efek negatif yang akan terjadi pada Murai Batu tersebut.

Tapi bukan berarti Murai Batu (MB) yang bersuara monoton (ngeban), tidak memiliki potensi untuk menjadi juara. Dengan perawatan yang tepat, Murai Batu (MB) yang tadinya bersuara monoton (ngeban) juga dapat tampil ngotot bongkar isian, dan bahkan juga bisa berprestasi.

Berikut ini adalah perawatan harian dan lomba agar Murai Batu (MB) bisa tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan.

Perawatan harian untuk Murai Batu (MB) agar bongkar isian:

• Embunkan Murai Batu (MB) mulai jam 05.00 pagi. Berikan jangkrik 5 ekor (potong semua kaki-kakinya).

• Jam 07.00 masukkan Murai Batu (MB) kedalam kandang umbaran untuk berolah raga sekalian dijemur.

• Pada saat dijemur dikandang umbaran, sebaiknya voer dan air minumnya tidak diberikan agar Murai Batu (MB) memiliki ketahanan fisik yang bagus terhadap rasa lapar dan haus, serta untuk membiasakannya tidak makan dan minum ketika digantang.

• Jam 10.00 Murai Batu (MB) dikeluarkan dari kandang umbaran dan masukkan kembali kedalam kandang harian untuk di angin-anginkan selama 30 menit.

• Setelah di angin-anginkan, mandikan Murai Batu (MB) di bak keramba, dan biarkan mandi sampai puas.

• Setelah selesai mandi, angin-anginkan lagi untuk mengeringkan bulu-bulunya.

• Berikan Kroto segar yang sudah dibersihkan dari semut-semutnya dengan porsi dua sendok makan.

• Jam 11.00-16.00 Murai Batu (MB) dikerodong dan letakkan di tempat yang tenang bersama dengan burung-burung masteran seperti Cililin, Cucak jenggot, Kapas tembak, Kenari, Lovebird, dan lainnya untuk memperkaya materi isiannya. Bisa juga dimaster dengan menggunakan suara dari Mp3 player.

• Jam 16.00 kembali buka kerodong untuk di angin-anginkan, dan berikan jangkrik sebanyak 5 ekor.

• Jam 17.30 Murai Batu (MB) kembali dikerodong untuk istirahat sampai pagi.

Perawatan Murai Batu (MB) menjelang lomba:

• Mulai H-3 menjelang lomba, porsi jangkrik diberikan sekenyangnya (tanpa batas).

• Berikan vitamin khusus burung kicau yang diteteskan pada air minumnya sesuai dengan takaran yang ada pada kemasannya setelah Murai Batu (MB) selesai dijemur.

• Pada H-2 Murai Batu (MB) sudah tidak dijemur di kandang umbaran lagi. Penjemuran dilakukan di kandang harian.

• Pada H-1 Murai Batu (MB) dipindahkan ke dalam kandang lomba kemudian dikerodong (full kerodong).

• Tempatkan Murai Batu (MB) ditempat yang tenang dan jangan sampai mendengar suara Murai Batu (MB) lain agar tidak terpancing untuk bertarung.

• Pemberian porsi jangkrik masih sama dengan H-2, tetap diberikan sekenyangnya (tanpa batas).

• Pada Hari H lomba, pagi harinya berikan jangkrik sebanyak 5 ekor lalu dimandikan di bak keramba sebelum berangkat ke lapangan.

• Setelah selesai mandi, Murai Batu (MB) di angin-anginkan dan dijemur sebentar sambil diberikan kroto segar dengan porsi sama dengan porsi hariannya.

• Sesampainya dilapangan, berikan Murai Batu (MB) jangkrik sebanyak 5 ekor lagi dan ditambah dengan ulat bambu (cilung) dengan porsi 1 ekor, atau bisa juga diberikan ulat daun pisang yang sudah dibersihkan dari serbuk-serbuk putihnya sebanyak 1 ekor.

• Berikan vitamin penggacor burung yang diteteskan pada air minumnya dengan takaran sesuai yang tertera pada kemasannya.

Baca juga:

Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah

Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan

Silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Demikian sedikit informasi tentang tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan. Untuk informasi lain seputar Murai Batu, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)
400

Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Murai Batu (MB) adalah burung tipe fighter/petarung yang sangat agresif dan mudah emosi serta tidak memiliki toleransi terhadap keberadaan Murai Batu lain disekitarnya.

Jika Murai Batu (MB) melihat keberadaan burung sejenis disekitarnya, pasti akan langsung bereaksi dengan berkicau untuk mengusir keberadaan Murai Batu lain yang memasuki wilayah teritorialnya tersebut sebelum melakukan pertarungan secara fisik.

Karena itu, jika kita memelihara lebih dari satu ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak timbul masalah pada Murai Batu yang kita rawat tersebut.

Yang harus kita perhatikan bukan hanya pada perawatan hariannya saja seperti pemberian pakan, mandi, jemur, umbaran, dan pemasteran.

Faktor-faktor lainnya juga dapat mempengaruhi performa dari Murai Batu (MB) tanpa kita sadari, terutama untuk Murai Batu yang dipelihara bersama dengan Murai Batu lainnya dalam satu rumah, karena jika salah dalam penempatannya maka akan berakibat pada rusaknya mental fighter dari Murai Batu tersebut.

Jika kita memutuskan untuk memelihara Murai Batu (MB) lebih dari satu ekor yang dirawat serumah, maka ada hal-hal penting yang harus dijaga untuk menghindari dampak buruk yang akan ditimbulkan. Misalnya, jangan pernah menempatkan Murai Batu yang masih berusia muda (trotol) berdampingan dengan Murai Batu yang sudah dewasa, karena hal itu dapat menyebabkan stress dan rusaknya mental dari Murai Batu muda (trotol) tersebut, karena setiap hari merasa selalu tertekan/terintimidasi dengan keberadaan Murai Batu dewasa didekatnya.

Selain itu, apabila Murai Batu (MB) muda (trotol) tersebut sedang dalam masa mabung/ngurak, maka kemungkinan besar proses mabungnya tidak akan berjalan dengan sempurna karena selalu tertekan dan tidak bisa beristirahat dengan tenang.

Masalah penempatan kandang tersebut mungkin terkesan sepele, tapi tanpa kita sadari pengaruhnya begitu besar pada perkembangan mental dari MB-MB yang kita rawat.

Karena Murai Batu (MB) adalah jenis burung fighter/petarung yang sangat agresif dan mudah terpancing emosinya jika melihat keberadaan Murai Batu lain disekitarnya, tentu perlakuannya juga berbeda dengan jika kita memelihara burung kicau jenis lain yang non fighter.

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita memelihara Murai Batu (MB) lebih dari satu dalam satu rumah:

Wajib dikerodong

Penggunaan kerodong sangat penting untuk meminimalisir interaksi antar Murai Batu (MB) peliharaan kita dan mencegah timbulnya pertarungan beradu suara antara sesama Murai Batu milik kita yang hanya akan menguras energi/staminanya.

Murai Batu (MB) adalah jenis burung fighter/petarung yang sangat agresif dan mudah tersulut emosinya jika bertemu dengan Murai Batu lainnya. Maka dari itu, wajib untuk mengatur posisi penempatannya untuk menghindari pertarungan antara sesama Murai Batu peliharaan kita yang hanya akan membuang-buang tenaga sebelum dilombakan.

Lebih fatal lagi, karena hal itu bisa menyebabkan salah satu dari MB-MB tersebut mengalami down mental karena tidak kuat menghadapi intimidasi/tekanan dari Murai Batu lainnya yang lebih dominan.

Penempatan

Demikian juga ketika kita melakukan perawatan harian seperti mandi dan jemur, karena pada saat melakukan perawatan harian tersebut, tentunya Murai Batu (MB) dalam keadaan terbuka (tidak dikerodong).

Karena itu, sebisa mungkin kita harus menjauhkan jarak antara Murai Batu (MB) yang satu dengan Murai Batu yang lain agar tidak terjadi pertarungan antara sesama Murai Batu milik kita. Kalau tempatnya tidak memungkinkan, lakukan perawatan secara bergantian khususnya untuk proses pemandian.

Untuk penjemuran bisa ditempatkan berjauhan, misalnya satu didepan rumah dan yang lainnya dibelakang rumah. Tapi kalau tempatnya tidak memungkinkan, cukup diberikan jarak beberapa meter dengan diberikan sekat agar tidak saling melihat.

Jika kita menempatkan Murai Batu (MB) yang satu dengan Murai Batu lainnya dengan jarak yang dekat tanpa pembatas, pada saat dijemur atau pada saat digantang diteras/halaman rumah, hal itu akan menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi MB-MB tersebut, karena setiap hari berdampingan dengan burung sejenis yang sejatinya adalah musuhnya.

Murai Batu (MB) akan sulit medapatkan ketenangan karena nyaris tidak pernah bisa beristirahat dengan tenang. Lama-kelamaan Murai Batu tersebut akan merasa terbiasa dengan keberadaan Murai Batu lain didekatnya dan tidak akan bersikap agresif lagi.

Akibatnya, Murai Batu (MB) tersebut tidak akan tampil ngotot lagi ketika dilombakan, karena pada saat dirumah sudah terbiasa melihat dan berdampingan dengan sesama Murai Batu yang sudah tidak di anggap sebagai musuh lagi, karena tidak di anggap sebagai ancaman lagi.

Karena itulah, sebisa mungkin tempatkan kandang Murai Batu (MB) pada ruangan yang berbeda dan jaraknya jangan berdekatan. Dan kalau tempatnya tidak memungkinkan, maka pengerodongan sangat diperlukan untuk meminimalisir interaksi antar Murai Batu, kalau perlu dikerodong dobel agar MB-MB tersebut tidak bunyi dan saling menyerang.

Baca juga:

Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan

Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan lidah buaya

Demikian sedikit informasi tentang tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Penjemuran beberapa ekor Murai Batu (MB)
400

Tips agar Cucak Ijo (CI) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak Ijo (CI) adalah burung kicau yang memiliki kecerdasan luar biasa, burung ini mampu menirukan suara burung lain dalam waktu singkat, bahkan untuk suara-suara yang cocok dan disukainya, mampu ditirukan dengan hanya sekali mendengar saja.

Kecerdasannya dalam menirukan suara burung lain dengan cepat dan fasih itulah yang membuat Cucak Ijo (CI) menjadi salah satu burung kicau paling dihemari oleh para Kicau Mania di Indonesia.

Tetapi dibalik kecerdasannya tersebut, Cucak Ijo (CI) juga memiliki kelemahan, yaitu mudah lupa dengan suara isiannya, apalagi pada saat mabung maka Cucak Ijo (CI) akan lupa dengan sebagian materi isiannya.

Ada lagi kejelekan dari Cucak Ijo (CI), walaupun memiliki segudang materi isian, tapi terkadang Cucak Ijo (CI) tidak mau bongkar isian, dan hanya bersuara monoton saja. Bahkan terkadang karena kelatahannya tersebut, Cucak Ijo (CI) justru menirukan suara Cucak Ijo (CI) lain ketika dilombakan, dan melupakan materi isiannya sendiri.

Ada beberapa faktor penyebab Cucak Ijo (CI) tidak bongkar isian ketika dilombakan, diantaranya karena tingkat birahi yang terlalu rendah atau justru terlalu tinggi yang disebabkan kurang tepatnya settingan Extra fooding (EF) harian dan menjelang lomba.

Berikut ini beberapa tips untuk megatasi Cucak Ijo (CI) yang tidak bongkar isian ketika dilombakan:

Pengerodongan

Pengerodongan untuk Cucak Ijo (CI) sebetulnya bersifat relatif, tergantung dari karakternya, karena ada individu Cucak Ijo (CI) yang harus full kerodong agar performanya maksimal, tetapi ada juga individu Cucak Ijo (CI) yang tidak perlu dikerodong agar performanya maksimal.

Ada dua pendapat mengenai perlu dan tidaknya Cucak Ijo (CI) dikerodong. Ada yang berpendapat kalau Cucak Ijo (CI) yang sering dikerodong (full kerodong) biasanya cepat naik birahinya, dan jika kebiasaan tersebut juga dilakukan pada beberapa hari menjelang lomba, maka Cucak Ijo (CI) biasanya akan gagal bongkar isian ketika tampil di lapangan.

Tetapi ada juga Cucak Ijo (CI) yang justru harus full kerodong pada beberapa hari menjelang lomba untuk menjaga tingkat birahi dan emosinya agar tetap pada level ideal dan dapat tampil maksimal dilapangan.

Karena itu, faktor pengerodongan bersifat relatif, tergantung dari karakter dan kebiasaan dari Cucak Ijo (CI) itu sendiri. Jadi sebaiknya, amati dengan teliti performa Cucak Ijo (CI) gacoan kita ketika dikerodong dan ketika tidak dikerodong, apakah lebih baik atau sebaliknya.

Penempatan

Kalau di rumah ada Cucak Ijo (CI) lain, usahakan agar keduanya tidak saling mendengar suaranya apalagi saling melihat. Sebaiknya, mulai H-3 lomba, Cucak Ijo (CI) tidak mendengar suara burung lain jenis apapun, kecuali suara burung masteran yang suaranya menjadi isian dominan yang menjadi andalan Cucak Ijo (CI) gacoan kita digantangan.

Settingan Ekstra fooding (EF)

Ketika tingkat birahi Cucak Ijo (CI) terlalu tinggi atau over birahi (OB), tentu sulit untuk bisa bongkar isian. Faktor yang menyebabkan Cucak Ijo (CI) mengalami over birahi (OB) bermacam-macam, tapi yang paling dominan adalah karena settingan Ekstra fooding (EF) yang terlalu tinggi, terutama jangkrik yang diberikan setiap hari dan ulat hongkong (UH) atau kroto yang biasanya diberikan mulai H-1 menjelang lomba dan hari H lomba.

Karena itu, agar Cucak Ijo (CI) bisa tampil maksimal, ngotot dan bongkar isian pada saat dilombakan, sebaiknya otak-atik lagi settingan Ekstra fooding (EF) baik untuk hariannya maupun pada saat menjelang lomba dan hari H lomba sampai didapatkan settingan yang paling tepat untuk Cucak Ijo (CI) gacoan kita.

Selain settingan Ekstra fooding (EF), hal-hal lain yang tidak kalah penting adalah perawatan harian seperti mandi, jemur, pengumbaran, pemberian variasi menu buah yang tepat, serta penempatan yang tepat juga sangat menentukan performa dari Cucak Ijo (CI) pada saat dilombakan.

Jadi intinya, agar Cucak Ijo (CI) dapat mencapai performa maksimalnya, kita sebagai perawatnya harus benar- benar memahami karakternya, agar dapat memberikan perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) gacoan kita.

Baca juga:

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Ciri-ciri perbedaan Cucak Ijo (CI) jantan dan betina muda/trotolan yang akurat

Manfaat terapi sauna untuk mendongkrak mental fighter Cendet/Pentet

Demikian sedikit informasi tentang tips agar Cucak Ijo (CI) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan. Untuk informasi lain seputar Cucak Ijo (CI) dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Ijo (CI)
400

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan lidah buaya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Bulu merupakan baju sekaligus mahkota bagi seekor burung, karena fungsinya sangat vital, yaitu untuk melindungi tubuh burung dari cuaca dingin dan sebagai alat untuk membantunya terbang.

Selain untuk melindungi tubuh burung dari cuaca dingin dan sebagai alat untuk terbang, bulu merupakan mahkota yang menunjang penampilan fisik dari seekor burung. Karena jika kita memiliki burung yang bulunya botak/tidak rapi, walaupun burung tersebut gacor tentunnya kurang enak dipandang dan akan mengurangi harga jualnya karena dikategorikan sebagai burung minus.

Botak pada burung bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:

• Kekurangan nutrisi.
• Karena adanya parasit/jamur.
• Karena terserang kutu/tungau.
• Karena kelainan hormon.
• Karena obat-obatan/doping.
• Karena dicabut paksa.

Untuk mengatasinya, kita bisa menggunakan cara sederhana dan alami, yaitu dengan menggunakan bawang putih dan lidah buaya.

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih:

• Potong bawang putih menjadi dua bagian atau bisa juga dihaluskan kemudian di oleskan pada bagian tubuh burung yang bulunya botak/tidak tumbuh.

• Lakukan cara ini dua hari sekali sampai bulu-bulunya mulai terlihat tumbuh, baru hentikan terapi bawang putih tersebut.

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan lidah buaya:

• Ambil lidah buaya kemudian ambil bagian dalamnya untuk dijadikan gel dengan cara dikerok dengan sendok atau bisa juga diblender.

• Masukkan gel lidah buaya tersebut kedalam sprayer dicampur dengan air untuk memandikan burung. Semprot burung sampai semua tubuhnya basah kuyup, terutama pada bagian yang botak.

• Lakukan cara ini setiap hari pada saat memandikan burung. Cara ini bisa terus dilakukan walaupun bulu-bulu burung sudah tumbuh, tujuannya agar bulu-bulunya tumbuh lebih sehat dan mengkilap.

• Selain dimandikan dengan cairan lidah buaya, air minum burung juga bisa dicampur dengan gel lidah buaya yang di aduk rata untuk mempercepat pertumbuhan bulu-bulunya dan agar bulu-bulunya tumbuh lebih sehat dan mengkilap.

Baca juga:

Tips cara menambah panjang ekor Murai Batu

Fungsi dan manfaat kerodong untuk burung kicau

Pakan alami vs Pakan buatan pabrik (voer) serta dampaknya pada performa burung kicau

Penyebab dan ciri-ciri burung cacingan serta pengobatannya

Demikian sedikit informasi tentang cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan lidah buaya. Untuk informasi lain seputar hobi dan perawatan burung kicauan bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Anis Merah (AM)
400

Perawatan yang tepat untuk Poksay Jambul Sumatera agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung Poksay Jambul Sumatera adalah salah satu jenis Poksay lokal Indonesia. Suara burung ini cenderung monoton tapi terdengar sangat keras, tajam dan kasar.

Burung Poksay Jambul memang kurang laku dipasaran, mungkin karena suaranya yang monoton yang membuat burung ini kurang diminati.

Tapi sebetulnya, suara Poksay Jambul cukup bagus untuk masteran burung-burung lomba karena karakter suaranya tajam dan kasar yang akan terdengar unik dan sangar kalau dinyanyikan oleh burung lain pada saat lomba burung kicau.

Tapi ingat, kalau kita berniat menjadikan Poksay Jambul sebagai burung masteran/guru vokal untuk burung-burung gacoan kita, sebaiknya jaraknya jangan terlalu dekat dengan burung yang dimaster, karena bisa-bisa justru burung yang dimaster malah menjadi down karena terlalu sering ditembaki dengan suara Poksay Jambul yang sangat keras dan tajam.

Untuk menjadikan Poksay Jambul sebagai masteran, tentunya burung harus sudah gacor agar suaranya bisa selalu terdengar oleh burung yang dimaster dan bisa cepat direkam.

Untuk membuat Poksay Jambul rajin bunyi sebetulnya cukup mudah, karena burung ini termasuk burung yang cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan jenis pakan baru.

Tapi biasanya, Poksay Jambul rata-rata memiliki karakter sangat giras karena hampir semua Poksay Jambul yang ada dipasaran berasal dari burung liar tangkapan hutan. Habitat asal Poksay Jambul yang berada dihutan dalam dan jarang, atau bahkan tidak pernah berinteraksi dengan manusia, membuatnya sulit untuk jinak, kecuali jika sudah dipelihara cukup lama mungkin bisa jinak.

Perawatan Poksay Jambul tidak berbeda jauh dengan burung kicau jenis lain yang meliputi mandi, jemur dan pemberian pakan serta kebersihan kandang.

Perawatan harian Poksay Jambul:

• Mandi

Untuk tahap awal, sebaiknya burung dimandikan setiap pagi dengan cara disemprot sampai basah kuyup untuk mengurangi sifat liarnya. Setelah selesai, kemudian angin-anginkan ditempat yang teduh sampai bulu-bulunya kering sambil diberikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) langsung dari tangan agar burung terbiasa dengan keberadaan kita sebagai perawatnya dan mulai tergantung dengan kita.

• Jemur

Setelah bulu-bulunya kering, kemudian dijemur selama kurang lebih satu jam. Setelah selesai, lalu gantang ditempat yang ramai agar burung terbiasa dengan lingkungan barunya dan berani berkicau walaupun ditempat yang ramai.

• Pakan

Untuk hariannya, Poksay Jambul bisa diberikan voer sebagai pakan utamanya dan juga ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, ulat hongkong, ulat jerman, ulat kandang, belalang dan lainnya agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi sehingga burung menjadi rajin bunyi. Bisa juga diberikan buah-buahan seperti pepaya dan pisang.

• Kebersihan kandang

Kandang juga harus dibersihkan setiap hari karena Poksay Jambul nafsu makannya cukup rakus seperti burung jalak, sehingga kotorannya juga cukup banyak setiap harinya. 

Dengan perawatan yang konsisten, Poksay Jambul akan lebih cepat gacor dan bisa digunakan sebagai masteran untuk burung-burung peliharaan kita terutama yang diperuntukkan untuk lomba agar materi isiannya lebih variatif.

Baca juga:

Cara melatih burung Beo agar bisa bicara

Tips menjinakkan dan melatih burung Nuri agar bisa bicara

Perawatan burung Kepodang agar cepat gacor

Ciri-ciri Jalak Suren jantan dan betina yang akurat

Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk Poksay Jambul Sumatera agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Poksay bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Poksay Jambul
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang