Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap: Search results for kenari Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
Showing posts sorted by date for query kenari. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query kenari. Sort by relevance Show all posts

Cara mengobati kaki Kenari yang bengkak dan jamuran

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Kenari termasuk burung yang memiliki kulit sangat sensitif terutama pada gigitan nyamuk, dan seringkali kita dapati Kenari yang kakinya benjol akibat digigit nyamuk. Selain sensitif terhadap gigitan nyamuk, kaki Kenari juga sangat rentan terserang jamuran.

Umumnya gigitan nyamuk tidak terlalu berpengaruh pada kondisi kesehatan Kenari, tapi pada beberapa kasus akan muncul bintik-bintik merah/iritasi pada kaki Kenari akibat gigitan nyamuk, dan lama-kelamaan akan menyebabkan kaki Kenari menjadi bengkak sehingga sangat mengganggu aktivitas keseharian Kenari.

Untuk mengobati kaki Kenari yang bengkak akibat gigitan nyamuk atau yang terkena penyakit jamuran sebetulnya cukup mudah, cukup menggunakan Minyak tawon atau Minyak kayu putih yang biasa kita pakai.

Caranya cukup dengan mengoleskan Minyak tawon atau Minyak kayu putih pada bagian tubuh yang terkena gigitan nyamuk atau yang jamuran. Olesi secukupnya saja sampai merata pada bagian kaki yang digigit nyamuk, dan untuk kaki yang jamuran, olesi seluruh bagian kaki sampai merata sambil dipijit-pijit untuk melepas bagian sisik/kerak yang ada pada kaki Kenari.

Lakukan pengobatan setiap hari sampai kaki Kenari yang bengkak tersebut benar-benar sembuh. Sebaiknya pengobatan dilakukan pada sore hari ketika Kenari akan tidur agar lebih efektif.

Untuk mencegah agar Kenari tidak digigit nyamuk, sebaiknya pada malam hari sangkarnya dikerodong agar nyamuk tidak bisa masuk kedalam sangkar.

Selain berfungsi untuk melindungi burung dari gigitan nyamuk, kerodong juga bermanfaat untuk melindungi burung dari cuaca dingin.

Untuk mencegah kaki Kenari agar tidak jamuran, kebersihan sangkar dan plangkringan harus diperhatikan, dan pada saat memandikan Kenari sebaiknya semprot bagian kakinya sampai bersih dari kotoran yang menempel.

Baca juga:

Pengobatan katarak pada burung dengan cara alami

Ciri-ciri burung cacingan dan pencegahannya

Cara mencegah dan mengobati kutuan pada burung kicau

Demikian sedikit informasi tentang "Cara mengobati kaki Kenari yang bengkak dan jamuran". Untuk informasi lain seputar Kenari, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kaki Kenari jamuran

Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak ijo (CI) sampai saat ini masih menjadi burung favorit bagi para Kicau Mania. Lomba burung kicau kelas Cucak ijo (CI) juga masih ramai digelar hampir disemua daerah.

Kualitas Cucak ijo (CI) memang tidak diragukan lagi, dari segi suara, gaya tarung, sampai pada variasi kicauannya yang mewah memang pantas membuat burung ini menjadi primadona setelah Murai Batu (MB) dan tetap bertahan diantara burung-burung kicau jenis lainnya yang kini mulai sepi peminat.

Harga Cucak ijo (CI) juga masih tetap stabil dibandingkan harga burung-burung lain yang mulai anjlok. Stabilnya harga dan popularitas Cucak ijo (CI) disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:

• Kualitas dari Cucak ijo (CI) itu sendiri yang membuat banyak orang menyukainya.

• Pengaruh dari event-event lomba burung kicau dari tingkat Latber sampai lomba tingkat Nasional yang masih banyak membuka kelas untuk Cucak ijo (CI).

• Sulitnya menangkarkan Cucak ijo (CI) yang menyebabkan stok Cucak ijo (CI) dipasaran menjadi terbatas karena hanya mengandalkan pasokan dari alam yang populasinya semakin menipis.

Karena terbatasnya stok Cucak ijo (CI) dipasaran tersebut yang menyebabkan harganya tetap stabil.

Berbeda dengan burung-burung kicau jenis lainnya yang harganya cenderung menurun seperti Kacer, Kenari, Lovebird (LB), Jalak suren dan lainnya yang mudah ditangkarkan.

Karena banyaknya peternak yang berhasil menangkarkan burung-burung tersebut sehingga menyebabkan stok dipasaran melimpah karena dipasok dari peternakan dan dari hasil tangkapan dari alam.

Karena stok yang melimpah tersebut, akhirnya menyebabkan harganya menjadi anjlok karena adanya persaingan harga agar burung cepat laku.

Sebelum kita memelihara Cucak ijo (CI), tidak ada salahnya jika kita mengenal karakter dari burung cerdas ini agar kita dapat memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan karakternya.

• Cucak ijo (CI) adalah burung semi fighter

Cucak ijo (CI) bukan merupakan petarung murni, sifat fighternya akan muncul pada kondisi tertentu dimana kondisi birahi dan emosinya berada pada tingkat ideal sehingga secara naluri burung ini akan lebih agresif dalam menjaga wilayah teritorialnya.

• Cucak ijo (CI) takut dengan suasana gelap

Cucak ijo (CI) tidak suka dengan kegelapan dan akan panik jika berada pada suasana yang gelap. Dalam merawat Cucak ijo (CI), sebisa mungkin hindari menempatkannya pada ruangan yang gelap, apalagi membawanya pada malam hari karena akan mengakibatkan burung ini panik dan glabrakan yang dapat menyebabkannya menjadi stress.

Sangat cerdas tapi mudah lupa

Cucak ijo (CI) memiliki kecerdasan yang luar biasa karena dapat menirukan suara-suara burung lain bahkan suara-suara lain yang didengarnya dengan sangat cepat.

Cucak ijo (CI) sangat mudah di master, tapi burung ini juga memiliki kelemahan yaitu jika dalam waktu yang cukup lama tidak pernah mendengar suara-suara isian yang sudah direkamnya, maka suara-suara isian yang sudah ada dalam memorinya tersebut akan dilupakannya.

• Mudah jinak dan cepat gacor

Cucak ijo (CI) memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat baik, karena itulah burung ini mudah jinak dan cepat gacor.

Baca juga:

Cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI)

Solusi Cucak ijo (CI) melet

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Demikian sedikit informasi tentang "Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)". Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI)

Tips perawatan untuk Kacer yang kurang fighter

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Tidak semua Kacer memiliki mental fighter yang bagus, bahkan lebih banyak yang kurang fighter dibandingkan dengan yang tipe fighter tinggi.

Maka dari itulah kenapa hanya sedikit Kacer yang mampu tampil bagus dilapangan, karena memang Kacer yang memiliki mental fighter tangguh jumlahnya sangat sedikit di alam bebas, dan rata-rata populasi Kacer di alam bebas justru lebih banyak yang memilliki karakter kurang fighter/fighter rendah.

Karena itulah jika ternyata Kacer yang kita rawat adalah Kacer dengan karakter fighter rendah, maka kita harus memberikan perawatan yang tepat agar Kacer tersebut dapat mencapai performa terbaiknya dan dapat tampil maksimal di lapangan.

Perawatan harian untuk mendongkrak mental fighter Kacer meliputi:

• Pemberian Ekstra fooding (EF) dengan jenis dan porsi yang tepat.
• Perawatan mandi dan jemur yang juga harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan Kacer.
• Pengumbaran secara rutin dan teratur untuk melatih stamina dan nafas Kacer.
• Pengerodongan untuk menjaga mental fighter Kacer agar tetap stabil.
• Melatih mental tempurnya.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Kacer yang kurang fighter/fighter rendah memerlukan pakan yang dapat meningkatkan suhu tubuh dan tensinya yang akan berdampak pada emosinya yang menjadi mudah naik.

Pakan yang cocok untuk Kacer yang kurang fighter/fighter rendah di antaranya adalah:

- Voer yang memiliki kandungan telur dan madu.
- Jangkrik alam.
- Belalang.
- Ulat hongkong (UH).
- Ulat kandang (UK).
- Larva tawon.
- Kelabang.

Berikan jenis Ekstra fooding (EF) tersebut dengan porsi yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan Kacer, karena masing-masing individu Kacer memiliki metabolisme yang berbeda-beda, sehingga kebutuhan nutrisinya juga berbeda-beda.

• Mandi

Kacer yang kurang fighter memiliki emosi yang rendah, oleh karena itulah Kacer tipe ini suhu tubuhnya harus terus dikontrol agar tetap berada pada tingkat yang ideal, karena hal itu berkaitan erat dengan emosinya yang mutlak berdampak pada performa tempurnya saat dilapangan.

Karena itu, Kacer tipe ini tidak memerlukan intensitas mandi yang terlalu sering, cukup dimandikan 3 hari sekali atau satu minggu sekali saja agar suhu tubuhnya tidak ngedrop.

• Jemur

Untuk mendongkrak mental tempurnya, Kacer yang kurang fighter/fighter rendah harus digenjot emosinya dengan penjemuran maksimal sampai Kacer terlihat mangap dan gelisah baru diteduhkan. Atau bisa juga dengan terapi sauna agar Kacer menjadi semakin bringas ketika bertemu lawan.

• Umbaran

Latih stamina dan nafas Kacer dengan cara di umbar secara tetatur dan konsisten, karena Kacer lapangan memerlukan stamina yang prima serta nafas yang panjang untuk dapat tampil maksimal digantangan.

Umbar Kacer 2-3 kali dalam seminggu secara teratur. Sediakan Ekstra fooding (EF) dan air minum yang cukup didalam kandang umbaran agar Kacer bisa makan dan minum semaunya.

• Kerodong

Kacer yang kurang fighter/fighter rendah sebaiknya lebih banyak dikerodong (full kerodong) setiap harinya pada siang dan malam hari untuk menjaga mental fighternya agar tetap bringas dan agresif ketika bertemu lawan.

• Melatih mental fighter Kacer

Kacer dengan karakter fighter rendah harus dikondisikan agar merasa bahwa dialah yang paling dominan dan paling kuat di wilayah tersebut. Caranya dengan menggantang Kacer bersama burung-burung Kecil yang gacor seperti Kolibri, Lovebird (LB), Kenari, Ciblek, gelatik, dan lainnya setiap hari.

Burung-burung kecil tersebut selain dijadikan sebagai burung masteran, juga bermanfaat untuk mendongkrak mental Kacer.

Cara lain untuk mendongkrak jiwa fighter Kacer adalah dengan cara memberikan untulan berupa burung-burung kecil ketika Kacer berada didalam kandang umbaran agar burung-burung kecil tersebut dikejar dan dihajar oleh Kacer. Dengan cara itu, maka Kacer akan merasa bahwa dialah yang paling kuat dan paling dominan sehingga mental fighternya akan bangkit kembali.

Baca juga:

Cara mengatasi Kacer yang sering nyiblek

Penyebab dan cara mengatasi Kacer nyilet

Penyebab kanibal pada Kacer dan cara mengatasinya

Demikian sedikit informasi tentang tips perawatan untuk Kacer yang kurang fighter. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer Poci

Perawatan harian burung Parkit agar lebih cerewet

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Parkit memang tidak setenar Lovebird (LB) atau burung-burung kicauan lainnya, tapi burung ini tetap memilki penggemar sendiri. Karena warnanya yang indah dan beragam, Parkit banyak dipelihara sebagai burung hias, dan karena suara crecetannya yang unik Parkit juga sering dijadikan sebagai burung masteran.

Untuk membuat Parkit rajin nyecret harus diberikan perawatan yang baik, mulai dari pemberian pakan yang berkualitas sampai pada perawatan harian yang konsisten. Perawatan Parkit sendiri tidak jauh berbeda dengan perawatan burung kicau lainnya seperti Kenari dan Lovebird (LB).

Jika tujuan memelihara Parkit adalah untuk dijadikan sebagai burung masteran, maka Parkit harus memiliki suara crecetan panjang dan harus aktif nyrecet.

Point utama yang harus dilakukan agar Parkit aktif bunyi adalah dengan memberikan pakan yang berkualitas seperti biji-bijian sebagai makanan utamanya dan pakan tambahan/Ekstra fooding (EF) seperti buah-buahan, sayuran, jagung muda dan lainnya, ditambah dengan pemberian egg food dan multivitamin untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan vitaminnya.

Selain diberikan pakan-pakan tersebut, Parkit juga perlu diberikan asinan/remisan sebagaimana umumnya burung-burung pemakan biji-bijian untuk membantu proses pencernaannya.

Agar lebih praktis berikan saja tulang sotong sebagai asinan/remisan karena mudah didapatkan dan banyak dijual di kios-kios pakan burung, selain itu tulang sotong juga bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan kalsium dari burung Parkit.

Berikut ini adalah pola perawatan harian untuk Parkit agar rajin bunyi:

• Mandi

Seperti kebiasaan burung-burung lain, mandi juga menjadi salah satu bagian perawatan yang penting untuk burung Parkit agar bulu-bulunya selalu bersih dan segar, sehingga burung akan lebih nyaman dan lebih rajin bunyi.

Mandikan Parkit setiap pagi dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri dicepuk. Ikuti saja kebiasaannya agar Parkit merasa nyaman dan tidak stres. Seminggu sekali Parkit bisa dimandikan dengan shampo khusus untuk burung.

• Jemur

Setelah selesai dimandikan biarkan Parkit didis dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya, baru kemudian dijemur selama satu jam.

Lakukan penjemuran rutin setiap hari agar Parkit selalu sehat dan terbebas dari segala jenis parasit dan kutu sehingga burung akan lebih aktif berkicau.

• Pakan

- Berikan milet putih atau biji-bijian campuran yang biasa diberikan untuk Lovebird (LB) dan Kenari sebagai pakan utamanya. Pilih pakan kemasan yang bermerk bagus, karena biasanya kualitas dari produknya juga lebih terjamin.

- Berikan sayuran seperti kangkung, tauge, sawi, atau jagung muda setiap hari, dan bila perlu juga bisa diberikan buah-buahan seperti apel, pepaya, atau yang lainnya dengan menu di selang-seling setiap harinya agar Parkit tidak bosan.

- Berikan egg food 2x seminggu untuk memenuhi kebutuhan proteinnya.

- Berikan vitamin khusus burung kicauan yang diteteskan pada minumannya seminggu sekali untuk menjaga kondisi fisik Parkit agar selalu fit dan lebih rajin bunyi.

• Kandang

Parkit merupakan burung paruh bengkok yang suka menggigit apa saja, sama seperti kebiasaan Lovebird (LB) dan burung paruh bengkok lainnya. Oleh karena itu, untuk sangkar Parkit kita harus menggunakan sangkar besi seperti yang biasa digunakan untuk Lovebird (LB) agar tidak hancur digigiti.

Bersihkan kandangnya setiap hari agar Parkit terbebas dari segala jenis penyakit.

• Cara menjinakkan Parkit

Untuk menjinakkan Parkit sebetulnya cukup mudah karena karakter burung ini memang mudah sekali jinak. Agar lebih cepat jinak kita bisa meletakkan kandangnya di tempat yang ramai dan sering dilewati banyak orang.

Tujuannya agar parkit terbiasa dengan keberadaan Manusia disekitar kandangnya, sehingga akan lebih cepat jinak dan berani berkicau walaupun ada orang didekatnya.

Jika kita ingin agar Parkit menjadi jinak total dan bisa di ajak bermain-main, maka kita harus melatihnya secara rutin dan penuh kesabaran. Parkit merupakan burung yang cerdas dan suka mengikuti pola (kode) yang terus-menerus di ajarkan.

Langkah pertama untuk membuat Parkit agar jinak total bisa dengan sering memasukkan tangan kita ke dalam kandang Parkit. Lakukan secara hati-hati agar Parkit tidak takut dan stres.

Saat kita mengganti pakan/air minumnya, untuk sementara diamkan dulu tangan kita di dalam kandang selama beberapa saat agar Parkit terbiasa dan hafal jika kegiatan kita tersebut tidak mengancamnya.

Lakukan cara tersebut secara perlahan, rutin dan konsisten agar Parkit mengerti pola kebiasaan yang kita lakukan setiap harinya. Tujuannya agar Parkit hafal bahwa kita adalah perawatnya dan tidak mengancam keberadaanya.

Baca juga:

Perawatan khusus untuk Cucak cungkok agar cepat gacor

Cara menghilangkan kebiasaan salto pada Cendet/Pentet

Ciri-ciri perbedaan Cucak kombo jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang perawatan harian burung Parkit agar lebih cerewet. Untuk informasi lain seputar burung Parkit, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Parkit Albino

Perawatan sederhana untuk Cucak kombo/Kecial kombo agar cepat bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak kombo/Kecial kombo merupakan salah satu jenis burung penghisap madu. Jika sudah gacor, burung ini dapat berkicau dengan suara tembakan-tembakan rapat dan ropelan khasnya yang sangat cocok digunakan sebagai burung masteran.

Tapi untuk mendapatkan Cucak kombo yang sudah jadi (gacor), kita harus mengeluarkan uang lebih banyak karena harga Cucak kombo yang sudah jadi (gacor) memang cukup mahal.

Alternatifntya, kita bisa membeli Cucak kombo bahan/bakalan karena harganya lebih terjangkau. Tapi untuk merawat Cucak kombo dari bakalan sampai menjadi gacor diperlukan waktu yang cukup lama, dan sebelum kita membelinya pastikan dulu kalau Cucak kombo tersebut berjenis kelamin jantan agar nantinya bisa rajin bunyi dengan kicauan bervariasi.

Berikut ini perawatan harian untuk Cucak kombo bahan/bakalan agar rajin bunyi:

Penempatan

Setelah kita sudah mendapatkan bahan Cucak kombo/Kecial kombo, pertama letakkan kandangnya di tempat yang tenang dengan dikerodong selama beberapa hari agar burung beradaptasi dengan kandang dan lingkungan barunya terlebih dulu.

Berikan pakan berupa kroto, dan sediakan juga air gula serta air putih biasa dalam cepuk terpisah.

• Pengembunan

Setelah masa adaptasi selama beberapa hari, Cucak kombo bisa mulai kita embunkan pada pagi hari sekitar jam 05.00.

• Mandi

Setelah jam 07.00 pagi burung bisa dimandikan dengan disemprot halus menggunakan sprayer. Sebelum dimandikan, semua cepuk didalam kandangnya dikeluarkan dulu agar tidak terkena semprotan air.

Setelah selesai, masukkan kembali cepuk air putih dan cepuk air gula. Jangan lupa, kandangnya juga harus rutin dibersihkan setiap hari agar Cucak kombo merasa nyaman dan terhindar dari segala penyakit.

• Jemur

Setelah selesai dimandikan, kemudian jemur Cucak kombo selam 1-2 jam. Lakukan penjemuran secara rutin setiap hari agar Cucak kombo selalu sehat dan aktif.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Setelah selesai dijemur, gantang Cucak kombo ditempat yang tenang dan teduh. Ganti air gula dan air minumnya dengan yang baru. Air gula juga bisa diganti dengan madu, susu kental manis, atau nektar buatan yang banyak dijual di kios-kios pakan burung.

Berikan juga gula pasir halus dalam cepuk terpisah, dan terakhir berikan kroto juga dalam cepuk terpisah. Jadi, didalam kandang Cucak kombo kita sediakan 4 cepuk dengan isi yang berbeda, yaitu cepuk berisi air putih, cepuk berisi nektar/air gula/susu, cepuk berisi gula pasir, dan cepuk berisi Ekstra fooding (EF).

• Pemasteran

Untuk kesehariannya, tempel Cucak kombo dengan burung-burung lain yang gacor seperti Ciblek, Kolibri, Gelatik, Lovebird, Kenari, dan lainnya sesuai keinginan kita dengan jarak penempatan yang tidak terlalu dekat.

Burung-burung lain yang gacor tersebut, selain berfungsi sebagai masteran juga berfungsi untuk memancing Cucak kombo bakalan agar ikut berkicau menyahuti.

Lakukan perawatan sederhana tersebut secara konsisten agar Cucak Kombo cepat bunyi dengan suara tembakan dan ropelan khasnya.

Baca juga:

Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor

Cara membuat nektar bernutrisi untuk Kolibri

Settingan harian Kolibri Ninja (Konin) agar gacor dan ngobra

Demikian sedikit informasi tentang perawatan sederhana untuk Cucak kombo/Kecial kombo agar cepat bunyi. Untuk informasi lain seputar Cucak kombo, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak kombo/Kecial kombo

Daftar harga burung kicau terbaru 2017 yang umum dipasaran

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Harga Murai Batu (MB)

• Murai Batu Aceh/Medan:
- Trotolan hutan jantan: 3.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: mulai 2.000.000 (tergantung kualitas dan panjang ekor)
• Murai Batu (MB) Kalimantan/Borneo
- Dewasa hutan/muda hutan: 500.000
- sudah jadi/gacor: 800.000-1.200.000 (tergantung kualitas)
• Murai Batu (MB) Nias:
- Trotolan hutan: 2.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 1.500.000
• Murai Batu (MB) Nias raja:
- Trotolan: 3.000.000
- Sudah jadi/gacor: mulai 2.500.000-3.500.000 (tergantung kualitas)
- Murai Batu import/seberang muda hutan: mulai 1.500.000 (tergantung panjang ekornya)
- Sudah jadi/gacor: mulai 2.500.000 (tergantung kualitas dan panjang ekor)

Harga Cucak ijo (CI)

• Cucak ijo (CI) Banyuwangi:
- Trotolan: 1.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 1.000.000
• Cucak ijo (CI) Seberang:
- Dewasa hutan (nopeng): 600.000
- Trotolan 500.000
- Sudah jadi/gacor: mulai 800.000-1.200.000 (tergantung kualitas)
• Cucak ijo mini:
- Bakalan: 180.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-300.000
• Meranti:
- Bakalan: 150.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000
• Cucak Cungkok: 3.000.000

Harga Kacer

• Kacer jawa/wulung lokal:
- Trotolan: 300.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000-300.000
- Sudah jadi/gacor: 500.000-750.000 (tergantung kualitas)
• Kacer poci/skoci:
- Totolan: 300.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000-300.000
- Sudah jadi/gacor: 500-800.000 (tergantung kualitas)
• Kacer tretes:
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000

Harga Lovebird (LB)

• Lovebird albino mata hitam:
- Anakan: 500.000
- Dewasa: 750.000
• Lovebird albino mata merah:
- Anakan 500.000
- Dewasa 1.000.000
• Lovebird hijau dakocan:
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 350.000
• Lovebird hijau kepala mas:
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 300.000
• Lovebird lutino mata hitam:
- Anakan: 350.000
- Dewasa: 700.000
• Lovebird lutino mata merah:
- Anakan: 550.000
- Dewasa: 850.000
• Lovebird pastel kuning (paskun):
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 350.000
• Lovebird pastel ijo (pasjo):
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 300.000
• Lovebird hijau standar (josan):
- Anakan: 190.000
- Dewaaa: 250.000
• Lovebird pastel biru (pasblue):
- Anakan: 300.000
- Dewasa: 450.000
• Lovebird biru cobalt:
- Anakan: 400.000
- Dwasa: 550.000
• Lovebird biru mangsi:
- Anakan: 450.000
- Dewasa: 650.000
• Lovebird pastel putih (pasput):
- Anakan: 450.000
- Dewasa: 550.000
• Lovebird pastel olive:
- Anakan: 300.000
- Dewasa: 400.000
• Lovebird batman: 500.000
• Lovebird violet: mulai 600.000
• Lovebird biola: mulai 1.500.000

Harga Anis

• Anis Kembang:
- Jaminan jantan: 600.000
- Lotre (bisa jantan/betina): 400.000
• Anis Merah:
- Trotol jaminan jantan: 600.000
- Lotre (bisa jantan/betina): 400.000

Harga Kenari

• Kenari yorkshire:
- Jantan: 3.0000.0000-5.000.000
- Betina: 2.000.000-3.000.000
• Kenari AF yorkshire:
- Anakan: mulai 150.000
• Kenari F1 yorkshire:
-Anakan: mulai 750.000
• Kenari F2 yorkshire:
- Anakan: mulai 1.500.000
• Kenari F3 yorkshire:
- Anakan: mulai 2.000.000-2.500.000
• Kenari Lizard:
- Anakan: 350.000
- Dewasa: 500.000
• Kenari lokal warna bond:
- Bakalan: 60.000
- Sudah jadi/ gacor: 200.000
• Kenari lokal warna hijau:
- Bakalan: 60.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000
• Kenari lokal warna kuning:
- Bakalan: 80.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari lokal warna orange/sunkis:
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari lokal warna putih
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari red intensif:
- Jantan: 750.000
- Betina: 500.000

Harga Blackthroat

• Jantan:
- Anakan: 900.000
- Dewasa: 1.500.000-2.000.000 (sudah jadi/gacor)
• Betina:
- Anakan: 600.000
- Dewasa: 800.000

Harga Cendet/Pentet

- Muda hutan: 100.000
- Trotolan: 80.000-100.000
- Cendet mandura anakan/trotolan: 200.000

Harga Jalak

• Jalak Penyu/Kebo:
- Bakalan: 70.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-200.000
• Jalak Nias:
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi: 200.000-225.000
• Jalak putih:
- Sudah jadi/gacor: 900.000-1.200.000
• Jalak suren jawa:
- Trotolan penangkaran: 300.000
- Sudah jadi/gacor: 500.000-650.000
• Jalak suren seberang:
- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 300.000

Harga Kolibri

• Kolibri manggar:
- Bakalan: 40.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000
• Kolibri muncang:
- Bakalan: 150.000
- Sudah jadi/gacor: 250.000
• Kolibri ninja:
- Trotolan: 150.000
- Full metalik: 125.000
- Ijoan: 60.000 (bisa jantan/betina)
• Kolibri raja: mulai 150.000
• Sogok ontong:
- Bakalan: 20.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000

Harga Pleci

- Bakalan: 50.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Perkutut

- Perkutut lokal: 35.000
- Perkutut bangkok: 100.000

Harga Trucukan

- Bakalan: 25.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Cililin

• Cililin coklat: 1.500.000
• Cililin hitam: 800.000

Harga Tengkek buto sulawesi

- Bakalan: 1.500.000

Harga Sirtu

- Bakalan: 30.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-200.000

Harga Beo

- Bakalan: 600.000-700.000
- Sudah jadi: mulai 1.500.000 (tergantung kualitas)

Harga Kepodang

• Kepodang jawa/lokal:
- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000
• Kepodang seberang:
- Bakalan: 200.000
- Sudah jadi/gacor: 350.000-450.000

Harga Ciblek

• Ciblek kristal:
- Bakalan: 75.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-350.000 (tergantung kualitas)
• Ciblek semi:
- Bakalan: 50.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Tledekan gunung

- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000 (tergantung kualitas)

Harga Prenjak

• Prenjak klawu/tamu:
- Bakalan: 30.000
- Sudah jadi: 100.000-150.000
• Prenjak Lumut:
- Bakalan: 20.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000

Harga Cucak jenggot:

- Bakalan: 200.000
- Sudah jadi/gacor: 250.000-350.000 (tergantung kualitas)

Harga Kapas tembak

- Bakalan: 350.000
- Sudah jadi/gacor: 600.000

Harga Cucak rowo

- Cucakrowo anakan penangkaran: 7.000.000-10.000.000/pasang.
- Cucakrowo tangkapan hutan: 5.000.000/ekor.

Harga Robin

- Jantan: 600.000-700.000

Harga Poksay

• Poksay Hongkong:
- Pipi putih bakalan: 3.000.000
- Pipi hitam bakalan: 3.500.000
• Poksay mantel:
- Bakalan: 200.000
• Poksay Mandarin:
- Bakalan: 150.000

Harga Hwamey/Wambi:

- Bakalan: 1.500.000

Baca juga:

Tips perawatan burung bagi karyawan yang tidak punya banyak waktu luang

Ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina

Ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Demikian sedikit informasi tentang daftar harga burung kicau terbaru 2017 yang umum dipasaran. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung-burung bakalan

Pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sekarang ini sudah banyak sekali Kicau Mania yang berhasil menangkarkan Murai Batu (MB). Selain untuk menyalurkan hobi, menangkarkan Murai Batu juga menjadi bisnis yang cukup menjanjikan dengan penghasilan yang fantastis.

Harga Murai Batu (MB) yang cukup tinggi dan stabil dipasaran, serta didukung minat para penggemar Murai Batu yang semakin hari semakin meningkat terhadap Murai Batu anakan/trotolan daripada Murai Batu muda hutan (MH), membuat anakan/trotolan Murai Batu hasil penangkaran menjadi laris manis dipasaran.

Alasan para penggemar Murai Batu (MB) lebih memilih untuk memelihara Murai Batu anakan/trotolan terbilang cukup beragam, di antaranya karena harganya lebih murah dari Murai Batu dewasa atau yang sudah jadi, dan resiko kematiannya juga relatif lebih kecil dibandingkan dengan Murai Batu muda hutan (MH).

Selain itu, Murai Batu (MB) anakan/trotolan  lebih mudah untuk dibentuk dan dilatih sesuai keinginan kita, misalnya untuk materi lagunya yang bisa kita bentuk dengan pemasteran sesuai keinginan kita, sehingga Murai Batu anakan/trotolan tersebut nantinya setelah dewasa akan memiliki materi isian seperti yang kita ajarkan.

Tapi untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan sampai menjadi burung dewasa yang gacor membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan juga harus diberikan perawatan yang tepat dan konsisten setiap harinya.

Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk merawatnya, karena Murai Batu (MB) anakan/trotolan membutuhkan perhatian lebih dari mulai pemberian pakan yang berkualitas, pemberian multi vitamin selama masa pertumbuhannya, perawatan mandi dan jemur, serta pemasteran yang tepat.

Karena itu, sebelum kita memilih untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan tentunya kita harus siap mengorbankan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, karena kita tidak bisa langsung menikmati kemerduan suaranya sampai anakan/trotolan Murai Batu tersebut tumbuh dewasa.

Agar Murai Batu (MB) anakan/trotolan tersebut memiliki materi lagu yang variatif ketika dewasa nanti, maka pemasteran menjadi point penting yang wajib dilakukan karena Murai Batu anakan/trotolan yang lahir dipenangkaran tentunya tidak memiliki suara asli/suara hutan karena tidak mendapatkan pemasteran alami, berbeda dengan Murai Batu muda hutan (MH) yang lahir di alam bebas yang sudah memiliki isian suara hutan yang dipelajari di habitat aslinya.

Pemasteran Murai Batu (MB) anakan/trotolan harus dilakukan secara bertahap sesuai tingkat usianya. Pemasteran tahap pertama bisa mulai kita lakukan ketika usia anakan/trotolan Murai Batu berusia satu bulan.

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 1 bulan:

Suara isian yang di ajarkan pada masa-masa awal ini sebaiknya adalah suara-suara dari burung-burung kecil yang ngeroll seperti: Kolibri, Gelatik dan Pleci yang tidak membuat anakan/trotolan Murai Batu kaget dan merasa tertekan.

Keberadaan burung-burung kecil tersebut juga dapat membuat mental anakan/trotolan Murai Batu menjadi kuat karena merasa lebih dominan dari burung-burung lain disekitarnya.

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 3 bulan:

Setelah Murai Batu (MB) sudah berusia dua bulan atau lebih, kita dapat mulai mengajarkan suara-suara masteran yang yang lebih keras dan berkarakter nembak, seperti misalnya suara: Kenari, Tengkek buto, dan Ciblek.

Burung Murai Batu yang sudah diperdengarkan banyak suara kicauan dari ragam jenis burung berbeda membantunya untuk memperkaya suara isiannya. Selain itu, dengan memaster burung Murai Batu dari usia muda atau trotolan membantunya untuk mengeluarkan suara asli saat sudah menginjak usia dewasa. 

Pemasteran Murai Batu (MB) pada usia remaja:

Pemasteran untuk Murai Batu (MB) jangan hanya terhenti sampai pada usia tiga bulan saja, tapi harus terus dilakukan secara bertahap dan konsisten sampai anakan/trotolan Murai Batu tersebut menjadi dewasa.

Pada usia remaja, kita bisa mulai memasternya dengan suara-suara tembakan panjang dan kasar, seperti suara: Cililin, Lovebird, Kapas tembak dan Cucak jenggot. Karena pada usia remaja, mental Murai Batu (MB) sebagai burung fighter sudah mulai terbentuk, jadi suara-suara dengan karakter kasar dan menekan teraebut, selain untuk memperkaya materi isiannya juga berfungsi untuk membiasakan Murai Batu untuk mendengar suara-suara keras dan kasar. Sehingga ketika di ikutkan lomba, Murai Batu tersebut tidak akan merasa takut dan tertekan lagi ketika mendengar suara-suara tembakan lawannya yang keras dan bervariasi.

Baca juga:

Pakan wajib untuk Murai Batu bahan/bakalan agar cepat bunyi

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Demikian sedikit informasi tentang pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) trotolan

Kriteria penilaian lomba pada beberapa jenis burung kicau

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Dalam setiap penyelenggaraan lomba burung kicau, ada beberapa sistem penjurian yang dipakai dalam lomba, baik itu kelas Latber, Latpres dan kelas Nasional.

Pada penyelenggaraan lomba burung kicau, sering kita lihat team juri saling berkomunikasi pada saat lomba sedang berlangsung. Hal itu di namakan sistem penilaian independent.

Setelah berdiskusi, nantinya para juri akan mengusulkan atau mencalonkan beberapa nominasi pemenang dan akan diambil suara terbanyak. Waktu yang tersedia adalah 15 menit untuk menentukan pemenang lomba pada setiap sesinya.

Waktu 15 menit dalam satu sesi tersebut dibagi menjadi 3 putaran, yaitu:

• Putaran pertama, juri akan memantau variasi lagu dan gaya main burung.

• Putaran kedua, juri akan memilih burung-burung yang layak masuk nominasi.

• Putaran ketiga, juri mengambil keputusan untuk menentukan burung yang menjadi juara, atau yang koncer A, B, dan C.

Dan ketika ada burung yang memiliki nilai sama, maka akan dilakukan tos (ambil koin). Kriteria burung yang masuk dalam kriteria juara adalah yang memiliki durasi kerja minimal 80%. Dan jika saat lomba berlangsung durasi kerja burung tidak ada yang bisa mencapai 80 %, maka akan dicari yang memiliki durasi kerja minimal 65 % dan paling tinggi dibandingkan dengan burung yang lain.

Kemudian performa burung, burung harus anteng (nagen) di tangkringan, dan memiliki power suara yang bagus, materi lagu dan juga gaya main sangat menentukan perolehan point dalam penilaian sesuai dengan kriteria dari jenis burung yang dilombakan.

Tapi sering kita lihat pada event-event lomba burung kicau, ada burung dengan kualitas standart atau biasa-biasa saja tapi bisa menjadi juara. Hal itu bisa dikarenakan burung-burung peserta lomba lainnya tidak ada yang kerja lebih bagus dari burung yang menjadi juara tersebut, atau performanya tidak ada yang memenuhi kriteria penilaian lomba, sehingga akan diambil yang paling bagus di antara yang lain walaupun sebetulnya burung yang juara tersebut performanya kurang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Burung yang pernah menjuarai lomba juga belum tentu adalah burung yang benar-benar berkualitas. Kembali lagi kita lihat perbandingan dengan burung-burung lainnya yang menjadi lawannya digantangan, dan begitu juga sebaliknya, burung yang gagal jadi juara bukan berarti burung tersebut tidak berkualitas. Bisa saja sewaktu gagal menjadi juara, saat itu burung sedang kurang kondisi atau ada faktor-faktor lain yang menyebabkan burung tersebut tidak juara.

Sebagai penghobi burung kicau dan suka mengikuti lomba, kadang kita tidak tahu bagaimana dan seperti apa performa burung yang memenuhi kriteria penilaian dalam lomba burung kicau dan layak menjadi juara.

Dan juga bagaimana tahapan-tahapan penilaian juri lomba. Maka tidak jarang kita melihat di event-even lomba burung kicau sering terjadi kerusuhan yang mungkin disebabkan oleh perbedaan persepsi mengenai pakem penilaian lomba yang berbeda antara juri dengan peserta. Bahkan sesama peserta lomba juga terkadang saling berdebat dan saling mengklaim burung yang mestinya layak menjadi juara.

Burung-burung yang akan menjadi peserta pada ajang lomba burung kicau harus memiliki kriteria yang telah ditentukan, sehingga layak untuk menjadi peserta dan dapat menjadi juara pilihan team juri jika memang burung tersebut memiliki performa yang bagus dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh EO penyelenggara.

Berikut ini adalah kriteria penilaian lomba untuk beberapa jenis burung, antara lain:

Kriteria penilaian lomba untuk Cendet/Pentet:

• Durasi kerja/bunyi maksimal dengan gaya main angka satu anteng/nagen dan full power.

• Suara tembus dengan lagu roll speed dengan tonjolan tembakan-tembakan kasar seperti tembakan Cililin, Lovebird, Gereja tarung, Belalang kecek, Kenari, dan lainnya.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Cendet/Pentet:

• Perilaku nakal seperti salto.
• Turun kedasar sangkar (ngelantai).
• Bunyi dengan posisi badan membungkuk.
• Memiliki cacat fisik.

Tapi tidak menutup kemungkinan Cendet/Pentet yang berperilaku salto atau turun ke dasar sangkar (tidak lebih dari 3 kali), masih memiliki kemungkinan untuk bisa koncer A, B, atau C. Kembali lagi dilihat perbandingan  dengan burung-burung lawannya.

Kriteria penilaian lomba untuk Kacer:

• Durasi kerja maksimal tidak banyak jeda/ngetime dengan gaya buka ekor (ngobra) dan anteng/nagen ditangkringan.

Full power dengan volume suara tembus dan materi lagu yang mewah dan bervariasi (bongkar isian).

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Kacer:

• Turun ke dasar sangkar (ngelantai).
• Bunyi tapi tidak buka ekor.
• Sering ngeruji.
• Mbagong.
• Memiliki cacat fisik.

Kacer yang melakukan perilaku negatif tersebut kemungkinan besar tidak akan menjadi juara (kembali lagi dilihat pembandingan lawannya). Apalagi jika Kacer tersebut terpantau mbagong, maka akan langsung dicoret (diskualifikasi) dan tidak akan dinilai lagi. Kacer yang memiliki cacat fisik juga dapat mengurangi nilai.

Kriteria penilaian lomba untuk Cucak ijo (CI):

• Dalam kriteria penilaian lomba untuk Cucak ino (CI) yang menjadi syarat utama agar bisa juara adalah wajib Trokbul (ngentrok dan njambul).

• Durasi kerja harus maksimal dan tidak sering ngetime dengan suara roll panjang, tembakan, dan juga full power.

• Untuk Cucak ijo (CI), materi isian sangat di prioritaskan atau menjadi syarat wajib agat bisa juara. Cucak ijo (CI) wajib memiliki materi lagu yang dominan seperti suara tembakan panjang Cililin, Gereja tarung, Tengkek buto, Lovebird, dan lainnya.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Cucak ijo (CI):

• Nampar jeruji sangkar (ngeruji) ketika penilaian sedang berlangsung.

• Didis ketika lomba sedang berlangsung.

• Menggembungkan bulu.

Kriteria penilaian lomba untuk Murai Batu (MB):

• Durasi kerja maksimal tanpa ngetime.

• Gaya main atraktif dan ngeplay memainkan ekor dengan kepala naik turun akan lebih di priotaskan.

• Full power dengan volume tembus, ngeroll diselingi tonjolan suara-suara tembakan.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Murai Batu (MB):

• Perilaku ngelowo/ngebatman.
• Ngeruji.
• Turun ke dasar sangkar (ngelantai).
• Memiliki cacat fisik.

Kriteria penilaian lomba untuk Kenari:

• Nagen satu titik dengan durasi bunyi yang panjang dan full power serta memiliki cengkok lagu yang bagus.

• Kenari yang memiliki variasi isian seperti suara Cililin, Sanger, Blackthroad, dan lainnya akan lebih di prioritaskan untuk menjadi juara.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Kenari:

• Kenari bunyi sambil nempel jeruji sangkar.
• Turun ke dasar sangkar.
• Lagunya panjang tapi monoton tanpa variasi dan tidak memiliki cengkok yang indah.

Kriteria penilaian lomba untuk Lovebird (LB):

• Harus aktif ngekek dengan durasi panjang (minimal 20-60 detik).

• Harus memiliki gaya main dan power yang bagus.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian lomba untuk Lovebird (LB):

• Ngekek sambil ngeruji.
• Ngosek dan turun ke dasar sangkar.

Tapi kembali lagi tetap melihat perbandingan dari lawan-lawannya.

Kriteria penilaian lomba untuk Pleci:

• Harus mampu berkicau dengan volume lantang (tembus).

• Anteng/nagen dengan kedua kaki mencengkeram tangkringan.

• Memiliki isian yang bervariasi diselingi suara lasroll (ngalas ngeroll) dan buka paruh saat berkicau.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian lomba untuk Pleci:

• Sering loncat-loncat.
• Ngeruji.
• Turun ke dasar sangkar.

Baca juga:

Penyebab Murai Batu (MB) ngetem saat lomba

Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang kriteria penilaian lomba pada beberapa jenis burung kicau. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lomba kelas Murai Batu (MB)

Cara ampuh membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Murai Batu (MB) merupakan burung kicau paling populer saat ini, penampilan fisiknya yang gagah dan suaranya yang merdu penuh variasi membuat burung fighter ini layak dijuluki sebagai burung kicau nomer 1 di Indonesia.

Tapi untuk membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor termasuk gampang-gampang susah, tergantung dari pola perawatan yang kita lakukan dan yang paling utama adalah faktor mental dari Murai Batu itu sendiri.

Baca juga: Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Banyak sekali kasus dimana Murai Batu (MB) yang sudah dipelihara selama berbulan-bulan hanya ngeriwik saja sepanjang hari dan tidak pernah bersuara keras (ngeplong), terutama untuk Murai Batu muda hutan.

Ada beberapa penyebab kenapa Murai Batu (MB) hanya ngeriwik saja dan jarang atau bahkan tidak pernah ngeplong, antara lain:

Murai Batu (MB) belum beradaptasi dengan lingkungan barunya:

Untuk Murai Batu (MB) muda hutan, rata-rata hanya akan ngeriwik saja walaupun sudah dipelihara cukup lama. Murai Batu muda hutan membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan baru yang masih asing baginya, karena perubahan lingkungan yang begitu berbeda dengan kondisi lingkungan di habitat aslinya cenderung membuat Murai Batu mengalami stres, dan untuk memulihkan kondisi mentalnya yang ngedrop tersebut membutuhkan waktu relatif lama sampai Murai Batu muda hutan tersebut benar-benar mapan dan nyaman dengan lingkungan barunya.

Selama Murai Batu (MB) belum mapan dan belum nyaman dengan lingkungan barunya, maka Murai Batu tersebut tidak akan berani untuk berkicau dengan volume keras (ngeplong).

Solusi dari permasalahan tersebut adalah "sabar", karena untuk memulihkan mental dari Murai Batu (MB) liar hasil tangkapan hutan memang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama, paling tidak harus dirawat selama 8 bulan sampai 1 tahun baru mulai mapan dan rajin bunyi dengan suara ngeplong.

Yang paling penting dalam merawat Murai Batu (MB) agar cepat ngeplong adalah memberikan pakan berprotein tinggi seperti: jangkrik, kroto, ulat hongkong (UH), belalang dan cacing tanah yang harus rutin diberikan dalam jumlah yang cukup agar kebutuhan nitrisinya terpenuhi dan dan kondisi fisiknya cepat pulih, sehingga Murai Batu muda hutan tersebut bisa lebih cepat ngeplong.

Perawatan harian seperti mandi dan jemur juga harus dilakukan secara rutin dan terjadwal agar kondisi Murai Batu (MB) selalu prima dan lebih cepat untuk ngeplong.

Murai Batu (MB) pasca mabung:

Murai Batu (MB) yang baru selesai mabung akan mengalami malnutrisi/kekurangan protein dalam tubuhnya karena pada saat mabung, Murai Batu menggunakan sebagian besar protein dalam tubuhnya untuk proses pembentukan bulu-bulu baru.

Pasca mabung tersebut, Murai Batu (MB) membutuhkan waktu rekondisi selama beberapa bulan untuk memulihkan kondisi fisiknya agar benar-benar fit dan mencapai kondisi top performa seperti semula.

Jadi, jika Murai Batu (MB) yang tadinya gacor tapi setelah mabung menjadi lebih banyak ngeriwik, itu adalah hal yang wajar karena Murai Batu tersebut masih dalam masa pemulihan.

Berikan saja Ekstra fooding (EF) dengan porsi yang lebih banyak, terutama jangkrik dan kroto untuk mempercepat pemulihan kondisi dari Murai Batu (MB) yang baru selesai mabung tersebut.

Murai Batu (MB) kekurangan nutrisi:

Murai Batu (MB) adalah burung fighter dengan gaya tarung yang sangat atraktif. Perilakunya yang sangat aktif ketika sedang berkicau tersebut tentunya membutuhkan energi yang besar, dan untuk mendapatkan energi yang besar tersebut tentunya Murai Batu membutuhkan asupan nutrisi dalam jumlah yang besar pula.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, Murai Batu (MB) memerlukan pakan dengan kandungan protein yang tinggi. Jadi, agar Murai Batu ngeplong dan cepat gacor, harus diberikan pakan dan Ekstra fooding (EF) berprotein tinggi dalam jumlah yang mencukupi setiap harinya.

Jika kita rutin memberikan pakan dan Ekstra fooding (EF) berprotein tinggi dalam jumlah yang cukup, maka Murai Batu (MB) akan rajin bunyi dan cepat ngeplong.

Mental Murai Batu (MB) kurang bagus:

Mental dan karakter Murai Batu (MB) tidak semuanya sama, ada yang bermental bagus dan ada juga yang bermental jelek. Sama seperti manusia, ada yang pemberani dan percaya diri, ada juga yang pengecut dan minder.

Jadi, kalau kebetulan kita mendapatkan Murai Batu (MB) dengan mental yang jelek (lemah), maka kita harus benar-benar sabar dalam merawatnya karena Murai Batu dengan karakter seperti itu, membutuhkan waktu lebih lama agar benar-benar mapan dan berani berkicau dengan volume penuh (ngeplong).

Untuk membantu menguatkan mentalnya, kita bisa menggantang Murai Batu (MB) tersebut bersama dengan burung-burung kecil yang gacor seperti: Kenari, Kolibri, Ciblek dan lainnya.

Burung-burung kecil yang gacor tersebut selain digunakan sebagai masteran, juga dapat memancing emosi Murai Batu (MB). Karena suara kicauan dari burung-burung kecil yang berisik tersebut akan membuat Murai Batu marah dan akan terpancing untuk membalas kicauan burung-burung kecil tersebut dengan suara kicauannya yang keras (ngeplong).

Lama-kelamaan, mental dari Murai Batu (MB) tersebut akan semakin kuat karena merasa paling dominan di wilayahnya, hal itu disebabkan karena yang ada di sekitarnya hanya burung-burung kecil yang di anggap lebih lemah dan tidak mengancam keberadaannya.

Perawatan dan settingan harian yang tidak konsisten:

Hal yang paling utama dalam merawat Murai Batu (MB) dan jenis burung kicau lainnya adalah "konsistensi", jika kita ingin mendapatkan hasil yang maksimal.

Jangan sering merubah pola perawatan dan settingannya karena akan membuat Murai Batu (MB) tidak akan pernah mapan dan sulit untuk bisa ngeplong, apalagi gacor.

Jika kita menerapkan satu pola perawatan  atau settingan untuk Murai Batu (MB), maka hasilnya baru bisa terlihat setelah kita terapkan beberapa bulan secara konsisten, tidak mungkin dalam satu atau dua hari langsung terlihat hasilnya.

Lakukan perawatan secara konsisten dan amati perubahan pada Murai Batu (MB) yang kita rawat, karena pada dasarnya Murai Batu akan beradaptasi dan terbiasa dengan pola perawatan dan settingan yang secara konsisten kita lakukan.

Jangan sering merubah pola perawatan dan settingan Murai Batu (MB) karena terpengaruh dan mengikuti pola perawatan dan settingan dari orang lain, karena karakter dari masing-masing Murai Batu berbeda-beda dan pola perawatan serta settingannya tidak bisa disama ratakan antara Murai Batu yang satu dengan Murai Batu yang lainnya.

Berikut ini adalah contoh pola perawatan dan settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar agar rajin bunyi dan ngeplong:

• Embunkan Murai Batu (MB) mulai jam 05.00/05.30 pagi, berikan jangkrik 2 ekor dan ulat hongkong (UH) 5 ekor.

• Jam 07.00 pagi atau setelah Matahari mulai terasa hangat, Murai Batu (MB) bisa dimadikan di bak keramba, biarkan mandi sampai puas. Sambil menunggu Murai Batu selesai mandi, kandangnya dibersihkan.

• Setelah seleaai mandi, masukkan kembali kedalam kandang harian untuk di angin-anginkan, berikan jangkrik 5 ekor dan kroto segar dengan porsi 2 sendok makan.

• Setelah semua bulu-bulunya kering, kemudian Murai Batu (MB) dijemur sampai terlihat mangap dan gelisah baru di angkat dan diteduhkan. Pada saat dijemur, ambil voer dan air minumnya untuk melatih ketahanan fisik dari Murai Batu, serta untuk mempertebal volume suaranya.

• Setelah itu Murai Batu (MB) di angin-anginkan dulu selama 30 menit untuk mendinginkan suhu tubuhnya. Kemudian masukkan voer dan air minum yang telah dicampur beberapa tetes vitamin khusus untuk burung kicau. Pemberian vitamin tersebut cukup dilakukan seminggu sekali saja untuk menjaga kondisi fisik Murai Batu agar selalu prima.

• Setelah itu Murai Batu (MB) dikerodong dan tempatkan ditempat yang tenang bersama burung-burung masteran seperti Cililin, Cucak jenggot, Kapas tembak, Lovebird dan lainnya, atau bisa juga dimaster dengan menggunakan suara dari Mp3 player.

• Sore harinya, Murai Batu (MB) di keluarkan lagi untuk di angin-anginkan dan dibersihkan kandangnya.

• Ganti air minumnya dan berikan jangkrik sebanyak 7 ekor yang telah dipotong kaki-kakinya.

• Setelah itu Murai Batu (MB) kembali di kerodong untuk istirahat sampai pagi hari.

Baca juga:

Tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah

Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan

Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung

Demikian sedikit informasi tentang cara ampuh membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)

Tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Semua penggemar Murai Batu (MB) pasti tidak menginginkan Murai Batu miliknya bersuara monoton (ngeban) dan tidak ada variasi isian yang dikeluarkan.

Padahal, variasi kicauan/materi lagu juga menjadi salah satu unsur penting ketika Murai Batu (MB) dilombakan. Materi lagu menjadi salah satu kriteria penilaian juri untuk menentukan Murai Batu mana yang layak untuk menjadi juara.

Ada beberapa penyebab kenapa Murai Batu (MB) bersuara ngeban/monoton ketika dilombakan, antara lain:

• Kurangnya pemasteran yang menyebabkan Murai Batu (MB) tidak banyak memiliki materi isian, sehingga ketika dilombakan Murai Batu kehabisan materi. Jadi, pemasteran wajib dilakukan untuk Murai Batu lomba untuk memperkaya materi lagunya, karena percuma tampil ngotot bongkar isian tapi tidak banyak variasi yang dimiliknya.

• Mental Murai Batu (MB) yang belum siap untuk dibawa ke arena lomba, sehingga Murai Batu tidak memiliki keberanian untuk tampil menyerang dan bongkar isian. Yang terjadi, Murai Batu hanya akan bertahan saja dengan suara monoton (ngeban).

Kadang kita sering memaksakan Murai Batu (MB) untuk mencoba keberuntungan di arena lomba walaupun dari segi mental dan materi lagunya masih perlu banyak di latih. Maka yang terjadi, jangankan menjadi juara, justru efek negatif yang akan terjadi pada Murai Batu tersebut.

Tapi bukan berarti Murai Batu (MB) yang bersuara monoton (ngeban), tidak memiliki potensi untuk menjadi juara. Dengan perawatan yang tepat, Murai Batu (MB) yang tadinya bersuara monoton (ngeban) juga dapat tampil ngotot bongkar isian, dan bahkan juga bisa berprestasi.

Berikut ini adalah perawatan harian dan lomba agar Murai Batu (MB) bisa tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan.

Perawatan harian untuk Murai Batu (MB) agar bongkar isian:

• Embunkan Murai Batu (MB) mulai jam 05.00 pagi. Berikan jangkrik 5 ekor (potong semua kaki-kakinya).

• Jam 07.00 masukkan Murai Batu (MB) kedalam kandang umbaran untuk berolah raga sekalian dijemur.

• Pada saat dijemur dikandang umbaran, sebaiknya voer dan air minumnya tidak diberikan agar Murai Batu (MB) memiliki ketahanan fisik yang bagus terhadap rasa lapar dan haus, serta untuk membiasakannya tidak makan dan minum ketika digantang.

• Jam 10.00 Murai Batu (MB) dikeluarkan dari kandang umbaran dan masukkan kembali kedalam kandang harian untuk di angin-anginkan selama 30 menit.

• Setelah di angin-anginkan, mandikan Murai Batu (MB) di bak keramba, dan biarkan mandi sampai puas.

• Setelah selesai mandi, angin-anginkan lagi untuk mengeringkan bulu-bulunya.

• Berikan Kroto segar yang sudah dibersihkan dari semut-semutnya dengan porsi dua sendok makan.

• Jam 11.00-16.00 Murai Batu (MB) dikerodong dan letakkan di tempat yang tenang bersama dengan burung-burung masteran seperti Cililin, Cucak jenggot, Kapas tembak, Kenari, Lovebird, dan lainnya untuk memperkaya materi isiannya. Bisa juga dimaster dengan menggunakan suara dari Mp3 player.

• Jam 16.00 kembali buka kerodong untuk di angin-anginkan, dan berikan jangkrik sebanyak 5 ekor.

• Jam 17.30 Murai Batu (MB) kembali dikerodong untuk istirahat sampai pagi.

Perawatan Murai Batu (MB) menjelang lomba:

• Mulai H-3 menjelang lomba, porsi jangkrik diberikan sekenyangnya (tanpa batas).

• Berikan vitamin khusus burung kicau yang diteteskan pada air minumnya sesuai dengan takaran yang ada pada kemasannya setelah Murai Batu (MB) selesai dijemur.

• Pada H-2 Murai Batu (MB) sudah tidak dijemur di kandang umbaran lagi. Penjemuran dilakukan di kandang harian.

• Pada H-1 Murai Batu (MB) dipindahkan ke dalam kandang lomba kemudian dikerodong (full kerodong).

• Tempatkan Murai Batu (MB) ditempat yang tenang dan jangan sampai mendengar suara Murai Batu (MB) lain agar tidak terpancing untuk bertarung.

• Pemberian porsi jangkrik masih sama dengan H-2, tetap diberikan sekenyangnya (tanpa batas).

• Pada Hari H lomba, pagi harinya berikan jangkrik sebanyak 5 ekor lalu dimandikan di bak keramba sebelum berangkat ke lapangan.

• Setelah selesai mandi, Murai Batu (MB) di angin-anginkan dan dijemur sebentar sambil diberikan kroto segar dengan porsi sama dengan porsi hariannya.

• Sesampainya dilapangan, berikan Murai Batu (MB) jangkrik sebanyak 5 ekor lagi dan ditambah dengan ulat bambu (cilung) dengan porsi 1 ekor, atau bisa juga diberikan ulat daun pisang yang sudah dibersihkan dari serbuk-serbuk putihnya sebanyak 1 ekor.

• Berikan vitamin penggacor burung yang diteteskan pada air minumnya dengan takaran sesuai yang tertera pada kemasannya.

Baca juga:

Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah

Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan

Silsilah Murai Batu (MB) Balak dan keistimewaannya

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Demikian sedikit informasi tentang tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan. Untuk informasi lain seputar Murai Batu, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)

Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Perawatan untuk Murai Batu (MB) lapangan jelas berbeda dengan perawatan Murai Batu rumahan. Pasalnya, Murai Batu lapangan dituntut harus memiliki stamina dan mental yang tangguh agar bisa bertanding dengan Murai-Murai terbaik lainnya di arena lomba.

Agar jiwa petarungnya menjadi semakin kuat, maka Murai Batu (MB) wajib diberikan perawatan yang terbaik, dan perawatan khusus tersebut kadang bisa dikatakan ekstrim jika dibandingkan dengan perawatan Murai Batu rumahan.

Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung tersebut harus dilakukan secara detail dan konsisten, antara lain:

• Pengembunan
• Mandi
• Jemur
• Pakan dan Ekstra fooding (EF)
• Pengerodongan
• Umbaran
• Untulan
• Pemasteran

Semua tahapan perawatan tersebut harus dilakukan secara konsisten agar Murai Batu (MB) menjadi semakin tangguh dan bringas ketika bertarung digantangan tanpa menunjukkan perilaku negatif seperti Ngelowo/Ngebatman, Ngetem, Ngeruji, dan perilaku-perilaku nakal lainnya ketika dilapangan.

Berikut ini adalah tahapan perawatan ekstrim khusus untuk Murai Batu (MB) petarung/fighter tinggi:

• Pengembunan

Lakukan pengembunan setiap pagi kalau kondisi cuaca cerah agar Murai Batu (MB) bisa menghirup udara segar pagi hari dan menikmati suasana pagi hari yang merupakan suasan favorit bagi burung-burung di alam bebas untuk berkicau. Selain itu, udara segar pagi hari juga dapat membuat emosi Murai Batu menjadi lebih stabil.

• Mandi

Mandikan Murai Batu (MB) setiap hari ketika Matahari sudah mulai bersinar. Mandi akan membuat Murai Batu merasa segar dan nyaman sehingga secara naluri akan menjadi lebih rajin berkicau untuk menarik perhatian lawan jenisnya, selain itu mandi juga bermanfaat untuk meredam emosi Murai Batu yang terlalu tinggi.

Dan jika emosi Murai Batu (MB) terlalu over dan menjadi galak/agresif, maka bisa dimandikan 2x dalam sehari untuk mendinginkan suhu tubuhnya, sehingga emosinya menjadi lebih stabil.

• Jemur

Penjemuran sangat bermanfaat untuk Murai Batu (MB), selain untuk menjaga kesehatan burung, penjemuran juga bermanfaat untuk melatih stamina dan nafas Murai Batu agar lebih tahan banting ketika bertanding dilapangan.

Jemur Murai Batu (MB) sampai terlihat mangap dan gelisah. Pada saat dijemur, pakan dan air minumnya sebaiknya di ambil untuk melatih ketahanan fisik dari Murai Batu terhadap cuaca panas dan rasa lapar. Selain itu juga agar lendir-lendir ditenggorokan Murai Batu bisa keluar.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Untuk settingan harian berikan full Ekstra fooding (EF) atau pakan alami agar hampir sama dengan kehidupan dihabitat aslinya, tapi pilih jenis Ekstra fooding (EF) yang mengandung protein tinggi tapi yang tidak berpotensi menaikkan suhu tubuh Murai Batu (MB) yang terlalu drastis.

Berikan pakan alami seperti jangkrik alam, belalang, ulat daun pisang dan kroto dalam jumlah yang cukup agar Murai Batu (MB) tidak perlu lagi mengkonsumsi voer.

Tapi agar lebih mudah dan tidak repot, berikan saja jangkrik alam sekenyangnya untuk settingan hariannya, dan juga kroto segar yang bisa diberikan 3x dalam seminggu untuk mendongkrak birahinya, sedangkan ulat daun pisang atau ulat bumbung bisa diberikan seminggu sekali untuk meredam emosinya karena pada tubuh kedua jenis ulat tersebut mengandung banyak air sehingga sifatnya mendinginkan.

Voer bisa tetap disediakan dalam cepuk hanya untuk antisipasi kalau Murai Batu (MB) masih merasa lapar, karena biasanya kalau Murai Batu diberikan pakan full Ekstra fooding (EF) setiap harinya, maka tidak akan mau mengkonsumsi voer lagi.

Pilih voer dengan kandungan protein yang tinggi dan usahakan untuk menggunakan voer dengan warna yang netral dan tidak mencolok. Karena voer dengan warna cerah/mencolok, kemungkinan besar menggunakan pewarna kimia yang akan berakibat negatif jika dikonsumsi Murai Batu (MB) dalam jangka panjang.

• Pengerodongan

Agar karakter fighternya tetap terjaga, maka Murai Batu (MB) harus banyak dikerodong setiap harinya (full kerodong) untuk menjaga suhu tubuh dan emosinya agar tetap berada pada level yang ideal.

Selain bermanfaat untuk menjaga mental fighter dan emosi Murai Batu (MB), Pengerodongan juga bertujuan agar Murai Batu lebih banyak istirahat untuk menyimpan tenaga dan tidak membuang-buang tenaga untuk berkicau dirumah.

Dari segi keamanan, kerodong juga berfungsi untuk melindungi Murai Batu (MB) dari cuaca dingin dan agar tidak memakan serangga-serangga beracun yang sering mengerubungi lampu pada malam hari.

• Umbaran

Umbar Murai Batu (MB) seminggu 3x untuk melatih otot-otot tubuhnya agar lebih kuat dan juga agar staminanya semakin prima. Umbaran juga bermanfaat untuk mengurangi stres pada Murai Batu karena setiap hari terkurung didalam kandang yang sempit yang ditutup kerodong.

Terapi umbaran juga dapat menurunkan emosi dan birahi Murai Batu (MB) yang terlalu berlebihan. Tapi ketika akan dilombakan, stop Pengumbaran pada H-4 sebelum lomba, setiap hari full kerodong setelah dilakukan perawatan harian seperti Pengembunan, Mandi dan Jemur.

• Untulan

Pada saat di umbar, masukkan burung-burung kecil sebagai untulan agar Murai Batu (MB) mengejar dan menghajar burung untulan tersebut untuk melampiaskan emosinya. Terapi ini memang tergolong ekstrim dan sadis, tapi sangat efektif untuk mendongkrak mental fighter dari Murai Batu.

Dengan diberikan burung untulan untuk dihajar, maka Murai Batu (MB) akan menjadi petarung sejati yang bringas karena merasa lebih dominan dan selalu menang dari burung-burung lainnya.

• Pemasteran

Murai Batu (MB) lapangan harus memiliki materi isian yang akan terdengar dominan ketika digantangan. Maka dari itu, Murai Batu lapangan wajib di master dengan burung-burung masteran seperti Cililin, Cucak jenggot, Kenari, Kapas tembak, Lovebird, Ciblek dan lainnya agar suaranya terdengar paling dominan ketika dilombakan.

Karena jika Murai Batu (MB) memiliki materi lagu yang mewah dan melimpah, maka akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi Murai Batu tersebut. Selain itu, Murai Batu juga akan merasa semakin percaya diri ketika membawakan lagu-lagunya.

Baca juga:

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Mengenal kelebihan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Manfaat terapi sauna untuk mendongkrak mental fighter Cendet/Pentet

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Demikian sedikit informasi tentang perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)

Tips memilih Kolibri Ninja (Konin) ijoan jantan dikandang ombyokan

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Kolibri Ninja (Konin), saat ini sedang naik daun seiring dengan mulai banyaknya digelar lomba burung kicau untuk kelas Kolibri Ninja (Konin). Bahan/bakalan Kolibri Ninja (Konin) ombyokan juga ikut laris manis dipasaran, baik yang sudah full metalik, trotolan maupun yang masih ijoan.

Membeli Kolibri Ninja (Konin) ijoan sebetulnya adalah pilihan yang gambling, karena masih sulit untuk membedakan jenis kelaminnya. Selain itu, ada beberapa pendapat tentang ciri-ciri perbedaan jenis kelamin Kolibri Ninja (Konin) ijoan yang berbeda-beda, sehingga semakin membingungkan kita ketika akan membeli Kolibri Ninja (Konin) ijoan dikandang ombyokan.

Pendapat bahwa warna pangkal paruh Kolibri Ninja (Konin) jantan ijoan adalah orange dan warna pangkal paruh Kolibri Ninja (Konin) betina adalah berwarna putih, tidak sepenuhnya benar, karena baik Kolibri Ninja (Konin) jantan maupun betina pada awalnya sama-sama memiliki pangkal paruh yang berwarna orange, dan setelah semakin dewasa warna pangkal paruh keduanya mulai memutih. Tapi setelah warnanya memutih, pada Kolibri Ninja (Konin) jantan akan mulai tumbuh bulu-bulu metalik, sedangkan pada Kolibri Ninja (Konin) betina tidak tumbuh bulu metalik satupun.

Tahapan usia anakan Kolibri Ninja (Konin) serta perbedaan ciri-ciri yang muncul antara jantan dan betina:

• Pada usia 1-3 bulan, paruh Kolibri Ninja (Konin) ijoan baik yang jantan maupun yang betina masih berwarna orange dan belum ada tanda-tanda munculnya bulu-bulu metalik pada Kolibri Ninja (Konin) jantan.

• Pada usia 4-6 bulan, paruh Kolibri Ninja (Konin) ijoan baik yang jantan maupun yang betina akan mulai memutih, tapi pada Kolibri Ninja (Konin) jantan sudah mulai tumbuh sedikit bulu-bulu metalik, sedangkan pada Kolibri Ninja (Konin) betina tidak ada bulu-bulu metalik yang tumbuh, bahkan bulu-bulu hijaunya mulai berubah menjadi abu-abu.

• Setelah berusia 7 bulan ke atas, paruh dari Kolibri Ninja (Konin) jantan maupun betina sudah mulai menghitam dan pada Kolibri Ninja (Konin) jantan bulu-bulunya sudah full metalik, sedangkan yang betina bulunya menjadi abu-abu tanpa ada bulu metaliknya.

Jika kita memilih Kolibri Ninja (Konin) ijoan dikandang ombyokan, dan disitu kita dapati ada yang pangkal paruhnya berwarna orange dan ada juga yang pangkal paruhnya berwarna putih, serta belum ada satupun yang tumbuh bulu-bulu metaliknya sedikitpun, maka sebaiknya pilihlah yang pangkal paruhnya berwarna orange.

Karena Kolibri Ninja (Konin) ijoan yang pangkal paruhnya masih berwarna orange menandakan kalau usianya masih sangat muda dan masih ada kemungkinan 50%-50% antara jantan atau betina.

Jadi, pangkal paruh yang berwarna orange tersebut merupakan tanda kalau usia Kolibri Ninja (Konin) ijoan masih sangat muda, dan bukan merupakan tanda kalau Kolibri Ninja (Konin) ijoan tersebut positif berjenis kelamin jantan 100%.

Sedangkan untuk Kolibri Ninja (Konin) yang pangkal paruhnya berwarna putih dan belum muncul bulu metalik sedikitpun, kemungkinan besar adalah berjenis kelamin betina.

Ciri-ciri Kolibri Ninja (Konin) ijoan jantan:

• Pangkal paruhnya berwarna orange jelas.

• Pada leher bagian bawah terdapat semburat garis berwarna orange.

• Warna putih pada lingkar matanya tampak lebih jelas, tidak samar-samar.

• Bulu pada bagian dada ngeblok berwarna coklat kekuningan.

• Semakin lama bulu-bulu pada bagian dada akan berubah menjadi hitam/merah.

Baca juga:

Perawatan Kolibri Ninja (Konin) bakalan agar bertahan hidup dan cepat gacor

Daun ginseng jawa, rahasia Kenari juara

Perawatan Sirtu/Cipoh pada saat musim hujan

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang tips memilih Kolibri Ninja (Konin) ijoan jantan dikandang ombyokan. Untuk informasi lain seputar burung Kolibri bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kolibri Ninja (Konin) ijoan

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Kadang ketika kita membeli Cucak Ijo (CI) saat kita pantau ditempat pemilik pertamanya sangat gacor, tapi begitu sampai dirumah menjadi pendiam (macet bunyi) dan tidak aktif. Seringkali Cucak Ijo (CI) menggembungkan bulu-bulunya dan bersuara krek-krek, padahal kita sudah menanyakan dengan detail semua perawatan dan settingan Cucak Ijo (CI) tersebut.

Kadang kita berfikir kalau Cucak Ijo (CI) tersebut sedang dalam masa adaptasi dengan lingkungan barunya, tapi setelah kita tunggu selama beberapa hari, kondisinya bukan tambah baik, tapi justru semakin parah dimana Cucak Ijo (CI) tersebut lebih sering menggembungkan bulu-bulu dadanya dan kalaupun bunyi hanya suara krek-krek saja, dan bahkan terkadang sampai lidahnya melet-melet.

Kondisi demikian tersebut sering di anggap oleh para Kicau Mania sebagai kondisi Over Birahi (OB). Mungkin anggapan tersebut memang benar, tapi terkadang kita salah dalam menganalisa apa yang menjadi penyebab dari kondisi Over Birahi (OB) tersebut.

Penanganan yang sering dilakukan pada Cucak Ijo (CI) yang mengalami Over Birahi (OB) adalah dengan mengurangi porsi Ekstra Fooding (EF) hariannya dan hanya memberikan buah pepaya saja sebagai pakan utama Cucak Ijo (CI) dengan tujuan untuk menurunkan tingkat birahi yang berlebihan pada Cucak Ijo (CI) tersebut.

Tapi banyak kasus yang terjadi, ternyata setelah dilakukan threatment tersebut selama beberapa hari bahkan beberapa minggu, kondisi Cucak Ijo (CI) tersebut tidak juga membaik, burung masih tetap membisu dan tidak aktif seperti pada saat masih ditempat pemilik lamanya, padahal semua perawatan dan settingan dari pemiliknya yang dulu sudah kita terapkan dari A sampai Z.

Jika kondisi demikian yang terjadi, berarti bukan kondisi fisik Cucak Ijo (CI) tersebut yang bermasalah, tapi kondisi mentalnya yang bermasalah. Jadi, threatmen mengurangi porsi Ekstra Fooding (EF), serta hanya diberikan buah pepaya sebagai pakan utama Cucak Ijo (CI) tanpa pemberian variasi buah lainnya justru semakin memperparah kondisi dari Cucak Ijo (CI) tersebut.

Kenapa bisa demikian..??
Karena pada kondisi mental yang tertekan dengan suasana lingkungan baru yang mungkin membuat Cucak Ijo (CI) tersebut tidak nyaman serta kondisi fisik yang kelelahan sehabis menempuh perjalanan jauh, seharusnya Cucak Ijo (CI) tersebut justru diberikan lebih banyak asupan gizi untuk menjaga kondisi fisiknya agar tetap fit.

Seharusnya, ketika kita memantau Cucak Ijo (CI) tersebut ditempat pemiliknya pertamanya, jangan hanya menanyakan perawatan harian dan settingannya saja, tapi yang tidak kalah penting adalah mengamati suasana lingkungan disekitar kandang Cucak Ijo (CI) tersebut digantang setiap harinya.

Perhatikan apakah ada burung-burung lain disekitar Cucak Ijo (CI) tersebut ditempat pemilik pertamanya, ataukah justru tidak ada burung-burung lain disekitarnya. Karena ada beberapa individu Cucak Ijo (CI) yang tidak suka jika ditempatkan bersama burung-burung lainnya, terutama burung-burung kecil yang gacor dengan warna bulu yang mencolok/cerah seperti Kenari, Pleci, Kolibri dan lainnya.

Dan jika dirumah kita terdapat banyak burung-burung lain yang gacor, terutama burung-burung kecil dengan warna mencolok/cerah, berarti itulah penyebab dari kondisi Over Birahi (OB) pada Cucak Ijo (CI) tersebut.

Penanganannya:

• Kalau ternyata memang hal itu penyebabnya, segera jauhkan burung-burung kecil/burung-burung lainnya tersebut agar Cucak Ijo (CI) tidak melihat secara langsung keberadaan dari burung-burung lain tersebut disekitarnya. Sebaiknya Cucak Ijo (CI) disendirikan dulu sampai kondisinya benar-benar pulih.

• Berikan porsi jangkrik sekenyangnya sebagai menu Ekstra Fooding (EF) hariannya untuk mengembalikan stamina Cucak Ijo (CI) yang ngedrop.

• Berikan kroto segar seminggu sekali dengan porsi 1 cepuk untuk mendongkrak birahi dan stamina Cucak Ijo (CI) agar memiliki tenaga untuk berkicau.

• Berikan buah dengan menu bervariasi seperti pisang kepok putih, pepaya, apel merah, sawo, jambu biji merah, dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan vitamin dari Cucak Ijo (CI) tersebut.

• Mandikan setiap pagi hari sebelum dijemur agar Cucak Ijo (CI) merasa segar sehingga akan lebih bersemangat untuk berkicau.

• Jemur Cucak Ijo (CI) selama 2-3 jam rutin setiap hari agar burung aktif kembali dan juga agar emosinya meningkat sehingga ketika berkicau menjadi lebih ngotot dengan mengeluarkan semua materi isiannya.

Lakukan perawatan tersebut sampai Cucak Ijo (CI) kembali gacor seperti semula dan jangan terpaku pada perawatan dan settingan dari pemilik lamanya, karena kondisi burung tidak akan sama setiap harinya, kadang fit, kadang ngedrop. Jadi kita sebagai perawatnya harus jeli melihat kondisinya agar bisa memberikan perawatan yang tepat pada Cucak Ijo (CI) kesayangan kita.

Setelah Cucak Ijo (CI) kembali gacor dan aktif seperti semula, perawatan dan settingannya bisa dikembalikan lagi seperti perawatan dan settingan dari pemilik lamanya.

Baca juga:

Jamu dan suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) agar gacor, ngentrok dan bongkar isian

Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

Perbedaan perilaku Cucak Ijo (CI) fighter dan non fighter

Tips perawatan Cucak Ijo (CI) bakalan agar cepat jinak dan rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi. Untuk informasi lain seputar Cucak Ijo (CI) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Ijo (CI) Over Birahi

Jamu dan Suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) agar gacor, ngentrok dan bongkar isian

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Agar Cucak Ijo (CI) lebih gacor, ngotot dan bongkar isian, maka selain diberikan pakan buah-buahan dan ekstra fooding (EF) secara rutin, Cucak Ijo (CI) juga perlu diberikan suplemen atau jamu khusus agar lebih gacor, lebih ngotot dan mau bongkar isian.

Jamu dan suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) tersebut bisa kita racik sendiri menggunakan bahan-bahan alami, atau bahan-bahan dari minuman kemasan/minuman penyegar merk tertentu untuk manusia, yang bisa kita manfaatkan sebagai suplemen untuk Cucak Ijo (CI) dengan porsi yang disesuaikan.

Berikut ini beberapa macam jamu dan suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) yang bisa kita buat sendiri, antara lain:

Madu

Gunakan madu murni, campurkan dengan air hangat dan taruh dalam cepuk kecil lalu berikan pada Cucak Ijo (CI), air minum tetap diberikan karena campuran air dan madu tersebut hanya berfungsi sebagai suplemen saja. Campuran air dan madu murni cukup diberikan seminggu sekali saja.

Gula asam

Rebus buah asam jawa dengan sedikit air, campurkan air rebusan asam jawa tersebut dengan gula merah/gula jawa. Dinginkan dulu air campuran tersebut kemudian ditaruh dalam cepuk kecil untuk diberikan pada Cucak Ijo (CI). Berikan ramuan jamu gula asam tersebut seminggu sekali.

Oceana

Berikan minuman penyegar merk Oceana pada pagi hari setelah Cucak Ijo (CI) selesai dijemur dan diangin-anginkan. Cara penyajian Oceana untuk Cucak Ijo (CI) yaitu: Tuangkan Oceana kedalam cepuk ukuran kecil secukupnya, lalu teteskan madu murni sebanyak 3-4 tetes.

Pemberian larutan Oceana+Madu sebaiknya jangan berlebihan agar Cucak Ijo (CI) tidak keasyikan minum Oceana+Madu saja, sehingga menyebabkan Cucak Ijo (CI) tidak mau memakan buah yang kita sediakan.

Air minumnya tetap diberikan, karena larutan Oceana+Madu tersebut hanya sebagai suplemen tambahan saja. Berikan larutan Oceana+Madu setiap hari selama tiga hari, dan untuk selanjutnya cukup diberikan tiga kali dalam seminggu saja. Jika dirasa kondisi Cucak Ijo (CI) sudah gacor, sebaiknya pemberian larutan Oceana+Madu tersebut dihentikan.

Baca juga:

Cara merawat Kapas Tembak agar gacor dan buka ekor

Perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) yang mengalami mabung total

Ciri-ciri perbedaan antara Cucak Jenggot dan Kapas Tembak

Daun ginseng jawa, rahasia Kenari juara

Demikian sedikit informasi tentang jamu dan suplemen khusus untuk Cucak Ijo (CI) agar gacor, ngentrok dan bongkar isian. Untuk informasi lain seputar Cucak Ijo (CI) dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Bahan-bahan jamu dan suplemen untuk Cucak Ijo (CI)

Manfaat daun krokot untuk meningkatkan performa burung Kenari

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Krokot adalah tanaman yang sering dianggap sebagai tanaman hama karena berpotensi mengganggu perkembangan tanaman pertanian. Namun selain anggapan buruk tersebut, ternyata ada manfaat besar dari tanaman ini. 

Selama ini, krokot dikenal sebagai tanaman obat yang banyak dikonsumsi manusia untuk menjaga kesehatan maupun untuk pengobatan. Krokot juga sering dimanfaatkan sebagai sayur atau lalapan.

Kandungan gizi dalam daun krokot antara lain, omega 3, sodium, alumunium, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin A, vitamin B, vitamin C, magnesium, mangan dan masih banyak kandungan zat aktif lainnya.

Tapi selain bermanfaat untuk manusia, ternyata tanaman ini juga memiliki banyak manfaat untuk burung kicauan terutama untuk Kenari, sebagai pakan tambahan atau Ekstra fooding (EF) agar burung lebih rajin bunyi dan memiliki nafas yang panjang saat berkicau serta masih banyak manfaat lainnya untuk kesehatan burung Kenari.

Pemberian daun krokot pada Kenari, cukup digantung didalam kandangnya saja dengan posisi yang mudah dijangkau oleh Kenari, tapi sebelum diberikan sebaiknya daun krokot dibersihkan terlebih dulu dengan air bersih.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengeringkan tanaman ini dengan menjemurnya dibawah terik matahari sampai benar-benar kering lalu menggilingnya sampai menjadi tepung dengan menggunakan blender. Pemberian tepung daun krokot ini bisa dengan mencampurkannya pada pakan biji-bijian atau pakan lainnya seperti egg food.

Daun krokot sebaiknya diberikan setiap 2-3 kali seminggu dengan tetap diselingi pemberian Ekstra fooding (EF) lain terutama sayur-sayuran serta buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Kenari.

Baca juga:

Daun ginseng jawa, rahasia Kenari juara

Manfaat daun mengkudu (pace) untuk memperbaiki kualitas suara Kenari

Tips mencetak Kenari isian

Manfaat fumayin untuk doping Kenari

Demikian sedikit informasi tentang manfaat daun krokot untuk meningkatkan performa burung Kenari. Untuk informasi lain seputar burung Kenari bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Daun krokot

Manfaat daun mengkudu (pace) untuk memperbaiki kualitas suara Kenari

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Buah mengkudu sudah lama terkenal sebagai tanaman obat dengan banyak manfaat untuk kesehatan manusia. Tapi selain bermanfaat untuk kesehatan manusia, ternyata daun mengkudu juga memiliki khasiat yang besar untuk burung Kenari.

Salah satu manfaat pemberian daun mengkudu untuk Kenari adalah untuk memperlancar sirkulasi darah pada tubuh Kenari, karena daun mengkudu memiliki kandungan berupa fitnutrein seperti scopoletin yang berguna untuk mengatasi masalah pada pembuluh darah yang mengalami penyempitan.  Daun mengkudu memiliki kandungan antioksidan dalam jumlah yang sangat tinggi. Selain itu, daun mengkudu juga mengandung enzim, vitamin A, selenium dan nutrisi lainnya.

Daun mengkudu juga ternyata cukup ampuh untuk membantu sistem pencernaan pada burung Kenari, hal itu disebabkan karena adanya kandungan senyawa dalam daun mengkudu yang menstimulasi serotonin dari dalam otak. Serotonin ini sendiri berperan penting untuk mengatur laju makanan didalam usus dan juga mengatur sistem pencernaan.

Selain untuk memperlancar sirkulasi darah dan untuk memperlancar sistem pencernaan burung, daun mengkudu juga dipercaya memiliki manfaat lain seperti membantu menjaga stamina Kenari, merangsang Kenari agar semakin rajin berkicau, serta mengobati serak pada tenggorokan Kenari sehingga suaranya akan lebih jernih dan lantang. Selain itu, daun mengkudu juga bisa meningkatkan nafsu makan Kenari dan juga mengobati beberapa macam penyakit pada Kenari.

Cara pemberian daun mengkudu untuk Kenari sama dengan pemberian pakan tambahan lain seperti daun sawi dan sayur-sayuran lainnya, yaitu cukup digantung didalam kandangnya saja. Pilih daun mengkudu yang masih muda, sebelum diberikan pada Kenari sebaiknya dibersihkan terlebih dulu dengan air bersih.

Pemberian daun mengkudu bisa dikombinasikan dengan daun-daun lain seperti daun krokot dan daun ginseng jawa serta sayur-sayuran seperti sawi, lobak, gambas dan lainnya. Berikan juga buah-buahan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Kenari.

Baca juga:

Daun ginseng jawa, rahasia Kenari juara

Tips mencetak Kenari isian

Manfaat fumayin untuk doping Kenari

Perawatan Kolibri Ninja (Konin) bakalan agar bertahan hidup dan cepat gacor

Demikian sedikit informasi tentang manfaat daun mengkudu (pace) untuk memperbaiki kualitas suara Kenari. Untuk informasi lain seputar burung Kenari bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Daun mengkudu (pace)
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang