Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap: Search results for kicau Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
Showing posts sorted by relevance for query kicau. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query kicau. Sort by date Show all posts

Perawatan Prenjak Lumut bakalan agar bertahan hidup dan cepat bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Prenjak Lumut adalah salah satu burung kicauan yang banyak dipelihara oleh para Kicau Mania. Burung dengan postur tubuh mungil ini memiliki suara kicauan yang keras dan melengking dengan beberapa variasi kicauan yang cukup unik.

Walaupun kalah populer dengan Prenjak Tamu/Prenjak Kepala Merah, namun Prenjak Lumut tetap memiliki penggemar sendiri, dan biasanya burung ini lebih banyak dipelihara untuk dijadikan sebagai burung masteran.

Agar bisa gacor, pilihlah Prenjak Lumut yang berjenis kelamin jantan, karena hanya burung jantanlah yang rajin berkicau dan memiliki beberapa variasi kicauan, sedangkan Prenjak Lumut betina suara kicauannya cenderung monoton.

Ciri-ciri Prenjak Lumut jantan:

• Bulu ekor menyatu dan memiliki 2 bulu ekor yang lebih panjang dari bulu ekor yang lainnya (bulu lancur).

• Bulu pada bagian dadanya berwarna kehitaman (semu hitam).

• Warna bulu kepalanya lebih cerah.

• Postur tubuh panjang.

• Suara kicauan Prenjak Lumut jantan lebih bervariasi.

Ciri-ciri Prenjak Lumut Betina:

• Bulu ekornya tampak mekar dan lebih pendek, serta tidak memiliki bulu lancur.

• Warna bulu pada bagian dada putih polos tanpa semburat warna hitam.

• Warna merah pada bulu kepalanya tampak pudar (kusam).

• Postur tubuh lebih pendek dan terlihat bulat (buntet).

• Suara Prenjak Lumut betina cenderung monoton.

Cara merawat Prenjak Lumut bakalan, pada dasarnya sama dengan cara merawat burung kicau bahan/bakalan lainnya. Berikut ini adalah perawatan Prenjak Lumut bakalan agar bisa bertahan hidup dan cepat bunyi. Tahapan perawatannya sebagai berikut:

Perawatan tahap awal

• Kalau kita mendapatkan Prenjak Lumut dari tangkapan hutan (muda hutan), biasanya burung akan rentan mengalami stres. Untuk itu, kita harus membuatnya agar merasa nyaman dan tenang dulu agar burung tidak stres.

• Pada hari pertama jangan langsung dimandikan, karena bisa menyebabkan burung kaget dan ngedrop yang bisa menyebabkan burung menjadi sakit dan bisa berujung pada kematian.

• Jangan langsung digantang di tempat yang ramai dulu, karena bisa menyebabkan burung ketakutan dan stres.

Pakan

Di alam bebas, Prenjak Lumut biasa memakan ulat-ulat kecil, serangga-serangga kecil, laba-laba, dan binatang-biatang kecil lainnya.

Kalau kita memelihara Prenjak Lumut bahan/bakalan yang belum ngevoer, maka kita harus melatihnya untuk makan voer terlebih dulu agar memudahkan kita dalam perawatan hariannya.

Cara melatih Prenjak Lumut untuk ngevoer:

• Campurkan voer halus dan kroto dengan porsi voer lebih banyak daripada kroto, bisa juga menggunakan ulat hongkong (UH) yang dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan voer halus.

• Kurangi porsi kroto/ulat hongkong (UH) dan perbanyak campuran voernya dari hari ke hari sampai Prenjak Lumut mau mengkonsumsi voer polos tanpa campuran kroto/ulat hongkong (UH).

• Cek kotorannya, kalau kotorannya sudah berupa kotoran voer yang berwarna sama dengan warna dari voer yang kita berikan, berarti Prenjak Lumut bahan/bakalan tersebut sudah ngevoer total. Jadi kita sudah bisa memberikan voer saja tanpa perlu kuatir burung akan mati kelaparan. Sedangkan kroto, jangkrik kecil dan ulat hongkong (UH) bisa diberikan sebagai pakan tambahan/Ekstra fooding (EF).

Ekstra fooding (EF) sangat bagus untuk membuat Prenjak Lumut lebih gacor, sedangkan voer dapat mencukupi kebutuhan kalsium, vitamin, dan nutrisi bagi Prenjak Lumut.

Ekstra fooding (EF)

Ekstra fooding (EF) untuk Prenjak Lumut yang bagus untuk Prenjak Lumut agar rajin bunyi dan gacor adalah: kroto, jangkrik dan ulat hongkong (UH).

• Berikan jangkrik kecil yang sudah dipotong kaki-kakinya dengan porsi 3-3 pagi-sore.

• Berikan ulat hongkong (UH) 7-7 pagi-sore, sebaiknya berikan ulat hongkong (UH) yang masih berwarna putih (baru berganti kulit).

• Kroto bisa diberikan 1-2x seminggu dengan porsi satu sendok makan.

Penjemuran

Untuk tahap awal, jemur Prenjak Lumut selama 1 jam, setelah berlangsung selama satu minggu, durasi penjemuran bisa ditambah menjadi 2 jam. Sinar Matahari yang bagus untuk menjemur burung adalah pada jam 07.00-10.00 pagi. 

Mandi

Setelah satu minggu kita pelihara, Prenjak Lumut bahan/bakalan tersebut bisa mulai dimandikan dengan disemprot halus dengan menggunakan sprayer dan berikan cepuk besar di dasar kandangnya untuk memancing Prenjak Lumut agar mandi sendiri. Kalau sudah terbiasa, burung akan mandi sendiri didalam cepuk mandinya.

Selain tips-tips di atas, yang paling penting dalam merawat Prenjak Lumut bahan/bakalan dan burung kicau lainnya adalah ketelatenan, kesabaran, dan konsistensi dalam merawatnya agar mendapatkan hasil yang di inginkan.

Kebersihan kandang

• Kebersihan kandang juga harus diperhatikan agar Prenjak Lumut merasa nyaman dan terhindar dari berbagai penyakit.

• Bersihkan kandangnya setiap hari, termasuk tempat pakan dan tempat minumnya agar selalu bersih dan terbebas dari kuman dan bakteri yang dapat mengganggu kesehatan burung.

Baca juga:

Perbedaan Prenjak Tamu dan Prenjak Lumut

Perbedaan Prenjak kepala merah/Prenjak tamu jantan dan betina

Perawatan yang tepat untuk Prenjak kepala merah/Prenjak tamu bakalan agar cepat bunyi

Ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina beserta gambarnya

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Prenjak Lumut bakalan agar bertahan hidup dan cepat bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Prenjak, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Prenjak Lumut

Cara ampuh membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Murai Batu (MB) merupakan burung kicau paling populer saat ini, penampilan fisiknya yang gagah dan suaranya yang merdu penuh variasi membuat burung fighter ini layak dijuluki sebagai burung kicau nomer 1 di Indonesia.

Tapi untuk membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor termasuk gampang-gampang susah, tergantung dari pola perawatan yang kita lakukan dan yang paling utama adalah faktor mental dari Murai Batu itu sendiri.

Baca juga: Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Banyak sekali kasus dimana Murai Batu (MB) yang sudah dipelihara selama berbulan-bulan hanya ngeriwik saja sepanjang hari dan tidak pernah bersuara keras (ngeplong), terutama untuk Murai Batu muda hutan.

Ada beberapa penyebab kenapa Murai Batu (MB) hanya ngeriwik saja dan jarang atau bahkan tidak pernah ngeplong, antara lain:

Murai Batu (MB) belum beradaptasi dengan lingkungan barunya:

Untuk Murai Batu (MB) muda hutan, rata-rata hanya akan ngeriwik saja walaupun sudah dipelihara cukup lama. Murai Batu muda hutan membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan baru yang masih asing baginya, karena perubahan lingkungan yang begitu berbeda dengan kondisi lingkungan di habitat aslinya cenderung membuat Murai Batu mengalami stres, dan untuk memulihkan kondisi mentalnya yang ngedrop tersebut membutuhkan waktu relatif lama sampai Murai Batu muda hutan tersebut benar-benar mapan dan nyaman dengan lingkungan barunya.

Selama Murai Batu (MB) belum mapan dan belum nyaman dengan lingkungan barunya, maka Murai Batu tersebut tidak akan berani untuk berkicau dengan volume keras (ngeplong).

Solusi dari permasalahan tersebut adalah "sabar", karena untuk memulihkan mental dari Murai Batu (MB) liar hasil tangkapan hutan memang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama, paling tidak harus dirawat selama 8 bulan sampai 1 tahun baru mulai mapan dan rajin bunyi dengan suara ngeplong.

Yang paling penting dalam merawat Murai Batu (MB) agar cepat ngeplong adalah memberikan pakan berprotein tinggi seperti: jangkrik, kroto, ulat hongkong (UH), belalang dan cacing tanah yang harus rutin diberikan dalam jumlah yang cukup agar kebutuhan nitrisinya terpenuhi dan dan kondisi fisiknya cepat pulih, sehingga Murai Batu muda hutan tersebut bisa lebih cepat ngeplong.

Perawatan harian seperti mandi dan jemur juga harus dilakukan secara rutin dan terjadwal agar kondisi Murai Batu (MB) selalu prima dan lebih cepat untuk ngeplong.

Murai Batu (MB) pasca mabung:

Murai Batu (MB) yang baru selesai mabung akan mengalami malnutrisi/kekurangan protein dalam tubuhnya karena pada saat mabung, Murai Batu menggunakan sebagian besar protein dalam tubuhnya untuk proses pembentukan bulu-bulu baru.

Pasca mabung tersebut, Murai Batu (MB) membutuhkan waktu rekondisi selama beberapa bulan untuk memulihkan kondisi fisiknya agar benar-benar fit dan mencapai kondisi top performa seperti semula.

Jadi, jika Murai Batu (MB) yang tadinya gacor tapi setelah mabung menjadi lebih banyak ngeriwik, itu adalah hal yang wajar karena Murai Batu tersebut masih dalam masa pemulihan.

Berikan saja Ekstra fooding (EF) dengan porsi yang lebih banyak, terutama jangkrik dan kroto untuk mempercepat pemulihan kondisi dari Murai Batu (MB) yang baru selesai mabung tersebut.

Murai Batu (MB) kekurangan nutrisi:

Murai Batu (MB) adalah burung fighter dengan gaya tarung yang sangat atraktif. Perilakunya yang sangat aktif ketika sedang berkicau tersebut tentunya membutuhkan energi yang besar, dan untuk mendapatkan energi yang besar tersebut tentunya Murai Batu membutuhkan asupan nutrisi dalam jumlah yang besar pula.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, Murai Batu (MB) memerlukan pakan dengan kandungan protein yang tinggi. Jadi, agar Murai Batu ngeplong dan cepat gacor, harus diberikan pakan dan Ekstra fooding (EF) berprotein tinggi dalam jumlah yang mencukupi setiap harinya.

Jika kita rutin memberikan pakan dan Ekstra fooding (EF) berprotein tinggi dalam jumlah yang cukup, maka Murai Batu (MB) akan rajin bunyi dan cepat ngeplong.

Mental Murai Batu (MB) kurang bagus:

Mental dan karakter Murai Batu (MB) tidak semuanya sama, ada yang bermental bagus dan ada juga yang bermental jelek. Sama seperti manusia, ada yang pemberani dan percaya diri, ada juga yang pengecut dan minder.

Jadi, kalau kebetulan kita mendapatkan Murai Batu (MB) dengan mental yang jelek (lemah), maka kita harus benar-benar sabar dalam merawatnya karena Murai Batu dengan karakter seperti itu, membutuhkan waktu lebih lama agar benar-benar mapan dan berani berkicau dengan volume penuh (ngeplong).

Untuk membantu menguatkan mentalnya, kita bisa menggantang Murai Batu (MB) tersebut bersama dengan burung-burung kecil yang gacor seperti: Kenari, Kolibri, Ciblek dan lainnya.

Burung-burung kecil yang gacor tersebut selain digunakan sebagai masteran, juga dapat memancing emosi Murai Batu (MB). Karena suara kicauan dari burung-burung kecil yang berisik tersebut akan membuat Murai Batu marah dan akan terpancing untuk membalas kicauan burung-burung kecil tersebut dengan suara kicauannya yang keras (ngeplong).

Lama-kelamaan, mental dari Murai Batu (MB) tersebut akan semakin kuat karena merasa paling dominan di wilayahnya, hal itu disebabkan karena yang ada di sekitarnya hanya burung-burung kecil yang di anggap lebih lemah dan tidak mengancam keberadaannya.

Perawatan dan settingan harian yang tidak konsisten:

Hal yang paling utama dalam merawat Murai Batu (MB) dan jenis burung kicau lainnya adalah "konsistensi", jika kita ingin mendapatkan hasil yang maksimal.

Jangan sering merubah pola perawatan dan settingannya karena akan membuat Murai Batu (MB) tidak akan pernah mapan dan sulit untuk bisa ngeplong, apalagi gacor.

Jika kita menerapkan satu pola perawatan  atau settingan untuk Murai Batu (MB), maka hasilnya baru bisa terlihat setelah kita terapkan beberapa bulan secara konsisten, tidak mungkin dalam satu atau dua hari langsung terlihat hasilnya.

Lakukan perawatan secara konsisten dan amati perubahan pada Murai Batu (MB) yang kita rawat, karena pada dasarnya Murai Batu akan beradaptasi dan terbiasa dengan pola perawatan dan settingan yang secara konsisten kita lakukan.

Jangan sering merubah pola perawatan dan settingan Murai Batu (MB) karena terpengaruh dan mengikuti pola perawatan dan settingan dari orang lain, karena karakter dari masing-masing Murai Batu berbeda-beda dan pola perawatan serta settingannya tidak bisa disama ratakan antara Murai Batu yang satu dengan Murai Batu yang lainnya.

Berikut ini adalah contoh pola perawatan dan settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar agar rajin bunyi dan ngeplong:

• Embunkan Murai Batu (MB) mulai jam 05.00/05.30 pagi, berikan jangkrik 2 ekor dan ulat hongkong (UH) 5 ekor.

• Jam 07.00 pagi atau setelah Matahari mulai terasa hangat, Murai Batu (MB) bisa dimadikan di bak keramba, biarkan mandi sampai puas. Sambil menunggu Murai Batu selesai mandi, kandangnya dibersihkan.

• Setelah seleaai mandi, masukkan kembali kedalam kandang harian untuk di angin-anginkan, berikan jangkrik 5 ekor dan kroto segar dengan porsi 2 sendok makan.

• Setelah semua bulu-bulunya kering, kemudian Murai Batu (MB) dijemur sampai terlihat mangap dan gelisah baru di angkat dan diteduhkan. Pada saat dijemur, ambil voer dan air minumnya untuk melatih ketahanan fisik dari Murai Batu, serta untuk mempertebal volume suaranya.

• Setelah itu Murai Batu (MB) di angin-anginkan dulu selama 30 menit untuk mendinginkan suhu tubuhnya. Kemudian masukkan voer dan air minum yang telah dicampur beberapa tetes vitamin khusus untuk burung kicau. Pemberian vitamin tersebut cukup dilakukan seminggu sekali saja untuk menjaga kondisi fisik Murai Batu agar selalu prima.

• Setelah itu Murai Batu (MB) dikerodong dan tempatkan ditempat yang tenang bersama burung-burung masteran seperti Cililin, Cucak jenggot, Kapas tembak, Lovebird dan lainnya, atau bisa juga dimaster dengan menggunakan suara dari Mp3 player.

• Sore harinya, Murai Batu (MB) di keluarkan lagi untuk di angin-anginkan dan dibersihkan kandangnya.

• Ganti air minumnya dan berikan jangkrik sebanyak 7 ekor yang telah dipotong kaki-kakinya.

• Setelah itu Murai Batu (MB) kembali di kerodong untuk istirahat sampai pagi hari.

Baca juga:

Tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah

Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan

Perawatan khusus untuk Murai Batu (MB) petarung

Demikian sedikit informasi tentang cara ampuh membuat Murai Batu (MB) ngeplong dan gacor. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)

Tips perawatan Branjangan agar cepat ngeplong dan gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung Branjangan saat ini memang kurang diminati, mungkin karena tidak mudah untuk membuat burung ini rajin bunyi dengan suara lantang/ngeplong. Padahal jika sudah jadi (gacor) burung ini memiliki suara kicauan yang merdu, nyaring dan bervariasi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Branjangan malas bunyi atau hanya ngeriwik saja, di antaranya adalah:
• Burung masih muda
• Stres
• Sakit
• Pola perawatan yang tidak tepat
• Suasana kandang dan lingkungan yang tidak nyaman
• Burung belum mapan

Berikut ini adalah pola perawatan yang bisa diterapkan agar Branjangan cepat ngeplong:

Pakan

Berikan pakan biji-bijian dengan menu bervariasi setiap harinya, antara lain:
• Milet putih
• Milet merah
• Beras merah
• Ketan hitam
• Godem

Selain diberikan pakan biji-bijian dengan komposisi tersebut, Branjangan juga bisa diberikan pakan utuh berupa seikat padi yang bisa digantung di dalam kandangnya.

Pemberian pakan dengan menu bervariasi tersebut akan membuat Branjangan merasa senang dan tercukupi mutrisinya sehingga akan menjadi lebih aktif dan rajin berkicau.

Ekstra fooding (EF)

Selain diberikan biji-bijian sebagai pakan utamanya, Branjangan juga perlu diberikan Ekstra fooding (EF) untuk mencukupi kebutuhan proteinnya yang berperan penting dalam pembentukan hormon testoteron yang berkaitan dengan tingkat birahi burung.

Jika Branjangan sudah mapan dan sudah birahi, pasti akan rajin berkicau dengan suara lantang/ngeplong. Karena itulah, pemberian pakan hewani menjadi faktor yang cukup penting dalam merawat Branjangan sebagai sumber protein hariannya agar Branjangan lebih cepat gacor dengan suara ngeplong.

Berikut ini adalah beberapa jenis Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Branjangan:

• Jangkrik

Jangkrik merupakan Ekstra fooding (EF) dengan kandungan protein cukup tinggi yang umum diberikan untuk segala jenis burung kicau pemakan serangga termasuk Branjangan. Alasannya karena jangkriklah yang paling mudah didapatkan di kios-kios pakan burung.

Berikan jangkrik 5-5 pagi-sore untuk Branjangan sebagai menu hariannya.

• Kroto

Berikan kroto segar sebanyak 1 cepuk setiap dua hari sekali setelah Branjangan selesai dijemur.

• Laron

Pada musim hujan, kita bisa memberikan laron pada Branjangan karena di alam bebas burung ini suka menangkap dan memakan laron yang biasanya berterbangan setelah turun hujan.

• Belalang hijau/Belalang sawah

Belalang adalah Ekstra fooding (EF) terbaik untuk burung kicau, karena belalang adalah pakan utama bagi burung-burung pemakan serangga di alam bebas. Tapi sayangnya agak sulit untuk mendapatkannya karena tidak dijual di kios-kios pakan burung.

Untuk mendapatkan belalang, kita harus menangkapnya sendiri di sawah atau di kebun.

• Larva tawon

Larva tawon juga cukup bagus diberikan pada Branjangan sebagai penambah stamina dan penghangat tubuh pada saat cuaca dingin/hujan.

• Ulat kandang (UK)

Ulat kandang bisa diberikan setiap hari dengan porsi disesuaikan dengan kebutuhan burung.

• Ulat hongkong (UH)

Ulat hongkong (UH) memiliki efek hangat/panas jika dikonsumsi oleh burung. Karena itu, ulat hongkong (UH) sangat bagus diberikan pada Branjangan pada saat cuaca dingin/hujan dan pada saat Branjangan memasuki masa mabung/ngurak.

• Undur-undur

Di alam bebas, Branjangan suka berkeliaran di atas tanah kering untuk mencari dan memakan undur-undur.

Dengan menaruh undur-undur didasar sangkarnya yang beralas pasir, akan membuat Branjangan merasa senang karena merasa seperti dihabitat aslinya

Selain dapat bermain mengorek-ngorek pasir untuk mencari undur-undur yang dapat memberikan efek positif pada psikologisnya, kandungan nutrisi pada undur-undur juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan Branjangan sehingga akan membuatnya lebih aktif dan rajin berkicau.

Pengembunan

Embunkan Branjangan setiap hari mulai jam 05.00 pagi untuk menghirup udara segar. Berikan jangkrik sebanyak 5 ekor dan ulat hongkong 5 ekor.

Mandi

Mandikan Branjangan setiap pagi dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer. Usahakan agar tidak terlalu basah, dan seminggu sekali bisa dimandikan dengan shampo khusus burung untuk menjaga kesehatan bulu-bulunya dan mencegah kutuan.

Jemur

Setelah selesai dimandikan, biarkan Branjangan didis untuk mengeringkan bulu-bulunya terlebih dulu. Setelah semua bulu-bulunya kering baru dijemur selama 1-2 jam.

Setelah selesai dijemur kemudian ditaruh ditempat yang teduh dan agak tinggi. Berikan kroto segar sebanyak 1 cepuk dua hari sekali.

Berikan juga vitamin khusus burung kicau seminggu sekali untuk menjaga kondisinya agar tetap fit dan rajin bunyi.

Kandang

Di alam bebas, Branjangan suka berkeliaran disemak-semak, tanah kering dan berpasir serta bebatuan. Karena itu, ketika kita pelihara, usahakan agar kondisi atau suasana sangkarnya dikondisikan agar mirip dengan suasana di habitat aslinya dengan memberikan pasir dan kerikil-kerikil kecil didasar kandangnya serta gunakan batu yang memiliki permukaan kasar sebagai tangkringannya.

Jika suasana sangkarnya mirip dengan suasana di habitat aslinya, maka Branjangan akan merasa nyaman dan senang karena masih dapat melakukan kebiasaannya bermain di atas tanah layaknya di alam bebas sehingga dapat memancingnya untuk lebih rajin berkicau.

Ukuran kandang tidak harus lebar, tapi harus tinggi karena burung ini memiliki kebiasaan terbang secara vertikal seperti burung Kolibri.

Baca juga:

Cara merawat burung Robin agar rajin bunyi dan cepat gacor

Tips perawatan Samyong bakalan agar cepat bunyi

Perawatan harian untuk Cucak Biru agar rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang tips perawatan Branjangan agar cepat ngeplong dan gacor. Untuk informasi lain seputar burung Branjangan, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Branjangan

Daftar harga burung kicau terbaru 2017 yang umum dipasaran

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Harga Murai Batu (MB)

• Murai Batu Aceh/Medan:
- Trotolan hutan jantan: 3.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: mulai 2.000.000 (tergantung kualitas dan panjang ekor)
• Murai Batu (MB) Kalimantan/Borneo
- Dewasa hutan/muda hutan: 500.000
- sudah jadi/gacor: 800.000-1.200.000 (tergantung kualitas)
• Murai Batu (MB) Nias:
- Trotolan hutan: 2.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 1.500.000
• Murai Batu (MB) Nias raja:
- Trotolan: 3.000.000
- Sudah jadi/gacor: mulai 2.500.000-3.500.000 (tergantung kualitas)
- Murai Batu import/seberang muda hutan: mulai 1.500.000 (tergantung panjang ekornya)
- Sudah jadi/gacor: mulai 2.500.000 (tergantung kualitas dan panjang ekor)

Harga Cucak ijo (CI)

• Cucak ijo (CI) Banyuwangi:
- Trotolan: 1.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 1.000.000
• Cucak ijo (CI) Seberang:
- Dewasa hutan (nopeng): 600.000
- Trotolan 500.000
- Sudah jadi/gacor: mulai 800.000-1.200.000 (tergantung kualitas)
• Cucak ijo mini:
- Bakalan: 180.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-300.000
• Meranti:
- Bakalan: 150.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000
• Cucak Cungkok: 3.000.000

Harga Kacer

• Kacer jawa/wulung lokal:
- Trotolan: 300.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000-300.000
- Sudah jadi/gacor: 500.000-750.000 (tergantung kualitas)
• Kacer poci/skoci:
- Totolan: 300.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000-300.000
- Sudah jadi/gacor: 500-800.000 (tergantung kualitas)
• Kacer tretes:
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000

Harga Lovebird (LB)

• Lovebird albino mata hitam:
- Anakan: 500.000
- Dewasa: 750.000
• Lovebird albino mata merah:
- Anakan 500.000
- Dewasa 1.000.000
• Lovebird hijau dakocan:
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 350.000
• Lovebird hijau kepala mas:
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 300.000
• Lovebird lutino mata hitam:
- Anakan: 350.000
- Dewasa: 700.000
• Lovebird lutino mata merah:
- Anakan: 550.000
- Dewasa: 850.000
• Lovebird pastel kuning (paskun):
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 350.000
• Lovebird pastel ijo (pasjo):
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 300.000
• Lovebird hijau standar (josan):
- Anakan: 190.000
- Dewaaa: 250.000
• Lovebird pastel biru (pasblue):
- Anakan: 300.000
- Dewasa: 450.000
• Lovebird biru cobalt:
- Anakan: 400.000
- Dwasa: 550.000
• Lovebird biru mangsi:
- Anakan: 450.000
- Dewasa: 650.000
• Lovebird pastel putih (pasput):
- Anakan: 450.000
- Dewasa: 550.000
• Lovebird pastel olive:
- Anakan: 300.000
- Dewasa: 400.000
• Lovebird batman: 500.000
• Lovebird violet: mulai 600.000
• Lovebird biola: mulai 1.500.000

Harga Anis

• Anis Kembang:
- Jaminan jantan: 600.000
- Lotre (bisa jantan/betina): 400.000
• Anis Merah:
- Trotol jaminan jantan: 600.000
- Lotre (bisa jantan/betina): 400.000

Harga Kenari

• Kenari yorkshire:
- Jantan: 3.0000.0000-5.000.000
- Betina: 2.000.000-3.000.000
• Kenari AF yorkshire:
- Anakan: mulai 150.000
• Kenari F1 yorkshire:
-Anakan: mulai 750.000
• Kenari F2 yorkshire:
- Anakan: mulai 1.500.000
• Kenari F3 yorkshire:
- Anakan: mulai 2.000.000-2.500.000
• Kenari Lizard:
- Anakan: 350.000
- Dewasa: 500.000
• Kenari lokal warna bond:
- Bakalan: 60.000
- Sudah jadi/ gacor: 200.000
• Kenari lokal warna hijau:
- Bakalan: 60.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000
• Kenari lokal warna kuning:
- Bakalan: 80.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari lokal warna orange/sunkis:
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari lokal warna putih
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari red intensif:
- Jantan: 750.000
- Betina: 500.000

Harga Blackthroat

• Jantan:
- Anakan: 900.000
- Dewasa: 1.500.000-2.000.000 (sudah jadi/gacor)
• Betina:
- Anakan: 600.000
- Dewasa: 800.000

Harga Cendet/Pentet

- Muda hutan: 100.000
- Trotolan: 80.000-100.000
- Cendet mandura anakan/trotolan: 200.000

Harga Jalak

• Jalak Penyu/Kebo:
- Bakalan: 70.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-200.000
• Jalak Nias:
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi: 200.000-225.000
• Jalak putih:
- Sudah jadi/gacor: 900.000-1.200.000
• Jalak suren jawa:
- Trotolan penangkaran: 300.000
- Sudah jadi/gacor: 500.000-650.000
• Jalak suren seberang:
- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 300.000

Harga Kolibri

• Kolibri manggar:
- Bakalan: 40.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000
• Kolibri muncang:
- Bakalan: 150.000
- Sudah jadi/gacor: 250.000
• Kolibri ninja:
- Trotolan: 150.000
- Full metalik: 125.000
- Ijoan: 60.000 (bisa jantan/betina)
• Kolibri raja: mulai 150.000
• Sogok ontong:
- Bakalan: 20.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000

Harga Pleci

- Bakalan: 50.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Perkutut

- Perkutut lokal: 35.000
- Perkutut bangkok: 100.000

Harga Trucukan

- Bakalan: 25.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Cililin

• Cililin coklat: 1.500.000
• Cililin hitam: 800.000

Harga Tengkek buto sulawesi

- Bakalan: 1.500.000

Harga Sirtu

- Bakalan: 30.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-200.000

Harga Beo

- Bakalan: 600.000-700.000
- Sudah jadi: mulai 1.500.000 (tergantung kualitas)

Harga Kepodang

• Kepodang jawa/lokal:
- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000
• Kepodang seberang:
- Bakalan: 200.000
- Sudah jadi/gacor: 350.000-450.000

Harga Ciblek

• Ciblek kristal:
- Bakalan: 75.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-350.000 (tergantung kualitas)
• Ciblek semi:
- Bakalan: 50.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Tledekan gunung

- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000 (tergantung kualitas)

Harga Prenjak

• Prenjak klawu/tamu:
- Bakalan: 30.000
- Sudah jadi: 100.000-150.000
• Prenjak Lumut:
- Bakalan: 20.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000

Harga Cucak jenggot:

- Bakalan: 200.000
- Sudah jadi/gacor: 250.000-350.000 (tergantung kualitas)

Harga Kapas tembak

- Bakalan: 350.000
- Sudah jadi/gacor: 600.000

Harga Cucak rowo

- Cucakrowo anakan penangkaran: 7.000.000-10.000.000/pasang.
- Cucakrowo tangkapan hutan: 5.000.000/ekor.

Harga Robin

- Jantan: 600.000-700.000

Harga Poksay

• Poksay Hongkong:
- Pipi putih bakalan: 3.000.000
- Pipi hitam bakalan: 3.500.000
• Poksay mantel:
- Bakalan: 200.000
• Poksay Mandarin:
- Bakalan: 150.000

Harga Hwamey/Wambi:

- Bakalan: 1.500.000

Baca juga:

Tips perawatan burung bagi karyawan yang tidak punya banyak waktu luang

Ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina

Ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Demikian sedikit informasi tentang daftar harga burung kicau terbaru 2017 yang umum dipasaran. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung-burung bakalan

3 Jenis Perawatan Burung Kolibri Wulung Menurut Kegunaan Masing - Masing

Balik ke Rumah Maca Kabeh
3 Jenis Perawatan Burung Kolibri WulungKolibri merupakan burung yang sangat mudah sekali perawatannya, dibandingkan dengan burung burung lainnya. Maka dari itu burung ini pun bila dilepaskan di perkotaan sekalipun dapat hidup dengan sendirinya, mengapa demikian? Karena makanan kolibri sangat mudah ditemukan antara lain : kroto / semut, madu, nektar dan air gula.


Ciri spesies kolibri wulung diantaranya :
  • Memiliki warna kuning, campuran orang dan lainnya dan memiliki warna metalik di bagian kepalanya
  • Dapat terbang mencapai 990 di atas permukaan tanah
  • Nektar dan madu adalah makanan favoritnya
  • Hidup sendirian dan berpasangan

 3 Jenis Perawatan Burung Kolibri Menurut Kegunaan Masing – Masing

Mengapa dibedakan menjadi 3 macam perawatan untuk kolibri wulung?? Karena tujuan pemelihara sangat berbeda – beda, seperti peternak yang kebanyakan memperbanyak dan menjaga kesehatan burung, berbeda dengan perawatan yang dilakukan jawara yang sangat teliti serta konsisten untuk melatihnya.

Berikut ini 3 macam perawatan jenis burung kolibri wulung sehari – hari :

1. Perawatan Standar Rumahan
Perawatan standar rumahan ini biasa dipakai oleh kalangan pemelihara yang ingin mendengarkan atau menghiasi rumah dengan kicau burung. Mereka selalu mengutamakan kesehatan dan kebersihan kandang, maka dari itu langkah perawatannya sebagai berikut :
  • Bersihkan kandang dan tempat pakannya setiap hari
  • Berikan pakan dan isi pakan burung bila habis
  • Semprot / mandikan burung kolibri wulung setiap pagi jam 06.30 dan 15.00 sore
  • Jemur kolibri pada pukul 06.30-09.00 dan 15.30-17.00

2. Perawatan Kolibri Wulung Model Ternak
  • Sebelum perawatan anda harus mendesain bagaimana kandang anda, karena masa – masa sendiri harus disendirikan contoh masa perkawinan, masa bertelur dan sebagainya
  • Langkah pertama adalah membersihkan kandang / alas setiap hari, membersihkan kotorannya serta mengganti pakan yang baru.
  • Semprot dan mandikan burung
  • Penjemuran peternak biasanya hanya membuka krodong / atap kayu diatas yang telah di desainnya
  • Pemberian multivitamin dan pemberian makanan berkualitas
  • Vaksin setiap 1 minggu sekali diperlukan bila peternak memiliki burung besar – besaran.
3. Perawatan Kolibri Wulung Tujuannya Untuk Di Lombakan
Perawatan model ini sekaligus melatihnya, sehingga apa yang di dengar dan apa yang dilakukan burung ya itu itu aja atau sesuai latihan yang diterima oleh majikannya
  • Membersihkan kandang dan pakan setiap hari
  • Semprot atau mandikan burung
  • Jemur kolibri pukul 06.30 – 09.00
  • Berikan makanan selang seling contohnya hari pertama air gula, hari berikutnya madu, hari berikutnya voer dan seterusnya.
  • Putarkan mp3 kicau burung wulung gacor saat penjemuran selama 60 menit
  • Jam 09.00 - 15.30 masukan ke dalam rumah yang hawanya jangan panas dan tutup dengan krodong
  • Jam 15.30 keluarkan burung di luar rumah serta kaitkan di pohon
  • Semprot burung hingga basah
  • Jam 15.30 – 16.30 putarkan mp3
  • Jam 18.00  masukan ke dalam rumah ( mengapa harus jam 18.00??, hal ini agar burung tidak stress dan dapat melihat pergatian malam)
  • Jam 21.00 putarkan mp3 kicau burung selama 30 menit saja

Ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa, Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Jalak Suren adalah salah satu jenis burung kicauan yang cukup populer di Indonesia, burung ini banyak dipelihara karena karakternya yang sangat cerewet dengan suara yang nyaring dan lebih bervariasi jika dibandingkan dengan jenis burung Jalak lainnya.

Ada beberapa jenis Jalak Suren yang diminati dan banyak dipelihara oleh para penggemar burung kicau, antara lain Jalak Suren Jawa (Lokal), Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia.

Dari ketiga jenis Jalak Suren tersebut, yang paling umum dipelihara adalah Jalak Suren Jawa (Lokal) dan Jalak Suren Kalimantan (Seberang).

Tapi yang paling laku dipasaran dan paling diminati oleh para Kicau Mania adalah Jalak Suren Jawa (Lokal), karena hampir semua Jalak Suren Jawa (Lokal) dihasilkan dari penangkaran sehingga karakternya lebih jinak dan lebih mudah dibentuk sesuai keinginan.

Suara kicauan Jalak Suren Jawa (Lokal) adalah suara isian yang dipelajari selama dipelihara, jadi suara isiannya bisa kita tentukan sesuai keinginan kita jika dipelihara dari kecil/anakan.

Jalak Suren Jawa (Lokal) tidak memiliki suara asli/suara hutan lagi karena dilahirkan dan dibesarkan dilingkungan Manusia, jadi agar suara kicauannya lebih variatif harus dimaster dari kecil/anakan secara konsisten dengan suara-suara masteran yang sesuai.

Sedangkan Jalak Suren Kalimantan (Seberang) rata-rata adalah burung liar hasil tangkapan dari hutan, sehingga karakternya sangat giras dan sulit untuk jinak.

Suara kicauan Jalak Suren Kalimantan (Seberang) adalah murni suara asli/suara hutan dengan type suara ngeroll berulang-ulang dan cenderung monoton, berbeda dengan suara Jalak Suren Jawa (Lokal) yang lebih bervariasi tergantung dari isiannya.

Jika dilihat dari penampilan fisiknya, antara Jalak Suren Jawa (Lokal) dengan Jalak Suren Kalimantan (Seberang) terlihat sangat mirip. Perbedaan yang paling mencolok dari keduanya hanya terletak pada warna bulu dibagian atas kepala/jambul dan warna pada paruhnya saja.

Ciri-ciri fisik Jalak Suren Jawa (Lokal):

• Bulu pada bagian atas kepala/jambulnya berwarna hitam mengkilap/klimis.

• Paruh Jalak Suren Jawa (Lokal) lebih pendek dengan warna paruh pada burung dewasa keseluruhannya berwarna putih gading, sedangkan untuk burung yang masih muda berwarna putih dengan semburat kehitaman.

• Postur tubuh Jalak Suren Jawa (Lokal) relatif lebih kecil dan ramping.

Ciri-ciri fisik Jalak Suren Kalimantan (Seberang):

• Bulu pada bagian atas kepala/jambulnya berwarna putih dengan corak garis-garis rapat.

• Paruh Jalak Suren Kalimantan (Seberang) lebih panjang dengan warna pada bagian pangkal paruhnya orange kemerahan dan dari tengah sampai ujung paruhnya berwarna putih gading.

• Postur tubuh Jalak Suren Kalimantan (Seberang) relatif lebih besar dari Jalak Suren Jawa (Lokal) dan Jalak Suren Malaysia.

Warna pada bagian paruh tersebut merupakan ciri khas yang tidak bisa dikelabuhi atau dipalsukan, dan ciri tersebut dapat menjadi pedoman bagi para calon pembeli agar tidak tertipu.

Sebab banyak kasus dimana Jalak Suren Kalimantan (Seberang) disemir pada bagian atas kepalanya dengan warna hitam untuk mengelabuhi pembeli dengan menyebutnya sebagai Jalak Suren Jawa (Lokal) untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena harga Jalak Suren Jawa (Lokal) memang jauh lebih mahal dari Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia.

Ciri-ciri fisik Jalak Suren Malaysia:

• Bulu dibagian atas kepala/jambulnya berwarna hitam mengkilap/klimis mirip dengan Jalak Suren Jawa (Lokal).

• Pada bagian pangkal paruhnya berwarna orange kemerahan mirip Jalak Suren Kalimantan.

• Postur tubuh Jalak Suren Malaysia hampir sama dengan Jalak Suren Jawa (Lokal) tapi cenderung bulat/buntet.

Karakter Jalak Suren Malaysia hampir sama dengan Jalak Suren Kalimantan, baik dari segi suara maupun tingkah lakunya yang liar karena rata-rata Jalak Suren Malaysia juga berasal dari tangkapan hutan.

Tapi jika bicara soal kualitas suara, sebetulnya type suara dari Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia yang ngeroll dengan suara asli/suara hutan yang khas lebih istimewa dibandingkan dengan suara dari Jalak Suren Jawa (Lokal) yang lebih dominan suara isian.

Suara asli/suara alas itulah yang tidak dimiliki oleh Jalak Suren Jawa (Lokal). Jadi, semua jenis Jalak Suren tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan semua kembali pada selera penikmatnya, tapi kalau bicara soal trend pasar, Jalak Suren Jawa (Lokal) tetap yang paling banyak diminati.

Baca juga:

Tips perawatan Jalak Suren Jawa (Lokal) agar cepat gacor

Perbedaan fisik Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau

Perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi

Ciri-ciri perbedaan Cucak jenggot dan Kapas tembak

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa (Lokal) dan Jalak Suren Kalimantan (Seberang). Untuk informasi lain seputar burung Jalak bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak Suren Jawa, Kalimantan dan Malaysia

Perawatan yang tepat untuk Poksay Jambul Sumatera agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung Poksay Jambul Sumatera adalah salah satu jenis Poksay lokal Indonesia. Suara burung ini cenderung monoton tapi terdengar sangat keras, tajam dan kasar.

Burung Poksay Jambul memang kurang laku dipasaran, mungkin karena suaranya yang monoton yang membuat burung ini kurang diminati.

Tapi sebetulnya, suara Poksay Jambul cukup bagus untuk masteran burung-burung lomba karena karakter suaranya tajam dan kasar yang akan terdengar unik dan sangar kalau dinyanyikan oleh burung lain pada saat lomba burung kicau.

Tapi ingat, kalau kita berniat menjadikan Poksay Jambul sebagai burung masteran/guru vokal untuk burung-burung gacoan kita, sebaiknya jaraknya jangan terlalu dekat dengan burung yang dimaster, karena bisa-bisa justru burung yang dimaster malah menjadi down karena terlalu sering ditembaki dengan suara Poksay Jambul yang sangat keras dan tajam.

Untuk menjadikan Poksay Jambul sebagai masteran, tentunya burung harus sudah gacor agar suaranya bisa selalu terdengar oleh burung yang dimaster dan bisa cepat direkam.

Untuk membuat Poksay Jambul rajin bunyi sebetulnya cukup mudah, karena burung ini termasuk burung yang cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan jenis pakan baru.

Tapi biasanya, Poksay Jambul rata-rata memiliki karakter sangat giras karena hampir semua Poksay Jambul yang ada dipasaran berasal dari burung liar tangkapan hutan. Habitat asal Poksay Jambul yang berada dihutan dalam dan jarang, atau bahkan tidak pernah berinteraksi dengan manusia, membuatnya sulit untuk jinak, kecuali jika sudah dipelihara cukup lama mungkin bisa jinak.

Perawatan Poksay Jambul tidak berbeda jauh dengan burung kicau jenis lain yang meliputi mandi, jemur dan pemberian pakan serta kebersihan kandang.

Perawatan harian Poksay Jambul:

• Mandi

Untuk tahap awal, sebaiknya burung dimandikan setiap pagi dengan cara disemprot sampai basah kuyup untuk mengurangi sifat liarnya. Setelah selesai, kemudian angin-anginkan ditempat yang teduh sampai bulu-bulunya kering sambil diberikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) langsung dari tangan agar burung terbiasa dengan keberadaan kita sebagai perawatnya dan mulai tergantung dengan kita.

• Jemur

Setelah bulu-bulunya kering, kemudian dijemur selama kurang lebih satu jam. Setelah selesai, lalu gantang ditempat yang ramai agar burung terbiasa dengan lingkungan barunya dan berani berkicau walaupun ditempat yang ramai.

• Pakan

Untuk hariannya, Poksay Jambul bisa diberikan voer sebagai pakan utamanya dan juga ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, ulat hongkong, ulat jerman, ulat kandang, belalang dan lainnya agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi sehingga burung menjadi rajin bunyi. Bisa juga diberikan buah-buahan seperti pepaya dan pisang.

• Kebersihan kandang

Kandang juga harus dibersihkan setiap hari karena Poksay Jambul nafsu makannya cukup rakus seperti burung jalak, sehingga kotorannya juga cukup banyak setiap harinya. 

Dengan perawatan yang konsisten, Poksay Jambul akan lebih cepat gacor dan bisa digunakan sebagai masteran untuk burung-burung peliharaan kita terutama yang diperuntukkan untuk lomba agar materi isiannya lebih variatif.

Baca juga:

Cara melatih burung Beo agar bisa bicara

Tips menjinakkan dan melatih burung Nuri agar bisa bicara

Perawatan burung Kepodang agar cepat gacor

Ciri-ciri Jalak Suren jantan dan betina yang akurat

Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk Poksay Jambul Sumatera agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Poksay bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Poksay Jambul

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak ijo (CI) adalah burung semi fighter yang sering dilombakan dalam event-event lomba burung kicau dan termasuk dalam kelas bergengsi.

Cucak ijo (CI) memiliki banyak penggemar, baik para pemain lapangan atau yang hanya untuk klangenan dirumah saja. Keistimewaan Cucak ijo (CI) terletak pada suara kicauannya yang merdu dengan banyak variasi, karena Cucak ijo (CI) termasuk burung yang sangat cerdas dalam menirukan suara burung lain dan suara-suara lain yang sering didengarnya.

Selain cerdas dan memiliki suara kicauan yang bagus, Cucak ijo (CI) juga memiliki keistimewaan lainnya, yaitu pada gaya tarung ngentrok njambulnya (trokbul) yang eksotis.

Tapi seringkali kita dihadapkan pada beberapa masalah yang timbul ketika melombakan Cucak ijo (CI), antara lain:

• Seringkali ketika digantang, karakter fighternya tidak muncul padahal settingannya sudah tinggi.

• Cucak ijo (CI) tidak mau kerja dilapangan dan hanya loncat-loncat saja, bahkan kadang hanya sibuk didis, padahal ketika dirumah sangat gacor dan bongkar isian.

• Mental fighternya nyaris tidak ada dan sama sekali tidak memberikan respon apapun pada lawan-lawannya.

• Burung mau kerja tapi tidak ngentrok njambul (trokbul).

• Burung mau kerja tapi tidak maksimal, kadang hanya gacor di awal tapi ditengah lomba lebih banyak ngetemnya.

• Berperilaku nakal seperti ngeruji dan ngelantai.

Cucak ijo (CI) dengan penampilan seperti itu tentunya sulit untuk bisa mendapatkan bendera nominasi dalam kontes burung kicau, kecuali jika peserta lainnya memiliki penampilan yang lebih jelek.

Cucak ijo (CI) memang bukan burung bertipe fighter murni seperti Kacer atau Murai Batu (MB), karena itu untuk dapat memunculkan karakter fighternya agar maksimal, diperlukan perawatan khusus untuk mendongkrak emosinya.

Karena itu, sebelum membawa Cucak ijo (CI) kelapangan sebaiknya pastikan dulu apakah Cucak ijo (CI) tersebut sudah benar-benar siap tempur atau belum, apakan sudah dalam kondisi top perform atau belum, semua harus dipersiapkan secara matang agar Cucak ijo (CI) dapat tampil maksimal dilapangan.

Cucak ijo (CI) yang dalam kondisi puncak atau sudah benar-benar siap tempur, dapat dilihat dari perilakunya, antara lain:

Sangat gacor

Cucak ijo (CI) yang dalam kondisi puncak, tentunya akan sangat gacor dan akan langsung njabrik serta bongkar materi saat kerodongnya dibuka.

Ada beberapa helai bulu halus yang rontok

Ketika Cucak ijo (CI) dalam kondisi siap tempur, terkadang ada beberapa helai bulu halus yang lepas, tapi hal itu bukan disebabkan karena burung sedang nyulam atau mau mabung/ngurak.

Ketika Cucak ijo (CI) sudah menunjukkan tanda-tanda demikian, berarti Cucak ijo (CI) tersebut sudah siap untuk dilombakan. Mulai naikkan settingan Ekstra foding (EF) untuk mendongkrak birahi, emosi, dan powernya.

Sangat agresif

Cucak ijo (CI) yang dalam kondisi top perform biasanya ketika sampai dilapangan akan langsung ngentrok njambul (trokbul) dan bongkar materi-materi tembakan begitu kerodongnya dibuka.

Baca juga:

Penyebab dan solusi Cucak ijo (CI) yang hanya gacor dirumah tapi bisu digantangan

Penyebab Cucak ijo (CI) didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya

Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Demikian sedikit informasi tentang mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) trokbul

Fenomena Kacer tipe panas dan Kacer tipe dingin

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Belakangan ini, dimedia sosial khususnya di group-group komunitas Kacer sedang ramai membahas topik tentang Kacer tipe panas dan tipe dingin, bahkan banyak juga yang googling dengan kata kunci tersebut. Banyak juga pertanyaan yang masuk dikolom komentar On Kicau dari para Kacer mania tentang Kacer tipe panas dan tipe dingin ini.

Maka pada kesempatan kali ini saya akan berusaha menjelaskan apa sebetulnya yang dimaksud Kacer tipe panas dan tipe dingin tersebut, sekaligus untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pengunjung On Kicau yang belum sempat saya jawab.

Menurut pengamatan saya, yang dimaksud Kacer tipe panas adalah Kacer dengan karakter emosional yang mudah naik darah dan biasa disebut tipe fighter tinggi. Kacer tipe ini yang banyak dicari para pemain lapangan karena settingnya lebih gampang dibanding Kacer yang bertipe fighter rendah (tipe dingin).

Karakternya yang sangat agresif terhadap keberadaan Kacer lain disekitarnya membuat Kacer tipe ini gampang nampil dilapangan karena sifat tempurnya memang luar biasa, tapi jika kita tidak bisa mengatur emosinya yang meluap-luap, maka yang terjadi justru burung menjadi nakal dan rawan mbagong.

Kacer tipe fighter tinggi (tipe panas) walaupun dirawat seadanya juga tetap bisa nampil walaupun tidak maksimal. Perawatannya cukup dengan rutin di embunkan, mandi tiap pagi, jemur secukupnya, kasih ekstra fooding (EF) yang tidak berpotensi menaikkan suhu tubuh yang terlalu drastis. Berikan ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto dan ulat daun pisang, umbar seminggu 2-3 kali dan kerodong cukup pada malam hari saja.

Sedangkan yang dimaksud Kacer tipe dingin adalah Kacer yang lambat panas, kurang emosi atau biasa disebut dengan tipe fighter rendah. Kacer tipe fighter rendah tersebut memerlukan threatment lebih rumit dibanding tipe fighter tinggi.

Agar bisa tampil ngotot dan agresif ketika ketemu lawan, Kacer tipe ini harus didongkrak emosinya terlebih dulu, yaitu dengan perawatan harian yang cukup rumit seperti dengan penjemuran yang maksimal dan pengaturan jadwal mandi yang tidak boleh terlalu sering serta pemilihan jenis ekstra fooding (EF) yang yang dapat meningkatkan suhu tubuh Kacer seperti ulat hongkong (UH) yang bertujuan meningkatkan tensi Kacer tersebut sehingga emosinya bisa terdongkrak. Pengumbaran serta perawatan full kerodong untuk hariannya juga diperlukan untuk melatih fisiknya dan untuk menjaga tingkat emosi Kacer tersebut.

Sebetulnya keduanya sama saja, tidak ada perbedaan jenis dari kedua tipe Kacer tersebut. Seperti halnya manusia, ada yang emosional, ada yang sabar, ada yang pemberani dan ada yang penakut. Kedua tipe Kacer tersebut juga bisa berprestasi asal mendapatkan perawatan dan pelatihan yang tepat.

Soal tipe panas atau dingin, tipe fighter tinggi atau fighter rendah, tipe emosional atau kurang emosi, itu hanya beda penyebutan saja. Yang terpenting dari bermain Kacer adalah pemilihan bahan yang bagus dan perawatan harian serta settingan lomba yang tepat yang harus disesuaikan dengan karakter Kacer kita, itu adalah kunci keberhasilan dalam bermain Kacer.

Intinya, sabar dan telaten dalam merawat Kacer sampai kita tau Karakternya dan apa kemauan Kacer kita agar bisa tampil maksimal dilapangan.

Baca juga:

Mengenal jenis-jenis Kacer serta kelebihan dan kekurangannya

Beda perilaku antara Kacer bermental juara dan Kacer bermental pecundang

Kunci sukses bermain Kacer

Beda perawatan antara Kacer lomba dan Kacer rumahan

Cara lain mengatasi Kacer mbagong

Demikian sedikit informasi tentang fenomena Kacer tipe panas dan Kacer tipe dingin. Untuk informasi lain seputar burung Kacer bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer poci

Perbedaan fisik Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Popularitas Tledekan Gunung/Sulingan Gunung saat ini mulai kembali beranjak naik, banyak penggemar burung kicau yang mencari burung fighter ini untuk dipelihara sebagai klangenan dirumah untuk menambah koleksi burung kicaunya.

Tapi dengan semakin banyaknya peminat Tledekan Gunung saat ini, membuat harga burung ini juga semakin naik, apalagi harga untuk Tledekan Gunung yang sudah jadi (gacor), harganya bisa sangat mahal.

Hal itu menjadi peluang bisnis bagi para pedagang burung untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan mendatangkan stok Tledekan Gunung sebanyak-banyaknya karena sedang diminati konsumen.

Sayangnya, peluang tersebut juga dimanfaatkan oleh para oknum pedagang nakal dengan menjual Tledekan Bakau yang dikatakan sebagai Tledekan Gunung. Hal itu dikarenakan sulitnya mencari pasokan Tledekan Gunung/Sulingan gunung bakalan muda hutan karena populasinya yang sudah sangat langka di alam nebas, dan kalaupun ada harganya juga lebih mahal dibanding dengan harga Tledekan Bakau dari Kalimantan.

Populasi Tledekan Gunung lokal di alam bebas memang sudah tinggal sedikit dan hampir punah, sehingga susah untuk untuk mendapatkannya. Sedangkan populasi Tledekan Bakau dari Kalimantan masih cukup banyak dan bisa memenuhi permintaan pasar dalam jumlah besar.

Dengan harga yang lebih murah dari Tledekan Gunung lokal, tentunya keuntungan yang diperoleh pedangang akan lebih besar.

Secara fisik, antara Tledekan Gunung/Sulingan Gunung dan Tledekan Bakau/Sulingan Bakau memang sangat mirip, dan bagi kita yang masih awam tentang burung kicau, tentunya akan sulit untuk membedakan keduanya.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri perbedaan Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau yang bisa dijadikan panduan sebelum kita memutuskan untuk membelinya.

Ciri-ciri Tledekan Gunung:

• Pada Tledekan Gunung jantan, bulu dibagian atas tubuhnya (punggung) berwarna biru tua. Sedangkan warna bulu dibagian sekitar mata, muka bagian depan dan bercak pada dagu berwarna hitam.

• Dahi dan alisnya terlihat pendek dengan warna bulu biru muda/biru cerah. Sedangkan pada bagian tenggorokan, dada, dan sisi tubuhnya berwarna jingga serta bagian perut bawah berwarna keputih-putihan.

• Tledekan Gunung/Sulingan Gunung betina memiliki warna bulu yang sama sekali berbeda dari Tledekan Gunung/Sulingan Gunung jantan. Bulu tubuh bagian atas berwarna coklat dengan lingkar mata berwarna kuning, sedangkan warna bulu pada bagian bawah tubuhnya mirip dengan burung jantan, tapi warnanya lebih pucat/pudar.

Tledekan Gunung/Sulingan Gunung dikenal memiliki memiliki mental yang bagus dan lebih mudah gacor. Suara kicauannya sangat nyaring dengan banyak variasi isian.

Selain itu, Tledekan Gunung/Sulingan Gunung juga lebih cepat ngeplong dan ngeroll dengan ciri khas nyekleknya, asalkan mendapatkan perawatan yang tepat.

Ciri-ciri Tledekan Bakau:

Tledekan Bakau/Sulingan Bakau yang terkadang disebut juga sebagai Tledekan Gunung sebrang, sekilas memang sangat mirip dengan Tledekan Gunung/Sulingan Gunung lokal.

Pada Tledekan Bakau jantan, perbedaannya terletak pada warna bulu dibagian dahi yang tidak biru muda, warna dagunya lebih hitam, serta warna bulu pada tubuh bagian bawahnya keseluruhan berwarna merah bata sampai ke bagian perut.

Untuk Tledekan Bakau betina penampilan fisiknya sangat mirip dengan burung jantan, bahkan lebih mirip dengan Tledekan Gunung jantan.

Untuk membedakan jenis kelamin Tledekan Bakau, kita bisa memperhatikan warna birunya. Tledekan Bakau betina warna birunya terlihat lebih pucat/pudar, dengan ciri khas pada paruh bagian atas terdapat bercak putih yang membentuk huruf V serta dagunya berwarna agak kekuningan.

Tledekan Bakau, termasuk burung yang paling susah berkicau, kalaupun berkicau lebih banyak ngeriwik daripada ngeplongnya, tetapi jika burung sudah mapan dan keluar suaranya, burung ini berpotensi menjadi sangat gacor. Dengan perawatan yang tepat dan konsisten, Tledekan Bakau juga bisa berkicau dengan suara ngeplong dan juga ngeroll.

Baca juga:

Tips perawatan Tledekan Gunung agar cepat gacor

Perbedaan Tledekan Gunung jantan dan betina

Cara merawat Tledekan Gunung bahan/bakalan agar bertahan hidup dan rajin bunyi

Ciri-ciri perbedaan Cucak jenggot dan Kapas tembak

Demikian sedikit informasi tentang perbedaan fisik Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau. Untuk informasi lain seputar Tledekan Gunung bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau

Cara merawat burung Robin agar rajin bunyi dan cepat gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Robin adalah burung klasik yang dulu pernah tenar di era tahun 1990an. Burung ini berasal dari China yang pada masa jayanya banyak dipelihara oleh para Kicau Mania tanah air. Tapi saat ini keberadaannya sudah sangat sulit ditemui dipasaran akibat ditutupnya kran import dan minimnya budidaya terhadap burung ini di Indonesia. 

Robin awalnya dibawa oleh para pedagang asal China ke negara-negara yang mereka datangi untuk berdagang, salah satunya Indonesia. Sebab masyarakat Tionghoa percaya, bahwa Robin dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya, karena itulah saat orang-orang Tionghoa merantau meninggalkan kampung halamannya, maka Robin peliharaannya juga akan ikut dibawa ke perantauan.

Dari situlah Robin mulai masuk ke Indonesia dan mulai diminati oleh para Kicau Mania di Indonesia.

Robin termasuk burung yang mudah dipelihara karena bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan mudah jinak pada pemiliknya, sehingga burung ini bisa cepat gacor. Robin memang memiliki karakter cerewet, apalagi ketika mendengar suara kicauan burung lain maka Robin akan ikut berkicau menyahuti.

Tapi Robin tidak bisa dimaster atau dilatih untuk menirukan suara kicauan dari burung jenis lain. Robin hanya bisa dilatih dengan suara kicauan burung sejenis, karena Robin hanya memiliki suara dasar atau suara asli yang cenderung kurang variatif.

Robin sangat menyukai buah-buahan sebagai pakan utamanya serta berbagai jenis serangga seperti jangkrik dan belalang serta ulat hongkong sebagai pakan tambahan/Ekstra fooding (EF).

Adapun cara merawat Robin agar selalu aktif dan rajin berkicau adalah sebagai berikut:

Mandi

Mandikan Ronin dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer pada pagi dan sore hari, atau biarkan Robin mandi sendiri di dalam cepuk mandi.

Jemur

Setelah selesai dimandikan, sebaiknya di angin-anginkan dulu sampai semua bulu-bulunya kering baru kemudian dijemur sekitar satu jam.

Pakan dan Ekstra fooding (EF)

• Untuk pakan utama Robin, sebaiknya diberikan pakan alami berupa buah-buahan segar seperti pisang, pepaya, atau apel dan lainnya.

• Berikan juga Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dengan porsi 3-3 pagi-sore, serta ulat hongkong (UH) 5-5 pagi-sore.

Tujuan pemberian Ekstra fooding (EF) berupa pakan hewani adalah untuk meningkatkan stamina dan birahinya agar Robin lebih rajin berkicau.

Agar Robin lebih gacor, usahakan untuk memelihara burung lain yang gacor, tidak harus burung sejenis, tapi bisa juga memelihara burung lain, karena Robin memiliki kebiasaan menyahuti jika mendengar suara kicauan burung lain, baik itu burung sejenis maupun dari jenis yang lain.

Tapi jika kita memelihara burung lain yang memiliki suara keras dan membentak, sebaiknya penempatannya jangan terlalu dekat dengan Robin.

Baca juga:

Tips perawatan Samyong bakalan agar cepat bunyi

Perawatan harian untuk Cucak Biru agar rajin bunyi

Perawatan harian Poksay Hongkong agar rajin bunyi dan gacor

Demikian sedikit informasi tentang cara merawat burung Robin agar rajin bunyi dan cepat gacor. Untuk informasi lain seputar burung Robin, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Robin

Perawatan harian Cucak Keling agar rajin bunyi dan gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Jika melihat penampilan fisiknya, Cucak keling terkesan seram dengan bulu-bulu pada seluruh tubuhnya berwarna hitam mengkilap kehijauan, ditambah dengan mata yang berwarna merah menyala semakin menambah kesan mistis pada burung ini.

Tapi walaupun penampilannya terkesan seram, tapi burung ini bukanlah burung yang identik dengan hal-hal mistis seperti burung Gagak atau burung Hantu. Cucak keling adalah burung kicauan biasa yang banyak dipelihara para Kicau Mania sebagai burung masteran karena karakter suaranya yang tajam dan keras, bahkan terkadang juga dapat mengeluarkan suara tembakan mirip Cililin.

Selain memiliki karakter suara yang khas, Cucak keling juga memiliki keistimewaan lain, yaitu dapat berkicau sambil teler meliuk-liukkan lehernya ketika sudah gacor dan benar-benar sudah mapan.

Cucak keling juga dapat menirukan suara burung lain jika dipelihara dari anakan dan rutin dimaster, tapi burung ini hanya bisa menirukan suara-suara burung yang mirip dengan karakter suaranya.

Di alam bebas, Cucak keling memakan buah-buahan, nektar, serangga, laba-laba, dan binatang-binatang kecil lainnya yang ada di pepohonan dan semak-semak. Karena itu, agar Cucak keling dapat rajin bunyi dan cepat gacor dengan bergaya teler ketika kita pelihara, maka sebisa mungkin harus diberikan menu pakan yang sesuai atau minimal hampir sama dengan makanan alaminya di alam bebas.

Perawatan Cucak keling tidak jauh beda dengan perawatan burung Jalak, karena keduanya memiliki kesamaan dari mulai jenis pakan sampai pada perilakunya.

Perawatan harian untuk Cucak keling:

• Pagi hari Cucak keling dikeluarkan dari rumah untuk mendapatkan sinar Matahari pagi.

• Setelah itu dimandikan dengan disemprot menggunakan sprayer atau biar mandi sendiri dicepuk yang agak besar.

• Bersihkan kandangnya dari semua kotoran, karena Cucak keling termasuk burung yang rakus makan sehingga kotorannya juga banyak dan cepat menumpuk di dasar kandangnya. Burung ini juga termasuk jorok karena sangat suka mandi pada cepuk air minumnya.

• Tambahkan atau ganti voer dengan yang baru. Air minumnya juga diganti dengan yang baru.

• Berikan buah-buahan seperti pisang atau pepaya.

• Setelah dimandikan, kemudian di angin-anginkan dulu sampai bulu-bulunya kering. Berikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) 5 ekor. Kroto bisa diberikan seminggu dua kali dengan porsi satu sendok makan. Berikan juga vitamin khusus untuk burung kicau seminggu sekali yang diteteskan pada air minumnya.

• Setelah itu burung dijemur selama 1-2 jam.

• Setelah selesai dijemur, gantang Cucak keling ditempat yang teduh. Usahakan untuk menempatkannya bersama burung-burung lain yang gacor untuk memancingnya agar ikut berkicau.

• Sore hari sekitar jam 16.00, bersihkan lagi kandangnya dan ganti air minumnya dengan yang baru, karena biasanya air minumnya sudah kotor karena digunakan untuk mandi.

• Berikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) 5 ekor.

• Kemudian masukkan Cucak keling kedalam rumah untuk istirahat.

Baca juga:

Perawatan Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor

Tips perawatan Branjangan agar cepat ngeplong dan gacor

Perawatan harian untuk Cucak Biru agar rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang perawatan harian Cucak Keling agar rajin bunyi dan gacor. Untuk informasi lain seputar Cucak Keling, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Keling

CARA MEMPERCEPAT TUMBUH BULU BURUNG KENARI SEHABIS MABUNG

Balik ke Rumah Maca Kabeh
Blog Si Petani – Bagi para kicau mania, kita sering mendengar istilah mabung atau disebut juga dengan molting.  Mabung adalah merupakan proses normal secara alami yang juga terjadi pada hewan jenis unggas yang bernama burung. Perawatan burung pada saat mabung terkadang menjadi hal yang sedikit membosankan dan melelahkan yang akhirnya tidak sedikit beberapa kicau mania yang memiliki burung yang sedang mabung terkadang menjual burung kesayangannya tersebut, karena sangking tidak sabarnya merawat burung tersebut.

Ada beberapa tips dan cara yang sudah banyak disampaikan di berbargai artikel burung kicauan terutama tips bagaimana cara merawat burung kenari saat mabung, diantaranya adalah pemberian makanan yang bernutrisi seperti : kecambah / tauge pendek yang masih segar, telur rebus burung puyuh, sayuran / sawi hijau yang masih segar, tulang sotong, kulit tiram dan lain-lainnya dan juga sangat penting adalah vitamin yang banyak dijual di toko burung.

Ada juga cara lain untuk mempercepat tumbuh bulu kenari seusai mabung berdasarkan yang pernah dialami oleh beberapa kicau mania yaitu dengan cara mengoleskan cairan daun lidah buaya setiap pagi pada sisi yang bulunya rontok, secara routine. Menurut pengalaman kawan, sekitar + 10-15 hari sudah terjadi perubahan (mulai tumbuh bulu-bulu baru).

Salam Damai9

Jenis Burung Pleci Lombok Indonesia Sangat Luar Biasa

Balik ke Rumah Maca Kabeh
Jenis Burung Pleci Lombok – Siapa yang tidak mengenal jenis burung yang asal dari lombok ini, bagi para pleci mania pasti mengetahui bahwa pleci Lombok merupakan pleci yang sangat sulit dicari dan harganya pun dapat 3x lipat dari harga burung pleci biasa.

Meski anda berada di pasar burung yang menyediakan berbagai jenis burung, belum tentu keberadaan burung pleci Lombok ada di situ, hal ini disebabkan oleh faktor sulitnya mengembangbiakan burung ini serta penangkapan liar yang tak terkendali yang menyebabkan minimnya ekosistem burung ini.
Jenis Burung Pleci Lombok Indonesia
Jenis Burung Pleci Lombok Indonesia

 Jenis burung pleci Lombok di Indonesia juga mendapat sebutan oleh warga bule pencinta kicau burung yaitu Zosterops chloris maxi, yang artinya adalah jenis burung yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi.

Mengapa jenis burung pleci Lombok sangat mahal?
Kelebihan dari jenis burung pleci Lombok adalah mudahnya kicau, dan suaranya sangat enak, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor entah itu habitatnya yang sangat alami, makanan alami dari biji – bijian kecil di hutan, madu dari bunga hutan dan sebagainya.
Jenis Burung Pleci Lombok  Hidup Di Hutan Liar
Jenis Burung Pleci Lombok  Hidup Di Hutan Liar

Jenis burung pleci Lombok merupakan jenis burung kontes yang sangat di buru oleh peserta pleci mania, mereka rela datang dari jejahuan hanya untuk membeli keaslian burung Lombok tersebut.

Ditambah lagi membeli saat masih muda yang sangat baik untuk dilatih kicaunya, dan sangat mudah sekali untuk mendapatkan sertifikat bila burung Lombok tersebut sudah gacor serta sangat menguntungkan bagi pemiliknya.


Lantas bagaimana cara perawatan jenis burung pleci Lombok saat membelinya?

Caranya tidak berbeda dengan perawatan pada burung pleci biasa pada umumnya, namun porsinya yang berbeda. Pleci Lombok cenderung memiliki badan yang cukup besar, maka dari itu ukuran nutrisi makanan juga disesuaikan.


Apa Saja Makanan Untuk Burung Pleci Lombok?

Voer yang mengandung protein tinggi, namun apabila anda memiliki tanah kosong sebaiknya tanami voer yang hasilnya lebih bagus dan cenderung alami yang dapat meningkatkan kemampuan burung dalam kicaunya, tidak percaya buktikan dalam 3 minggu!!

Cara menanami voer sangat mudah, :

1.Beli voer di pasar seperti biasa
2. Gali Tanah setinggi 5-9 cm
3. Taburkan voer di lubang tersebut
4. Berikan air pelan – pelan hingga basah, jangan terlalu keras dalam memberikan airnya
5. Siram tiap hari, maka akan tumbuh seperti rumput dan tumbuh biji bijian
6.  Berikan daun serta biji bijian tersebut karena keduanya memiliki vitamin sendiri – sendiri, bahkan burung pleci akan memakan kedua duanya karena rasanya masih segar.

Tak hanya dari segi voer, anda juga dapat menambahkan serangga kecil seperti kroto, jangkrik dan buah buahan seperti papaya pada umumnya.

Bila dari segi pakan, sangkar yang bersih dan teman burung sudah tercukupi, tanpa dilatih pun dalam 5 bulan burung tersebut sudah sangat kicau ngalas.


Source image :
www.google.co.id
<data:blog.pageTitle/>

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan lidah buaya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Bulu merupakan baju sekaligus mahkota bagi seekor burung, karena fungsinya sangat vital, yaitu untuk melindungi tubuh burung dari cuaca dingin dan sebagai alat untuk membantunya terbang.

Selain untuk melindungi tubuh burung dari cuaca dingin dan sebagai alat untuk terbang, bulu merupakan mahkota yang menunjang penampilan fisik dari seekor burung. Karena jika kita memiliki burung yang bulunya botak/tidak rapi, walaupun burung tersebut gacor tentunnya kurang enak dipandang dan akan mengurangi harga jualnya karena dikategorikan sebagai burung minus.

Botak pada burung bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:

• Kekurangan nutrisi.
• Karena adanya parasit/jamur.
• Karena terserang kutu/tungau.
• Karena kelainan hormon.
• Karena obat-obatan/doping.
• Karena dicabut paksa.

Untuk mengatasinya, kita bisa menggunakan cara sederhana dan alami, yaitu dengan menggunakan bawang putih dan lidah buaya.

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih:

• Potong bawang putih menjadi dua bagian atau bisa juga dihaluskan kemudian di oleskan pada bagian tubuh burung yang bulunya botak/tidak tumbuh.

• Lakukan cara ini dua hari sekali sampai bulu-bulunya mulai terlihat tumbuh, baru hentikan terapi bawang putih tersebut.

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan lidah buaya:

• Ambil lidah buaya kemudian ambil bagian dalamnya untuk dijadikan gel dengan cara dikerok dengan sendok atau bisa juga diblender.

• Masukkan gel lidah buaya tersebut kedalam sprayer dicampur dengan air untuk memandikan burung. Semprot burung sampai semua tubuhnya basah kuyup, terutama pada bagian yang botak.

• Lakukan cara ini setiap hari pada saat memandikan burung. Cara ini bisa terus dilakukan walaupun bulu-bulu burung sudah tumbuh, tujuannya agar bulu-bulunya tumbuh lebih sehat dan mengkilap.

• Selain dimandikan dengan cairan lidah buaya, air minum burung juga bisa dicampur dengan gel lidah buaya yang di aduk rata untuk mempercepat pertumbuhan bulu-bulunya dan agar bulu-bulunya tumbuh lebih sehat dan mengkilap.

Baca juga:

Tips cara menambah panjang ekor Murai Batu

Fungsi dan manfaat kerodong untuk burung kicau

Pakan alami vs Pakan buatan pabrik (voer) serta dampaknya pada performa burung kicau

Penyebab dan ciri-ciri burung cacingan serta pengobatannya

Demikian sedikit informasi tentang cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan lidah buaya. Untuk informasi lain seputar hobi dan perawatan burung kicauan bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Anis Merah (AM)

Cara membuat Kacer bahan/bakalan muda hutan (MH) langsung bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Kacer adalah salah satu burung kicauan yang saat ini banyak dipelihara oleh para Kicau Mania, apalagi untuk sekarang ini dimana harga Kacer sedang anjlok, terutama untuk Kacer bahan/bakalan sehingga banyak Kicau Mania yang memeliharanya karena harganya yang sangat terjangkau saat ini.

Jika kita memelihara Kacer bahan/bakalan, tentu akan membutuhkan waktu yang cukup lama agar Kacer tersebut mau bunyi, apalagi sampai menjadi gacor paling tidak membutuhkan waktu minimal satu tahun. Karena agar rajin bunyi tentunya Kacer harus mapan dulu secara mental dan tidak takut orang lagi.

Proses penjinakan inilah yang memerlukan waktu cukup lama karena Kacer bahan tangkapan hutan pasti akan mengalami stres pada masa-masa awal dipelihara.

Hal itu disebabkan karena perubahan lingkungan yang sangat drastis dari suasana hutan yang tenang berganti ke suasana perkotaan yang ramai dengan hiruk-pikuk aktivitas Manusia, dan ditambah dengan suasana kandang harian yang sempit akan membuat Kacer menjadi semakin stres.

Kacer yang terbiasa beraktivitas secara bebas di dalam hutan, bisa terbang bebas kesana kemari untuk mencari makan, kemudian dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan suasana kandang yang sempit serta jauh berbeda dengan suasana dihabitat aslinya, maka yang terjadi Kacer pasti mengalami stres berat pada masa-masa awal dipelihara. Jadi, jangankan untuk bunyi, bisa bertahan hidup saja sudah bagus.

Tapi jika kita ingin agar Kacer bahan/bakalan muda hutan (MH) bisa langsung buka suara, ada cara yang bisa dilakukan walaupun Kacer tersebut masih sangat giras dan takut dengan keberadaan Manusia disekitarnya.

Caranya yaitu dengan memasukkan Kacer bahan/bakalan tersebut kedalam kandang umbaran yang berukuran luas, biarkan Kacer Bakalan tersebut berada didalam kandang umbaran seterusnya siang dan malam, tapi syaratnya Kacer tersebut harus dilatih ngevoer dulu agar tidak kelaparan ketika Ekstra fooding (EF)nya habis.

Kondisikan suasana disekitar kandang umbaran agar senyaman mungkin untuk Kacer dan terbebas dari segala gangguan seperti serangan kucing dan tikus. Tempatkan kandang umbaran ditempat yang teduh dan banyak pepohonan disekitarnya, akan lebih baik lagi jika ada suara gemercik air disekitar kandang umbaran tersebut.

Biarkan Kacer berada dikandang umbaran siang dan malam. Sediakan semua keperluannya seperti Voer, Air minum, Bak mandi, dan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, dan ulat hongkong (UH) dalam jumlah yang cukup banyak. Biarkan Kacer makan sepuasnya untuk memulihkan kondisi fisiknya.

Setelah satu minggu full berada didalam kandang umbaran, cobalah pancing dengan suara Mp3 Kacer hutan dari kejauhan agar Kacer bahan/bakalan tersebut tidak melihat kita.

Jika Kacer bahan/bakalan tersebut sudah mulai nyaman dengan suasana barunya pasti akan langsung berkicau menyahuti suara Mp3 yang kita putarkan, bahkan jika Kacer bahan/bakalan tersebut bermental bagus kadang-kadang malah langsung ngobra dan buka ekor ketika mendengar suara Mp3 Kacer yang kita putarkan. Hal itu karena Kacer bahan/bakalan tersebut mengira kalau ada musuh yang mendekati wilayah teritorialnya.

Setelah mau buka suara untuk yang pertama kalinya, pada hari-hari berikutnya Kacer bahan/bakakan tersebut akan lebih rajin bunyi selama masih terus berada didalam kandang umbaran.

Kelemahan dari cara ini, Kacer bahan/bakalan tersebut akan tetap giras meskipun sudah dipelihara cukup lama didalam kandang umbaran. Dan ketika dipindahkan kedalam kandang harian, maka Kacer tersebut akan tetap glabrakan seperti Kacer yang baru ditangkap dari hutan dan tidak mau bunyi lagi.

Baca juga:

Cara mengatasi Kacer macet bunyi karena kalah mental

Penyebab kanibal pada Kacer dan cara mengatasinya

Ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang cara membuat Kacer bahan/bakalan muda hutan (MH) langsung bunyi. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer Poci

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sampai saat ini Murai Batu (MB) masih menjadi burung kicau paling populer dikalangan Kicau Mania. Walaupun harganya relatif mahal, tapi tidak menyurutkan minat para penggemar burung ini untuk tetap memeliharanya, karena harga yang mahal tersebut dirasa sebanding dengan kualitas dari burung fighter berekor panjang ini.

Banyak MB Mania yang lebih memilih untuk memelihara Murai Batu (MB) dari trotolan daripada Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH), alasannya karena Murai Batu (MB) yang dipelihara dari trotolan lebih mudah dibentuk sesuai keinginan kita, dan juga lebih jinak serta lebih cepat gacor karena dari kecil sudah terbiasa dengan lingkungan manusia dan keberadaan manusia disekitarnya.

Sedangkan Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH) lebih sulit dibentuk karena karakternya yang sangat liar dan membutuhkan waktu yang cukup lama agar Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH) sampai bisa mapan dan berani berkicau.

Tapi untuk memelihara Murai Batu (MB) trotolan diperlukan kejelian untuk mengetahui jenis kelaminnya. Karena kalau tujuan kita memelihara Murai Batu (MB) tersebut untuk dilombakan atau untuk dinikmati suaranya, maka harus yang berjenis kelamin jantan. Karena hanya Murai Batu (MB) jantanlah yang bisa berkicau merdu dan lantang dengan banyak variasi kicauan.

Dan berikut ini adalah Ciri-ciri jenis kelamin Murai Batu (MB) trotolan yang dapat digunakan sebagai panduan sebelum kita memutuskan untuk membeli dan memeliharanya.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) trotolan jantan:

• Bentuk kepala tampak lebih lebar/ceper dan lebih besar dari pada yang betina.

• Mata terlihat lebih besar dan melotot dengan sorot mata yang tajam.

• Bentuk paruh lebih tebal dan lebih panjang. Kalau dilihat dari atas, bagian pangkal paruhnya terlihat lebih lebar.

• Warna bulu hitamnya terutama pada bagian kepala dan punggung terlihat lebih pekat/legam dan mengkilap kebiruan ketika terkena sinar Matahari.

• Bulu pada bagian dadanya berwarna kuning tegas/kontras dengan warna totol hitam dibagian lehernya berwarna hitam legam/pekat.

• Postur tubuh Murai Batu (MB) jantan trotolan rata-rata lebih besar/bongsor dan selalu berdiri tegak membusungkan dada.

• Suara cetrekannya terdengar lebih ngebas, panjang dan kencang.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) trotolan betina:

• Bentuk kepala tampak bulat dan lebih kecil dari yang jantan.

• Mata terlihat lebih kecil/sipit dengan sorot mata yang terkesan sayu.

• Paruh lebih tipis dan lancip kalo dilihat dari atas kepalanya.

• Warna bulu hitamnya terutama pada bagian kepala dan punggung cenderung berwarna hitam keabu-abuan.

• Warna bulu dadanya tampak kuning pucat/pudar dan cenderung agak keputih-putihan.

• Garis-garis totol hitam dileher berwarna hitam keabu-abuan dan lebih pudar.

• Postur tubuhnya relatif lebih kecil dari yang jantan.

• Suara cetrekannya lebih lemah dan terdengar cempreng.

Ciri-ciri jenis kelamin Murai Batu (MB) trotolan di atas hanya sebagai panduan saja ketika kita berniat memelihara Murai Batu (MB) trotolan dan tidak 100% akurat. Karena ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi bentuk fisiknya terutama faktor keturunan dari anakan Murai Batu (MB) tersebut.

Untuk lebih amannya, belilah Murai Batu (MB) trotolan pada pedagang atau penangkar yang sudah terpercaya agar kita mendapatkan jaminan bahwa Murai Batu (MB) trotolan yang kita beli tersebut benar-benar berjenis kelamin jantan, dan kalaupun Murai Batu (MB) trotolan yang kita beli tersebut setelah kita pelihara ternyata berjenis kelamin betina, nantinya bisa dikembalikan jika sudah ada perjanjian sebelumnya.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar cepat gacor

Ciri-ciri Murai Batu (MB) medan super asli dan Murai Batu (MB) import

Mengatur birahi dan emosi Murai Batu (MB) lomba

Demikian sedikit informasi tentang Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) Trotolan
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang