Trading Aman tanpa Beban
Pasif Income 10 % - 20 % Perbulan
Ciri-ciri perbedaan Derkuku jantan dan betina yang akurat
Burung Derkuku/Tekukur adalah sejenis burung Merpati yang biasa berkeliaran dikawasan hutan terbuka, ladang, dan area persawahan untuk mencari makan.
Antara Derkuku/Tekukur jantan dan betina memiliki penampilan fisik yang tampak serupa. Burung Derkuku berkembang biak sepanjang tahun dengan membuat sarang dari ranting-ranting kecil dan rumput-rumput kering yang diletakkan didahan pohon atau diatas tanah.
Seperti halnya jenis burung Merpati yang lain, Derkuku/Tekukur tidak begitu suka hidup berkelompok, dan biasanya hanya hidup dengan pasangannya.
Berikut ini beberapa perbedaan antara Derkuku jantan dan betina:
• Postur tubuh
Ketika masih anakan cukup mudah untuk membedakan burung jantan dan betina, karena ukuran tubuh anakan Derkuku jantan lebih besar dari yang betina, bulu anakan Derkuku betina lebih banyak dari anakan Derkuku jantan dan berwarna kekuning-kuningan. Jika dipegang tubuh anakan Derkuku jantan terasa lebih berat dan berisi dibanding dengan anakan Derkuku betina.
Postur tubuh Derkuku jantan dewasa lebih besar dan panjang dengan dada yang lebih lebar dibanding Derkuku betina yang memiliki postur tubuh kecil dan dada yang sempit.
• Sayap
Bulu sayap Derkuku jantan lebih sedikit dibanding dengan bulu sayap Derkuku betina dengan warna bulu lebih cerah dibanding betina.
• Bentuk kepala
Kepala Derkuku jantan lebih besar dari yang betina dengan bentuk lebih menonjol, sedangkan kepala Derkuku betina bentuknya agak bulat, dan jika diperhatikan warna bulu pada bagian kepala (dahi) Derkuku jantan tampak lebih cerah dari yang betina.
• Mata
Bentuk mata Derkuku jantan tampak lebih besar dengan sorot mata tajam, sedangkan mata Derkuku betina lebih kecil dengan sorot mata sayu.
• Leher
Bentuk leher Derkuku jantan lebih besar dengan pola bintik-bintik pada bulu lehernya lebih banyak dan cerah, sedangkan bentuk leher Derkuku betina lebih kecil dengan warna bintik-bintik lebih sedikit dan warnanya agak kusam.
• Suara
Derkuku jantan lebih rajin manggung dengan suara lebih besar dan nyaring, dan ketika sudah birahi, Derkuku jantan akan sering bunyi dengan mengangguk-anggukkan kapalanya (mbekur).
• Supit udang
Supit udang Derkuku jantan lebih sempit/rapat dan terasa agak keras saat ditekan dengan jari, sedangkan supit udang Derkuku betina lebih lebar/renggang dan terasa lunak saat ditekan dengan jari.
• Anus/Kloaka
Jika diperhatikan, bentuk anus/kloaka Derkuku jantan lebih menonjol keluar, sedangkan anus/kloaka Derkuku betina bentuknya lebih datar dan lebih lebar.
Baca juga:
Perawatan yang tepat untuk burung Derkuku agar rajin manggung
Ciri-ciri Perkutut yang memiliki suara bagus
Ciri-ciri Perkutut Putih yang asli
Demikian sedikit informasi tentang "Ciri-ciri perbedaan Derkuku jantan dan betina yang akurat". Untuk informasi lain seputar Derkuku/Tekukur, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Cara mengobati kaki Kenari yang bengkak dan jamuran
Kenari termasuk burung yang memiliki kulit sangat sensitif terutama pada gigitan nyamuk, dan seringkali kita dapati Kenari yang kakinya benjol akibat digigit nyamuk. Selain sensitif terhadap gigitan nyamuk, kaki Kenari juga sangat rentan terserang jamuran.
Umumnya gigitan nyamuk tidak terlalu berpengaruh pada kondisi kesehatan Kenari, tapi pada beberapa kasus akan muncul bintik-bintik merah/iritasi pada kaki Kenari akibat gigitan nyamuk, dan lama-kelamaan akan menyebabkan kaki Kenari menjadi bengkak sehingga sangat mengganggu aktivitas keseharian Kenari.
Untuk mengobati kaki Kenari yang bengkak akibat gigitan nyamuk atau yang terkena penyakit jamuran sebetulnya cukup mudah, cukup menggunakan Minyak tawon atau Minyak kayu putih yang biasa kita pakai.
Caranya cukup dengan mengoleskan Minyak tawon atau Minyak kayu putih pada bagian tubuh yang terkena gigitan nyamuk atau yang jamuran. Olesi secukupnya saja sampai merata pada bagian kaki yang digigit nyamuk, dan untuk kaki yang jamuran, olesi seluruh bagian kaki sampai merata sambil dipijit-pijit untuk melepas bagian sisik/kerak yang ada pada kaki Kenari.
Lakukan pengobatan setiap hari sampai kaki Kenari yang bengkak tersebut benar-benar sembuh. Sebaiknya pengobatan dilakukan pada sore hari ketika Kenari akan tidur agar lebih efektif.
Untuk mencegah agar Kenari tidak digigit nyamuk, sebaiknya pada malam hari sangkarnya dikerodong agar nyamuk tidak bisa masuk kedalam sangkar.
Selain berfungsi untuk melindungi burung dari gigitan nyamuk, kerodong juga bermanfaat untuk melindungi burung dari cuaca dingin.
Untuk mencegah kaki Kenari agar tidak jamuran, kebersihan sangkar dan plangkringan harus diperhatikan, dan pada saat memandikan Kenari sebaiknya semprot bagian kakinya sampai bersih dari kotoran yang menempel.
Baca juga:
Pengobatan katarak pada burung dengan cara alami
Ciri-ciri burung cacingan dan pencegahannya
Cara mencegah dan mengobati kutuan pada burung kicau
Demikian sedikit informasi tentang "Cara mengobati kaki Kenari yang bengkak dan jamuran". Untuk informasi lain seputar Kenari, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Pengobatan katarak pada burung dengan cara alami
Katarak merupakan salah satu penyakit pada mata burung yang awalnya berupa flek putih dengan ukuran kecil yang lama-kalamaan akan semakin melebar jika tidak segera di obati, dan akibatnya burung akan mengalami kebutaan bahkan kematian.
Penyebab katarak bisa bermacam-macam, bisa karena faktor internal, misalnya dari pengaruh makanan yang dikonsumsi atau faktor genetik, dan juga faktor eksternal, misalnya mata burung sering terpapar cahaya yang terlalu silau.
Dari faktor makanan, banyak yang menganggap jika pemberian ulat hongkong (UH) yang terlalu berlebihan menjadi salah satu penyebab timbulnya katarak pada mata burung.
Sedangkan dari faktor eksternal, banyak yang menganggap penempatan burung yang tidak tepat ketika dijemur atau digantang pada tempat yang terlalu dekat dengan cahaya silau, baik itu cahaya Matahari atau cahaya lampu adalah salah satu penyebab timbulnya katarak pada mata burung.
Pencegahan dan penanganan katarak pada burung kicau:
Pencegahan:
• jangan menggantang burung di tempat yang dekat dengan cahaya langsung atau pantulan cahaya yang menyilaukan mata, misalnya di dekat tembok yang berwarna cerah/mencolok yang berpotensi memantulkan sinar Matahari.
• Jangan menggantang burung terlalu dekat dengan lampu pada malam hari, karena akan membuat mata burung silau dan jika hal ini berlangsung dalam waktu yang lama maka bisa menyebabkan mata burung terkena katarak.
Pengobatan:
• Menggunakan Propolis
Propolis adalah suatu zat yang dihasilkan oleh lebah madu yang dikumpulkan dari pucuk daun-daun muda dan dicampur dengan air liur lebah. Propolis digunakan oleh lebah untuk menambal dan mensterilkan sarangnya dari serangan virus, bakteri, jamur, dan lainnya.
Propolis banyak digunakan sebagai solusi alternatif alamiah untuk penyembuhan dari berbagai macam penyakit pada Manusia, bahkan untuk hewan juga bisa termasuk untuk mengatasi atau mengobati penyakit pada burung kicau.
Berikut ini adalah kelebihan pemakaian Propolis dibanding obat-obatan kimia:
- Propolis adalah bahan murni yang berasal dari alam sehingga tidak ada efek samping dan cocok untuk segala jenis burung kicauan.
- Penyembuhan penyakit pada burung kicau dengan propolis bersifat luar-dalam dan menyeluruh, sehingga akan menghemat biaya karena 1 obat bisa digunakan untuk segala jenis penyakit, baik penyakit luar maupun penyakit dalam.
Cara pemakaian Propolis pada burung kicau:
- Untuk penyembuhan mata burung yang terkena katarak bisa menggunakan 1 tetes Propolis yang dicampur dengan 5-7 tetes air bersih kemudian teteskan pada mata burung yang sakit sebanyak 1 kali sehari dan sisanya bisa dipakai untuk hari berikutnya sampai habis.
• Menggunakan bunga Kitolod
Tanaman kitolod semakin populer setelah teruji berhasil menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang berhubungan dengan mata.
Tanaman ini sebetulnya adalah tanaman liar yang biasa tumbuh di pinggir selokan, sungai, dan disela-sela bebatuan yang lembab. Tanaman ini juga dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi.
Tanaman Kitolod Sudah lama digunakan oleh masyarakat pedesaan dengan cara memetik bunganya pada pagi hari ketika bunga masih berembun.
Embun yang menempel pada bunga Kitolod tersebut kemudian diteteskan pada mata sebagai obat gangguan mata. Sebenarnya, tujuan pemberian obat tetes kitolod adalah untuk membersihkan dan membuka lapisan (kotoran) yang menempel pada kornea mata.
Sedangkan untuk mengobati katarak pada burung, caranya dengan mengambil beberapa tangkai bunga kitolod lalu diperas dan diambil airnya, air perasan ini bisa disimpan dalam wadah bekas obat tetes mata atau bisa juga disimpan dalam wadah lainnya.
Air perasan dari bunga Kitolod tadi bisa langsung diteteskan pada mata burung yang terkena katarak dua kali sehari, yaitu satu kali pada sore hari menjelang burung istirahat dan satu kali pada pagi harinya.
Agar lebih maksimal, setelah ditetesi air perasan bunga kitolod, mata burung juga bisa dikompres menggunakan seduhan air daun sirih atau bunga melati, kemudian lakukan pemijatan dengan lembut pada bagian sekitar mata yang terkena penyakit katarak.
Lakukan pengobatan tersebut secara rutin sampai penyakit katarak pada mata burung tersebut benar-benar sembuh.
Baca juga:
Cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI)
Penyebab dan cara mengatasi Kacer nyilet
Tips untuk mengatasi Murai Batu (MB) kanibal/cabut bulu
Demikian sedikit informasi tentang "Pengobatan katarak pada burung dengan cara alami". Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Perawatan harian burung Rambatan agar rajin bunyi
Burung Rambatan adalah salah satu jenis burung pemakan serangga. Burung ini memiliki kebiasaan yang sama dengan burung Pelatuk, yaitu merambat dibatang-batang pohon untuk mencari makanan berupa ulat-ulat kecil disela-sela kulit kayu, dan kerena kebiasaannya itulah maka burung ini dinamakan Rambatan.
Burung Rambatan memiliki suara yang khas, yaitu suara tembakan panjang yang nyaring serta crecetan-crecetan tajam yang menjadikan burung ini banyak dipelihara untuk dijadikan sebagai burung masteran.
Burung Rambatan yang bisa gacor dengan suara-suara tembakan dan crecetannya yang khas adalah yang berkelamin jantan.
Dan berikut ini beberapa ciri perbedaan antara burung Rambatan jantan dan betina:
Ciri-ciri burung Rambatan jantan:
• Postur tubuh lebih besar.
• Suara kicauan lebih variatif dan lebih nyaring.
• Warna bulu lebih jelas dan terang.
• Yang paling mencolok adalah terdapat garis hitam terang diatas mata (alis) pada burung jantan.
Ciri-ciri burung Rambatan betina:
• Postur tubuh lebih kecil.
• Suara monoton dan tidak senyaring burung Rambatan jantan.
• Warna bulu lebih kusam/pudar.
• Tidak terdapat garis hitam diatas matanya.
Perawatan harian untuk burung Rambatan agar rajin bunyi:
• Pakan
Berikan voer sebagai pakan utamanya, bisa diberikan voer halus atau voer kasar tergantung kebiasaan.
• Ekstra fooding (EF)
Berikan Jangkrik sebanyak 3/3 pagi/sore, ulat hungkong (UH) 10/10 pagi/sore, atau jika tidak ada ulat hongkong bisa diganti dengan ulat kandang (UK) sebanyak satu sendok teh pagi/sore, dan kroto bisa diberikan 3 hari sekali agar burung lebih gacor.
• Mandi
Mandikan burung Rambatan dua hari sekali dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer.
• Jemur
Penjemuran cukup dilakukan selama setengah jam sampai satu jam saja setiap harinya karena burung ini menyukai suhu yang dingin atau sejuk.
• Kandang
Untuk kandangnya sebaiknya menggunakan kandang besi/kandang kapsul yang biasa digunakan untuk burung Lovebird (LB) atau menggunakan kandang dari kawat ram agar tidak hancur dipatuki, karena burung Rambatan memiliki paruh yang tajam dan keras yang biasa digunakan untuk mematuki batang pohon untuk mencari makanan, sehingga jika memakai kandang kayu akan cepat rusak karena dipatuki.
Tempatkan sebuah batang kayu yang cukup besar didalam kandangnya sebagai tempat bertengger sekaligus untuk dipatuki seperti kebiasaannya di alam bebas yang selalu merambat dibatang-batang pohon sambil mematukinya untuk mencari makanan berupa ulat-ulat kecil yang terdapat disela-sela kulit pohon.
Baca juga:
Tips perawatan burung Pelatuk Bawang agar gacor untuk masteran
Kelebihan dan kekurangan Cucak jenggot vs Kapas tembak
Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto
Demikian sedikit informasi tentang "Perawatan harian burung Rambatan agar rajin bunyi". Untuk informasi lain seputar burung Rambatan, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Keistimewaan Murai Batu (MB) blorok
Istilah blorok pada awalnya adalah sebutan untuk ayam kampung yang memiliki beberapa macam warna bulu. Tapi istilah blorok saat ini juga sering dipakai untuk menyebut seekor burung yang memiliki warna bulu tidak lazim seperti pada umumnya (tidak normal).
Jika blorok pada ayam kampung merupakan hal yang wajar dan bukan merupakan sesuatu yang istimewa, lain halnya jika blorok tersebut terjadi pada seekor burung kicauan, karena hal itu merupakan kejadian yang tidak lazim dan burung yang memiliki warna bulu blorok dianggap istimewa dan harganya bisa lebih mahal dari burung yang memiliki warna bulu normal.
Kenapa burung yang memiliki bulu blorok bisa berharga fantastis..?? Apa sebetulnya keistimewaan dari burung dengan warna bulu blorok..??
Artikel On Kicau kali ini akan membahas tentang keistimewaan Murai Batu (MB) blorok yang fenomenal dan berharga fantastis.
Murai Batu (MB) normalnya memiliki warna bulu hitam pada bagian kepala, punggung sampai pada bagian ekornya, serta warna coklat kemerah-merahan dari bagian dada sampai pada bagian kloaka, sedangkan warna putih terdapat di bagian bawah ekor dan bagian punggung bawahnya.
Penampilan fisik Murai Batu (MB) blorok bagi sebagian orang merupakan hal yang menarik, karena kelainan warna tersebut merupakan kejadian yang sangat langka dan dianggap unik, sehingga karena keunikan dan kelangkaannya tersebut Murai Batu (MB) blorok dihargai sangat mahal.
Tapi bagi sebagian orang lainnya, Murai Batu (MB) blorok justru dianggap tidak bagus karena warna bulu blorok tersebut merupakan sebuah kelainan yang menyebabkan sebagian bulu-bulunya tidak memiliki pigmen warna. Warna bulu yang tidak beraturan tersebut dianggap mengurangi keindahan dan kegagahan dari Murai Batu (MB) tersebut.
Sebetulnya tidak ada yang istimewa dari Murai Batu (MB) blorok secara kualitas. Keistimewaan Murai Batu (MB) blorok hanya karena di anggap unik dan langka karena warna bulunya tidak sama dengan Murai Batu (MB) pada umumnya.
Sementara harga yang mahal tersebut awalnya adalah permainan pedagang saja untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Dan jika ada Murai Batu (MB) blorok yang dapat berprestasi di ajang lomba tingkat Nasional, hal itu hanya kebetulan saja karena kualitas seekor Murai Batu (MB) tidak ditentukan dari warna bulunya, tapi ditentukan dari bakat burung itu sendiri, terutama dari faktor genetik dan pola perawatan harian.
Baca juga:
Ciri-ciri fisik/Katuranggan Murai Batu (MB) bermental petarung
Pentingnya terapi kandang umbaran untuk Murai Batu (MB)
Tips untuk mengatasi Murai Batu (MB) kanibal/cabut bulu
Demikian sedikit informasi tentang "Keistimewaan Murai Batu (MB) blorok". Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Ciri-ciri fisik/Katuranggan Murai Batu (MB) bermental petarung
Semua Murai Batu (MB) apapun jenisnya memiliki potensi untuk menjadi gacor jika dirawat dengan baik dan telaten, setelah mentalnya mapan pasti akan rajin bunyi dan gacor walaupun ada yang suaranya bagus dan ada yang tidak bagus, ada yang volumenya tebal dan ada yang tipis, ada yang suara kicauannya variatif dan ada juga yang monoton.
Tapi untuk masalah mental, tidak semua Murai Batu (MB) memiliki potensi sebagai petarung, karena hal itu merupakan karakter dasar yang tidak dimiliki oleh semua individu Murai Batu.
Untuk mendapatkan Murai Batu (MB) yang memiliki karakter petarung, kita bisa melihatnya dari ciri-ciri fisik/Katuranggannya, walaupun tidak selalu akurat 100%, tapi paling tidak bisa dijadikan referensi untuk membaca kualitas dari seekor Murai Batu sebelum kita merawatnya.
Berikut ini beberapa ciri fisik/Katuranggan Murai Batu (MB) yang prospek lapangan:
• Kepala
Murai Batu (MB) yang memiliki bentuk Kepala datar/cepak menandakan jika burung tersebut memiliki mental tempur yang tangguh dan bisa di andalkan di arena lomba.
• Leher
Murai Batu (MB) yang memiliki bentuk leher besar dan panjang menandakan jika burung tersebut mampu menghasilkan suara yang full power, sehingga dapat mendominasi suara lawan-lawannya digantangan.
• Mata
Murai Batu (MB) yang memiliki mata besar dan melotot dengan sorot mata tajam menandakan jika burung tersebut memiliki karakter menyerang, fighter tinggi, percaya diri dan bermental baja.
• Paruh
Murai Batu (MB) yang memiliki paruh celah menandakan jika burung tersebut memiliki volume suara tembus.
Murai Batu (MB) yang memiliki bentuk paruh panjang dan tebal menandakan jika burung tersebut memiliki karakter suara melengking dengan volume keras dan tajam.
• Kaki
Murai Batu (MB) yang memiliki kaki besar dan tidak terlalu panjang dengan cengkeraman yang kuat pada plangkringan menandakan jika burung tersebut memiliki jiwa tarung yang kuat, full power dengan karakter menyerang.
Murai Batu (MB) yang memiliki kaki berwarna hitam menandakan karakternya sebagai petarung sejati.
• Postur tubuh
Murai Batu (MB) yang memiliki postur tubuh agak membungkuk dengan posisi tubuh dekat dengan plangkringan dan ekor yang hampir menyentuh plangkringan serta semua bagian tubuhnya tampak serasi (proporsional) dengan bulu-bulu rapi mengkilap kebiruan merupakan ciri-ciri Murai Batu petarung (fighter tinggi).
Jika kita mendapatkan Murai Batu (MB) dengan ciri-ciri fisik/Katuranggan seperti yang telah disebutkan di atas, maka tinggal dipoles sedikit saja pasti sudah mau kerja digantangan, karena Murai Batu tersebut sudah memiliki bekal mental sebagai petarung. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan potensi yang dimiliki Murai Batu tersebut.
Baca juga:
Tips sederhana beternak Murai Batu (MB)
Pentingnya terapi kandang umbaran untuk Murai Batu (MB)
Tips untuk mengatasi Murai Batu (MB) kanibal/cabut bulu
Demikian sedikit informasi tentang "Ciri-ciri fisik/Katuranggan Murai Batu (MB) bermental petarung". Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Tips perawatan burung Pelatuk Bawang agar gacor untuk masteran
Burung Pelatuk Bawang dikenal akan mistiknya, karena burung ini memiliki beberapa manfaat untuk berbagai keperluan supranatural seperti yang tertulis dalam Buku Primbon Jawa.
Tapi selain dapat dimanfaatkan untuk berbgai keperluan supranatural, burung Pelatuk Bawang ternyata juga memiliki suara yang cukup bagus, yaitu suara tembakan yang khas mirip suara tembakan burung Cililin yang sangat cocok di jadikan sebagai masteran untuk burung-burung kicau jenis lain seperti Murai Batu (MB), Cucak ijo (CI), Kacer, Cendet dan burung-burung lainya.
Perawatan burung Pelatuk Bawang juga tidak terlalu rumit dan hampir sama dengan perawatan burung kicau lain pada umumnya.
Perawatan harian untuk Pelatuk Bawang agar rajin bunyi:
• Pengembunan
Keluarkan Pelatuk Bawang dari dalam rumah mulai jam 05.00 pagi untuk di embunkan, dan berikan ulat hongkong (UH) sebnayak 15 ekor atau ulat kandang (UK) sebnayak satu sendok teh.
• Mandi
Pelatuk Bawang tidak perlu dimandikan setiap hari, cukup dimandikan seminggu sekali saja dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer, karena di alam bebas burung ini juga tidak suka mandi.
Setelah selesai mandi berikan jangkrik 5 ekor kemudian burung di angin-anginkan untuk mengeringkan bulu-bulunya baru dijemur.
• Penjemuran
Jemur Pelatuk Bawang setiap hari selama 1-2 jam secara rutin agar burung selalu sehat dan aktif. Setelah selesai dijemur, tempatkan Pelatuk Bawang di tempat yang teduh dan berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya.
Sama dengan burung kicau jenis lainnya, Pelatuk Bawang memerlukan vitamin tambahan selain pemberian Ekstra fooding (EF) dan voer yang di berikan setiap hari.
Berikan vitamin tambahan seminggu sekali karena sangat bermanfaat untuk menjaga kondisi Pelatuk Bawang agar tetap fit dan terhindar dari serangan penyakit, selain itu pemberian multivitamin juga dapat membuat Pelatuk Bawang menjadi lebih gacor.
• Pakan dan Ekstra fooding (EF)
Untuk pakan hariannya burung ini cukup diberikan voer dengan tambahan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, ulat hongkong (UH), dan ulat kandang (UK).
Pelatuk Bawang bisa diberikan voer halus atau voer kasar tergantung kebiasaan. Tapi karena Pelatuk Bawang suka mengotori cepuk minumnya dengan cara mencelupkan voer kedalam air minumnya, maka sebaiknya diberikan voer halus saja agar tidak bisa dibawa dan dicelupkan kedalam cepuk air minumnya.
Sedangkan untuk Ekstra fooding (EF), Pelatuk Bawang bisa diberikan Jangkrik sebanyak 5/5 pagi/sore, ulat hungkong (UH) 15/15 pagi/sore, atau jika tidak ada ulat hongkong bisa diganti dengan ulat kandang (UK) sebanyak satu sendok teh pagi/sore.
Kandang untuk Pelatuk Bawang:
Untuk kandangnya sebaiknya menggunakan kandang besi/kandang kapsul yang biasa digunakan untuk Lovebird (LB) atau menggunakan kandang dari kawat ram agar tidak hancur dipatuki, karena Pelatuk Bawang memiliki kebiasaan mematuki batang pohon dengan paruhnya yang sangat keras dan tajam untuk mencari makanan dan untuk melubangi batang pohon ketika membuat sarang.
Tempatkan sebuah batang kayu yang cukup besar didalam kandangnya sebagai tempat bertengger sekaligus untuk dipatuki seperti kebiasaannya di alam bebas yang selalu merambat dibatang-batang pohon sambil mematukinya untuk mencari makanan berupa ulat-ulat kecil yang terdapat disela-sela kulit pohon.
Perbedaan Pelatuk Bawang jantan dan betina:
Pelatuk Bawang dapat dibedakan jenis kelaminnya dari jambul yang ada dikepalanya. Untuk Pelatuk Bawang jantan memiliki jambul yang berwarna merah, sedangkan Pelatuk Bawang betina jambulnya berwarna hitam kecoklatan.
Warna bulu Pelatuk Bawang jantan terlihat lebih lebih jelas/tegas dari pada Pelatuk Bawang betina yang memiliki warna bulu lebih kusam/pudar.
Baca juga:
Perawatan Sikatan Ninon/Selendang Biru agar gacor sepanjang hari
Cara merawat Tledekan Laut agar rajin bunyi dan ngeplong
Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto
Demikian sedikit informasi tentang "Tips perawatan burung Pelatuk Bawang agar gacor untuk masteran". Untuk informasi lain seputar Pelatuk, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Perawatan Sikatan Ninon/Selendang Biru agar gacor sepanjang hari
Sikatan Ninon/Selendang Biru/Sitrun memiliki suara kicauan yang sangat merdu walaupun cenderung monoton dan volumenya tidak terlalu keras tapi enak didengarkan karena suaranya begitu jernih (kristal) dengan irama yang harmonis khas suara burung jenis Sikatan.
Burung ini cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan mudah jinak, sehingga Sikatan Ninon cepat bunyi jika kita pelihara.
Untuk membuat Sikatan Ninon/Selendang Biru/Sitrun rajin bunyi, cukup diberikan perawatan standar saja yang meliputi: Pengembunan, mandi, penjemuran, dan pemberian pakan serta Ekstra fooding (EF).
Perawatan harian untuk Sikatan Ninon:
• Pengembunan
Embunkan Sikatan Ninon/Selendang Biru setiap hari mulai jam 05.00 pagi agar burung bisa menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi untuk memancingnya agar berkicau dengan suara lantang (ngeplong).
• Mandi
Mandikan Sikatan Ninon/Selendang Biru setiap hari sekitar jam 07.00 pagi dengan disemprot menggunakan sprayer atau sediakan cepuk mandi didalam kandangnya agar burung bisa mandi sendiri semaunya.
Setelah selesai mandi, ambil cepuknya kemudian bersihkan kandangnya agar burung merasa nyaman dan selalu sehat.
Berikan jangkrik kecil sebanyak 5 ekor kemudian di angin-anginkan, biarkan burung didis sampai bulu-bulunya kering.
• Jemur
Setelah bulu-bulunya kering, baru dijemur selama kurang lebih 1 jam. Setelah selesai dijemur berikan kroto segar sebanyak satu sendok teh lalu gantang burung ditempat yang teduh.
Usahakan untuk menempatkan Sikatan Ninon/Selendang Biru ditempat yang sejuk dan dekat dengan suara gemercik air, karena jika mendengar suara gemercik air atau suara hujan burung ini akan terus berkicau tidak berhenti.
Pada sore harinya, berikan jangkrik ukuran kecil sebanyak 5 ekor, bersihkan kandangnya kemudian kerodong dan biarkan istirahat sampai pagi.
• Pakan dan Ekstra fooding (EF)
Untuk pakan utamanya berikan voer halus yang berkualitas dan mengandung protein tinggi, ganti voer setiap tiga hari sekali dengan yang baru agar tidak berjamur.
Air minumnya juga diganti setiap hari, dan seminggu sekali berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang dicampurkan pada air minumnya agar burung selalu dalam kondisi fit.
Berikan jangkrik ukuran kecil setiap hari dengan porsi 5/5 pagi/sore, kroto segar bisa diberikan seminggu 2-3 kali, ulat hongkong (UH) bisa diberikan pada saat cuaca dingin dan pada saat masa mabung untuk membantu mempercepat rontoknya bulu-bulu lama Sikatan Ninon/Selendang Biru.
Suara gemercik air dan pemberian Ekstra fooding (EF) secara teratur sangat efektif untuk membuat Sikatan Ninon/Selendang Biru rajin bunyi dengan suara ngeplong.
Tapi yang paling penting agar Sikatan Ninon/Selendang Biru rajin bunyi/gacor sepanjang hari, kondisi mentalnya harus sudah mapan dan tidak takut lagi dengan Manusia dan suasana lingkungan sekitarnya.
Baca juga:
Cara merawat Tledekan Laut agar rajin bunyi dan ngeplong
Perawatan terbaik untuk Ciblek agar gacor dan fighter
Perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi
Demikian sedikit informasi tentang "Perawatan Sikatan Ninon/Selendang Biru agar gacor sepanjang hari". Untuk informasi lain seputar Sikatan Ninon/Selendang Biru, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Cara merawat Tledekan Laut agar rajin bunyi dan ngeplong
Tledekan Laut memiliki suara kicauan yang sangat merdu walaupun cenderung monoton tapi enak didengarkan karena suaranya begitu jernih (kristal) dengan irama yang harmonis.
Tapi sayangnya tidak mudah membuat burung migrasi ini bersuara ngeplong, karena kebanyakan Tledekan Laut yang dipelihara didalam kandang lebih banyak bersuara ngeriwik.
Untuk membuat Tledekan Laut menjadi gacor dan ngeplong harus diberikan perawatan yang tepat dan konsisten, yang meliputi:
• Pengembunan
• Mandi
• Jemur
• Pakan
Perawatan harian untuk Tledekan Laut:
• Pengembunan
Embunkan Tledekan Laut setiap hari mulai jam 05.00 pagi agar burung bisa menghirup udara segar dan menikmati suasana fajar untuk memancingnya agar berkicau dengan suara lantang (ngeplong).
• Mandi
Mandikan Tledekan Gunung setiap hari sekitar jam 07.00 pagi dengan disemprot menggunakan sprayer atau sediakan cepuk mandi didalam kandangnya agar burung bisa mandi sendiri.
Setelah selesai mandi, ambil cepuknya dan sekalian kandangnya juga dibersihkan agar Tledekan Laut merasa nyaman dan selalu sehat.
Berikan jangkrik kecil sebanyak 5 ekor kemudian di angin-anginkan, biarkan burung didis sampai bulu-bulunya kering.
• Jemur
Setelah bulu-bulunya kering, kemudian jemur burung selama 1 jam. Setelah selesai dijemur berikan kroto segar sebanyak satu sendok teh kemudian gantang ditempat yang teduh.
Usahakan untuk menempatkan Tledekan Laut ditempat yang sejuk dan dekat dengan suara gemercik air, karena suara gemercik air akan memancingnya untuk berkicau.
Pada sore harinya, berikan jangkrik ukuran kecil sebanyak 5 ekor, bersihkan kandangnya kemudian kerodong dan biarkan istirahat sampai pagi.
• Pakan dan Ekstra fooding (EF)
Untuk pakan utamanya berikan voer halus yang berkualitas dan mengandung protein tinggi dan ganti voer setiap tiga hari sekali dengan yang baru agar tidak berjamur. Air minumnya juga diganti setiap hari.
Berikan jangkrik ukuran kecil setiap hari dengan porsi 5/5 pagi/sore, kroto segar bisa diberikan seminggu 2-3 kali, ulat hongkong (UH) bisa diberikan pada saat cuaca dingin dan pada saat masa mabung untuk membantu mempercepat rontoknya bulu-bulu lama Tledekan Laut.
Agar Tledekan Laut cepat ngeplong berikan Ekstra fooding (EF) tambahan seperti kecebong (anak katak), ikan-ikan kecil (ikan gupi), dan udang kecil, karena di alam bebas burung ini juga sering mengkonsumsi binatang-binatang air tersebut.
Suara gemercik air dan pemberian Ekstra fooding (EF) berupa binatang-binatang air sangat efektif untuk membuat Tledekan Laut rajin bunyi dengan suara ngeplong.
Tapi yang paling penting agar Tledekan Laut rajin bunyi/gacor dengan suara ngeplong, kondisi mental burung harus sudah mapan dan tidak takut lagi dengan suasana lingkungannya.
Baca juga:
Kelebihan dan kekurangan Cucak jenggot vs Kapas tembak
Perawatan terbaik untuk Ciblek agar gacor dan fighter
Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto
Demikian sedikit informasi tentang "Cara merawat Tledekan Laut agar rajin bunyi dan ngeplong". Untuk informasi lain seputar Tledekan Laut, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Kelebihan dan kekurangan Cucak jenggot vs Kapas tembak
Cucak jenggot (CJ) dan Kapas tembak (KT) memiliki kemiripan dari penampilan fisik sampai pada karakter suaranya. Keduanya juga sama-sama cocok dijadikan sebagai burung masteran untuk melengkapi materi lagu burung-burung lain seperti Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI), dan lainnya.
Tapi jika dibandingkan, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dari sisi mental maupun dari karakter suara kicauannya.
Kelebihan Cucak jenggot (CJ):
• Pada umumnya suara besetan dan tembakan Cucak jenggot lebih mudah direkam atau ditirukan dengan cepat oleh burung-burung lain yang dimaster.
Sedangkan suara Kapas tembak, cenderung lebih susah ditirukan dan membutuhkan waktu lebih lama bagi burung-burung yang dimaster untuk dapat merekamnya.
• Selain itu, karakter suara Cucak jenggot juga lebih tajam dengan irama naik turun yang lebih harmonis (nglagu). Walaupun ada juga Cucak jenggot yang memiliki irama lagu yang kurang bagus (fals).
• Kelebihan lain dari Cucak jenggot yaitu dapat menirukan suara Kapas tembak, sedangkan Kapas tembak tidak dapat menirukan suara dari Cucak jenggot.
• Suara besetan Cucak jenggot yang kasar akan terdengar enak dan terkesan sangar ketika dibawakan burung lain terutama Murai Batu (MB) yang memiliki karakter suara kasar.
• Suara tembakan Cucak jenggot memiliki kemiripan dengan suara Lovebird (LB), yaitu memiliki intonasi yang sangat jelas. Jadi, suara Cucak jenggot akan lebih mudah dan lebih jelas ketika ditirukan oleh burung-burung jenis lain.
Kelebihan Kapas tembak (KT):
• Kapas tembak cenderung lebih rajin berkicau jika dibanding Cucak jenggot.
• Kapas tembak memiliki mental yang lebih kuat dibandingkan dengan Cucak jenggot. Karena jika keduanya ditrek biasanya Kapas tembak akan lebih dominan dan suara tembakannya dapat membuat Cucak jenggot terdiam.
• Suara tembakan Kapas tembak cenderung lebih panjang dengan speed yang lebih rapat dibanding suara tembakan Cucak jenggot.
Jadi intinya, kedua burung tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan. Tidak ada yang lebih bagus atau yang lebih jelek karena semua tergantung dari selera masing-masing Kicau Mania.
Baca juga:
Ciri-ciri perbedaan Cucak jenggot dan Kapas tembak
Cucak jenggot masteran terbaik untuk burung lomba
Cara merawat Kapas Tembak agar gacor dan buka ekor
Demikian sedikit informasi tentang "Kelebihan dan kekurangan Cucak jenggot vs Kapas tembak". Untuk informasi lain seputar Cucak jenggot dan Kapas tembak, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)
Cucak ijo (CI) sampai saat ini masih menjadi burung favorit bagi para Kicau Mania. Lomba burung kicau kelas Cucak ijo (CI) juga masih ramai digelar hampir disemua daerah.
Kualitas Cucak ijo (CI) memang tidak diragukan lagi, dari segi suara, gaya tarung, sampai pada variasi kicauannya yang mewah memang pantas membuat burung ini menjadi primadona setelah Murai Batu (MB) dan tetap bertahan diantara burung-burung kicau jenis lainnya yang kini mulai sepi peminat.
Harga Cucak ijo (CI) juga masih tetap stabil dibandingkan harga burung-burung lain yang mulai anjlok. Stabilnya harga dan popularitas Cucak ijo (CI) disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:
• Kualitas dari Cucak ijo (CI) itu sendiri yang membuat banyak orang menyukainya.
• Pengaruh dari event-event lomba burung kicau dari tingkat Latber sampai lomba tingkat Nasional yang masih banyak membuka kelas untuk Cucak ijo (CI).
• Sulitnya menangkarkan Cucak ijo (CI) yang menyebabkan stok Cucak ijo (CI) dipasaran menjadi terbatas karena hanya mengandalkan pasokan dari alam yang populasinya semakin menipis.
Karena terbatasnya stok Cucak ijo (CI) dipasaran tersebut yang menyebabkan harganya tetap stabil.
Berbeda dengan burung-burung kicau jenis lainnya yang harganya cenderung menurun seperti Kacer, Kenari, Lovebird (LB), Jalak suren dan lainnya yang mudah ditangkarkan.
Karena banyaknya peternak yang berhasil menangkarkan burung-burung tersebut sehingga menyebabkan stok dipasaran melimpah karena dipasok dari peternakan dan dari hasil tangkapan dari alam.
Karena stok yang melimpah tersebut, akhirnya menyebabkan harganya menjadi anjlok karena adanya persaingan harga agar burung cepat laku.
Sebelum kita memelihara Cucak ijo (CI), tidak ada salahnya jika kita mengenal karakter dari burung cerdas ini agar kita dapat memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan karakternya.
• Cucak ijo (CI) adalah burung semi fighter
Cucak ijo (CI) bukan merupakan petarung murni, sifat fighternya akan muncul pada kondisi tertentu dimana kondisi birahi dan emosinya berada pada tingkat ideal sehingga secara naluri burung ini akan lebih agresif dalam menjaga wilayah teritorialnya.
• Cucak ijo (CI) takut dengan suasana gelap
Cucak ijo (CI) tidak suka dengan kegelapan dan akan panik jika berada pada suasana yang gelap. Dalam merawat Cucak ijo (CI), sebisa mungkin hindari menempatkannya pada ruangan yang gelap, apalagi membawanya pada malam hari karena akan mengakibatkan burung ini panik dan glabrakan yang dapat menyebabkannya menjadi stress.
• Sangat cerdas tapi mudah lupa
Cucak ijo (CI) memiliki kecerdasan yang luar biasa karena dapat menirukan suara-suara burung lain bahkan suara-suara lain yang didengarnya dengan sangat cepat.
Cucak ijo (CI) sangat mudah di master, tapi burung ini juga memiliki kelemahan yaitu jika dalam waktu yang cukup lama tidak pernah mendengar suara-suara isian yang sudah direkamnya, maka suara-suara isian yang sudah ada dalam memorinya tersebut akan dilupakannya.
• Mudah jinak dan cepat gacor
Cucak ijo (CI) memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat baik, karena itulah burung ini mudah jinak dan cepat gacor.
Baca juga:
Cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI)
Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba
Demikian sedikit informasi tentang "Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)". Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto agar rajin bunyi
Belakangan ini Tengkek Buto mulai banyak dipelihara oleh para Kicau Mania, meskipun sebetulnya suaranya tidak semerdu burung-burung kicauan lain pada umumnya.
Suara Tengkek Buto cenderung monoton dan hanya memiliki suara ngekek/tembakan rapat saja yang sama sekali tidak enak untuk didengarkan. Tapi justru suara tembakan rapat tersebut yang menjadikan Tengkek Buto populer dan banyak dipelihara karena tujuannya memang hanya untuk masteran burung-burung lomba seperti Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI), dan lainnya.
Tengkek Buto merupakan burung pemakan serangga, ikan-ikan kecil, katak kecil, dan binatang-binatang kecil lainnya, sehingga dalam perawatannya sebisa mungkin harus mengikuti kebiasaannya di alam bebas agar Tengkek Buto yang kita pelihara tersebut selalu sehat dan tercukupi kebutuhan nutrisinya.
Jika Tengkek Buto dalam kondisi sehat, pasti akan rajin bunyi dan bisa dijadikan masteran/guru vokal untuk burung-burung gacoan kita.
Agar Tengkek Buto bisa jinak dan lebih cepat gacor sebaiknya kita memeliharanya dari anakan/lolohan agar kelak lebih jinak dan cepat gacor.
Perawatan harian untuk anakan Tengkek Buto:
• Tengkek Buto yang dipelihara dari lolohan sebaiknya mulai dibiasakan untuk makan voer dengan cara melolohkan Ekstra fooding (EF) yang dicampur dengan voer basah.
• Berikan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, belalang, ulat hongkong (UH), ikan-ikan kecil, udang, kecebong, katak kecil dan lainnya agar anakan Tengkek Buto dapat bertahan hidup dan mempercepat pertumbuhannya.
• Lakukan pemasteran dengan Mp3 suara Tengkek Buto yang ngekek panjang agar anakan Tengkek Buto yang kita pelihara tersebut juga dapat bersuara ngekek dengan durasi panjang menirukan suara masterannya.
• Mandikan anakan Tengkek Buto setiap hari dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau dibiasakan untuk mandi di bak keramba agar burung selalu sehat, serta memiliki bulu yang bersih dan mulus.
• Setelah dimandikan, angin-anginkan terlebih dulu agar bulu-bulunya kering baru dijemur secukupnya. Penjemuran sangat penting dilakukan setiap hari agar Tengkek Buto selalu sehat dan aktif.
• Setelah selesai dijemur, gantang anakan Tengkek Buto ditempat yang ramai lalu-lalang Manusia dan kendaraan agar burung terbiasa dengan keramaian dan berani berkicau walaupun ada banyak orang disekitarnya.
Lakukan perawatan tersebut secara konsisten agar anakan Tengkek Buto selalu sehat, cepat besar, dan rajin bunyi.
Baca juga:
Perawatan yang tepat untuk Poksay Jambul Sumatera agar rajin bunyi
Cara melatih burung Beo agar bisa bicara
Perawatan burung Cililin agar sehat dan rajin bunyi/gacor
Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Tengkek, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Tips dan trik untuk menjodohkan Pleci dengan efektif
Untuk menjodohkan Pleci memang memerlukan trik-trik tertentu, dan yang paling penting adalah sabar dan telaten untuk dapat memasangkan Pleci jantan dan Pleci betina agar bisa berjodoh dan akhirnya dapat berkembang biak.
Berikut ini adalah tahapan dalam menjodohkan Pleci:
• Siapkan calon indukan Pleci jantan dan betina dewasa yang sudah siap kawin, dan pastikan jika kedua calon indukan tersebut benar-benar berjenis kelamin jantan dan betina.
• Gantang keduanya dengan jarak berdekatan dalam kandang terpisah.
• Ketika terlihat sudah mulai ada kecocokan, coba jauhkan kandang kedua calon indukan Pleci tersebut agar tidak bisa saling melihat, tapi masih bisa mendengar suaranya.
• Jika kedua calon indukan Pleci ada kecocokan, biasanya keduanya akan saling memanggil dengan saling sahut-sahutan.
• Saat Pleci dijemur, tetap jejerkan rapat kandang kedua Pleci yang sedang dalam proses perjodohan tersebut.
• Selama masa perjodohan, usahakan selalu diberikan pakan yang berprotein tinggi seperti kroto untuk memicu birahi keduanya.
• Ketika kedua calon indukan Pleci terlihat sudah cocok, keduanya bisa mulai disatukan dalam satu kandang. Penyatuan kedua calon indukan Pleci tersebut dalam satu kandang bisa dilakukan selama 3 hingga 6 hari untuk masa percobaan.
• Perhatikan keduanya apakah benar-benar sudah cocok atau justru malah berkelahi. Jika keduanya ternyata saling menyerang, coba pisahkan lagi selama beberapa hari.
• Tapi jika selama disatukan keduanya sudah terlihat cocok dan berjodoh, yang ditandai kedua calon indukan Pleci tersebut sudah mulai mencari bahan untuk membuat sarang (ngunjal), maka mulai perbanyak pemberian pakan hewani seperti kroto dan ulat hongkong (UH) untuk mendongkrak birahi keduanya agar proses reproduksinya dapat berlangsung lebih cepat.
Baca juga:
Pleci dada kuning (Dakun) vs Pleci dada putih (Daput)
Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor
Perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi
Demikian sedikit informasi tentang tips dan trik untuk menjodohkan Pleci dengan efektif. Untuk informasi lain seputar Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Ciri-ciri perbedaan antara Decu jantan dan Decu betina
Untuk membedakan jenis kelamin burung Decu sebetulnya cukup mudah karena antara burung jantan dan burung betina memiliki perbedaan fisik yang sangat mencolok.
Jadi, jika kita berniat membeli burung Decu, tidak perlu kuatir akan salah pilih. Dan berikut ini beberapa ciri-ciri perbedaan Decu jantan dan betina yang bisa dijadikan panduan sebelum kita memeliharanya.
Ciri-ciri Decu jantan:
• Warna bulu tubuh Decu jantan didominasi warna hitam pekat dengan kombinasi warna putih pada strip dibagian sayapnya dan dibagian bawah perutnya sampai bawah ekor mirip dengan Kacer tretes, karena itu Decu sering disebut sebagai Kacer mini.
• Postur tubuh Decu jantan lebih besar dan panjang, berdiri lebih tegak, dan terlihat lebih gagah.
• Bentuk kepala besar.
• Suara kicauan Decu jantan terdengar nyaring dengan banyak variasi.
Ciri-ciri Decu betina:
• Warna bulu tubuhnya didominasi warna coklat dengan perpaduan warna putih dibagian bawah perutnya.
• Postur tubuh Decu betina lebih kecil dan pendek (bulat/buntet).
• Suara kicauannya monoton dengan volume yang kecil.
Ciri paling mencolok dari Decu jantan dan Decu betina terdapat pada warna bulu tubuhnya yang sangat jelas berbeda. Decu jantan memiliki warna bulu tubuh yang didominasi warna hitam mengkilap, sedangkan Decu betina memilki warna bulu tubuh yang didominasi warna coklat.
Baca juga:
Perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi
Ciri-ciri perbedaan burung Parkit jantan dan betina paling akurat
Ciri-ciri perbedaan Anis Merah (AM) jantan dan betina
Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan antara Decu jantan dan Decu betina. Untuk informasi lain seputar Decu, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih