Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap: Search results for pleci Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
Showing posts sorted by date for query pleci. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query pleci. Sort by relevance Show all posts

Tips dan trik untuk menjodohkan Pleci dengan efektif

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Untuk menjodohkan Pleci memang memerlukan trik-trik tertentu, dan yang paling penting adalah sabar dan telaten untuk dapat memasangkan Pleci jantan dan Pleci betina agar bisa berjodoh dan akhirnya dapat berkembang biak.

Berikut ini adalah tahapan dalam menjodohkan Pleci:

• Siapkan calon indukan Pleci jantan dan betina dewasa yang sudah siap kawin, dan pastikan jika kedua calon indukan tersebut benar-benar berjenis kelamin jantan dan betina.

• Gantang keduanya dengan jarak berdekatan dalam kandang terpisah.

• Ketika terlihat sudah mulai ada kecocokan, coba jauhkan kandang kedua calon indukan Pleci tersebut agar tidak bisa saling melihat, tapi masih bisa mendengar suaranya.

• Jika kedua calon indukan Pleci ada kecocokan, biasanya keduanya akan saling memanggil dengan saling sahut-sahutan.

• Saat Pleci dijemur, tetap jejerkan rapat kandang kedua Pleci yang sedang dalam proses perjodohan tersebut.

• Selama masa perjodohan, usahakan selalu diberikan pakan yang berprotein tinggi seperti kroto untuk memicu birahi keduanya.

• Ketika kedua calon indukan Pleci terlihat sudah cocok, keduanya bisa mulai disatukan dalam satu kandang. Penyatuan kedua calon indukan Pleci tersebut dalam satu kandang bisa dilakukan selama 3 hingga 6 hari untuk masa percobaan.

• Perhatikan keduanya apakah benar-benar sudah cocok atau justru malah berkelahi. Jika keduanya ternyata saling menyerang, coba pisahkan lagi selama beberapa hari.

• Tapi jika selama disatukan keduanya sudah terlihat cocok dan berjodoh, yang ditandai kedua calon indukan Pleci tersebut sudah mulai mencari bahan untuk membuat sarang (ngunjal), maka mulai perbanyak pemberian pakan hewani seperti kroto dan ulat hongkong (UH) untuk mendongkrak birahi keduanya agar proses reproduksinya dapat berlangsung lebih cepat.

Baca juga:

Pleci dada kuning (Dakun) vs Pleci dada putih (Daput)

Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor

Perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang tips dan trik untuk menjodohkan Pleci dengan efektif. Untuk informasi lain seputar Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pleci jantan dan betina

Pleci dada kuning (Dakun) vs Pleci dada putih (Daput)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Ada cukup banyak jenis Pleci/Burung kaca mata yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, dan semuanya memiliki ciri fisik serta karakter masing-masing sesuai daerah asalanya.

Tapi yang paling dikenal dan banyak diminati oleh para Pleci Mania adalah Pleci dada kuning (dakun) dan Pleci dada putih (daput). Kedua jenis Pleci tersebut diyakini memiliki kualitas yang lebih baik dibanding Pleci jenis lainnya.

Tapi yang paling unggul dan banyak diminati dari kedua jenis Pleci tersebut adalah Pleci dada kuning (dakun), sehingga menyebabkan populasi Pleci dada kuning (dakun) sekarang ini mulai sulit ditemukan di alam bebas karena maraknya penangkapan secara besar-besaran tanpa di imbangi dengan usaha untuk menangkarkan burung ini dan membuat keberadaannya di alam bebas semakin langka dan bahkan terancam punah.

Harga Pleci dada kuning (dakun) sekarang ini juga semakin mahal dengan semakin sulitnya menemukan bahan/bakalan burung ini dipasaran. Harga Pleci dada kuning (dakun) juga lebih mahal dibanding Pleci dada putih (daput) dan Pleci jenis lainnya.

Jika dibandingkan, kedua jenis Pleci tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tapi meskipun kurang diminati, Pleci dada putih (daput) juga dapat menyaingi kualitas Pleci dada kuning (dakun) jika mendapatkan perawatan yang tepat.

Kelebihan Pleci dada kuning (dakun):

• Suara kicauan lebih bervariasi, dan lebih mudah dimaster dengan berbagai macam suara isian.

• Lebih mudah gacor dan lebih cepat buka paruh.

• Suara lebih kristal.

• Memiliki mental fighter yang kuat.

• Memiliki banyak penggemar dan harga jualnya juga lebih tinggi.

Kekurangan Pleci dada kuning (dakun):

• Rata-rata Pleci dada kuning (dakun) sulit untuk bisa benar-benar jinak.

• Warna bulunya kurang menarik, karena hanya memiliki satu warna saja.

• Harganya relatif lebih mahal, baik yang masih bahan ataupun yang sudah jadi (gacor).

• Sulit ditemui dipasaran, apalagi untuk bahan/bakalan Pleci dada kuning (dakun) lokal.

Kelebihan Pleci dada putih (daput):

• Suara kicauannya lebih lantang dan cenderung ngebass.

• Warna bulu lebih menarik dan lebih enak dipandang karena memiliki perpaduan dua warna, yaitu putih dan kuning.

• Postur tubuhnya sedikit lebih besar sehingga terlihat lebih gagah.

• Gaya tarung saat di lapangan lebih bagus.

• Lebih mudah jinak dan cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.

• Lebih mudah di tangkarkan.

• Harganya lebih murah dibanding Pleci dada kuning (dakun).

• Stok dipasaran masih cukup banyak karena populasinya di alam bebas masih cukup banyak.

Kekurangan Pleci dada putih (daput):

• Mentalnya kurang kuat.

• Suara kicauannya cenderung monoton.

• Sulit untuk merekam suara masteran.

• Tidak mudah membuat Pleci dada putih (daput) untuk gacor, karena memerlukan waktu yang cukup lama, apalagi untuk membuatnya buka paruh.

Jika dibandingkan secara keseluruhan sebetulnya Pleci dada putih (daput) memiliki lebih banyak kelebihan, tapi Pleci dada kuning (dakun) memiliki dua point penting yang membuatnya lebih diminati, yaitu memiliki mental fighter yang tangguh dan mudah merekam suara-suara masteran sehingga variasi kicauannya lebih banyak.

Maka tidak heran jika Pleci dada kuning (dakun) lebih mendominasi arena lomba burung kicau dan sering menjadi juara.

Tapi bukan berarti Pleci dada putih (daput) kalah mutlak dengan Pleci dada kuning (dakun), karena tidak sedikit Pleci dada putih (daput) yang bisa berprestasi di arena lomba burung kicau.

Pleci dada putih (daput) juga bisa menyaingi kualitas Pleci dada kuning (dakun) asal kita jeli dalam memilih bahan yang prospek lapangan dan juga dapat memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan karakternya.

Baca juga:

Perawatan tepat agar Pleci buka paruh

Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor

Tips memilih bahan Pleci yang prospek

Demikian sedikit informasi tentang Pleci dada kuning (Dakun) vs Pleci dada putih (Daput). Untuk informasi lain seputar Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pleci daput vs Pleci dakun

Cara menghilangkan kebiasaan salto pada Cendet/Pentet

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Perilaku negatif Cendet/Pentet yang sering muncul adalah perilaku miyik dan salto. Perilaku negatif tersebut tentu saja akan mempengaruhi performa Cendet, apalagi untuk Cendet lapangan.

Cendet/Pentet yang salto akan mengurangi keistimewaannya, terutama di arena lomba karena akan mengurangi point penilaian juri.

Jadi, jika tujuan kita memelihara Cendet/Pentet adalah untuk dilombakan, maka sebisa mungkin perilaku negatif tersebut harus dihilangkan atau diminimalisir.

Perilaku salto pada Cendet/Pentet menunjukkan bahwa Cendet tersebut sedang bermasalah, terutama dengan mentalnya.

Cendet/Pentet salto adalah indikasi bahwa Cendet tersebut merasa tidak nyaman di lingkungannya, bisa karena mengalami tekanan mental atau karena hal lainnya.

Tapi ada juga Cendet/Pentet yang memang memiliki kebiasaan salto sejak kecil, jadi walaupun dalam kondisi nyaman, Cendet tersebut akan tetap melakukan salto karena sudah menjadi kebiasaan. Tapi perlu untuk diketahui, bahwa cara salto Cendet karena karakter dan cara salto Cendet karena mentalnya tertekan, cenderung berbeda.

Cara salto Cendet/Pentet yang sudah karakter biasanya terlihat sangat mahir, berbeda dengan cara salto Cendet karena merasa tidak nyaman/tertekan, biasanya cara saltonya tidak terarah alias grabyakan atau asal jumpalitan saja karena perilaku salto tersebut adalah pelampiasan dari rasa tertekan dan dalam kondisi ruangan terbatas sehingga seringkali menyebabkan bulu ekornya menjadi patah atau rusak dan luka-luka pada bagian atas paruh (ngeruji).

Perilaku salto pada Cendet/Pentet bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:

• Kalah mental/trauma

Penyebabnya bisa karena kalah saat ditrek dengan Cendet lain, kandangnya jatuh, atau karena pindah sangkar.  Cendet yang mengalami hal-hal tersebut biasanya akan berperilaku grabyakan sambil salto tidak karuan terutama kalau didekati.

Cendet/Pentet dalam kondisi ini biasanya tidak akan mau bunyi dengan rajin dan bahkan bisa diam seribu bahasa sekalipun digoda. Lebih parah lagi, Cendet tersebut biasanya tampak nyekukruk, bulu mengembang, dan tidak aktif tapi masih saja salto ketika didekati.

Solusinya dengan mengasingkan Cendet tersebut dari keberadaan Cendet lain dan juga burung-burung lain yang gacor. Jor pemberian Ekstra fooding (EF), kurangi mandi dan durasi penjemuran di maksimalkan, tujuannya agar stamina Cendet kembali pulih, dan untuk mendongkrak tingkat birahi dan emosinya agar kembali stabil.

• Takut terhadap sesuatu

Cendet/Pentet salto juga bisa disebabkan karena takut dengan sesuatu, misalnya:
Takut ketika ada mobil atau motor yamg lewat didekat kandangnya, takut dengan orang yang memakai topi dan lainnya.

Cendet/Pentet yang salto karena takut terhadap benda-benda tersebut, biasanya hanya akan melakukan salto ketika melihat benda atau sesuatu yang ditakutinya. Berbeda dengan Cendet yang salto karena karakter yang akan sering salto walaupun tidak ada pemicunya.

• Meniru gerakan salto burung lain

Jika Cendet/Pentet berperilaku salto disebabkan karena meniru perilaku salto dari burung lain disekitarnya, maka penangananya adalah dengan cara segera menjauhkan atau menghindarkan Cendet tersebut dari burung-burung lain disekitarnya yang memiliki kebiasaan salto seperti misalnya: Pleci, Gelatik, Sirtu, dan burung-burung lainnya yang suka salto agar tidak menjadi kebiasaan pada Cendet. Sebab kalau terus dibiarkan maka perilaku salto tersebut akan menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan.

Kalau burung-burung yang memiliki kebiasaan salto tersebut adalah burung-burung yang kita gunakan sebagai burung masteran untuk Cendet, sebaiknya atur penempatanny agar tidak terlihat oleh Cendet.

Kondisikan agar Cendet tidak melihat burung-burung tersebut tapi tetap bisa mendengar suaranya dengan intonasi yang jelas. Caranya dengan menggunakan sekat atau dikerodong setiap harinya (full kerodong).

• Tidak nyaman dengan kandangnya

Jika perilaku salto pada Cendet/Pentet disebabkan karena burung merasa tidak nyaman dengan kandangnya, maka yang harus di atur adalah mengondisikan kandang dan aksesorisnya agar Cendet merasa nyaman dengan suasana kandangnya. Karena kalau terus dibiarkan, maka perilaku salto tersebut akan menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan.

Tapi kalau perilaku salto tersebut sudah terlanjur menjadi kebiasaan, maka solusinya adalah dengan melakukan beberapa threatment berikut ini:

- Merubah posisi tangkringan menjadi bersilang atau menjadi sejajar disesuaikan dengan kondisi. Bisa juga dengan meninggikan posisi tangkringan atas untuk mempersempit ruang gerak Cendet untuk salto.

- Mengganti kandang hariannya dengan kandang bulat yang biasa digunakan untuk Murai Batu (MB) atau mengganti kandangnya dengan ukuran yang lebih besar agar Cendet dapat bergerak lebih leluasa.

- Menutup bagian atas kandang bagian dalam dengan mika atau kardus yang permukaanya licin agar Cendet tidak dapat mencengkeram jeruji bagian atas kandang untuk melakukan salto.

- Memasang beberapa tali karet pada bagian atas kandang sebagai jebakan agar Cendet tidak berani melompat ke atas untuk melakukan gerakan salto.

• Merasa tertekan/terancam

Jika Cendet/Pentet salto karena merasa tidak nyaman dengan lingkungannya karena merasa terancam atau karena merasa terintimidasi, maka yang harus kita lakukan adalah menjauhkan hal-hal yang menyebabkan Cendet tersebut merasa tidak nyaman sehingga melampiaskannya dengan cara salto.

Kondisi tidak nyaman tersebut bisa disebabkan karena adanya predator seperti kucing atau tikus dan juga karena adanya Cendet lain yang gacor sehingga menyebabkan Cendet tersebut merasa tertekan dan gelisah.

Karena terbatasnya ruang gerak untuk melarikan diri, atau untuk melampiaskan emosinya karena terhalang jeruji sangkar, mengakibatkan Cendet/Pentet tersebut melampiaskannya dengan cara salto sebagai ungkapan dari perasaan frustasinya.

Jika hal ini dibiarkan terus-menerus maka akan menyebabkan perilaku salto tersebut menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan dan juga akan mengakibatkan mental Cendet tersebut menjadi rusak karena merasa tertekan setiap harinya.

Solusinya tentu harus menjauhkan Cendet tersebut dari hal-hal yang membuatnya tertekan tersebut dan mengondisikan lingkungan disekitar kandangnya menjadi senyaman mungkin untuk Cendet.

Cara lainnya dengan full kerodong agar Cendet/Pentet tersebut merasa lebih aman karena tidak dapat melihat kondisi lingkungan sekitarnya yang tidak kondusif.

• Over birahi (OB)

Jika ada indikasi Cendet/Pentet tersebut Over Birahi (OB) maka penanganannya adalah dengan mengurangi porsi Ekstra fooding (EF) untuk settingan hariannya, terutama untuk pemberian kroto dan ulat hongkong (UH), karena kedua jenis Ekstra fooding (EF) tersebut sangat berpotensi manaikkan birahi Cendet jika porsi pemberiannya tidak tepat atau berlebihan.

Umbar Cendet/Pentet agar bisa lebih leluasa bergerak. Pengumbaran sangat bermanfaat untuk melatih stamina Cendet dan juga untuk mengurangi birahi Cendet yang berlebihan. Manfaat lain dari pengumbaran adalah sebagai sarana refreshing untuk Cendet agar tidak stres karena terlalu lama berada dikandang harian yang sempit.

Terapi kandang umbaran juga cukup efektif untuk menghilangkan perilaku salto pada Cendet. Caranya dengan mempatkan Cendet selama satu bulan full dikandang umbaran dan melakukan semua aktifitas hariannya dikandang umbran tersebut agar Cendet lupa pada suasana kandang hariannya dan juga lupa pada kebiasaannya melakukan salto.

Tapi pada saat melakukan terapi dikandang umbaran, tetap lakukan interaksi setiap hari dengan Cendet agar tidak menjadi terlalu giras nantinya.

Baca juga:

Solusi untuk mengatasi Cendet/Pentet macet bunyi

Ciri-ciri khusus Cendet/Pentet asli Madura

Manfaat terapi sauna untuk mendongkrak mental fighter Cendet/Pentet

Demikian sedikit informasi tentang cara menghilangkan kebiasaan salto pada Cendet/Pentet. Untuk informasi lain seputar Cendet/Pentet, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cendet/Pentet

Perawatan sederhana untuk Cucak kombo/Kecial kombo agar cepat bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak kombo/Kecial kombo merupakan salah satu jenis burung penghisap madu. Jika sudah gacor, burung ini dapat berkicau dengan suara tembakan-tembakan rapat dan ropelan khasnya yang sangat cocok digunakan sebagai burung masteran.

Tapi untuk mendapatkan Cucak kombo yang sudah jadi (gacor), kita harus mengeluarkan uang lebih banyak karena harga Cucak kombo yang sudah jadi (gacor) memang cukup mahal.

Alternatifntya, kita bisa membeli Cucak kombo bahan/bakalan karena harganya lebih terjangkau. Tapi untuk merawat Cucak kombo dari bakalan sampai menjadi gacor diperlukan waktu yang cukup lama, dan sebelum kita membelinya pastikan dulu kalau Cucak kombo tersebut berjenis kelamin jantan agar nantinya bisa rajin bunyi dengan kicauan bervariasi.

Berikut ini perawatan harian untuk Cucak kombo bahan/bakalan agar rajin bunyi:

Penempatan

Setelah kita sudah mendapatkan bahan Cucak kombo/Kecial kombo, pertama letakkan kandangnya di tempat yang tenang dengan dikerodong selama beberapa hari agar burung beradaptasi dengan kandang dan lingkungan barunya terlebih dulu.

Berikan pakan berupa kroto, dan sediakan juga air gula serta air putih biasa dalam cepuk terpisah.

• Pengembunan

Setelah masa adaptasi selama beberapa hari, Cucak kombo bisa mulai kita embunkan pada pagi hari sekitar jam 05.00.

• Mandi

Setelah jam 07.00 pagi burung bisa dimandikan dengan disemprot halus menggunakan sprayer. Sebelum dimandikan, semua cepuk didalam kandangnya dikeluarkan dulu agar tidak terkena semprotan air.

Setelah selesai, masukkan kembali cepuk air putih dan cepuk air gula. Jangan lupa, kandangnya juga harus rutin dibersihkan setiap hari agar Cucak kombo merasa nyaman dan terhindar dari segala penyakit.

• Jemur

Setelah selesai dimandikan, kemudian jemur Cucak kombo selam 1-2 jam. Lakukan penjemuran secara rutin setiap hari agar Cucak kombo selalu sehat dan aktif.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Setelah selesai dijemur, gantang Cucak kombo ditempat yang tenang dan teduh. Ganti air gula dan air minumnya dengan yang baru. Air gula juga bisa diganti dengan madu, susu kental manis, atau nektar buatan yang banyak dijual di kios-kios pakan burung.

Berikan juga gula pasir halus dalam cepuk terpisah, dan terakhir berikan kroto juga dalam cepuk terpisah. Jadi, didalam kandang Cucak kombo kita sediakan 4 cepuk dengan isi yang berbeda, yaitu cepuk berisi air putih, cepuk berisi nektar/air gula/susu, cepuk berisi gula pasir, dan cepuk berisi Ekstra fooding (EF).

• Pemasteran

Untuk kesehariannya, tempel Cucak kombo dengan burung-burung lain yang gacor seperti Ciblek, Kolibri, Gelatik, Lovebird, Kenari, dan lainnya sesuai keinginan kita dengan jarak penempatan yang tidak terlalu dekat.

Burung-burung lain yang gacor tersebut, selain berfungsi sebagai masteran juga berfungsi untuk memancing Cucak kombo bakalan agar ikut berkicau menyahuti.

Lakukan perawatan sederhana tersebut secara konsisten agar Cucak Kombo cepat bunyi dengan suara tembakan dan ropelan khasnya.

Baca juga:

Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor

Cara membuat nektar bernutrisi untuk Kolibri

Settingan harian Kolibri Ninja (Konin) agar gacor dan ngobra

Demikian sedikit informasi tentang perawatan sederhana untuk Cucak kombo/Kecial kombo agar cepat bunyi. Untuk informasi lain seputar Cucak kombo, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak kombo/Kecial kombo

Tips memilih bahan Pleci yang prospek

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Pleci adalah burung yang istimewa, karena walaupun ukuran tubuhnya kecil, tapi burung ini cukup cerdas untuk menirukan suara-suara burung lain dengan cepat dan fasih hanya dengan mendengar suaranya dalam beberapa hari saja.

Maka tidak heran jika burung mungil ini memiliki banyak penggemar fanatik yang biasa disebut PLEMAN (Pleci Mania). Walaupun pamor Pleci saat ini sedang redup, tapi para Pleman tetap setia merawat Pleci dengan sepenuh hati meskipun sepi gantangan.

Walaupun tidak seramai masa jayanya, tapi Pleci tetap masih banyak dicari, terutama untuk bahan ombyokannya yang sekarang ini sudah jarang ditemui di pasar-pasar burung.

Untuk memilih Pleci yang prospek, terutama dalam kandang ombyokan memang tidak mudah, butuh kejelian dalam memilihnya.

Dan berikut ini adalah beberapa cara dalam memilih bahan Pleci ombyokan yang prospek, agar nantinya Pleci ombyokan yang kita beli tersebut dapat membanggakan kita.

• Harus berkelamin jantan

Ciri-ciri Pleci jantan antara lain:
- Postur tubuh lebih panjang.
- Bentuk kepala lebih besar.
- Ekor lebih panjang dan ujungnya berbentuk huruf "V".
- Warna bulunya lebih cerah dan bersih.
- Pen dubur lebih panjang dan ditumbuhi bulu.
- Lingkar mata/kaca matanya lebih tebal dan putih bersih.
- Matanya lebih besar dan terlihat melotot.
- Pleci jantan juga memiliki nada "call" yang lebih keras daripada Pleci betina.
- Perilakunya lebih lincah dan agresif.

• Pilih yang usianya masih muda

Sebaiknya pilihlah Pleci yang masih muda karena lebih mudah dibentuk dan masih bisa di master dengan suara-suara yang kita inginkan.

Selain itu, Pleci yang masih muda juga tidak gampang stres sehingga lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan juga akan lebih cepat gacor.

• Pilih Pleci yang memiliki katuranggan bagus

- Pilih Pleci yang memiliki postur tubuh tubuh proporsional atau serasi antara tubuh, kaki, leher, serta ekor harus serasi.

- Pilih Pleci yang memiliki kaki jenjang/jingkring dengan jari-jari kaki yang panjang dan cengkeraman yang kuat. Hal ini menandakan Pleci memiliki power yang kuat dan gaya main yang bagus.

- Pilih Pleci dengan bentuk kepala besar dan cepak dengan dahi menonjol ke depan. Ciri tersebut menandakan bahwa Pleci memiliki kecerdasan yang bagus dan juga mental tarung yang tangguh.

- Pilih Pleci yang memiliki mata besar dan melotot, karena Pleci dengan ciri tersebut memiliki mental fighter yang bagus.

- Untuk mendapatkan power suara yang bagus, pilihlah Pleci yang memiliki paruh tebal, besar, dengan pangkal paruh yang lebar.

- Pleci yang prospek juga dapat dilihat dari bentuk lehernya yang padat dan panjang serta bentuk dada yang bidang.

- Pilih Pleci yang memiliki ekor panjang dan rapi dengan bulu-bulu tubuhnya juga rapi dan mengkilap dengan warna cerah dan kontras.

Baca juga:

Buah-buahan yang bagus untuk membuat Pleci lebih gacor

Cara pemasteran yang paling efektif untuk Pleci

Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor

Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Pleci serta manfaatnya

Demikian sedikit informasi tentang tips memilih bahan Pleci yang prospek. Untuk informasi lain seputar burung Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pleci Ombyokan

Buah-buahan yang bagus untuk membuat Pleci lebih gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Pakan alami Pleci di alam bebas adalah buah-buahan, serangga-serangga kecil, dan binatang-binatang kecil lainnya. Dan ketika kita pelihara, maka rata-rata pakan utamanya diganti dengan voer untuk mempermudah perawatan hariannya.

Tapi jika hanya diberikan pakan berupa voer saja, tentunya Pleci akan kekurangan nutrisi dan akan mengakibatkan suaranya menjadi kurang jernih dan kurang gacor. Selain itu, jika hanya diberikan pakan berupa voer saja, maka lama-kelamaan warna bulunya akan menjadi kusam.

Karena itu, selain diberikan voer sebagai pakan utamanya, Pleci juga harus diberikan Ekstra fooding (EF) seperti kroto, jangkrik, ulat kandang, dan juga ulat hongkong (UH) untuk menambah stamina dan mendongkrak birahi Pleci sehingga lebih gacor dan mau buka paruh.

Selain voer dan Ekstra fooding (EF), Pleci juga harus diberikan buah-buahan dengan menu yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan vitaminnya. Dengan diberikan buah-buahan yang bervariasi secara rutin, maka Pleci akan menjadi lebih sehat dengan suara lebih jernih dan warna bulunya juga akan tetap cerah walaupun dipelihara lama.

Berikut ini adalah buah-buahan yang bagus dan bermanfaat untuk Pleci:

Pisang kepok

Pisang kepok adalah jenis buah yang paling umum digunakan sebagai pakan untuk Pleci dan burung-burung pemakan buah lainnya karena mudah didapatkan di kios-kios pakan burung dengan harga yang sangat terjangkau.

Pisang kepok, terutama pisang kepok putih memiliki tekstur buah yang lembut sehingga sangat disukai oleh Pleci karena lebih mudah untuk memakannya.

Pisang kepok bersifat mengenyangkan dan dapat menjadi sumber energi bagi Pleci karena kandungan karbohiratnya lebih tinggi dari buah lainnya. Selain karbohidrat, pisang kepok juga memiliki kandungan vitamin A yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari apel.

Kandungan karbohidrat yang tinggi pada pisang kepok dapat menyebabkan kegemukan pada Pleci jika diberikan setiap hari.

Pepaya

Pepaya adalah buah yang paling bagus diberikan untuk burung kicau pemakan buah-buahan termasuk Pleci, karena mengandung banyak air sehingga sangat baik untuk melancarkan metabolisme tubuh Pleci. Pepaya juga dapat digunakan sebagai terapi untuk Pleci yang dalam kondisi over birahi (OB).

Pepaya memiliki kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin B, vitamin E, flavanoid, folat, asam panthotenic, dan serta beberapa jenis mineral seperti magnesium dan kalium. Selain itu, pepaya juga mengandung anti oksidan yang lebih tinggi dari apel.

Jeruk manis

Jeruk sangat baik diberikan pada Pleci, karena memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Jeruk juga dapat memberikan sensasi segar dan bermanfaat untuk mendinginkan tubuh pada saat cuaca panas sehingga Pleci akan lebih rajin berkicau jika diberikan buah jeruk.

Selain itu, kandungan asam sitrus pada buah jeruk memiliki efek detoksifikasi dan bisa membantu mengeluarkan racun serta menstimulasi saluran pencernaan.

Apel merah

Apel merah memiliki kandungan antioksidan yang disebut quercetin yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh burung.

Apel merah dapat meningkatkan birahi Pleci jika penyajiannya dikombinasikan dengan kroto. Caranya buah apel diparut dulu, kemudian dicampur dengan kroto baru diberikan pada Pleci.

Tomat

Jika tomat diberikan pada Pleci secara rutin, maka bisa membuat warna bulunya tetap cerah dan mengkilap walaupun sudah dipelihara bertahun-tahun.

Sawo

Buah sawo sangat bagus diberikan pada Pleci yang malas bunyi, terutama untuk Pleci bahan/bakalan agar cepat bunyi. Pilih buah Sawo yang sudah benar-benar matang dan tidak ada getahnya lagi.

Baca juga:

Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Pleci serta manfaatnya

Cara pemasteran yang paling efektif untuk Pleci

Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang buah-buahan yang bagus untuk membuat Pleci lebih gacor. Untuk informasi lain seputar Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pleci dakun

Cara membuat nektar bernutrisi untuk Kolibri

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Pakan utama burung-burung madu atau Kolibri di alam bebas adalah nektar bunga yang merupakan sari pati bunga yang berbentuk cairan bening dan memiliki manis.

Nektar bunga inilah yang sering dihisap oleh burung Kolibri sebagai pakan utamanya. Selain sebagai pakan utama burung Kolibri, nektar bunga juga merupakan bahan utama dari madu lebah.

Nektar merupakan sumber kalori bagi Kolibri, tapi sayangnya nektar sangat rendah akan kandungan nutrisi dan vitamin. Maka untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitaminnya, burung Kolibri juga mengkonsumsi serangga dan binatang-binatang kecil lainnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya seperti protein, vitamin, dan mineral.

Banyak para penggemar Kolibri salah beranggapan bahwa Kolibri hanya perlu nektar saja untuk kelangsungan hidupnya, dan kemudian hanya memberikan cairan manis/nektar buatan saja untuk makanan hariannya. Padahal Kolibri juga membutuhkan asupan protein dan nutrisi lainnya agar bisa bertahan hidup dan rajin berkicau.

Untuk memenuhi kebutuhan protein Kolibri, kita bisa memberikan Ekstra fooding (EF) berupa kroto karena lebih praktis dan mudah dikonsumsi oleh Kolibri. Kandungan protein kroto yang tinggi juga sangat bagus untuk mencukupi kebutuhan protein Kolibri.

Untuk Kolibri yang sudah dipelihara dalam kandang, tentunya tidak memungkinkan lagi untuk mengkonsumsi nektar alami seperti ketika masih hidup liar di habitat aslinya.

Untuk itu, pakan hariannya tidak bisa hanya diberikan air gula saja, karena walaupun bisa hidup, tapi jika Kolibri hanya mengkonsumsi air gula saja maka lama-kelamaan akan menjadi lemas dan kurus karena kekurangan nutrisi.

Dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serta vitaminnya, kita bisa membuat nektar buatan yang mengandung nutrisi dan vitamin yang tinggi agar Kolibri tetap sehat dan rajin berkicau seperti di alam bebas.

Berikut ini adalah cara membuat nektar buatan yang bernutrisi untuk Kolibri:

Bahan-bahan yang harus disiapakan:

• 1 buavita/minuman rasa buah merk lain isi 250 ml dengan rasa apa saja.
• 1 sendok makan madu asli.
• 1 sachet susu putih kental manis.
• Untuk Kolibri yang sedang dalam proses mabung/ngurak bisa ditambahkan satu butir kuning telur ayam kampung/bebek.

Cara membuatnya:

• Campurkan setengah isi dari buavita dengan madu asli dan susu kental manis didalam botol yang bersih.

• Kemudian semua bahan tadi dikocok sampai semuanya benar-benar tercampur rata.

• Berikan campuran tersebut setiap hari dengan porsi satu cepuk kecil saja sebagai pakan utama untuk Kolibri.

• Sisa dari nektar buatan tersebut bisa disimpan didalam kulkas dengan botol harus tertutup rapat untuk persediaan benerapa hari ke depan.

Nektar buatan tersebut dapat bertahan sampai satu bulan lebih jika disimpan didalam kulkas yang selalu dingin. Tapi perlu di ingat, sebelum nektar buatan tersebut diberikan pada Kolibri, sebaiknya dicek dulu kondisinya apakah masih segar atau sudah basi. Caranya, cium aroma nektar buatan tersebut, jika baunya sudah asam dan menyengat berarti racikan nektar buatan tersebut sudah basi dan jangan diberikan pada Kolibri karena bisa berakibat fatal.

Baca juga:

Perawatan Kolibri Daun/Muncang agar rajin bunyi

Cara melatih Kolibri Ninja (Konin) bahan/bakalan agar mau makan kroto

Penjelasan mengenai perbedaan Kolibri Ninja (Konin) dada merah dan dada coklat

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang cara membuat nektar bernutrisi untuk pakan utama Kolibri. Untuk informasi lain seputar Kolibri, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Tera kasih

Kolibri Ninja (Konin)

Daftar harga burung kicau terbaru 2017 yang umum dipasaran

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Harga Murai Batu (MB)

• Murai Batu Aceh/Medan:
- Trotolan hutan jantan: 3.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: mulai 2.000.000 (tergantung kualitas dan panjang ekor)
• Murai Batu (MB) Kalimantan/Borneo
- Dewasa hutan/muda hutan: 500.000
- sudah jadi/gacor: 800.000-1.200.000 (tergantung kualitas)
• Murai Batu (MB) Nias:
- Trotolan hutan: 2.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 1.500.000
• Murai Batu (MB) Nias raja:
- Trotolan: 3.000.000
- Sudah jadi/gacor: mulai 2.500.000-3.500.000 (tergantung kualitas)
- Murai Batu import/seberang muda hutan: mulai 1.500.000 (tergantung panjang ekornya)
- Sudah jadi/gacor: mulai 2.500.000 (tergantung kualitas dan panjang ekor)

Harga Cucak ijo (CI)

• Cucak ijo (CI) Banyuwangi:
- Trotolan: 1.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 1.000.000
• Cucak ijo (CI) Seberang:
- Dewasa hutan (nopeng): 600.000
- Trotolan 500.000
- Sudah jadi/gacor: mulai 800.000-1.200.000 (tergantung kualitas)
• Cucak ijo mini:
- Bakalan: 180.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-300.000
• Meranti:
- Bakalan: 150.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000
• Cucak Cungkok: 3.000.000

Harga Kacer

• Kacer jawa/wulung lokal:
- Trotolan: 300.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000-300.000
- Sudah jadi/gacor: 500.000-750.000 (tergantung kualitas)
• Kacer poci/skoci:
- Totolan: 300.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000-300.000
- Sudah jadi/gacor: 500-800.000 (tergantung kualitas)
• Kacer tretes:
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000

Harga Lovebird (LB)

• Lovebird albino mata hitam:
- Anakan: 500.000
- Dewasa: 750.000
• Lovebird albino mata merah:
- Anakan 500.000
- Dewasa 1.000.000
• Lovebird hijau dakocan:
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 350.000
• Lovebird hijau kepala mas:
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 300.000
• Lovebird lutino mata hitam:
- Anakan: 350.000
- Dewasa: 700.000
• Lovebird lutino mata merah:
- Anakan: 550.000
- Dewasa: 850.000
• Lovebird pastel kuning (paskun):
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 350.000
• Lovebird pastel ijo (pasjo):
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 300.000
• Lovebird hijau standar (josan):
- Anakan: 190.000
- Dewaaa: 250.000
• Lovebird pastel biru (pasblue):
- Anakan: 300.000
- Dewasa: 450.000
• Lovebird biru cobalt:
- Anakan: 400.000
- Dwasa: 550.000
• Lovebird biru mangsi:
- Anakan: 450.000
- Dewasa: 650.000
• Lovebird pastel putih (pasput):
- Anakan: 450.000
- Dewasa: 550.000
• Lovebird pastel olive:
- Anakan: 300.000
- Dewasa: 400.000
• Lovebird batman: 500.000
• Lovebird violet: mulai 600.000
• Lovebird biola: mulai 1.500.000

Harga Anis

• Anis Kembang:
- Jaminan jantan: 600.000
- Lotre (bisa jantan/betina): 400.000
• Anis Merah:
- Trotol jaminan jantan: 600.000
- Lotre (bisa jantan/betina): 400.000

Harga Kenari

• Kenari yorkshire:
- Jantan: 3.0000.0000-5.000.000
- Betina: 2.000.000-3.000.000
• Kenari AF yorkshire:
- Anakan: mulai 150.000
• Kenari F1 yorkshire:
-Anakan: mulai 750.000
• Kenari F2 yorkshire:
- Anakan: mulai 1.500.000
• Kenari F3 yorkshire:
- Anakan: mulai 2.000.000-2.500.000
• Kenari Lizard:
- Anakan: 350.000
- Dewasa: 500.000
• Kenari lokal warna bond:
- Bakalan: 60.000
- Sudah jadi/ gacor: 200.000
• Kenari lokal warna hijau:
- Bakalan: 60.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000
• Kenari lokal warna kuning:
- Bakalan: 80.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari lokal warna orange/sunkis:
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari lokal warna putih
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari red intensif:
- Jantan: 750.000
- Betina: 500.000

Harga Blackthroat

• Jantan:
- Anakan: 900.000
- Dewasa: 1.500.000-2.000.000 (sudah jadi/gacor)
• Betina:
- Anakan: 600.000
- Dewasa: 800.000

Harga Cendet/Pentet

- Muda hutan: 100.000
- Trotolan: 80.000-100.000
- Cendet mandura anakan/trotolan: 200.000

Harga Jalak

• Jalak Penyu/Kebo:
- Bakalan: 70.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-200.000
• Jalak Nias:
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi: 200.000-225.000
• Jalak putih:
- Sudah jadi/gacor: 900.000-1.200.000
• Jalak suren jawa:
- Trotolan penangkaran: 300.000
- Sudah jadi/gacor: 500.000-650.000
• Jalak suren seberang:
- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 300.000

Harga Kolibri

• Kolibri manggar:
- Bakalan: 40.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000
• Kolibri muncang:
- Bakalan: 150.000
- Sudah jadi/gacor: 250.000
• Kolibri ninja:
- Trotolan: 150.000
- Full metalik: 125.000
- Ijoan: 60.000 (bisa jantan/betina)
• Kolibri raja: mulai 150.000
• Sogok ontong:
- Bakalan: 20.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000

Harga Pleci

- Bakalan: 50.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Perkutut

- Perkutut lokal: 35.000
- Perkutut bangkok: 100.000

Harga Trucukan

- Bakalan: 25.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Cililin

• Cililin coklat: 1.500.000
• Cililin hitam: 800.000

Harga Tengkek buto sulawesi

- Bakalan: 1.500.000

Harga Sirtu

- Bakalan: 30.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-200.000

Harga Beo

- Bakalan: 600.000-700.000
- Sudah jadi: mulai 1.500.000 (tergantung kualitas)

Harga Kepodang

• Kepodang jawa/lokal:
- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000
• Kepodang seberang:
- Bakalan: 200.000
- Sudah jadi/gacor: 350.000-450.000

Harga Ciblek

• Ciblek kristal:
- Bakalan: 75.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-350.000 (tergantung kualitas)
• Ciblek semi:
- Bakalan: 50.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Tledekan gunung

- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000 (tergantung kualitas)

Harga Prenjak

• Prenjak klawu/tamu:
- Bakalan: 30.000
- Sudah jadi: 100.000-150.000
• Prenjak Lumut:
- Bakalan: 20.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000

Harga Cucak jenggot:

- Bakalan: 200.000
- Sudah jadi/gacor: 250.000-350.000 (tergantung kualitas)

Harga Kapas tembak

- Bakalan: 350.000
- Sudah jadi/gacor: 600.000

Harga Cucak rowo

- Cucakrowo anakan penangkaran: 7.000.000-10.000.000/pasang.
- Cucakrowo tangkapan hutan: 5.000.000/ekor.

Harga Robin

- Jantan: 600.000-700.000

Harga Poksay

• Poksay Hongkong:
- Pipi putih bakalan: 3.000.000
- Pipi hitam bakalan: 3.500.000
• Poksay mantel:
- Bakalan: 200.000
• Poksay Mandarin:
- Bakalan: 150.000

Harga Hwamey/Wambi:

- Bakalan: 1.500.000

Baca juga:

Tips perawatan burung bagi karyawan yang tidak punya banyak waktu luang

Ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina

Ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Demikian sedikit informasi tentang daftar harga burung kicau terbaru 2017 yang umum dipasaran. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung-burung bakalan

Cara pemasteran yang paling efektif untuk Pleci

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Pleci termasuk burung yang cerdas karena bisa menirukan suara-suara burung lain yang sering didengarnya untuk di olah menjadi materi lagunya.

Karena itu, pemasteran adalah salah satu hal yang cukup penting untuk di lakukan ketika kita memelihara Pleci. Tujuan dari pemasteran tersebut agar Pleci memiliki suara kicauan yang lebih bervariasi.

Pemasteran harus dilakukan secara tepat dan konsisten agar hasilnya bisa lebih optimal. Pemasteran untuk Pleci harus diakukan setiap hari ketika Pleci sedang istirahat maupun ketika Pleci sedang beraktivitas di siang hari.

Pemasteran untuk Pleci dapat dilakukan dengan menggunakan burung-burung masteran dengan jarak antara Pleci dan burung-burung masterannya tidak terlalu dekat, culup agar suara dari burung-burung masteran tersebut masih dapat terdengar dengan intonasi yang jelas oleh Pleci yang dimaster.

Selain menggunakan burung-burung masteran, pemasteran juga dapat menggunakan suara dari Mp3 player dengan volume yang pelan namun masih bisa terdengar dengan intonasi yang jelas oleh Pleci yang dimaster. Berikan jeda agar suara dari Mp3 player tersebut terdengar alami dan mudah direkam oleh Pleci yang dimaster.

Baca juga:

Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor

Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Pleci serta manfaatnya

Ciri-ciri perbedaan Pleci jantan dan betina paling akurat

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang cara pemasteran yang paling efektif untuk Pleci. Untuk informasi lain seputar burung Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pleci dan burung-burung masteran

Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Pleci adalah jenis burung koloni, di alam bebas Pleci hidup secara berkoloni/berkelompok dengan kawanannya. Pleci sering bergerombol mencari makan dengan kelompoknya baik itu jantan maupun betina secara akur.

Kebiasaan itulah yang bisa kita terapkan pada Pleci peliharaan kita, karena dengan dikoloni Pleci akan merasa senang dan nyaman karena seperti mengembalikan sifat dasar dan kebiasaan Pleci di alam liar sebahai burung koloni.

Jadi, agar Pleci semakin rajin berkicau sebaiknya memelihara Pleci lebih dari satu ekor agar saling sahut-sahutan dan semakin gacor.

Lebih baik lagi kalau Pleci dicharge dengan cewek'an/betina untuk menjaga kestabilan tingkat birahinya ketila akan dilombakan.

Biasanya Pleci yang dicharge dengan cewek'an/betina akan cenderung diam dan tidak berkicau. Jadi, Pleci betina juga berguna untuk menghemat stamina Pleci jantan yang akan dilombakan, karena Pleci jantan cenderung menjadi lebih banyak diam sehingga tidak banyak membuang tenaga untuk berkicau sebelum digantang.

Sistem koloni untuk Pleci bisa dilakukan setiap hari, baik saat Pleci istirahat, mandi, maupun ketika dijemur. Biasanya, setelah Pleci dikoloni kemudian dipisahkan dengan koloninya maka akan langsung ngalas dan saling sahut-sahutan. Pisahkan Pleci pada saat di embunkan dan pada saat setelah dijemur.

Ketika akan dilombakan, Pleci juga bisa dikoloni dengan Pleci jantan lainnya untuk merangsangnya agar berkicau ketika digantang.

Tapi perlu di ingat, ketika Pleci yang akan dilombakan tersebut dikoloni bersama dengan Pleci jantan lainnya, sebaiknya dijauhkan dari Pleci cewek'an/betinanya agar Pleci jantan yang akan digantang tersebut mencari-cari cewek'anya.

Hal itu akan membuat nalurinya sebagai pejantan akan tertantang untuk berkicau lebih bagus dan lebih lantang dari Pleci-Pleci jantan lain disekitarnya dengan tujuan untuk menarik perhatian/memanggil cewek'an/betinanya.

Baca juga:

Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Pleci serta manfaatnya

Ciri-ciri perbedaan Pleci jantan dan betina paling akurat

Perawatan Kolibri Daun/Muncang agar rajin bunyi

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor. Untuk informasi lain seputar burung Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Koloni Pleci

Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Pleci serta manfaatnya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Pleci adalah burung kecil yang istimewa, burung ini terkenal dengan suara ngalasnya yang keras dan melengking. Selain suara ngalas, Pleci juga bisa bersuara ngeroll dengan melantunkan suara isian yang bervariasi.

Pleci termasuk burung yang cerdas dan bisa menirukan suara-suara burung lain yang sering didengarnya. Tapi agar Pleci bisa bersuara ngalas ngeroll dan buka paruh, maka Pleci harus mendapatkan perawatan yang baik dan juga harus diberikan Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk mendongkrak birahi dan staminanya.

Berikut ini adalah beberapa jenis Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Pleci agar performanya bisa maksimal:

Ulat kandang (UK)

Ulat kandang (UK) memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari ulat hongkong (UH), Walaupun ukurannya kecil, tapi ulat kandang (UK) memiliki kandungan protein yang tinggi dan memiliki manfaat yang besar untuk Pleci.

Ulat Kandang (UK) dapat membuat Pleci lebih gacor dan lebih banyak bersuara ngalas dan ngeplong daripada ngeriwiknya. Tapi perlu di ingat, kandungan protein pada ulat kandang (UK) yang tinggi dapat membuat tingkat birahi Pleci berada pada titik maksimal yang berpotensi menyebabkan over birahi (OB) jika diberikan dalam porsi yang berlebihan.

Ulat kandang (UK) cukup diberikan seminggu 3x saja dengan porsi setengah sendok teh untuk sekali pemberian.

Kroto

Kroto memiliki kandungan ptotein yang tinggi dengan tekstur lunak dan mudah dikonsumsi oleh Pleci. Efek kroto sangat signifikan jika diberikan pada Pleci, yaitu dapat membuat Pleci memjadi rajin bunyi dan gacor sepanjang hari.

Tapi perlu di ingat, Pleci yang diberikan Ekstra fooding (EF) kroto cenderung lebih banyak bersuara ngeriwik dan teler dengan mengeluarkan semua materi isiannya.

Pemberian kroto yang berlebihan juga tidak baik untuk Pleci, karena dapat menyebabkan kegemukan, dan akibatnya Pleci menjadi kurang aktif bergerak dan juga malas bunyi.

Sebaiknya kroto cukup diberikan 3x seminggu saja dengan porsi satu sendok teh untuk sekali pemberian.

Jangkrik

Jangkrik adalah Ekstra fooding (EF) yang bersifat netral, fungsinya untuk mendongkrak birahi dan stamina Pleci. Tapi perlu di ingat, kandungan protein jangkrik juga cukup tinggi, dan jika diberikan secara berlebihan juga dapat menyebabkan Pleci menjadi over birahi (OB).

Ulat hongkong (UH)

Ulat hongkong (UH) bermanfaat untuk menambah volume suara Pleci agar lebih rajin ngeplong dan buka paruh ketika berkicau.

Ulat hongkong (UH) juga bermanfaat untuk mejaga suhu tubuh Pleci di musim hujan agar tetap hangat.

Berikan ulat hongkong (UH) yang masih berwarna putih/baru berganti kulit sebanyak 1-2 ekor saja setiap pagi dan sore, karena jika ulat hongkong (UH) diberikan secara berlebihan dapat menyebabkan over birahi (OB), dan bahkan bisa menyebabkan bulu-bulunya rontok.

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Pleci jantan dan betina paling akurat

Settingan harian Kolibri Ninja (Konin) agar gacor dan ngobra

Cara melatih Kolibri Ninja (Konin) bahan/bakalan agar mau makan kroto

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang Ekstra fooding (EF) yang cocok untuk Pleci serta manfaatnya. Untuk informasi lain seputar burung Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pleci dakun buka paruh

Pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sekarang ini sudah banyak sekali Kicau Mania yang berhasil menangkarkan Murai Batu (MB). Selain untuk menyalurkan hobi, menangkarkan Murai Batu juga menjadi bisnis yang cukup menjanjikan dengan penghasilan yang fantastis.

Harga Murai Batu (MB) yang cukup tinggi dan stabil dipasaran, serta didukung minat para penggemar Murai Batu yang semakin hari semakin meningkat terhadap Murai Batu anakan/trotolan daripada Murai Batu muda hutan (MH), membuat anakan/trotolan Murai Batu hasil penangkaran menjadi laris manis dipasaran.

Alasan para penggemar Murai Batu (MB) lebih memilih untuk memelihara Murai Batu anakan/trotolan terbilang cukup beragam, di antaranya karena harganya lebih murah dari Murai Batu dewasa atau yang sudah jadi, dan resiko kematiannya juga relatif lebih kecil dibandingkan dengan Murai Batu muda hutan (MH).

Selain itu, Murai Batu (MB) anakan/trotolan  lebih mudah untuk dibentuk dan dilatih sesuai keinginan kita, misalnya untuk materi lagunya yang bisa kita bentuk dengan pemasteran sesuai keinginan kita, sehingga Murai Batu anakan/trotolan tersebut nantinya setelah dewasa akan memiliki materi isian seperti yang kita ajarkan.

Tapi untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan sampai menjadi burung dewasa yang gacor membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan juga harus diberikan perawatan yang tepat dan konsisten setiap harinya.

Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk merawatnya, karena Murai Batu (MB) anakan/trotolan membutuhkan perhatian lebih dari mulai pemberian pakan yang berkualitas, pemberian multi vitamin selama masa pertumbuhannya, perawatan mandi dan jemur, serta pemasteran yang tepat.

Karena itu, sebelum kita memilih untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan tentunya kita harus siap mengorbankan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, karena kita tidak bisa langsung menikmati kemerduan suaranya sampai anakan/trotolan Murai Batu tersebut tumbuh dewasa.

Agar Murai Batu (MB) anakan/trotolan tersebut memiliki materi lagu yang variatif ketika dewasa nanti, maka pemasteran menjadi point penting yang wajib dilakukan karena Murai Batu anakan/trotolan yang lahir dipenangkaran tentunya tidak memiliki suara asli/suara hutan karena tidak mendapatkan pemasteran alami, berbeda dengan Murai Batu muda hutan (MH) yang lahir di alam bebas yang sudah memiliki isian suara hutan yang dipelajari di habitat aslinya.

Pemasteran Murai Batu (MB) anakan/trotolan harus dilakukan secara bertahap sesuai tingkat usianya. Pemasteran tahap pertama bisa mulai kita lakukan ketika usia anakan/trotolan Murai Batu berusia satu bulan.

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 1 bulan:

Suara isian yang di ajarkan pada masa-masa awal ini sebaiknya adalah suara-suara dari burung-burung kecil yang ngeroll seperti: Kolibri, Gelatik dan Pleci yang tidak membuat anakan/trotolan Murai Batu kaget dan merasa tertekan.

Keberadaan burung-burung kecil tersebut juga dapat membuat mental anakan/trotolan Murai Batu menjadi kuat karena merasa lebih dominan dari burung-burung lain disekitarnya.

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 3 bulan:

Setelah Murai Batu (MB) sudah berusia dua bulan atau lebih, kita dapat mulai mengajarkan suara-suara masteran yang yang lebih keras dan berkarakter nembak, seperti misalnya suara: Kenari, Tengkek buto, dan Ciblek.

Burung Murai Batu yang sudah diperdengarkan banyak suara kicauan dari ragam jenis burung berbeda membantunya untuk memperkaya suara isiannya. Selain itu, dengan memaster burung Murai Batu dari usia muda atau trotolan membantunya untuk mengeluarkan suara asli saat sudah menginjak usia dewasa. 

Pemasteran Murai Batu (MB) pada usia remaja:

Pemasteran untuk Murai Batu (MB) jangan hanya terhenti sampai pada usia tiga bulan saja, tapi harus terus dilakukan secara bertahap dan konsisten sampai anakan/trotolan Murai Batu tersebut menjadi dewasa.

Pada usia remaja, kita bisa mulai memasternya dengan suara-suara tembakan panjang dan kasar, seperti suara: Cililin, Lovebird, Kapas tembak dan Cucak jenggot. Karena pada usia remaja, mental Murai Batu (MB) sebagai burung fighter sudah mulai terbentuk, jadi suara-suara dengan karakter kasar dan menekan teraebut, selain untuk memperkaya materi isiannya juga berfungsi untuk membiasakan Murai Batu untuk mendengar suara-suara keras dan kasar. Sehingga ketika di ikutkan lomba, Murai Batu tersebut tidak akan merasa takut dan tertekan lagi ketika mendengar suara-suara tembakan lawannya yang keras dan bervariasi.

Baca juga:

Pakan wajib untuk Murai Batu bahan/bakalan agar cepat bunyi

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Demikian sedikit informasi tentang pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) trotolan

Kriteria penilaian lomba pada beberapa jenis burung kicau

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Dalam setiap penyelenggaraan lomba burung kicau, ada beberapa sistem penjurian yang dipakai dalam lomba, baik itu kelas Latber, Latpres dan kelas Nasional.

Pada penyelenggaraan lomba burung kicau, sering kita lihat team juri saling berkomunikasi pada saat lomba sedang berlangsung. Hal itu di namakan sistem penilaian independent.

Setelah berdiskusi, nantinya para juri akan mengusulkan atau mencalonkan beberapa nominasi pemenang dan akan diambil suara terbanyak. Waktu yang tersedia adalah 15 menit untuk menentukan pemenang lomba pada setiap sesinya.

Waktu 15 menit dalam satu sesi tersebut dibagi menjadi 3 putaran, yaitu:

• Putaran pertama, juri akan memantau variasi lagu dan gaya main burung.

• Putaran kedua, juri akan memilih burung-burung yang layak masuk nominasi.

• Putaran ketiga, juri mengambil keputusan untuk menentukan burung yang menjadi juara, atau yang koncer A, B, dan C.

Dan ketika ada burung yang memiliki nilai sama, maka akan dilakukan tos (ambil koin). Kriteria burung yang masuk dalam kriteria juara adalah yang memiliki durasi kerja minimal 80%. Dan jika saat lomba berlangsung durasi kerja burung tidak ada yang bisa mencapai 80 %, maka akan dicari yang memiliki durasi kerja minimal 65 % dan paling tinggi dibandingkan dengan burung yang lain.

Kemudian performa burung, burung harus anteng (nagen) di tangkringan, dan memiliki power suara yang bagus, materi lagu dan juga gaya main sangat menentukan perolehan point dalam penilaian sesuai dengan kriteria dari jenis burung yang dilombakan.

Tapi sering kita lihat pada event-event lomba burung kicau, ada burung dengan kualitas standart atau biasa-biasa saja tapi bisa menjadi juara. Hal itu bisa dikarenakan burung-burung peserta lomba lainnya tidak ada yang kerja lebih bagus dari burung yang menjadi juara tersebut, atau performanya tidak ada yang memenuhi kriteria penilaian lomba, sehingga akan diambil yang paling bagus di antara yang lain walaupun sebetulnya burung yang juara tersebut performanya kurang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Burung yang pernah menjuarai lomba juga belum tentu adalah burung yang benar-benar berkualitas. Kembali lagi kita lihat perbandingan dengan burung-burung lainnya yang menjadi lawannya digantangan, dan begitu juga sebaliknya, burung yang gagal jadi juara bukan berarti burung tersebut tidak berkualitas. Bisa saja sewaktu gagal menjadi juara, saat itu burung sedang kurang kondisi atau ada faktor-faktor lain yang menyebabkan burung tersebut tidak juara.

Sebagai penghobi burung kicau dan suka mengikuti lomba, kadang kita tidak tahu bagaimana dan seperti apa performa burung yang memenuhi kriteria penilaian dalam lomba burung kicau dan layak menjadi juara.

Dan juga bagaimana tahapan-tahapan penilaian juri lomba. Maka tidak jarang kita melihat di event-even lomba burung kicau sering terjadi kerusuhan yang mungkin disebabkan oleh perbedaan persepsi mengenai pakem penilaian lomba yang berbeda antara juri dengan peserta. Bahkan sesama peserta lomba juga terkadang saling berdebat dan saling mengklaim burung yang mestinya layak menjadi juara.

Burung-burung yang akan menjadi peserta pada ajang lomba burung kicau harus memiliki kriteria yang telah ditentukan, sehingga layak untuk menjadi peserta dan dapat menjadi juara pilihan team juri jika memang burung tersebut memiliki performa yang bagus dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh EO penyelenggara.

Berikut ini adalah kriteria penilaian lomba untuk beberapa jenis burung, antara lain:

Kriteria penilaian lomba untuk Cendet/Pentet:

• Durasi kerja/bunyi maksimal dengan gaya main angka satu anteng/nagen dan full power.

• Suara tembus dengan lagu roll speed dengan tonjolan tembakan-tembakan kasar seperti tembakan Cililin, Lovebird, Gereja tarung, Belalang kecek, Kenari, dan lainnya.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Cendet/Pentet:

• Perilaku nakal seperti salto.
• Turun kedasar sangkar (ngelantai).
• Bunyi dengan posisi badan membungkuk.
• Memiliki cacat fisik.

Tapi tidak menutup kemungkinan Cendet/Pentet yang berperilaku salto atau turun ke dasar sangkar (tidak lebih dari 3 kali), masih memiliki kemungkinan untuk bisa koncer A, B, atau C. Kembali lagi dilihat perbandingan  dengan burung-burung lawannya.

Kriteria penilaian lomba untuk Kacer:

• Durasi kerja maksimal tidak banyak jeda/ngetime dengan gaya buka ekor (ngobra) dan anteng/nagen ditangkringan.

Full power dengan volume suara tembus dan materi lagu yang mewah dan bervariasi (bongkar isian).

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Kacer:

• Turun ke dasar sangkar (ngelantai).
• Bunyi tapi tidak buka ekor.
• Sering ngeruji.
• Mbagong.
• Memiliki cacat fisik.

Kacer yang melakukan perilaku negatif tersebut kemungkinan besar tidak akan menjadi juara (kembali lagi dilihat pembandingan lawannya). Apalagi jika Kacer tersebut terpantau mbagong, maka akan langsung dicoret (diskualifikasi) dan tidak akan dinilai lagi. Kacer yang memiliki cacat fisik juga dapat mengurangi nilai.

Kriteria penilaian lomba untuk Cucak ijo (CI):

• Dalam kriteria penilaian lomba untuk Cucak ino (CI) yang menjadi syarat utama agar bisa juara adalah wajib Trokbul (ngentrok dan njambul).

• Durasi kerja harus maksimal dan tidak sering ngetime dengan suara roll panjang, tembakan, dan juga full power.

• Untuk Cucak ijo (CI), materi isian sangat di prioritaskan atau menjadi syarat wajib agat bisa juara. Cucak ijo (CI) wajib memiliki materi lagu yang dominan seperti suara tembakan panjang Cililin, Gereja tarung, Tengkek buto, Lovebird, dan lainnya.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Cucak ijo (CI):

• Nampar jeruji sangkar (ngeruji) ketika penilaian sedang berlangsung.

• Didis ketika lomba sedang berlangsung.

• Menggembungkan bulu.

Kriteria penilaian lomba untuk Murai Batu (MB):

• Durasi kerja maksimal tanpa ngetime.

• Gaya main atraktif dan ngeplay memainkan ekor dengan kepala naik turun akan lebih di priotaskan.

• Full power dengan volume tembus, ngeroll diselingi tonjolan suara-suara tembakan.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Murai Batu (MB):

• Perilaku ngelowo/ngebatman.
• Ngeruji.
• Turun ke dasar sangkar (ngelantai).
• Memiliki cacat fisik.

Kriteria penilaian lomba untuk Kenari:

• Nagen satu titik dengan durasi bunyi yang panjang dan full power serta memiliki cengkok lagu yang bagus.

• Kenari yang memiliki variasi isian seperti suara Cililin, Sanger, Blackthroad, dan lainnya akan lebih di prioritaskan untuk menjadi juara.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Kenari:

• Kenari bunyi sambil nempel jeruji sangkar.
• Turun ke dasar sangkar.
• Lagunya panjang tapi monoton tanpa variasi dan tidak memiliki cengkok yang indah.

Kriteria penilaian lomba untuk Lovebird (LB):

• Harus aktif ngekek dengan durasi panjang (minimal 20-60 detik).

• Harus memiliki gaya main dan power yang bagus.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian lomba untuk Lovebird (LB):

• Ngekek sambil ngeruji.
• Ngosek dan turun ke dasar sangkar.

Tapi kembali lagi tetap melihat perbandingan dari lawan-lawannya.

Kriteria penilaian lomba untuk Pleci:

• Harus mampu berkicau dengan volume lantang (tembus).

• Anteng/nagen dengan kedua kaki mencengkeram tangkringan.

• Memiliki isian yang bervariasi diselingi suara lasroll (ngalas ngeroll) dan buka paruh saat berkicau.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian lomba untuk Pleci:

• Sering loncat-loncat.
• Ngeruji.
• Turun ke dasar sangkar.

Baca juga:

Penyebab Murai Batu (MB) ngetem saat lomba

Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang kriteria penilaian lomba pada beberapa jenis burung kicau. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lomba kelas Murai Batu (MB)

Ciri-ciri perbedaan Sirtu/Cipoh jantan dan betina yang akurat

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Untuk mengenali jenis kelamin burung Sirtu/Cipoh memang agak sulit, karena dari bentuk fisik dan warna bulunya hampir sama, apalagi untuk seorang pemula tentunya akan kesulitan untuk membedakan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina jika tidak ada perbandiangan dengan dua ekor burung jantan dan betina.

Untuk membedakan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina, ada beberapa ciri-ciri yang dapat digunakan sebagai panduan sebelum kita memeliharanya, karena Sirtu/Cipoh yang bisa gacor dengan suara lantang dan bervariasi adalah yang berjenis kelamin jantan. Ciri-ciri tersebut di antaranya:

Warna bulu

Untuk Sirtu/Cipoh hasil tangkapan hutan (bakalan), warna bulu dan ciri fisik lainya memang masih bisa terlihat jelas perbedaan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina, tapi untuk Sirtu/Cipoh rawatan lama atau yang dirawat dari lolohan tentunya akan berbeda. Karena pengaruh dari faktor perawatan sehari-hari seperti pemberian pakan yang tentunya berbeda dengan pakan alami Sirtu/Cipoh di alam bebas dan perawatan sehari-hari seperti mandi dan jemur yang dapat mempengaruhi warna bulu Sirtu/Cipoh menjadi tidak cerah (kusam).

Warna bulu pada Sirtu/Cipoh jantan dan betina rawatan lama dan yang dirawat dari lolohan cenderung sama-sama tidak cerah (kusam), berbeda dengan Sirtu/Cipoh liar di alam bebas yang memiliki warna bulu cerah karena pengaruh dari faktor pakan, mandi, dan penjemuran yang dilakukan secara alami dengan nalurinya yang membuat warna bulu Sirtu/Cipoh liar cenderung lebih cerah dan lebih tegas/cerah.

Jadi, indentifikasi jenis kelamin dengan cara membedakan warna bulunya, hanya efektif untuk membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh bakalan hasil tangkapan hutan, dan tidak efektif untuk membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh rawatan lama dan yang dirawat dari lolohan, karena warna bulunya cenderung sama-sama kusam.

Warna mulut dan lidah

Cara lain yang paling banyak dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kelamin Sirtu/Cipoh, yaitu dilihat dari warna bagian dalam mulut dan lidahnya. Dimana bagian dalam mulut dan lidah dari Sirtu/Cipoh jantan cenderung berwarna hitam pekat, sedangkan Sirtu/Cipoh betina warna bagian dalam mulutnya juga hitam, tapi warna lidahnya agak putih.

Tapi faktanya cara tersebut hanya dapat digunakan ketika Sirtu/Cipoh sudah berusia mapan (dewasa), atau sudah berusia diatas satu tahun. Untuk Sirtu/Cipoh hasil tangkapan hutan yang sudah dewasa, cara tersebut mungkin sangat membantu.

Tapi untuk Sirtu/Cipoh yang usianya dibawah satu tahun tentunya akan sulit untuk membedakan jenis kelaminnya dengan cara tersebut, karena warna bagian dalam mulut dan lidahnya masih berwarna kemerahan.

Jadi, identifikasi jenis kelamin Sirtu/Cipoh dengan melihat warna pada lidah dan bagian dalam mulutnya hanya efektif untuk Sirtu/Cipoh yang usianya sudah dewasa (di atas satu tahun).

Jumlah anakan

Bagi yang suka memelihara Sirtu/Cipoh dari lolohan, mereka sering memprediksi jenis kelamin Sirtu/Cipoh dari jumlah piyik ketika masih didalam sarangnya, seperti misalnya bahwa Sirtu/Cipoh anak tunggal hampir bisa dipastikan berjenis kelamin jantan.

Tapi faktanya, hal tersebut hanyalah sebuah prediksi atau argumen yang berdasar pada pengalaman serta kejadian mayoritas saja dan bukan merupakan hasil penelitian ilmiah dari para ahli.

Burung Sirtu/Cipoh sendiri umumnya bertelur paling banyak 3 butir, itupun sangat sedikit jumlahnya. Rata-rata Sirtu/Cipoh bertelur 2 butir dan ada juga yang hanya bertelur 1 butir saja.

Proses menetasnya telur secara alami harus melewati seleksi alam yang ketat, seperti gangguan predator yang bisa memangsa telur atau piyik, kondisi cuaca pada saat induk Sirtu/Cipoh mengerami telur, atau faktor genetik itu sendiri yang mempengaruhi menetasnya telur.

Jadi, memprediksi jenis kelamin Sirtu/Cipoh dari jumlah anaknya tidak bisa 100% akurat karena bisa saja ketika anakan Sirtu/Cipoh yang selamat melewati ketatnya seleksi alam adalah anakan yang berjenis kelamin betina, karena semua kemungkinan bisa saja terjadi tanpa pernah kita ketahui apa yang terjadi dari mulai telur sampai menetas menjadi piyik.

Suara kicauan

Cara yang terakhir adalah dengan membedakan suara kicauannya. Suara kicauan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina tentunya berbeda, dan menurut para penggemar Sirtu/Cipoh yang sudah berpengalaman, cara membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh yang paling akurat adalah dengan cara membedakan suara kicauannya.

Sirtu/Cipoh muda yang berusia antara 2-3 bulan sudah mulai bisa dikenali perbedaan suaranya, dimana Sirtu/Cipoh jantan sudah lebih aktif bersuara ngekrek pada usia 1 bulan dan pada usia 3 bulan biasanya sudah mulai belajar nyiul.

Sirtu/Cipoh jantan sudah mulai belajar berbunyi siiiirrrtuuuuu.... pada usia 5-6 bulan, berbeda dengan Sirtu/Cipoh betina, karena pada usia 2-3 bulan hanya bersuara ngekrek saja, tidak nyiul dan tidak memiliki variasi kicauan (monoton).

Tapi untuk membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh bakalan tangkapan hutan yang belum berbunyi, tentu cara untuk membedakan jenis kelaminnya hanya bisa dengan membedakan warna bulunya dan melihat warna bagian dalam mulut serta lidahnya.

Baca juga:

Ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina beserta gambarnya

Ciri-ciri Trucukan jantan dan betina yang akurat

Ciri-ciri perbedaan Pleci jantan dan betina paling akurat

Ciri-ciri Tledekan Gunung jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan Sirtu/Cipoh jantan dan betina yang akurat. Untuk informasi lain seputar burung Sirtu/Cipoh, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Sirtu/Cipoh jantan dan betina

Perawatan Kolibri Daun/Muncang agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Perawatan Kolibri Daun/Muncang tidak berbeda jauh dengan perawatan burung Kolibri jenis lainnya. Tapi ada yang berbeda untuk perawatan Kolibri Daun/Muncang, karena burung ini bisa diberikan voer halus sebagai pakan hariannya, jadi perawatan harian Kolibri Daun/Muncang lebih mudah dibandingkan dengan burung Kolibri jenis lainnya.

Perawatan Kolibri Daun/Muncang sangat mudah, kita hanya perlu menyediakan minuman manis pengganti nektar, voer halus dan kroto sebagai menu hariannya.

Perawatan harian Kolibri Daun/Muncang:

• Embunkan Kolibri Daun/Muncang sekitar jam 05:30 dan gantang ditempat yang tinggi untuk menikmati udara pagi yang segar.

• Jam 07.00 turunkan Kolibri Daun/Muncang, ganti air minumnya dengan yang baru dan keluarkan tempat nektar serta tempat krotonya.

• Kemudian gantang lagi ditempat yang terkena sinar Matahari secara langsung agar burung bisa berjemur dan biarkan mandi sendiri didalam cepuk minumnya. Jangan memandikan Kolibri Daun/Muncang dengan cara disemprot.

• Setelah Kolibri Daun/Muncang terlihat sudah terlihat mangap dan mulai gelisah terbang kesana kemari, segara angkat burung dan diteduhkan lalu masukan nektar/susu kental manis/madu/air gula, voer, dan juga kroto serta ganti air minum yang tadi sudah dipakai untuk mandi dengan yang baru.

• Kemudian angin-anginkan burung ditempat yang teduh, dan biasanya Kolibri Daun/Muncang akan langsung bunyi dengan gayanya yang khas.

• Jam 11.00 masukkan burung kedalam rumah atau bisa tetap dibiarkan di teras agar terus berkicau jika fungsinya sebagai burung masteran.

• Jam 17.00 bersihkan kandangnya dari kotoran dan sisa-sisa makanan yang berserakan didasar kandang. Setelah bersih, kemudian burung dikerodong dan masukkan ke dalam rumah untuk istirahat.

Baca juga:

Penjelasan mengenai perbedaan Kolibri Ninja (Konin) dada merah dan dada coklat

Settingan harian Kolibri Ninja (Konin) agar gacor dan ngobra

Cara melatih Kolibri Ninja (Konin) bahan/bakalan agar mau makan kroto

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Kolibri Daun/Muncang agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Kolibri bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kolibri Daun/Kolibri Muncang

Ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina beserta gambarnya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Untuk membedakan jenis kelamin Ciblek memang cukup sulit, karena antara burung jantan dan betina memiliki penampilan fisik yang sangat mirip.

Untuk memiliki Ciblek yang bisa gacor dan memiliki suara kicauan yang lebih bervariasi haruslah yang berjenis kelamin jantan. Karena hanya Ciblek jantanlah yang bisa gacor dengan variasi kicauan lebih banyak dan memiliki volume suara yang keras dan nyaring.

Bagi para penggemar Ciblek yang sudah berpengalaman tentunya tidak sulit untuk membedakan jenis kelamin Ciblek, tapi bagi para pemula tentu agak kesulitan untuk membedakan antara Ciblek jantan dan Ciblek betina, karena jika dilihat sekilas dan tanpa perbandingan, antara Ciblek jantan dan Ciblek betina memiliki bentuk fisik dan warna bulu yang hampir serupa.

Dan bagi yang belum paham tentang ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina, betikut ini adalah beberapa ciri-ciri untuk membedakan antara Ciblek jantan dan Ciblek betina yang bisa dijadikan sebagai panduan sebelum kita memeliharanya.

Ciri-ciri Ciblek jantan:

• Ciblek jantan yang masih muda/anakan pada ujung paruh bagian bawah memiliki titik berwarna hitam.

• Ciblek jantan yang sudah dewasa memiliki paruh berwarna hitam pekat.

• Bulu pada bagian atas kepala sampai pada bagian sayap berwarna abu-abu gelap.

• Bulu dada bagian atas berwarna kehitaman (semu hitam).

• Paruh tebal dengan rongga mulut berwarna kehitaman.

• Postur tubuh Ciblek jantan lebih besar dan lebih panjang dari Ciblek betina.

• Ekor Ciblek jantan cenderung lebih rapat menyatu dan lebih panjang dari ekor Ciblek betina.

• Pen dubur lebih menonjol.

• Bentuk kepala Ciblek jantan cenderung bulat dan besar.

• Ciblek jantan memiliki kaki yang panjang dan lebih besar.

• Secara naluri, Ciblek jantan akan bereaksi menyerang ketika didekatkan dengan Ciblek jantan lainnya, karena karakter Ciblek adalah burung fighter.

• Ciblek jantan mampu berkicau dengan suara yang bervariasi dengan kombinasi tembakan bren rapat.

Ciri-ciri Ciblek betina:

• Postur tubuh Ciblek betina lebih kecil dan pendek (bulat/buntet) dibandingkan postur tubuh Ciblek jantan.

• Ciblek betina memiliki alis berwarna putih pada bagian atas matanya, sedangkan Ciblek jantan tidak memiliki alis.

• Pada bagian pangkal paruh atas dan paruh bagian bawah Ciblek betina berwarna putih.

• Ekor Ciblek betina cenderung lebih pendek dan mekar dibandingkan ekor Ciblek jantan.

• Pen dubur rata dengan sedikit bulu.

• Warna bulu tubuhnya abu-abu muda/pudar.

• Kaki Ciblek betina lebih kecil dan berwarna kemerah-merahan (pink).

• Suara kicauan Ciblek betina cenderung monoton dan tidak bervariasi dengan volume yang lebih kecil.

Baca juga:

Tips perawatan Ciblek agar gacor dan ngebren

Ciri-ciri perbedaan Ciblek Kristal dan Ciblek Semi

Ciri-ciri perbedaan Pleci jantan dan betina paling akurat

Ciri-ciri Trucukan jantan dan betina yang akurat

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina beserta gambarnya. Untuk informasi lain seputar burung Ciblek bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Ciblek jantan dan Ciblek betina

Ciri-ciri Trucukan jantan dan betina yang akurat

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Trucukan/Trocok adalah salah satu jenis burung kicauan yang paling stabil dipasaran, baik popularitas maupun harganya yang tidak mengalami kenaikan atau penurunan yang terlalu signifikan.

Dari dulu sampai sekarang, Trucukan tetap memiliki banyak penggemar walaupun jarang ada lomba untuk kelas Trucukan. Hal itu bisa dilihat dengan tetap larisnya bahan/bakalan Trucukan ombyokan dipasar dan kios-kios burung, bahkan harganya cenderung terus naik walaupun tidak signifikan.

Burung klasik ini banyak dipelihara karena suara ropelnya yang khas mirip suara Cucakrowo, tapi untuk memiliki Trucukan yang bisa rajin berkicau ropel dan ngeroll harus yang berjenis kelamin jantan, walaupun Trucukan betina juga bisa bunyi ropel, tapi cederung putus-putus tidak bisa ngeroll panjang seperti Trucukan jantan.

Untuk membedakan jenis kelamin Trucukan memang tidak mudah, karena jika dilihat secara fisik, antara Trucukan jantan dan betina memang serupa dan sulit dibedakan. Terkadang banyak para penggemar Trucukan yang keliru dalam menentukan jenis kelamin Trucukan, seperti misalnya:

• Warna lidah dan mulut

Banyak yang meyakini jika lidah dan mulut Trucukan yang berwarna kuning berarti berjenis kelamin jantan dan pasti suaranya bagus, memang hal itu ada benarnya karena warna kuning tersebut menandakan umur Trucukan sudah matang/dewasa, dan semakin tua usia seekor Trucukan maka kualitas suaranya akan semakin bagus. Tapi warna kuning pada mulut Trucukan tersebut bukan merupakan penanda jenis kelaminnya, tapi menandakan umur Trucukan yang sudah matang/dewasa.

• Bentuk ekor

Bentuk ekor V atau rapat/mengumpul bukan merupakan penanda jenis kelamin Trucukan, tapi menandakan jika burung dalam kondisi on fire atau top perform.

• Postur tubuh

Postur tubuh Trucukan yang besar atau kecil bukan penentu jenis kelaminnya, karena baik Trucukan jantan maupun betina ada yang memiliki body besar dan kecil. Tapi untuk Trucukan jantan rata-rata memiliki postur tubuh yang lebih panjang dengan ekor yang juga lebih panjang serta cara berdiri yang lebih tegak sehingga terlihat gagah.

• Ngleper

Ngleper bukan merupakan ciri Trucukan jantan atau betina, melainkan perilaku burung ketika dalam kondisi birahi sebagai cara dari seekor Trucukan untuk menarik perhatian pasangannya. Biasanya ketika memasuki musim kawin, mayoritas Trucukan akan berperilaku ngleper.

• Warna bulu

Warna bulu yang mengkilap bukan merupakan penanda jenis kelamin Trucukan, melainkan tanda bahwa burung dalam kondisi sehat dan kecukupan gizi, karena bulu yang mengkilap tersebut menandakan kalau burung dalam kondisi fit sehingga mampu memproduksi lebih banyak lapisan minyak seperti lilin yang melapisi bulu-bulunya, sehingga bulu-bulu Trucukan menjadi tampak mengkilap dan tidak mudah basah jika terkena air.

NB: Ciri-ciri di atas, tidak bisa dijadikan patokan untuk menentukan jenis kelamin Trucukan.

Berikut ini adalah ciri-ciri Trucukan jantan dan betina yang akurat:

• Jambul Trucukan jantan sering berdiri tegak (njegrak) dan terlihat gagah, sedangkan Trucukan betina jarang njambul dan ketika njambulpun jambulnya tidak berdiri penuh/pendek.

• Pada Trucukan jantan terdapat beberapa helai bulu halus (rambut) dibelakang kepalanya, bulu-bulu tersebut mulai tumbuh ketika Trucukan berumur 2-3 bulan, sedangkan Trucukan betina tidak memiliki bulu-bulu halus (rambut) dibagian belakang kepalanya.

• Lingkaran hitam di sekitar mata Trucukan jantan terlihat lebih hitam pekat, tebal dan bulat solid, sedangkan lingkaran hitam disekitar mata Trucukan betina terlihat lebih tipis dan warnanya hitam pudar.

• Bulu yang menutupi bagian telinga Trucukan jantan terlihat lebih menonjol keluar dan tebal, sedangkan pada Trucukan betina bulu telinganya tipis dan tidak menonjol keluar, bahkan terkadang terlihat bolong atau tidak terututup rapat.

• Postur tubuh Trucukan jantan lebih panjang dengan bulu ekor yang juga lebih panjang dengan cara berdiri yang lebih tegak sehingga terlihat gagah. Sedangkan postur tubuh Trucukan betina cenderung lebih pendek (buntet) dengan bulu ekor yang lebih pendek.

Karakteristik Trucukan jantan:

• Lebih rajin berkicau walaupun dalam keadaan mabung atau nyulam bulu.

• Rata-rata Trucukan jantan yang sudah dewasa memiliki suara ropelan panjang dan ngeroll, walaupun ada juga yang suaranya pendek dan putus-putus tapi tetap memiliki lebih banyak variasi kicauan.

• Rata-rata Trucukan jantan memiliki volume suara yang lebih keras dan nyaring.

Karakteristik Trucukan betina:

• Walaupun bisa gacor, tapi ketika memasuki masa mabung atau nyulam bulu menjadi jarang berkicau.

• Trucukan betina juga ada yang dapat bersuara ropel seperti jantan, tapi rata-rata lebih pendek dan putus-putus.

• Suara kicauan Trucukan betina cenderung monoton dan lebih banyak mengeluarkan suara panggilan (call) daripada suara ropelan (plik-plokan).

• Rata-rata Trucukan betina memiliki volume suara yang lebih kecil dan kurang nyaring.

Baca juga:

Perawatan Trucukan pada saat mabung/nyulam bulu

Cara merawat Trucukan bahan/bakalan agar cepat ropel dan nggaruda

Ciri-ciri perbedaan Pleci jantan dan betina paling akurat

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri Trucukan jantan dan betina yang akurat. Untuk informasi lain seputar burung Trucukan bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Trucukan Jantan dan Trucukan Betina
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang