Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap: Search results for anakan Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
Showing posts sorted by date for query anakan. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query anakan. Sort by relevance Show all posts

Ciri-ciri perbedaan Derkuku jantan dan betina yang akurat

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung Derkuku/Tekukur adalah sejenis burung Merpati yang biasa berkeliaran dikawasan hutan terbuka, ladang, dan area persawahan untuk mencari makan.

Antara Derkuku/Tekukur jantan dan betina memiliki penampilan fisik yang tampak serupa. Burung Derkuku berkembang biak sepanjang tahun dengan membuat sarang dari ranting-ranting kecil dan rumput-rumput kering yang diletakkan didahan pohon atau diatas tanah. 

Seperti halnya jenis burung Merpati yang lain, Derkuku/Tekukur tidak begitu suka hidup berkelompok, dan biasanya hanya hidup dengan pasangannya.

Berikut ini beberapa perbedaan antara Derkuku jantan dan betina:

• Postur tubuh

Ketika masih anakan cukup mudah untuk membedakan burung jantan dan betina, karena ukuran tubuh anakan Derkuku jantan lebih besar dari yang betina, bulu anakan Derkuku betina lebih banyak dari anakan Derkuku jantan dan berwarna kekuning-kuningan. Jika dipegang tubuh anakan Derkuku jantan terasa lebih berat dan berisi dibanding dengan anakan Derkuku betina.

Postur tubuh Derkuku jantan dewasa lebih besar dan panjang dengan dada yang lebih lebar dibanding Derkuku betina yang memiliki postur tubuh kecil dan dada yang sempit.

• Sayap

Bulu sayap Derkuku jantan lebih sedikit dibanding dengan bulu sayap Derkuku betina dengan warna bulu lebih cerah dibanding betina.

• Bentuk kepala

Kepala Derkuku jantan lebih besar dari yang betina dengan bentuk lebih menonjol, sedangkan kepala Derkuku betina bentuknya agak bulat, dan jika diperhatikan warna bulu pada bagian kepala (dahi) Derkuku jantan tampak lebih cerah dari yang betina.

• Mata

Bentuk mata Derkuku jantan tampak lebih besar dengan sorot mata tajam, sedangkan mata Derkuku betina lebih kecil dengan sorot mata sayu.

• Leher

Bentuk leher Derkuku jantan lebih besar dengan pola bintik-bintik pada bulu lehernya lebih banyak dan cerah, sedangkan bentuk leher Derkuku betina lebih kecil dengan warna bintik-bintik lebih sedikit dan warnanya agak kusam.

• Suara

Derkuku jantan lebih rajin manggung dengan suara lebih besar dan nyaring, dan ketika sudah birahi, Derkuku jantan akan sering bunyi dengan mengangguk-anggukkan kapalanya (mbekur).

• Supit udang

Supit udang Derkuku jantan lebih sempit/rapat dan terasa agak keras saat ditekan dengan jari, sedangkan supit udang Derkuku betina lebih lebar/renggang dan terasa lunak saat ditekan dengan jari.

• Anus/Kloaka

Jika diperhatikan, bentuk anus/kloaka Derkuku jantan lebih menonjol keluar, sedangkan anus/kloaka Derkuku betina bentuknya lebih datar dan lebih lebar.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk burung Derkuku agar rajin manggung

Ciri-ciri Perkutut yang memiliki suara bagus

Ciri-ciri Perkutut Putih yang asli

Demikian sedikit informasi tentang "Ciri-ciri perbedaan Derkuku jantan dan betina yang akurat". Untuk informasi lain seputar Derkuku/Tekukur, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Derkuku jantan dan betina

Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Belakangan ini Tengkek Buto mulai banyak dipelihara oleh para Kicau Mania, meskipun sebetulnya suaranya tidak semerdu burung-burung kicauan lain pada umumnya.

Suara Tengkek Buto cenderung monoton dan hanya memiliki suara ngekek/tembakan rapat saja yang sama sekali tidak enak untuk didengarkan. Tapi justru suara tembakan rapat tersebut yang menjadikan Tengkek Buto populer dan banyak dipelihara karena tujuannya memang hanya untuk masteran burung-burung lomba seperti Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI), dan lainnya.

Tengkek Buto merupakan burung pemakan serangga, ikan-ikan kecil, katak kecil, dan binatang-binatang kecil lainnya, sehingga dalam perawatannya sebisa mungkin harus mengikuti kebiasaannya di alam bebas agar Tengkek Buto yang kita pelihara tersebut selalu sehat dan tercukupi kebutuhan nutrisinya.

Jika Tengkek Buto dalam kondisi sehat, pasti akan rajin bunyi dan bisa dijadikan masteran/guru vokal untuk burung-burung gacoan kita.

Agar Tengkek Buto bisa jinak dan lebih cepat gacor sebaiknya kita memeliharanya dari anakan/lolohan agar kelak lebih jinak dan cepat gacor.

Perawatan harian untuk anakan Tengkek Buto:

• Tengkek Buto yang dipelihara dari lolohan sebaiknya mulai dibiasakan untuk makan voer dengan cara melolohkan Ekstra fooding (EF) yang dicampur dengan voer basah.

• Berikan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, belalang, ulat hongkong (UH), ikan-ikan kecil, udang, kecebong, katak kecil dan lainnya agar anakan Tengkek Buto dapat bertahan hidup dan mempercepat pertumbuhannya.

• Lakukan pemasteran dengan Mp3 suara Tengkek Buto yang ngekek panjang agar anakan Tengkek Buto yang kita pelihara tersebut juga dapat bersuara ngekek dengan durasi panjang menirukan suara masterannya.

• Mandikan anakan Tengkek Buto setiap hari dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau dibiasakan untuk mandi di bak keramba agar burung selalu sehat, serta memiliki bulu yang bersih dan mulus.

• Setelah dimandikan, angin-anginkan terlebih dulu agar bulu-bulunya kering baru dijemur secukupnya. Penjemuran sangat penting dilakukan setiap hari agar Tengkek Buto selalu sehat dan aktif.

• Setelah selesai dijemur, gantang anakan Tengkek Buto ditempat yang ramai lalu-lalang Manusia dan kendaraan agar burung terbiasa dengan keramaian dan berani berkicau walaupun ada banyak orang disekitarnya.

Lakukan perawatan tersebut secara konsisten agar anakan Tengkek Buto selalu sehat, cepat besar, dan rajin bunyi.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Poksay Jambul Sumatera agar rajin bunyi

Cara melatih burung Beo agar bisa bicara

Perawatan burung Cililin agar sehat dan rajin bunyi/gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Tengkek, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Anakan Tengkek Buto

Cara membuat Kutilang agar lupa dengan suara aslinya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sampai saat ini burung Kutilang masih dianggap sebagai burung perusak karena suara kicauannya dianggap haram jika sampai masuk menjadi suara isian burung-burung lainnya seperti: Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI), Cendet, dan lainnya karena suara Kutilang di anggap sebagai suara mati.

Tapi hal itu justru menjadi berkah tersendiri bagi Kutilang karena saat ini populasi Kutilang di alam bebas masih cukup banyak jika dibandingkan populasi burung-burung kicauan lainnya yang sudah nyaris punah karena penangkapan besar-besaran yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab karena alasan ekonomi.

Sebetulnya burung Kutilang memiliki karakter suara yang cukup bagus, nyaring dan jernih. Burung ini juga termasuk burung yang cukup cerdas karena dapat menirukan suara-suara burung lain yang sering didengarnya.

Jika dirawat dari anakan/lolohan, Kutilang bisa dibuat agar tidak memiliki suara asli Kutilang yang menjadi momok bagi para penggemar burung kicauan.

Berikut ini ada beberapa cara agar Kutilang tidak memiliki suara aslinya lagi:

• Pelihara Kutilang dari anakan/lolohan

Kenapa harus dipelihara dari lolohan..??
Karena pada saat masih piyik, anakan Kutilang tersebut belum sempat merekam suara indukannya, jadi memorinya masih kosong dan dapat kita isi dengan suara-suara burung masteran yang kita inginkan.

• Asingkan dari suara Kutilang liar

Tahap selanjutnya dan yang paling penting adalah mengasingkan anakan Kutilang agar jangan sampai mendengar suara Kutilang dewasa, baik itu Kutilang liar maupun Kutilang peliharaan, karena jika anakan Kutilang tersebut sampai mendengar suara asli Kutilang dewasa maka dapat dipastikan jika anakan Kutilang tersebut akan dengan mudah merekam dan menirukan suara Kutilang dewasa tersebut.

• Tempel dengan burung-burung lain yang gacor

Anakan Kutilang masih belajar untuk menirukan suara-suara yang sering didengarnya yang akan direkam dan menjadi materi isiannya ketika dewasa nanti. Oleh karena itulah pada usia tersebut pemasteran wajib dilakukan untuk mengisi memorinya yang masih kosong.

Agar lebih efektif, sebaiknya pemasteran dilakukan dengan menggunakan suara dari burung asli. Tapi jika tidak memungkinkan, kita bisa memaster anakan Kutilang tersebut menggunakan suara Mp3.

Jika kita rutin dan konsisten melakukan pemasteran pada anakan Kutilang sejak dari lolohan dan menjaganya agar tidak mendengar suara asli Kutilang, maka setelah dewasa nanti anakan Kutilang tersebut tidak akan memiliki suara asli Kutilang karena dari kecil tidak pernah mendengar suara aslinya dan hanya mendengar suara-suara burung masterannya.

Dengan begitu, suara dari burung masteran atau suara Mp3 yang selalu didengarnya sejak kecil akan menjadi suara isian permanen yang akan selalu dinyanyikan anakan Kutilang tersebut setelah dewasa nanti.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk burung Derkuku agar rajin manggung

Perawatan Kutilang Sutra agar rajin bunyi dan gacor sepanjang hari

Cara menghilangkan kebiasaan salto pada Cendet/Pentet

Demikian sedikit informasi tentang cara membuat Kutilang agar lupa dengan suara aslinya. Untuk informasi lain seputar Kutilang, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Kutilang

Tips sederhana beternak Murai Batu (MB)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Beternak Murai Batu (MB) merupakan salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan jika melihat permintaan pasar sekarang ini yang terus meningkat, dan bahkan sampai kekurangan stok karena banyaknya permintaan.

Hal itu karena keindahan fisik dan kemerduan suara dari Murai Batu (MB) yang membuat banyak orang tertarik untuk memelihara burung fighter ini. Selain itu juga karena maraknya lomba untuk kelas Murai Batu (MB) yang selalu dibuka disetiap event lomba burung kicau di daerah manapun di seluruh Indoneaia, mulai dari kelas Latber sampai lomba-lomba besar tingkat Nasional, setiap EO hampir selalu membuka kelas Murai Batu (MB) sebagai kelas utama.

Jika kita ingin menjalankan usaha penangkaran Murai Batu (MB) yang profesional untuk dijadikan sebagai sumber penghasilan, sebetulnya bukan perkara yang sulit.

Syarat utama agar dapat beternak Murai Batu (MB), yaitu harus memiliki niat, kemauan yang kuat, sedikit bakat dan tentunya modal.

Tujuan utama dalam beternak Murai Batu (MB) adalah menghasilkan anakan burung Murai Batu dalam jumlah banyak dan bisa mendapatkan keuntungan yang besar.

Karena itu kita harus memiliki kemauan yang kuat untuk dapat bersaing dengan peternak lain. Kita juga harus menguasai bidang peternakan dengan cukup bagus agar kita tahu cara beternak yang baik dan benar dan juga dapat segera melakukan tindakan jika sewaktu-waktu terjadi masalah di peternakan kita.

Berikut ini tahapan cara beternak Murai Batu (MB) yang bisa kita lakukan:

• Menyiapkan indukan yang berkualitas

Calon indukan Murai Batu (MB), baik yang jantan maupun yang betina semuanya harus memiliki kualitas yang bagus. Untuk Murai Batu betina pilihlah yang usianya sudah matang dan siap untuk bereproduksi yaitu usia antara 1 atau 2 tahun.

Karena pada usia tersebut merupakan usia paling ideal untuk Murai Batu (MB) dalam bereproduksi. Keadaan kesehatan indukan betina sebaiknya selalu terjaga dan pastikan kondisi fisiknya tidak terlalu kurus.

Untuk pemilihan calon indukan Murai Batu (MB) jantan juga sama seperti waktu memilih induk betina. Pilihlah calon indukan jantan yang sudah tidak takut lagi pada keberadaan Manusia dan juga usahakan yang memiliki mental fighter cukup bagus.

Calon indukan Murai Batu (MB) jantan paling tidak harus yang sudah berusia minimal 2 tahun karena pada usia tersebut Murai Batu jantan sudah cukup matang untuk melakukan perkawinan.

Uahakan agar calon indukan Murai Batu (MB) jantan maupun betina tidak memiliki cacat fisik, entah itu di bagian mata, paruh, kaki, bagian sayap maupun bagian tubuh lainnya. Agar nantinya anakan hasil keturunannya tidak mewarisi cacat yang sama.

• Menyiapkan kandang penangkaran

Dalam beternak Murai Batu (MB), langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kandang ternak. Tentunya kandang yang ideal untuk perkembang biakan Murai Batu.

Ukuran kandang ternak sebaiknya dibuat agak longgar agar kedua indukan Murai Batu (MB) dapat leluasa bergerak, dan pastikan memiliki sikulasi udara yang baik. Sedangkan untuk penempatan kandangnya, usahakan agar berada pada tempat yang tenang, aman, nyaman, dan bebas dari ancaman predator seperti kucing, tikus, ular, dan lainnya.

Untuk kandang ternak sebaiknya juga bisa terkena cahaya Matahari pagi agar burung memperoleh asupan vitamin D. Dan sebaiknya memiliki tempat untuk berteduh agar Murai Batu (MB) dapat berlindung pada saat sinar Matahari sudah mulai panas.

• Perhatikan kebersihan kandang penangkaran

Merawat kandang ternak Murai Batu (MB) agar tetap bersih termasuk faktor terpenting untuk keberhasilan dalam beternak Murai Batu. Jika kebersihan kandangnya terjaga, tentunya dapat meminimalisir menyebarnya bibit penyakit.

Dengan kandang yang selalu bersih, Murai Batu (MB) akan merasa semakin nyaman, sehingga terhindar dari kemungkinan mengalami stress yang merupakan penyebab kegagalan dalam beternak Murai Batu (MB).

Wadah pakan serta air minumnya juga harus dibersihkan setiap hari. Saat pagi, pakan serta air minumnya juga harus diganti dengan yang baru. Sisa dari makanan dan air minum kemarin yang belum habis sebaiknya dibuang.

Setiap seminggu sekali, semua bagian kandang penangkaran sebaiknya dibersihkan secara menyeluruh. Sesudah semua kotoran dibuang, kandang dapat dicuci lalu disterilkan dengan larutan desinfektan atu dengan menggunakan obat anti kuman. Setelah itu keringkan di bawah panas Matahari.

• Pakan untuk indukan Murai Batu (MB)

Pakan adalah salah satu faktor paling penting dalam beternak Murai Batu (MB). Karena Murai Batu yang ditangkarkan memerlukan asupan nutrisi yang lebih banyak untuk menunjang aktivitas reproduksinya.

Agar kebutuhan nutrisinya dapat terpenuhi dengan baik, indukan Murai Batu harus selalu diberikan pakan alami yang selalu segar dengan menu yang bervariasi. Brrikan juga vitamin khusus untuk burung ternak.

Pakan Murai Batu (MB) yang diternakkan sebaiknya menggunakan pakan alami, untuk mendongkrak tingkat birahinya sehingga proses perkawinan kedua indukan dapat berjalan lancar.

Jenis pakan alami Murai Batu (MB) seperti jangkrik, belalang, kroto, cacing, ulat hongkong (UH), dan lainnya juga bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari kedua indukan Murai Batu.

• Proses perjodohan indukan Murai Batu (MB)

Tahap pertama dalam proses perjodohan kedua calon indukan Murai Batu (MB) adalah memasukkan calon indukan betina dan biarkan kurang lebih selama dua minggu untuk beradaptasi dengan lingkungan kandangnya yang baru.

Setelah calon indukan betina berada dalam kandang ternak selama dua minggu, kemudian masukkan calon indukan Murai Batu (MB) jantan beserta kandangnya sekalian ke dalam kandang penangkaran yang telah dihuni calon indukan betina.

Tujuannya untuk mencegah Murai Batu (MB) jantan menyerang Murai Batu (MB) betina. Biarkan keduanya saling mengenal terlebih dulu kurang lebih selama satu minggu.

Tunggu sampai calon indukan betina birahi. Biasanya Murai Batu (MB) betina akan mulai nyiul kemudian mendekati kandang Murai Batu (MB) jantan.

Ketika kedua calon indukan Murai Batu (MB) sudah terlihat akrab dan sering berdekatan, serta selalu tidur berdampingan, berarti Murai Batu jantan sudah bisa dilepaskan kedalam kandang penangkaran bersama calon indukan betina.

• Merawat anakan Murai Batu (MB)

Anakan Murai Batu (MB) yang berumur 7-14 hari dapat diberikan pakan berupa campuran voer dan kroto yang dibuat agak encer. Pemberian pakan tersebut dapat dilakukan 1 jam sekali.

Setelah berumur 15 hari, biasanya anakan Murai Batu (MB) sudah mulai dapat makan kroto sendiri.

Jika kita membiarkan anakan Murai Batu (MB) tersebut diloloh induknya, maka kita harus memberikan pakan full Ekstra fooding (EF) dalam jumlah yang banyak agar Indukan Murai Batu (MB) dapat cukup makan sekaligus cukup untuk meloloh anak-anaknya.

Baca juga:

Pentingnya terapi kandang umbaran untuk Murai Batu (MB)

Tips untuk mengatasi Murai Batu (MB) kanibal/cabut bulu

Ciri-ciri Murai Batu (MB) yang sudah siap dilombakan

Demikian sedikit informasi tentang tips sederhana beternak Murai Batu (MB). Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Sepasang indukan Murai Batu (MB) didalam kandang penangkaran

Perawatan harian Cucak Keling agar rajin bunyi dan gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Jika melihat penampilan fisiknya, Cucak keling terkesan seram dengan bulu-bulu pada seluruh tubuhnya berwarna hitam mengkilap kehijauan, ditambah dengan mata yang berwarna merah menyala semakin menambah kesan mistis pada burung ini.

Tapi walaupun penampilannya terkesan seram, tapi burung ini bukanlah burung yang identik dengan hal-hal mistis seperti burung Gagak atau burung Hantu. Cucak keling adalah burung kicauan biasa yang banyak dipelihara para Kicau Mania sebagai burung masteran karena karakter suaranya yang tajam dan keras, bahkan terkadang juga dapat mengeluarkan suara tembakan mirip Cililin.

Selain memiliki karakter suara yang khas, Cucak keling juga memiliki keistimewaan lain, yaitu dapat berkicau sambil teler meliuk-liukkan lehernya ketika sudah gacor dan benar-benar sudah mapan.

Cucak keling juga dapat menirukan suara burung lain jika dipelihara dari anakan dan rutin dimaster, tapi burung ini hanya bisa menirukan suara-suara burung yang mirip dengan karakter suaranya.

Di alam bebas, Cucak keling memakan buah-buahan, nektar, serangga, laba-laba, dan binatang-binatang kecil lainnya yang ada di pepohonan dan semak-semak. Karena itu, agar Cucak keling dapat rajin bunyi dan cepat gacor dengan bergaya teler ketika kita pelihara, maka sebisa mungkin harus diberikan menu pakan yang sesuai atau minimal hampir sama dengan makanan alaminya di alam bebas.

Perawatan Cucak keling tidak jauh beda dengan perawatan burung Jalak, karena keduanya memiliki kesamaan dari mulai jenis pakan sampai pada perilakunya.

Perawatan harian untuk Cucak keling:

• Pagi hari Cucak keling dikeluarkan dari rumah untuk mendapatkan sinar Matahari pagi.

• Setelah itu dimandikan dengan disemprot menggunakan sprayer atau biar mandi sendiri dicepuk yang agak besar.

• Bersihkan kandangnya dari semua kotoran, karena Cucak keling termasuk burung yang rakus makan sehingga kotorannya juga banyak dan cepat menumpuk di dasar kandangnya. Burung ini juga termasuk jorok karena sangat suka mandi pada cepuk air minumnya.

• Tambahkan atau ganti voer dengan yang baru. Air minumnya juga diganti dengan yang baru.

• Berikan buah-buahan seperti pisang atau pepaya.

• Setelah dimandikan, kemudian di angin-anginkan dulu sampai bulu-bulunya kering. Berikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) 5 ekor. Kroto bisa diberikan seminggu dua kali dengan porsi satu sendok makan. Berikan juga vitamin khusus untuk burung kicau seminggu sekali yang diteteskan pada air minumnya.

• Setelah itu burung dijemur selama 1-2 jam.

• Setelah selesai dijemur, gantang Cucak keling ditempat yang teduh. Usahakan untuk menempatkannya bersama burung-burung lain yang gacor untuk memancingnya agar ikut berkicau.

• Sore hari sekitar jam 16.00, bersihkan lagi kandangnya dan ganti air minumnya dengan yang baru, karena biasanya air minumnya sudah kotor karena digunakan untuk mandi.

• Berikan jangkrik 5 ekor dan ulat hongkong (UH) 5 ekor.

• Kemudian masukkan Cucak keling kedalam rumah untuk istirahat.

Baca juga:

Perawatan Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor

Tips perawatan Branjangan agar cepat ngeplong dan gacor

Perawatan harian untuk Cucak Biru agar rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang perawatan harian Cucak Keling agar rajin bunyi dan gacor. Untuk informasi lain seputar Cucak Keling, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Keling

Tips memilih trotolan Murai Batu (MB) yang berkualitas

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Bagi para pemain Murai Batu (MB) senior tentunya sudah hafal ciri-ciri anakan Murai Batu yang prospek dan berkualitas. Tapi bagi para pemain pemula, tentu tidak mudah untuk memilih anakan Murai Batu yang memiliki prospek bagus nantinya.

Sebelum kita memutuskan untuk membeli anakan/trotolan Murai Batu (MB), kita harus mengamati terlebih dulu ciri-ciri fisik maupun suara dari burung tersebut.

Dengan begitu, kita bisa mendapatkan anakan/trotolan Murai Batu yang berkualitas, apalagi jika tujuan kita memelihara Murai Batu tersebut adalah untuk di ikut sertakan dalam lomba burung kicau, tentunya pemilihan bahan yang memiliki prospek lapangan menjadi syarat utama yang harus diperhatikan agar kita tidak membuang-buang waktu, tenaga, dan juga biaya yang tidak sedikit untuk merawat Murai Batu tersebut dari anakan/trotolan, tapi setelah dewasa justru tidak seperti yang kita harapkan.

Untuk mengenali anakan/trotolan Murai Batu (MB) yang memiliki kualitas bagus, maka perlu diperhatikan ciri-cirinya terlebih dulu.

Anakan/trotolan Murai Batu (MB) yang bagus dapat dikenali dari tingkah lakunya yang sangat aktif dengan suara ketrekan yang keras dan nyambung (dobel).

Suara ketrekan tersebut akan diperdengarkan ketika Murai Batu (MB) merasa terancam atau ada sesuatau yang mencurigakan.

Jika anakan/trotolan Murai Batu (MB) memiliki suara ketrekan demikian, berarti anakan/trotolan Murai Batu tersebut memiliki potensi suara yang bagus setelah dewasa nanti.

Baca juga:

Ciri-ciri fisik/katuranggan trotolan Murai Batu (MB) yang bagus dan prospek

Pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Demikian sedikit informasi tentang tips memilih trotolan Murai Batu (MB) yang berkualitas. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) trotolan

Daftar harga burung kicau terbaru 2017 yang umum dipasaran

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Harga Murai Batu (MB)

• Murai Batu Aceh/Medan:
- Trotolan hutan jantan: 3.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: mulai 2.000.000 (tergantung kualitas dan panjang ekor)
• Murai Batu (MB) Kalimantan/Borneo
- Dewasa hutan/muda hutan: 500.000
- sudah jadi/gacor: 800.000-1.200.000 (tergantung kualitas)
• Murai Batu (MB) Nias:
- Trotolan hutan: 2.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 1.500.000
• Murai Batu (MB) Nias raja:
- Trotolan: 3.000.000
- Sudah jadi/gacor: mulai 2.500.000-3.500.000 (tergantung kualitas)
- Murai Batu import/seberang muda hutan: mulai 1.500.000 (tergantung panjang ekornya)
- Sudah jadi/gacor: mulai 2.500.000 (tergantung kualitas dan panjang ekor)

Harga Cucak ijo (CI)

• Cucak ijo (CI) Banyuwangi:
- Trotolan: 1.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 1.000.000
• Cucak ijo (CI) Seberang:
- Dewasa hutan (nopeng): 600.000
- Trotolan 500.000
- Sudah jadi/gacor: mulai 800.000-1.200.000 (tergantung kualitas)
• Cucak ijo mini:
- Bakalan: 180.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-300.000
• Meranti:
- Bakalan: 150.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000
• Cucak Cungkok: 3.000.000

Harga Kacer

• Kacer jawa/wulung lokal:
- Trotolan: 300.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000-300.000
- Sudah jadi/gacor: 500.000-750.000 (tergantung kualitas)
• Kacer poci/skoci:
- Totolan: 300.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000-300.000
- Sudah jadi/gacor: 500-800.000 (tergantung kualitas)
• Kacer tretes:
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000

Harga Lovebird (LB)

• Lovebird albino mata hitam:
- Anakan: 500.000
- Dewasa: 750.000
• Lovebird albino mata merah:
- Anakan 500.000
- Dewasa 1.000.000
• Lovebird hijau dakocan:
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 350.000
• Lovebird hijau kepala mas:
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 300.000
• Lovebird lutino mata hitam:
- Anakan: 350.000
- Dewasa: 700.000
• Lovebird lutino mata merah:
- Anakan: 550.000
- Dewasa: 850.000
• Lovebird pastel kuning (paskun):
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 350.000
• Lovebird pastel ijo (pasjo):
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 300.000
• Lovebird hijau standar (josan):
- Anakan: 190.000
- Dewaaa: 250.000
• Lovebird pastel biru (pasblue):
- Anakan: 300.000
- Dewasa: 450.000
• Lovebird biru cobalt:
- Anakan: 400.000
- Dwasa: 550.000
• Lovebird biru mangsi:
- Anakan: 450.000
- Dewasa: 650.000
• Lovebird pastel putih (pasput):
- Anakan: 450.000
- Dewasa: 550.000
• Lovebird pastel olive:
- Anakan: 300.000
- Dewasa: 400.000
• Lovebird batman: 500.000
• Lovebird violet: mulai 600.000
• Lovebird biola: mulai 1.500.000

Harga Anis

• Anis Kembang:
- Jaminan jantan: 600.000
- Lotre (bisa jantan/betina): 400.000
• Anis Merah:
- Trotol jaminan jantan: 600.000
- Lotre (bisa jantan/betina): 400.000

Harga Kenari

• Kenari yorkshire:
- Jantan: 3.0000.0000-5.000.000
- Betina: 2.000.000-3.000.000
• Kenari AF yorkshire:
- Anakan: mulai 150.000
• Kenari F1 yorkshire:
-Anakan: mulai 750.000
• Kenari F2 yorkshire:
- Anakan: mulai 1.500.000
• Kenari F3 yorkshire:
- Anakan: mulai 2.000.000-2.500.000
• Kenari Lizard:
- Anakan: 350.000
- Dewasa: 500.000
• Kenari lokal warna bond:
- Bakalan: 60.000
- Sudah jadi/ gacor: 200.000
• Kenari lokal warna hijau:
- Bakalan: 60.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000
• Kenari lokal warna kuning:
- Bakalan: 80.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari lokal warna orange/sunkis:
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari lokal warna putih
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari red intensif:
- Jantan: 750.000
- Betina: 500.000

Harga Blackthroat

• Jantan:
- Anakan: 900.000
- Dewasa: 1.500.000-2.000.000 (sudah jadi/gacor)
• Betina:
- Anakan: 600.000
- Dewasa: 800.000

Harga Cendet/Pentet

- Muda hutan: 100.000
- Trotolan: 80.000-100.000
- Cendet mandura anakan/trotolan: 200.000

Harga Jalak

• Jalak Penyu/Kebo:
- Bakalan: 70.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-200.000
• Jalak Nias:
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi: 200.000-225.000
• Jalak putih:
- Sudah jadi/gacor: 900.000-1.200.000
• Jalak suren jawa:
- Trotolan penangkaran: 300.000
- Sudah jadi/gacor: 500.000-650.000
• Jalak suren seberang:
- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 300.000

Harga Kolibri

• Kolibri manggar:
- Bakalan: 40.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000
• Kolibri muncang:
- Bakalan: 150.000
- Sudah jadi/gacor: 250.000
• Kolibri ninja:
- Trotolan: 150.000
- Full metalik: 125.000
- Ijoan: 60.000 (bisa jantan/betina)
• Kolibri raja: mulai 150.000
• Sogok ontong:
- Bakalan: 20.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000

Harga Pleci

- Bakalan: 50.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Perkutut

- Perkutut lokal: 35.000
- Perkutut bangkok: 100.000

Harga Trucukan

- Bakalan: 25.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Cililin

• Cililin coklat: 1.500.000
• Cililin hitam: 800.000

Harga Tengkek buto sulawesi

- Bakalan: 1.500.000

Harga Sirtu

- Bakalan: 30.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-200.000

Harga Beo

- Bakalan: 600.000-700.000
- Sudah jadi: mulai 1.500.000 (tergantung kualitas)

Harga Kepodang

• Kepodang jawa/lokal:
- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000
• Kepodang seberang:
- Bakalan: 200.000
- Sudah jadi/gacor: 350.000-450.000

Harga Ciblek

• Ciblek kristal:
- Bakalan: 75.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-350.000 (tergantung kualitas)
• Ciblek semi:
- Bakalan: 50.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Tledekan gunung

- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000 (tergantung kualitas)

Harga Prenjak

• Prenjak klawu/tamu:
- Bakalan: 30.000
- Sudah jadi: 100.000-150.000
• Prenjak Lumut:
- Bakalan: 20.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000

Harga Cucak jenggot:

- Bakalan: 200.000
- Sudah jadi/gacor: 250.000-350.000 (tergantung kualitas)

Harga Kapas tembak

- Bakalan: 350.000
- Sudah jadi/gacor: 600.000

Harga Cucak rowo

- Cucakrowo anakan penangkaran: 7.000.000-10.000.000/pasang.
- Cucakrowo tangkapan hutan: 5.000.000/ekor.

Harga Robin

- Jantan: 600.000-700.000

Harga Poksay

• Poksay Hongkong:
- Pipi putih bakalan: 3.000.000
- Pipi hitam bakalan: 3.500.000
• Poksay mantel:
- Bakalan: 200.000
• Poksay Mandarin:
- Bakalan: 150.000

Harga Hwamey/Wambi:

- Bakalan: 1.500.000

Baca juga:

Tips perawatan burung bagi karyawan yang tidak punya banyak waktu luang

Ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina

Ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Demikian sedikit informasi tentang daftar harga burung kicau terbaru 2017 yang umum dipasaran. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung-burung bakalan

Ciri-ciri fisik/katuranggan trotolan Murai Batu (MB) yang bagus dan prospek

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Setiap individu Murai Batu (MB) apapun jenisnya pasti memiliki karakter dan kualitas berbeda-beda, baik dari segi mental, kecerdasan, maupun kemampuannya dalam berkicau masing-masing pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.

Jika kita berniat memelihara Murai Batu (MB) dari anakan/trotolan, maka kita harus mengetahui ciri-ciri fisik/katuranggannya agar mendapatkan anakan/trotolan Murai Batu yang berkualitas.

Karena jika kita memilih untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan, maka kita tidak bisa melihat secara langsung seperti apa kualitas dari trotolan Murai Batu tersebut. Berbeda jika kita membeli Murai Batu dewasa yang sudah jadi (gacor), yang bisa langsung kita pantau seperti apa kualitasnya, baik dari segi mental maupun suaranya.

Dan berikut ini adalah beberapa ciri-ciri anakan/trotolan Murai Batu (MB) yang prospek:

Pengaruh genetik

Faktor keturunan sangat menentukan kualitas dari anakan/trotolan Murai Batu (MB), karena anakan Murai Batu memiliki kemungkinan besar mewarisi kemampuan/talenta dari indukannya, baik talenta dari indukan jantan maupun indukan betina.

Salah satu cara untuk mendapatkan anakan/trotolan Murai Batu (MB) yang berkualitas adalah dengan membelinya dipenangkaran, karena kita bisa tau silsilah keturunannya.

Perilaku

Karakter dari masing-masing anakan Murai Batu (MB) pasti berbeda-beda, dan perbedaan karakter tersebut bisa kita lihat jika kita melolohnya sendiri.

Anakan Murai Batu (MB) yang berkualitas dan memiliki mental yang bagus bisa dilihat dari perilakunya yang lebih aktif meminta makan dengan bukaan paruh paling lebar, teriakannya paling keras, dan paling dominan di antara anakan lainnya dengan sering merebut jatah pakan untuk anakan lainnya.

Jika anakan Murai Batu (MB) diloloh oleh indukannya, karakter dari masing-masing anakan bisa lebih terlihat karena indukan Murai Batu justru akan lebih memperhatikan/memprioritaskan untuk memberi makan anaknya yang paling kuat dan aktif.

Hal itu adalah insting dari indukan Murai Batu (MB) yang mungkin menganggap bahwa anakan tersebutlah yang paling memiliki kemungkinan untuk hidup dan akan menjadi pewarisnya.

Anakan Murai Batu (MB) dengan karakter demikian nantinya setelah dewasa akan memiliki mental fighter yang tangguh (tipe fighter tinggi). Karakter tersebut sudah terlihat dari perilakunya yang terlihat paling agresif dan paling kuat di antara yang lainnya.

Sifat egois dan mau menang sendiri tersebut justru yang harus dimiliki oleh Murai Batu (MB) lapangan, karena Murai Batu adalah jenis burung fighter yang akan mempertahankan wilayah teritorialnya mati-matian.

Katuranggan

• Pilih trotolan Murai Batu (MB) yang memiliki ukuran kepala besar, karena biasanya Murai Batu (MB) yang berkepala besar memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk merekam suara-suara masteran dengan lebih baik. Dari segi penampilan juga akan terlihat lebih sangar jika memiliki kepala yang besar.

• Pilih trotolan Murai Batu (MB) yang memiliki Mata besar dan melotot dengan sorot mata yang tajam seolah mengintimidasi. Murai Batu dengan ciri tersebut memiliki mental fighter yang tangguh dan akan mengintimidasi lawannya dengan tatapan matanya.

• Pilih trotolan Murai Batu (MB) yang memiliki paruh besar dan terlihat kokoh pada bagian pangkalnya, serta memiliki sobekan mulut yang lebar sampai mendekati matanya. Bentuk paruh seperti itu akan menghasilkan suara dengan volume keras dan tembus.

• Pilih Murai Batu (MB) yang memiliki leher besar, panjang dan kokoh, atau biasa disebut leher beton karena cenderung memiliki volume suara di atas rata-rata, tapi suara yang dihasilkannya lebih dominan suara-suara tembakan, dan akan terdengar kaku ketika membawakan lagu-lagu ngeroll.

Sedangkan Murai Batu (MB) yang memiliki leher lebih kecil dan panjang memiliki kemampuan membawakan lagu-lagu dengan irama yang lebih merdu dibanding Murai Batu yang memiliki leher besar dan kokoh. Murai Batu yang memiliki leher kecil dan panjang cenderung memiliki tipe suara roll tembak yang harmonis.

• Pilihlah trotolan Murai Batu (MB) yang memiliki postur tubuh panjang karena akan terlihat lebih gagah dan atletis. Murai Batu dengan ciri tersebut di yakini memiliki nafas yang lebih panjang dan stamina yang lebih mumpuni, sehingga durasi kerjanya bisa lebih maksimal.

• Pilih Murai Batu (MB) yang memiliki sayap yang panjang menjuntai sampai menyentuh ekornya. Dengan ukuran sayap yang panjang, Murai Batu bisa terbang lebih cepat dan bisa terbang menjelajah lebih jauh untuk mencari sumber makanan.

Jika Murai Batu (MB) di karuniai sayap yang panjang, tentunya Murai Batu tersebut juga dibekali stamina yang prima serta nafas yang panjang agar bisa menggunakan sayapnya tersebut untuk terbang lebih cepat dan lebih jauh.

• Pilihlah Murai Batu (MB) yang memiliki ukuran kaki besar dengan jari-jari kaki yang panjang. Karena semakin panjang jari-jari kakinya, maka semakin kuat pula cengkeraman kakinya pada tangkringan ketika Murai Batu tersebut sedang bertarung mengeluarakan segala kemampuan berkicaunya. Sedangkan untuk warna kaki sebetulnya tidak berpengaruh pada mental Murai Batu (MB).

• Pilihlah Murai Batu (MB) dengan daun ekor yang tipis karena lebih ringan dan tidak akan membebani Murai Batu pada saat bertarung. Begitu juga dengan ukuran panjang ekornya, jika tujuannya untuk dilombakan maka jangan memilih Murai Batu dengan ukuran ekor yang terlalu panjang, karena akan membebani dan menghambat gerakan Murai Batu ketika sedang ngeplay sehingga staminanya akan lebih cepat terkuras.

• Pilih Murai Batu (MB) dengan warna bulu hitam pekat dan mengkilap kebiruan, karena rata-rata Murai Batu dengan warna bulu hitam mengkilap kebiruan memiliki mental yang bagus (tipe fighter tinggi) dibandingkan dengan Murai Batu kebanyakan.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) di atas bisa kita gunakan untuk memilih Murai Batu trotolan dan juga Murai Batu bahan yang belum bunyi untuk meramal potensinya di masa depan.

Sedangkan untuk ciri-ciri Murai Batu (MB) dengan melihat warna bulunya hanya bisa digunakan untuk Murai Batu dewasa dan juga Murai Batu muda hutan (MH).

Tapi jika kita membeli Murai Batu (MB) yang sudah jadi (gacor), dan kita sudah mendengar seperti apa suaranya atau sudah melihat performanya secara langsung, maka masalah ciri-ciri fisik/katuranggan tersebut tidak perlu dihiraukan lagi.

Baca juga:

Pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif

Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah

Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri fisik/katuranggan trotolan Murai Batu (MB) yang bagus dan prospek. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) trotolan

Ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Jika kita memelihara Kacer untuk ocehan dirumah atau untuk di ikut sertakan dalam lomba, maka kita harus memilih yang berjenis kelamin jantan. Karena hanya Kacer jantanlah yang memiliki suara kicauan bervariasi dengan banyak materi isian dan volume suara yang keras.

Untuk membedakan jenis kelamin Kacer dewasa tentunya sangat mudah, karena antara Kacer jantan dan Kacer betina dewasa memiliki warna bulu yang berbeda. Bulu hitam pada Kacer jantan tampak pekat dan mengkilap, sedangkan bulu hitam pada Kacer betina tampak kusam/abu-abu.

Tapi bagaimana kalau kita memelihara Kacer dari anakan/trotolan..??

Untuk membedakan antara Kacer trotolan jantan dan Kacer trotolan betina memang agak sulit, karena keduanya memiliki penampilan fisik yang serupa jika dilihat sekilas. Tapi jika diperhatikan dengan seksama, sebetulnya ada beberapa ciri-ciri khisus yang membedakan antara Kacer trotolan jantan dan betina, di antaranya:

Ciri-ciri Kacer trotolan jantan:

• Jika diperhatikan, bulu hitam pada anakan/trotolan Kacer jantan warnanya lebih tegas, dan biasanya ada beberapa helai bulu yang sudah berwarna metalik/mengkilap seperti Kacer dewasa.
• Warna trotolnya terlihat lebih coklat.
• Bentuk kepalanya terlihat papak/ceper.
• Postur tubuhnya tampak lebih tegak saat berdiri.
• Tingkah lakunya lebih agresif.
• Pangkal lidah bagian dalam yang berbentuk huruf "V" tedapat dua titik berwarna hitam.
• Paruh bagian bawah berwarna hitam pekat.

Ciri-ciri Kacer trotolan betina:

• Bulu hitam pada anakan/trotolan Kacer betina tampak kusam/pudar dan sama sekali tidak tidak terdapat bulu metalik/mengkilap.
• Warna bulu trotolnya coklat pucat.
• Bentuk kepalanya terlihat bulat.
• Postur tubuhnya lebih mendatar ketika berdiri, dan tidak tampak membusungkan dada.
• Tingkah lakunya lebih kalem dan tidak terlalu aktif.
• Pada bagian lidahnya tidak terdapat titik berwarna hitam.
• Paruh bagian bawah berwarna hitam pudar keputihan.

Baca juga:

Kacer trotolan hutan vs Kacer trotolan hasil penangkaran

Tips perawatan Kacer trotolan agar memiliki mental fighter yang tangguh

Cara menjinakkan Kacer yang terlalu giras

Cara merawat Kacer mabung/ngurak yang tepat

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer trotolan jantan dan Kacer trotolan betina

Pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sekarang ini sudah banyak sekali Kicau Mania yang berhasil menangkarkan Murai Batu (MB). Selain untuk menyalurkan hobi, menangkarkan Murai Batu juga menjadi bisnis yang cukup menjanjikan dengan penghasilan yang fantastis.

Harga Murai Batu (MB) yang cukup tinggi dan stabil dipasaran, serta didukung minat para penggemar Murai Batu yang semakin hari semakin meningkat terhadap Murai Batu anakan/trotolan daripada Murai Batu muda hutan (MH), membuat anakan/trotolan Murai Batu hasil penangkaran menjadi laris manis dipasaran.

Alasan para penggemar Murai Batu (MB) lebih memilih untuk memelihara Murai Batu anakan/trotolan terbilang cukup beragam, di antaranya karena harganya lebih murah dari Murai Batu dewasa atau yang sudah jadi, dan resiko kematiannya juga relatif lebih kecil dibandingkan dengan Murai Batu muda hutan (MH).

Selain itu, Murai Batu (MB) anakan/trotolan  lebih mudah untuk dibentuk dan dilatih sesuai keinginan kita, misalnya untuk materi lagunya yang bisa kita bentuk dengan pemasteran sesuai keinginan kita, sehingga Murai Batu anakan/trotolan tersebut nantinya setelah dewasa akan memiliki materi isian seperti yang kita ajarkan.

Tapi untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan sampai menjadi burung dewasa yang gacor membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan juga harus diberikan perawatan yang tepat dan konsisten setiap harinya.

Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk merawatnya, karena Murai Batu (MB) anakan/trotolan membutuhkan perhatian lebih dari mulai pemberian pakan yang berkualitas, pemberian multi vitamin selama masa pertumbuhannya, perawatan mandi dan jemur, serta pemasteran yang tepat.

Karena itu, sebelum kita memilih untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan tentunya kita harus siap mengorbankan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, karena kita tidak bisa langsung menikmati kemerduan suaranya sampai anakan/trotolan Murai Batu tersebut tumbuh dewasa.

Agar Murai Batu (MB) anakan/trotolan tersebut memiliki materi lagu yang variatif ketika dewasa nanti, maka pemasteran menjadi point penting yang wajib dilakukan karena Murai Batu anakan/trotolan yang lahir dipenangkaran tentunya tidak memiliki suara asli/suara hutan karena tidak mendapatkan pemasteran alami, berbeda dengan Murai Batu muda hutan (MH) yang lahir di alam bebas yang sudah memiliki isian suara hutan yang dipelajari di habitat aslinya.

Pemasteran Murai Batu (MB) anakan/trotolan harus dilakukan secara bertahap sesuai tingkat usianya. Pemasteran tahap pertama bisa mulai kita lakukan ketika usia anakan/trotolan Murai Batu berusia satu bulan.

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 1 bulan:

Suara isian yang di ajarkan pada masa-masa awal ini sebaiknya adalah suara-suara dari burung-burung kecil yang ngeroll seperti: Kolibri, Gelatik dan Pleci yang tidak membuat anakan/trotolan Murai Batu kaget dan merasa tertekan.

Keberadaan burung-burung kecil tersebut juga dapat membuat mental anakan/trotolan Murai Batu menjadi kuat karena merasa lebih dominan dari burung-burung lain disekitarnya.

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 3 bulan:

Setelah Murai Batu (MB) sudah berusia dua bulan atau lebih, kita dapat mulai mengajarkan suara-suara masteran yang yang lebih keras dan berkarakter nembak, seperti misalnya suara: Kenari, Tengkek buto, dan Ciblek.

Burung Murai Batu yang sudah diperdengarkan banyak suara kicauan dari ragam jenis burung berbeda membantunya untuk memperkaya suara isiannya. Selain itu, dengan memaster burung Murai Batu dari usia muda atau trotolan membantunya untuk mengeluarkan suara asli saat sudah menginjak usia dewasa. 

Pemasteran Murai Batu (MB) pada usia remaja:

Pemasteran untuk Murai Batu (MB) jangan hanya terhenti sampai pada usia tiga bulan saja, tapi harus terus dilakukan secara bertahap dan konsisten sampai anakan/trotolan Murai Batu tersebut menjadi dewasa.

Pada usia remaja, kita bisa mulai memasternya dengan suara-suara tembakan panjang dan kasar, seperti suara: Cililin, Lovebird, Kapas tembak dan Cucak jenggot. Karena pada usia remaja, mental Murai Batu (MB) sebagai burung fighter sudah mulai terbentuk, jadi suara-suara dengan karakter kasar dan menekan teraebut, selain untuk memperkaya materi isiannya juga berfungsi untuk membiasakan Murai Batu untuk mendengar suara-suara keras dan kasar. Sehingga ketika di ikutkan lomba, Murai Batu tersebut tidak akan merasa takut dan tertekan lagi ketika mendengar suara-suara tembakan lawannya yang keras dan bervariasi.

Baca juga:

Pakan wajib untuk Murai Batu bahan/bakalan agar cepat bunyi

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Demikian sedikit informasi tentang pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) trotolan

Ciri-ciri perbedaan Sirtu/Cipoh jantan dan betina yang akurat

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Untuk mengenali jenis kelamin burung Sirtu/Cipoh memang agak sulit, karena dari bentuk fisik dan warna bulunya hampir sama, apalagi untuk seorang pemula tentunya akan kesulitan untuk membedakan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina jika tidak ada perbandiangan dengan dua ekor burung jantan dan betina.

Untuk membedakan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina, ada beberapa ciri-ciri yang dapat digunakan sebagai panduan sebelum kita memeliharanya, karena Sirtu/Cipoh yang bisa gacor dengan suara lantang dan bervariasi adalah yang berjenis kelamin jantan. Ciri-ciri tersebut di antaranya:

Warna bulu

Untuk Sirtu/Cipoh hasil tangkapan hutan (bakalan), warna bulu dan ciri fisik lainya memang masih bisa terlihat jelas perbedaan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina, tapi untuk Sirtu/Cipoh rawatan lama atau yang dirawat dari lolohan tentunya akan berbeda. Karena pengaruh dari faktor perawatan sehari-hari seperti pemberian pakan yang tentunya berbeda dengan pakan alami Sirtu/Cipoh di alam bebas dan perawatan sehari-hari seperti mandi dan jemur yang dapat mempengaruhi warna bulu Sirtu/Cipoh menjadi tidak cerah (kusam).

Warna bulu pada Sirtu/Cipoh jantan dan betina rawatan lama dan yang dirawat dari lolohan cenderung sama-sama tidak cerah (kusam), berbeda dengan Sirtu/Cipoh liar di alam bebas yang memiliki warna bulu cerah karena pengaruh dari faktor pakan, mandi, dan penjemuran yang dilakukan secara alami dengan nalurinya yang membuat warna bulu Sirtu/Cipoh liar cenderung lebih cerah dan lebih tegas/cerah.

Jadi, indentifikasi jenis kelamin dengan cara membedakan warna bulunya, hanya efektif untuk membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh bakalan hasil tangkapan hutan, dan tidak efektif untuk membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh rawatan lama dan yang dirawat dari lolohan, karena warna bulunya cenderung sama-sama kusam.

Warna mulut dan lidah

Cara lain yang paling banyak dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kelamin Sirtu/Cipoh, yaitu dilihat dari warna bagian dalam mulut dan lidahnya. Dimana bagian dalam mulut dan lidah dari Sirtu/Cipoh jantan cenderung berwarna hitam pekat, sedangkan Sirtu/Cipoh betina warna bagian dalam mulutnya juga hitam, tapi warna lidahnya agak putih.

Tapi faktanya cara tersebut hanya dapat digunakan ketika Sirtu/Cipoh sudah berusia mapan (dewasa), atau sudah berusia diatas satu tahun. Untuk Sirtu/Cipoh hasil tangkapan hutan yang sudah dewasa, cara tersebut mungkin sangat membantu.

Tapi untuk Sirtu/Cipoh yang usianya dibawah satu tahun tentunya akan sulit untuk membedakan jenis kelaminnya dengan cara tersebut, karena warna bagian dalam mulut dan lidahnya masih berwarna kemerahan.

Jadi, identifikasi jenis kelamin Sirtu/Cipoh dengan melihat warna pada lidah dan bagian dalam mulutnya hanya efektif untuk Sirtu/Cipoh yang usianya sudah dewasa (di atas satu tahun).

Jumlah anakan

Bagi yang suka memelihara Sirtu/Cipoh dari lolohan, mereka sering memprediksi jenis kelamin Sirtu/Cipoh dari jumlah piyik ketika masih didalam sarangnya, seperti misalnya bahwa Sirtu/Cipoh anak tunggal hampir bisa dipastikan berjenis kelamin jantan.

Tapi faktanya, hal tersebut hanyalah sebuah prediksi atau argumen yang berdasar pada pengalaman serta kejadian mayoritas saja dan bukan merupakan hasil penelitian ilmiah dari para ahli.

Burung Sirtu/Cipoh sendiri umumnya bertelur paling banyak 3 butir, itupun sangat sedikit jumlahnya. Rata-rata Sirtu/Cipoh bertelur 2 butir dan ada juga yang hanya bertelur 1 butir saja.

Proses menetasnya telur secara alami harus melewati seleksi alam yang ketat, seperti gangguan predator yang bisa memangsa telur atau piyik, kondisi cuaca pada saat induk Sirtu/Cipoh mengerami telur, atau faktor genetik itu sendiri yang mempengaruhi menetasnya telur.

Jadi, memprediksi jenis kelamin Sirtu/Cipoh dari jumlah anaknya tidak bisa 100% akurat karena bisa saja ketika anakan Sirtu/Cipoh yang selamat melewati ketatnya seleksi alam adalah anakan yang berjenis kelamin betina, karena semua kemungkinan bisa saja terjadi tanpa pernah kita ketahui apa yang terjadi dari mulai telur sampai menetas menjadi piyik.

Suara kicauan

Cara yang terakhir adalah dengan membedakan suara kicauannya. Suara kicauan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina tentunya berbeda, dan menurut para penggemar Sirtu/Cipoh yang sudah berpengalaman, cara membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh yang paling akurat adalah dengan cara membedakan suara kicauannya.

Sirtu/Cipoh muda yang berusia antara 2-3 bulan sudah mulai bisa dikenali perbedaan suaranya, dimana Sirtu/Cipoh jantan sudah lebih aktif bersuara ngekrek pada usia 1 bulan dan pada usia 3 bulan biasanya sudah mulai belajar nyiul.

Sirtu/Cipoh jantan sudah mulai belajar berbunyi siiiirrrtuuuuu.... pada usia 5-6 bulan, berbeda dengan Sirtu/Cipoh betina, karena pada usia 2-3 bulan hanya bersuara ngekrek saja, tidak nyiul dan tidak memiliki variasi kicauan (monoton).

Tapi untuk membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh bakalan tangkapan hutan yang belum berbunyi, tentu cara untuk membedakan jenis kelaminnya hanya bisa dengan membedakan warna bulunya dan melihat warna bagian dalam mulut serta lidahnya.

Baca juga:

Ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina beserta gambarnya

Ciri-ciri Trucukan jantan dan betina yang akurat

Ciri-ciri perbedaan Pleci jantan dan betina paling akurat

Ciri-ciri Tledekan Gunung jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan Sirtu/Cipoh jantan dan betina yang akurat. Untuk informasi lain seputar burung Sirtu/Cipoh, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Sirtu/Cipoh jantan dan betina

Katuranggan Perkutut yang baik dan dapat mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Bicara mengenai Perkutut Lokal, hampir selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis yang kadang diluar nalar. Karena sejak jaman dahulu, Perkutut memang diyakini memiliki kekuatan ghaib/supranatural, terutama dalam tradisi kepercayaan masyarakat Jawa.

Dengan memelihara Perkutut, khususnya Perkutut Lokal dengan katuranggan tertentu, diyakini bisa mendatangkan rejeki, menaikkan jabatan, membuat rumah tangga tentram dan untuk meraih kekayaan bagi pemiliknya, serta untuk tujuan-tujuan lainnya.

Kegemaran masyarakat Jawa memelihara Perkutut untuk dinikmati suara anggungannya yang indah sudah menjadi tradisi sejak jaman dahulu. Pada jaman kerajaan Majapahit, Perkutut hanya dipelihara oleh kalangan Bangsawan/Ningrat saja.

Tradisi memelihara Perkutut tersebut terus berkembang secara turun-temurun sampai saat ini, baik dikalangan Keraton maupun masyarakat umum sekarang ini banyak yang memiliki hobi memelihara Perkutut, baik itu Perkutut Lokal maupun Perkutut Bangkok.

Dalam tradisi masyarakat Jawa jaman dahulu, Perkutut diyakini sebagai bilangan ke-5 dari kelengkapan seorang Laki-laki yaitu:

• Wismo (rumah).
• Garwo (Istri).
• Curigo (Keris).
• Turonggo (Kuda).
• Kukilo (Perkutut).

Perkutut merupakan sarana pencipta kepuasan atau kenikmatan batin. Suara anggungannya yang merdu serta keindahan fisiknya dapat menciptakan suasana yang tenang, teduh, santai, bahagia dan seolah-olah menjadi media yang mengantarkan Manusia agar dapat berhubungan dengan alam semesta secara langsung.

Untuk mengetahui baik dan tidaknya seekor Perkutut, dapat dilihat dari katuranggan dan ciri mathi/ciri fisik seperti bentuk tubuh, bulu, paruh, kaki dan juga sifat atau perilaku serta pada saat bunyi/manggung.

Jenis-jenis Perkutut Katuranggan pembawa keberuntungan:

• Perkutut Songgo Ratu

Perkutut ini memiliki ciri khas ada jambul dikepalanya seperti mahkota yang berwarna putih. Sifatnya juga seperti kalangan ningrat yang tidak suka berkeliaran, kesehariannya selalu berada ditempat yang sepi seperti didalam goa atau di area pekuburan.

Konon Perkutut ini kuat menahan lapar dan haus sampai beberapa hari, tidurnya selalu ditempat yang paling tinggi dari Perkutut lainnya. Perkutut Songgo Ratu memiliki aura kewibawaan yang sangat besar sehingga jika ada Perkutut lain yang berada didekatnya maka tidak akan berani bersuara/manggung.

Ciri-ciri fisik lainnya adalah, kaki dan paruhnya berwarna hitam serta bulunya juga berwarna agak kehitam-hitaman. Perkutut yang memiliki Yoni besar, biasanya jarang berbunyi/manggung dan suaranyapun juga kecil, seperti halnya Perkutut Songgo Ratu ini.

Perkutut Songgo Ratu memiliki kekuatan untuk menolak santet/ilmu hitam, melancarkan rejeki dan juga memberikan kewibawaan bagi pemiliknya.

• Perkutut Lurah

Ciri-ciri Perkutut Lurah, corak bulu ditubuhnya sepintas mirip seperti ular, dimana keduanya memiliki lurik yang hampir sama. Perkutut Lurah memiliki bulu dada dengan warna lebih terang keputih-putihan, seperti warna lurik ular.

Perkutut Lurah tinggal didalam hutan yang jauh dari pemukiman, dan selama hidupnya Perkutut Lurah tidak pernah turun ke tanah. Makannya selalu disuapi atau disediakan oleh Perkutut lain yang menjadi bawahannya.

Biasanya Perkutut Lurah hanya bisa dipelihara oleh seorang Pemimpin atau Pejabat yang memiliki kedudukan tinggi dan memiliki bawahan/anak buah yang banyak, karena Perkutut Lurah memiliki Yoni untuk kewibawaan yang luar biasa besar, selain itu juga dapat mendatangkan rejeki yang berlimpah bagi pemiliknya.

• Perkutut Putih

Perkutut ini merupakan primadona dikalangan para penggemar Perkutut katuranggan, sebab selain sangat langka, Perkutut Putih juga diyakini bisa mendatangkan kekayaan bagi pemiliknya.

Ciri-ciri Perkutut Putih katuranggan, yaitu seluruh bulu tubuhnya berwarna putih bersih, matanya merah, paruh berwarna abu-abu kemerahan, kaki merah bergaris-garis hitam dan kuku-kukunya berwarna putih.

Pada jaman dulu, Perkutut ini biasanya hanya dimiliki oleh para Raja atau Pemimpin. Perkutut Putih lokal juga diyakini dari hasil perkawinan "In breed", yaitu perkawinan yang terjadi antara saudara sekandung yang berlangsung selama beberapa generasi secara alami sekitar 5 sampai 10 tahun lamanya.

Jadi, Perkutut Putih belum tentu menghasilkan anakan yang berwarna putih juga. Tapi Perkutut biasa yang memiliki gen/trah dari Perkutut Putih, memiliki kemungkinan untuk menghasilkan keturunan dengan warna bulu putih.

Konon, karena begitu kuatnya Yoni yang bersemayam pada tubuh Perkutut Putih, sebelum dimiliki/dipelihara oleh seseorang, maka Perkutut Putih akan datang lewat mimpi terlebih dulu dengan wujud orang yang sudah tua, berpakaian serba putih, berambut putih dan berjenggot putih.

Tapi hati-hati, jangan pernah terkecoh jika ada Perkutut Putih yang dijual dipasar burung atau dipeternakan burung Perkutut, karena Perkutut-Perkutut Putih tersebut adalah Perkutut biasa hasil kawin silang yang dilakukan para breeder Perkutut yang tentunya tidak memiliki Yoni/Khodam/Kekuatan ghaib apapun.

Perkutut Putih yang memiliki Yoni, adalah Perkutut Putih lokal liar yang hidup dihutan secara alami dan bukan merupakan hasil rekayasa genetika.

• Perkutut Hitam (Kul Buntet)

Ciri-cirinya seluruh bulu tubuhnya berwarna hitam dan dianggap sebagai rajanya Perkutut, dan konon, jika dipelihara maka akan mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya.

• Sri Mangepel

Ciri-cirinya, Perkutut ini memiliki jari pada ke dua kakinya yang berwarna putih/ibu jari kakinya putih/ada dua kuku jari yang berwarna putih.

Perkutut ini sangat baik dipelihara oleh para petani. Dan menurut kepercayaan, orang yang memelihara Perkutut ini, keluarganya akan selalu sehat dan apa yang menjadi cita-citanya akan tercapai.

• Wisnu Wicitro

Ciri-cirinya, Perkutut ini memiliki paruh dan kaki yang berwarna kehitaman.

Menurut kepercayaan, orang yang memelihara Perkutut ini akan selalu terjaga keselamatannya, bahkan Perkutut ini memiliki kekuatan besar untuk menangkal ilmu santet (blackmagic).

• Wisnu Mangenu

Ciri-cirinya, Perkutut ini memiliki kulit pada seluruh tubuhnya yang berwarna kehitaman.

Menurut kepercayaan, orang yang memelihara Perkutut ini akan memiliki banyak rejeki dalam hidupnya.

• Susumo Wicitro

Ciri-cirinya, Perkutut ini memiliki paruh dan kaki yang berwarna putih.

Menurut kepercayaan, orang yang memeliharannya konon akan menjadi orang kaya dan semua yang di inginkannya akan tercapai.

• Pendhowo Mijil

Ciri-cirinya, Perkutut ini memiliki bulu ekor berjumlah 15 lembar.

Menurut kepercayaan, orang yang memeliharannya akan memiliki kewibawaan yang besar, disegani dan dihormati.

• Purnomo Sidhi

Ciri-cirinya, Perkutut ini memiliki mata yang terlihat bercahaya marah seperti mirah delima/warna bulunya agak kemerah-merahan merata.

Menurut kepercayaan, orang yang memeliharanya akan memiliki kewibawaan yang sangat besar, disegani dan disayang oleh orang-orang disekitarnya.

• Mercu Jiwo

Ciri-cirinya, Perkutut ini memiliki mata berwarna kekuningan dan bulu pada bagian pantatnya berwarna kuning.

Menurut kepercayaan, pemeliharanya akan dicintai banyak orang dan juga akan dilimpahi banyak rejeki. Konon, burung ini adalah peliharaan para Raja.

• Mustikaning Manuk

Ciri-cirinya, Perkutut ini memiliki kulit berwarna putih pada seluruh tubuhnya.

Konon Perkutut ini juga peliharaan Raja, dan burung ini sangat baik dipelihara karena akan mendatangkan keberuntungan, rejeki, keselamatan dan dapat mempengaruhi banyak orang.

• Gedong Mineb

Ciri-cirinya, Perkutut ini bunyi/manggungnya selalu pada waktu Matahari terbenam/senja hari/menjelang maghrib.

Menurut kepercayaan, pemiliknya akan berkecukupan rejeki dan akan mencapai kemajuan dalam berdagang.

• Gedhong Mengo

Ciri-cirinya, Perkutut ini selalu bunyi/manggung pada waktu Matahari terbit/fajar.

Menurut kepercayaan, orang yang memeliharanya akan mendapatkan keselamatan, ketentraman, dan kebahagiaan, serta dapat mengumpulkan harta yang banyak seperti emas dan berlian.

• Wisnu Murti

Ciri-cirinya, Perkutut ini memiliki mata, paruh, dan kaki berwarna hitam.

Konon, Perkutut dengan ciri-ciri tersebut adalah untuk tumbal dan menjadi peliharaan Raja.

• Udan Mas

Ciri-cirinya, Perkutut ini memiliki bulu berwarna coklat muda/krem, dan Perkutut yang bulunya berwarna kekuningan serta memiliki kalung/bulu lurik yang melingkar dilehernya berwarna ke kuning-kuningan, dipercaya dapat mendatangkan keselamatan, kebahagiaan dan juga rejeki bagi pemiliknya.

• Widahsana Gasta Gasti

Perkutut ini dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan, dan apa yang di inginkan oleh pemiliknya akan tercapai dan juga dicintai oleh banyak orang.

• Muncis

Ciri-cirinya, postur tubuhnya sangat kecil.

Konon, orang yang memeliharanya akan selalu dianugerahi ketentraman, keselamatan dan mudah rejekinya.

• Gendowo Sabdo

Ciri-cirinya, suara manggungnya keras dan merdu, dan dapat digunakan untuk memikat Perkutut lainnya.

Konon, Pemiliknya akan dilimpahi banyak rejeki, keluarganya selalu tenang dan tentram. Jika waktu manggungnya lama, halus dan merdu, maka pemiliknya akan mudah mencapai cita-cita dan juga banyak rejeki.

• Rupo Cahyo

Ciri-cirinya, Perkutut ini memiliki warna bulu yang mengkilat seperti bercahaya.

Konon, orang yang memelihara Perkutut ini akan selalu dalam kedamaian dan kebahagiaan.

• Condro Sabdo

Ciri-cirinya, memiliki bulu dibagian pundak berwarna putih

Konon, Perkutut ini memiliki aura untuk pemikat dan membawa suasana gembira bagi pemiliknya.

• Misti Kanya

Ciri-cirinya, memiliki bulu pada bagian badan/seluruh badannya berwarna putih.

Konon, Perkutut ini baik dipelihara oleh para Raja/Pemimpin karena dapat membawa keselamatan.

• Songgo Bhuono

Ciri-cirinya, pada bagian punggungnya ada sehelai bulu berwarna putih.

Konon, Perkutut ini akan mendatangkan rejeki bagi pemiliknya. Tapi jangan memelihara Perkutut dengan ciri-ciri tersebut, tapi yang bulu ekornya tidak sejajar dengan bulu ekor lainnya, misalnya tidak lurus/abnormal.

• Kusumo Wicitro

Ciri-cirinya, paruh dan sisik kakinya berwarna keputih-putihan.

Konon, Perkutut ini dapat mendatangkan rejeki bagi pemiliknya, serta cita-citanya mudah tercapai.

• Mercuci

Ciri-cirinya, matanya berwarna kuning dan sipit seperti wayang blambangan.

Konon, pemiliknya disukai banyak orang dan juga banyak rejeki.

• Satrio Kinayungan

Ciri-cirinya, ditengah kepalanya ada bulu berwarna putih.

Konon, dapat menaikkan derajat/pangkat dan juga kewibawaan bagi pemiliknya.

Selain jenis-jenis Perkutut katuranggan di atas, masih ada beberapa jenis Perkutut katuranggan lainnya, antara lain: Perkutut Tepung Tumpeng atau disebut juga Pedaringan Kebak/Tembus, Perkutut Rondo Semoyo, dll.

Semua jenis Perkutut katuranggan tersebut memiliki Yoni/Khodam/Kekuatan ghaib sendiri-sendiri, antara lain: Perkutut Tepung Tumpeng untuk menolak santet (black magic) dan ketenteraman keluarga, Pandowo Mijil dan Mercu Jiwo untuk kewibawaan, Rondo Semoyo untuk kelancaran dalam berdagang.

Baca juga:

Perkutut katuranggan yang tidak baik untuk dipelihara

Perawatan khusus untuk Perkutut mabung

Manfaat merica dan kencur untuk Perkutut

Jamu tradisional untuk Perkutut agar rajin manggung dan gacor

Demikian sedikit informasi tentang katuranggan Perkutut yang baik dan dapat mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya. Untuk informasi lain seputar Perkutut dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Perkutut Udan Mas

Cara melatih burung Beo agar bisa bicara

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Jika kita memelihara burung Beo, tentunya yang paling di inginkan adalah agar Beo peliharaan kita tersebut bisa bicara menirukan perkataan Manusia.

Syarat utama untuk melatih Beo bicara adalah ketika burung Beo masih berusia muda, yang ditandai dengan kulit yang menggelambir pada bagian kepalanya masih terlihat pendek. Akan lebih bagus lagi jika kita memelihara Beo yang masih anakan/dari lolohan, karena selain lebih mudah jinak, juga lebih mudah di ajari dengan kata-kata sesuai keinginan kita.

Sedangkan jika kita melihara Beo tangkapan hutan yang sudah dewasa, maka akan sulit untuk melatihnya bicara karena Beo tersebut sudah memiliki suara hutan yang sudah terekam permanen di memorinya. Selain itu juga perlu waktu yang cukup lama agar Beo dewasa tangkapan hutan tersebut bisa benar-benar jinak.

Untuk melatih Beo bicara, harus dengan kasih sayang dan konsistensi. Dan beberapa tips berikut semoga bisa membantu untuk melatih burung Beo peliharaan kita agar bisa menirukan kata-kata Manusia.

Cara yang efektif untuk melatih Beo bicara:

Berikan Beo perhatian dan kasih sayang, sehingga Beo akan merasa nyaman dan akan lebih mudah dalam mempelajari kata-kata yang kita ajarkan. Sama seperti saat kita melatih anak kecil untuk belajar berbicara, melatih Beo juga memerlukan kesabaran dan kasih sayang.

Untuk melatih Beo bicara sebaiknya dilakukan secara bertahap, tidak perlu terburu-buru dengan mengajarkan banyak kata pada burung Beo yang justru akan membuat memori dari burung Beo tersebut menjadi kacau.

Melatih Beo bicara harus dilakukan secara perlahan tapi konsisten. Ajarkan satu kata dulu secara konsisten sampai Beo tersebut hafal dan fasih baru di ajarkan dengan kata-kata yang lain.

Sebelum Beo benar-benar pandai bicara, sebaiknya jangan diajak bercanda dulu, misalnya: menyodorkan makanan tapi tidak jadi diberikan, hal itu akan membuat Beo kecewa dan bisa membuyarkan kata-kata yang masih dipelajari.

Sebaiknya Beo dijauhkan dari lingkungan yang bisa mengakibatkan Beo tersebut mendengar dan merekam kata-kata kotor atau jorok.

Tempatkan Beo pada satu tempat saja, jangan sering di pindah-pindah karena hal ini akan mengakibatkan memori dalam otak Beo menjadi kacau sehingga akan kesulitan untuk menirukan ucapan/kata-kata kita.

Jika memungkinkan, sebaiknya jadwal untuk melatih Beo bicara jangan di ubah-ubah waktunya. Jika biasanya dilatih bicara setiap pagi hari, sebaiknya lakukan secara konsisten setiap pagi hari, jangan dirubah menjadi siang atau sore hari.

Ketika kita melatih Beo dengan mengucapkan satu kata tertentu, maka harus diberikan contoh dengan tindakan atau perlakuan tertentu yang harus sama setiap kita mengajarkan kata-kata tersebut. Misalnya: kita mengucapkan kata "MINUM" maka srbaiknya ketika kita mengucapkan kata "MINUM" tersebut sambil memegang gelas, agar nantinya setiap kali Beo tersebut melihat orang membawa gelas, akan mengucapkan kata "MINUM". Untuk besoknya juga harus melakukan hal yang sama ketika kita mengajarkan kata "MINUM", yaitu dengan memegang gelas, jangan memegang benda lainnya.

Jangan mengajarkan Beo untuk menirukan beberapa kata sekaligus karena Beo justru bisa menjadi stres dan tidak bisa menirukan satu katapun yang kita ajarkan.

Beo tetaplah binatang yang hanya memiliki kapasitas memori terbatas, tidak semua kata-kata yang kita ajarkan akan bisa ditirukannya. Agar lebih efektif, sebaiknya Beo dilatih pelan-pelan, satu kata demi satu kata saja.

Ketika Beo sudah bisa bersuara seperti yang yang kita ajarkan, sebaiknya Beo terus di ingatkan dengan kata-kata yang sudah kita ajarkan agar Beo tidak lupa dengan kata-kata tersebut.

Agar lebih cepat hafal dan ingat dengan ucapan/kata-kata yang kita ajarkan, sebaiknya Beo jangan ditempatkan bersama burung-burung jenis lain, terutama burung kicauan karena nantinya Beo justru akan meniru suara burung-burung kicauan tersebut dan tidak akan menghafal kata-kata yang kita ajarkan.

Beberapa metode untuk mengajarkan Beo bicara:

• Menggunakan Mp3 player

Untuk mengajarkan Beo bicara, kita bisa menggunakan suara Mp3 Beo lain yang sudah pandai bicara dengan cara diperdengarkannya ditempat yang tenang/sepi secara konsisten sampai Beo peliharaan kita fasih menirukan suara Mp3 tersebut.

• Menggunakan Beo lain sebagai guru vokal

Cara ini cukup efektif karena Beo yang kita ajarkan untuk bicara tersebut bisa mendengar suara Beo lain yang menjadi guru vokalnya setiap hari secara konsisten dan alami, jadi Beo yang kita ajarkan untuk bicara tersebut akan lebih cepat untuk menirukan suara dari Beo lain yang sudah pandai bicara.

• Menempatkan Beo pada tempat tertentu

Kita bisa mengajarkan Beo untuk bicara dengan cara menempatkan beo di ruangan yang sering digunakan untuk ngobrol, misalnya diruang tamu. Dengan begitu, setiap kali ada tamu yang datang dan mengucapkan salam, Beo tersebut lama-kelamaan akan hafal dan terbiasa dengan kata-kata yang sering di ucapkan oleh tamu yang datang kerumah kita.

• Dengan cara mengajarkan kata-kata secara langsung.

Seperti yang sudah dibahas di atas, kita bisa mengajari Beo untuk bicara dengan cara melatihnya sendiri. Keuntungan dari cara ini, Beo bisa kita ajarkan dengan kata-kata sesuai keinginan kita, tapi memang akan banyak menyita waktu kita.

Baca juga:

Tips menjinakkan dan melatih burung Nuri agar bisa bicara

Perawatan burung Hwamey/Wambi agar rajin bunyi

Perawatan burung Kepodang agar cepat gacor

Ciri -ciri perbedaan Jalak Suren Jawa, Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia

Demikian sedikit informasi tentang cara melatih burung Beo agar bisa bicara. Untuk informasi lain seputar burung Beo bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Beo

Ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina beserta gambarnya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Untuk membedakan jenis kelamin Ciblek memang cukup sulit, karena antara burung jantan dan betina memiliki penampilan fisik yang sangat mirip.

Untuk memiliki Ciblek yang bisa gacor dan memiliki suara kicauan yang lebih bervariasi haruslah yang berjenis kelamin jantan. Karena hanya Ciblek jantanlah yang bisa gacor dengan variasi kicauan lebih banyak dan memiliki volume suara yang keras dan nyaring.

Bagi para penggemar Ciblek yang sudah berpengalaman tentunya tidak sulit untuk membedakan jenis kelamin Ciblek, tapi bagi para pemula tentu agak kesulitan untuk membedakan antara Ciblek jantan dan Ciblek betina, karena jika dilihat sekilas dan tanpa perbandingan, antara Ciblek jantan dan Ciblek betina memiliki bentuk fisik dan warna bulu yang hampir serupa.

Dan bagi yang belum paham tentang ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina, betikut ini adalah beberapa ciri-ciri untuk membedakan antara Ciblek jantan dan Ciblek betina yang bisa dijadikan sebagai panduan sebelum kita memeliharanya.

Ciri-ciri Ciblek jantan:

• Ciblek jantan yang masih muda/anakan pada ujung paruh bagian bawah memiliki titik berwarna hitam.

• Ciblek jantan yang sudah dewasa memiliki paruh berwarna hitam pekat.

• Bulu pada bagian atas kepala sampai pada bagian sayap berwarna abu-abu gelap.

• Bulu dada bagian atas berwarna kehitaman (semu hitam).

• Paruh tebal dengan rongga mulut berwarna kehitaman.

• Postur tubuh Ciblek jantan lebih besar dan lebih panjang dari Ciblek betina.

• Ekor Ciblek jantan cenderung lebih rapat menyatu dan lebih panjang dari ekor Ciblek betina.

• Pen dubur lebih menonjol.

• Bentuk kepala Ciblek jantan cenderung bulat dan besar.

• Ciblek jantan memiliki kaki yang panjang dan lebih besar.

• Secara naluri, Ciblek jantan akan bereaksi menyerang ketika didekatkan dengan Ciblek jantan lainnya, karena karakter Ciblek adalah burung fighter.

• Ciblek jantan mampu berkicau dengan suara yang bervariasi dengan kombinasi tembakan bren rapat.

Ciri-ciri Ciblek betina:

• Postur tubuh Ciblek betina lebih kecil dan pendek (bulat/buntet) dibandingkan postur tubuh Ciblek jantan.

• Ciblek betina memiliki alis berwarna putih pada bagian atas matanya, sedangkan Ciblek jantan tidak memiliki alis.

• Pada bagian pangkal paruh atas dan paruh bagian bawah Ciblek betina berwarna putih.

• Ekor Ciblek betina cenderung lebih pendek dan mekar dibandingkan ekor Ciblek jantan.

• Pen dubur rata dengan sedikit bulu.

• Warna bulu tubuhnya abu-abu muda/pudar.

• Kaki Ciblek betina lebih kecil dan berwarna kemerah-merahan (pink).

• Suara kicauan Ciblek betina cenderung monoton dan tidak bervariasi dengan volume yang lebih kecil.

Baca juga:

Tips perawatan Ciblek agar gacor dan ngebren

Ciri-ciri perbedaan Ciblek Kristal dan Ciblek Semi

Ciri-ciri perbedaan Pleci jantan dan betina paling akurat

Ciri-ciri Trucukan jantan dan betina yang akurat

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina beserta gambarnya. Untuk informasi lain seputar burung Ciblek bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Ciblek jantan dan Ciblek betina

Penjelasan mengenai perbedaan Kolibri Ninja (Konin) dada merah dan dada coklat

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Selama ini dikalangan penggemar burung kicau sering kita dengar istilah Kolibri Ninja (Konin) dada merah (damer) dan Kolibri Ninja (Konin) dada coklat (dacok). Kedua istilah tersebut digunakan untuk membedakan dua jenis Kolibri Ninja (Konin) dari warna bulu dibagian dadanya, yaitu merah dan coklat.

Sebetulnya antara Kolibri Ninja (Konin) dada merah dan Kolibri Ninja (Konin) dada coklat adalah satu jenis burung yang sama, yaitu Kolibri Ninja (Konin) dada merah.

Perubahan warna bulu dibagian dada dari warna merah menjadi warna coklat tersebut di akibatkan karena burung sudah cukup lama dipelihara dalam kandang dan mengalami kekurangan nutrisi tertentu yang menyebabkan warna bulunya berubah menjadi coklat. Sama halnya seperti Pleci yang mengalami perubahan warna bulu dari cerah berubah menjadi kusam setelah kita pelihara cukup lama.

Semua Kolibri Ninja (Konin) dewasa, atau yang sudah full metalik hasil tangkapan hutan memiliki warna bulu dada merah, baik itu Kolibri Ninja (Konin) asal Jawa ataupun Kolibri Ninja (Konin) asal Sumatera. Warna merah tersebut akan berubah menjadi coklat setelah Kolibri Ninja (Konin) tersebut dipelihara cukup lama didalam kandang, paling tidak sampai satu atau dua kali mabung.

Berbeda dengan Kolibri Ninja (Konin) ijoan atau trotolan, ketika kita pelihara Konin dari ijoan atau dari trotolan, maka Kolibri Ninja (Konin) tersebut bulu dadanya akan langsung menjadi coklat setelah dewasa karena memang sejak anakan sudah dipelihara dalam kandang dan mengalami kekurangan nutrisi tertentu yang berfungsi sebagai pembentuk pigmen warna merah pada bulu dibagian dadanya.

Jadi, kalau ada yang berpendapat bahwa Kolibri Ninja (Konin) dada coklat kualitasnya lebih bagus dari Kolibri Ninja (Konin) dada merah, memang ada benarnya karena Kolibri Ninja (Konin) yang bulu dadanya sudah berwarna coklat adalah indikasi bahwa Kolibri Ninja (Konin) tersebut sudah cukup lama dipelihara dan kemungkinan besar burung tersebut sudah mapan dan sudah terbiasa dengan lingkungan manusia.

Baca juga:

Settingan harian Kolibri Ninja (Konin) agar gacor dan ngobra

Cara melatih Kolibri Ninja (Konin) bahan/bakalan agar mau makan kroto

Ciri-ciri perbedaan Ciblek Kristal dan Ciblek Semi

Cara merawat Sirtu bakalan agar cepat bunyi

Demikian sedikit informasi tentang penjelasan mengenai perbedaan Kolibri Ninja (Konin) dada merah dan dada coklat. Untuk informasi lain seputar burung Kolibri bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Konin Dacok dan Konin Damer

Ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa, Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Jalak Suren adalah salah satu jenis burung kicauan yang cukup populer di Indonesia, burung ini banyak dipelihara karena karakternya yang sangat cerewet dengan suara yang nyaring dan lebih bervariasi jika dibandingkan dengan jenis burung Jalak lainnya.

Ada beberapa jenis Jalak Suren yang diminati dan banyak dipelihara oleh para penggemar burung kicau, antara lain Jalak Suren Jawa (Lokal), Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia.

Dari ketiga jenis Jalak Suren tersebut, yang paling umum dipelihara adalah Jalak Suren Jawa (Lokal) dan Jalak Suren Kalimantan (Seberang).

Tapi yang paling laku dipasaran dan paling diminati oleh para Kicau Mania adalah Jalak Suren Jawa (Lokal), karena hampir semua Jalak Suren Jawa (Lokal) dihasilkan dari penangkaran sehingga karakternya lebih jinak dan lebih mudah dibentuk sesuai keinginan.

Suara kicauan Jalak Suren Jawa (Lokal) adalah suara isian yang dipelajari selama dipelihara, jadi suara isiannya bisa kita tentukan sesuai keinginan kita jika dipelihara dari kecil/anakan.

Jalak Suren Jawa (Lokal) tidak memiliki suara asli/suara hutan lagi karena dilahirkan dan dibesarkan dilingkungan Manusia, jadi agar suara kicauannya lebih variatif harus dimaster dari kecil/anakan secara konsisten dengan suara-suara masteran yang sesuai.

Sedangkan Jalak Suren Kalimantan (Seberang) rata-rata adalah burung liar hasil tangkapan dari hutan, sehingga karakternya sangat giras dan sulit untuk jinak.

Suara kicauan Jalak Suren Kalimantan (Seberang) adalah murni suara asli/suara hutan dengan type suara ngeroll berulang-ulang dan cenderung monoton, berbeda dengan suara Jalak Suren Jawa (Lokal) yang lebih bervariasi tergantung dari isiannya.

Jika dilihat dari penampilan fisiknya, antara Jalak Suren Jawa (Lokal) dengan Jalak Suren Kalimantan (Seberang) terlihat sangat mirip. Perbedaan yang paling mencolok dari keduanya hanya terletak pada warna bulu dibagian atas kepala/jambul dan warna pada paruhnya saja.

Ciri-ciri fisik Jalak Suren Jawa (Lokal):

• Bulu pada bagian atas kepala/jambulnya berwarna hitam mengkilap/klimis.

• Paruh Jalak Suren Jawa (Lokal) lebih pendek dengan warna paruh pada burung dewasa keseluruhannya berwarna putih gading, sedangkan untuk burung yang masih muda berwarna putih dengan semburat kehitaman.

• Postur tubuh Jalak Suren Jawa (Lokal) relatif lebih kecil dan ramping.

Ciri-ciri fisik Jalak Suren Kalimantan (Seberang):

• Bulu pada bagian atas kepala/jambulnya berwarna putih dengan corak garis-garis rapat.

• Paruh Jalak Suren Kalimantan (Seberang) lebih panjang dengan warna pada bagian pangkal paruhnya orange kemerahan dan dari tengah sampai ujung paruhnya berwarna putih gading.

• Postur tubuh Jalak Suren Kalimantan (Seberang) relatif lebih besar dari Jalak Suren Jawa (Lokal) dan Jalak Suren Malaysia.

Warna pada bagian paruh tersebut merupakan ciri khas yang tidak bisa dikelabuhi atau dipalsukan, dan ciri tersebut dapat menjadi pedoman bagi para calon pembeli agar tidak tertipu.

Sebab banyak kasus dimana Jalak Suren Kalimantan (Seberang) disemir pada bagian atas kepalanya dengan warna hitam untuk mengelabuhi pembeli dengan menyebutnya sebagai Jalak Suren Jawa (Lokal) untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena harga Jalak Suren Jawa (Lokal) memang jauh lebih mahal dari Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia.

Ciri-ciri fisik Jalak Suren Malaysia:

• Bulu dibagian atas kepala/jambulnya berwarna hitam mengkilap/klimis mirip dengan Jalak Suren Jawa (Lokal).

• Pada bagian pangkal paruhnya berwarna orange kemerahan mirip Jalak Suren Kalimantan.

• Postur tubuh Jalak Suren Malaysia hampir sama dengan Jalak Suren Jawa (Lokal) tapi cenderung bulat/buntet.

Karakter Jalak Suren Malaysia hampir sama dengan Jalak Suren Kalimantan, baik dari segi suara maupun tingkah lakunya yang liar karena rata-rata Jalak Suren Malaysia juga berasal dari tangkapan hutan.

Tapi jika bicara soal kualitas suara, sebetulnya type suara dari Jalak Suren Kalimantan dan Jalak Suren Malaysia yang ngeroll dengan suara asli/suara hutan yang khas lebih istimewa dibandingkan dengan suara dari Jalak Suren Jawa (Lokal) yang lebih dominan suara isian.

Suara asli/suara alas itulah yang tidak dimiliki oleh Jalak Suren Jawa (Lokal). Jadi, semua jenis Jalak Suren tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan semua kembali pada selera penikmatnya, tapi kalau bicara soal trend pasar, Jalak Suren Jawa (Lokal) tetap yang paling banyak diminati.

Baca juga:

Tips perawatan Jalak Suren Jawa (Lokal) agar cepat gacor

Perbedaan fisik Tledekan Gunung dan Tledekan Bakau

Perbedaan Murai Batu Lampung super dan Murai Batu Lampung semi

Ciri-ciri perbedaan Cucak jenggot dan Kapas tembak

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan Jalak Suren Jawa (Lokal) dan Jalak Suren Kalimantan (Seberang). Untuk informasi lain seputar burung Jalak bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Jalak Suren Jawa, Kalimantan dan Malaysia
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang