Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap: Search results for gacor Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
Showing posts sorted by date for query gacor. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query gacor. Sort by relevance Show all posts

Perawatan harian burung Rambatan agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung Rambatan adalah salah satu jenis burung pemakan serangga. Burung ini memiliki kebiasaan yang sama dengan burung Pelatuk, yaitu merambat dibatang-batang pohon untuk mencari makanan berupa ulat-ulat kecil disela-sela kulit kayu, dan kerena kebiasaannya itulah maka burung ini dinamakan Rambatan.

Burung Rambatan memiliki suara yang khas, yaitu suara tembakan panjang yang nyaring serta crecetan-crecetan tajam yang menjadikan burung ini banyak dipelihara untuk dijadikan sebagai burung masteran.

Burung Rambatan yang bisa gacor dengan suara-suara tembakan dan crecetannya yang khas adalah yang berkelamin jantan.

Dan berikut ini beberapa ciri perbedaan antara burung Rambatan jantan dan betina:

Ciri-ciri burung Rambatan jantan:
• Postur tubuh lebih besar.
• Suara kicauan lebih variatif dan lebih nyaring.
• Warna bulu lebih jelas dan terang.
• Yang paling mencolok adalah terdapat garis hitam terang diatas mata (alis) pada burung jantan.

Ciri-ciri burung Rambatan betina:
• Postur tubuh lebih kecil.
• Suara monoton dan tidak senyaring burung Rambatan jantan.
• Warna bulu lebih kusam/pudar.
• Tidak terdapat garis hitam diatas matanya.

Perawatan harian untuk burung Rambatan agar rajin bunyi:

• Pakan

Berikan voer sebagai pakan utamanya, bisa diberikan voer halus atau voer kasar tergantung kebiasaan.

• Ekstra fooding (EF)

Berikan Jangkrik sebanyak 3/3 pagi/sore, ulat hungkong (UH) 10/10 pagi/sore, atau jika tidak ada ulat hongkong bisa diganti dengan ulat kandang (UK) sebanyak satu sendok teh pagi/sore, dan kroto bisa diberikan 3 hari sekali agar burung lebih gacor.

• Mandi

Mandikan burung Rambatan dua hari sekali dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer.

• Jemur

Penjemuran cukup dilakukan selama setengah jam sampai satu jam saja setiap harinya karena burung ini menyukai suhu yang dingin atau sejuk.

• Kandang

Untuk kandangnya sebaiknya menggunakan kandang besi/kandang kapsul yang biasa digunakan untuk burung Lovebird (LB) atau menggunakan kandang dari kawat ram agar tidak hancur dipatuki, karena burung Rambatan memiliki paruh yang tajam dan keras yang biasa digunakan untuk mematuki batang pohon untuk mencari makanan, sehingga jika memakai kandang kayu akan cepat rusak karena dipatuki.

Tempatkan sebuah batang kayu yang cukup besar didalam kandangnya sebagai tempat bertengger sekaligus untuk dipatuki seperti kebiasaannya di alam bebas yang selalu merambat dibatang-batang pohon sambil mematukinya untuk mencari makanan berupa ulat-ulat kecil yang terdapat disela-sela kulit pohon.

Baca juga:

Tips perawatan burung Pelatuk Bawang agar gacor untuk masteran

Kelebihan dan kekurangan Cucak jenggot vs Kapas tembak

Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto

Demikian sedikit informasi tentang "Perawatan harian burung Rambatan agar rajin bunyi". Untuk informasi lain seputar burung Rambatan, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Rambatan

Ciri-ciri fisik/Katuranggan Murai Batu (MB) bermental petarung

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Semua Murai Batu (MB) apapun jenisnya memiliki potensi untuk menjadi gacor jika dirawat dengan baik dan telaten, setelah mentalnya mapan pasti akan rajin bunyi dan gacor walaupun ada yang suaranya bagus dan ada yang tidak bagus, ada yang volumenya tebal dan ada yang tipis, ada yang suara kicauannya variatif dan ada juga yang monoton.

Tapi untuk masalah mental, tidak semua Murai Batu (MB) memiliki potensi sebagai petarung, karena hal itu merupakan karakter dasar yang tidak dimiliki oleh semua individu Murai Batu.

Untuk mendapatkan Murai Batu (MB) yang memiliki karakter petarung, kita bisa melihatnya dari ciri-ciri fisik/Katuranggannya, walaupun tidak selalu akurat 100%, tapi paling tidak bisa dijadikan referensi untuk membaca kualitas dari seekor Murai Batu sebelum kita merawatnya.

Berikut ini beberapa ciri fisik/Katuranggan Murai Batu (MB) yang prospek lapangan:

• Kepala

Murai Batu (MB) yang memiliki bentuk Kepala datar/cepak menandakan jika burung tersebut memiliki mental tempur yang tangguh dan bisa di andalkan di arena lomba.

• Leher

Murai Batu (MB) yang memiliki bentuk leher besar dan panjang menandakan jika burung tersebut mampu menghasilkan suara yang full power, sehingga dapat mendominasi suara lawan-lawannya digantangan.

• Mata

Murai Batu (MB) yang memiliki mata besar dan melotot dengan sorot mata tajam menandakan jika burung tersebut memiliki karakter menyerang, fighter tinggi, percaya diri dan bermental baja.

• Paruh

Murai Batu (MB) yang memiliki paruh celah menandakan jika burung tersebut memiliki volume suara tembus.

Murai Batu (MB) yang memiliki bentuk paruh panjang dan tebal menandakan jika burung tersebut memiliki karakter suara melengking dengan volume keras dan tajam.

• Kaki

Murai Batu (MB) yang memiliki kaki besar dan tidak terlalu panjang dengan cengkeraman yang kuat pada plangkringan menandakan jika burung tersebut memiliki jiwa tarung yang kuat, full power dengan karakter menyerang.

Murai Batu (MB) yang memiliki kaki berwarna hitam menandakan karakternya sebagai petarung sejati.

• Postur tubuh

Murai Batu (MB) yang memiliki postur tubuh agak membungkuk dengan posisi tubuh dekat dengan plangkringan dan ekor yang hampir menyentuh plangkringan serta semua bagian tubuhnya tampak serasi (proporsional) dengan bulu-bulu rapi mengkilap kebiruan merupakan ciri-ciri Murai Batu petarung (fighter tinggi).

Jika kita mendapatkan Murai Batu (MB) dengan ciri-ciri fisik/Katuranggan seperti yang telah disebutkan di atas, maka tinggal dipoles sedikit saja pasti sudah mau kerja digantangan, karena Murai Batu tersebut sudah memiliki bekal mental sebagai petarung. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan potensi yang dimiliki Murai Batu tersebut.

Baca juga:

Tips sederhana beternak Murai Batu (MB)

Pentingnya terapi kandang umbaran untuk Murai Batu (MB)

Tips untuk mengatasi Murai Batu (MB) kanibal/cabut bulu

Demikian sedikit informasi tentang "Ciri-ciri fisik/Katuranggan Murai Batu (MB) bermental petarung". Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)

Tips perawatan burung Pelatuk Bawang agar gacor untuk masteran

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung Pelatuk Bawang dikenal akan mistiknya, karena burung ini memiliki beberapa manfaat untuk berbagai keperluan supranatural seperti yang tertulis dalam Buku Primbon Jawa.

Tapi selain dapat dimanfaatkan untuk berbgai keperluan supranatural, burung Pelatuk Bawang ternyata juga memiliki suara yang cukup bagus, yaitu suara tembakan yang khas mirip suara tembakan burung Cililin yang sangat cocok di jadikan sebagai masteran untuk burung-burung kicau jenis lain seperti Murai Batu (MB), Cucak ijo (CI), Kacer, Cendet dan burung-burung lainya.

Perawatan burung Pelatuk Bawang juga tidak terlalu rumit dan hampir sama dengan perawatan burung kicau lain pada umumnya.

Perawatan harian untuk Pelatuk Bawang agar rajin bunyi:

• Pengembunan

Keluarkan Pelatuk Bawang dari dalam rumah mulai jam 05.00 pagi untuk di embunkan, dan berikan ulat hongkong (UH) sebnayak 15 ekor atau ulat kandang (UK) sebnayak satu sendok teh.

• Mandi

Pelatuk Bawang tidak perlu dimandikan setiap hari, cukup dimandikan seminggu sekali saja dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer, karena di alam bebas burung ini juga tidak suka mandi.

Setelah selesai mandi berikan jangkrik 5 ekor kemudian burung di angin-anginkan untuk mengeringkan bulu-bulunya baru dijemur.

• Penjemuran

Jemur Pelatuk Bawang setiap hari selama 1-2 jam secara rutin agar burung selalu sehat dan aktif. Setelah selesai dijemur, tempatkan Pelatuk Bawang di tempat yang teduh dan berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya.

Sama dengan burung kicau jenis lainnya, Pelatuk Bawang memerlukan vitamin tambahan selain pemberian Ekstra fooding (EF) dan voer yang di berikan setiap hari.

Berikan vitamin tambahan seminggu sekali karena sangat bermanfaat untuk menjaga kondisi Pelatuk Bawang agar tetap fit dan terhindar dari serangan penyakit, selain itu pemberian multivitamin juga dapat membuat Pelatuk Bawang menjadi lebih gacor.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Untuk pakan hariannya burung ini cukup diberikan voer dengan tambahan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, ulat hongkong (UH), dan ulat kandang (UK).

Pelatuk Bawang bisa diberikan voer halus atau voer kasar tergantung kebiasaan. Tapi karena Pelatuk Bawang suka mengotori cepuk minumnya dengan cara mencelupkan voer kedalam air minumnya, maka sebaiknya diberikan voer halus saja agar tidak bisa dibawa dan dicelupkan kedalam cepuk air minumnya.

Sedangkan untuk Ekstra fooding (EF), Pelatuk Bawang bisa diberikan Jangkrik sebanyak 5/5 pagi/sore, ulat hungkong (UH) 15/15 pagi/sore, atau jika tidak ada ulat hongkong bisa diganti dengan ulat kandang (UK) sebanyak satu sendok teh pagi/sore.

Kandang untuk Pelatuk Bawang:

Untuk kandangnya sebaiknya menggunakan kandang besi/kandang kapsul yang biasa digunakan untuk Lovebird (LB) atau menggunakan kandang dari kawat ram agar tidak hancur dipatuki, karena Pelatuk Bawang memiliki kebiasaan mematuki batang pohon dengan paruhnya yang sangat keras dan tajam untuk mencari makanan dan untuk melubangi batang pohon ketika membuat sarang.

Tempatkan sebuah batang kayu yang cukup besar didalam kandangnya sebagai tempat bertengger sekaligus untuk dipatuki seperti kebiasaannya di alam bebas yang selalu merambat dibatang-batang pohon sambil mematukinya untuk mencari makanan berupa ulat-ulat kecil yang terdapat disela-sela kulit pohon.

Perbedaan Pelatuk Bawang jantan dan betina:

Pelatuk Bawang dapat dibedakan jenis kelaminnya dari jambul yang ada dikepalanya. Untuk Pelatuk Bawang jantan memiliki jambul yang berwarna merah, sedangkan Pelatuk Bawang betina jambulnya berwarna hitam kecoklatan.

Warna bulu Pelatuk Bawang jantan terlihat lebih lebih jelas/tegas dari pada Pelatuk Bawang betina yang memiliki warna bulu lebih kusam/pudar.

Baca juga:

Perawatan Sikatan Ninon/Selendang Biru agar gacor sepanjang hari

Cara merawat Tledekan Laut agar rajin bunyi dan ngeplong

Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto

Demikian sedikit informasi tentang "Tips perawatan burung Pelatuk Bawang agar gacor untuk masteran". Untuk informasi lain seputar Pelatuk, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pelatuk Bawang jantan

Perawatan Sikatan Ninon/Selendang Biru agar gacor sepanjang hari

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sikatan Ninon/Selendang Biru/Sitrun memiliki suara kicauan yang sangat merdu walaupun cenderung monoton dan volumenya tidak terlalu keras tapi enak didengarkan karena suaranya begitu jernih (kristal) dengan irama yang harmonis khas suara burung jenis Sikatan.

Burung ini cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan mudah jinak, sehingga Sikatan Ninon cepat bunyi jika kita pelihara.

Untuk membuat Sikatan Ninon/Selendang Biru/Sitrun rajin bunyi, cukup diberikan perawatan standar saja yang meliputi: Pengembunan, mandi, penjemuran, dan pemberian pakan serta Ekstra fooding (EF).

Perawatan harian untuk Sikatan Ninon:

• Pengembunan

Embunkan Sikatan Ninon/Selendang Biru setiap hari mulai jam 05.00 pagi agar burung bisa menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi untuk memancingnya agar berkicau dengan suara lantang (ngeplong).

• Mandi

Mandikan Sikatan Ninon/Selendang Biru setiap hari sekitar jam 07.00 pagi dengan disemprot menggunakan sprayer atau sediakan cepuk mandi didalam kandangnya agar burung bisa mandi sendiri semaunya.

Setelah selesai mandi, ambil cepuknya kemudian bersihkan kandangnya agar burung merasa nyaman dan selalu sehat.

Berikan jangkrik kecil sebanyak 5 ekor kemudian di angin-anginkan, biarkan burung didis sampai bulu-bulunya kering.

• Jemur

Setelah bulu-bulunya kering, baru dijemur selama kurang lebih 1 jam. Setelah selesai dijemur berikan kroto segar sebanyak satu sendok teh lalu gantang burung ditempat yang teduh.

Usahakan untuk menempatkan Sikatan Ninon/Selendang Biru ditempat yang sejuk dan dekat dengan suara gemercik air, karena jika mendengar suara gemercik air atau suara hujan burung ini akan terus berkicau tidak berhenti.

Pada sore harinya, berikan jangkrik ukuran kecil sebanyak 5 ekor, bersihkan kandangnya kemudian kerodong dan biarkan istirahat sampai pagi.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Untuk pakan utamanya berikan voer halus yang berkualitas dan mengandung protein tinggi, ganti voer setiap tiga hari sekali dengan yang baru agar tidak berjamur.

Air minumnya juga diganti setiap hari, dan seminggu sekali berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang dicampurkan pada air minumnya agar burung selalu dalam kondisi fit.

Berikan jangkrik ukuran kecil setiap hari dengan porsi 5/5 pagi/sore, kroto segar bisa diberikan seminggu 2-3 kali, ulat hongkong (UH) bisa diberikan pada saat cuaca dingin dan pada saat masa mabung untuk membantu mempercepat rontoknya bulu-bulu lama Sikatan Ninon/Selendang Biru.

Suara gemercik air dan pemberian Ekstra fooding (EF) secara teratur sangat efektif untuk membuat Sikatan Ninon/Selendang Biru rajin bunyi dengan suara ngeplong.

Tapi yang paling penting agar Sikatan Ninon/Selendang Biru rajin bunyi/gacor sepanjang hari, kondisi mentalnya harus sudah mapan dan tidak takut lagi dengan Manusia dan suasana lingkungan sekitarnya.

Baca juga:

Cara merawat Tledekan Laut agar rajin bunyi dan ngeplong

Perawatan terbaik untuk Ciblek agar gacor dan fighter

Perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang "Perawatan Sikatan Ninon/Selendang Biru agar gacor sepanjang hari". Untuk informasi lain seputar Sikatan Ninon/Selendang Biru, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Sikatan Ninon/Selendang Biru/Sitrun

Cara merawat Tledekan Laut agar rajin bunyi dan ngeplong

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Tledekan Laut memiliki suara kicauan yang sangat merdu walaupun cenderung monoton tapi enak didengarkan karena suaranya begitu jernih (kristal) dengan irama yang harmonis.

Tapi sayangnya tidak mudah membuat burung migrasi ini bersuara ngeplong, karena kebanyakan Tledekan Laut yang dipelihara didalam kandang lebih banyak bersuara ngeriwik.

Untuk membuat Tledekan Laut menjadi gacor dan ngeplong harus diberikan perawatan yang tepat dan konsisten, yang meliputi:

• Pengembunan
• Mandi
• Jemur
• Pakan

Perawatan harian untuk Tledekan Laut:

• Pengembunan

Embunkan Tledekan Laut setiap hari mulai jam 05.00 pagi agar burung bisa menghirup udara segar dan menikmati suasana fajar untuk memancingnya agar berkicau dengan suara lantang (ngeplong).

• Mandi

Mandikan Tledekan Gunung setiap hari sekitar jam 07.00 pagi dengan disemprot menggunakan sprayer atau sediakan cepuk mandi didalam kandangnya agar burung bisa mandi sendiri.

Setelah selesai mandi, ambil cepuknya dan sekalian kandangnya juga dibersihkan agar Tledekan Laut merasa nyaman dan selalu sehat.

Berikan jangkrik kecil sebanyak 5 ekor kemudian di angin-anginkan, biarkan burung didis sampai bulu-bulunya kering.

• Jemur

Setelah bulu-bulunya kering, kemudian jemur burung selama 1 jam. Setelah selesai dijemur berikan kroto segar sebanyak satu sendok teh kemudian gantang ditempat yang teduh.

Usahakan untuk menempatkan Tledekan Laut ditempat yang sejuk dan dekat dengan suara gemercik air, karena suara gemercik air akan memancingnya untuk berkicau.

Pada sore harinya, berikan jangkrik ukuran kecil sebanyak 5 ekor, bersihkan kandangnya kemudian kerodong dan biarkan istirahat sampai pagi.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Untuk pakan utamanya berikan voer halus yang berkualitas dan mengandung protein tinggi dan ganti voer setiap tiga hari sekali dengan yang baru agar tidak berjamur. Air minumnya juga diganti setiap hari.

Berikan jangkrik ukuran kecil setiap hari dengan porsi 5/5 pagi/sore, kroto segar bisa diberikan seminggu 2-3 kali, ulat hongkong (UH) bisa diberikan pada saat cuaca dingin dan pada saat masa mabung untuk membantu mempercepat rontoknya bulu-bulu lama Tledekan Laut.

Agar Tledekan Laut cepat ngeplong berikan Ekstra fooding (EF) tambahan seperti kecebong (anak katak), ikan-ikan kecil (ikan gupi), dan udang kecil, karena di alam bebas burung ini juga sering mengkonsumsi binatang-binatang air tersebut.

Suara gemercik air dan pemberian Ekstra fooding (EF) berupa binatang-binatang air sangat efektif untuk membuat Tledekan Laut rajin bunyi dengan suara ngeplong.

Tapi yang paling penting agar Tledekan Laut rajin bunyi/gacor dengan suara ngeplong, kondisi mental burung harus sudah mapan dan tidak takut lagi dengan suasana lingkungannya.

Baca juga:

Kelebihan dan kekurangan Cucak jenggot vs Kapas tembak

Perawatan terbaik untuk Ciblek agar gacor dan fighter

Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto

Demikian sedikit informasi tentang "Cara merawat Tledekan Laut agar rajin bunyi dan ngeplong". Untuk informasi lain seputar Tledekan Laut, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Tledekan Laut

Kelebihan dan kekurangan Cucak jenggot vs Kapas tembak

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak jenggot (CJ) dan Kapas tembak (KT) memiliki kemiripan dari penampilan fisik sampai pada karakter suaranya. Keduanya juga sama-sama cocok dijadikan sebagai burung masteran untuk melengkapi materi lagu burung-burung lain seperti Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI), dan lainnya.

Tapi jika dibandingkan, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik dari sisi mental maupun dari karakter suara kicauannya.

Kelebihan Cucak jenggot (CJ):

• Pada umumnya suara besetan dan tembakan Cucak jenggot lebih mudah direkam atau ditirukan dengan cepat oleh burung-burung lain yang dimaster.

Sedangkan suara Kapas tembak, cenderung lebih susah ditirukan dan membutuhkan waktu lebih lama bagi burung-burung yang dimaster untuk dapat merekamnya.

• Selain itu, karakter suara Cucak jenggot juga lebih tajam dengan irama naik turun yang lebih harmonis (nglagu). Walaupun ada juga Cucak jenggot yang memiliki irama lagu yang kurang bagus (fals).

• Kelebihan lain dari Cucak jenggot yaitu dapat menirukan suara Kapas tembak, sedangkan Kapas tembak tidak dapat menirukan suara dari Cucak jenggot.

• Suara besetan Cucak jenggot yang kasar akan terdengar enak dan terkesan sangar ketika dibawakan burung lain terutama Murai Batu (MB) yang memiliki karakter suara kasar.

• Suara tembakan Cucak jenggot memiliki kemiripan dengan suara Lovebird (LB), yaitu memiliki intonasi yang sangat jelas. Jadi, suara Cucak jenggot akan lebih mudah dan lebih jelas ketika ditirukan oleh burung-burung jenis lain.

Kelebihan Kapas tembak (KT):

• Kapas tembak cenderung lebih rajin berkicau jika dibanding Cucak jenggot.

• Kapas tembak memiliki mental yang lebih kuat dibandingkan dengan Cucak jenggot. Karena jika keduanya ditrek biasanya Kapas tembak akan lebih dominan dan suara tembakannya dapat membuat Cucak jenggot terdiam.

• Suara tembakan Kapas tembak cenderung lebih panjang dengan speed yang lebih rapat dibanding suara tembakan Cucak jenggot.

Jadi intinya, kedua burung tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan. Tidak ada yang lebih bagus atau yang lebih jelek karena semua tergantung dari selera masing-masing Kicau Mania.

Baca juga:

Ciri-ciri perbedaan Cucak jenggot dan Kapas tembak

Cucak jenggot masteran terbaik untuk burung lomba

Cara merawat Kapas Tembak agar gacor dan buka ekor

Demikian sedikit informasi tentang "Kelebihan dan kekurangan Cucak jenggot vs Kapas tembak". Untuk informasi lain seputar Cucak jenggot dan Kapas tembak, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kapas tembak (KT) dan Cucak jenggot (CJ)

Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak ijo (CI) sampai saat ini masih menjadi burung favorit bagi para Kicau Mania. Lomba burung kicau kelas Cucak ijo (CI) juga masih ramai digelar hampir disemua daerah.

Kualitas Cucak ijo (CI) memang tidak diragukan lagi, dari segi suara, gaya tarung, sampai pada variasi kicauannya yang mewah memang pantas membuat burung ini menjadi primadona setelah Murai Batu (MB) dan tetap bertahan diantara burung-burung kicau jenis lainnya yang kini mulai sepi peminat.

Harga Cucak ijo (CI) juga masih tetap stabil dibandingkan harga burung-burung lain yang mulai anjlok. Stabilnya harga dan popularitas Cucak ijo (CI) disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:

• Kualitas dari Cucak ijo (CI) itu sendiri yang membuat banyak orang menyukainya.

• Pengaruh dari event-event lomba burung kicau dari tingkat Latber sampai lomba tingkat Nasional yang masih banyak membuka kelas untuk Cucak ijo (CI).

• Sulitnya menangkarkan Cucak ijo (CI) yang menyebabkan stok Cucak ijo (CI) dipasaran menjadi terbatas karena hanya mengandalkan pasokan dari alam yang populasinya semakin menipis.

Karena terbatasnya stok Cucak ijo (CI) dipasaran tersebut yang menyebabkan harganya tetap stabil.

Berbeda dengan burung-burung kicau jenis lainnya yang harganya cenderung menurun seperti Kacer, Kenari, Lovebird (LB), Jalak suren dan lainnya yang mudah ditangkarkan.

Karena banyaknya peternak yang berhasil menangkarkan burung-burung tersebut sehingga menyebabkan stok dipasaran melimpah karena dipasok dari peternakan dan dari hasil tangkapan dari alam.

Karena stok yang melimpah tersebut, akhirnya menyebabkan harganya menjadi anjlok karena adanya persaingan harga agar burung cepat laku.

Sebelum kita memelihara Cucak ijo (CI), tidak ada salahnya jika kita mengenal karakter dari burung cerdas ini agar kita dapat memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan karakternya.

• Cucak ijo (CI) adalah burung semi fighter

Cucak ijo (CI) bukan merupakan petarung murni, sifat fighternya akan muncul pada kondisi tertentu dimana kondisi birahi dan emosinya berada pada tingkat ideal sehingga secara naluri burung ini akan lebih agresif dalam menjaga wilayah teritorialnya.

• Cucak ijo (CI) takut dengan suasana gelap

Cucak ijo (CI) tidak suka dengan kegelapan dan akan panik jika berada pada suasana yang gelap. Dalam merawat Cucak ijo (CI), sebisa mungkin hindari menempatkannya pada ruangan yang gelap, apalagi membawanya pada malam hari karena akan mengakibatkan burung ini panik dan glabrakan yang dapat menyebabkannya menjadi stress.

Sangat cerdas tapi mudah lupa

Cucak ijo (CI) memiliki kecerdasan yang luar biasa karena dapat menirukan suara-suara burung lain bahkan suara-suara lain yang didengarnya dengan sangat cepat.

Cucak ijo (CI) sangat mudah di master, tapi burung ini juga memiliki kelemahan yaitu jika dalam waktu yang cukup lama tidak pernah mendengar suara-suara isian yang sudah direkamnya, maka suara-suara isian yang sudah ada dalam memorinya tersebut akan dilupakannya.

• Mudah jinak dan cepat gacor

Cucak ijo (CI) memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat baik, karena itulah burung ini mudah jinak dan cepat gacor.

Baca juga:

Cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI)

Solusi Cucak ijo (CI) melet

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Demikian sedikit informasi tentang "Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)". Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI)

Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Belakangan ini Tengkek Buto mulai banyak dipelihara oleh para Kicau Mania, meskipun sebetulnya suaranya tidak semerdu burung-burung kicauan lain pada umumnya.

Suara Tengkek Buto cenderung monoton dan hanya memiliki suara ngekek/tembakan rapat saja yang sama sekali tidak enak untuk didengarkan. Tapi justru suara tembakan rapat tersebut yang menjadikan Tengkek Buto populer dan banyak dipelihara karena tujuannya memang hanya untuk masteran burung-burung lomba seperti Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI), dan lainnya.

Tengkek Buto merupakan burung pemakan serangga, ikan-ikan kecil, katak kecil, dan binatang-binatang kecil lainnya, sehingga dalam perawatannya sebisa mungkin harus mengikuti kebiasaannya di alam bebas agar Tengkek Buto yang kita pelihara tersebut selalu sehat dan tercukupi kebutuhan nutrisinya.

Jika Tengkek Buto dalam kondisi sehat, pasti akan rajin bunyi dan bisa dijadikan masteran/guru vokal untuk burung-burung gacoan kita.

Agar Tengkek Buto bisa jinak dan lebih cepat gacor sebaiknya kita memeliharanya dari anakan/lolohan agar kelak lebih jinak dan cepat gacor.

Perawatan harian untuk anakan Tengkek Buto:

• Tengkek Buto yang dipelihara dari lolohan sebaiknya mulai dibiasakan untuk makan voer dengan cara melolohkan Ekstra fooding (EF) yang dicampur dengan voer basah.

• Berikan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, belalang, ulat hongkong (UH), ikan-ikan kecil, udang, kecebong, katak kecil dan lainnya agar anakan Tengkek Buto dapat bertahan hidup dan mempercepat pertumbuhannya.

• Lakukan pemasteran dengan Mp3 suara Tengkek Buto yang ngekek panjang agar anakan Tengkek Buto yang kita pelihara tersebut juga dapat bersuara ngekek dengan durasi panjang menirukan suara masterannya.

• Mandikan anakan Tengkek Buto setiap hari dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau dibiasakan untuk mandi di bak keramba agar burung selalu sehat, serta memiliki bulu yang bersih dan mulus.

• Setelah dimandikan, angin-anginkan terlebih dulu agar bulu-bulunya kering baru dijemur secukupnya. Penjemuran sangat penting dilakukan setiap hari agar Tengkek Buto selalu sehat dan aktif.

• Setelah selesai dijemur, gantang anakan Tengkek Buto ditempat yang ramai lalu-lalang Manusia dan kendaraan agar burung terbiasa dengan keramaian dan berani berkicau walaupun ada banyak orang disekitarnya.

Lakukan perawatan tersebut secara konsisten agar anakan Tengkek Buto selalu sehat, cepat besar, dan rajin bunyi.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Poksay Jambul Sumatera agar rajin bunyi

Cara melatih burung Beo agar bisa bicara

Perawatan burung Cililin agar sehat dan rajin bunyi/gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Tengkek, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Anakan Tengkek Buto

Tips dan trik untuk menjodohkan Pleci dengan efektif

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Untuk menjodohkan Pleci memang memerlukan trik-trik tertentu, dan yang paling penting adalah sabar dan telaten untuk dapat memasangkan Pleci jantan dan Pleci betina agar bisa berjodoh dan akhirnya dapat berkembang biak.

Berikut ini adalah tahapan dalam menjodohkan Pleci:

• Siapkan calon indukan Pleci jantan dan betina dewasa yang sudah siap kawin, dan pastikan jika kedua calon indukan tersebut benar-benar berjenis kelamin jantan dan betina.

• Gantang keduanya dengan jarak berdekatan dalam kandang terpisah.

• Ketika terlihat sudah mulai ada kecocokan, coba jauhkan kandang kedua calon indukan Pleci tersebut agar tidak bisa saling melihat, tapi masih bisa mendengar suaranya.

• Jika kedua calon indukan Pleci ada kecocokan, biasanya keduanya akan saling memanggil dengan saling sahut-sahutan.

• Saat Pleci dijemur, tetap jejerkan rapat kandang kedua Pleci yang sedang dalam proses perjodohan tersebut.

• Selama masa perjodohan, usahakan selalu diberikan pakan yang berprotein tinggi seperti kroto untuk memicu birahi keduanya.

• Ketika kedua calon indukan Pleci terlihat sudah cocok, keduanya bisa mulai disatukan dalam satu kandang. Penyatuan kedua calon indukan Pleci tersebut dalam satu kandang bisa dilakukan selama 3 hingga 6 hari untuk masa percobaan.

• Perhatikan keduanya apakah benar-benar sudah cocok atau justru malah berkelahi. Jika keduanya ternyata saling menyerang, coba pisahkan lagi selama beberapa hari.

• Tapi jika selama disatukan keduanya sudah terlihat cocok dan berjodoh, yang ditandai kedua calon indukan Pleci tersebut sudah mulai mencari bahan untuk membuat sarang (ngunjal), maka mulai perbanyak pemberian pakan hewani seperti kroto dan ulat hongkong (UH) untuk mendongkrak birahi keduanya agar proses reproduksinya dapat berlangsung lebih cepat.

Baca juga:

Pleci dada kuning (Dakun) vs Pleci dada putih (Daput)

Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor

Perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi

Demikian sedikit informasi tentang tips dan trik untuk menjodohkan Pleci dengan efektif. Untuk informasi lain seputar Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pleci jantan dan betina

Perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Decu merupakan salah satu burung kicauan yang cukup digemari oleh para Kicau Mania, tapi sayangnya populasi Decu di alam bebas sudah semakin langka sehingga cukup sulit untuk mendapatkan bahan/bakalan burung ini dipasar burung atau dikios-kios burung.

Meskipun bertubuh kecil, namun burung ini memiliki suara kicauan yang keras dan nyaring dengan banyak variasi. Penampilan fisik Decu jantan sangat mirip dengan Kacer tretes dengan warna bulu yang didominasi warna hitam pada seluruh tubuhnya dengan kombinasi warna putih pada strip disayapnya dan pada bagian perutnya. Karena itu, Decu sering disebut sebagai Kacer mini.

Sedangkan untuk Decu betina warna bulunya didominasi warna coklat dengan pola bintik-bintik pada beberapa bagian tubuhnya.

Decu memiliki karakter yang hampir sama dengan Kacer, burung ini cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan juga cepat bunyi jika diberikan perawatan yang tepat.

Berikut ini pola perawatan harian untuk burung Decu agar rajin bunyi:

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Berikan voer halus yang berkualitas sebagai pakan utama untuk Decu. Selain voer, berikan juga Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik kecil, ulat hongkong (UH), ulat kandang (UK), dan kroto agar Decu lebih rajin bunyi.

Berikan jangkrik kecil dengan porsi 5/5 pagi/sore, ulat hongkong (UH) 5/5 pagi/sore, kroto atau ulat kandang (UK) bisa diberikan 3x seminggu dengan porsi satu sendok makan, voer diganti dengan yang baru 3 hari sekali, air minum diganti setiap hari.

• Pengembunan

Pengembunan perlu dilakukan agar Decu dapat menghirup udara pagi yang segar. Suasana pagi hari saat Matahari terbit merupakan waktu yang paling disukai oleh burung di alam bebas untuk berkicau.

Dengan di embunkan, Decu akan terpancing untuk berkicau dengan lantang (ngeplong) seperti kebiasaannya di alam bebas.

• Mandi

Perawatan mandi juga cukup penting untuk dilakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan dan juga agar bulu-bulunya tetap bersih dan mengkilap.

Tapi manfaat yang paling utama dari perawatan mandi secara rutin adalah agar Decu lebih rajin berkicau. Karena sebetulnya mandi akan memicu birahi Decu dan secara naluri pada saat dalam kondisi birahi, Decu akan rajin berkicau untuk menarik perhatian Decu betina.

Mandikan Decu setiap pagi sebelum dijemur dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau bisa juga dimandikan didalam bak keramba tergantung kebiasaan.

• Jemur

Setelah selesai dimandikan, angin-anginkan dulu ditempat teduh sampai bulu-bulunya kering baru dijemur selama 1-2 jam tergantung dari ketahanan Decu dalam menahan panas Matahari.

Setelah selesai dijemur, kemudian Decu digantang ditempat yang teduh. Berikan kroto segar untuk menaikkan birahinya dan berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya agar Decu lebih rajin berkicau.

Kroto cukup diberikan 3x dalam seminggu, sedangkan vitamin cukup diberikan seminggu sekali saja untuk menjaga kondisi fisiknya agar selalu fit.

• Kebersihan kandang

Agar Decu selalu sehat, kebersihan kandang juga harus diperhatikan. Kotoran yang menumpuk didalam kandang harus dibersihkan setiap hari, terutama pada sore hari ketika waktunya dimasukkan kedalam rumah untuk istirahat.

Selain untuk kesehatan burung, kebersihan sangkar juga sangat penting untuk diperhatikan untuk kenyamanan dan kesehatan penghuni rumah. Karena jika kandang dalam kondisi penuh kotoran, maka akan berpotensi menyebarkan bibit penyakit pada burung dan juga pada orang-orang yang menghuni rumah.

Baca juga:

Cara membuat Kutilang agar lupa dengan suara aslinya

Perawatan Kutilang Sutra agar rajin bunyi dan gacor sepanjang hari

Cara merawat Cucak ijo mini agar cepat gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk burung Decu agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Decu, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Decu jantan

Pleci dada kuning (Dakun) vs Pleci dada putih (Daput)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Ada cukup banyak jenis Pleci/Burung kaca mata yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, dan semuanya memiliki ciri fisik serta karakter masing-masing sesuai daerah asalanya.

Tapi yang paling dikenal dan banyak diminati oleh para Pleci Mania adalah Pleci dada kuning (dakun) dan Pleci dada putih (daput). Kedua jenis Pleci tersebut diyakini memiliki kualitas yang lebih baik dibanding Pleci jenis lainnya.

Tapi yang paling unggul dan banyak diminati dari kedua jenis Pleci tersebut adalah Pleci dada kuning (dakun), sehingga menyebabkan populasi Pleci dada kuning (dakun) sekarang ini mulai sulit ditemukan di alam bebas karena maraknya penangkapan secara besar-besaran tanpa di imbangi dengan usaha untuk menangkarkan burung ini dan membuat keberadaannya di alam bebas semakin langka dan bahkan terancam punah.

Harga Pleci dada kuning (dakun) sekarang ini juga semakin mahal dengan semakin sulitnya menemukan bahan/bakalan burung ini dipasaran. Harga Pleci dada kuning (dakun) juga lebih mahal dibanding Pleci dada putih (daput) dan Pleci jenis lainnya.

Jika dibandingkan, kedua jenis Pleci tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tapi meskipun kurang diminati, Pleci dada putih (daput) juga dapat menyaingi kualitas Pleci dada kuning (dakun) jika mendapatkan perawatan yang tepat.

Kelebihan Pleci dada kuning (dakun):

• Suara kicauan lebih bervariasi, dan lebih mudah dimaster dengan berbagai macam suara isian.

• Lebih mudah gacor dan lebih cepat buka paruh.

• Suara lebih kristal.

• Memiliki mental fighter yang kuat.

• Memiliki banyak penggemar dan harga jualnya juga lebih tinggi.

Kekurangan Pleci dada kuning (dakun):

• Rata-rata Pleci dada kuning (dakun) sulit untuk bisa benar-benar jinak.

• Warna bulunya kurang menarik, karena hanya memiliki satu warna saja.

• Harganya relatif lebih mahal, baik yang masih bahan ataupun yang sudah jadi (gacor).

• Sulit ditemui dipasaran, apalagi untuk bahan/bakalan Pleci dada kuning (dakun) lokal.

Kelebihan Pleci dada putih (daput):

• Suara kicauannya lebih lantang dan cenderung ngebass.

• Warna bulu lebih menarik dan lebih enak dipandang karena memiliki perpaduan dua warna, yaitu putih dan kuning.

• Postur tubuhnya sedikit lebih besar sehingga terlihat lebih gagah.

• Gaya tarung saat di lapangan lebih bagus.

• Lebih mudah jinak dan cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.

• Lebih mudah di tangkarkan.

• Harganya lebih murah dibanding Pleci dada kuning (dakun).

• Stok dipasaran masih cukup banyak karena populasinya di alam bebas masih cukup banyak.

Kekurangan Pleci dada putih (daput):

• Mentalnya kurang kuat.

• Suara kicauannya cenderung monoton.

• Sulit untuk merekam suara masteran.

• Tidak mudah membuat Pleci dada putih (daput) untuk gacor, karena memerlukan waktu yang cukup lama, apalagi untuk membuatnya buka paruh.

Jika dibandingkan secara keseluruhan sebetulnya Pleci dada putih (daput) memiliki lebih banyak kelebihan, tapi Pleci dada kuning (dakun) memiliki dua point penting yang membuatnya lebih diminati, yaitu memiliki mental fighter yang tangguh dan mudah merekam suara-suara masteran sehingga variasi kicauannya lebih banyak.

Maka tidak heran jika Pleci dada kuning (dakun) lebih mendominasi arena lomba burung kicau dan sering menjadi juara.

Tapi bukan berarti Pleci dada putih (daput) kalah mutlak dengan Pleci dada kuning (dakun), karena tidak sedikit Pleci dada putih (daput) yang bisa berprestasi di arena lomba burung kicau.

Pleci dada putih (daput) juga bisa menyaingi kualitas Pleci dada kuning (dakun) asal kita jeli dalam memilih bahan yang prospek lapangan dan juga dapat memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan karakternya.

Baca juga:

Perawatan tepat agar Pleci buka paruh

Sistem koloni untuk membuat Pleci lebih gacor

Tips memilih bahan Pleci yang prospek

Demikian sedikit informasi tentang Pleci dada kuning (Dakun) vs Pleci dada putih (Daput). Untuk informasi lain seputar Pleci, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pleci daput vs Pleci dakun

Ciri-ciri Perkutut yang memiliki suara bagus

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sejak jaman dulu, Perkutut merupakan burung klangenan bagi banyak orang, terutama bagi orang Jawa. Karena suara merdu Perkutut dapat menjadi hiburan tersendiri bagi para penggemarnya.

Suara anggungan Perkutut dapat membawa suasana nyaman dan tenteram bagi penikmatnya (adem ayem). Karena itulah Perkutut lebih banyak dipelihara oleh orang-orang yang sudah dewasa/tua yang mendambakan ketenangan hidup.

Tapi jika kita cermati, tidak semua Perkutut memiliki suara anggungan yang merdu dan enak didengar, karena bukan hanya gacor atau rajin manggung saja yang dicari dari seekor Perkutut, tapi yang terpenting adalah kualitas suara anggungannya yaitu dapat menghasilkan suara depan (klau), suara tengah (ketek), dan suara ujung (kung) yang jelas ketukannya dengan irama yang harmonis.

Dan berikut ini adalah ciri-ciri Perkutut yang memiliki suara bagus:

• Perkutut yang memiliki bentuk kepala njambe nom (seperti buah pinang muda) dengan leher yang panjang dapat menghasilkan suara dengan volume yang besar (kelas A).

• Perkutut dengan bentuk leher pendek akan menghasilkan suara dengan volume yang kecil (kelas C), karena tenggorokan Perkutut merupakan bagian terpenting bagi seekor Perkutut untuk menghasilkan suara.

Pada saat seekor Perkutut sedang manggung, maka tenggorokannya akan membesar untuk memompa udara dari dalam paru-parunya, karena itulah ukuran leher Perkutut sangat menentukan seperti apa kualitas suara yang dihasilkannya.

• Perkutut yang bentuk hidungnya seperti bentuk hidung burung Merpati biasanya memiliki volume suara yang besar.

• Biasanya Perkutut yang pada bagian paruhnya terdapat garis tengah yang tebal, memiliki suara ujung (kung) yang pendek, dan Perkutut yang pada bagian paruhnya terdapat garis tengah yang tipis, biasanya memiliki suara ujung (kung) yang panjang.

• Perkutut dengan bentuk paruh bagian atas lebih pendek dari paruh bagian bawah biasanya memiliki volume suara yang cenderung kecil, dan jika Perkutut memiliki bentuk paruh simetris dan berukuran besar serta proporsional, biasanya akan menghasilkan suara kering tapi dengan volume yang besar.

• Perkutut yang memiliki lidah kecil biasanya memiliki suara kelas A, sedangkan Perkutut yang memiliki lidah besar biasanya memiliki suara kelas C.

• Ukuran tubuh Perkutut tidak bisa menjadi jaminan untuk menentukan kualitas suara seekor Perkutut, karena bisa saja Perkutut yang postur tubuhnya kecil justru memiliki suara kelas A, dan bisa juga Perkutut dengan postur tubuh besar justru memiliki suara kelas C.

Kualitas suara dari seekor Perkutut lebih banyak ditentukan oleh garis keturunan/genetiknya.

• Perkutut yang memiliki suara jernih dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan suara ujung (kung) yang panjang/ndlosor biasanya memiliki bentuk dada yang padat dan lebar.

• Bentuk fisik Perkutut dapat menjadi petunjuk untuk membaca karakternya. Pilihlah Perkutut dengan bulu-bulu pada kedua belah sayapnya yang memiliki garis satu jalur, karena hal itu mengindikasikan bahwa Perkutut tersebut memiliki mental yang bagus, agresif, dan tidak takut ketika berhadapan dengan Perkutut lainnya.

• Pilih Perkutut dengan bentuk tubuh melengkung kebawah (bongkok udang), karena Perkutut dengan ciri tersebut dapat dipastikan memiliki kualitas suara yang bagus dan juga memiliki mental yang kuat.

Baca juga:

Ciri-ciri Perkutut Putih yang asli

Perawatan yang tepat untuk burung Derkuku agar rajin manggung

Resep rahasia agar Perkutut cepat manggung dan gacor

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri Perkutut yang memiliki suara bagus. Untuk informasi lain seputar Perkutut, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Somoga bermanfaat
Terima kasih

Perkutut dengan bentuk kepala njambe nom

Mencari settingan lomba untuk Kacer

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sebelum kita menerapkan settingan Ekstra fooding (EF) untuk Kacer momongan kita, terlebih dulu kita harus memahami manfaat dan dampak yang di timbulkan dari masing-masing jenis Ekstra fooding (EF) yang diberikan pada Kacer.

• Jangkrik

Jangkrik memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, fungsinya sebagai Ekstra fooding (EF) utama untuk Kacer yang bermanfaat untuk menambah stamina dan menaikkan birahi Kacer.

Usahakan untuk memberikan jangkrik alam sebagai Ekstra fooding (EF) untuk Kacer. Sebelum diberikan pada Kacer, terlebih dulu jangkrik diberikan pakan sayuran dan buah-buahan agar kandungan nutrisi pada jangkrik tetsebut lebih lengkap.

Khusus untuk settingan lomba, sebelum diberikan pada Kacer, terlebih dulu berikan jahe dan kunyit sebagai pakan untuk jangkrik selama 2-3 hari agar pada saat dikonsumsi oleh Kacer dapat memberikan efek hangat sehingga Kacer akan lebih bertenaga ketika dilombakan.

• Kroto

Kroto memiliki kandungan protein yang tinggi dan bermanfaat untuk mendongkrak birahi Kacer sehingga Kacer akan menjadi lebih gacor.

Pemberian kroto dengan porsi yang berlebihan dapat membuat Kacer menjadi over birahi (OB) dan rawan mbagong.

Untuk Kacer rumahan kroto sangat di anjurkan karena dapat membuat Kacer menjadi sangat gacor. Tapi untuk settingan lomba, kroto hanya cocok diberikan pada Kacer yang memiliki karakter emosi tinggi/fighter tinggi yang emosinya meluap-luap, itupun hanya cocok diberikan pada saat cuaca panas, karena tidak semua individu Kacer cocok dengan kroto.

• Ulat hongkong (UH)

Karakter ulat hongkong (UH) yang panas dan berpotensi menaikkan suhu tubuh dan tensi Kacer secara signifikan sangat bermanfaat untuk mendongkrak emosi Kacer dan akan berdampak pada meningkatnya mental fighter Kacer.

Ulat hongkong (UH) cocok digunakan untuk settingan lomba pada saat cuaca dingin/hujan untuk menjaga suhu tubuh Kacer agar tetap hangat. Tapi untuk Kacer dengan karakter lambat panas/kurang emosi/fighter rendah, penggunaan ulat hongkong (UH) sangat di anjurkan untuk meningkatkan sifat tempurnya.

• Ulat kandang (UK)

Ulat kandang (UK) juga bersifat panas dan dapat meningkatkan suhu tubuh Kacer dengan cepat. Ulat kandang (UK) cocok diberikan sebagai Ekstra fooding (EF) untuk Kacer yang kurang fighter/lambat panas.

• Ulat daun pisang dan ulat bambu (cilung)

Kedua jenis ulat tersebut memiliki kandungan protein yang cukup tinggi namun kandungan air dalam tubuhnya juga cukup banyak. Manfaat kedua jenis ulat tersebut untuk meningkatkan stamina Kacer sekaligus dapat mendinginkan suhu tubuh Kacer.

Ulat daun pisang dan ulat bambu (cilung) sangat cocok diberikan pada Kacer yang memiliki karakter emosional/fighter tinggi karena dapat menambah stamina sekaligus dapat meredam emosinya yang meluap-luap.

Ulat daun pisang dan ulat bambu (cilung) sangat bagus digunakan sebagai settingan lomba untuk Kacer pada saat cuaca panas.

• Larva tawon

Karakter larva tawon hampir sama dengan ulat hongkong (UH) yaitu sama-sama berpotensi meningkatkan suhu tubuh Kacer secara signifikan, tapi untuk larva tawon sifat panasnya lebih tinggi dibanding ulat hongkong (UH) dan ulat kandang (UK).

Pemberian larva tawon dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan rontoknya bulu-bulu Kacer sebelum waktunya mabung/ngurak.

Larva tawon sangat cocok digunakan sebagai settingan lomba untuk Kacer pada saat cuaca dingin/hujan dan sangat di anjurkan untuk Kacer-Kacer yang memiliki karakter lambat panas/kurang fighter/fighter rendah karena dapat meningkatkan emosi Kacer pada saat dilombakan.

Untuk mencari settingan lomba yang tepat, kita harus mengetahui dulu karakter dari Kacer gacoan kita.

Settingan Ekstra fooding (EF) untuk Kacer menjelang lomba tentunya berbeda dengan settingan hariannya. Misal settingan jangkrik untuk hariannya adalah 5/5 pagi/sore, maka pada H-3 sebelum lomba settingan jangkriknya ditingkatkan menjadi dua kali lipat, yaitu 10/10 pagi/sore dan stop umbaran serta full kerodong.

Pantau perilakunya, jika Kacer sudah terlihat sensitif pada suara-suara tertentu dan sering buka ekor (ngebyak) jika mendengar suara siulan, bentakan, atau suara keras lainnya berarti settingannya sudah tepat dan Kacer sudah siap tempur.

Tapi jika Kacer masih belum terlihat sensitif pada suara-suara tertentu, maka settingannya perlu ditambah dengan pemberian kroto segar dengan porsi 1 cepuk pada sore hari menjelang Kacer beristirahat.

Lihat esok harinya, jika Kacer sudah terlihat sensitif ketika mendengar suara siulan, bentakan, atau suara keras lainnya dan sering buka ekor (ngebyak), berarti settingannya sudah tepat.

Untuk Kacer dengan karakter kurang fighter/fighter rendah, penambahan Ekstra fooding (EF) kroto bisa diganti dengan pemberian ulat hongkong (UH), ulat kandang (UK), atau larva tawon sampai didapatkan settingan untuk lomba yang tepat.

Pada saat hari H, pagi hari sebelum dimandikan berikan jangkrik 10 ekor. Setelah dimandikan kemudian dijemur sebentar dan berikan kroto segar sebanyak 1 cepu. Berikan juga vitamin khusus penggacor burung yang dicampurkan pada air minumnya lalu dikerodong.

Ketika sampai dilapangan lihat perilakunya, jika Kacer mulai koar-koar sambil buka ekor (ngebyak) maka segera dijauhkan dari arena lomba sebelum sesi Kacer dimulai agar tidak kehabisan tenaga. Berikan jangkrik 5 ekor lagi ditambah sedikit kroto jika cuaca panas dua sesi sebelum naik gantangan.

Untuk Kacer yang lambat panas/kurang emosi, ketika sampai dilapangan berikan ulat hongkong (UH) satu cepuk, atau larva tawon sebanyak 3 ekor untuk menambah stamina dan mendongkrak mental tempurnya.

NB: Settingan Ekstra fooding (EF) di atas bukan merupakan settingan baku untuk semua Kacer, karena setiap individu Kacer memiliki karakter dan metabolisme tubuh yang berbeda-beda. Jadi, settingan lomba untuk Kacer harus disesuaikan dengan karakter dan kemauan dari masing-masing Kacer.

Baca juga:

Tips perawatan untuk Kacer yang kurang fighter

Cara mengatasi Kacer yang sering nyiblek

Penyebab dan cara mengatasi Kacer nyilet

Demikian sedikit informasi tentang mencari settingan lomba untuk Kacer. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer Poci (dada putih)

Tips perawatan untuk Kacer yang kurang fighter

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Tidak semua Kacer memiliki mental fighter yang bagus, bahkan lebih banyak yang kurang fighter dibandingkan dengan yang tipe fighter tinggi.

Maka dari itulah kenapa hanya sedikit Kacer yang mampu tampil bagus dilapangan, karena memang Kacer yang memiliki mental fighter tangguh jumlahnya sangat sedikit di alam bebas, dan rata-rata populasi Kacer di alam bebas justru lebih banyak yang memilliki karakter kurang fighter/fighter rendah.

Karena itulah jika ternyata Kacer yang kita rawat adalah Kacer dengan karakter fighter rendah, maka kita harus memberikan perawatan yang tepat agar Kacer tersebut dapat mencapai performa terbaiknya dan dapat tampil maksimal di lapangan.

Perawatan harian untuk mendongkrak mental fighter Kacer meliputi:

• Pemberian Ekstra fooding (EF) dengan jenis dan porsi yang tepat.
• Perawatan mandi dan jemur yang juga harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan Kacer.
• Pengumbaran secara rutin dan teratur untuk melatih stamina dan nafas Kacer.
• Pengerodongan untuk menjaga mental fighter Kacer agar tetap stabil.
• Melatih mental tempurnya.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Kacer yang kurang fighter/fighter rendah memerlukan pakan yang dapat meningkatkan suhu tubuh dan tensinya yang akan berdampak pada emosinya yang menjadi mudah naik.

Pakan yang cocok untuk Kacer yang kurang fighter/fighter rendah di antaranya adalah:

- Voer yang memiliki kandungan telur dan madu.
- Jangkrik alam.
- Belalang.
- Ulat hongkong (UH).
- Ulat kandang (UK).
- Larva tawon.
- Kelabang.

Berikan jenis Ekstra fooding (EF) tersebut dengan porsi yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan Kacer, karena masing-masing individu Kacer memiliki metabolisme yang berbeda-beda, sehingga kebutuhan nutrisinya juga berbeda-beda.

• Mandi

Kacer yang kurang fighter memiliki emosi yang rendah, oleh karena itulah Kacer tipe ini suhu tubuhnya harus terus dikontrol agar tetap berada pada tingkat yang ideal, karena hal itu berkaitan erat dengan emosinya yang mutlak berdampak pada performa tempurnya saat dilapangan.

Karena itu, Kacer tipe ini tidak memerlukan intensitas mandi yang terlalu sering, cukup dimandikan 3 hari sekali atau satu minggu sekali saja agar suhu tubuhnya tidak ngedrop.

• Jemur

Untuk mendongkrak mental tempurnya, Kacer yang kurang fighter/fighter rendah harus digenjot emosinya dengan penjemuran maksimal sampai Kacer terlihat mangap dan gelisah baru diteduhkan. Atau bisa juga dengan terapi sauna agar Kacer menjadi semakin bringas ketika bertemu lawan.

• Umbaran

Latih stamina dan nafas Kacer dengan cara di umbar secara tetatur dan konsisten, karena Kacer lapangan memerlukan stamina yang prima serta nafas yang panjang untuk dapat tampil maksimal digantangan.

Umbar Kacer 2-3 kali dalam seminggu secara teratur. Sediakan Ekstra fooding (EF) dan air minum yang cukup didalam kandang umbaran agar Kacer bisa makan dan minum semaunya.

• Kerodong

Kacer yang kurang fighter/fighter rendah sebaiknya lebih banyak dikerodong (full kerodong) setiap harinya pada siang dan malam hari untuk menjaga mental fighternya agar tetap bringas dan agresif ketika bertemu lawan.

• Melatih mental fighter Kacer

Kacer dengan karakter fighter rendah harus dikondisikan agar merasa bahwa dialah yang paling dominan dan paling kuat di wilayah tersebut. Caranya dengan menggantang Kacer bersama burung-burung Kecil yang gacor seperti Kolibri, Lovebird (LB), Kenari, Ciblek, gelatik, dan lainnya setiap hari.

Burung-burung kecil tersebut selain dijadikan sebagai burung masteran, juga bermanfaat untuk mendongkrak mental Kacer.

Cara lain untuk mendongkrak jiwa fighter Kacer adalah dengan cara memberikan untulan berupa burung-burung kecil ketika Kacer berada didalam kandang umbaran agar burung-burung kecil tersebut dikejar dan dihajar oleh Kacer. Dengan cara itu, maka Kacer akan merasa bahwa dialah yang paling kuat dan paling dominan sehingga mental fighternya akan bangkit kembali.

Baca juga:

Cara mengatasi Kacer yang sering nyiblek

Penyebab dan cara mengatasi Kacer nyilet

Penyebab kanibal pada Kacer dan cara mengatasinya

Demikian sedikit informasi tentang tips perawatan untuk Kacer yang kurang fighter. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer Poci

Cara membuat Kutilang agar lupa dengan suara aslinya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sampai saat ini burung Kutilang masih dianggap sebagai burung perusak karena suara kicauannya dianggap haram jika sampai masuk menjadi suara isian burung-burung lainnya seperti: Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI), Cendet, dan lainnya karena suara Kutilang di anggap sebagai suara mati.

Tapi hal itu justru menjadi berkah tersendiri bagi Kutilang karena saat ini populasi Kutilang di alam bebas masih cukup banyak jika dibandingkan populasi burung-burung kicauan lainnya yang sudah nyaris punah karena penangkapan besar-besaran yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab karena alasan ekonomi.

Sebetulnya burung Kutilang memiliki karakter suara yang cukup bagus, nyaring dan jernih. Burung ini juga termasuk burung yang cukup cerdas karena dapat menirukan suara-suara burung lain yang sering didengarnya.

Jika dirawat dari anakan/lolohan, Kutilang bisa dibuat agar tidak memiliki suara asli Kutilang yang menjadi momok bagi para penggemar burung kicauan.

Berikut ini ada beberapa cara agar Kutilang tidak memiliki suara aslinya lagi:

• Pelihara Kutilang dari anakan/lolohan

Kenapa harus dipelihara dari lolohan..??
Karena pada saat masih piyik, anakan Kutilang tersebut belum sempat merekam suara indukannya, jadi memorinya masih kosong dan dapat kita isi dengan suara-suara burung masteran yang kita inginkan.

• Asingkan dari suara Kutilang liar

Tahap selanjutnya dan yang paling penting adalah mengasingkan anakan Kutilang agar jangan sampai mendengar suara Kutilang dewasa, baik itu Kutilang liar maupun Kutilang peliharaan, karena jika anakan Kutilang tersebut sampai mendengar suara asli Kutilang dewasa maka dapat dipastikan jika anakan Kutilang tersebut akan dengan mudah merekam dan menirukan suara Kutilang dewasa tersebut.

• Tempel dengan burung-burung lain yang gacor

Anakan Kutilang masih belajar untuk menirukan suara-suara yang sering didengarnya yang akan direkam dan menjadi materi isiannya ketika dewasa nanti. Oleh karena itulah pada usia tersebut pemasteran wajib dilakukan untuk mengisi memorinya yang masih kosong.

Agar lebih efektif, sebaiknya pemasteran dilakukan dengan menggunakan suara dari burung asli. Tapi jika tidak memungkinkan, kita bisa memaster anakan Kutilang tersebut menggunakan suara Mp3.

Jika kita rutin dan konsisten melakukan pemasteran pada anakan Kutilang sejak dari lolohan dan menjaganya agar tidak mendengar suara asli Kutilang, maka setelah dewasa nanti anakan Kutilang tersebut tidak akan memiliki suara asli Kutilang karena dari kecil tidak pernah mendengar suara aslinya dan hanya mendengar suara-suara burung masterannya.

Dengan begitu, suara dari burung masteran atau suara Mp3 yang selalu didengarnya sejak kecil akan menjadi suara isian permanen yang akan selalu dinyanyikan anakan Kutilang tersebut setelah dewasa nanti.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk burung Derkuku agar rajin manggung

Perawatan Kutilang Sutra agar rajin bunyi dan gacor sepanjang hari

Cara menghilangkan kebiasaan salto pada Cendet/Pentet

Demikian sedikit informasi tentang cara membuat Kutilang agar lupa dengan suara aslinya. Untuk informasi lain seputar Kutilang, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Kutilang

Perawatan yang tepat untuk burung Derkuku agar rajin manggung

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung Derkuku/Tekukur/Deruk/Puter adalah jenis burung anggungan pemakan biji-bijian bersuara merdu mirip dengan Perkutut.

Derkuku juga sering di kaitkan dengan hal-hal mistis seperti halnya Perkutut. Dan Derkuku yang di anggap memiliki kekuatan ghaib yang dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya adalah Derkuku yang memiliki suara ujung atau kuk 2 dan kuk 3.

Tapi untuk mendapatkan burung Derkuku yang dapat bersuara kuk 2 dan kuk 3 tidaklah mudah karena terbilang cukup langka, apalagi Derkuku yang memiliki suara kuk 3, sangat sulit ditemui dan kalaupun ada harganya pasti sangat mahal karena sangat langka dan di anggap memiliki kekuatan ghaib dan dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya.

Derkuku memang tidak begitu di minati dan kalah populer dari Perkutut dan burung jenis lainnya. Tapi bagi para penggemarnya, Derkuku di anggap memiliki keistimewaan tersendiri dibanding burung-burung lainnya.

Karena menurut kepercayaan orang Jawa, Derkuku di anggap memiliki kekuatan ghaib dan dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti:

• Derkuku kuk 2 dan kuk 3 dipercaya dapat medatangkan rejeki bagi pemiliknya (memudahkan pemiliknya dalam mencari rejeki).

• Membawa kedamaian dalam rumah tangga dengan sering mendengar suara anggungannya yang merdu.

• Untuk kewibawaan dan ketentraman hidup pemiliknya serta dapat menolak santet/ilmu hitam.

Dan berikut adalah tips perawatan Derkuku agar rajin manggung:

• Untuk mendapatkan Derkuku yang bisa gacor dengan suara yang keras dan merdu, kita harus memilih yang berjenis kelamin jantan dengan ciri utama yaitu jarak supit udangnya lebih rapat dan terasa keras jika ditekan dengan jari, sedangkan pada Derkuku betina jarak Supit udangnya lebih renggang dan terasa lebih lembek/lunak jika ditekan dengan jari. Ciri lainnya yaitu postur tubuhnya lebih besar dan tegak, serta bulu ekornya menyatu.

• Rutin dimandikan, tapi cara memandikannya berbeda dengan cara memandikan burung-burung jenis kicauan. Cara memandikan Derkuku cukup disemprot dengan semprotan yang paling halus menggunakan sprayer atau dengan cara dipegang dengan tangan dan dicelupkan kedalam air seperti cara memandikan Perkutut.

Air untuk memandikan Derkuku sebaiknya dengan menggunakan air leri (air bekas cucian beras) yang dicampur dengan air rebusan/tumbukan daun sirih. Karena air leri dan air rebusan daun sirih dipercaya dapat menghilangkan kutu yang ada pada bulu-bulu Derkuku dan juga dapat membuat warna bulunya lebih mengkilap.

• Setelah selesai dimandikan, biarkan Derkuku didis untuk mengeringkan bulu-bulunya dulu baru dijemur sekitar 1-2 jam rutin dilakukan setiap hari agar Derkuku selalu sehat dan aktif serta rajin manggung.

• Berikan Derkuku pakan berupa biji-bijian yang berkualitas, antara lain: jagung, beras merah, ketan hitam, gabah, milet, dan lainnya, atau agar lebih praktis bisa menggunakan pakan kemasan yang banyak dijual di kios-kios pakan burung.

Komposisi pada pakan kemasan buatan pabrik juga sudah cukup lengkap dengan kandungan protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan Derkuku.

• Dan yang tidak kalah penting adalah buatlah suasana disekitar kandang Derkuku ramah dan nyaman untuk Derkuku. Jangan sampai Derkuku merasa terancam dengan keberadaan predator seperti kucing, tikus, ular dan lainnya.

Karena jika kondisi lingkungan disekitar kandangnya tidak kondusif, maka akan berpengaruh buruk pada fisik dan psikis Derkuku yang akan berdampak pada kegacoran dan kualitas suara Derkuku.

Selain dari faktor perawatan dan lingkungan, faktor usia juga sangat menentukan kegacoran dan kualitas suara anggungan Derkuku, karena semakin tua usianya maka akan semakin bagus pula suara manggungnya serta menjadi lebih gacor.

Baca juga:

Perkutut katuranggan yang tidak baik untuk dipelihara

Katuranggan Perkutut yang baik dan dapat mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya

Resep rahasia agar Perkutut cepat manggung dan gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk burung Derkuku agar rajin manggung. Untuk informasi lain seputar Derkuku, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Derkuku

Tips perawatan Trucukan agar gacor, ropel dan ngeroll panjang

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Trucukan (TR) adalah burung klasik yang tidak pernah sepi peminat. Burung ini memiliki suara kicauan ropel yang khas, apalagi jika sudah gacor, suara ropelannya yang klasik dapat menjadi teman santai dirumah.

Trucukan yang bagus adalah yang memiliki suara ropelan ngeroll dengan irama naik turun yang harmonis. Tapi tidak semua Trucukan dapat bersuara ropel dan ngeroll panjang, kebanyakan suara ropelannya putus-putus.

Agar dapat bersuara ropel dan ngeroll disertai gaya nggaruda, Trucukan harus mendapat perawatan yang tepat dan konsisten.

Perawatan harian untuk Trucukan agar gacor, ropel dan ngeroll panjang:

• Pengembunan

Trucukan adalah burung yang terbiasa bangun pagi, karena itulah burung ini sering disebut sebagai alarm karena dari subuh sudah terbangun dan berkicau dengan suara ropelannya yang khas.

Untuk itu, akan lebih baik jika sejak pagi Trucukan sudah dikeluarkan dari dalam rumah untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang cerah untuk memancingnya agar bersuara ropel dan ngeroll panjang.

• Mandi

Setelah sinar Matahari mulai terasa hangat sekitar jam 07.00 pagi, Trucukan dimandikan dengan menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri dicepuk sesuai kebiasaan.

Setelah itu kandangnya dibersihkan, kemudian ganti atau tambahkan voer dan ganti air minumnya dengan yang baru. Berikan juga pisang atau pepaya, dan olesi permukaannya dengan madu murni untuk menambah staminanya agar Trucukan lebih sehat dan lebih rajin bunyi sepanjang hari.

• Jemur

Setelah selesai mandi, biarkan Trucukan didis dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya. Berikan jangkrik 5/5 pagi/sore dan ulat hongkong (UH) 5/5 pagi/sore sebagai Ekstra fooding (EF) hariannya.

Setelah bulu-bulunya kering, kemudian Trucukan dijemur selama 1-2 jam rutin setiap hari. Setelah selesai dijemur, kemudian Trucukan digantang ditempat yang teduh dan biarkan berkicau sepuasnya.

Satu hal yang paling penting selain perawatan yang tepat dan konsisten agar Trucukan gacor, ropel dan ngeroll adalah kesabaran dalam merawat Trucukan, karena usia burung sangat menentukan kualitas suara kicauan dari seekor Trucukan.

Trucukan yang dapat bersuara ropel dan ngeroll adalah Trucukan yang usianya sudah mapan (tua), dan semakin tua usianya maka akan semakin bagus pula suara kicauannya.

Jadi, jika kita memiliki seekor Trucukan yang masih berusia muda dan suara ropelannya masih putus-putus, hal itu wajar karena Trucukan masih dalam tahap belajar berkicau.

Solusinya yaitu dengan tetap merawat Trucukan tersebut dengan sabar dan berikan perawatan yang tepat karena seiring dengan bertambahnya usia dari Trucukan tersebut, maka suara kicauannya akan semakin bagus, jernih, dan semakin ngeroll panjang.

Baca juga:

Perawatan Kutilang Sutra agar rajin bunyi dan gacor sepanjang hari

Ciri-ciri Trucukan jantan dan betina yang akurat

Perawatan Trucukan pada saat mabung/nyulam bulu

Demikian sedikit informasi tentang tips perawatan Trucukan agar gacor, ropel dan ngeroll panjang. Untuk informasi lain seputar Trucukan, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Trucukan

Perawatan Kutilang Sutra agar rajin bunyi dan gacor sepanjang hari

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Kutilang Sutra memiliki karakter suara yang khas, sangat nyaring dan keras, cocok dijadikan sebagai burung masteran. Ketika ngeriwik burung ini juga mampu berkicau ngeroll dengan suara isian yang bervariasi.

Kutilang Sutra termasuk burung yang mudah dipelihara dan juga mudah gacor. Burung ini tidak memerlukan perawatan khusus yang rumit, cukup diberikan voer, buah dan Ekstra fooding (EF) seadanya saja burung ini akan tetap rajin berkicau sepanjang hari.

Perawatan harian Kutilang Sutra:

• Perawatan Kutilang Sutra dimulai dari pengembunan setiap pagi agar burung menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang cerah.

• Kemudian dilanjutkan dengan memandikan Kutilang Sutra pada jam 07.00 pagi dengan menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri dicepuk khusus mandi yang disiapkan didalam kandangnya.

• Bersihkan kandangnya, ganti atau tambahkan voer dan ganti juga air minumnya dengan yang baru.

• Berikan buah-buahan segar seperti pisang, pepaya, apel, dan sawo sebagai pakan hariannya selain voer agar Kutilang Sutra lebih rajin berkicau.

• Setelah selesai dimandikan, biarkan burung didis dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya. Berikan Ekstra fooding (EF) berupa jangkrik dengan porsi 3-5 ekor. Setelah bulu-bulunya kering kemudian dijemur selama 1-2 jam rutin setiap hari (tergantung kondisi cuaca).

• Pada siang hari Kutilang Sutra tidak perlu dikerodong, karena hanya akan membuatnya merasa tidak nyaman dan stres.

Biarkan saja Kutilang Sutra berkicau sepanjang hari dengan bebas, karena biasanya setelah mandi pagi dan berjemur, burung akan lebih rajin berkicau.

Pada sore harinya sekitar jam 17.00 kandangnya dibersihkan. Berikan jangkrik 3-5 ekor. Jika cuaca dingin/hujan bisa diberikan ulat hongkong 5-7 ekor untuk menghangatkan tubuhnya.

Pengerodongan tetap diperlukan pada malam hari untuk melindungi Kutilang Sutra dari udara dingin dan agar tidak memakan serangga beracun yang sering mengerubungi lampu pada malam hari.

Kutilang Sutra juga perlu dimaster dengan suara-suara burung lain agar memiliki variasi isian yang beragam.

Baca juga:

Perawatan harian burung Parkit agar lebih cerewet

Perawatan harian Cucak Keling agar rajin bunyi dan gacor

Perawatan Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Kutilang Sutra agar rajin bunyi dan gacor sepanjang hari. Untuk informasi lain seputar Kutilang, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kutilang Sutra putih (langka)

Cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Penyakit yang sering menyerang Cucak ijo (CI) di antaranya adalah serak, dimana Cucak ijo (CI) seperti hilang suara atau suaranya menjadi kurang plong dan kurang jernih. Apalagi pada saat cuaca tidak menentu seperti sekarang ini yang sebentar hujan dan sebentar panas, tentunya membuat Cucak ijo (CI) rawan terserang flu dan serak.

Cucak ijo (CI) yang mengalami serak sebetulnya sedang dalam kondisi tidak fit atau sedang mengalami flu sehingga suaranya menjadi berat, serak, dan kurang plong. Hal itu disebabkan karena adanya lendir pada tenggorokan dan saluran pernafasannya.

Penyakit flu tersebut bisa disebabkan karena serangan virus yang berkembang pada musim pancaroba. Selain ditandai beberapa kondisi di atas, Cucak ijo (CI) yang terserang flu juga akan terlihat kurang sehat, nyekukruk, kurang aktif, dan menjadi malas bunyi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kita bisa mengobatinya dengan obat-obatan yang banyak dijual dipasaran, atau bisa juga di obati dengan cara alami yaitu dengan menggunakan ramuan herbal.

Perawatan untuk Cucak ijo (CI) yang mengalami serak:

• Pengembunan

Untuk mencegah Cucak ijo (CI) terserang flu dan gangguan pernafasan lainnya sebaiknya Cucak ijo (CI) rutin di embunkan setiap pagi.

Udara segar di pagi hari dapat menjadi terapi untuk menyembuhkan berbagai masalah kesehatan Cucak ijo (CI) seperti asma, flu, batuk dan juga pilek.

• Kurangi mandi

Selama Cucak ijo (CI) masih dalam kondisi serak, sebaiknya tidak usah dimandikan dulu sampai kondisinya membaik. Pada kondisi tersebut jangan memaksakan Cucak ijo (CI) untuk mandi karena akan menyebabkan suhu tubuh Cucak ijo (CI) menurun dan menyebabkan Cucak ijo (CI) rawan terserang flu dan pilek.

• Berikan larutan penyegar

Pada saat Cucak ijo (CI) mengalami serak, kita bisa memberikan larutan penyegar untuk Manusia sebagai air minumnya. Selain bermanfaat untuk menyembuhkan panas dalam, larutan penyegar juga dapat melegakan tenggorokan Cucak ijo (CI) karena manfaatnya untuk menghilangkan lendir-lendir yang ada pada tenggorokan Cucak ijo (CI).

Tapi perlu di ingat, air larutan penyegar hanya diberikan pada saat Cucak ijo (CI) mengalami gangguan tenggorokan saja, dan setelah kondisinya membaik segera hentikan pemakaian latutan penyegar tersebut, sebab pemakaian dalam jangka panjang akan berdampak kurang baik dikemudian hari.

• Berikan air jahe dan madu

Untuk menyembuhkan serak pada Cucak ijo (CI), kita bisa memanfaatkan bahan-bahan herbal alami seperti jahe. Pemakaiannya bisa dengan cara jahe dibakar terlebih dulu kemudian digeprek/dimemarkan kemudian disedu dengan air panas.

Saring air jahe tersebut lalu di dinginkan terlebih dulu sebelum diberikan pada Cucak ijo (CI). Berikan air jahe tersebut pada Cucak ijo (CI) sebagai air minumnya, campurkan dengan madu murni beberapa tetes dan di aduk sampai rata baru diberikan pada Cucak ijo (CI).

• Berikan campuran air teh dan jeruk nipis

Selain madu dan jahe, kita bisa memberikan teh yang dicampur dengan air perasan jeruk nipis dan beberapa tates madu murni untuk mempercepat proses penyembuhan serak pada Cucak ijo (CI).

Untuk pakan hariannya, kita bisa memberikan buah pepaya, apel merah, atau jambu biji yang warna dagingnya merah untuk membantu melegakan tenggorokan Cucak ijo (CI) dan memperkuat daya tahan tubuh Cucak ijo (CI), karena buah-buahan tersebut mengandung vitamin dan antioksidan yang tinggi.

Baca juga:

Solusi Cucak ijo (CI) melet

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Penyebab dan solusi Cucak ijo (CI) yang hanya gacor dirumah tapi bisu digantangan

Demikian sedikit informasi tentang cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI). Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI)

Solusi Cucak ijo (CI) melet

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Ketika memelihara Cucak ijo (CI), seringkali kita jumpai Cucak ijo yang kita rawat bertingkah melet-melet menjulurkan lidahnya, dan biasanya disertai bunyi krek-krek serta menggembungkan bulu dadanya.

Jika Cucak ijo (CI) sudah bertingkah seperti itu berarti tingkat birahinya sudah sangat tinggi atau over birahi (OB) dan kalau sudah begitu biasanya disertai dengan penurunan performa yang sangat drastis.

Ketika tingkat birahinya sudah terlalu tinggi dan ditandai dengan perilaku melet, biasanya Cucak ijo (CI) akan menjadi malas bunyi dan lebih sering berbunyi krek-krek sambil menggembungkan bulu dadanya.

Kondisi tersebut bisa disebabkan karena pemberian porsi Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, dan ulat hongkong (UH) yang terlalu berlebihan sehingga menyebabkan birahi Cucak ijo (CI) memuncak karena tidak pernah tersalurkan.

Jika kondisinya sudah demikian, maka harus segera ditangani agar tidak semakin parah.

Pola perawatan harian untuk Cucak ijo (CI) yang mengalami OB:

• Buah

Jika biasanya Cucak ijo (CI) diberikan pisang kepok sebagai menu hariannya, maka pada saat over birahi (OB), ganti menunya dengan buah pepaya karena sangat efektif untuk menurunkan birahi Cucak ijo yang terlalu over.

Berikan pepaya setiap hari sampai kondisi Cucak ijo (CI) kembali normal, baru variasikan lagi menu pakannya.

• Ekstra fooding (EF)

Pangkas pemberian Ekstra fooding (EF) hariannya. Misal biasanya settingan jangkrik untuk hariannya 5/5 pagi/sore, dipangkas menjadi 2/2 pagi/sore. Pemberian kroto dan ulat hongkong (UH) dihentikan dulu untuk sementara sampai kondisinya kembali normal.

• Pengembunan

Embunkan Cucak ijo (CI) setiap pagi untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang cerah untuk membantu menyetabilkan kondisinya.

• Mandi

Mandikan Cucak ijo (CI) rutin setiap hari, tapi biarkan agar mandi semaunya sendiri didalam cepuk atau didalam keramba.

• Jemur

Setelah selesai mandi biarkan Cucak ijo (CI) didis terlebih dulu sampai bulu-bulunya kering baru dijemur secukupnya saja.

Untuk sementara Cucak ijo (CI) di asingkan dulu, jangan tempatkan bersama burung-burung lain yang gacor apalagi burung sejenis dan burung-burung kecil dengan warna bulu cerah karena dapat membuat kondisi over birahi (OB) Cucak ijo semakin parah.

Baca juga:

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Cara mempercepat proses mabung/ngurak pada Cucak Ijo (CI)

Penyebab dan solusi Cucak ijo (CI) yang hanya gacor dirumah tapi bisu digantangan

Demikian sedikit informasi tentang solusi Cucak ijo (CI) melet. Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI) OB
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang