Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap: Search results for anakan Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
Showing posts sorted by relevance for query anakan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query anakan. Sort by date Show all posts

Daftar harga burung kicau terbaru 2017 yang umum dipasaran

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Harga Murai Batu (MB)

• Murai Batu Aceh/Medan:
- Trotolan hutan jantan: 3.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: mulai 2.000.000 (tergantung kualitas dan panjang ekor)
• Murai Batu (MB) Kalimantan/Borneo
- Dewasa hutan/muda hutan: 500.000
- sudah jadi/gacor: 800.000-1.200.000 (tergantung kualitas)
• Murai Batu (MB) Nias:
- Trotolan hutan: 2.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 1.500.000
• Murai Batu (MB) Nias raja:
- Trotolan: 3.000.000
- Sudah jadi/gacor: mulai 2.500.000-3.500.000 (tergantung kualitas)
- Murai Batu import/seberang muda hutan: mulai 1.500.000 (tergantung panjang ekornya)
- Sudah jadi/gacor: mulai 2.500.000 (tergantung kualitas dan panjang ekor)

Harga Cucak ijo (CI)

• Cucak ijo (CI) Banyuwangi:
- Trotolan: 1.500.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 1.000.000
• Cucak ijo (CI) Seberang:
- Dewasa hutan (nopeng): 600.000
- Trotolan 500.000
- Sudah jadi/gacor: mulai 800.000-1.200.000 (tergantung kualitas)
• Cucak ijo mini:
- Bakalan: 180.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-300.000
• Meranti:
- Bakalan: 150.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000
• Cucak Cungkok: 3.000.000

Harga Kacer

• Kacer jawa/wulung lokal:
- Trotolan: 300.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000-300.000
- Sudah jadi/gacor: 500.000-750.000 (tergantung kualitas)
• Kacer poci/skoci:
- Totolan: 300.000
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000-300.000
- Sudah jadi/gacor: 500-800.000 (tergantung kualitas)
• Kacer tretes:
- Dewasa hutan/muda hutan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000

Harga Lovebird (LB)

• Lovebird albino mata hitam:
- Anakan: 500.000
- Dewasa: 750.000
• Lovebird albino mata merah:
- Anakan 500.000
- Dewasa 1.000.000
• Lovebird hijau dakocan:
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 350.000
• Lovebird hijau kepala mas:
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 300.000
• Lovebird lutino mata hitam:
- Anakan: 350.000
- Dewasa: 700.000
• Lovebird lutino mata merah:
- Anakan: 550.000
- Dewasa: 850.000
• Lovebird pastel kuning (paskun):
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 350.000
• Lovebird pastel ijo (pasjo):
- Anakan: 200.000
- Dewasa: 300.000
• Lovebird hijau standar (josan):
- Anakan: 190.000
- Dewaaa: 250.000
• Lovebird pastel biru (pasblue):
- Anakan: 300.000
- Dewasa: 450.000
• Lovebird biru cobalt:
- Anakan: 400.000
- Dwasa: 550.000
• Lovebird biru mangsi:
- Anakan: 450.000
- Dewasa: 650.000
• Lovebird pastel putih (pasput):
- Anakan: 450.000
- Dewasa: 550.000
• Lovebird pastel olive:
- Anakan: 300.000
- Dewasa: 400.000
• Lovebird batman: 500.000
• Lovebird violet: mulai 600.000
• Lovebird biola: mulai 1.500.000

Harga Anis

• Anis Kembang:
- Jaminan jantan: 600.000
- Lotre (bisa jantan/betina): 400.000
• Anis Merah:
- Trotol jaminan jantan: 600.000
- Lotre (bisa jantan/betina): 400.000

Harga Kenari

• Kenari yorkshire:
- Jantan: 3.0000.0000-5.000.000
- Betina: 2.000.000-3.000.000
• Kenari AF yorkshire:
- Anakan: mulai 150.000
• Kenari F1 yorkshire:
-Anakan: mulai 750.000
• Kenari F2 yorkshire:
- Anakan: mulai 1.500.000
• Kenari F3 yorkshire:
- Anakan: mulai 2.000.000-2.500.000
• Kenari Lizard:
- Anakan: 350.000
- Dewasa: 500.000
• Kenari lokal warna bond:
- Bakalan: 60.000
- Sudah jadi/ gacor: 200.000
• Kenari lokal warna hijau:
- Bakalan: 60.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000
• Kenari lokal warna kuning:
- Bakalan: 80.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari lokal warna orange/sunkis:
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari lokal warna putih
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-250.000
• Kenari red intensif:
- Jantan: 750.000
- Betina: 500.000

Harga Blackthroat

• Jantan:
- Anakan: 900.000
- Dewasa: 1.500.000-2.000.000 (sudah jadi/gacor)
• Betina:
- Anakan: 600.000
- Dewasa: 800.000

Harga Cendet/Pentet

- Muda hutan: 100.000
- Trotolan: 80.000-100.000
- Cendet mandura anakan/trotolan: 200.000

Harga Jalak

• Jalak Penyu/Kebo:
- Bakalan: 70.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-200.000
• Jalak Nias:
- Bakalan: 100.000
- Sudah jadi: 200.000-225.000
• Jalak putih:
- Sudah jadi/gacor: 900.000-1.200.000
• Jalak suren jawa:
- Trotolan penangkaran: 300.000
- Sudah jadi/gacor: 500.000-650.000
• Jalak suren seberang:
- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 300.000

Harga Kolibri

• Kolibri manggar:
- Bakalan: 40.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000
• Kolibri muncang:
- Bakalan: 150.000
- Sudah jadi/gacor: 250.000
• Kolibri ninja:
- Trotolan: 150.000
- Full metalik: 125.000
- Ijoan: 60.000 (bisa jantan/betina)
• Kolibri raja: mulai 150.000
• Sogok ontong:
- Bakalan: 20.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000

Harga Pleci

- Bakalan: 50.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Perkutut

- Perkutut lokal: 35.000
- Perkutut bangkok: 100.000

Harga Trucukan

- Bakalan: 25.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Cililin

• Cililin coklat: 1.500.000
• Cililin hitam: 800.000

Harga Tengkek buto sulawesi

- Bakalan: 1.500.000

Harga Sirtu

- Bakalan: 30.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-200.000

Harga Beo

- Bakalan: 600.000-700.000
- Sudah jadi: mulai 1.500.000 (tergantung kualitas)

Harga Kepodang

• Kepodang jawa/lokal:
- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000
• Kepodang seberang:
- Bakalan: 200.000
- Sudah jadi/gacor: 350.000-450.000

Harga Ciblek

• Ciblek kristal:
- Bakalan: 75.000
- Sudah jadi/gacor: 200.000-350.000 (tergantung kualitas)
• Ciblek semi:
- Bakalan: 50.000
- Sudah jadi/gacor: 150.000-250.000

Harga Tledekan gunung

- Bakalan: 250.000
- Sudah jadi/gacor: 400.000-600.000 (tergantung kualitas)

Harga Prenjak

• Prenjak klawu/tamu:
- Bakalan: 30.000
- Sudah jadi: 100.000-150.000
• Prenjak Lumut:
- Bakalan: 20.000
- Sudah jadi/gacor: 100.000

Harga Cucak jenggot:

- Bakalan: 200.000
- Sudah jadi/gacor: 250.000-350.000 (tergantung kualitas)

Harga Kapas tembak

- Bakalan: 350.000
- Sudah jadi/gacor: 600.000

Harga Cucak rowo

- Cucakrowo anakan penangkaran: 7.000.000-10.000.000/pasang.
- Cucakrowo tangkapan hutan: 5.000.000/ekor.

Harga Robin

- Jantan: 600.000-700.000

Harga Poksay

• Poksay Hongkong:
- Pipi putih bakalan: 3.000.000
- Pipi hitam bakalan: 3.500.000
• Poksay mantel:
- Bakalan: 200.000
• Poksay Mandarin:
- Bakalan: 150.000

Harga Hwamey/Wambi:

- Bakalan: 1.500.000

Baca juga:

Tips perawatan burung bagi karyawan yang tidak punya banyak waktu luang

Ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina

Ciri-ciri fisik/katuranggan Lovebird (LB) ombyokan yang prospek lapangan

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Demikian sedikit informasi tentang daftar harga burung kicau terbaru 2017 yang umum dipasaran. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung-burung bakalan

Pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sekarang ini sudah banyak sekali Kicau Mania yang berhasil menangkarkan Murai Batu (MB). Selain untuk menyalurkan hobi, menangkarkan Murai Batu juga menjadi bisnis yang cukup menjanjikan dengan penghasilan yang fantastis.

Harga Murai Batu (MB) yang cukup tinggi dan stabil dipasaran, serta didukung minat para penggemar Murai Batu yang semakin hari semakin meningkat terhadap Murai Batu anakan/trotolan daripada Murai Batu muda hutan (MH), membuat anakan/trotolan Murai Batu hasil penangkaran menjadi laris manis dipasaran.

Alasan para penggemar Murai Batu (MB) lebih memilih untuk memelihara Murai Batu anakan/trotolan terbilang cukup beragam, di antaranya karena harganya lebih murah dari Murai Batu dewasa atau yang sudah jadi, dan resiko kematiannya juga relatif lebih kecil dibandingkan dengan Murai Batu muda hutan (MH).

Selain itu, Murai Batu (MB) anakan/trotolan  lebih mudah untuk dibentuk dan dilatih sesuai keinginan kita, misalnya untuk materi lagunya yang bisa kita bentuk dengan pemasteran sesuai keinginan kita, sehingga Murai Batu anakan/trotolan tersebut nantinya setelah dewasa akan memiliki materi isian seperti yang kita ajarkan.

Tapi untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan sampai menjadi burung dewasa yang gacor membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan juga harus diberikan perawatan yang tepat dan konsisten setiap harinya.

Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk merawatnya, karena Murai Batu (MB) anakan/trotolan membutuhkan perhatian lebih dari mulai pemberian pakan yang berkualitas, pemberian multi vitamin selama masa pertumbuhannya, perawatan mandi dan jemur, serta pemasteran yang tepat.

Karena itu, sebelum kita memilih untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan tentunya kita harus siap mengorbankan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, karena kita tidak bisa langsung menikmati kemerduan suaranya sampai anakan/trotolan Murai Batu tersebut tumbuh dewasa.

Agar Murai Batu (MB) anakan/trotolan tersebut memiliki materi lagu yang variatif ketika dewasa nanti, maka pemasteran menjadi point penting yang wajib dilakukan karena Murai Batu anakan/trotolan yang lahir dipenangkaran tentunya tidak memiliki suara asli/suara hutan karena tidak mendapatkan pemasteran alami, berbeda dengan Murai Batu muda hutan (MH) yang lahir di alam bebas yang sudah memiliki isian suara hutan yang dipelajari di habitat aslinya.

Pemasteran Murai Batu (MB) anakan/trotolan harus dilakukan secara bertahap sesuai tingkat usianya. Pemasteran tahap pertama bisa mulai kita lakukan ketika usia anakan/trotolan Murai Batu berusia satu bulan.

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 1 bulan:

Suara isian yang di ajarkan pada masa-masa awal ini sebaiknya adalah suara-suara dari burung-burung kecil yang ngeroll seperti: Kolibri, Gelatik dan Pleci yang tidak membuat anakan/trotolan Murai Batu kaget dan merasa tertekan.

Keberadaan burung-burung kecil tersebut juga dapat membuat mental anakan/trotolan Murai Batu menjadi kuat karena merasa lebih dominan dari burung-burung lain disekitarnya.

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 3 bulan:

Setelah Murai Batu (MB) sudah berusia dua bulan atau lebih, kita dapat mulai mengajarkan suara-suara masteran yang yang lebih keras dan berkarakter nembak, seperti misalnya suara: Kenari, Tengkek buto, dan Ciblek.

Burung Murai Batu yang sudah diperdengarkan banyak suara kicauan dari ragam jenis burung berbeda membantunya untuk memperkaya suara isiannya. Selain itu, dengan memaster burung Murai Batu dari usia muda atau trotolan membantunya untuk mengeluarkan suara asli saat sudah menginjak usia dewasa. 

Pemasteran Murai Batu (MB) pada usia remaja:

Pemasteran untuk Murai Batu (MB) jangan hanya terhenti sampai pada usia tiga bulan saja, tapi harus terus dilakukan secara bertahap dan konsisten sampai anakan/trotolan Murai Batu tersebut menjadi dewasa.

Pada usia remaja, kita bisa mulai memasternya dengan suara-suara tembakan panjang dan kasar, seperti suara: Cililin, Lovebird, Kapas tembak dan Cucak jenggot. Karena pada usia remaja, mental Murai Batu (MB) sebagai burung fighter sudah mulai terbentuk, jadi suara-suara dengan karakter kasar dan menekan teraebut, selain untuk memperkaya materi isiannya juga berfungsi untuk membiasakan Murai Batu untuk mendengar suara-suara keras dan kasar. Sehingga ketika di ikutkan lomba, Murai Batu tersebut tidak akan merasa takut dan tertekan lagi ketika mendengar suara-suara tembakan lawannya yang keras dan bervariasi.

Baca juga:

Pakan wajib untuk Murai Batu bahan/bakalan agar cepat bunyi

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Demikian sedikit informasi tentang pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) trotolan

Ciri-ciri fisik/katuranggan trotolan Murai Batu (MB) yang bagus dan prospek

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Setiap individu Murai Batu (MB) apapun jenisnya pasti memiliki karakter dan kualitas berbeda-beda, baik dari segi mental, kecerdasan, maupun kemampuannya dalam berkicau masing-masing pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.

Jika kita berniat memelihara Murai Batu (MB) dari anakan/trotolan, maka kita harus mengetahui ciri-ciri fisik/katuranggannya agar mendapatkan anakan/trotolan Murai Batu yang berkualitas.

Karena jika kita memilih untuk memelihara Murai Batu (MB) anakan/trotolan, maka kita tidak bisa melihat secara langsung seperti apa kualitas dari trotolan Murai Batu tersebut. Berbeda jika kita membeli Murai Batu dewasa yang sudah jadi (gacor), yang bisa langsung kita pantau seperti apa kualitasnya, baik dari segi mental maupun suaranya.

Dan berikut ini adalah beberapa ciri-ciri anakan/trotolan Murai Batu (MB) yang prospek:

Pengaruh genetik

Faktor keturunan sangat menentukan kualitas dari anakan/trotolan Murai Batu (MB), karena anakan Murai Batu memiliki kemungkinan besar mewarisi kemampuan/talenta dari indukannya, baik talenta dari indukan jantan maupun indukan betina.

Salah satu cara untuk mendapatkan anakan/trotolan Murai Batu (MB) yang berkualitas adalah dengan membelinya dipenangkaran, karena kita bisa tau silsilah keturunannya.

Perilaku

Karakter dari masing-masing anakan Murai Batu (MB) pasti berbeda-beda, dan perbedaan karakter tersebut bisa kita lihat jika kita melolohnya sendiri.

Anakan Murai Batu (MB) yang berkualitas dan memiliki mental yang bagus bisa dilihat dari perilakunya yang lebih aktif meminta makan dengan bukaan paruh paling lebar, teriakannya paling keras, dan paling dominan di antara anakan lainnya dengan sering merebut jatah pakan untuk anakan lainnya.

Jika anakan Murai Batu (MB) diloloh oleh indukannya, karakter dari masing-masing anakan bisa lebih terlihat karena indukan Murai Batu justru akan lebih memperhatikan/memprioritaskan untuk memberi makan anaknya yang paling kuat dan aktif.

Hal itu adalah insting dari indukan Murai Batu (MB) yang mungkin menganggap bahwa anakan tersebutlah yang paling memiliki kemungkinan untuk hidup dan akan menjadi pewarisnya.

Anakan Murai Batu (MB) dengan karakter demikian nantinya setelah dewasa akan memiliki mental fighter yang tangguh (tipe fighter tinggi). Karakter tersebut sudah terlihat dari perilakunya yang terlihat paling agresif dan paling kuat di antara yang lainnya.

Sifat egois dan mau menang sendiri tersebut justru yang harus dimiliki oleh Murai Batu (MB) lapangan, karena Murai Batu adalah jenis burung fighter yang akan mempertahankan wilayah teritorialnya mati-matian.

Katuranggan

• Pilih trotolan Murai Batu (MB) yang memiliki ukuran kepala besar, karena biasanya Murai Batu (MB) yang berkepala besar memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk merekam suara-suara masteran dengan lebih baik. Dari segi penampilan juga akan terlihat lebih sangar jika memiliki kepala yang besar.

• Pilih trotolan Murai Batu (MB) yang memiliki Mata besar dan melotot dengan sorot mata yang tajam seolah mengintimidasi. Murai Batu dengan ciri tersebut memiliki mental fighter yang tangguh dan akan mengintimidasi lawannya dengan tatapan matanya.

• Pilih trotolan Murai Batu (MB) yang memiliki paruh besar dan terlihat kokoh pada bagian pangkalnya, serta memiliki sobekan mulut yang lebar sampai mendekati matanya. Bentuk paruh seperti itu akan menghasilkan suara dengan volume keras dan tembus.

• Pilih Murai Batu (MB) yang memiliki leher besar, panjang dan kokoh, atau biasa disebut leher beton karena cenderung memiliki volume suara di atas rata-rata, tapi suara yang dihasilkannya lebih dominan suara-suara tembakan, dan akan terdengar kaku ketika membawakan lagu-lagu ngeroll.

Sedangkan Murai Batu (MB) yang memiliki leher lebih kecil dan panjang memiliki kemampuan membawakan lagu-lagu dengan irama yang lebih merdu dibanding Murai Batu yang memiliki leher besar dan kokoh. Murai Batu yang memiliki leher kecil dan panjang cenderung memiliki tipe suara roll tembak yang harmonis.

• Pilihlah trotolan Murai Batu (MB) yang memiliki postur tubuh panjang karena akan terlihat lebih gagah dan atletis. Murai Batu dengan ciri tersebut di yakini memiliki nafas yang lebih panjang dan stamina yang lebih mumpuni, sehingga durasi kerjanya bisa lebih maksimal.

• Pilih Murai Batu (MB) yang memiliki sayap yang panjang menjuntai sampai menyentuh ekornya. Dengan ukuran sayap yang panjang, Murai Batu bisa terbang lebih cepat dan bisa terbang menjelajah lebih jauh untuk mencari sumber makanan.

Jika Murai Batu (MB) di karuniai sayap yang panjang, tentunya Murai Batu tersebut juga dibekali stamina yang prima serta nafas yang panjang agar bisa menggunakan sayapnya tersebut untuk terbang lebih cepat dan lebih jauh.

• Pilihlah Murai Batu (MB) yang memiliki ukuran kaki besar dengan jari-jari kaki yang panjang. Karena semakin panjang jari-jari kakinya, maka semakin kuat pula cengkeraman kakinya pada tangkringan ketika Murai Batu tersebut sedang bertarung mengeluarakan segala kemampuan berkicaunya. Sedangkan untuk warna kaki sebetulnya tidak berpengaruh pada mental Murai Batu (MB).

• Pilihlah Murai Batu (MB) dengan daun ekor yang tipis karena lebih ringan dan tidak akan membebani Murai Batu pada saat bertarung. Begitu juga dengan ukuran panjang ekornya, jika tujuannya untuk dilombakan maka jangan memilih Murai Batu dengan ukuran ekor yang terlalu panjang, karena akan membebani dan menghambat gerakan Murai Batu ketika sedang ngeplay sehingga staminanya akan lebih cepat terkuras.

• Pilih Murai Batu (MB) dengan warna bulu hitam pekat dan mengkilap kebiruan, karena rata-rata Murai Batu dengan warna bulu hitam mengkilap kebiruan memiliki mental yang bagus (tipe fighter tinggi) dibandingkan dengan Murai Batu kebanyakan.

Ciri-ciri Murai Batu (MB) di atas bisa kita gunakan untuk memilih Murai Batu trotolan dan juga Murai Batu bahan yang belum bunyi untuk meramal potensinya di masa depan.

Sedangkan untuk ciri-ciri Murai Batu (MB) dengan melihat warna bulunya hanya bisa digunakan untuk Murai Batu dewasa dan juga Murai Batu muda hutan (MH).

Tapi jika kita membeli Murai Batu (MB) yang sudah jadi (gacor), dan kita sudah mendengar seperti apa suaranya atau sudah melihat performanya secara langsung, maka masalah ciri-ciri fisik/katuranggan tersebut tidak perlu dihiraukan lagi.

Baca juga:

Pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif

Tips merawat beberapa ekor Murai Batu (MB) dalam satu rumah

Cara menjinakkan Murai Batu (MB) yang giras dan glabrakan

Ciri-ciri Murai Batu (MB) bermental petarung

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri fisik/katuranggan trotolan Murai Batu (MB) yang bagus dan prospek. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) trotolan

Cara membuat Kutilang agar lupa dengan suara aslinya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Sampai saat ini burung Kutilang masih dianggap sebagai burung perusak karena suara kicauannya dianggap haram jika sampai masuk menjadi suara isian burung-burung lainnya seperti: Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI), Cendet, dan lainnya karena suara Kutilang di anggap sebagai suara mati.

Tapi hal itu justru menjadi berkah tersendiri bagi Kutilang karena saat ini populasi Kutilang di alam bebas masih cukup banyak jika dibandingkan populasi burung-burung kicauan lainnya yang sudah nyaris punah karena penangkapan besar-besaran yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab karena alasan ekonomi.

Sebetulnya burung Kutilang memiliki karakter suara yang cukup bagus, nyaring dan jernih. Burung ini juga termasuk burung yang cukup cerdas karena dapat menirukan suara-suara burung lain yang sering didengarnya.

Jika dirawat dari anakan/lolohan, Kutilang bisa dibuat agar tidak memiliki suara asli Kutilang yang menjadi momok bagi para penggemar burung kicauan.

Berikut ini ada beberapa cara agar Kutilang tidak memiliki suara aslinya lagi:

• Pelihara Kutilang dari anakan/lolohan

Kenapa harus dipelihara dari lolohan..??
Karena pada saat masih piyik, anakan Kutilang tersebut belum sempat merekam suara indukannya, jadi memorinya masih kosong dan dapat kita isi dengan suara-suara burung masteran yang kita inginkan.

• Asingkan dari suara Kutilang liar

Tahap selanjutnya dan yang paling penting adalah mengasingkan anakan Kutilang agar jangan sampai mendengar suara Kutilang dewasa, baik itu Kutilang liar maupun Kutilang peliharaan, karena jika anakan Kutilang tersebut sampai mendengar suara asli Kutilang dewasa maka dapat dipastikan jika anakan Kutilang tersebut akan dengan mudah merekam dan menirukan suara Kutilang dewasa tersebut.

• Tempel dengan burung-burung lain yang gacor

Anakan Kutilang masih belajar untuk menirukan suara-suara yang sering didengarnya yang akan direkam dan menjadi materi isiannya ketika dewasa nanti. Oleh karena itulah pada usia tersebut pemasteran wajib dilakukan untuk mengisi memorinya yang masih kosong.

Agar lebih efektif, sebaiknya pemasteran dilakukan dengan menggunakan suara dari burung asli. Tapi jika tidak memungkinkan, kita bisa memaster anakan Kutilang tersebut menggunakan suara Mp3.

Jika kita rutin dan konsisten melakukan pemasteran pada anakan Kutilang sejak dari lolohan dan menjaganya agar tidak mendengar suara asli Kutilang, maka setelah dewasa nanti anakan Kutilang tersebut tidak akan memiliki suara asli Kutilang karena dari kecil tidak pernah mendengar suara aslinya dan hanya mendengar suara-suara burung masterannya.

Dengan begitu, suara dari burung masteran atau suara Mp3 yang selalu didengarnya sejak kecil akan menjadi suara isian permanen yang akan selalu dinyanyikan anakan Kutilang tersebut setelah dewasa nanti.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk burung Derkuku agar rajin manggung

Perawatan Kutilang Sutra agar rajin bunyi dan gacor sepanjang hari

Cara menghilangkan kebiasaan salto pada Cendet/Pentet

Demikian sedikit informasi tentang cara membuat Kutilang agar lupa dengan suara aslinya. Untuk informasi lain seputar Kutilang, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Burung Kutilang

Tips memilih trotolan Murai Batu (MB) yang berkualitas

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Bagi para pemain Murai Batu (MB) senior tentunya sudah hafal ciri-ciri anakan Murai Batu yang prospek dan berkualitas. Tapi bagi para pemain pemula, tentu tidak mudah untuk memilih anakan Murai Batu yang memiliki prospek bagus nantinya.

Sebelum kita memutuskan untuk membeli anakan/trotolan Murai Batu (MB), kita harus mengamati terlebih dulu ciri-ciri fisik maupun suara dari burung tersebut.

Dengan begitu, kita bisa mendapatkan anakan/trotolan Murai Batu yang berkualitas, apalagi jika tujuan kita memelihara Murai Batu tersebut adalah untuk di ikut sertakan dalam lomba burung kicau, tentunya pemilihan bahan yang memiliki prospek lapangan menjadi syarat utama yang harus diperhatikan agar kita tidak membuang-buang waktu, tenaga, dan juga biaya yang tidak sedikit untuk merawat Murai Batu tersebut dari anakan/trotolan, tapi setelah dewasa justru tidak seperti yang kita harapkan.

Untuk mengenali anakan/trotolan Murai Batu (MB) yang memiliki kualitas bagus, maka perlu diperhatikan ciri-cirinya terlebih dulu.

Anakan/trotolan Murai Batu (MB) yang bagus dapat dikenali dari tingkah lakunya yang sangat aktif dengan suara ketrekan yang keras dan nyambung (dobel).

Suara ketrekan tersebut akan diperdengarkan ketika Murai Batu (MB) merasa terancam atau ada sesuatau yang mencurigakan.

Jika anakan/trotolan Murai Batu (MB) memiliki suara ketrekan demikian, berarti anakan/trotolan Murai Batu tersebut memiliki potensi suara yang bagus setelah dewasa nanti.

Baca juga:

Ciri-ciri fisik/katuranggan trotolan Murai Batu (MB) yang bagus dan prospek

Pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Demikian sedikit informasi tentang tips memilih trotolan Murai Batu (MB) yang berkualitas. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) trotolan

Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto agar rajin bunyi

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Belakangan ini Tengkek Buto mulai banyak dipelihara oleh para Kicau Mania, meskipun sebetulnya suaranya tidak semerdu burung-burung kicauan lain pada umumnya.

Suara Tengkek Buto cenderung monoton dan hanya memiliki suara ngekek/tembakan rapat saja yang sama sekali tidak enak untuk didengarkan. Tapi justru suara tembakan rapat tersebut yang menjadikan Tengkek Buto populer dan banyak dipelihara karena tujuannya memang hanya untuk masteran burung-burung lomba seperti Murai Batu (MB), Kacer, Cucak ijo (CI), dan lainnya.

Tengkek Buto merupakan burung pemakan serangga, ikan-ikan kecil, katak kecil, dan binatang-binatang kecil lainnya, sehingga dalam perawatannya sebisa mungkin harus mengikuti kebiasaannya di alam bebas agar Tengkek Buto yang kita pelihara tersebut selalu sehat dan tercukupi kebutuhan nutrisinya.

Jika Tengkek Buto dalam kondisi sehat, pasti akan rajin bunyi dan bisa dijadikan masteran/guru vokal untuk burung-burung gacoan kita.

Agar Tengkek Buto bisa jinak dan lebih cepat gacor sebaiknya kita memeliharanya dari anakan/lolohan agar kelak lebih jinak dan cepat gacor.

Perawatan harian untuk anakan Tengkek Buto:

• Tengkek Buto yang dipelihara dari lolohan sebaiknya mulai dibiasakan untuk makan voer dengan cara melolohkan Ekstra fooding (EF) yang dicampur dengan voer basah.

• Berikan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, belalang, ulat hongkong (UH), ikan-ikan kecil, udang, kecebong, katak kecil dan lainnya agar anakan Tengkek Buto dapat bertahan hidup dan mempercepat pertumbuhannya.

• Lakukan pemasteran dengan Mp3 suara Tengkek Buto yang ngekek panjang agar anakan Tengkek Buto yang kita pelihara tersebut juga dapat bersuara ngekek dengan durasi panjang menirukan suara masterannya.

• Mandikan anakan Tengkek Buto setiap hari dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau dibiasakan untuk mandi di bak keramba agar burung selalu sehat, serta memiliki bulu yang bersih dan mulus.

• Setelah dimandikan, angin-anginkan terlebih dulu agar bulu-bulunya kering baru dijemur secukupnya. Penjemuran sangat penting dilakukan setiap hari agar Tengkek Buto selalu sehat dan aktif.

• Setelah selesai dijemur, gantang anakan Tengkek Buto ditempat yang ramai lalu-lalang Manusia dan kendaraan agar burung terbiasa dengan keramaian dan berani berkicau walaupun ada banyak orang disekitarnya.

Lakukan perawatan tersebut secara konsisten agar anakan Tengkek Buto selalu sehat, cepat besar, dan rajin bunyi.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Poksay Jambul Sumatera agar rajin bunyi

Cara melatih burung Beo agar bisa bicara

Perawatan burung Cililin agar sehat dan rajin bunyi/gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto agar rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar burung Tengkek, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Anakan Tengkek Buto

Cara Meloloh Anak Lovebird (Merawat Agar Tidak Mati)

Balik ke Rumah Maca Kabeh
Cara Meloloh Anak Lovebird sebenarnya sudah dapat dilakukan oleh induknya sendiri ketika menetaskan anaknya. Lantas mengapa ada orang / peternak yang melolohkan anak lovebird?

Jawabannya adalah meski indukan lovebird memiliki sifat alamiah berupa meloloh anaknya, namun tak semua berjalan dengan semestinya. Contoh saja induk lovebird menetaskan 5 anak, 3 anak mungkin tercukupi oleh asuhan induknya sedangkan yang 2 lainnya belum tentu.
Cara Meloloh Anak Lovebird Agar Tidak Mati
Cara Meloloh Anak Lovebird Agar Tidak Mati

Memang banyak kasus seperti ini, induk tidak dapat berlaku adil, hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu kurangannya pengalaman dan masa perkawinan terlalu muda.

Bagaimana Cara Melolohkan Anak Lovebird Yang Benar

Caranya cukup mudah berikut ini alat dan bahannya :
  • Suntikan / sped yang ukurannya paling kecil
  • Bubur apa saja, (bubur bayi SGM, bubur racikan sendiri, bubur serelac ataupun bubur lainnya)

Bubur  Merupakan Cara Meloloh Anak Lovebird Agar Tidak Mati
Bubur  Merupakan Cara Meloloh Anak Lovebird Agar Tidak Mati

Cara membuatnya pakan burung anakan untuk meloloh :

Cukup campurkan dengan air hangat (semu semu / jangan terlalu panas dan jangan terlalu dingin). Aduk hingga seperti cair lalu sedot ke suntikan. Kemudian beri ke anak lovebird yang bulunya masih tidak ada (kulitnya merah)

Untuk usia yang agak dewasa, sebenarnya sudah bisa memakan biji – bijian, namun terkadang masih membutuhkan bantuan manusia dengan cara yang sama akan tetapi buburnya agak sedikit padat.

Catatan : usia harian : buburnya cair sedangkan usia agak dewasa buburnya agak padat

Langkah Memberi Makan Suapan Yang Baik

Setelah alat dan bahan sudah terbuat dan suntikan sudah terisi penuh, langkah pertama adalah
  • Bersihkan mulut lovebird dengan tisu basah atau tisu yang dibahasi, hal ini berguna untuk membersihkan kuman area mulut.
  • Suntikan sedikit demi sedikit, berikan jeda waktu untuk anak lovebird menelan.
  • Setelah memberikan asupan pakan ke anak lovebird, juga dibersihkan dengan menggunakan tisu.
  • Pemberian makan menurut usianya, biasanya ketika lahir setiap 3 hingga 4 jam sekali, malam hari juga terkadang harus memberi makan.


Bila anda bingung silahkan tonton video di bawah ini :



Kenapa Burung Lovebird Anakan Waktu Di Loloh Malah Mati

Berikut ini adalah penyebabnya :
  • Anakan usia baru lahir (tanpa bulu) diberi bubur yang agak padat sehingga menyebabkan pencernaan anakan burung itu mengalami cidera
  • Terlalu panas dalam membuat bubur anakan
  • Tidak memberikan jeda ketika meloloh lovebird
  • Suntik habis pakai tidak pernah dibersihkan
  • Tidak membersihkan, ketika sesudah mengasupi anakannya, sehingga berantakan di bawah dan mendatangkan kuman.
  • Penekanan berlebihan ketika mengasupi menyebabkan tersedak
  • Sarang lovebird untuk anakan tidak pernah diganti, sehingga menjadi sasaran empuk kuman.
  • Penyesuaian suhu selalu terlupakan, saat dingin / malam beri selimut kecil yang tidak berat dan saat panas biarin di gurami (ataupun bisa menggunakan cahaya lampu)
  • Anakan tertular penyakit oleh sang induk (bila induk terinfeksi)
Menghangatkan  Merupakan Cara Meloloh Anak Lovebird Agar Tidak Mati
Menghangatkan  Merupakan Cara Meloloh Anak Lovebird Agar Tidak Mati

Itulah beberapa penyebab yang sering  ditanyakan oleh para peternak, “mengapa burung saya mati saat saya loloh”

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Murai Batu (MB) trotolan, baik itu trotolan hutan maupun trotolan dari penangkaran adalah sebutan untuk anakan Murai Batu (MB) yang masih berusia dibawah 5 bulan. Pada usia tersebut anakan Murai Batu (MB) sedang dalam masa menjelang pergantian bulu dari trotolan menuju Murai Batu (MB) dewasa.

Murai Batu (MB) trotolan hutan adalah anakan Murai Batu (MB) yang berasal dari tangkapan hutan, anakan Murai Batu (MB) tersebut adalah hasil perkembangbiakan alami dari indukan Murai Batu (MB) di alam liar.

Sedangkan Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran/peternakan adalah anakan Murai Batu (MB) yang dihasilkan dari campur tangan Manusia (Peternak) dalam menjodohkan indukannya.

Pada usia yang sama, kedua jenis trotolan Murai Batu (MB) tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karakter dan perilakunya juga sangat berbeda, hal itu disebabkan karena faktor lingkungan dimana keduanya belajar dan berkembang.

Faktor lingkungan memang sangat berpengaruh terhadap pembentukan mental, karakter dan perilaku dari Murai Batu (MB) trotolan tersebut. Karena anakan Murai Batu (MB) akan belajar dan berkembang dari lingkungan dimana mereka tinggal.

Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan tentang kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis trotolan Murai Batu (MB) tersebut untuk membandingkan dan memilih jenis trotolan mana yang sesuai dengan selera kita untuk dipelihara.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Murai Batu (MB) trotolan hutan dan Murai Batu (MB) ternakan:

Kelebihan Murai Batu (MB) trotolan hutan:

Karena berasal dari lingkungan hutan yang keras dengan segala perubahan cuaca dan iklim yang dialaminya, serta persaingan perebutan wilayah dan sumber makanan dengan burung-burung lainnya selama berada dihabitat aslinya, membuat mental dan fisik Murai Batu (MB) trotolan hutan menjadi sangat tangguh, tidak mudah terserang penyakit dan mampu bertahan disegala kondisi.

Murai Batu (MB) trotolan hutan terlatih untuk bisa bertahan hidup dilingkungan yang keras dengan berbagai ancaman dan bahaya dari predator yang mengancam setiap saat serta persaingan dengan sesama Mura Batu (MB) lainnya yang menjadikan  Murai Batu (MB) trotolan hutan lebih agresif serta memiliki karakter fighter yang kuat.

Kelebihan lain dari Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) adalah pada kualitas kicauanya yang lebih alami dan bervariasi dengan isian suara hutan (suara alas) yang dipelajari dari induknya dan juga dari suara-suara lain disekitarnya ketika masih berada di alam bebas.

Hal itu membuat Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) memiliki suara isian alami hutan (suara alas) yang lebih bervariasi dibandingkan Murai Batu (MB) ternakan, sehingga meskipun usianya masih dibawah 5 bulan, kemampuan berkicaunya sudah sangat bagus.

Kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan:

Karena habitat aslinya adalah hutan rimba yang jarang dilalui Manusia, Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) memiliki karakter yang sangat liar dan sulit untuk dijinakkan karena selama dihutan tidak pernah berinteraksi dengan Manusia.

Pakan alami Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) dihabitat aslinya adalah serangga, ulat, cacing dan binatang-binatang kecil lainnya. Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) sudah terbiasa mengkonsumsi jenis pakan alami yang tersedia melimpah dihabitat aslinya, sehingga ketika kita pelihara harus dilatih untuk makan voer terlebih dulu agar mempermudah perawatan hariannya.

Selain itu, Murai Baru (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH) rentan sekali mengalami stres, karena harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang asing dan sangat berbeda dengan suasana dihabitat aslinya.

Kelebihan Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran:

Meskipun tidak memiliki suara kicauan dasar yang alami (suara alas), tetapi Murai Batu (MB) trotolan penangkaran lebih mudah dibentuk karena rata-rata Murai Batu (MB) trotolan hasil dari penangkaran sudah jinak karena dari kecil sudah terbiasa berinteraksi dengan lingkungan Manusia, apalgi jika sejak menetas sudah diloloh oleh Manusia tentunya akan lebih jinak dan sudah terbiasa mengkonsumsi voer sebagai pakan utamanya.

Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran juga lebih mudah dimaster dengan suara-suara masteran yang kita inginkan. Apalagi jika tujuan kita memelihara Murai Batu (MB) tersebut adalah untuk diikutkan lomba burung kicau, tentunya materi isiannya bisa kita sesuaikan dengan trend suara isian yang sesuai dengan kriteria penilain lomba burung kicau saat ini.

Kekurangan Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran:

Karena karakternya yang jinak, kadang Murai Batu (MB) dari penangkaran menjadi manja jika perawatannya tidak tepat. Selain itu, karena lingkungannya adalah lingkungan Manusia dengan berbagai macam suara yang bisa direkamnya, membuat suara kicauan Murai Batu (MB) trotolan penangkaran rawan tercampur dengan suara binatang-binatang lain seperti kucing, ayam, dan lainnya yang tidak kita inginkan. Hal ini jelas tidak baik karena akan merusak keaslian dari suara Murai Batu (MB) tersebut.

Kekurangan lainnya dari Murai Batu (MB) penangkaran adalah daya tahan tubuh dan staminanya yang tidak setangguh Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH). Karena pada awal-awal masa pertumbuhannya, Murai Batu (MB) dari penangkaran tidak mendapatkan nutrisi yang lengkap dari induknya, karena hanya mengandalkan menu pakan yang disediakan oleh peternak yang tentunya tidak bisa memenuhi semua kebutuhan nutrisi dari Murai Batu (MB) seperti dihabitat aslinya.

Berbeda dengam Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH) yang dirawat induknya dan mendapatkan semua nutrisi alami yang dibutuhkan selama masa pertumbuhannya.

Tapi untuk masalah harga, Murai Batu (MB) trotolan dari penangkaran lebih mahal dari Murai Batu (MB) trotolan hutan atau Muda Hutan (MH).

Baca juga:

Ciri-ciri khusus yang membedakan Murai Batu (MB) jantan dan betina trotolan

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Settingan harian untuk Murai Batu (MB) agar cepat gacor

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Medan super asli dan Murai Batu (MB) import

Demikian sedikit informasi tentang kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

MB trotolan hutan dan MB trotolan penangkaran

Ciri-ciri perbedaan Derkuku jantan dan betina yang akurat

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung Derkuku/Tekukur adalah sejenis burung Merpati yang biasa berkeliaran dikawasan hutan terbuka, ladang, dan area persawahan untuk mencari makan.

Antara Derkuku/Tekukur jantan dan betina memiliki penampilan fisik yang tampak serupa. Burung Derkuku berkembang biak sepanjang tahun dengan membuat sarang dari ranting-ranting kecil dan rumput-rumput kering yang diletakkan didahan pohon atau diatas tanah. 

Seperti halnya jenis burung Merpati yang lain, Derkuku/Tekukur tidak begitu suka hidup berkelompok, dan biasanya hanya hidup dengan pasangannya.

Berikut ini beberapa perbedaan antara Derkuku jantan dan betina:

• Postur tubuh

Ketika masih anakan cukup mudah untuk membedakan burung jantan dan betina, karena ukuran tubuh anakan Derkuku jantan lebih besar dari yang betina, bulu anakan Derkuku betina lebih banyak dari anakan Derkuku jantan dan berwarna kekuning-kuningan. Jika dipegang tubuh anakan Derkuku jantan terasa lebih berat dan berisi dibanding dengan anakan Derkuku betina.

Postur tubuh Derkuku jantan dewasa lebih besar dan panjang dengan dada yang lebih lebar dibanding Derkuku betina yang memiliki postur tubuh kecil dan dada yang sempit.

• Sayap

Bulu sayap Derkuku jantan lebih sedikit dibanding dengan bulu sayap Derkuku betina dengan warna bulu lebih cerah dibanding betina.

• Bentuk kepala

Kepala Derkuku jantan lebih besar dari yang betina dengan bentuk lebih menonjol, sedangkan kepala Derkuku betina bentuknya agak bulat, dan jika diperhatikan warna bulu pada bagian kepala (dahi) Derkuku jantan tampak lebih cerah dari yang betina.

• Mata

Bentuk mata Derkuku jantan tampak lebih besar dengan sorot mata tajam, sedangkan mata Derkuku betina lebih kecil dengan sorot mata sayu.

• Leher

Bentuk leher Derkuku jantan lebih besar dengan pola bintik-bintik pada bulu lehernya lebih banyak dan cerah, sedangkan bentuk leher Derkuku betina lebih kecil dengan warna bintik-bintik lebih sedikit dan warnanya agak kusam.

• Suara

Derkuku jantan lebih rajin manggung dengan suara lebih besar dan nyaring, dan ketika sudah birahi, Derkuku jantan akan sering bunyi dengan mengangguk-anggukkan kapalanya (mbekur).

• Supit udang

Supit udang Derkuku jantan lebih sempit/rapat dan terasa agak keras saat ditekan dengan jari, sedangkan supit udang Derkuku betina lebih lebar/renggang dan terasa lunak saat ditekan dengan jari.

• Anus/Kloaka

Jika diperhatikan, bentuk anus/kloaka Derkuku jantan lebih menonjol keluar, sedangkan anus/kloaka Derkuku betina bentuknya lebih datar dan lebih lebar.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk burung Derkuku agar rajin manggung

Ciri-ciri Perkutut yang memiliki suara bagus

Ciri-ciri Perkutut Putih yang asli

Demikian sedikit informasi tentang "Ciri-ciri perbedaan Derkuku jantan dan betina yang akurat". Untuk informasi lain seputar Derkuku/Tekukur, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Derkuku jantan dan betina

Cara membentuk Lovebird (LB) muda agar fighter dan ngekek panjang

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Seiring dengan makin ramainya lomba burung kicau terutama untuk kelas Lovebird, baik itu kelas Lovebird PAUD maupun Lovebird DEWASA belakangan ini maka secara otomatis juga ikut mendongkrak pamor burung cinta ini, sehingga permintaan Lovebird dipasaranpun ikut melonjak.

Dengan naiknya popularitas Lovebird tersebut membuat banyak orang ramai-ramai memelihara burung cinta ini, baik itu para pemain lapangan atau mereka yang hanya ikut-ikutan trend memelihara Lovebird saja. Tapi tidak dipungkiri, popularitas Lovebird belakangan ini memang sangat luar biasa, hal itu juga terlihat dalam setiap gelaran lomba burung kicau, kelas Lovebird selalu full gantangan.

Yang paling banyak diminati saat ini adalah Lovebird anakan dari indukan trah juara atau oleh para pecinta Lovebird sering disebut dengan istilah PAUD jahat.

Kenapa yang banyak diburu adalah anakan trah juara?? Karena faktor genetik adalah salah satu faktor pendukung yang sangat penting, karena sang jawara tersebut akan mewariskan kemampuan dan bakat yang dimiliki pada keturunannya.

Anakan Lovebird tersebut dari piyik sudah terbiasa mendengar suara induknya, jadi kemungkinan besar sewaktu dewasa mereka akan meniru suara indukannya. Selain itu, warisan bakat dari induknya juga akan semakin menyempurnakan talentanya. Ini mengapa anakan Lovebird dari trah jawara banyak diburu para pemain Lovebird lapangan.

Pemilihan bahan berdasarkan postur tubuh/katuranggan juga tidak ada salahnya kita lakukan. Lovebird dengan spesifikasi dibawah ini dipercaya adalah bahan Lovebird yang prospek dan bisa dibentuk untuk menjadi burung lapangan.

• Memiliki bentuk kepala bulat
• Memiliki kaki panjang
• Badan tegap dan dada bidang saat berkicau
• Sayap menyilang kanan dan kiri menandakan burung memiliki karakter fighter

Untuk membentuk Lovebird agar ngekek panjang sebaiknya dilakukan pemasteran sejak dini, usahakan dimaster sejak piyik agar hasilnya lebih maksimal. Perdengarkan setiap hari suara Lovebird ngekek dengan durasi panjang, baik menggunakan suara Mp3 player atau dengan suara Lovebird asli.

Download audio Lovebird untuk masteran.Mp3

Dengan dimaster setiap hari, maka anakan Lovebird tersebut akan merekam dan menirukan suara masteran yang didengarnya sejak piyik. Selain pemasteran, agar Lovebird rajin ngekek dengan durasi panjang, juga harus didukung dengan asupan gizi yang memadai.

Menu pakan harian untuk Lovebird agar rajin ngekek:
Menu pakan harian untuk Lovebird yang cocok ketika masih anakan (PAUD) adalah sebagai berikut:
• Milet putih
• Gabah beras merah
• Canary seed
• Jagung muda
• Daun kangkung
Pemberian milet putih, Gabah beras merah dan Canary seed yang tepat adalah dengan perbandingan 5 : 2 : 1.
Sedangkan untuk pemberian jagung muda tidak perlu diberikan setiap hari, cukup berikan seminggu sekali saja. Kalau mau lebih baik lagi, kita dapat memberikan cacahan daun kangkung setiap dua kali dalam seminggu.

Menu pakan tersebut sengaja diberikan sejak dini agar Lovebird terbiasa dengan menu pakan tersebut saat akan dilombakan. Tapi, kalau kita memelihara Lovebird yang sudah dewasa, maka menu pakannya harus dibedakan dengan Lovebird muda (PAUD).

Untuk pakan utama Lovebird dewasa, kita dapat memberikan bijian milet putih, milet merah, serta canary seed dengan perbandingan 2 : 1 : 2.

Ekstra fooding (EF)
Perlu juga diberikan tambahan Ekstra fooding (EF) dengan tujuan untuk membangkitkan birahi Lovebird agar cepat bertelur atau meningkatkan frekuensi kicauannya.

Ekstra fooding (EF) untuk Lovebird dewasa antara lain:
• Biji bunga matahari
untuk meningkatkan birahi Lovebird.
• Tulang sotong dan Kulit telur ayam
Untuk melindungi Lovebird dari berbagai macam penyakit dan untuk memenuhi kebutuhan mineral serta kalsiumnya.
• Sayur-sayuran segar seperti sawi dan wortel
Agar warna bulu Lovebird selalu berkilau.
• Kuning telur rebus
Untuk Lovebird yang sedang mabung, agar proses mabungnya berjalan lancar. Usahakan dengan telur ayam kampung atau telur bebek.

Selain dari menu pakan harian, agar Lovebird bisa ngekek dengan durasi panjang perlu juga dilakukan perawatan lain seperti:

Mandi
Mandikan Lovebird setiap hari dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri dicepuk. Pokoknya ikuti kemauan Lovebird, jangan memaksakan sesuatu yang membuat burung tidak nyaman karena dampaknya tidak akan bagus.

Jemur
Setelah dimandikan, jemur Lovebird selama dua jam rutin setiap hari (cabut pakan dan minumnya). Setelah selesai dijemur, angin-anginkan dulu selama 15 menit lalu berikan pakan dan minum yang dicampur dengan beberapa tetes vitamin.

Umbaran
Untuk melatih stamina dan nafas Lovebird, perlu dilakukan pengumbaran setidaknya 2 kali dalam seminggu. Pengumbaran juga berfungsi sebagai sarana refreshing bagi Lovebird untuk menurunkan birahi yang berlebihan dan juga mencegah stres.

Melatih mental Lovebird
Lovebird lapangan harus memiliki mental fighter yang tinggi agar berani tampil maksimal pada saat dilombakan. Karena percuma kalau Lovebird punya materi bagus dengan durasi ngekek yang panjang tapi tidak memiliki mental yang bagus, yang ada Lovebird tersebut tidak akan bisa mengeluarkan kemampuannya secara maksimal karena sudah kalah mental.

Untuk melatih mentalnya, Lovebird muda perlu sering ditrack dengan Lovebird muda lainnya untuk menumbuhkan jiwa fighternya.

Baca juga:

Kawin cabut cara ampuh untuk mengatasi lovebird over birahi (OB)

Tips dan trik menjodohkan lovebird untuk pemula

Perawatan tepat untuk lovebird mabung/ngurak

Ciri-ciri khusus lovebird jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang cara membentuk Lovebird (LB) muda agar fighter dan ngekek panjang. Untuk informasi lain seputar Lovebird bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lovebird fighter

Tips sederhana beternak Murai Batu (MB)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Beternak Murai Batu (MB) merupakan salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan jika melihat permintaan pasar sekarang ini yang terus meningkat, dan bahkan sampai kekurangan stok karena banyaknya permintaan.

Hal itu karena keindahan fisik dan kemerduan suara dari Murai Batu (MB) yang membuat banyak orang tertarik untuk memelihara burung fighter ini. Selain itu juga karena maraknya lomba untuk kelas Murai Batu (MB) yang selalu dibuka disetiap event lomba burung kicau di daerah manapun di seluruh Indoneaia, mulai dari kelas Latber sampai lomba-lomba besar tingkat Nasional, setiap EO hampir selalu membuka kelas Murai Batu (MB) sebagai kelas utama.

Jika kita ingin menjalankan usaha penangkaran Murai Batu (MB) yang profesional untuk dijadikan sebagai sumber penghasilan, sebetulnya bukan perkara yang sulit.

Syarat utama agar dapat beternak Murai Batu (MB), yaitu harus memiliki niat, kemauan yang kuat, sedikit bakat dan tentunya modal.

Tujuan utama dalam beternak Murai Batu (MB) adalah menghasilkan anakan burung Murai Batu dalam jumlah banyak dan bisa mendapatkan keuntungan yang besar.

Karena itu kita harus memiliki kemauan yang kuat untuk dapat bersaing dengan peternak lain. Kita juga harus menguasai bidang peternakan dengan cukup bagus agar kita tahu cara beternak yang baik dan benar dan juga dapat segera melakukan tindakan jika sewaktu-waktu terjadi masalah di peternakan kita.

Berikut ini tahapan cara beternak Murai Batu (MB) yang bisa kita lakukan:

• Menyiapkan indukan yang berkualitas

Calon indukan Murai Batu (MB), baik yang jantan maupun yang betina semuanya harus memiliki kualitas yang bagus. Untuk Murai Batu betina pilihlah yang usianya sudah matang dan siap untuk bereproduksi yaitu usia antara 1 atau 2 tahun.

Karena pada usia tersebut merupakan usia paling ideal untuk Murai Batu (MB) dalam bereproduksi. Keadaan kesehatan indukan betina sebaiknya selalu terjaga dan pastikan kondisi fisiknya tidak terlalu kurus.

Untuk pemilihan calon indukan Murai Batu (MB) jantan juga sama seperti waktu memilih induk betina. Pilihlah calon indukan jantan yang sudah tidak takut lagi pada keberadaan Manusia dan juga usahakan yang memiliki mental fighter cukup bagus.

Calon indukan Murai Batu (MB) jantan paling tidak harus yang sudah berusia minimal 2 tahun karena pada usia tersebut Murai Batu jantan sudah cukup matang untuk melakukan perkawinan.

Uahakan agar calon indukan Murai Batu (MB) jantan maupun betina tidak memiliki cacat fisik, entah itu di bagian mata, paruh, kaki, bagian sayap maupun bagian tubuh lainnya. Agar nantinya anakan hasil keturunannya tidak mewarisi cacat yang sama.

• Menyiapkan kandang penangkaran

Dalam beternak Murai Batu (MB), langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kandang ternak. Tentunya kandang yang ideal untuk perkembang biakan Murai Batu.

Ukuran kandang ternak sebaiknya dibuat agak longgar agar kedua indukan Murai Batu (MB) dapat leluasa bergerak, dan pastikan memiliki sikulasi udara yang baik. Sedangkan untuk penempatan kandangnya, usahakan agar berada pada tempat yang tenang, aman, nyaman, dan bebas dari ancaman predator seperti kucing, tikus, ular, dan lainnya.

Untuk kandang ternak sebaiknya juga bisa terkena cahaya Matahari pagi agar burung memperoleh asupan vitamin D. Dan sebaiknya memiliki tempat untuk berteduh agar Murai Batu (MB) dapat berlindung pada saat sinar Matahari sudah mulai panas.

• Perhatikan kebersihan kandang penangkaran

Merawat kandang ternak Murai Batu (MB) agar tetap bersih termasuk faktor terpenting untuk keberhasilan dalam beternak Murai Batu. Jika kebersihan kandangnya terjaga, tentunya dapat meminimalisir menyebarnya bibit penyakit.

Dengan kandang yang selalu bersih, Murai Batu (MB) akan merasa semakin nyaman, sehingga terhindar dari kemungkinan mengalami stress yang merupakan penyebab kegagalan dalam beternak Murai Batu (MB).

Wadah pakan serta air minumnya juga harus dibersihkan setiap hari. Saat pagi, pakan serta air minumnya juga harus diganti dengan yang baru. Sisa dari makanan dan air minum kemarin yang belum habis sebaiknya dibuang.

Setiap seminggu sekali, semua bagian kandang penangkaran sebaiknya dibersihkan secara menyeluruh. Sesudah semua kotoran dibuang, kandang dapat dicuci lalu disterilkan dengan larutan desinfektan atu dengan menggunakan obat anti kuman. Setelah itu keringkan di bawah panas Matahari.

• Pakan untuk indukan Murai Batu (MB)

Pakan adalah salah satu faktor paling penting dalam beternak Murai Batu (MB). Karena Murai Batu yang ditangkarkan memerlukan asupan nutrisi yang lebih banyak untuk menunjang aktivitas reproduksinya.

Agar kebutuhan nutrisinya dapat terpenuhi dengan baik, indukan Murai Batu harus selalu diberikan pakan alami yang selalu segar dengan menu yang bervariasi. Brrikan juga vitamin khusus untuk burung ternak.

Pakan Murai Batu (MB) yang diternakkan sebaiknya menggunakan pakan alami, untuk mendongkrak tingkat birahinya sehingga proses perkawinan kedua indukan dapat berjalan lancar.

Jenis pakan alami Murai Batu (MB) seperti jangkrik, belalang, kroto, cacing, ulat hongkong (UH), dan lainnya juga bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari kedua indukan Murai Batu.

• Proses perjodohan indukan Murai Batu (MB)

Tahap pertama dalam proses perjodohan kedua calon indukan Murai Batu (MB) adalah memasukkan calon indukan betina dan biarkan kurang lebih selama dua minggu untuk beradaptasi dengan lingkungan kandangnya yang baru.

Setelah calon indukan betina berada dalam kandang ternak selama dua minggu, kemudian masukkan calon indukan Murai Batu (MB) jantan beserta kandangnya sekalian ke dalam kandang penangkaran yang telah dihuni calon indukan betina.

Tujuannya untuk mencegah Murai Batu (MB) jantan menyerang Murai Batu (MB) betina. Biarkan keduanya saling mengenal terlebih dulu kurang lebih selama satu minggu.

Tunggu sampai calon indukan betina birahi. Biasanya Murai Batu (MB) betina akan mulai nyiul kemudian mendekati kandang Murai Batu (MB) jantan.

Ketika kedua calon indukan Murai Batu (MB) sudah terlihat akrab dan sering berdekatan, serta selalu tidur berdampingan, berarti Murai Batu jantan sudah bisa dilepaskan kedalam kandang penangkaran bersama calon indukan betina.

• Merawat anakan Murai Batu (MB)

Anakan Murai Batu (MB) yang berumur 7-14 hari dapat diberikan pakan berupa campuran voer dan kroto yang dibuat agak encer. Pemberian pakan tersebut dapat dilakukan 1 jam sekali.

Setelah berumur 15 hari, biasanya anakan Murai Batu (MB) sudah mulai dapat makan kroto sendiri.

Jika kita membiarkan anakan Murai Batu (MB) tersebut diloloh induknya, maka kita harus memberikan pakan full Ekstra fooding (EF) dalam jumlah yang banyak agar Indukan Murai Batu (MB) dapat cukup makan sekaligus cukup untuk meloloh anak-anaknya.

Baca juga:

Pentingnya terapi kandang umbaran untuk Murai Batu (MB)

Tips untuk mengatasi Murai Batu (MB) kanibal/cabut bulu

Ciri-ciri Murai Batu (MB) yang sudah siap dilombakan

Demikian sedikit informasi tentang tips sederhana beternak Murai Batu (MB). Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Sepasang indukan Murai Batu (MB) didalam kandang penangkaran

Cara Membedakan Jenis Kelamin Kolibri Manggar Anakan

Balik ke Rumah Maca Kabeh
Dari beberapa pengamatan admin suarakicau.com di berbagai group komunitas kolibri di seluruh indonesia, bahwasanya beberapa pengangkattan kepopuleran burung madu jenis manggar/kelapa dan canting/sriganti mulai terlihat menukik naik tajam.

Ini terlihat dari beberapa postingan yang menanyakan dimana dapat menemukan/membeli kolibri jenis tersebut diatas. Begitupula permintaan konsumen di pasar burung offline di beberapa titik di indonesia mulai kebanjiran permintaan burung madu Kolibri Kelapa / Manggar (Anthreptes Malacensis) dan Burung-madu Canting / Sriganti (Cinnyris jugularis) anakan/trotolan.

Banyaknya peminat dengan berbagai alasan untuk dijadikan burung masteran dan atau burung piaraan yang sekaligus untuk memaster burung lainnya sebenarnya adalah alasan tepat untuk jenis burung ini. Dimana burung kolibri terkenal dengar suara besettan yang nyaring dan bervariasi.

Untuk itu, suarakicau.com bermaksud untuk sedikit berbagi dari pengalaman yang pernah kami temukan tentang cara membedakan jenis kelamin burung madu manggar/kelapa. (Untuk membedakan trotolan kolibri canting/sriganti akan di ulas di postingan lainnya)

Anakan Jantan


Anakan Betina

Dari gambar diatas, terlihat warna bulu hijau yang sedikit lebih tegas/kontras dari pada gambar burung disamping. Selain itu, Postur tubuh burung jantan terlihat lebih agresif dibanding burung betina.

Namun hal itu akan susah jika kita membeli dari penjual burung yang hanya memiliki satu anakan burung manggar saja. Dimana kita menjadi bingung melihat warna, apakah ini sudah kontrast/belum.











Selain dari sisi warna bulu, kita juga dapat membedakan jenis kelamin burung kolibri manggar/kelapa dengan cara melihat telapak kaki burung seperti kedua gambar dibawah ini.
Telapak Kaki Burung Betina

  
Telapak Kaki Burung Jantan
Terlihat jelas disitu bahwa warna telapak kaki burung jantan terlihat lebih menyala dibanding telapak kaki burung betina.
Dan dengan bertambahnya usia burung.
Kaki burung betina akan memudar menjadi abu-abu sedangkan burung jantan tetap berwarna oranye.

Semoga artikel ini dapat membantu para pecinta burung madu di seluruh indonesia.

Spesial thanks to MBarep Klunthunk Untuk Materinya Dan om MBarep Klunthunk untuk Foto-fotonya.

PERAWATAN KEKEK AN - LoveBird

Balik ke Rumah Maca Kabeh
PERAWATAN KEKEK AN
a. RAWATAN ANAKAN
Pada start awal ada 2 macam cara rawatan awal di kekek an yaitu
lolohan induk dan lolohan tuannya alias HF,
nah silahkan di sesuaikan dg kebutuhan dan selera masing2 krn keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing2 tapi keduanya udah terbukti bisa moncer dan gak perlu di perdebatkan semua tergantung selera dan kesempatannya.
setelah makan sendiri ada 2 pilihan untuk persiapan menjadikan kekek an , yaitu ;
* melatih sejak dini
untuk melatih sejak dini biasanya dari mulai bisa makan miled udah di persiapkan dgn gizi yg berimbang dan pembelajaran latihan fisik yaitu mandi dan jemur secara bertahap juga pemasteran di sesuaikan dg selera masing2 , biasanya sd usia 2,5bln anakan di kasih gizi yg sebaik mungkin setelah itu baru mulai di seting pola makan, mandi dan juga penjemurannya secara bertahap
* melatih setelah bulu anakan berganti
hal ini juga banyak dilakukan oleh para pecinta kekek an krn dianggap fisik dan mental udah siap untuk dilatih, jadi sebelum ganti bulu anakan tersebut ada yg menggunakan sistim koloni ada pula yg sudah langsung di masukkan sangkar harian cuma belum di latih sampai tiba saatnya, untuk pelatihan fisik dan pemasteran pun di lakukan bertahap dan tentunya pemasteran pun dilakukan pada tahap2 awal, setelah on atau sudah ngekek 8 sd 12 dtk baiknya dihentikan pemasteran hal ini biar sifat fighter bawaannya muncul, yg perlu di lakukan adalah pelatihan fisik serta seting pakannya aja ntar dgn sendirinya ngekek panjang sesuai bakatnya akan muncul dg sendirinya
b.RAWATAN SIAPAN
memasuki masa mendekati lomba maka perlu di siapkan mental dan fisik serta suara nah akan saya rangkum berbagai pola makan, cara mandi jemur serta persiapan lainnya
* pola makan
ada beberapa cara pemberian pakan pada gaco kekek an dari para suhu yg saya rekam selama ini sesuai dg pengalaman dan semua sudah terbukti silahkan di pilih sendiri nantinya maaf kita sepakati aja ya klo hari minggu adalah hari di gantang kekek an nya ntar klo bukan hari minggu di sesuaikan aja ya ...
- harian miled putih aja, hari selasa dan kamis di tambah kangkung, sabtu di tambah jagung sekerat kurang lebih 4cm dan pakan pabrikan yg berbahan dasar telur dan susu serta madu , minggu plus jagung dan kangkung
- harian miled putih campur kenariseeed dan miled merah serta biji lainnya ,jagung seminggu 2x kangkung 2x berselang seling, saat hari minggu kangkung dan jagung full
- harian miled putih aja tanpa tambahan apapun, sabtu kwaci 4 bj, minggu kwaci full di tambah jagung dan kangkung
- ada juga yg setingannya setiap hari miled campur plus jagung dan kangkung , akan tetapi pengaturan jagung dan kangkungnya di atur shg cuma sedikit banget hanya sesuai dgn kebutuhan nya
nah silahkan di pilih sendiri sesuai selera atau klo ada yg lain monggo di tambahkansebagai catatan kadang ada gaco tertentu yg bisa moncer terus meski tanpa EF nah hal itu adalah pengecualian dan di situlah kita harus mengetahui persis gaco kita spy bisa maksimal tampilnya saat di gantang, bahkan kadang di saat tertentu kita harus paham betul kondisis gaco kita shg beda waktu beda penanganan menjelang lomba
* pemberian vitamin
pemberian vitamin sebaiknya berhati hati dgn dosis serta waktunya krn akan fatal bila berlebih , ada baiknya ikuti aturan pakainya dan pemberian baiknya di berikan seminggu atau 2 mggu sekali aja kecuali cuaca lagi ekstrim atau lagi kurang vit gaco anda, makapembarian vitamin menyesuaikan dgn kebutuhannya
* pola mandi jemur
pola mandi ini biasanya menyesuaikan dg kebutuhan dan kesempatan si perawat, bisa saya gambarkan beberapa cara mandi dan jemur sebagai berikut
* mandi semprot
pada mandi semprot pun ada beberapa pola yaitu ada yg menyemprotnya cuma sekali, ada yg 2x bahkan ada yg sampai 4x hal ini menyesuaikan dg kondisi lb itu sendiri untuk yg masih baru mulai di rawat biasanya mandi jemurnya dg kapasitas yg rendah asal basah dan jemurnya juga cuma sebentar secara bertahap di tingkatkan sd penjemuran 4jam hal ini tentunya sesuai dg pengalaman masing2 juga disesuaikan dgn karakter gacoan kita, sebagai acuan bila gaco kita mudah birahi maka penjemurannya minim sementara yg agak sulit birahinya maka penjemurannya lebih lamatehnik penyemprotansebaiknya penyemprotan jangan di paksakan ada baiknya kita mulai penyemprotan bagian tubuh yg di rasa nyaman oleh LB bisa bagian punggung, perut, kaki ataupun ekor dan perlahan2 berpindah ke bagian lain sampai merata ke seluruh tubuh gaco kita ... yg perlu di perhatikan adalah jgn sampai pada saat penyemprotan air masuk ke lobang hidung dan telinga dgn daya semprot yg tinggi krn akan berakibat snot atau bisa juga gaco kita menjadi trauma terhadap proses mandi semprot
* mandi sendiri
ada juga yg menyiapkan keramba atau cepuk dan di masukkan ke dlm sangkar shg gaco mandi sendiri. penjemurannya pun bervariasi minimal lovebird membuka mulut sd 4 jam itu juga disesuaikan dg kondisi dan selera masing2
* mandi malam
mandi malam adalah salah satu upaya yg di lakukan untuk melatih fisik serta menjaga agar birahi nggak meledak ledak shg gaco bisa OB, ada baiknya klo melakukan mandi malam di lakukan dg melihat kondisi gaco kita , bila masih belum pernah di mandikan di malam hari baiknya di lakukan bertahap mulai dari mandi asal basah, mandi basah sd basah kuyup ada baiknya masing2 tahapan di lakukan selama 3 hari, juka kondisi gaco sedang gak fit baiknya jgn di lakukan mandi malam.
mandi jemurbiasanya di lakukan pada perawatan harian saja dan untuk h-1 serta hari h biasanya gak di mandikan, tapi kadang juga ada yg gaconya OB tapi di paksakan untuk di gantang biasanya juga di mandikan asal basah sebelum berangkat ke lokasi gantangan atau 2jam sebelum di gantang
* penjemuran
penjemuran di sesuaikan dengan kondisi fisik serta karakternya, untuk tahap awal baiknya dilakukan secara bertahap di mulai dari membuka mulut sd 3,5 jam, penambahan jemuran secara bertahap tiap 3hari bisa di tambah 10 menit, untuk gaco yg lama non aktif maka penjemuran bertahap saat kembali di rawat setidaknya 2mgu shg kembali seperti seting jemur spt saat aktif sebelumnya
* supaya bisa ngekek panjang
idaman pemain kekek an adalah agar bisa ngekek panjang gaconya, nah untuk hal ini menurut para suhu yg pernah tak rekam adalah sebagai berikut
- karakter
ini ada hubungannya dg genetis bawaan keturunan, proporsi bentuk tubuh jadi gak bisa kita robah sedemikian rupa jika karakternya adalah bakat ngekek pendek di rubah panjang bisanya cuma menambah sedikit durasinya-
- bentukan/pelatihan
untukmelatih biar bisa ngekek panjang ini kita butuh tahu garis keturunan meskipun gak semua ngekek panjang anaknya juga pasti panjang, untuk menjadikan ngekek panjang maka sejak kecil di latih mandi jemur sesuai karakter gaco serta di masteri dg kekek an atau suara burung lain yg rol panjang kayak kenari dsbg, untuk pemasteran baiknya dg suara yg tdk mengganggu atau bisa di bilang asal si bakal gacokita mendengar aja nah untuk waktunya adalah paling bagus klo sedang istirahat atau lagi tidur bisa siang ataupun malam hari, setelah on atau sudah ngekek 8 sd 12 dtk baiknya dihentikan pemasteran hal ini biar sifat fighter bawaannya muncul, yg perlu di lakukan adalah pelatihan fisik serta seting pakannya aja ntar dgn sendirinya ngekek panjang sesuai bakatnya akan muncul dg sendirinya
- melatih mental
ada beberapa cara untuk melatih mental yaitu
* dgn menaruh calon gaco dimana banyak org berlalulalang
cara ini diharapkan nantinya klo di gantang sudah bisa kerja dg tanpa takut pada juri
* membawa ke arena gantangan
meski gak di ikutkan lombacara ini kebanyakan sangat efektif dimana calon gaco kita akan terbiasa dg suasana lomba, caranya setelah tiba di lokasi gantangan buka aja krodong dan taruh di dekat pedock/tenda gantangan dimana nantinya akan banyak org teriak dan itulah moment2 dimana calon gaco kita mengenal secara benar situasi saat lomba, perhatikan sampai calon gaco kita mau ngekek di keramaian itu baru di sertakan lomba, biasanya 2 atau 3x pengenalan spt ini baru bisa adaptasi dgn baik, lakukan hal ini mulai datang sampai saatnya pulang
* menaruh di tempat rendah
setelah proses penjemuran di biasakan di taruh tempat yg rendah atau di lantai di mana sering ada aktivitas keluarga shg di harapkan saat lomba gaco kita tidak takut melihat banyak org yg menonton
* membiasakan ketemu dg gaco lain
caranya biasakan gaco kita bertemu dgn gaco2 yg lain sesaat setelah proses penjemuran tapi sebisa mungkin dg jarak spt saat kita gantang dan sebisa mungkin kita buat spt di arena yaitu bergantung dg jarak sekitar 1,2m hal ini kita lakuakan hanya sampai setelah gaco makan dan minum, biasanya akan ngekek nah setelah ngekek 2 atau 3x baiknya kita angkat dan kita krodong atau klo memang seting siang gak pakai krodong ya kita pisahkan spy tidak saling lihat lag
nah pola yg ini jgn dilakukan minimal seminggu sebelum di lombakan
saya petik sedikit petuah dari suhu2 saya di KLNI
" pemahaman karakter, kasih sayang dan juga konsisteni dlm perwatan kekek an adalah kunci dari keberhasilan dalam dunia kekek an "

Ciri-ciri perbedaan Sirtu/Cipoh jantan dan betina yang akurat

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Untuk mengenali jenis kelamin burung Sirtu/Cipoh memang agak sulit, karena dari bentuk fisik dan warna bulunya hampir sama, apalagi untuk seorang pemula tentunya akan kesulitan untuk membedakan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina jika tidak ada perbandiangan dengan dua ekor burung jantan dan betina.

Untuk membedakan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina, ada beberapa ciri-ciri yang dapat digunakan sebagai panduan sebelum kita memeliharanya, karena Sirtu/Cipoh yang bisa gacor dengan suara lantang dan bervariasi adalah yang berjenis kelamin jantan. Ciri-ciri tersebut di antaranya:

Warna bulu

Untuk Sirtu/Cipoh hasil tangkapan hutan (bakalan), warna bulu dan ciri fisik lainya memang masih bisa terlihat jelas perbedaan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina, tapi untuk Sirtu/Cipoh rawatan lama atau yang dirawat dari lolohan tentunya akan berbeda. Karena pengaruh dari faktor perawatan sehari-hari seperti pemberian pakan yang tentunya berbeda dengan pakan alami Sirtu/Cipoh di alam bebas dan perawatan sehari-hari seperti mandi dan jemur yang dapat mempengaruhi warna bulu Sirtu/Cipoh menjadi tidak cerah (kusam).

Warna bulu pada Sirtu/Cipoh jantan dan betina rawatan lama dan yang dirawat dari lolohan cenderung sama-sama tidak cerah (kusam), berbeda dengan Sirtu/Cipoh liar di alam bebas yang memiliki warna bulu cerah karena pengaruh dari faktor pakan, mandi, dan penjemuran yang dilakukan secara alami dengan nalurinya yang membuat warna bulu Sirtu/Cipoh liar cenderung lebih cerah dan lebih tegas/cerah.

Jadi, indentifikasi jenis kelamin dengan cara membedakan warna bulunya, hanya efektif untuk membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh bakalan hasil tangkapan hutan, dan tidak efektif untuk membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh rawatan lama dan yang dirawat dari lolohan, karena warna bulunya cenderung sama-sama kusam.

Warna mulut dan lidah

Cara lain yang paling banyak dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kelamin Sirtu/Cipoh, yaitu dilihat dari warna bagian dalam mulut dan lidahnya. Dimana bagian dalam mulut dan lidah dari Sirtu/Cipoh jantan cenderung berwarna hitam pekat, sedangkan Sirtu/Cipoh betina warna bagian dalam mulutnya juga hitam, tapi warna lidahnya agak putih.

Tapi faktanya cara tersebut hanya dapat digunakan ketika Sirtu/Cipoh sudah berusia mapan (dewasa), atau sudah berusia diatas satu tahun. Untuk Sirtu/Cipoh hasil tangkapan hutan yang sudah dewasa, cara tersebut mungkin sangat membantu.

Tapi untuk Sirtu/Cipoh yang usianya dibawah satu tahun tentunya akan sulit untuk membedakan jenis kelaminnya dengan cara tersebut, karena warna bagian dalam mulut dan lidahnya masih berwarna kemerahan.

Jadi, identifikasi jenis kelamin Sirtu/Cipoh dengan melihat warna pada lidah dan bagian dalam mulutnya hanya efektif untuk Sirtu/Cipoh yang usianya sudah dewasa (di atas satu tahun).

Jumlah anakan

Bagi yang suka memelihara Sirtu/Cipoh dari lolohan, mereka sering memprediksi jenis kelamin Sirtu/Cipoh dari jumlah piyik ketika masih didalam sarangnya, seperti misalnya bahwa Sirtu/Cipoh anak tunggal hampir bisa dipastikan berjenis kelamin jantan.

Tapi faktanya, hal tersebut hanyalah sebuah prediksi atau argumen yang berdasar pada pengalaman serta kejadian mayoritas saja dan bukan merupakan hasil penelitian ilmiah dari para ahli.

Burung Sirtu/Cipoh sendiri umumnya bertelur paling banyak 3 butir, itupun sangat sedikit jumlahnya. Rata-rata Sirtu/Cipoh bertelur 2 butir dan ada juga yang hanya bertelur 1 butir saja.

Proses menetasnya telur secara alami harus melewati seleksi alam yang ketat, seperti gangguan predator yang bisa memangsa telur atau piyik, kondisi cuaca pada saat induk Sirtu/Cipoh mengerami telur, atau faktor genetik itu sendiri yang mempengaruhi menetasnya telur.

Jadi, memprediksi jenis kelamin Sirtu/Cipoh dari jumlah anaknya tidak bisa 100% akurat karena bisa saja ketika anakan Sirtu/Cipoh yang selamat melewati ketatnya seleksi alam adalah anakan yang berjenis kelamin betina, karena semua kemungkinan bisa saja terjadi tanpa pernah kita ketahui apa yang terjadi dari mulai telur sampai menetas menjadi piyik.

Suara kicauan

Cara yang terakhir adalah dengan membedakan suara kicauannya. Suara kicauan antara Sirtu/Cipoh jantan dan betina tentunya berbeda, dan menurut para penggemar Sirtu/Cipoh yang sudah berpengalaman, cara membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh yang paling akurat adalah dengan cara membedakan suara kicauannya.

Sirtu/Cipoh muda yang berusia antara 2-3 bulan sudah mulai bisa dikenali perbedaan suaranya, dimana Sirtu/Cipoh jantan sudah lebih aktif bersuara ngekrek pada usia 1 bulan dan pada usia 3 bulan biasanya sudah mulai belajar nyiul.

Sirtu/Cipoh jantan sudah mulai belajar berbunyi siiiirrrtuuuuu.... pada usia 5-6 bulan, berbeda dengan Sirtu/Cipoh betina, karena pada usia 2-3 bulan hanya bersuara ngekrek saja, tidak nyiul dan tidak memiliki variasi kicauan (monoton).

Tapi untuk membedakan jenis kelamin Sirtu/Cipoh bakalan tangkapan hutan yang belum berbunyi, tentu cara untuk membedakan jenis kelaminnya hanya bisa dengan membedakan warna bulunya dan melihat warna bagian dalam mulut serta lidahnya.

Baca juga:

Ciri-ciri Ciblek jantan dan Ciblek betina beserta gambarnya

Ciri-ciri Trucukan jantan dan betina yang akurat

Ciri-ciri perbedaan Pleci jantan dan betina paling akurat

Ciri-ciri Tledekan Gunung jantan dan betina

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri perbedaan Sirtu/Cipoh jantan dan betina yang akurat. Untuk informasi lain seputar burung Sirtu/Cipoh, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Sirtu/Cipoh jantan dan betina

Ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Jika kita memelihara Kacer untuk ocehan dirumah atau untuk di ikut sertakan dalam lomba, maka kita harus memilih yang berjenis kelamin jantan. Karena hanya Kacer jantanlah yang memiliki suara kicauan bervariasi dengan banyak materi isian dan volume suara yang keras.

Untuk membedakan jenis kelamin Kacer dewasa tentunya sangat mudah, karena antara Kacer jantan dan Kacer betina dewasa memiliki warna bulu yang berbeda. Bulu hitam pada Kacer jantan tampak pekat dan mengkilap, sedangkan bulu hitam pada Kacer betina tampak kusam/abu-abu.

Tapi bagaimana kalau kita memelihara Kacer dari anakan/trotolan..??

Untuk membedakan antara Kacer trotolan jantan dan Kacer trotolan betina memang agak sulit, karena keduanya memiliki penampilan fisik yang serupa jika dilihat sekilas. Tapi jika diperhatikan dengan seksama, sebetulnya ada beberapa ciri-ciri khisus yang membedakan antara Kacer trotolan jantan dan betina, di antaranya:

Ciri-ciri Kacer trotolan jantan:

• Jika diperhatikan, bulu hitam pada anakan/trotolan Kacer jantan warnanya lebih tegas, dan biasanya ada beberapa helai bulu yang sudah berwarna metalik/mengkilap seperti Kacer dewasa.
• Warna trotolnya terlihat lebih coklat.
• Bentuk kepalanya terlihat papak/ceper.
• Postur tubuhnya tampak lebih tegak saat berdiri.
• Tingkah lakunya lebih agresif.
• Pangkal lidah bagian dalam yang berbentuk huruf "V" tedapat dua titik berwarna hitam.
• Paruh bagian bawah berwarna hitam pekat.

Ciri-ciri Kacer trotolan betina:

• Bulu hitam pada anakan/trotolan Kacer betina tampak kusam/pudar dan sama sekali tidak tidak terdapat bulu metalik/mengkilap.
• Warna bulu trotolnya coklat pucat.
• Bentuk kepalanya terlihat bulat.
• Postur tubuhnya lebih mendatar ketika berdiri, dan tidak tampak membusungkan dada.
• Tingkah lakunya lebih kalem dan tidak terlalu aktif.
• Pada bagian lidahnya tidak terdapat titik berwarna hitam.
• Paruh bagian bawah berwarna hitam pudar keputihan.

Baca juga:

Kacer trotolan hutan vs Kacer trotolan hasil penangkaran

Tips perawatan Kacer trotolan agar memiliki mental fighter yang tangguh

Cara menjinakkan Kacer yang terlalu giras

Cara merawat Kacer mabung/ngurak yang tepat

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri yang membedakan Kacer trotolan jantan dan betina. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer trotolan jantan dan Kacer trotolan betina
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang