Selamat Datang, Mau pasang Iklan ? email ke aksarakuning@gmail.com Alamat lengkap: Search results for kicau Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan
Latest Post
Showing posts sorted by relevance for query kicau. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query kicau. Sort by date Show all posts

7 Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015

Balik ke Rumah Maca Kabeh
Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang – Dahulu burung menjadi peternakan saja, namun saat ini banyak orang rumah tangga memelihara burung untuk menghiasi suara rumah yang sepi dengan kicauannya.

Berikut ini 7 burung yang sangat diminati dan disukai oleh kalangan rumah tangga, karena kicauannya memberikan keramaian pada rumah :

1.  Lovebird
Pada tahun 2014 kemarin, lovebird tidak begitu terkenal karena burung yang paling laris adalah burung kenari, namun di bulan oktober 2015 mereka para rumah tangga beralih ke burung lovebird karena suaranya yang lucu serta burungnya yang mempunyai tingkah unik dan membentuk icon love bila dua lovebird dalam satu kandang.

Seperti kucing yang memiliki banyak warna, lovebird juga memiliki 12 warna, namun warna juga mengikuti harga burung tersebut. Silahkan baca selengkapnya mengenai jenis burung lovebird . Namun bagi anda yang sesegera mungkin memiliki burung ini, dapat membeli dengan warna standar yaitu warna Josan, harganya cuma Rp 275.000 (1 burung).
Lovebird Josan Koloni - 7 Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015
Lovebird Josan Koloni - 7 Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015


2. Kenari
Meski semua pada beralih di lovebird, harga kenari justru yang turun drastis dari jutaan ke Rp 300.000 – 600.000 mengundang para peminat burung ini yang dahulunya tidak dapat membeli, sekarang dapat membelinya dengan murah.
Kenari -  Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015
Kenari -  Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015


3. Parkit
Burung ini juga dapat menjadi sahabat manusia, disisi lain burung ini juga tidak takut disentuh manusia, bahkan burung ini hampir mirip dengan beo yang dapat diajari kata – kata. Burung parkir juga memiliki umur yang sangat panjang  berkisar 10 hingga 12 tahun, harga burung parkit mei 2015 sekitar 200.000 (harga untuk burung biasa, bila dewasa atau import harganya akan lebih mahal)
Parkit -  Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015
Parkit -  Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015


4.  Burung Kacer
Selain burung diatas, burung ini juga banyak diminati orang karena kicau yang sangat berisik bahkan bisa di bilang bawel. Volume yang dikeluarkan tergolong sedang, namun bila sudah ngekek suaranya sangat mengagumkan.
Burung ini merupakan salah satu burung yang mudah punah, maka dari itu bila anda tidak menyukai merawat burung secara hati – hati dan serius alangkah lebih baik jangan memilih burung ini.
Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 400.000 hingga 1.500.000 (tergantung dari kota anda)
Burung Kacer -  Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015
Burung Kacer -  Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015


5. Anis Kembang
Bila anda mencari burung dengan tipe volume keras, pilihlah anis kembang, suara yang sangat merdu dan keras sangat disukai rumah tangga dalam menghiasi kesepian di rumah. Namun hal yang tersulit adalah merawatnya karena membutuhkan kesabaran dan waktu luang yang cukup banyak. Keuntungan lain adalah hewan ini sangat manja.
Burung Anis Kembang -  Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015
Burung Anis Kembang -  Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015


6. Burung Murai Batu
Jenis burung kicau yang sangat cantik dengan buntut panjang serta sangat cerdas, kecerdasan ini tampak ketika menirukan suara jenis burung disekitarnya. Harganya pun cukup bersaing yaitu Rp 600.000 (Usia 1 bulan) – 3.500.000 (Usia muda). Tips untuk membeli burung ini, sebaiknya membeli burung murai pada usia muda, karena pada usia bayi cenderung gampang mati.
Burung Murai Batu -  Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015
Burung Murai Batu -  Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015


7. Pleci / Cici (Kacamata)
Jenis burung yang memiliki mata seperti kaca mata, juga diminati orang karena dapat gacor dan ngelpong. Karena harganya murah, tak perlu khawatir bila burung tersebut mati, harga yang ditawarkan cukup murah yaitu Rp 20.000 – 500.000
Pleci / Cici  -  Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015
Pleci / Cici  -  Jenis Burung Kicau Yang Banyak Diminati Orang Rumahan 2015




Sumber :
Source images : google.co.id
Source Artikel : www.google.co.id
<data:blog.pageTitle/>

Kriteria penilaian lomba pada beberapa jenis burung kicau

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Dalam setiap penyelenggaraan lomba burung kicau, ada beberapa sistem penjurian yang dipakai dalam lomba, baik itu kelas Latber, Latpres dan kelas Nasional.

Pada penyelenggaraan lomba burung kicau, sering kita lihat team juri saling berkomunikasi pada saat lomba sedang berlangsung. Hal itu di namakan sistem penilaian independent.

Setelah berdiskusi, nantinya para juri akan mengusulkan atau mencalonkan beberapa nominasi pemenang dan akan diambil suara terbanyak. Waktu yang tersedia adalah 15 menit untuk menentukan pemenang lomba pada setiap sesinya.

Waktu 15 menit dalam satu sesi tersebut dibagi menjadi 3 putaran, yaitu:

• Putaran pertama, juri akan memantau variasi lagu dan gaya main burung.

• Putaran kedua, juri akan memilih burung-burung yang layak masuk nominasi.

• Putaran ketiga, juri mengambil keputusan untuk menentukan burung yang menjadi juara, atau yang koncer A, B, dan C.

Dan ketika ada burung yang memiliki nilai sama, maka akan dilakukan tos (ambil koin). Kriteria burung yang masuk dalam kriteria juara adalah yang memiliki durasi kerja minimal 80%. Dan jika saat lomba berlangsung durasi kerja burung tidak ada yang bisa mencapai 80 %, maka akan dicari yang memiliki durasi kerja minimal 65 % dan paling tinggi dibandingkan dengan burung yang lain.

Kemudian performa burung, burung harus anteng (nagen) di tangkringan, dan memiliki power suara yang bagus, materi lagu dan juga gaya main sangat menentukan perolehan point dalam penilaian sesuai dengan kriteria dari jenis burung yang dilombakan.

Tapi sering kita lihat pada event-event lomba burung kicau, ada burung dengan kualitas standart atau biasa-biasa saja tapi bisa menjadi juara. Hal itu bisa dikarenakan burung-burung peserta lomba lainnya tidak ada yang kerja lebih bagus dari burung yang menjadi juara tersebut, atau performanya tidak ada yang memenuhi kriteria penilaian lomba, sehingga akan diambil yang paling bagus di antara yang lain walaupun sebetulnya burung yang juara tersebut performanya kurang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Burung yang pernah menjuarai lomba juga belum tentu adalah burung yang benar-benar berkualitas. Kembali lagi kita lihat perbandingan dengan burung-burung lainnya yang menjadi lawannya digantangan, dan begitu juga sebaliknya, burung yang gagal jadi juara bukan berarti burung tersebut tidak berkualitas. Bisa saja sewaktu gagal menjadi juara, saat itu burung sedang kurang kondisi atau ada faktor-faktor lain yang menyebabkan burung tersebut tidak juara.

Sebagai penghobi burung kicau dan suka mengikuti lomba, kadang kita tidak tahu bagaimana dan seperti apa performa burung yang memenuhi kriteria penilaian dalam lomba burung kicau dan layak menjadi juara.

Dan juga bagaimana tahapan-tahapan penilaian juri lomba. Maka tidak jarang kita melihat di event-even lomba burung kicau sering terjadi kerusuhan yang mungkin disebabkan oleh perbedaan persepsi mengenai pakem penilaian lomba yang berbeda antara juri dengan peserta. Bahkan sesama peserta lomba juga terkadang saling berdebat dan saling mengklaim burung yang mestinya layak menjadi juara.

Burung-burung yang akan menjadi peserta pada ajang lomba burung kicau harus memiliki kriteria yang telah ditentukan, sehingga layak untuk menjadi peserta dan dapat menjadi juara pilihan team juri jika memang burung tersebut memiliki performa yang bagus dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh EO penyelenggara.

Berikut ini adalah kriteria penilaian lomba untuk beberapa jenis burung, antara lain:

Kriteria penilaian lomba untuk Cendet/Pentet:

• Durasi kerja/bunyi maksimal dengan gaya main angka satu anteng/nagen dan full power.

• Suara tembus dengan lagu roll speed dengan tonjolan tembakan-tembakan kasar seperti tembakan Cililin, Lovebird, Gereja tarung, Belalang kecek, Kenari, dan lainnya.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Cendet/Pentet:

• Perilaku nakal seperti salto.
• Turun kedasar sangkar (ngelantai).
• Bunyi dengan posisi badan membungkuk.
• Memiliki cacat fisik.

Tapi tidak menutup kemungkinan Cendet/Pentet yang berperilaku salto atau turun ke dasar sangkar (tidak lebih dari 3 kali), masih memiliki kemungkinan untuk bisa koncer A, B, atau C. Kembali lagi dilihat perbandingan  dengan burung-burung lawannya.

Kriteria penilaian lomba untuk Kacer:

• Durasi kerja maksimal tidak banyak jeda/ngetime dengan gaya buka ekor (ngobra) dan anteng/nagen ditangkringan.

Full power dengan volume suara tembus dan materi lagu yang mewah dan bervariasi (bongkar isian).

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Kacer:

• Turun ke dasar sangkar (ngelantai).
• Bunyi tapi tidak buka ekor.
• Sering ngeruji.
• Mbagong.
• Memiliki cacat fisik.

Kacer yang melakukan perilaku negatif tersebut kemungkinan besar tidak akan menjadi juara (kembali lagi dilihat pembandingan lawannya). Apalagi jika Kacer tersebut terpantau mbagong, maka akan langsung dicoret (diskualifikasi) dan tidak akan dinilai lagi. Kacer yang memiliki cacat fisik juga dapat mengurangi nilai.

Kriteria penilaian lomba untuk Cucak ijo (CI):

• Dalam kriteria penilaian lomba untuk Cucak ino (CI) yang menjadi syarat utama agar bisa juara adalah wajib Trokbul (ngentrok dan njambul).

• Durasi kerja harus maksimal dan tidak sering ngetime dengan suara roll panjang, tembakan, dan juga full power.

• Untuk Cucak ijo (CI), materi isian sangat di prioritaskan atau menjadi syarat wajib agat bisa juara. Cucak ijo (CI) wajib memiliki materi lagu yang dominan seperti suara tembakan panjang Cililin, Gereja tarung, Tengkek buto, Lovebird, dan lainnya.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Cucak ijo (CI):

• Nampar jeruji sangkar (ngeruji) ketika penilaian sedang berlangsung.

• Didis ketika lomba sedang berlangsung.

• Menggembungkan bulu.

Kriteria penilaian lomba untuk Murai Batu (MB):

• Durasi kerja maksimal tanpa ngetime.

• Gaya main atraktif dan ngeplay memainkan ekor dengan kepala naik turun akan lebih di priotaskan.

• Full power dengan volume tembus, ngeroll diselingi tonjolan suara-suara tembakan.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Murai Batu (MB):

• Perilaku ngelowo/ngebatman.
• Ngeruji.
• Turun ke dasar sangkar (ngelantai).
• Memiliki cacat fisik.

Kriteria penilaian lomba untuk Kenari:

• Nagen satu titik dengan durasi bunyi yang panjang dan full power serta memiliki cengkok lagu yang bagus.

• Kenari yang memiliki variasi isian seperti suara Cililin, Sanger, Blackthroad, dan lainnya akan lebih di prioritaskan untuk menjadi juara.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian untuk Kenari:

• Kenari bunyi sambil nempel jeruji sangkar.
• Turun ke dasar sangkar.
• Lagunya panjang tapi monoton tanpa variasi dan tidak memiliki cengkok yang indah.

Kriteria penilaian lomba untuk Lovebird (LB):

• Harus aktif ngekek dengan durasi panjang (minimal 20-60 detik).

• Harus memiliki gaya main dan power yang bagus.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian lomba untuk Lovebird (LB):

• Ngekek sambil ngeruji.
• Ngosek dan turun ke dasar sangkar.

Tapi kembali lagi tetap melihat perbandingan dari lawan-lawannya.

Kriteria penilaian lomba untuk Pleci:

• Harus mampu berkicau dengan volume lantang (tembus).

• Anteng/nagen dengan kedua kaki mencengkeram tangkringan.

• Memiliki isian yang bervariasi diselingi suara lasroll (ngalas ngeroll) dan buka paruh saat berkicau.

Faktor-faktor yang dapat mengurangi point penilaian lomba untuk Pleci:

• Sering loncat-loncat.
• Ngeruji.
• Turun ke dasar sangkar.

Baca juga:

Penyebab Murai Batu (MB) ngetem saat lomba

Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Ciri-ciri khusus Lovebird (LB) fighter

Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh

Demikian sedikit informasi tentang kriteria penilaian lomba pada beberapa jenis burung kicau. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lomba kelas Murai Batu (MB)

Cara mencegah dan mengobati kutuan pada burung kicau

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung yang terserang kutu biasanya tidak menampakkan tanda-tanda khusus, bahkan kadang tidak terdeteksi oleh pemiliknya sebelum kutu menyebar keseluruh permukaan bulu burung.

Ciri-ciri awal yang terlihat pada burung yang terserang kutu akan tampak bintik-bintik putih pada permukaan bulunya, apalagi ketika burung tersebut dijemur, maka bintik-bintik putih pada permukaan bulunya akan tampak semakin banyak.

Setelah serangan kutu semakin parah dan menyebar keseluruh tubuh burung, maka burung yang terserang kutu tersebut akan menampakkan tanda-tanda sebagai berikut:

• Sering menggaruk-garuk tubuhnya dengan cakarnya dan mencabuti bulunya sendiri karena merasa gatal.

• Burung tampak kurus dan lesu.

• Bulu-bulunya terlihat kusam dan rusak.

• Burung menjadi kurang aktif dan malas bunyi.

• Bulu-bulu halus/bulu-bulu kecil sering rontok seperti mabung tapi tidak pernah selesai.

Ada beberapa cara yang sering dan umum digunakan oleh para Kicau Mania untuk mengobati burung yang terserang kutu, di antaranya:

Menggunakan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras

Caranya:
Rebus beberapa lembar daun sirih dengan air secukupnya, tunggu sampai air mendidih dan berwarna hijau gelap kemudian diangkat dan di dinginkan terlebih dulu.

Setelah dingin, kemudian dicampur dengan air bekas cucian beras. Campuran air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tersebut digunakan untuk memandikan burung yang terserang kutu, bisa dengan disemprot menggunakan sprayer atau dipegang dengan tangan lalu tubuh burung dicelupkan langsung kedalam air sampai sebatas leher kedalam air dalam wadah/baskom. Untuk bagian kepala bisa di usap dengan jari sampai seluruh bulu-bulunya basah kuyup.

Setelah selesai dimandikan dengan campuran air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras, sebaiknya jangan dibilas dulu sampai bulu-bulunya kering agar semua kutu dan telornya benar-benar mati.

Tapi menurut pengalaman saya pribadi, cara mengobati kutuan pada burung dengan menggunakan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tersebut kurang efektif untuk membasmi kutu yang sudah menyebar keseluruh permukaan bulu burung.

Memandikan burung dengan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras hanya bisa digunakan untuk pencegahan saja supaya burung tidak terserang kutu, karena air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras tidak bisa membasmi kutu dengan cepat karena tidak bisa membunuh kutu secara langsung.

Kalaupun bisa, maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus sering memandikan burung yang terserang kutu tersebut secara rutin dengan air rebusan daun sirih dan air bekas cucian beras. Dan cara ini berpotensi membuat burung menjadi stres dan trauma dengan pemiliknya karena merasa sering diperlakukan tidak baik oleh pemiliknya.

Menggunakan shampo pembasmi kutu khusus untuk burung kicau

Cara yang paling efektif untuk membasmi kutu pada burung kicau adalah dengan menggunakan shampo khusus untuk burung kicau yang banyak dijual di kios-kios pakan dan perlengkapan burung, dan sebaiknya pilihlah shampo burung dengan merk dari brand yang sudah terkenal dan terpercaya.

Dengan menggunakan shampo khusus burung, maka hanya dengan pemakaian rutin selama seminggu saja maka kutu-kutu yang membandel akan hilang semua sampai telor-telornya, dan cara ini tidak berpotensi membuat burung stres karena burung cukup disemprot dengan air yang sudah dicampur shampo burung. Dan cara memandikannya juga sama seperti kita memandikan burung sehari-hari.

Setelah burung sembuh dari kutuan dan semua bintik-bintik putih pada permukaan bulunya hilang, penggunaan shampo masih bisa dilanjutkan seminggu sekali sebagai pencegahan agar burung tidak kutuan lagi.

Penyakit kutuan pada burung kicau seringkali kita anggap sepele karena pada awalnya tidak mempengaruhi performa dan kondisi kesehatan burung. Tapi jika terus dibiarkan dan tidak segera di obati, maka akan bertambah parah dan menyebabkan menurunnya performa burung dan juga kondisi kesehatannya.

Untuk mencegah agar burung peliharaan kita tidak terserang kutu, kita harus menjaga kebersihan kandang dan perlengkapannya seperti tangkringan, cepuk pakan dan minumnya serta kerodongnya dengan rutin menbersihkannya.

Rutinitas mandi dan jemur juga harus dilakukan secara rutin dan terjadwal agar burung selalu sehat dan terhindar dari serangan kutu.

Jika burung-burung kita menggunakan keramba yang sama untuk mandi, sebaiknya keramba dicuci bersih dulu setelah digunakan untuk memandikan burung dan akan digunakan untuk memandikan burung yang lainnya.

Penggunaan kerodong juga harus diperhatikan, usahakan satu kerodong digunakan untuk satu burung saja, jangan menggunakan satu kerodong bergantian dengan burung yang lainnya. Karena dikuatirkan, ada salah satu burung kita yang terserang kutu dan bisa menulari burung lainnya melalui kerodong yang digunakan secara bergantian tersebut.

Baca juga:

Penyebab dan cara mengatasi Lovebird (LB) cabut bulu

Faktor-faktor penyebab Murai Batu (MB) mengalami serak

Cara mengobati kebotakan pada burung dengan bawang putih dan lidah buaya

Penyebab dan ciri-ciri burung cacingan serta pengobatannya

Demikian sedikit informasi tentang cara mencegah dan mengobati kutuan pada burung kicau. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer kutuan

Syarat mutlak agar burung layak menjadi juara

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Untuk dapat mengorbitkan seekor burung agar menjadi juara, syaratnya tidak hanya harus gacor dan bisa nampil saja ketika dilombakan. Tapi untuk bisa juara, burung harus memiliki kualitas yang bagus dari segala aspek yang telah ditentukan dalam kriteria penilaian lomba burung kicau.

Dalam penyelenggaraan lomba burung kicau, ada beberapa kriteria dasar penilaian yang sudah menjadi pakem dan kesepakatan bersama, yaitu:

Irama lagu

Irama lagu adalah point penilaian yang utama dalam lomba burung kicau. Irama lagu merupakan suatu rangkaian suara kicauan dari seekor burung yang memiliki alunan nada dengan tempo ketukan yang dibawakan secara teratur dan serasi.

Irama lagu meliputi rangkaian kombinasi naik turunnya nada, kombinasi panjang pendeknya lagu, dan kombinasi speed antara satu lagu dengan lagu lainnya yang dirangkai serta dibawakan secara harmonis sehingga menjadi satu rangkaian lagu yang terdengar merdu dan tidak berantakan.

Irama lagu yang baik adalah yang memiliki kombinasi lengkap, yaitu: bervariasi, tanpa jeda, memiliki tonjolan (tembakan), permainan speed dan ritme lagu yang ideal, spasi nada, materi lagu yang variatif, tidak terpotong-potong dan tidak diulang-ulang.

Irama lagu yang baik harus membentuk keserasian dari seluruh materi lagu yang dimiliki oleh seekor burung. Disamping itu, burung harus rajin melantunkan irama-irama lagu yang masuk kriteria penilain juri sewaktu lomba berlangsung, yaitu suara-suara tonjolan yang terdengar lebih dominan dari suara burung-burung lainnya sehingga lebih mudah terpantau.

Volume

Volume meliputi tebal tipisnya suara, yaitu kenceng, sedang, dan kecil. Burung tidak hanya bersuara keras/kenceng saja, tapi lebih menitik beratkan pada kualitas suara burung. Bukan volume suara yang paling keraslah yang dinilai paling baik, tapi harus ada unsur-unsur lainnya seperti kemerduan suara. 

Kualitas volume suara burung yang baik adalah suara burung yang empuk (enak didengar) dan tidak cempreng, suaranya juga harus jernih (kristal), tidak parau dan bersuara nyaring (lantang/tembus).

Fisik

Untuk penilaian Fisik dapat dilakukan dengan penglihatan secara langsung. Yaitu burung harus sehat, tidak memiliki cacat fisik, warna bulu bagus dan sempurna (bulu tidak kusam dan tidak rusak), dan hal-hal lainnya yang terlihat.

Gaya main

Untuk penilaian gaya main sangat dinamis karena tergantung dari gaya dan karakter yang menjadi ciri khas dari masing-masing jenis burung. Tapi intinya, burung harus bunyi (berkicau) stabil di atas tangkringan dan tampil menarik sewaktu berkicau, tidak berperilaku nakal seperti ngeruji, ngelantai, salto dan lainnya yang dapat mengurangi point penilaian dari juri lomba.

Jadi kesimpulannya, lomba burung kicau adalah lomba adu suara kicauan burung, atau bisa di artikan juga lomba seni suara burung, dan tentunya yang harus menjadi point penilaian utama adalah kualitas kicauannya (irama lagu) burung, bukan gaya main burung, bukan kandang burung yang mewah dan mahal, dan bukan siapa pemilik dari burung tersebut. 

Jadi, hal terpenting yang harus kita perhatikan untuk mencetak burung agar bisa berprestasi di arena lomba adalah kualitas suara kicauannya. Walaupun aspek-aspek lainnya juga tidak kalah penting, karena masing-masing saling memiliki keterkaitan satu dengan lainnya agar burung menjadi yang terbaik dan layak menjadi juara.

Kualitas irama lagu dan materi lagu yang bagus dari seekor burung, tidak bisa muncul tiba-tiba dengan sendirinya, tapi harus melalui proses panjang dari mulai perawatan harian sampai pada pemasteran yang tepat dan konsisten.

Baca juga:

Kriteria penilaian lomba pada beberapa jenis burung kicau

Penyebab Murai Batu (MB) ngetem saat lomba

Penyebab Cucak Ijo (CI) lambat panas dan cara mengatasinya

Cara membentuk Kacer agar lebih fighter, gacor dan buka ekor

Demikian sedikit informasi tentang syarat mutlak agar burung layak menjadi juara. Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Lomba burung kicau

Ciri-ciri Murai Batu (MB) yang sudah siap dilombakan

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Hingga saat ini, popularitas Murai Batu (MB) sebagai burung kicau terbaik di Indonesia belum tergantikan. Predikat sebagai burung kicau terbaik tersebut rasanya memang tidak berlebihan karena memang harus di akui, kalau kualitas Murai Batu memang di atas burung kicau jenis lainnya.

Burung fighter/petarung ini memiliki suara kicauan yang sangat merdu dan khas dengan irama yang harmonis dan penuh variasi dengan gaya yang atraktif serta ditunjang dengan penampilan fisiknya yang indah, membuat Murai Batu semakin digandrungi para kicau mania di tanah air.

Popularitas Murai Batu (MB) semakin meningkat dengan semakin maraknya lomba burung kicau ditanah air yang rata-rata selalu menempatkan Murai Batu dikelas utama.

Hal itu membuat penggemar Murai Batu (MB) banyak yang mencoba keberuntungan dengan mengikut sertakan Murai Batu kesayangannya di arena lomba burung kicau. Tapi terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan, ksrena Murai Batu yang ketika dirumah begitu gacor, tapi saat dilapangan menjadi mlempem diam seribu bahasa.

Hal itu disebabkan karena Murai Batu (MB) tersebut belum siap untuk dilombakan. Suasana di arena lomba dengan suasana di rumah tentunya sangat jauh berbeda. Karena itu, Murai Batu harus dipersiapkan secara matang baik dari mental, fisik, maupun materi lagunya agar dapat tampil bagus dilapangan.

Selain itu, kesiapan Murai Batu (MB) itu sendiri untuk dilombakan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena sangat berpengaruh pada penpilan Murai Batu tersebut ketika dilombakan.

Murai Batu (MB) sudah siap dilombakan, bisa dikenali dari tingkah laku dan ciri-ciri fisiknya sebagai berikut:

Kaki medang

Untuk bisa tampil stabil dilapangan, usia Murai Batu (MB) harus sudah mapan/dewasa, karena mentalnya sudah stabil dengan karakter fighter yang kuat. Hal itu bisa dilihat dari kakinya yang sudah medang yang menandakan usianya sudah mapan.

Gacor

Syarat utama Murai Batu (MB) untuk mengikuti lomba, harus sudah gacor dengan gaya ngeplay dan kepala keatas penuh kewaspadaan. Terlihat sangat energik dan sangat sensitif terhadap suara-suara tertentu seperti siulan dan tepukan.

• Ngotot

Murai Batu (MB) lebih dominan dengan suara yang berulang-ulang (ngeban) dengan volume yang keras dan sangat ngotot sampai terlihat tubuhnya bergetar sewaktu berkicau.

Sensitif

Murai Batu (MB) sangat sensitif dan rajin mengeluarkan materi isiannya dengan intonasi yang jelas dan keras ketika mendengar suara-suara yang mengusiknya.

Tidak takut orang

Murai Batu (MB) harus sudah terbiasa dengan suasana keramaian dan tetap rajin berkicau walaupun banyak orang disekitarnya, karena tidak sedikit Murai Batu yang gacor ketika dirumah tapi saat dibawa ke lapangan malah menjadi diam membisu.

Sudah biasa ditrek

Agar Murai Batu (MB) bisa tampil digantangan, sering-seringlah melatihnya dengan ditrek bersama dengan beberapa Murai Batu lainnya untuk mengasah mental tarungnya agar ketika dilombakan Murai Batu tersebut tidak minder dan tidak demam panggung lagi.

Dengan sering ditrek, maka kita bisa memantau perkembangan dari Murai Batu (MB) gacoan kita tersebut agar bisa mengevaluasi kekurangannya dan memaksimalkan performanya.

Bentuk kotoran

Murai Batu (MB) yang dalam kondisi puncak, kotorannya terlihat kecil-kecil dan kering.

Baca juga:

Tips memilih trotolan Murai Batu (MB) yang berkualitas

Penyebab Murai Batu (MB) ngetem saat lomba

Tips agar Murai Batu (MB) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri Murai Batu (MB) yang sudah siap dilombakan. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB)

Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak ijo (CI) sampai saat ini masih menjadi burung favorit bagi para Kicau Mania. Lomba burung kicau kelas Cucak ijo (CI) juga masih ramai digelar hampir disemua daerah.

Kualitas Cucak ijo (CI) memang tidak diragukan lagi, dari segi suara, gaya tarung, sampai pada variasi kicauannya yang mewah memang pantas membuat burung ini menjadi primadona setelah Murai Batu (MB) dan tetap bertahan diantara burung-burung kicau jenis lainnya yang kini mulai sepi peminat.

Harga Cucak ijo (CI) juga masih tetap stabil dibandingkan harga burung-burung lain yang mulai anjlok. Stabilnya harga dan popularitas Cucak ijo (CI) disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:

• Kualitas dari Cucak ijo (CI) itu sendiri yang membuat banyak orang menyukainya.

• Pengaruh dari event-event lomba burung kicau dari tingkat Latber sampai lomba tingkat Nasional yang masih banyak membuka kelas untuk Cucak ijo (CI).

• Sulitnya menangkarkan Cucak ijo (CI) yang menyebabkan stok Cucak ijo (CI) dipasaran menjadi terbatas karena hanya mengandalkan pasokan dari alam yang populasinya semakin menipis.

Karena terbatasnya stok Cucak ijo (CI) dipasaran tersebut yang menyebabkan harganya tetap stabil.

Berbeda dengan burung-burung kicau jenis lainnya yang harganya cenderung menurun seperti Kacer, Kenari, Lovebird (LB), Jalak suren dan lainnya yang mudah ditangkarkan.

Karena banyaknya peternak yang berhasil menangkarkan burung-burung tersebut sehingga menyebabkan stok dipasaran melimpah karena dipasok dari peternakan dan dari hasil tangkapan dari alam.

Karena stok yang melimpah tersebut, akhirnya menyebabkan harganya menjadi anjlok karena adanya persaingan harga agar burung cepat laku.

Sebelum kita memelihara Cucak ijo (CI), tidak ada salahnya jika kita mengenal karakter dari burung cerdas ini agar kita dapat memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan karakternya.

• Cucak ijo (CI) adalah burung semi fighter

Cucak ijo (CI) bukan merupakan petarung murni, sifat fighternya akan muncul pada kondisi tertentu dimana kondisi birahi dan emosinya berada pada tingkat ideal sehingga secara naluri burung ini akan lebih agresif dalam menjaga wilayah teritorialnya.

• Cucak ijo (CI) takut dengan suasana gelap

Cucak ijo (CI) tidak suka dengan kegelapan dan akan panik jika berada pada suasana yang gelap. Dalam merawat Cucak ijo (CI), sebisa mungkin hindari menempatkannya pada ruangan yang gelap, apalagi membawanya pada malam hari karena akan mengakibatkan burung ini panik dan glabrakan yang dapat menyebabkannya menjadi stress.

Sangat cerdas tapi mudah lupa

Cucak ijo (CI) memiliki kecerdasan yang luar biasa karena dapat menirukan suara-suara burung lain bahkan suara-suara lain yang didengarnya dengan sangat cepat.

Cucak ijo (CI) sangat mudah di master, tapi burung ini juga memiliki kelemahan yaitu jika dalam waktu yang cukup lama tidak pernah mendengar suara-suara isian yang sudah direkamnya, maka suara-suara isian yang sudah ada dalam memorinya tersebut akan dilupakannya.

• Mudah jinak dan cepat gacor

Cucak ijo (CI) memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat baik, karena itulah burung ini mudah jinak dan cepat gacor.

Baca juga:

Cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI)

Solusi Cucak ijo (CI) melet

Mengenali ciri-ciri Cucak ijo (CI) siap lomba

Demikian sedikit informasi tentang "Mengenal karakter dasar Cucak ijo (CI)". Untuk informasi lain seputar Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak ijo (CI)

Pengobatan katarak pada burung dengan cara alami

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Katarak merupakan salah satu penyakit pada mata burung yang awalnya berupa flek putih dengan ukuran kecil yang lama-kalamaan akan semakin melebar jika tidak segera di obati, dan akibatnya burung akan mengalami kebutaan bahkan kematian.

Penyebab katarak bisa bermacam-macam, bisa karena faktor internal, misalnya dari pengaruh makanan yang dikonsumsi atau faktor genetik, dan juga faktor eksternal, misalnya mata burung sering terpapar cahaya yang terlalu silau.

Dari faktor makanan, banyak yang menganggap jika pemberian ulat hongkong (UH) yang terlalu berlebihan menjadi salah satu penyebab timbulnya katarak pada mata burung.

Sedangkan dari faktor eksternal, banyak yang menganggap penempatan burung yang tidak tepat ketika dijemur atau digantang pada tempat yang terlalu dekat dengan cahaya silau, baik itu cahaya Matahari atau cahaya lampu adalah salah satu penyebab timbulnya katarak pada mata burung.

Pencegahan dan penanganan katarak pada burung kicau:

Pencegahan:

• jangan menggantang burung di tempat yang dekat dengan cahaya langsung atau pantulan cahaya yang menyilaukan mata, misalnya di dekat tembok yang berwarna cerah/mencolok yang berpotensi memantulkan sinar Matahari.

• Jangan menggantang burung terlalu dekat dengan lampu pada malam hari, karena akan membuat mata burung silau dan jika hal ini berlangsung dalam waktu yang lama maka bisa menyebabkan mata burung terkena katarak.

Pengobatan:

• Menggunakan Propolis

Propolis adalah suatu zat yang dihasilkan oleh lebah madu yang dikumpulkan dari pucuk daun-daun muda dan dicampur dengan air liur lebah. Propolis digunakan oleh lebah untuk menambal dan mensterilkan sarangnya dari serangan virus, bakteri, jamur, dan lainnya.

Propolis banyak digunakan sebagai solusi alternatif alamiah untuk penyembuhan dari berbagai macam penyakit pada Manusia, bahkan untuk hewan juga bisa termasuk untuk mengatasi atau mengobati penyakit pada burung kicau.

Berikut ini adalah kelebihan pemakaian Propolis dibanding obat-obatan kimia:

- Propolis adalah bahan murni yang berasal dari alam sehingga tidak ada efek samping dan cocok untuk segala jenis burung kicauan.

- Penyembuhan penyakit pada burung kicau dengan propolis bersifat luar-dalam dan menyeluruh, sehingga akan menghemat biaya karena 1 obat bisa digunakan untuk segala jenis penyakit, baik penyakit luar maupun penyakit dalam.

Cara pemakaian Propolis pada burung kicau:

- Untuk penyembuhan mata burung yang terkena katarak bisa menggunakan 1 tetes Propolis yang dicampur dengan 5-7 tetes air bersih kemudian teteskan pada mata burung yang sakit sebanyak 1 kali sehari dan sisanya bisa dipakai untuk hari berikutnya sampai habis.

• Menggunakan bunga Kitolod

Tanaman kitolod semakin populer setelah teruji berhasil menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang berhubungan dengan mata.

Tanaman ini sebetulnya adalah tanaman liar yang biasa tumbuh di pinggir selokan, sungai, dan disela-sela bebatuan yang lembab. Tanaman ini juga dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Tanaman Kitolod Sudah lama digunakan oleh masyarakat pedesaan dengan cara memetik bunganya pada pagi hari ketika bunga masih berembun.

Embun yang menempel pada bunga Kitolod tersebut kemudian diteteskan pada mata sebagai obat gangguan mata. Sebenarnya, tujuan pemberian obat tetes kitolod adalah untuk membersihkan dan membuka lapisan (kotoran) yang menempel pada kornea mata.

Sedangkan untuk mengobati katarak pada burung, caranya dengan mengambil beberapa tangkai bunga kitolod lalu diperas dan diambil airnya, air perasan ini bisa disimpan dalam wadah bekas obat tetes mata atau bisa juga disimpan dalam wadah lainnya.

Air perasan dari bunga Kitolod tadi bisa langsung diteteskan pada mata burung yang terkena katarak dua kali sehari, yaitu satu kali pada sore hari menjelang burung istirahat dan satu kali pada pagi harinya.

Agar lebih maksimal, setelah ditetesi air perasan bunga kitolod, mata burung  juga bisa dikompres menggunakan seduhan air daun sirih atau bunga melati, kemudian lakukan pemijatan dengan lembut pada bagian sekitar mata yang terkena penyakit katarak.

Lakukan pengobatan tersebut secara rutin sampai penyakit katarak pada mata burung tersebut benar-benar sembuh.

Baca juga:

Cara mengobati serak pada Cucak ijo (CI)

Penyebab dan cara mengatasi Kacer nyilet

Tips untuk mengatasi Murai Batu (MB) kanibal/cabut bulu

Demikian sedikit informasi tentang "Pengobatan katarak pada burung dengan cara alami". Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Bunga Kitolod dan Propolis

Perawatan Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak rante/Meranti termasuk salah satu spesies burung dari keluarga Cica daun, postur tubuh dan penampilan fisiknya hampir sama dengan Cucak ijo mini.

Perbedaan paling mencolok dari keduanya ada pada bagian warna bulu kepalanya yang berwarna kuning terang dan adanya warna biru muda pada bagian sayap dan ekor Meranti. Sedangkan bulu kepala Cucak ijo mini berwarna hijau sewarna dengan warna bulu tubuhnya. Keduanya sama-sama memiliki topeng (nopeng) pada burung jantan, seperti halnya Cucak ijo (CI) besar.

Cucak rante/Meranti kurang begitu diminati oleh para Kicau Mania, padahal burung ini memiliki suara kicauan yang bagus dan bervariasi, serta memiliki kecerdasan dalam meniru suara-suara burung lain sama seperti Cucak ijo mini dan Cucak ijo (CI) besar.

Burung ini mudah sekali untuk dipelihara, dan kemungkinannya untuk hidup sangat besar walaupun dipelihara dari bakalan/muda hutan karena pakan utamanya adalah buah-buahan. Selain cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan cepat jinak, Cucak rante/Meranti juga cepat sekali bunyi asalkan dirawat dengan benar.

Tapi sayangnya Cucak rante/Meranti memiliki suara asli yang identik dengan suara Kutilang, hal itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa burung ini menjadi kurang diminati, karena suara Kutilang sudah terlanjur di anggap haram dan dihindari oleh sebagian Kicau Mania karena di anggap sebagai suara mati dan bisa merusak suara burung kicau jenis lainnya jika sampai masuk/terekam menjadi materi isian.

Padahal jika burung ini rajin dimaster dengan suara-suara burung lain yang bagus, maka Cucak rante/Meranti juga bisa memiliki suara yang tidak kalah bagus dari burung kicau jenis lainnya.

Untuk perawatannya sendiri terbilang cukup mudah. Seperti halnya Cucak ijo (CI) yang menyukai buah-buahan, Meranti juga tidak bisa dilepaskan dari pemberian buah-buahan seperti pisang kepok, pepaya, dan lainnya sebagai pakan utamanya agar burung selalu aktif dan rajin berkicau.

Tapi untuk memudahkan perawatan hariannya, Cucak rante/Meranti juga bisa dilatih untuk makan voer (ngevoer). Caranya:

• Buah pisang diambil dari kulitnya lalu dilunakkan sampai menjadi bubur, kemudian campurkan dengan voer kemudian aduk sampai rata.

• Kemudian masukkan kembali adonan pisang dan voer tadi kedalam kulit pisang, taburi permukaannya dengan voer kering lalu berikan pada Meranti, cantolkan pisang tersebut diatas cepuk agar cecerannya yang jatuh masuk kedalam cepuk dan tidak terbuang percuma.

• Lakukan cara tersebut setiap hari, dan perbanyak porsi voer dalam adonan pisang tersebut setiap harinya sampai Meranti mau makan voer polos tanpa campuran pisang.

• Setelah selama satu minggu diberikan campuran pisang dan voer, cobalah untuk mulai memberikan voer kering didalam cepuk dan jangan diberikan pakan buah-buahan seharian, cukup pada pagi harinya diberikan 3 ekor jangkrik dan sediakan air minumnya.

Mungkin awalnya Cucak rante/Meranti enggan untuk memakan voer kering yang kita sediakan tersebut, tapi lama-lama kalau burung sudah merasa lapar, pasti akan memakan voer kering yang kita sediakan tersebut karena tidak ada pakan lainnya.

Berikut ini adalah perawatan harian untuk Cucak rante/Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor:

• Pengembunan

Embunkan Cucak rante/Meranti mulai jam 05.00 pagi atau sebelum Matahari terbit sampai Matahari mulai bersinar. Pada saat di embunkan, berikan ulat hongkong (UH) sebanyak 3 ekor.

• Mandi

Setelah jam 07.00 pagi, mandikan Cucak rante/Meranti dengan cara disemprot dengan menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri didalam cepuk.

• Jemur

Setelah selesai mandi, berikan jangkrik kecil sebanyak 3 ekor kemudian di angin-anginkan dulu sampai semua bulu-bulunya kering baru dijemur selama 1-2 jam.

Setelah selesai dijemur, burung digantang ditempat yang teduh dan berikan kroto segar sebanyak satu sendok teh. Berikan juga vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya seminggu sekali untuk menjaga kondisi fisiknya agar selalu fit dan rajin berkicau.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Berikan buah-buahan sebagai pakan utamanya seperti pisang kepok, pepaya, apel, sawo dan lainnya secara bergantian setiap harinya. Untuk pisang sebaiknya sebelum diberikan, permukaannya di olesi terlebih dulu dengan madu murni.

Selain diberikan voer dan buah-buahan, Cucak rante/Meranti juga perlu diberikan Ekstra fooding (EF) untuk mencukupi kebutuhan proteinnya seperti jangkrik, ulat hongkong (UH), dan kroto.

Settingan Ekstra fooding (EF) harian untuk Cucak rante/Meranti:

- Berikan jangkrik dengan porsi 3 ekor pagi setelah dimandikan dan 3 ekor sore menjelang istirahat.

- Ulat hongkong (UH) diberikan 3 ekor pagi pada saat di embunkan dan 3 ekor sore menjelang istirahat. Dan pada saat cuaca dingin/hujan, pemberian ulat hongkong (UH) diperbanyak untuk menghangatkan tubuhnya.

- Kroto bisa diberikan 2-3 kali seminggu dengan porsi satu sendok teh untuk sekali pemberian. Berikan kroto setelah Cucak rante/Meranti selesai dijemur.

• Pemasteran

Agar Cucak rante/Meranti memiliki suara kicauan yang lebih bervariasi, kita bisa melakukan pemasteran dengan menggunakan burung-burung masteran atau bisa juga menggunakan suara Mp3.

Cara pemasteran yang efektif bisa dilakukan dengan menggantang burung ditempat yang tenang tanpa gangguan, sebaiknya dilakukan didalam ruangan jika pemasteran menggunakan Mp3 player.

Tapi jika pemasteran dengan menggunakan burung-burung masteran, maka cukup digantang bersama burung-burung masterannya setiap hari, bisa didalam rumah maupun diluar rumah dengan jarak yang tidak terlalu dekat.

Lakukan semua tahapan perawatan tersebut secara rutin dan konsisten agar Cucak rante/Meranti rajin bunyi dan lebih cepat gacor dengan suara kicauan yang merdu dan bervariasi.

Untuk memancing Cucak rante/Meranti yang belum bunyi atau yang macet bunyi, bisa dengan cara menggantangnya didekat suara gemercik air. Biasanya ketika mendengar suara gemercik air, Cucak rante/Meranti akan langsung ngeriwik dan lama-lama akan mulai ngeplong.

Baca juga:

Perbedaan fisik antara Cucak cungkok jantan dan betina

Cara merawat Cucak ijo mini agar cepat gacor

Perawatan sederhana untuk Cucak kombo/Kecial kombo agar cepat bunyi

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Meranti agar rajin bunyi dan cepat gacor. Untuk informasi lain seputar Cucak rante/Meranti, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Rante/Meranti

Tips perawatan burung Pelatuk Bawang agar gacor untuk masteran

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Burung Pelatuk Bawang dikenal akan mistiknya, karena burung ini memiliki beberapa manfaat untuk berbagai keperluan supranatural seperti yang tertulis dalam Buku Primbon Jawa.

Tapi selain dapat dimanfaatkan untuk berbgai keperluan supranatural, burung Pelatuk Bawang ternyata juga memiliki suara yang cukup bagus, yaitu suara tembakan yang khas mirip suara tembakan burung Cililin yang sangat cocok di jadikan sebagai masteran untuk burung-burung kicau jenis lain seperti Murai Batu (MB), Cucak ijo (CI), Kacer, Cendet dan burung-burung lainya.

Perawatan burung Pelatuk Bawang juga tidak terlalu rumit dan hampir sama dengan perawatan burung kicau lain pada umumnya.

Perawatan harian untuk Pelatuk Bawang agar rajin bunyi:

• Pengembunan

Keluarkan Pelatuk Bawang dari dalam rumah mulai jam 05.00 pagi untuk di embunkan, dan berikan ulat hongkong (UH) sebnayak 15 ekor atau ulat kandang (UK) sebnayak satu sendok teh.

• Mandi

Pelatuk Bawang tidak perlu dimandikan setiap hari, cukup dimandikan seminggu sekali saja dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer, karena di alam bebas burung ini juga tidak suka mandi.

Setelah selesai mandi berikan jangkrik 5 ekor kemudian burung di angin-anginkan untuk mengeringkan bulu-bulunya baru dijemur.

• Penjemuran

Jemur Pelatuk Bawang setiap hari selama 1-2 jam secara rutin agar burung selalu sehat dan aktif. Setelah selesai dijemur, tempatkan Pelatuk Bawang di tempat yang teduh dan berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya.

Sama dengan burung kicau jenis lainnya, Pelatuk Bawang memerlukan vitamin tambahan selain pemberian Ekstra fooding (EF) dan voer yang di berikan setiap hari.

Berikan vitamin tambahan seminggu sekali karena sangat bermanfaat untuk menjaga kondisi Pelatuk Bawang agar tetap fit dan terhindar dari serangan penyakit, selain itu pemberian multivitamin juga dapat membuat Pelatuk Bawang menjadi lebih gacor.

• Pakan dan Ekstra fooding (EF)

Untuk pakan hariannya burung ini cukup diberikan voer dengan tambahan Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, ulat hongkong (UH), dan ulat kandang (UK).

Pelatuk Bawang bisa diberikan voer halus atau voer kasar tergantung kebiasaan. Tapi karena Pelatuk Bawang suka mengotori cepuk minumnya dengan cara mencelupkan voer kedalam air minumnya, maka sebaiknya diberikan voer halus saja agar tidak bisa dibawa dan dicelupkan kedalam cepuk air minumnya.

Sedangkan untuk Ekstra fooding (EF), Pelatuk Bawang bisa diberikan Jangkrik sebanyak 5/5 pagi/sore, ulat hungkong (UH) 15/15 pagi/sore, atau jika tidak ada ulat hongkong bisa diganti dengan ulat kandang (UK) sebanyak satu sendok teh pagi/sore.

Kandang untuk Pelatuk Bawang:

Untuk kandangnya sebaiknya menggunakan kandang besi/kandang kapsul yang biasa digunakan untuk Lovebird (LB) atau menggunakan kandang dari kawat ram agar tidak hancur dipatuki, karena Pelatuk Bawang memiliki kebiasaan mematuki batang pohon dengan paruhnya yang sangat keras dan tajam untuk mencari makanan dan untuk melubangi batang pohon ketika membuat sarang.

Tempatkan sebuah batang kayu yang cukup besar didalam kandangnya sebagai tempat bertengger sekaligus untuk dipatuki seperti kebiasaannya di alam bebas yang selalu merambat dibatang-batang pohon sambil mematukinya untuk mencari makanan berupa ulat-ulat kecil yang terdapat disela-sela kulit pohon.

Perbedaan Pelatuk Bawang jantan dan betina:

Pelatuk Bawang dapat dibedakan jenis kelaminnya dari jambul yang ada dikepalanya. Untuk Pelatuk Bawang jantan memiliki jambul yang berwarna merah, sedangkan Pelatuk Bawang betina jambulnya berwarna hitam kecoklatan.

Warna bulu Pelatuk Bawang jantan terlihat lebih lebih jelas/tegas dari pada Pelatuk Bawang betina yang memiliki warna bulu lebih kusam/pudar.

Baca juga:

Perawatan Sikatan Ninon/Selendang Biru agar gacor sepanjang hari

Cara merawat Tledekan Laut agar rajin bunyi dan ngeplong

Perawatan yang tepat untuk Tengkek Buto

Demikian sedikit informasi tentang "Tips perawatan burung Pelatuk Bawang agar gacor untuk masteran". Untuk informasi lain seputar Pelatuk, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pelatuk Bawang jantan

Mengenal jenis-jenis Kacer serta kelebihan dan kekurangannya

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Pada artikel On Kicau kali ini akan membahas tentang beberapa jenis Kacer serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis Kacer tersebut.

Dikalangan Kacer Mania dikenal beberapa jenis burung Kacer yang umum dipelihara, baik untuk tujuan lomba burung kicau atau hanya sekedar untuk klangenan dirumah saja.

Jenis-jenis Kacer tersebut diantaranya adalah:
• Kacer poci (dada putih)
• Kacer wulung lokal (dada hitam ekor putih)
• Kacer tretes (semi poci dan wulung)
• Kacer wulung raja (ekor hitam)

Dari keempat jenis Kacer tersebut, yang saat ini paling populer dan paling banyak diminati oleh para Kacer mania adalah Kacer poci (dada putih), karena yang banyak dilombakan adalah jenis Kacer poci, sehingga pamornya lebih terangkat.

Yang kedua adalah Kacer wulung lokal, meski popularitasnya kini jauh menurun dibanding Kacer poci, namun masih cukup banyak Kacer mania yang memelihara burung ini walaupun hanya untuk klangen dirumah saja karena saat ini memang sangat jarang EO yang membuka kelas khusus Kacer dada hitam dalam gelaran lomba burung kicau.

Yang ketiga adalah Kacer tretes, yaitu Kacer semi poci dan wulung, warna bulu Kacer tretes hampir sama dengan Kacer wulung lokal, yang membedakan adalah warna bulu pada bagian perutnya terdapat totol-totol warna putih, sedangkan pada Kacer wulung warna bulunya full hitam polos sampai pada bagian anusnya. Kacer jenis ini paling sedikit peminatnya, namun karena stok Kacer tretes cukup banyak dipasaran maka tidak sedikit pula yang memelihara Kacer jenis ini karena harga pasarannya juga paling murah diantara Kacer yang lain.

Yang keempat adalah Kacer wulung raja (ekor hitam). Sebetulnya Kacer jenis ini banyak peminatnya, tapi karena terbatasnya stok dipasaran sehingga menjadikan Kacer jenis ini jarang dipelihara. Karena kelangkaannya tersebut menjadikan Kacer wulung raja menjadi paling spesial diantara jenis Kacer yang lain. Hal itu juga membuat harga pasaran dari Kacer wulung raja menjadi paling mahal diantara jenis Kacer yang lain.

Apa kelebihan dan kekurangan dari keempat jenis Kacer tersebut..??

• Kacer poci (dada putih)
Kelebihan dari Kacer poci adalah pada suara kicauannya yang kristal melengking dan bervariasi dengan banyak materi isian serta gaya tarung yang ngotot.
Kekurangan dari Kacer poci adalah pada mentalnya, rata-rata kacer poci memiliki mental paling lemah diantara jenis Kacer lainnya, walaupun ada individu Kacer poci yang memiliki mental fighter yang bagus.

• Kacer wulung lokal (dahit ekor putih)
Kelebihan dari Kacer wulung lokal adalah pada mental fighternya yang kuat.
Kekurangannya adalah dari segi suara kicauannya, Kacer wulung memiliki suara kicauan kurang kristal dan cenderung ngebass (tidak plong) serta irama lagunya kurang harmonis. Gaya tarung Kacer wulung juga cenderung slow/santai/kurang ngotot.

• Kacer tretes
Kelebihan Kacer tretes adalah pada mentalnya yang cukup bagus, walaupun masih dibawah Kacer wulung lokal. kalau dari segi suara hampir sama dengan Kacer wulung lokal.

• Kacer wulung raja (dahit ekor hitam)
Kelebihan dari Kacer wulung raja adalah pada mental tarungnya yang sangat kuat serta ditunjang dengan body yang rata-rata bongsor sehingga semakin menambah kesan gagah dan garang pada burung petarung ini. Bahkan kebanyakan Kacer jenis lain jika ditrek dengan Kacer wulung raja akan mbagong karena kalah mental.
Kekurangan dari Kacer wulung raja, sama dengan Kacer wulung lokal, yaitu pada warna suara yang cenderung ngebass dengan irama lagu yang kurang harmonis.

NB: Perbandingan diatas adalah berdasarkan rata-rata, bukan dari per individu Kacer. Karena jenis Kacer apapun, ada yang memiliki mental bagus dan sebaliknya, ada yang memiliki suara bagus dan juga sebaliknya, ada yang memiliki kecerdasan dalam merekam suara masteran dan juga sebaliknya.

Baca juga:

Kunci sukses bermain Kacer

Cara mengembalikan jiwa fighter Kacer yang terlalu jinak dan manja

Beda perilaku antara Kacer bermental juara dan Kacer bermental pecundang

Cara lain mengatasi Kacer mbagong

Fungsi dan manfaat kerodong untuk burung kicau

Demikian sedikit informasi tentang jenis-jenis Kacer serta kelebihan dan kekurangannya. Untuk informasi lain seputar Kacer bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer wulung raja, Kacer poci, Kacer wulung lokal dan Kacer tretes

TIPS CARA MERAWAT BURUNG YANG BARU BELI DARI PASAR BURUNG, PENANGKARAN DAN SESAMA PENGGEMAR BURUNG

Balik ke Rumah Maca Kabeh
JAKARTA SELATAN - Ada sebagian dari kicau mania yang mungkin pernah mengalami masalah yang sedikit perlu diperhatikan, yaitu ketika membeli burung yang diinginkannya dari pasar burung atau dari penangkaran atupun dari sesama teman kicau mania.

Jika kita membeli burung dari teman sesama kicau mania ataupun teman yang punya teman itu akan lebih baik jika dibandingkan dengan membeli di pasar burung ataupun di pinggiran jalan, namun sangat lebih dianjurkan jika ingin membeli burung maka yang terbaik adalah membeli di tempat penangkaran karena dari tempat tersebut kita tahu kualitas dan kondisi kesehatan si burung yang kita beli tersebut, namun apabila sudah terlanjur membeli di pasar jangan risau dan jangan kecewa dan jangan takut.

Ada beberapa Cara Merawat Burung yang Baru Beli dari pasar burung, dari Penangkaran, pinggiran jalan ataupun dari sesama teman penggemar burung.

1.    Yang pertama adalah, kalau kita membeli burung dari pasar biasanya dibungkus menggunaka kertas semen yang diberi lubang angin, itu sangat betul agar selama di perjalanan burung tidak mengalami stress. Apabila membawa dengan menggunakan kandang/sangkar maka sangkar yang berisi burung haruslah dikeredong dengan alasan yang sama agar selama di perjalanan burung tidak mengalami stress. Dan jangan lupa selama di perjalananpun burung diberikan pakanan sesuai dengan makanan dimana membeli burung.

2.    Ketika sudah sampai di rumah, keredong jangan langsung dibuka, biarkan terlebih dahulu sekitar 1-2 jam, setelah itu lalu dibuka dan dianjurkan dipindahkan ke kandang yang tidak terlalu besar, biarkan selama 1-2 jam kandang dibuka dan kemudian dikeredong kembali selama semalam dan itu dilakukan selama 4-7 hari (seminggu).

3.     Selama dalam pengeredongan, makanan tetap diberikan dengan kualitas yang berprotein, seperti kroto, ulat hongkong, jika burung pemakan buah berilah buah yang segar setiap hari dan jangan lupa untuk minumannya campurlah vitamin dan juga dengan obat anti stress (rekomendasi: produk www.omkicau.com), namun burung yang baru dibeli biasanya tidak terlalu langsung mau makan karena masih beradaptasi terlebih dahulu.

4.    Memandikan burung, burung yang baru dibeli dari pasar biasanya kondisinya kotor mulai dari kakinya, paruhnya, bulu ekor, bulu sayap kepala dan hampir semunya, jika memungkinkan bersihkan terlebih dahulu ala kadarnya (bukan mandi), hanya bagian yang kotor-kotor saja dan jangan sampai terlalu basah.

5.    Dan yang terakhir yang tidak kalah penting adalah buatlah suasana disekitar rumah diusahakan ramah terhadap burung artinya jangan sampai burung merasa tidak nyaman, terganggu dengan adanya penggoda yang memang sengaja menggoda atau karena tidak tahu dan hanya sekedar ingin iseng, maka kalo bisa hal seperti itu diusahakan untuk dihindari demi kenyamanan burung, karena akan berpengaruh pada fisik dan psikis si burung itu sendiri dan secara tidak langsung akan mempengaruhi seni dan kualitas suara dan ocehan si burung.

Demikian tips yang dapat saya sampaikan dan semoga bermanfaat, namun mohon maaf faktor keberuntungan tetap ada di pihak kita masing-masing karena sekalipun dalam kita melakukan sudah sesuai dengan tips dan saran yang sudah diberikan oleh para ahli kicau mania namun terkadang masih belum berhasil juga.
Salam Kicau Mania

Penyebab dan cara mengatasi Kacer nyilet

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Kacer berbadan sangat kurus sampai bagian tulang dadanya tampak tajam sehingga disebut nyilet bisa disebabkan karena beberapa faktor, bisa faktor dari luar tubuh dan bisa juga dari dalam tubuh.

Berikut ini beberapa penyebab Kacer kurus/nyilet:

• Gizi buruk

Kacer yang terlalu kurus/nyilet biasanya karena mengalami gizi buruk dalam kurun waktu yang cukup lama, misalanya saja selama bertahun-tahun Kacer hanya diberikan pakan seadanya saja.

Karena Kacer terkurung didalan kandang dan tidak dapat mencari sumber pakan lain, maka yang terjadi Kacer tersebut mengalami kekurangan nutrisi dalam waktu yang lama dan menyebabkan tubuhnya menjadi kurus/nyilet.

Cara mengatasinya:

Gelontor pemberian Ekstra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, dan ulat hongkong (UH) sekenyangnya agar Kacer bisa makan sepuasnya untuk memulihkan kondisi fisiknya dan menambah berat badannya.

Berikan vitamin khusus untuk burung kicau yang diteteskan pada air minumnya seminggu sekalai untuk menambah stamina Kacer.

• Cacingan

Kacer yang kurus/nyilet akibat cacingan berawal dari kondisi kandang dan perlengkapannya yang kurang terjaga kebersihannya sehingga terjangkit bibit cacing dan masuk kedalam tubuh Kacer melalui pakan dan air minum yang mengandung bibit cacing.

Biasanya, Kacer yang mengalami cacingan masih memiliki nafsu makan yang bagus, tapi tubuhnya semakin lama semakin menjadi kurus/nyilet dan bulu-bulunya juga menjadi kusam.

Cara mengatasinya:

Rutin bersihkan kandangnya agar bibit-bibit cacing tidak berkembang. Jika Kacer sudah terlanjur terkena cacingan maka harus segera di obati dengan memberikan obat cacing khusus untuk burung yang banyak dijual di kios-kios pakan burung.

Gelontor pemberian Ekstra fooding (EF) untuk memulihkan kondisi kesehatan Kacer dan juga agar berat badannya cepat kembali normal.

Berikan vitamin khusus burung kicau seminggu sekali untuk mempercepat pemulihan kondisinya.

• Stres

Kacer yang mengalami stres cenderung akan kehilangan nafsu makan yang dapat berakibat fatal. Secara perlahan-lahan kondisi badannya semakin kurus/nyilet dan lama-kelamaan bisa mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani.

Kacer bisa mengalami stres akibat kondisi lingkungan yang tidak kondusif untuk Kacer yang menyebabkannya tertekan dan menjadi stres. Perlakuan pemiliknya yang kasar juga dapat menyebabkan Kacer menjadi stres.

Kacer yang rawan mengalami stres biasanya adalah Kacer bahan/bakalan muda hutan yang baru dibeli dari pasar burung atau kios burung.

Kacer bakalan tersebut mengalami stres berat karena perubahan lingkungan yang begitu drastis yang menyebabkan Kacer bahan/bakalan tersebut gagal beradaptasi yang menyebabkan Kacer menjadi stres dan kehilangan nafsu makannya.

Cara mengatasinya:

Tempatkan Kacer diruangan yang sunyi jauh dari semua gangguan agar Kacer merasa lebih nyaman dan tenang sehingga tingkat stresnya berkurang dan mau makan lagi.

Berikan pakan seperti jangkrik, belalang, kroto, ulat hongkong (UH), ulat daun pisang, dan lainnya dalam porsi dilebihkan agar Kacer merasa senang dan bebas memilih mau mengkonsumsi yang mana.

Pemberian jenis pakan dengan menu yang lebih bervariasi bertujuan untuk memancing Kacer agar lebih berselera untuk makan karena banyak pilihan makanan yang dapat dipilih sesuai seleranya.

Berikan juga vitamin khusus burung kicau yang diteteskan pada air minumnya seminggu 2x untuk mempercepat pemulihan kondisi kesehatan Kacer.

Baca juga:

Cara membuat Kacer bahan/bakalan muda hutan (MH) langsung bunyi

Cara mengatasi Kacer macet bunyi karena kalah mental

Penyebab kanibal pada Kacer dan cara mengatasinya

Demikian sedikit informasi tentang penyebab dan cara mengatasi Kacer nyilet. Untuk informasi lain seputar Kacer, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kacer nyilet

Mengenal kelebihan Murai Batu ekor hitam (Black tail)

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Saat ini, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) mulai banyak diminati oleh para Kicau Mania. Pamor Murai Batu (MB) ekor hitam mulai terangkat sejak banyak bermunculan jawara-jawara Murai Batu (MB) dari jenis ekor hitam (Black tail) pada gelaran lomba burung kicau tingkat Nasiaonal.

Hal itu membuat minat pasar terhadap Murai Batu (MB) ekor hitam ikut meningkat seperti umumnya trend yang terjadi didunia perburungan Indonesia, jika ada jenis burung tertentu yang sedang ramai di arena lomba atau yang sering meraih prestasi, pasti akan langsung di ikuti dengan maraknya minat penggemar, baik itu para pemain lapangan atau yang hanya ikut-ikutan trend saja.

Jika melihat dari asal habitatnya, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) banyak ditemukan dikepulauan-kepulauan kecil disekitar Pulau Sumatera dan Aceh.

Semua jenis Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) dari semua wilayah rata-rata memiliki ukuran tubuh yang relatif sama yang tidak terlalu besar. Panjang ekor rata-rata sekitar 10-12 cm, tapi ada juga yang memiliki panjang ekor 14-16 cm dan ada juga yang lebih panjang yang biasa dinamakan Murai Batu (MB) Nias raja.

Di setiap daerah asalnya, Murai Batu (MB) ekor hitam memiliki ciri khas masing-masing, misalnya:

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Nias yang memiliki bentuk ekor hitam yang sangat mulus.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Sinabang yang memiliki ukuran tubuh agak kecil, kepala kecil, dan ekor yang paling pendek.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Pulau Lasia yang memiliki ukuran tubuh lebih besar serta ukuran ekor yang agak panjang dan jika dilihat pada bagian ekornya terdapat noktah putih yang hanya terlihat pada bagian dalam bulu ekor dibagian ujungnya.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Lempuyang pada ke enam helai bulu ekornya memiliki dua jenis warna yaitu tiga pasang bulu ekor berwarna hitam dan tiga pasang bulu ekor lainnya terdapat noktah putih yang berdiameter sekitar 1 cm pada ujung ekornya.

• Murai Batu (MB) ekor hitam asal Sabang memiliki ukuran ekor lebih panjang mirip dengan Murai Batu (MB) ekor hitam asal Lempuyang.

Secara umum, dari semua jenis Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) memiliki beberapa kelebihan di antaranya pada Mental fighternya yang tangguh, performa tarung yang stabil, suara tembus melengking dengan banyak variasi, dan dengan bertambahnya usia maka kualitas suaranya akan semakin bagus dan sulit untuk ditandingi oleh jenis Murai Batu (MB) ekor putih (White tail).

Dulu, Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) sempat mendapatkan stigma negatif bahwa Murai Batu (MB) ekor hitam sulit untuk bisa menjuarai lomba, sehingga membuatnya ditinggalkan oleh banyak penggemarnya dan jarang terlihat tampil pada ajang lomba burung kicau.

Namun kini, stigma negatif tersebut telah terbantahkan dengan banyaknya Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail) yang mampu berprestasi di ajang lomba bergengsi kelas Nasional.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu (MB) mabung/ngurak

Ciri-ciri Murai Batu (MB) Lampung yang asli

Kelebihan dan kekurangan Murai Batu (MB) trotolan hutan dan trotolan dari penangkaran

Demikian sedikit informasi tentang mengenal kelebihan Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail). Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB) bisa dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Murai Batu (MB) ekor hitam (Black tail)

BEBERAPA JENIS BURUNG MURAI BATU (MURAI BATU MEDAN, MURAI BATU ACEH, MURAI BATU LAMPUNG DAN MURAI BATU KALIMANTAN (BORNEO)

Balik ke Rumah Maca Kabeh
JAKARTA SELATAN - Di kalangan penggemar burung atau Kicau Mania, pasti sudah tidak asing lagi dengan sebutan nama burung yang satu ini yaitu Murai Batu. Dan ternyata menurut informasi dan pendapat para ahli mengenai jenis burung yang satu ini ada 4 jenis murai batu, yaitu; Murai Batu Medan (yang paling dikenal dan paling digandrungi para penggemar burung kicauan dan yang memeiliki tarif paling tinggi pula), Murai Batu Lampung, Murai Batu Aceh dan Murai Batu Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan Murai Batu Borneo 

Sebelum dibahas perbedaan masing-masing, ada beberapa jenis Murai Batu dengan urutan rangking di kalangan penghobi burung diantaranya adalah:


1. Murai Batu Medan

Murai Batu Medan
Gambar ini menurut beberapa penggemar yang mengerti dan faham tentang burung terutama murai batu, adalah contoh murai batu medan dengan ekor yang sangat panjang dengan ukuran panjang bisa mencapai 30 cm.

Di kalangan penghobi burung (kicau mania) burung ini adalah merupakan kebanggan bagi yang bisa meilikinya, karena selain dari warna dan suara kicauannya yang sangat indah dan unik namun bisa dinikmati pula dari segi gerakannya yang sangat lincah dan indah untuk dinikmati.



  
2. Murai Batu Aceh

Murai Batu Aceh
Begitu pula dengan murai batu yang satu ini, yang hampir sangat susah untuk membedakannya karena dengan kualitas yang hampir sama pula baik dari segi suara ataupun bentuk postur tubuhnya, bahwa ini adalah merupakan murai batu Aceh.

Namum hampir tidak ada bedanya ketika perawatannya sama antara medan dengan aceh maka akan menhasilkan kualitas murai batu yang hampir serupa, namun menurut sebagian pendapat dari kicau mania, murai batu medan tetap lebih indah dan sangat bervariasi suara kicauannya.




 
3. Murai Batu Kalimantan  

Berbeda dengan murai batu medan dan murai batu Aceh, untuk murai batu Kalimantan panjang ekor tidak terlalu panjang, meskipun terkadang ada pula yang hampir sama dengan panjang murai batu medan dan murai batu aceh, namun biasanya ekor lebih pendek, dan ciri yang lain untuk murai batu ini terdapat warna putih pada bagian atas kepalanya. 









4. Murai Batu Lampung

Dan yang terakhir ini adalah menurut sebagian pendapat para kicvau mania adalh Murai Batu Lampung.

Dan hampir sama ciri-cirinya dengan Murai Batu Kalimantan, namun secara fisik bentuk tubuh Murai Lampung ini lebih besar sekalipun ekornya pendek.

*********

Diantara Murai Batu Kalimantan dan Murai Batu Lampung terkadang tidak terlalu dapat perbedaan mencolok mengenai kualitasnya.  

Namun perlu extra hati-hati dalam memilih Murai Batu ini karena ternyata ada beberapa jenis murai batu dengan fisik (bentuk dan ukuran postur tubuh burung) yang berbeda di antara masing-masing jenis murai batu.

Demikian yang dapat di-share dan itupun tidak mutlak dan hanya sebagai sedikit rujukan saja barangkali bisa untuk bahan pertimbangan ketika kita akan membeli Murai Batu agar tidak tertipu.

ARTIKEL LAIN TENTANG MURAI BATU:
Salam Kicau Mania 

Tips agar Cucak Ijo (CI) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan

Balik ke Rumah Maca Kabeh

Cucak Ijo (CI) adalah burung kicau yang memiliki kecerdasan luar biasa, burung ini mampu menirukan suara burung lain dalam waktu singkat, bahkan untuk suara-suara yang cocok dan disukainya, mampu ditirukan dengan hanya sekali mendengar saja.

Kecerdasannya dalam menirukan suara burung lain dengan cepat dan fasih itulah yang membuat Cucak Ijo (CI) menjadi salah satu burung kicau paling dihemari oleh para Kicau Mania di Indonesia.

Tetapi dibalik kecerdasannya tersebut, Cucak Ijo (CI) juga memiliki kelemahan, yaitu mudah lupa dengan suara isiannya, apalagi pada saat mabung maka Cucak Ijo (CI) akan lupa dengan sebagian materi isiannya.

Ada lagi kejelekan dari Cucak Ijo (CI), walaupun memiliki segudang materi isian, tapi terkadang Cucak Ijo (CI) tidak mau bongkar isian, dan hanya bersuara monoton saja. Bahkan terkadang karena kelatahannya tersebut, Cucak Ijo (CI) justru menirukan suara Cucak Ijo (CI) lain ketika dilombakan, dan melupakan materi isiannya sendiri.

Ada beberapa faktor penyebab Cucak Ijo (CI) tidak bongkar isian ketika dilombakan, diantaranya karena tingkat birahi yang terlalu rendah atau justru terlalu tinggi yang disebabkan kurang tepatnya settingan Extra fooding (EF) harian dan menjelang lomba.

Berikut ini beberapa tips untuk megatasi Cucak Ijo (CI) yang tidak bongkar isian ketika dilombakan:

Pengerodongan

Pengerodongan untuk Cucak Ijo (CI) sebetulnya bersifat relatif, tergantung dari karakternya, karena ada individu Cucak Ijo (CI) yang harus full kerodong agar performanya maksimal, tetapi ada juga individu Cucak Ijo (CI) yang tidak perlu dikerodong agar performanya maksimal.

Ada dua pendapat mengenai perlu dan tidaknya Cucak Ijo (CI) dikerodong. Ada yang berpendapat kalau Cucak Ijo (CI) yang sering dikerodong (full kerodong) biasanya cepat naik birahinya, dan jika kebiasaan tersebut juga dilakukan pada beberapa hari menjelang lomba, maka Cucak Ijo (CI) biasanya akan gagal bongkar isian ketika tampil di lapangan.

Tetapi ada juga Cucak Ijo (CI) yang justru harus full kerodong pada beberapa hari menjelang lomba untuk menjaga tingkat birahi dan emosinya agar tetap pada level ideal dan dapat tampil maksimal dilapangan.

Karena itu, faktor pengerodongan bersifat relatif, tergantung dari karakter dan kebiasaan dari Cucak Ijo (CI) itu sendiri. Jadi sebaiknya, amati dengan teliti performa Cucak Ijo (CI) gacoan kita ketika dikerodong dan ketika tidak dikerodong, apakah lebih baik atau sebaliknya.

Penempatan

Kalau di rumah ada Cucak Ijo (CI) lain, usahakan agar keduanya tidak saling mendengar suaranya apalagi saling melihat. Sebaiknya, mulai H-3 lomba, Cucak Ijo (CI) tidak mendengar suara burung lain jenis apapun, kecuali suara burung masteran yang suaranya menjadi isian dominan yang menjadi andalan Cucak Ijo (CI) gacoan kita digantangan.

Settingan Ekstra fooding (EF)

Ketika tingkat birahi Cucak Ijo (CI) terlalu tinggi atau over birahi (OB), tentu sulit untuk bisa bongkar isian. Faktor yang menyebabkan Cucak Ijo (CI) mengalami over birahi (OB) bermacam-macam, tapi yang paling dominan adalah karena settingan Ekstra fooding (EF) yang terlalu tinggi, terutama jangkrik yang diberikan setiap hari dan ulat hongkong (UH) atau kroto yang biasanya diberikan mulai H-1 menjelang lomba dan hari H lomba.

Karena itu, agar Cucak Ijo (CI) bisa tampil maksimal, ngotot dan bongkar isian pada saat dilombakan, sebaiknya otak-atik lagi settingan Ekstra fooding (EF) baik untuk hariannya maupun pada saat menjelang lomba dan hari H lomba sampai didapatkan settingan yang paling tepat untuk Cucak Ijo (CI) gacoan kita.

Selain settingan Ekstra fooding (EF), hal-hal lain yang tidak kalah penting adalah perawatan harian seperti mandi, jemur, pengumbaran, pemberian variasi menu buah yang tepat, serta penempatan yang tepat juga sangat menentukan performa dari Cucak Ijo (CI) pada saat dilombakan.

Jadi intinya, agar Cucak Ijo (CI) dapat mencapai performa maksimalnya, kita sebagai perawatnya harus benar- benar memahami karakternya, agar dapat memberikan perawatan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) gacoan kita.

Baca juga:

Ciri-ciri fisik Cucak Ijo (CI) asli Banyuwangi

Penanganan yang tepat untuk Cucak Ijo (CI) macet bunyi

Ciri-ciri perbedaan Cucak Ijo (CI) jantan dan betina muda/trotolan yang akurat

Manfaat terapi sauna untuk mendongkrak mental fighter Cendet/Pentet

Demikian sedikit informasi tentang tips agar Cucak Ijo (CI) tampil ngotot dan bongkar isian ketika dilombakan. Untuk informasi lain seputar Cucak Ijo (CI) dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cucak Ijo (CI)
 
Support : Creating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Template Created byCreating Website | ub Blog | Toko KembarTemplate
Copyright © 2011. Alamat lengkap - All Rights Reserved
Selamat Datang
Selamat Datang